menurunkan tekanan di bagian tubuh tertentu. Fasia (fascia) merupakan kumpulan jaringan
penghubung yang memisahkan otot dari organ dalam tubuh
Luka masuk?
Luka keluar?
Sindroma kompartmen?
Sindrom kompartemen adalah kondisi yang terjadi akibat meningkatnya tekanan di dalam kompartemen
otot, karena perdarahan atau pembengkakan setelah cedera. Cedera akan memicu pembengkakan pada
otot dan jaringan di dalam kompartemen tersebut
Sindrom kompartemen dihasilkan dari peningkatan tekanan di dalam kompartemen yang mengganggu
perfusi ke struktur di dalam kompartemen itu. Pada luka bakar, kondisi ini terjadi akibat kombinasi
penurunan elastisitas kulit dan peningkatan edema pada jaringan lunak
Within 48 hours of the injury, the patient may experience a compartment syndrome related to the
progressive myonecrosis and fluid resuscitation
Mengapa pulsasi menurun, perabaan dingin saat pf di lengan kanan bawah dan tangan kanan bawah
Syndrom kompartemen adalah suatu kondiri dimana terjadi peningkatan tekannan insterstitial pada
kompartemen osteofasial yang tertutup.Sehingga mengakibatkan berkurangnya perfusi jaringan dan
tekanan oksigen pada jaringan
Pain : nyeri pada saat peregangan pasif pada otot-otot yang terkena
Pallor: kulit terasa dingin jika dipalpasi, warna kulit biasanya pucat
Pulselesness: berkurang atau hilangnya denyut nadi akibat adanya gangguan perfusi arterial
PATFIS
Secara umum, energi listrik membutuhkan aliran energi (elektron-elektron) dalam perjalanannya ke
objek. Semua objek bisa bersifat konduktor(menghantarkan listrik) atau resistor (menghambat arus
listrik). Kulit berperansebagai penghambat arus listrik yang alami dari sebuah aliran listrik. Kulityang
kering memiliki resistensi sebesar 40.000-100.000 ohm. Kulit yang basahmemiliki resistensi sekitar 1000
ohm, dan kulit yang tebal kira-kira sebesar2.000.000 ohm. Anak dengan kulit yang tipis dan kadar air
tinggi akanmenurunkun resistensi, dibandingkan orang dewasa. Tahanan dari alat-alattubuh bagian
dalam diperkirakan sekitar 500-1000 ohm, termasuk tulang,tendon, dan lemak memproduksi tahanan
dari arus listrik. Pembuluh darah, selsaraf, membran mukosa, dan otot adalah penghantar listrik yang
baik. Denganadanya luka listrik , pada sayatan melintang akan memperlihatkan kerusakan jaringan
Luka bakar listrik terjadi ketika sumber listrik,listrik membuat kontak dengan pasien, dan arus adalah
ditularkan melalui tubuh. Tubuh juga bisa melayani sebagai penghantar volume energi listrik, dan panas
yang dihasilkan menyebabkan cedera termal pada jaringan. Tingkat kehilangan panas yang berbeda dari
dangkal dan dalam jaringan memungkinkan kulit di atasnya yang relatif normal untuk hidup
berdampingan dengan nekrosis otot dalam. Oleh karena itu, listrik luka bakar sering lebih serius
daripada yang terlihat permukaan tubuh, dan ekstremitas, terutama jari, sangat berisiko
Cedera listrik parah biasanya mengakibatkan kontraktur pada ekstremitas yang terkena. Tangan terkepal
dengan pintu masuk listrik kecil luka harus mengingatkan dokter bahwa jaringan lunak yang dalam
cedera kemungkinan jauh lebih luas daripada yang terlihat dengan mata telanjang
Thermal injury occurs from superficial to deep with the majority of injury apparent on clinical
examination. By contrast, a large portion of electrical injury occurs from deep to superficial
Because electricity causes forced contraction of muscles, clinicians need to examine the patient for
associated skeletal and muscular damage, including the possibility of fracture of the spine.
Rhabdomyolysis from the electricity traveling through muscle results in myoglobin release, which can
cause acute renal failure. Do not wait for laboratory confirmation before instituting therapy for
myoglobinuria. If the patient’s urine is dark red, assume that hemochromogens are in the urine. ABA
consensus formula guidelines are to start resuscitation for electrical burn injury at 4 mL/kg/%TBSA to
ensure a urinary output of 100 mL/hr in adults and 1–1.5 mL/kg/hr in children weighing less than 30 kg.
Once the urine is clear of pigmentation, titrate the IV fluid down to ensure a standard urine output of
0.5cc/kg/hr. Consult a local burn unit before initiating a bicarbonate infusion or using mannitol.
The airway can become obstructed not only from direct injury (e.g., inhalation injury) but also from the
massive edema resulting from the burn injury.
Immediate treatment of a patient with a significant electrical burn includes establishing an airway and
ensuring adequate oxygenation and ventilation, placing an intravenous line in an uninvolved extremity,
ECG monitoring, and placing an indwelling bladder catheter
Amakan jalan napas dan berikan ventilasi serta oksigen; intubasi awal diindikasikan jika terdapat bukti
luka bakar ekstensif pada wajah muluh atau leher bagian anterior
Segera berikan resusitasi cairan cepat pada pasien dengan cedera voltase tinggi atau kerusakan
jaringan signifikan
Kebutuhan cairan dapat sekitar 1,7 dikalikan dengan kebutuhan cairan dari persentase
permukaan tubuh yang mengalami luka bakar berdasarkan formula standar karena
kerusakan jaringan
Pada pasien tanpa mioglobinuria gross, tujuan dari resusitasi cairan adalah untuk
mempertahankan tanda vital normal dan output urin 30-50cc/jam
Pada pasien dengan mioglobinuria gross, pemberian resusitasi cairan agresif dan manitol
harus dipertimbangkan jika pigmen tidak jelas
o Kecepatan tetesan bervariasi berdasarkan keparahan mioglobinuria; Gunakan
kecepatan tetesan yang mampu memenuhi kebutuhan output urin sebesar 1-2
cc/KgBB/Jam
o Penambahan manitol 12,5-25 gram intravena adalah hal yang umum dilakukan
o Pertimbangkan pemberian natrium bikarbonat pada cairan infus untuk
meminimalisis tumpukan pigmen pada tubulus renal.
Pastikan lokasi aman, pasien harus diekspos (buka seluruh pakaian yang dikenakan) untuk
mencegah kerusakan termal yang lebih parah
Segera berikan resusitasi cairan cepat pada pasien dengan cedera voltase tinggi atau kerusakan
jaringan signifikan
Kebutuhan cairan dapat sekitar 1,7 dikalikan dengan kebutuhan cairan dari persentase
permukaan tubuh yang mengalami luka bakar berdasarkan formula standar karena
kerusakan jaringan
Pada pasien tanpa mioglobinuria gross, tujuan dari resusitasi cairan adalah untuk
mempertahankan tanda vital normal dan output urin 30-50cc/jam
Pada pasien dengan mioglobinuria gross, pemberian resusitasi cairan agresif dan manitol
harus dipertimbangkan jika pigmen tidak jelas
o Kecepatan tetesan bervariasi berdasarkan keparahan mioglobinuria; Gunakan
kecepatan tetesan yang mampu memenuhi kebutuhan output urin sebesar 1-2
cc/KgBB/Jam
o Penambahan manitol 12,5-25 gram intravena adalah hal yang umum dilakukan
o Pertimbangkan pemberian natrium bikarbonat pada cairan infus untuk
meminimalisis tumpukan pigmen pada tubulus renal.
Pada kasus luka bakar listrik gangguan aritmia jantung dapat terjadiakibat listrik
yang mengalir sehingga dibutuhkan monitoring terhadap EKG jantung. Adanya
kontraksi otot secara paksa akibat aliran listrik dapatmenyebabkan kerusakan
pada otot, tulang bahkan termasuk tulang vetebra.Mioglobin yang terlepas akibat
rabdomiolisis dapat menyebabkan gagal ginjalakut yang ditandai dengan urin
yang berwarna kemerahan ataupun gelap. Padakasus luka bakar listrik target
cairan harus diperbanyak mencapai 100 mL/jam pada dewasa dan pada anak 2
mL/jam pada anak < 30 Kg
Breathing
11
12
high flow
15 L pada setiap pasien denganmenggunakan masker
non-rebreathing.
escharotomy
mungkin dibutuhkan.
carboxyhemoglobin
cherry-red
capillary leakage
) sehinggaterjadi gangguan difusi oksigen.Pada pasien dengan kondisi
hemodinamik yang stabil dan tidak terdapatnyacedera spinal dapat dilakukan
peninggian kepala dan dada setinggi 30
11
13
.Kebutuhan faali :< 1 Tahun : berat badan x 100 cc1-3 Tahun : berat badan x 75
cc3-5 Tahun : berat badan x 50 ccPada hari ke-2 total cairan yang diberikan pada
dewasa ½ dari total cairan pertama dan pada anak diberi sesuai dengan kebutuhan
faali
output
0,5 mL/KgBB/jam untuk anak dan 1mL/KgBB/jam untuk anak < 30 Kg, ketika
target cairan belum tercapai maka pemberian cairan harus ditambah sampai target
urin
output