Anda di halaman 1dari 7

KASUS DIARE

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah Kebijakan

Prodi SI Kebidanan Alih Jenjang Tahun Ajaran 2022-2023

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI SI KEBIDANAN ALIH JENJANG

IKES RAJAWALI BANDUNG

KELAS F
Program Penanganan dan Pencegahan Diare Pada Bayi
Balita dan Anak di wilayah kerja Puskesmas

Kasus Diare merupakan masalah nasional yang dihadapi indonesia, hal ini
otomatis akan menjadi masalah juga bagi masyarakat indonesia. Diare merupakan
salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas anak di dunia yang menyebakan
1,6 -2,5 juta kematian pada anak tiap tahunnya, serta merupakan 1/5 dari seluruh
penyebab kematian.

Angka morbiditasnya.Diare akut masih merupakan penyebab utama morbiditas dan


mortalitas anak dinegara berkembang. "erdapat banyak penyebab diare akut pada anak.
*ada sebagian besar kasus penyebabnya adalah inFeksi akut intestinum yang
disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit, akan tetapi berbagai penyakit lain juga
dapat menyebabkan diare akut, termasuk sindroma malabsorpsi. Diare menyebabkan
hilangnya sejumlah besar air dan elektrolit dansering disertai dengan asidosis
metabolism tubuh karena kehilangan basa.Diare juga erat hubungannya dengan
kejadian kurang gizi. Setiap episode diare dapat menyebabkan kekurangan gizi oleh
karena adanya anoreksia dan berkurangnya kemampuan menyerap sari makanan,
sehingga apabila episodenya berkepanjangan akan berdampak terhadap pertumbuhan
dan kesehatan

Rancangan bentuk intervensi agar kasus Diare tidak dapat berkemvang menjadi
masalah kesehatan masyarakat

a. Melakukan Surveilans
Surveilans adalah suatu proses pengamatan penyakit diare dalam rangka
kewaspadaan terhadap timbulnya KLB dan penyebaran penyakit diare serta
faktor-faktor yang mempengaruhi pada masyarakat yang kegiatannya
dilakukan secara terus menerus, cepat dan tepat, melalui pemetaan data
epidemiologi. Penerapan dari hal ini adalah dilakukannya pengumpulan data
epidemiologi diare secara terus menerus dan analisis secara langsung untuk
menemukan cara penyelesaian secara tepat dan cepat. Puskesmas harus
membuat laboran rutin mingguan (W2) yang berisi pencatatan harian penderita
diare yang datang ke saran kesehatan, posyandu, atau kader. Selain itu, terdapat
pula laporan KLB / wabah (W1) yang harus dibuat dalam periode 24 jam.
b. Melakukan perbaikan sanitasi dan Penyediaan air bersih
Penyediaan air bersih yang dimaksud adalah proses penyediaan air yang
memenuhi syarat kesehatan baik fisik, nimia, bakteriologis, maupun radioaktif
di masyarakat. Penerapan dari hal ini adalah inspeksi sarana penyediaan air
bersih, pemeriksaan contoh air dan analisis laboratorium (bakteri dan kimia),
rehabilitasi sarana yang telah rusak, dan pemberian bahan kimia (kaporisasi).
c. Distribusi logistik
Distribusi logistik adalah suatu rangkaian kegiatan pendistribusian
oralit dan ringer laktat (RL) dalam rangka penyediaan cairan rehidrasi di unit
pelayanan kesehatan. Penerapan dari hal ini adalah tersedianya oralit di kader-
kader kesehatan, Posyandu, dan Puskesmas, serta tersedianya antibiotik dan
ringer laktat (RL) di Puskesmas. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
mencegah kematian pada balita dan dehidrasi berat pada semua golongan umur
penderita diare. Ketentuan yang ditetapkan adalah terpenuhinya kebutuhan
oralit pada setiap penderita sebanyak 6 bungkus oralit 200 ml serta pengadaan
oralit / RL oleh Puskesmas dan didistribusikan ke Puskesmas kelurahan dan
Posyandu di wilayah kerjanya masing-masing.
d. Melakukan Komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE)
KIE meliputi serangkaian kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar
untuk mencapai suatu keadaan di mana individu, keluarga, dan masyarakat
mendapat informasi dengan cepat dan benar tentang penanggulangan penyakit
diare. Penerapan dari hal ini adalah penyuluhan baik perorangan maupun
kelompok yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dan
pelatihan petugas serta kader. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, kesadaran, kemauan, dan praktik
mengenai penanggulangan penyakit diare.
Sasaran utama KIE adalah masyarakat.
a. Tatalaksana pasien diare di rumah
i. Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga seperti kuah sayur, air
tajin, larutan gula garam, atau oralit terutama untuk dehidrasi
ii. Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang
serta makanan ekstra sesudah diare
iii. Membawa pasien diare ke sarana kesehatan, bila dalam 3 hari tidak
membaik atau ada salah-satu tanda berikut: berak cair berkali-kali,
muntah berulang-ulang, rasa haus yang nyata, makan atau minum
sedikit, demam, tinja berdarah
b. Pencegahan penyakit
i. Meningkatkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
ii. Memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI
iii. Menggunakan air bersih yang cukup
iv. Mencuci tangan dengan sabun
v. Menggunakan jamban dan membuang tinja bayi dengan benar
vi. Imunisasi campak

e. Penemuan kasus dini


Proses inti dari program pemberantasan diare adalah penemuan kasus
diare secara dini baik oleh petugas ataupun masyarakat. Penemuan kasus ini
dilakukan secara pasif, yaitu kasus ditemukan saat penderita datang berobat ke
Puskesmas, Posyandu, atau rumah sakit. Tujuan dari penemuan kasus dini
adalah untuk mengobati penderita diare sedini mungkin untuk mencegah
penularan, menurunkan angka kesakitan dan kematian terutama pada balita,
serta mencegah terjadinya KLB.
Evidance Based yang terkait dengan diare dan pencegahan diare
salah satunya yaitu:
1. 5 lintas pencegahan diare
2. Pemberian probiotik pada diare akuyt
3. Penatalaksanaan diare pada balita dengan pendekatan dokter keluarga
4. Penerapan the healt believe model terhadap pengetahuan keluarga tentang
diare

Mekanisme kerja lintas program dan lintas sector untuk mencegah kasus Diare
agar tidak menjadi masalah yan serius di masyarakat

a) Kerja Sama Pemerintah Puskesmas


Pengembangan kemitraan di bidang kesehatan secara konsep terdiri 3 tahap
yaitu: Tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan sektor
kesehatan sendiri; Tahap kedua kemitraan lintas sektor di lingkungan institusi
pemerintah dan; Tahap ketiga adalah membangun kemitraan yang lebih luas,
lintas program, lintas sektor.
b) Kerja Sama Lintas Program
Kerja sama lintas program merupakan kerja sama yang dilakukan antara
beberapa program dalam bidang yang sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Kerja sama lintas program yang diterapkan di puskesmas berarti melibatkan
beberapa program terkait yang ada di puskesmas. Tujuan khusus kerja sama
lintas program adalah untuk menggalang kerja sama dalam tim dan selanjutnya
menggalang kerja sama lintas sektoral.
Contoh keterpaduan lintasprogram antara lain: Manajemen Terpadu Balita
Sakit (MTBS): keterpaduan KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan,
pengobatan, keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan,
pengobatan, yang dapat di terapkan Dalam pencegahan Diare

c) Kerja Sama Lintas Sektor


Kerja sama lintas sektor melibatkan dinas dan orang-orang di luar sektor
kesehatan yang merupakan usaha bersama mempengaruhi faktor yang secara
langsung atau tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Prinsip kerja sama
lintas sektor melalui pertalian dengan program di dalam dan di luar sektor
kesehatan untuk mencapai kesadaran yang lebih besar terhadap konsekuensi
kesehatan dari keputusan kebijakan dan praktek organisasi sektor-sektor yang
berbeda.
Kerja sama lintas sektor harus dilakukan sejak perencanaan dan penganggaran,
pelaksanaan dan pengendalian, sampai pada pengawasan dan penilaiannya.
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kerjsasama lintas sektor
penganggulangan yang meliputi anggaran, peraturan, komunikasi, komitmen,
peran, dan tanggung jawab. Masalah anggaran sering membuat beberapa
institusi membentu kerja sama. Pengendalian melalui manajemen lingkungan
memerlukan kejelasan yang efektif antara sektor klinis, kesehatan lingkungan,
perencanaan pemukiman, institusi akademis, dan masyarakat setempat.
Dalam pengembangan kemitraan di bidang kesehatan terdapat tiga institusi
kunci organisasi atau unsur pokok yang terlibat di dalamnya, yaitu: Unsur
pemerintah, yang terdiri dari berbagai sektor pemerintah yang terkait dengan
kesehatan, antara lain; kesehatan sebagai sektor kunci, pendidikan, pertanian,
kehutanan, lingkungan hidup, industri dan perdagangan, pemerintahan dan
sebagainya.
Unsur swasta atau dunia usaha (private sector) atau kalangan bisnis, yaitu dari
kalangan pengusaha, industriawan, dan para pemimpin berbagai perusahaan.
Unsur organisasi non-pemerintah atau non-government organization (NGO),
meliputi dua unsur penting yaitu Lembaga swadaya Masyarakat (LSM) dan
Organisasi Masyarakat (ORMAS) termasuk yayasan di bidang kesehatan.
Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain; Upaya Kesehatan Sekolah:
keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan,
Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pendidikan,
Secara umum, pembiayaan program P2D bersumber dari APBN, APBD
tingkat I dan II, BLN, LSM, dan swadana masyarakat. Pembiayaan ini
digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana, dan menunjang kegiatan
operasional. Ketentuan yang berlaku adalah (1) 100% sumber anggaran
pengadaan obat dan oralit bersifat swadaya Puskesmas, (2) 100% pembiayaan
operasional manajemen P2D di Sudinkesmas berasal dari anggaran APBD
tingkat II, dan (3) biaya operasional pengobatan berasal swadana Puskesmas.
Bekerjasama dalam pihak kelurahan dan pemerintah desa dalam
pengadaan air bersih dan sanitasi lingkungan di masyarakat, bekerja sama
dengan organisasi masyarakat untuk bekerja sama dalam membersikan
linkungan warga dan masyarakat.

Kesimpulan

Untuk mengatasi masalah dipuskesmas kita perlu memilih prioritas masalah


terlebih dahulu, kemudian menganalisanya, menentukan kesenjangan yang terjadi
(input, proses, keluaran, dan sebagainya) kemudian mencari solusi yang tepat sehingga
masalah cakupan program puskesmas yang tidak terpenuhi dapat terselesaikan.
Diperlukan penanganan secara keseluruhan dalam seluruh lapisan masyarakat karena
Diare bukan hanya masalah nasional tetapi merupakan masalah global. Dalam hal ini
diperlukan kerja sama berbagai sektor terutama dari pemerintahh setempat

Anda mungkin juga menyukai