Pembahasan
A. Pengertian Kaidah
Lafadz
اليقين dalam ma' na mufrodat menurut sebagian
ulama' fiqih adalah " "االعتقادالجازمkeyakinan yang man tap3,
" "المستصحب االصلyang asal disamakan (jika hukum yang asal
haram maka yang kedua juga haram)4.
Lafadz اليزالbermakna" "اليرفعyaitu tidak bisa dihilangkan.
Lafadz
بالشاك bermakna ""الترددبالستواءاورجحان yaitu berbolak
balik atau suatu persangkaan antara dua hal yang sama tanpa ada
yang diunggulkan.
Pengertian alyaqinu la yuzalu bi alsyak secara istilah adalah
bahwa suatu hukum yang telah diyakini sebelumnya tidak bisa
dihilangkan hukumnya semata-mata karena adanya syak yang
baru datang, kecuali adanya dhohir yang lebih kuat daripada
2
QS, Thoha ayat 120
3
Annawawi, majmu', juz 1, hal: 91.
4
Attaj assubki, asybah wannadhoir, juz 1, hal ; 13&14.
yakin atau adanya dalil qot'i, karena syak lemah menjadi lawan
dari yakin, sehingga tidakdapat menghilangkan hukum yang
sebelumnya telah ditetapkan (diyakini)5.
Sebagaimana contoh ketika zaid bepergian kenegara yang jauh,
kemudian terputuslah kabar zaid dalam waktu yang sangat
lama hingga menyebabkan timbulnya ragu-ragu dalam hidup
dan matinya zaid, maka hal ini tidak boleh menghukumi bahwa
zaid telah meninggal dunia dan bagi ahli waris juga tidak
boleh membagikan harta peninggalannya selama kematiannya
belum diyakini, karena hidupnya zaid telah
diyakini diwaktu sebelumnya. Kecuali jika ada
bukti-bukti zaid meninggal dunia. Imam Tajuddin As-
subki dalam kitabnya Asybah
wannadzoir mengatakan makna al-yaqinu adalah االصل
المستصحبyaitu yang asal disamakan. Maka Imam Zakariya al-
anshori menjelaskan makna
استصحاب adalah tetapnya suatu
perkara dimasa yang kedua atas dasar perkara yang telah
ditetapkan pada masa yang pertama.
Lafadz As-syak lumrah digunakan oleh ulama' fiqih dalam
kitab-kitab fiqih , namun ulama' ushul membedakan makna
antara lafadz شك ظنdan وهم
شك: sama antara keraguan dan keyakinan, jika dipersenkan
yakin 50% dan ragu juga 50 % maka syak tidak bisa
dijadikan hujjah untuk menghilangkan suatu keyakinan.
ظن: Mengunggulkan salah satu dari dua perkara yaitu
mengunggulkan keyakinan dari pada keraguan, jika
dipersenkan yakin 80% dan ragu 20%, maka dzon bisa
dijadikan hujjah.
وهم: Keraguan lebih diunggulkan dari pada keyakinan,
jika dipersenkan wahm 80% dan yakin 20%nya.
5
Al-burnu, al-wajiz fi idohi qowa'idil fiqhil kulliyah, hal : 169
Mengenai ragu-ragu Syekh Abu Hamid Al-asflroyni
membagi syak menjadi 3 bagian, yaitu :
.1 الشك الطارئ على اصل محرم
Keragu-raguan yang timbul dari asal yang diharamkan.
Misalnya seekor kambing yang disembeleh dinegara yang
mayoritasnya muslim dan majusi, maka tidak dihalalkan
sembelehan tersebut untuk dimakan sehingga diketahui
bahwa yang menyembeleh kambing tersebut adalah orang
islam, karena yang asal sembelihan tersebut haram sebab
timbulnya keraguan atas penyembelihan yang
diperbolehkan (syarat-syarat penyembelihan dalam islam).
Jika memang dinegara tersebut lumrahnya
yang menyembeleh muslim maka
diperbolehkan untuk memakannya, karena
mengamalkan suatu kelumrahan yang jelas.
.2 الشك الطارئ على أصل مباح
Keragu-raguan yang timbul dari asal yang mubah.
Misalnya Ketika seseorang menemukan air yang berubah
yang mempunyai dua kemungkinan, yaitu: pertama
berubahnya karena terkena najis, dan yang kedua karena
lamanya menggenang, maka hukum syari'at
memperbolehkan menggunakan air tersebut karena
mengamalkan bahwa yang asal air itu suci dan keraguan
tidak dapat menghilangkan hukumnya.
.3 الشك الطارئ على مااليعرف اصله
Keragu-raguan yang timbul dari sesuatu yang tidak
diketahui asalnya.
Misalnya seseorang yang melakukan mu' amalah bersama
orang yang sebagian besar dari modalnya haram, modal
tersebut tidak bisa dinyatakan seluruhnya haram karena
tidak dapat dibedekan antara haram dan halal, maka hal ini
menimbulkan keraguan yang tidak diketahui asalnya
ومايتبع اكثرهم االظناان الظن اليغني من الحق شيئا
عن ابي هريرة رضي هلال عنه قال :قال رسول هلال صلى وسلم هلال عليه اذاوجداحدكم
في بطن شيئافأشكل عليه اخرج منه شيءام ال؟ فاليخرجن
من المسجدحتى يسمع صوتاأويجدريحا.
عن ابي عبدهلال بن زيد قال شكي الى رسول هلال صلى هلال عليه وسلم الرجل يخيل إليه أنه
يجدالشيءفي الصالة؟ قال الينصرف حتى يسمع
صوتااويجدريحا
عن ابي سعيد الخدري رضي هلال عنه قال :قال رسول هلال صلى هلال عليه وسام :إذا شك
احدكم في صالته فلم يدرك أصلى ثالثاام اربعا؟ فاليطرح
شك وليبن على مااستيقن
8
Zakariya al-Anshori, fihududil aniqoh, hal : 72
Berikut se6agian contoh penerapan kaiclah ini :
a) Contoh mengenai 'ariyah (pinjaman). Apa6ila seseorang
merusakkan 6arang pinjaman se6a6 menggunakan
6arang terse6ut tanpa izin, maka 6agi sipeminjam waji6
untuk menggantinya clihari clia merusakkannya. Jika
terjacli perselisihan antara peminjam clan yang
meminjamkan mengenai harga 6arang yang clirusak,
maka sipemimjamlah yang cli6enarkan karena pacla
hukum asal aclalah 6e6as clari tanggungan.
6) Apa6ila seseorang clitucluh mempunyai hutang tanpa
acla 6ukti, maka yang cli6enarkan aclalah yang clitucluh
karena pacla hukum asalnya clia 6e6as clari tanggungan.
.3 االصل العدم
H ukum asal aclalah ticlak acla.
Maksucl clari kaiclah ini 6ahwa sifat-sifat yang 6aru clatang
itu ticlak acla, clalam artian jika terjacli keraguan atas perkara
yang sifatnya itu 6aru maka clikem6alikan pacla yang asal
yaitu se6elumnya ticlak acla.
Berikut se6agian contoh penerapan kaiclah ini :
a) Berselisih clalam masalah utang piutang. Zaicl
mem6erikan pernyataan pacla Roni 6ahwa ia telah
melunasi hutangnya, namun Roni menolak pernyataan
terse6ut. Maka yang cli6enarkan aclalah Roni yang
mem6eri hutang, karena pacla hukum asalnya telah
terjacli utang piutang clan pelunasan terse6ut aclalah sirat
yang 6aru clatang.
6) Dua orang yang melakukan akacl jual 6eli terjacli
perselisihan mengenai 6arang jualan terse6ut, pem6eli
menyatakan 6ahwa 6arang terse6ut cacat namun penjual
menolak pernyataan sipem6eli, maka yang cli6enarkan
aclalah ucapan penjual, karena pacla asalnya 6arang
tersebut baru clan bagus sedangkan cacat adalah sifat
yang baru datang.
.4 هل فعل شيئاأوالفاالصل انه لم يفعله من شك
Maksud dari kaidah ini adalah barang siapa yang ragu
apakah sudah melakukan suatu pekerjaan atau belum?
maka hukum yang asal belum melakukannya.
Berikut contoh sebagian penerapan kaidah ini :
a) Seseorang yang ragu mengenai sunnah ab'ad sholat
seperti kunnut atau tahiyat awal apakah sudah
melakukan sunnah ab'ad tersebut ataukah belum? Maka
hukum asalnya belum melakukan kunnut atau attahiyat
akhir, maka lakukan sujud sahwi karena ragu-ragunya
tadi.
6) Seseorang yang ragu ditengah-tengah wudu, sholat atau
ibadah yang lainnya, sudah mengerjakan rukun atau
masih belum seperti niat, maka wajib mengulangi
wudu' atau sholatnya, karena hukum yang asal dia
belum mengerjakannya.
.5 ‰من تيقن الفعل وشك في القليل أوالكثيرحمل على القليل
Maksud dari kaidah ini adalah barang siapa yang yakin
telah melakukan suatu pekerjaan kemuadian dia ragu dalam
bilangannya maka ditangguhkan pada bilangan yang lebih
sedikit.
Berikut contoh penerapan kaidah ini :
a) Seseorang yang ragu dalam bilangan roka'at sholatnya
missal sholat asar, apakah sudah 4 roka'at atau masih
tiga roka'at? Maka yang diambil adalah yang paling
sedikit karena yang lebih diyakini tiga roka'at,
kemudian hendaklah sujud sahwi karena lupanya tadi.
6) Apabila seorang suami ragu dalam talaknya yaitu
talaknya satu atau lebih maka yang diambil adalah
jatuh
talak satu, karena yang paling sedikit itu lebih
diyakinkan.
.6 االصل في كل حادث تقديره بأقررب زمنه
Hukum asal sesuatu disetiap kejadian itu dikira-kirakan
pada masa yang paling dekat.
Maksud dari kaidah ini suatu kejadian yang hadits atau
baru yaitu asalnya tidak ada menjadi ada, jika
diperselisihkan waktu kejadiannya maka yang
ditangguhkan adalah waktu yang paling dekat.
Contoh sebagian penerapan kaidah ini :
a) Seseorang yang melakukan wudhu' diair yang kurang
dari 2 kullah, kemudian dia sholat, setelah tiga hari
diwaktu duhur dia melihat ada bangkai tikus, maka
baginya tidak wajib mengqodo' seluruh sholatnya
selama tiga hari namun yang diqodo' adalah sholat
duhur tersebut, karena hukum asala kejadian dikira
kirakan dengan waktuyang paling dekat.
6) Kasus ibu hamil yang dipukul perutnya kemudian
keluarlah anak yang dikandungnya dalm keadaan
langsung meninggal maka pelaku pembunuhan wajib
diqisos, namun apabila anaknya tidak langsung mati,
dalam artian masih ada waktu jeda maka pelaku tidak
wajib qisos karena hukum asal kejadian dikira-kirakan
dengan waktu yang paling dekat, sehingga
dimungkinkan maeninggalnya sianak bukan karena
pukulan.
.7 االصل في الشياء اإلباحةحتى يدل الدليل على التحريم
Maksud kaidah ini adalah hukum asal sesuatu adalah
mubah atau diperbolehkan sampai adanya dalil yang
menunjukkan keharamannya atau seba-sebab yang
menjadikannya haram,
karena pacla clasarnya Allah menciptakan segala sesuatu yang
bermanfa'at itu halal clan yang bahaya itu haram9
Imam Assyafi'i berpenclapat bahwa asal sesuatu itu halal
selama ticlak acla clalil yang menunjukkan keharamannya,
hal ini juga clisampaikan oleh imam assuyuthi. Seclangkan
menurut Imam Hanafi asal sesuatu itu haram selama ticlak
acla clalil yang menunjukkan kehalalannya 10• Namun harus
cliketahui bahwa penclapat imam syafi'I tersebut lebih pacla
konteks mu' amalah atau masalah-masalah baru, seclangkan
penclapat imam Hanafi tersebut lebih pacla konteks ibaclah.
Berikut contoh penerapan kaiclah ini :
a) Apabila acla hewan yang belum cliketahui statusnya,
maka halal clan boleh memakannya selama ticlak acla
clalil yang menunjukkan keharamannya, sebagaimana
penclapat imam rofi'i
6) Masalah memakan jerapah, imam assubki menjelaskan
bahwa yang asal memakannya itu cliperbolehkan, clan
jerapah ticlak memiliki siung yang clapat mencabik-cabik
clan ticlak acla clalil yang menunukkan keharamannya.
.8 االصل في ااالبضاع التحريم
Hukum yang asal clari buclu' (seksual) itu haram. Maksucl
clari kaiclah ini aclalah hukum asal farji perempuan itu
haram, jika acla hukum yang halal clan haram maka yang
climenangkan aclalah yang haram.
Berikut contoh penerapan kaiclah ini:
a) Seseorang yang akan menikah clengan gaclis yang satu
clesa, namun clia memiliki mahrom cliclesa tersebut atau
sauclara sesusu yang ticlak cliketahui siapa mahromnya,
maka bagi laki-laki tersebut ticlak cliperbolehkan
9
Zakariya Al-Anshori, ghoyatul wushul, hal : 139.
10
Assuyuthi, asybah wannadhoir, hal : 60.
menikah dengan semua gadis yang ada didesa tersebut
sampai ia mengetahui siapa mahromnya, karena hukum
asal farji adalah haram.
.9 الحقيقة‰االصل في الكالم
Hukum asal kalam adalah yang hakikat. Maksud dari
kaidah ini bahwa hakikat yang dijadikan pdoman adalah
dalam kalam itu dendiri bukan dalam artian majaz.
Berikut contoh penerapan kaidah ini :
a) Seseorang yang mengucapkan :" aku mewaqofkan tanah
ini untuk hafidz (penghafal Al-qur'an) maka dalam
klam ini tidak termasukorang yang menghafalkan
kemudian melupakan alqur'an karena yang hakikat
mutlak pada kata "hafidz".
6) Apabila orang tua mewaqofkan atau berwasiat pada
anak-anaknya, maka cucu tidak termasuk dalam kalam
tersebut, karena cucu termasuk kalam majaz ,
sedangkanhukum asal adalah yanghakikat yaitu anak
kandung.
Penutup
Kesimpulan
Pengertian kaidah asasiyah yang kedua
بالشك اليزال اليقين
menurut bahasa adalah Keyakinan tidak dapat dihilangkan dengan
keraguan, Sedangkan menurut istilah adalah suatu hukum yang
telah diyakini yang telah man tap didalam hati tidak bisa
dihilangkan semata-mata karena adanya syak, karena syak itu
mutaroddid tidak ada yang diunggulkan, kecuali jika ada dalil atau
qot'i atau nyata, seperti halnya hewan yang tidak diketahui
statusnya haram atau halal maka dihukumi halal kecuali jika
tampak dalil atau bukti yang nyata seperti adanya cakar yang tajam.
Ulama' fiqih sering menggunakan lafadz assyak, namun ulama'
ushul fiqih mebedakan makna antara شك, وهم, ظن
شك
ظن
وهم
عن ابي هريرة رضي هلال عنه قال :قال رسول هلال صلى وسلم هلال عليه اذاوجداحدكم
في بطن شيئافأشكل عليه اخرج منه شيءام ال؟ فاليخرجن
من المسجدحتى يسمع صوتاأويجدريحا.
االصل براءةالذمة
االصل العدم
Daftar Pustaka