HKUM4205 - Tugas 3
HKUM4205 - Tugas 3
TUGAS 3
Kode/NamaMataKuliah : HKUM4205/KRIMIINOLOGI
………………………………………………
2 Berdasarkan ilustrasi diatas teori Diferrerential Association dari Sutherland dikelompokkan sebagai
teori yang membahas proses sosial dan kejahatan karena sebagai berikut:
Teori Sutherland ini menunjukkan dengan jelas sifat dan dampak dari pengaruh kelompok
lingkungan terhadap individu. Teori ini mencoba untuk memberikan suatu perumusan yang logis
dan sistematis dari rangkaian hubungan-hubungan yang memungkinkan kejahatan dapat diterima
dan dimengerti sebagai tingkah laku yang normal di pelajari, tanpa menyinggung-nyinggung teori-
teori kelaianan biologis atau psikologis. Asosiasi diferensiasi adalah bahwa, orang yang bergaul
dengan pencuri kemungkinan besar akan menjadi pencuri juga. Sebaliknya orang yang lebih sering
bergaul dengan orang yang taat beribadah makan akan menjadi orang yang taat beribadah pula. Hal
ini disebabkan karena masyarakat kita secara berbeda dibagi dalam kelompok-kelompok, yang
dalam konteks ini adalah kelompok kriminal dan mereka yang taat beribadah, ditambah lagi dengan
berlakunya prinsip asosiasi berbeda. Jadi, prinsip asosiasi berbeda ini berlaku baik bagi kelompok-
kelompok kriminal maupun bagi kelompok anti kriminal. Sutherland mencoba untuk memberikan
dasar yang objektif dan ilmiah kepada teorinya dengan menghubungkannya dengan aspek-aspek
lahiriah yang dapat dilihat pada asosiasi, dan yang diperhitungkan didalam asosiasi seseorang
dengan teman-sepergaulannya.
3 Perbedaan perspektif konflik dan perspektif fungsional menurut Ralf Dahrendorf adalah sebagai
berikut:
1. Perspektif fungsional salah satu dari asumsi dasarnya adalah adanya suatu konfigurasi yang tetap
dilakukan dalam masyarakat sehingga membuat kondisi masyarakat relatif stabil. Sebaliknya apa
yang diliat dari perspektif konflik bahwa di dalam masyarakat selalu muncul konflik yang
tersebar dalam seluruh komponen masyarakat yang bersangkutan.
2. Perspektif fungsional percaya bahwa masyarakat dibangun pada suatu bentuk wujud unsur-unsur
yang terintegrasi dengan baik. Sementara, perspektif konflik melihat tiap masyarakat setiap saat
mengalami konflik dan konflik itu terus berlanjut. Anehnya, konflik sosial yang berlanjut itulah
yang membentuk masyarakat.
3. Perspektif fungsional dijelaskan bahwa tiap unsur didalam masyarakat berperan untuk melakukan
fungsi yang dibutuhkan oleh masyarakat itu. Sedangkan perspektif konflik percaya bahwa tiap
unsur didalam suatu masyarakat menyumbah kearah perubahan di dalam masyarakat itu.
4. Perspektif fungsional adalah bahwa masyarakat percaya pada, dan selalu bersandarkan pada
konsensus. Sementara itu ahli teori konflik membantah hal itu, dan menyatakan bahwa
masyarakat itu tunduk terhadap kekuasaan akibat kemenangan suatu pihak melalui suatu konflik
social.