Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dewi

Nim : 182311013

Tugas

1. Ada rekomendasi langkah2 bagi korporasi untuk memanfaatkan teknologi dalam tahun2 ke depan
terkait strategi menghadapi pandemi yg msh berlangsung, mnurt rekan2 langkah apa yg paling sulit?
apakah banyak usaha yg sdh melakukan langkah2 tsb? bagi yg sdh melakukan dan blm, apa
dampaknya?
2. Plajari materi outsourching:
Mnurt rekan2 bgm seharusnya outsourching di perlakukan perusahaan dan pemerintah? apa yg hrs
dilakukan tenaga outsourching agar bs bersaing?
3.Plajari materi franchising:
Kanvas model bisnis dari Osterwalder dan Pigneur (2012) terdapat sembilan blok yang menjadi pilar
sebuah usaha, cb tmn2 beri cth masing2 satu utk 9 blok!
4.Plajari materi membanjirnya produk cina:
Bagaimana cara UMKM Indonesia bljr dari keberhasilan produk cina? apakah bs umkm kita nantinya
bersaing dengan produk cina?

Jawaban

1. Langkah pertama, menggunakan teknologi untuk mengidentifikasi, mitigasi, serta


mengelola risiko bisnis. Teknologi diharapkan bisa menyiapkan perusahaan
menghadapi masalah-masalah seperti pemogokan karyawan, tuntutan hukum,
terputusnya rantai pasokan, hingga human error.

Kedua, teknologi diharapkan bisa tetap membuat perusahaan tetap terhubung dengan
konsumen baik lewat saluran fisik (offline) ataupun digital (online). Pembukaan
kembali gerai offline sembari mengaplikasikan protokol keamanan seperti contactless
payments memang bisa memberi nilai lebih. Tapi, masih tetap sulit untuk mengejar
kerugian selama pandemi.

Selama vaksin COVID-19 belum ditemukan, konsumen akan selalu was-was untuk
berbelanja offline. Untuk itu, perusahaan harus mampu menciptakan pengalaman
yang sama nyamannya bagi konsumen, baik secara offline maupun online
(omnichannel).

Ketiga, teknologi akan jadi solusi bekerja secara hybrid (online-offline), Forrester
menyebut perusahaan tidak akan pernah kembali ke kondisi normal sebelum pandemi.
Ini dikarenakan karyawan ingin bekerja lebih fleksibel (di rumah) sehingga korporasi
harus memikirkan solusi agar pekerja tetap produktif terlepas di mana mereka berada.

Terakhir, Forrester juga menyebut bagaimana teknologi bisa berkontribusi terhadap


perlindungan keselamatan dan kesehatan karyawan, pelanggan, serta mitra mereka.
Misalnya mengembangkan protokol pengelolaan pandemi untuk melindungi para
pekerja, mendesain ulang ruang kerja untuk mendukung social distancing, hingga
mengenakan alat pelindung diri (APD).
menurut saya Langkah ketiga yang paling sulit .masih banyak usaha yang belum melakukan
Langkah tersebut kerena belum ada persiapan dan cara yang tepat untuk digunakan
sehingga usaha masih tetap sama .
Bagi usaha yang sudah menemukan solusi atau cara yang tepat untuk Langkah ketiga
maka sangat berdampak positif bagi pemilik usaha maupun pekerja dalam hal efisien
waktu ,uang serta tenaga.
Bagi usaha yang belum menerapkan Langkah ketiga secara tidak langsung akan
berdampak pada kerugian usaha.

2. Menurut saya yang seharusnya perusahaan perlakukan terhadap outsourcing adalah


pengusaha diharap dapat menentukan core dan non core serta membuat skema hubungan
kerjasama yang melindungi hak pekerja atau buruh.
perusahaan outsourcing harus profesional dan taat hukum sehingga dapat menjadi mitra
usaha yang dapat diandalkan berdasarkan kompetensi dan produktifitasnya.
pekerja atau buruh harus meningkatkan kompetensinya agar mampu bersaing di tengah era
yang kompetitif sehingga akan dicari perusahaan dan mempunyai daya saing.
pemerintah harus melakukan pengawasan dan menetapkan standar regulasi di tingkat pusat
dan daerah.

3. Bisnis Model Canvas Makanan ( yam mie khas Pontianak)

Value proposition:

 Yam mie khas Pontianak akan dijual atau disajikan dalam berbagai pilihan rasa dan
topping.
 Yam mie khas Pontianak dapat dinikmati di warung utama atau gerai lain jika sudah
buka cabang dan dibawa pulang untuk disantap di rumah.

Customer segment: Target pelanggan atau pasar yang dituju adalah remaja hingga orang
dewasa yang berusia 14 sampai 45 tahun. Target pasar tersebut berasal dari berbagai
kalangan, antara lain:

 Pelajar SMP/SMA
 Mahasiswa
 Pegawai kantoran

Channel: saluran yang digunakan untuk menyampaikan produk kepada pelanggan

 Aplikasi pemesanan makanan online (Gojek, Grab, ShopeeFood)


 Festival kuliner
 Pameran di instansi
 Media sosial (Instagram, Facebook, Youtube, TikTok)

Customer relationship: cara pebisnis menjalin relasi kepada pelanggan terutama yang
menyangkut promosi dan penyampaian informasi.

 Potongan harga 25% khusus untuk pembelian ketiga dan kelipatannya.


 Promo gratis minuman khusus untuk pemesanan menu Yam mie spesial komplit.
 Potongan harga khusus untuk pameran atau festival.
 Berbagai macam promosi menarik untuk pembelian khusus melalui aplikasi online.

Key partner: mitra kunci yang terlibat di dalam bisnis.

 Supplier bahan pembuatan mie yang premium.


 Pedagang bumbu, sayur, serta daging.
 Penyelenggara pameran atau festival.
 Influencer.

Key asset: aset kunci yang digunakan pebisnis, apakah barang modal, tenaga manusia atau yang lain.

 Lokasi warung yang strategis dan mudah dijangkau.


 Alat memasak yang praktis dan modern.
 Pekerja yang kompeten untuk mengolah Yam mie dan side dish.
 Supplier bahan baku terpercaya.

Key activities: aktivitas kunci yang dilakukan pebisnis.

 Membeli bahan premium untuk pembuatan mi dan side dish lain


 Membuat mi dan side dish berkualitas tinggi dan bercita rasa nikmat.
 Memberikan pelayanan yang ramah, cepat, dan memuaskan.
 Mempertahankan rasa supaya pelanggan bertahan dan bertambah serta dapat bersaing
dengan kompetitor.

Revenue Stream: sumber-sumber penerimaan kas.

 Modal awal dari pribadi


 Dana dari investor
 Penjualan Yam mie
 Penjualan side dish atau makanan pendamping
 Sistem bagi hasil dari kerja sama apabila sudah ada.

Cost structure: biaya-biaya yang ditanggung perusahaan.

 Pengadaan alat untuk memasak atau mengolah Yam mie


 Mempersiapkan lokasi untuk warung, termasuk pembelian gerobak.
 Pengadaan bahan baku.
 Persiapan anggaran untuk pemasaran dan promosi meliputi opening, promosi, festival
dan pameran kuliner, serta tawaran untuk kerja sama.

4. mengembangkan produk yang berkulitas dan lebih murah dengan bantuan dari
pemerintah untuk memfasilitasnya. tentu dapat bersaing.

Anda mungkin juga menyukai