NIM : P0.73.24.2.21.025
SEMESTER : 3 ( TIGA )
1. Spina bifida, Spina Bifida termasuk dalam kelompok neural tube defect yaitu
suatu celah pada tulang belakang yang terjadi karena bagian dari satu atau
beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh. Kelainan
ini biasanya disertai kelainan di daerah lain, misalnya hidrosefalus, atau
gangguan fungsional yang merupakan akibat langsung spina bifida sendiri,
yakni gangguan neurologik yang mengakibatkan gangguan fungsi otot dan
pertumbuhan tulang pada tungkai bawah serta gangguan fungsi otot sfingter
(Kyle, 2014).
2. Labiopalatoskisis (celah bibir dan Langit-langit), Labiopalatoskisis adalah
kelainan kongenital pada bibir dan langit-langit yang dapat terjadi secara
terpisah atau bersamaan yang disebabkan oleh kegagalan atau penyatuan
struktur fasial embrionik yang tidak lengkap. Kelainan ini cenderung bersifat
diturunkan (hereditary), tetapi dapat terjadi akibat faktor nongenetik.
Palatoskisis adalah adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan
oleh kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12 minggu.
Komplikasi potensial meliputi infeksi, otitis media, dan kehilangan
pendengaran (Prawiroardjo, 2014).
12. Clubfoot, CTEV (Congenital Talipes Equinovarus) atau yang lebih dikenal
sebagai kaki pengkor adalah cacat lahir di mana kaki bayi mengarah ke
dalam. CTEV atau kaki pengkor tidak menyakitkan bagi bayi. Namun,
seiring pertumbuhan bayi, mereka dapat mengalami kesulitan berjalan
jika pengobatannya ditunda. Bahkan, jika tidak diobati, juga bisa lebih
menyakitkan saat dewasa. Clubfoot mempengaruhi pergelangan kaki
bayi dan dapat didiagnosis saat lahir. Kaki terlihat cacat dan lebih
pendek dari normalnya. Selain itu, otot-otot betis bayi juga terlihat
lebih gemuk. Dalam kebanyakan kasus, clubfoot dapat dideteksi selama
USG prenatal.
13. Calcaneovalgus, Bayi dengan kondisi ini lahir dengan kaki dan
pergelangan kaki menekuk secara berlebihan, di mana jari-jari kakinya
biasanya menyentuh tulang kering. Meskipun penyebab sebenarnya dari
kelainan kaki bayi ini tidak dapat ditentukan, calcaneovalgus disebut
berkaitan dengan posisi kaki bayi selama berada di dalam rahim.
14. Congenital Vertical Talus, kelainan kaki bayi ini adalah penyebab
yang tidak biasa dari jenis kaki datar pada bayi baru lahir. Congenital
vertical talus sering dikaitkan dengan kelainan bawaan atau kromosom
lainnya. Kondisi ini menyebabkan telapak kaki bayi terlihat seperti
melengkung. Di mana pengobatannya mirip dengan perawatan untuk
clubfoot, yakni menggunakan latihan peregangan, penggunaan gips, dan
jika perlu, tindakan operasi.
15. Polydactyly, Polydactyly ini dilahirkan dengan jari kaki atau tangan
yang jumlahnya lebih dari lima. Meskipun dapat disebabkan oleh faktor
genetik, kelainan ini kadang-kadang terjadi tanpa riwayat keluarga.
16. Syndactyly, Bayi lahir dengan jari kaki atau tangan yang menggabung
satu sama lain disebut dengan sindactyly. Dalam beberapa kasus, jari-
jari saling melekat karena adanya kulit atau jaringan lunak lainnya,
yang mungkin terlihat berselaput. Jari-jari yang saling melekat dapat
berbagi koneksi antara otot, tendon, saraf, dan pembuluh darah.
Biasanya 2, 3, 4 atau semua jari pada kaki atau tangan dapat saling
melekat. Bagian yang melekat boleh jari hanya sebagian dari pangkal
jari atau keseluruhan.
17. Overlapping toes, kelainan kaki bayi ini terjadi ketika satu jari kaki
terletak di atas jari lainnya yang berdekatan (tumpang tindih) dan paling
umum terjadi pada jari kelima atau kedua. Diperkirakan bahwa posisi
bayi di dalam rahim dapat menyebabkan kelainan ini dan dapat terjadi
karena faktor genetik.