Kata Sifat
Adjective atau adjektiva merupakan kata yang menerangkan nomina (nouns) maupun pronomina
(pronouns), atau mungkin lebih akrab disebut sebagai kata sifat.
Adjective juga berfungsi untuk memodifikasi, memberi sedikit perubahan, mengukur atau menguantifikasi,
hingga memberi informasi lebih mengenai suatu nomina/pronomina.
Adjective yang biasanya familier atau kerap kita temui dalam bacaan dan percakapan sehari-hari dapat
digolongkan menjadi beberapa kategori, seperti:
Urutan Adjective
Pada dasarnya adjective selalu terletak sebelum nomina yang berusaha dijelaskan. Adjective pun tidak dapat
diletakkan secara sembarangan dalam suatu kalimat. Bila ada lebih dari dua adjectives yang mencoba
menerangkan nomina, maka ada urutan tertentu yang harus dipenuhi dalam penulisannya, yaitu:
Determiner/article > Quantity > Opinion > Size > Age > Shape > Color > Origin > Material > Purpose
> Noun as adjective + Noun described
Contoh:
• Rough childhood
Comfortable > white + pajamas = Opini > warna + Nomina yang dijelaskan.
Beautiful > long > straight > black + hair = Opini > ukuran > bentuk > warna + Nomina yang dijelaskan.
Big > antique > oval > wooden + desk = Ukuran > usia > bentuk > material + Nomina yang dijelaskan.
Two > tiny > blueberry + cupcakes = Kuantitas > ukuran > rasa + Nomina yang dijelaskan.
Catatan: Adjective tidak memiliki bentuk jamak dan dapat diletakkan langsung setelah verba be. Contoh:
Contoh Soal
Sekarang cobalah untuk mengidentifikasi mana yang merupakan adjective dalam kalimat-kalimat di bawah
ini.
1. My classroom is near the dark empty janitor closet by the end of the hallway.
2. I don’t think I said any funny jokes last night.
3. It’s a complicated and urgent situation.
4. The children are now so tall, they outrun me on the jogging track.
5. We have to be quiet in a hospital.
6. Giraffes have long necks.
7. That scrawny boy likes to wear oversized t-shirts.
8. I met Ed Sheeran once. As a famous person, he’s very humble and kind.
9. When dad met mom for the first time, he said, “I couldn’t get her long blonde hair and eyes of blue
off of my mind,”
10. We baked mom some cute tiny chocolate muffins for her birthday.
11. Danny has a few expensive and well-made black tailored suits.
12. Grandma collects many magnificent antique clocks.
13. Don’t go for those cheap plastic plates for your son’s birthday party. They’re hazardous.
14. The first-time pre-school teacher was battered after dealing with rambunctious kids all day long.
15. We encountered a big brown honey bear in the forest.
16. Dark Places and Sharp Objects are Gillian Flynn’s book titles.
17. The famous painter experimented and painted rather unusual shapes on her newest painting
collection.
18. This complete toolset is pretty helpful for a newbie like me who loves fixing anything by myself.
19. Mom made a delicious creamy cheesy pasta for dad’s birthday.
20. The purple orchid plants in our garden affected by horrible pest and now all dead.
Sama seperti setiap adjective, bentuk attributive adjective pun memodifikasi noun yang mengikutinya.
Begitu pula banyaknya attribute adjective yang menjelaskan nomina, jumlahnya bisa lebih dari satu untuk
nomina yang sama.
Kita pasti sudah mengetahui banyak sekali adjectives atau kata sifat dalam Bahasa Inggris, sehingga mudah
untuk mengenalinya dalam satu kalimat.
Contoh:
Sebuah nomina juga dapat memiliki lebih dari satu attribute adjectives yang menerangkannya.
Contoh:
Namun, perlu diketahui bahwa ada pula beberapa macam attributive adjectives yang muncul setelah
nomina, seperti:
• Notary public.
• President elect.
• Attorney general.
• Court martial.
3. Adjectives yang muncul setelah anything, everything, everybody, nothing, something, somewhere,
somebody, dan semacamnya.
Contoh Soal
Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini dan tentukan mana yang merupakan attributive adjectives!
1. Grandpa says that marrying grandma was the best decision he’s ever made in his life.
2. It’s not an easy route to take.
3. The resistance attacks the abandoned fort.
4. Many people agree that The Vietnam War was an unwinnable war.
5. Sumatran tigers are now among the rare animals to be found in the wild.
6. The cold-blooded murderer appears calm even though the judge gives him the death sentence.
7. I thought she was an intimidating woman when I haven’t known very well. Turns out she is actually
a warm and friendly person.
8. Mom always knows the cheap and effective solution for almost anything.
9. We’re anxiously waiting for the game’s impending result.
10. My late grandma is buried next to my grandpa.
11. I love going somewhere crowded by myself.
12. Please, by all means possible, explain to me why it matters so much to you.
13. Even the bitterest person can turn mushy when they fall in love.
14. Everybody thinks she’s a gold digger when she married a rich old businessman.
15. I’d like to buy you something expensive for your birthday.
16. The doctor sedated her to make the pain bearable.
17. The kids in the neighborhood are afraid with that tall scrawny old man.
18. We can only think of this only solution possible right now.
19. Danny is a humble person who never thinks high of himself.
20. The Pacific Ocean is filled with beautiful tropical fishes.
Artikel ini merupakan lanjutan artikel attributive adjective sebelumnya. Berikut uraian penjelasan, contoh
pemakaiannya dalam kalimat, contoh pemakaian dalam percakapan, serta contoh dan pembahasan dalam
tes TOEFL atau tes bahasa Inggris yang sejenis.
Penjelasan Mengenai Attributive Adjectives
Attributive adjectives adalah adjectives yang muncul pada awal frasa. Setelah attributive adjectives,
biasanya diikuti dengan kata benda (noun). Sebuah attributive adjective bisa memiliki satu atau dua kata,
tergantung konteksnya yang akan kita pelajari pada poin berikutnya dalam artikel ini. Adapun lawan dari
attributive adjectives adalah predicative adjectives yang akan kita bahas pada artikel selanjutnya.
Selanjutnya, kita akan bergerak mulai dari beberapa contoh pemakaian attributive adjectives dalam kalimat,
disertai arti dan penjelasannya, sebagaimana diperlukan.
Sebagaimana jenis adjectives lainnya, banyak kalimat dalam prakteknya yang mengandungi attributive
adjectives. Dalam artikel ini, attributive adjectives ditunjukkan oleh kata atau frasa yang di-bold. Sementara
itu, noun akan ditunjukkan dari kata yang di-underline atau garisbawahi.
Berikut ini adalah beberapa di antara banyak kalimat yang mengandungi attributive adjectives tersebut,
beserta arti dan/atau penjelasannya:
• They are going at that pristine beach. (Mereka pergi ke pantai yang indah yang itu).
Penjelasan: “Pristine” merupakan salah satu cara lain untuk menyebut “beautiful”, dan biasanya digunakan
untuk elemen pemandangan.
• Tai Lung exclaimed, “You’re just a big, fat panda!” (Tai Lung berteriak, “Kamu hanyalah panda
yang besar dan gendut!”)
Penjelasan: Contoh kalimat nomor 2 ini adalah salah satu contoh penggunaan attributive adjectives yang
langsung lebih dari satu kata. Namun, kelebihan attributive adjectives ini menjelaskan objek atau noun
yang sama. “Big” (besar) dan “fat” (gendut atau gemuk) merujuk pada satu noun, yakni panda. Dalam hal
ini, “fat” merupakan adjective yang memperkuat keberadaan adjective “big”.
• Where has that fair-skinned lady gone? (Sudah dari sejak kapan wanita berkulit terang itu pergi?)
Penjelasan: Attributive adjectives pada contoh kalimat nomor 3 ini merupakan variasi dari attributive
adjectives pada contoh kalimat nomor 2. Memang ada 2 kata attributive adjectives, namun keduanya tidak
bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Artinya, bila hanya ada “fair” atau bahkan “skinned”, maka tidak
jadi ada attributive adjectives yang baik untuk menjelaskan “lady” (wanita) dalam kalimat.
Kita telah mengetahui konteks penggunaan attributive adjectives dalam sebuah kalimat pada poin
sebelumnya. Kini, bagaimana bila kalimat-kalimatnya saling terhubung dan membentuk sebuah
percakapan?
Maka, dalam poin ini, kami akan mengajak learners sekalian untuk melihat contoh pemakaian attributive
adjectives dalam percakapan. Seperti contoh poin sebelumnya, attributive adjectives akan di-bold, dan noun
akan digarisbawahi.
Ada arti dalam tiap percakapan, dan di bagian akhir, akan dijelaskan beberapa hal mengenai attributive
adjectives dalam contoh percakapan di bawah ini:
(Disco: Hei, semua! Aku punya berita menarik yang hendak aku ceritakan.)
Disco: Remember our friend, Kacung? His deeply-inspiring speeches about Mandala coloring has won 1st
place in the National Speech Contest.
(Disco: Ingat teman kita, Kacung? Ceramah dia yang menginspirasi dengan mendalam tentang mewarnai
Mandala menjadi Juara 1 dalam Lomba Ceramah Nasional.)
(Pia: Aww, keren~! Aku pikir aku sudah menemukan pangeran tampanku yang spesial~!)
Lihat yang di-bold dan digarisbawahi? Itulah attributive adjectives beserta noun yang melekat padanya.
Bagaimana dengan penjelasannya?
“Fantastic” merupakan salah satu adjective ekspresif yang menyatakan kekaguman atau kebahagiaan akan
sesuatu yang baik. Dalam hal ini, noun “news” (atau berita) adalah berita yang baik, karena membuat orang
kagum dan bahagia.
“Deeply-inspiring” merupakan variasi dari “fair-skinned” yang terdapat dalam contoh kalimat nomor 2 di
poin sebelumnya. Kalau di contoh kalimat sebelumnya ada tambahan “-ed” yang kalau dibahasa
Indonesiakan artinya kurang lebih “di-“, “ber-“, dan lain-lain, maka “deeply-inspiring” pada contoh
percakapan ini mendapat imbuhan “-ly” yang berarti “dengan” atau “secara”.
“Special” dan “handsome” pada kalimat Pia yang terakhir tetap merupakan attributive adjectives, karena
kedua adjectives ini terletak sebelum “prince” (atau pangeran). Penambahan adjective “special’ sebelum
“handsome” memperkuat kesan “handsome” pada si “prince” tersebut.
Cukup jelas, bukan, mengenai contoh attributive adjectives dalam percakapan ini? Berikutnya, kita akan
bergerak pada pembahasan yang lebih menantang, yakni contoh-contoh penerapan attributive adjectives
dalam tes kemampuan bahasa Inggris.
Contoh dan Pembahasan Attributive Adjectives dalam Tes TOEFL Atau yang Serupa
Beberapa di antara kita tidak asing dengan tes TOEFL atau tes-tes sejenis. Aneka tes yang sudah mendunia
ini mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang dalam berbagai dimensi. Biasanya, orang mengetes
karena ingin melamar pekerjaan atau melanjutkan studi ke luar negeri.
Salah satu bahan pengujian tes bahasa Inggris semacam TOEFL atau yang sejenisnya adalah grammar.
Dalam bagian grammar, attributive adjectives ini bisa saja muncul. Artikel ini akan memberikan 2 contoh
soal TOEFL atau tes bahasa Inggris serupa ber-attributive adjectives dan jawaban benarnya yang
dinyatakan dalam bold. Sementara itu, noun setelah attributive adjectives tidak diapa-apakan karena
jawabannya adalah attributive adjectives itu sendiri.
Supaya nilai tesmu makin baik dan peluangmu diterima kerja atau universitas luar negeri makin tinggi,
simak, yuk, pembahasan contoh attributive adjectives berikut ini beserta arti dan penjelasannya:
(1. Dia tidak mengisi gelas tersebut. Dia pastilah seorang pekerja yang _______.
*Catatan: Terkadang dalam sebuah soal pilihan ganda, kita menjumpai 2 atau lebih pilihan jawaban yang
mirip-mirip. Salah satunya adalah “relaxed” atau “lazy” ini, di mana orang yang santai biasanya juga
merupakan orang yang malas, dan sebaliknya.
Sebenarnya bila kita melihat kalimat pertama, yakni “Dia tidak mengisi gelas tersebut,” jelas yang
dimaksud adalah pekerja yang malas atau “a lazy worker”. Orang yang santai mungkin tetap mengisi gelas
tersebut meskipun hanya sedikit-sedikit atau perlahan-lahan.
(2. Itu merupakan pagi yang ____ (dan) _____. Aku tidak sabar memulai hariku!
*Catatan: Mungkin kalau kita lihat terjemahan bahasa Indonesia dan bandingkan dengan jawaban yang
benar aneh, karena harusnya secara terjemahan, jawaban yang benar adalah c. Namun ingat, ini adalah tes
kemampuan bahasa Inggris, dan kita harus berpikir dalam bahasa Inggris.
Dalam bahasa Inggris, kata penjelas untuk yang dipisah dengan koma selalu berada di bagian depan.
“Bright” pada “bright, sunny,” menandakan “sunny” menjadi kuat karena ada “bright” di depannya. Karena
itu, jawaban yang benar adalah b. bright, sunny.
Sebagai adjektiva atau kata sifat, predicative adjectives muncul setelah nomina (nouns), sehingga ia
memodifikasi atau menerangkan nomina dan berfungsi sebagai predikat dalam suatu kalimat (predicate
adjectives).
Predicative adjectives menyatakan sesuatu tentang subjek dalam suatu kalimat, dihubungkan dengan to be,
atau mengikuti linking verbs.
Linking verbs adalah kata kerja yang memiliki fungsi khusus yang menghubungkan subjek dengan
adjektiva, seperti: is, seem, grow, feel, become, sound, stay, look, keep, remain, taste, appear, turn, prove,
dan smell.
Bila kita menemukan salah satu dari linking verbs tersebut, maka kemungkinan besar kita akan menemukan
predicate adjective dalam kalimat yang sama. Namun, verba di atas dapat disebut sebagai linking verbs bila
diikuti oleh adjektiva.
Contoh:
• My bedroom is messy.
• She is very old-fashioned.
• The house is very spacey and full light.
• We grow tired waiting for him.
• The teacher told us to remain silent at the exam.
• My father is very friendly toward strangers.
• Don’t be afraid if your question sounds silly. Be afraid of staying silent.
• The chanting was loud.
• It’s summer and the sky looks bright.
• The exam was difficult and complicated.
• When I look at him, my stomach feels funny, like there is a butterfly in it.
Sebagaimana yang kita tahu, adjective dapat mendahului nomina (attributive adjectives) maupun mengikuti
nomina (predicative adjectives) yang dimodifikasi. Sehingga baik attributive maupun predicative
adjectives dapat muncul dan menjelaskan nomina yang sama dalam satu kalimat, seperti
4. A friend of mine treated us with the low-fat wagyu that tasted delicious.
Predicate adjectives dapat mendeskripsikan subjek tanpa perlu memberikan adjective lain di depannya.
Sehingga, contoh di atas dapat pula ditulis dengan:
Contoh Soal
Kini, mari kita coba untuk menentukan manakah predicative adjectives dari kalimat-kalimat soal di bawah
ini.
Artikel ini merupakan lanjutan predicative adjective sebelumnya. Seperti rangkaian artikel sebelumnya,
akan ada penjelasan mengenai predicative adjective sebelum melangkah pada contoh-contoh aplikasinya
dalam kalimat, percakapan, maupun tes TOEFL atau tes bahasa Inggris yang sejenis.
Jadi, siap mengikuti pelajaran artikel predicative adjectives ini? Simak penjelasannya terlebih dahulu pada
poin di bawah ini, wahai learners!
Predicative adjectives sering didefinisikan sebagai adjectives yang menjadi predikat subjek kalimat.
Padahal, definisi aslinya lebih khusus daripada itu, karena predicative adjectives berfungsi untuk
“memperindah” apapun subjek yang biasanya terletak di awal kalimat.
Predicative adjectives juga sering terkait erat dengan verb atau kata kerja.
Karena itu, predicative adjectives kerap digunakan di bagian belakang kalimat, kecuali bila ada keterangan
waktu, tempat, dan sebagainya.
Karena penempatannya yang demikian, predicative adjectives adalah merupakan lawan dari attributive
adjectives yang biasanya diletakkan di awal kalimat.
Ketika nominal adjectives mungkin merujuk pada bilangan orang atau kelompok tertentu, predicative
adjectives dapat saja merujuk pada satu orang atau hal tertentu saja tergantung konteks dari contoh
kalimatnya.
Seperti biasa, kalimat akan menjadi contoh yang kita pelajari pertama, sehingga kita dapat melihat
penerapan predicative adjectives secara garis besarnya.
Predicative adjectives kerap digunakan dalam kalimat tidak langsung, meski ada beberapa kasus untuk
kalimat langsung yang menggunakan predicative adjectives.
Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat yang mengandungi penerapan predicative adjectives di
dalamnya, beserta arti dan penjelasan untuk masing-masing contoh kalimat.
• I think his feet seem restless (Aku kira kedua kakinya terlihat tidak betahan).
Penjelasan: Ini adalah kasus umum untuk satu predicative adjective yang terletak di belakang kalimat untuk
menjelaskan keadaan “his feet” atau “kakinya”.
• To attract more men in your life, you need to be well-dressed (Untuk menarik lebih banyak pria
dalam hidupmu, kamu harus dandan).
Penjelasan: Hampir sama seperti contoh nomor 1, ini adalah predicative adjectives yang saling terhubung
satu dengan yang lainnya. Artinya, tidak ada “well” dan “dressed” yang terpisah dan dapat menjadi
adjectives berarti di dalam kalimat.
• Upon encountering that person, I felt annoyed, mad, and oppressed (Ketika menghadapi orang itu,
aku merasa sebal, marah, dan tertekan).
Penjelasan: Terkadang ada 2 atau lebih predicative adjectives dalam satu kalimat. Dalam kasus ini, kata
penghubung semacam “and” dapat digunakan untuk menghubungkan antar predicative adjectives.
• I often feel hungry in the afternoon (Saya sering merasa lapar di siang hari).
Penjelasan: “In the afternoon” (Di siang hari) merupakan keterangan waktu. Ini merupakan kasus khusus
untuk predicative adjectives yang terletak tidak benar-benar di belakang kalimat.
Kini, kita telah mengetahui penjelasan apa itu predicative adjectives dan contoh penerapannya di dalam
kalimat.
Setelah poin ini, kita akan bergerak lebih lanjut pada contoh yang lebih lengkap, yakni contoh penerapan
di dalam percakapan.
Percakapan merupakan beberapa kalimat yang dirangkai menjadi satu dalam sebuah situasi nyata.
Karena itulah, kita yang telah mengenal contoh penerapan predicative adjectives dalam kalimat dapat mulai
belajar contoh penerapannya di dalam percakapan.
Contoh percakapan di bawah ini tidak hanya memberitahu kita mengenai arti dari tiap kalimat yang terucap,
terpikir, atau aksi yang diterapkan, namun juga penjelasan untuk tiap predicative adjectives yang muncul.
Untuk memudahkan pembelajaran, predicative adjectives dalam contoh percakapan di bawah ini akan di-
bold.
(Sasha: Saya menganggap diri saya sebagai seorang yang sensitif, reflektif, dan merangkul orang dengan
cinta.)
Pia: *whispers to a person near her and Sasha* I know she can be self-deprecating at the same time.
(Pia: *berbisik kepada seseorang di dekatnya dan Sasha* Aku tahu dia dapat terlalu mengasihani dirinya
sendiri dalam waktu yang bersamaan.)
(Orang tak dikenal: *berbisik kembali pada Pia* Oh, ya? Dia pasti mencurigakan.)
Jadi, dari percakapan di atas, kita dapat mempelajari 3 situasi predicative adjectives.
Kita akan melihat terlebih dahulu pada kalimat ber-predicative adjectives yang pertama, yakni kalimat
Sasha yang memiliki 3 predicative adjectives.
Di sini, “person” (orang atau seseorang) yang terletak setelah predicative adjective ketiga merupakan
keterangan orang, dan dapat digunakan untuk memperjelas kepemilikan 3 predicative adjectives di
depannya.
Dalam kalimat percakapan ber-predicative adjective kedua dari Pia, kita melihat adanya predicative
adjective “tak terpisahkan” yang diikuti dengan keterangan waktu “at the same time” (dalam waktu yang
bersamaan).
Artinya, keterangan waktu ini dapat muncul kapan saja dan di mana saja sebagai pelengkap dan penjelas
predicative adjectives.
Tidak lupa, contoh kalimat percakapan ketiga dari orang tak dikenal memperlihatkan penggunaan
predicative adjective yang umum, yakni “suspicious” (mencurigakan) yang ditaruh di bagian belakang
kalimat.
Sama seperti predicative adjectives lain yang berfungsi menjelaskan, “suspicious” berfungsi menjelaskan
karakteristik “she” (dia, perempuan, dalam hal ini merujuk pada Sasha).
Jangan heran bila tidak ada noun yang digarisbawahi, baik dalam poin contoh penerapan kalimat maupun
percakapan.
Predicative adjectives merupakan salah satu kelompok adjectives yang tidak harus terikat dengan noun.
Bahkan, banyak contoh yang memperlihatkan tidak adanya noun dalam predicative adjectives, namun
kalimat atau percakapan masih terbentuk dengan baik.
Kini, penjelasan, contoh kalimat, dan contoh aplikasi dalam percakapan yang mengandung predicative
adjectives telah kita pelajari.
Bagaimana dengan contoh-contoh soal dan pembahasannya dalam tes TOEFL atau tes-tes bahasa Inggris
serupa? Simak ulasannya dalam poin di bawah ini!
Contoh Soal dan Pembahasan Predicative Adjectives dalam Tes TOEFL Atau Tes-Tes Bahasa Inggris
Serupa
Di antara semua materi adjective yang ada, predicative adjectives ini merupakan salah satu materi tes
TOEFL atau tes-tes bahasa Inggris serupa yang paling menjebak.
Jebakan utama biasanya terdapat pada soal pilihan ganda yang pilihan jawabannya terlihat 2 atau lebih yang
benar.
Selain pilihan jawaban, masih ada jenis soal “Pilih benar atau salah”. Bila tidak teliti, maka semua pilihan
terlihat benar, padahal sebenarnya ada yang salah dari kata yang terdapat di dalam soal.
Agar lebih jelas mengenai contoh-contoh soal predicative adjectives dalam tes TOEFL atau tes-tes bahasa
Inggris serupa, ada baiknya kita melihat 2 contoh di bawah ini beserta arti, jawaban yang benar (di-bold),
dan pembahasannya dalam “Catatan”.
1. He occasionally misplaces his belongings. He is an ______________ person.
(1. Dia kerap lupa meletakkan barang-barangnya. Dia adalah orang yang _____________.
*Catatan: Bila kita melihat contoh di atas, seolah jawaban a, b, dan c terlihat mirip. Namun, b. absent
menyatakan ketiadaan hadirnya sesuatu atau seseorang. Karena si “he” (dia) ada dan hidup dalam soal,
maka kita eliminasi pilihan jawaban b.
Pilihan a dan c sejatinya bisa menjadi pilihan yang benar. Namun karena depannya “an” (untuk kata
berawalan huruf hidup), maka pilihan yang benar adalah c. absent-minded.
(2. Tandai pernyataan ini sebagai benar (B) atau salah (S):
*Catatan: “Alive” memang adjective, dan lebih masuk akal “alive” sebagai adjective dibandingkan “live”
atau “living”. Padahal, jawaban sebenarnya adalah “They bring me a live lobster at a party” (“A” dan “live”-
nya dipisah). Jadi, jawaban yang benar adalah “F” atau “False”.
Nominal adjectives adalah adjektiva yang berfungsi sebagai nomina (nouns). Adjektiva dapat berupa
nomina bila nomina dihilangkan dan adjektiva yang menjelaskan nomina tersebut tetap ditulis.
Contoh 1:
I always read at least two storybooks to my children every night before they go to sleep. My boy loves the
happy storybook, but my girl prefers the sad.
Penjelasan:
Happy merupakan adjektiva yang menerangkan storybook (nomina). Saat storybook dihilangkan, maka sad
menjadi nominal adjective karena merupakan pengganti the sad storybook atau the sad one.
Contoh 2:
Bella tried the red dress, but then decided to buy the black.
Penjelasan:
Red merupakan adjektiva yang menerangkan dress (nomina). Jelas bahwa di belakang black (adjektiva)
seharusnya terdapat nomina dress. Namun, black menjadi nominal adjective saat nomina dress dihilangkan.
Menunjukkan Sesuatu
Beberapa jenis adjective digunakan untuk menunjukkan kelas atau golong tertentu dengan mendeskripsikan
salah satu atribut dari golongan tersebut. Misalnya, the rich menunjukkan golongan orang yang memiliki
status finansial sama.
Bentuk perbandingan dan superlatif juga dapat menjadi nominal adjectives, semisal:
Contoh Soal
Perhatikan contoh-contoh kalimat di bawah ini dan tentukan mana yang merupakan nominal adjectives!
Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel nominal adjective sebelumnya. Artikel ini menyertakan contoh
aplikasi dalam kalimat, percakapan, maupun contoh soal dan pembahasannya pada tes TOEFL maupun tes
bahasa Inggris yang serupa.
Dalam poin selanjutnya, kita akan melihat terlebih dahulu gambaran besar atau penjelasan istilah nominal
adjectives sebelum bergerak pada aneka contohnya.
Nominal adjectives merupakan adjectives yang menandakan fungsi sebuah noun. Hampir semua nominal
adjectives berada di akhir kalimat, sehingga noun dapat saja tidak digunakan sama sekali atau menyatu
dengan adjectives, kecuali untuk beberapa kasus khusus. Seperti degree of comparison, nominal adjectives
memiliki variasi tersendiri.
Variasi pertama adalah comparative dan superlative. Kontras dengan comparative dan superlative yang
sudah kita pelajari dalam degree of comparison, perlu diingat comparative dan superlative versi nominal
adjectives dapat diletakkan di tengah-tengah maupun akhir kalimat, dan adjective yang melekat selalu
didahului dengan “the”.
Variasi kedua adalah collective adjectives, yang menandakan hitungan atau bilangan sesuatu atau seseorang
yang terdapat di dalamnya. Collective adjectives ini sering digunakan dalam konteks grup, geng, organisasi,
negara, atau kelompok terorganisir lainnya. Beberapa collective adjectives juga memiliki bentuk plural.
Terkadang, sebuah frasa nominal adjectives dapat diakhiri dengan “one(s)” supaya fungsinya menjadi lebih
jelas. Namun, ini merupakan pilihan, yang berarti boleh diakhiri dengan “one(s)” dan boleh juga tidak.
Kini, kita telah mengenal pengertian mengenai nominal adjectives. Agar yang kita mengerti tersebut lebih
jelas, kita akan bergerak pada contoh penggunaan nominal adjectives dalam kalimat pada poin di bawah
ini.
Contoh Penerapan Nominal Adjectives dalam Kalimat
Untuk mempermudah pembelajaran, kita yang baru tahu mengenai nominal adjectives lebih baik mulai
mempelajari contoh penerapannya dari beberapa kalimat potongan. Ketiga contoh kalimat di bawah ini,
beserta arti dan penjelasannya, dapat kita gunakan untuk belajar tentang nominal adjectives.
Seperti biasa, untuk mempermudah, bold digunakan untuk menandakan nominal adjectives. Sementara itu,
fungsi garisbawah digunakan untuk menandakan noun yang melekat pada nominal adjectives dalam
kalimat-kalimat berikut ini.
• In a battle, only the best will survive (Dalam sebuah peperangan, hanya yang terkuat yang akan
bertahan).
Penjelasan: “The best” (superlative dari “b” atau kuat) dalam kalimat ini bisa hanya 1 orang, bisa lebih dari
1 orang dengan porsi kekuatan yang sama. Inilah yang membedakan dengan adjective kategori degree of
comparison pada pelajaran sebelumnya.
• The more pain inflicted, the ber I’ll get (Semakin banyak rasa sakit yang kuterima, semakin kuat
diriku)
Penjelasan: Comparative nominal adjectives seperti “the more” dan “the ber” sering datang dalam satu
rangkaian kalimat. Contoh kalimat ini hanya memperlihatkan dua comparatives. Pada prakteknya,
comparative nominal adjectives seperti “the more pain” (dari “pain” atau “rasa sakit”) atau “the ber” dalam
kalimat ini bisa bertambah menjadi 2-3 kalimat dalam satu kalimat.
Untuk “pain” pada konteks kalimat ini unik, karena bisa menjadi noun dan bisa menjadi adjective juga.
“Pain” selain berarti rasa sakit juga merujuk pada penampilan orang tersebut ketika rasa sakit muncul.
Penjelasan: “The poor” (atau yang miskin) adalah collective adjectives yang menandakan kelompok orang-
orang yang miskin atau berpenghasilan di bawah rata-rata penghasilan komunitas yang ditinggalinya.
• I’ll have the blue ones, please! (Aku minta yang biru, dong!)
Penjelasan: Jangan salah sangka! “The blue” (atau yang biru) di sini bukan noun, melainkan nominal
adjectives yang menyatakan fungsi warna noun “ones” yang mengikutinya. Ini adalah salah satu bentuk
nominal adjectives yang unik.
Dari kelima contoh di atas, terlihat noun yang mengikuti nominal adjectives sering tidak ada atau bahkan
menyatu menjadi sesama adjectives. Hal yang sama juga kerap terjadi dalam contoh aplikasi pada
percakapan, seperti yang terlihat dalam poin di bawah ini.
Sama seperti kedua kelompok adjectives pada artikel sebelumnya, nominal adjectives juga cukup sering
hadir di dalam percakapan, tidak terkecuali contoh percakapan yang akan kita jadikan acuan pada poin
artikel ini.
Kita tidak hanya belajar lewat arti terjemahan pada tiap baris percakapan. Kita pun akan mempelajari
penggunaan nominal adjective-nya lewat bold dengan noun-nya yang digarisbawahi seperti biasanya.
Rika: I especially adore this picture. The English’s tastes are always superb.
(Rika: Aku terutama menyukai gambar ini. Selera orang-orang Inggris selalu mengagumkan.)
(Kacung: *sambil memeriksa gambarnya* (Yang pakai baju biru itu… Mary?))
Disco: Of all the four, who is the prettier? Hmmm… I think the girl dressed in blue is the prettiest.
(Disco: Dari keempatnya, yang mana yang lebih cantik? Hmmm… aku pikir gadis berbaju biru itu yang
paling cantik.)
Dari percakapan di atas, kita menemukan superlative nominal adjectives dapat memiliki noun yang melekat
padanya, termasuk “the best for me” yang terdapat dalam kalimat dialog Disco di bagian akhir. Sementara
itu, meski membandingkan lebih dari 2 hal, “the prettier” pada kalimat dialog Disco di bagian tengah
digunakan untuk menambah kuat kesan adjective “pretty”.
“The blue-dressed one” merupakan salah satu nominal adjective yang unik. Tidak hanya karena ada
imbuhan “one” di belakangnya, namun adjective ini juga terdiri dari 2 kata yang tidak dapat dipisahkan,
yakni “blue” dan “dressed”.
Jangan lupakan juga “The English” yang merujuk pada kumpulan orang-orang Inggris. Untuk kumpulan
orang yang satu negara semacam ini, biasanya keberadaan noun di belakangnya merupakan suatu pilihan.
Namun, karena dalam konteks kalimat percakapan ada bentuk possessive (ditandai dengan akhiran “’s”
pada “The English’s”), maka keberadaan noun seperti “taste(s)” (rasa atau selera) menjadi diperlukan.
Demikian contoh nominal adjectives dalam percakapan yang dapat kita pelajari. Dalam poin selanjutnya,
kita akan melihat penerapan dan pembahasannya dalam soal-soal tes TOEFL maupun tes-tes bahasa Inggris
sejenis.
Contoh dan Pembahasan Soal Nominal Adjectives pada Tes TOEFL Atau Tes-Tes Bahasa Inggris
Sejenis
Bila kita menemui nominal adjectives pada tes TOEFL atau tes-tes bahasa Inggris sejenis, kita akan
mengetahui nominal adjectives ini merupakan bagian yang tricky atau menjebak. Kalau di TOEFL, nominal
adjectives ini banyak keluar pada soal written expression yang mengharuskan kita mengganti kata
bergarisbawah yang menurut kita salah.
Soal tes bahasa Inggris lainnya cenderung memiliki warna yang sama dengan contoh-contoh soal artikel
sebelumnya untuk nominal adjectives-nya, yakni melengkapi kata dalam kalimat yang rumpang dengan
memilih pilihan jawaban yang benar.
Dalam pembahasan, tidak hanya bold pada pilihan jawaban yang benar yang dapat kita hafalkan. Kita pun
dapat mempelajari mengapa pilihan yang ter-bold itu menjadi paling benar di antara semua pilihan yang
terdapat pada 2 contoh soal di bawah ini.
A B C D
(1. Aristokrat menghelat pesta yang hebat di dalam tempat itu. Cepatlah untuk melihat!
A B C D)
*Catatan: Bagian ini termasuk soal written expression yang menjebak. Sekilas tidak ada salah karena
bahkan pilihan a. The Aristocrat’s tampak benar secara gramatikal. Padahal, bentuk possessive harus diikuti
dengan noun, bukan verb atau kata kerja seperti “held”.
Karena soal macam ini mengharuskan kita untuk memilih yang salah, maka pilihan a adalah yang paling
benar.
B: ________________.
B: ______________________.
*Catatan: Satu lagi soal nominal adjectives yang menjebak, karena semua pilihan merujuk pada warna yang
sama, yakni kuning. Untuk mempermudah, kita akan eliminasi 2 pilihan jawaban yang paling tidak lengkap,
yakni pilihan a dan b. Karena pertanyaannya adalah “one” dan bentuknya singular atau tunggal, maka c.
The yellow one (tanpa akhiran “s”) menjadi pilihan yang lebih baik dari d.
Halo, learners! Seperti yang kami janjikan pada artikel pertama, artikel kedua mengenai adjective ini akan
mengajari kita serba-serbi degree of comparison, yang juga masih merupakan bagian dari adjective.
Degree of comparison memiliki pengertiannya serta aplikasi atau contoh-contohnya pada kalimat,
percakapan, maupun tes kemampuan bahasa Inggris semacam TOEFL ITP. Kita akan mulai terlebih dahulu
pada pengertian degree of comparison pada poin berikut ini.
Degree of comparison, atau yang secara harafiah berarti “derajat perbandingan”, merupakan adjectives
apapun yang digunakan untuk membandingkan 2 hal atau lebih.
Degree of comparison terbagi atas comparatives yang membandingkan 2 hal dan superlatives yang
menyatakan sesuatu yang “ter-“ di antara 3 hal atau lebih selain dirinya.
Comparatives sendiri memiliki 2 variasi bentuk. Variasi yang pertama diakhiri dengan “-er”, di mana
variasi ini digunakan untuk adjectives yang hanya memiliki 1 suku kata.
Variasi kedua diawali dengan “more”, dan digunakan untuk adjectives yang memiliki 2 suku kata atau
lebih.
Variasi pertama diawali dengan “the” dan diakhiri dengan “-est” untuk adjectives yang hanya memiliki 1
suku kata.
Sementara itu, bila adjectives memiliki 2 suku kata atau lebih, maka degree of comparison jenis superlative
dengan awalan “the most”-lah yang digunakan.
Supaya penjelasan di atas lebih jelas, tidak ada salahnya kita melihat contoh penerapannya. Kita akan mulai
dari contoh penerapan dalam kalimat pada poin selanjutnya.
Karena degree of comparison terdiri atas berbagai variasi, maka contoh penerapan kalimatnya pun banyak
macamnya.
Di antara sekian banyak contoh penerapan kalimat untuk degree of comparison, contoh-contoh berikut ini
dapat kita jadikan acuan untuk belajar degree of comparison.
Supaya kita lebih mudah membedakan, adjective yang menunjukkan degree of comparison di-bold,
sementara noun-nya digarisbawahi.
Berikut ini adalah contoh penerapan degree of comparison beserta arti dan/atau penjelasannya sebagaimana
diperlukan:
• They have bigger apples than ours (Mereka memiliki apel yang lebih besar dibandingkan milik
kami).
Penjelasan: Adjective “big” (besar) memiliki 1 suku kata saja tanpa ada pemenggalan. Jadi, degree of
comparison berjenis comparative yang digunakan memakai akhiran “-er”, yang membuatnya menjadi
“bigger”.
• Which one is more suitable toy for my children? (Mainan yang mana yang lebih cocok untuk anak-
anakku?)
Penjelasan: Penggalan adjective “suitable” (cocok atau sesuai) adalah “suit-a-ble” (ada 3 suku kata, lebih
dari 2). Jadi, degree of comparison berjenis comparative yang digunakan adalah “more suitable”.
“Suitable” juga dapat menjadi kata pengganti untuk “compatible”. Demikian pula dengan noun yang
mengikutinya, yakni tidak selalu perlu noun pengikut untuk menjadikannya kalimat.
• Who run the farthest distance? (Siapa yang jarak larinya paling jauh?)
Penjelasan: “Far” (jauh) hanya memiliki 1 suku kata tanpa pemenggalan. Jadi, degree of comparison
berjenis superlative yang digunakan memakai awalan “the” dan akhiran “-er”.
Tergantung konteksnya pula, adjective yang dekat dengan noun ini juga dapat berubah menjadi “farthest”
atau “furthest”, tergantung noun yang melekat padanya. Karena “distance” (jarak) bisa dipastikan tempat
dan durasinya, maka yang digunakan adalah “farthest”.
• Sirius is the most beautiful star in the sky (Sirius adalah bintang yang paling indah di langit).
Penjelasan: Penggalan adjective “beautiful” (cantik atau indah) adalah “beau-ti-ful” (ada 3 suku kata, lebih
dari 2). Jadi, degree of comparison berjenis superlative yang digunakan adalah “the most beautiful”.
Banyak juga, ‘kan, contoh kalimatnya? Selanjutnya, kita akan belajar degree of comparison lewat contoh
percakapan yang akan diuraikan dalam poin di bawah ini.
Dalam percakapan, degree of comparison sering digunakan untuk membanding-bandingkan apa yang
dimiliki atau dua orang yang berbeda. Namun, ada kalanya degree of comparison digunakan untuk hal
lainnya.
Berbagai kalimat percakapan berikut ini memperlihatkan situasi pemakaian degree of comparison yang
berbeda-beda beserta arti dari setiap kalimat yang terucap.
Di bagian akhir poin ini akan ada penjelasan degree of comparison pada percakapan, sehingga memudahkan
kalian semua untuk belajar.
Bila kalian melihat bold pada frasa dalam contoh percakapan di bawah ini, artinya adalah adjective dengan
degree of comparison-nya. Sementara itu, garisbawah menandakan noun.
Rika: Oh, come on. There are dozens of guys who are a lot more handsome than Kacung.
(Rika: Oh, ayolah. Ada banyak laki-laki yang jauh lebih tampan dari Kacung.)
Pia: I know, right. But, he’s the most handsome folk in my eyes!
Dari contoh di atas, kita tahu sebuah comparative di dalam percakapan dapat datang dengan imbuhan
“than” (dari atau daripada) di belakangnya.
Sementara itu, “pretty” merupakan kasus khusus untuk beberapa adjective berakhiran “y” yang degree of
comparison-nya menggunakan imbuhan “-er” di belakangnya.
“Handsome” (tampan atau ganteng) memiliki penggalan suku kata “hand-some” (ada 2 penggalan),
sehingga comparative “more … than” dan superlative “the most” digunakan.
Pemenggalan suku kata yang serupa juga terjadi pada “mad” (gila, sinting, edan) yang hanya memiliki 1
suku kata tanpa penggalan. Jadi, superlative yang digunakan untuk adjective ini adalah “the maddest”.
“The maddest” merupakan salah satu superlative informal. Artinya, yang menggunakan “the maddest” ini
biasanya adalah orang muda.
Cukup asyik dan beragam, bukan, pelajaran adjective kategori degree of comparison ini?
Keseruan pelajaran degree of comparison tidak berhenti pada poin percakapan ini, karena poin selanjutnya
akan membahas penerapan degree of comparison pada satu area yang tidak kalah menarik.
Contoh dan Pembahasan Degree of Comparison dalam Tes TOEFL Atau Tes Bahasa Inggris Sejenis
Area yang menarik tersebut adalah tes bahasa Inggris yang sering digunakan orang untuk melancarkan
lamaran pekerjaan atau studi lanjut ke luar negeri.
Degree of comparison merupakan salah satu materi yang sering hadir pada tes TOEFL atau tes-tes bahasa
Inggris lain yang sejenis.
Contoh soal dan pembahasan degree of comparison di bawah ini dapat kita jadikan acuan untuk belajar tes
TOEFL atau tes bahasa Inggris sejenis beserta ilustrasi dan artinya, serta jawaban yang benar dalam bold
dan pembahasan dalam bagian “Catatan”.
Selain itu, karena dalam soal ada “than” (dari atau daripada, yang menunjukkan perbandingan), kita tidak
boleh mengisinya dengan adjective saja tanpa imbuhan, seperti pada pilihan d. Karena itu, pilihan jawaban
yang tepat adalah a. faster.
*Catatan: Pertanyaan semacam ini mengecoh bukan hanya karena terjemahan pilihan b dan c sama. Pilihan
c juga dapat menjadi jebakan bagi sebagian besar kita yang mengambil tes TOEFL atau tes bahasa Inggris
serupa karena bila diucapkan enak kedengarannya.
Namun, konsep awal seperti yang dijelaskan pada poin sebelumnya, yakni menggunakan imbuhan “-er”
untuk comparative atau “(the) … –est’ untuk superlative yang suku katanya tidak dapat dipenggal harus
kita pegang sampai ke soal-soal tes semacam ini.
Termasuk di dalamnya “slim” yang tidak memiliki penggalan suku kata. Karena itu, jawaban yang benar
untuk contoh pertanyaan nomor 2 ini adalah b. slimmest.
Jadi, inti dari pelajaran adjective kategori degree of comparison adalah pemenggalan suku katanya, dan ini
berlaku untuk comparative maupun superlative.
Hal-hal atau penggambaran ini semuanya dilakukan dengan yang disebut sebagai adjective phrase.
Adjective
Adjective sendiri berarti kata sifat. Kata sifat dapat diselipkan untuk sebuah subyek ataupun sebuah obyek
untuk menggambarkan sifat dari barang/orang tersebut.
Seperti contoh sederhananya adalah: “He is handsome.”. Handsome disini berarti tampan, dan juga
berfungsi sebagai sebuah adjective atau kata sifat untuk menggambarkan sebuah subyek yaitu adalah dia
laki laki (He).
Contoh lain yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: “This table is very old.”
Old di kalimat ini berfungsi sebagai sebuah adjective atau kata sifat yang menggambarkan sifat dari “this
table” atau meja ini, yang berarti “Meja ini sangat tua.”
Adjective Phrase
Adjective phrase adalah kumpulan kata-kata yang menggambarkan sebuah subyek atau obyek di dalam
kalimat.
Sebuah adjective di dalam adjective phrase dapat timbul di bagian awal, tengah, maupun di akhir dalam
sebuah kalimat.
Selain itu adjective phrase juga dapat digunakan sebelum atau setelah subyek atau obyek.
Perbedaan adjective phrase dengan adjective sederhana adalah adjective phrase menggunakan beberapa
kalimat modifikasi yang mungkin akan membedakannya dengan adjective sederhana.
• The exam was not too difficult. (Ujian tadi tidak terlalu sulit.)
Adjective sederhana dari kalimat ini adalah “not difficult” atau tidak sulit. Tetapi di kalimat ini, sebuah kata
lain ditambahkan yaitu kata “too” yang mengubah artinya dari “tidak sulit” menjadi “tidak terlalu sulit.”
• The candy I gave her was dark chocolate brown. (Coklat yang saya berikan kepadanya adalah
coklat hitam kecoklat-coklatan.)
• The music from next door was annoyingly loud. (Musik dari pintu sebelah sangat keras dan
mengganggu.)
Adjective sederhana dari kalimat ini adalah “loud” atau berarti keras. Tetapi di kalimat ini, sebuah kata lain
ditambahkan yaitu kata “annoyingly” yang menimbulkan kesan “secara menjengkelkan”.
Seorang pembicara yang berbicara kalimat ini ingin mengatakan bahwa musik yang didengar sangat keras
dan sangat menjengkelkan dan menggangu.
• I usually eat something that is not very healthy. (Saya biasanya makan sesuatu yang tidak terlalu
sehat.)
• I am extremely tired from all of the staying up until midnight because of the exam. (Saya sangat
lelah- secara ekstrim- karena begadang sampai pagi di masa ujian.)
• She drives the car faster than a speeding bullet. (Dia menyetir mobilnya lebih cepat dari peluru
pistol.)
Adjective yang digunakan di dalam kalimat ini adalah “fast”. Kalimat ini bisa saja berarti sama hanya
dengan menggunakan “She drives the car fast.”, tetapi pembicara disini ingin memberikan gambaran bahwa
dia (perempuan) menyetir mobil dengan sangat sangat cepat, sehingga perbandingan yang digunakan adalah
peluru pistol.
• By the end of the date, I was quite bored with him. (Pada akhir kencan, saya menjadi lumayan bosan
dengannya.)
Adjective di dalam kalimat ini adalah “bored” atau bosan, tetapi pembicara disini ingin memberikan
gambaran dan menambahkan kata “lumayan”, sehingga menambahkan kata lain yaitu “quite”. Sehingga
kalimat awalnya yang berarti “Saya bosan dengan dia,” menjadi “Saya lumayan bosan dengan dia,”.
• A person higher than me should grab the book, because I cannot reach it. (Orang yang lebih tinggi
dari saya harus mengambil bukunya, karena saya tidak sampai.)
• She is far too serious about her new exam that is coming. (Dia terlalu serius akan ujiannya yang
akan datang.)
• The man that is wearing the blue sweater will have his break in his shift in two hours from now. So
you can talk to him later. (Lelaki yang menggunakan sweater warna biru akan beristirahat dua jam
dari sekarang. Jadi kamu bisa berbicara padanya nanti setelah itu.)
Kalimat ini sangat membingungkan terlebih bagi para awam yang mungkin belum terbiasa dengan bahasa
inggris.
Beberapa orang akan menyangka bahwa “wear” disana berfungsi sebagai kata kerja, tetapi “wearing”
disana berarti, “lelaki yang menggunakan sweater biru” sehingga
• This stone is the heaviest of all stones here. (Batu ini adalah batu yang terberat dari semua batu
yang ada disini.)
• Workers demanding their rights right now will not have anything that is given by the company.
(Para pekerja yang sedang menuntut haknya sekarang tidak akan mendapatkan apapun dari
perusahaan.)
Contoh ini kurang lebih sama dengan contoh sebelumnya yang menggunakan gerund untuk menjelaskan
sebuah adjective. Para pekerja yang sedang menuntut haknya sekarang (para pekerja yang sedang
melakukan demo), sehingga pemberitahuan dan kalimatnya menjadi lebih jelas ketika menggambarkan
subyek.
Masih banyak contoh lain yang menggunakan kalimat adjective phrase. Hal ini terkadang bisa menjadi
sangat membingungkan karena penggunaan gerund yang sering digunakan di dalam kalimat kalimat ini.
Kunci yang perlu diingat di dalam penggunaan kalimat ini adalah adjective pada dasarnya adalah kata sifat
yang mendeskripsikan sebuah subyek atau obyek di dalam kalimat.
Cara menggambarkan sebuah subyek atau obyek bisa jadi bermacam-macam, dimulai dari pernyataan
sederhana seperti “He is handsome,” hingga kalimat yang rumit seperti “He who is wearing a red sweater,”
adalah sama-sama menjelaskan atau mendeskripsikan subyek yaitu “He” atau dia laki laki.
Pola
is blonde : predikat
The new phone that is broken belongs to Dan
Relative pronoun sebagai subyek + predikat that : relative pronoun sebagai subyek
is broken : predikat
Berdasarkan jenisnya, adjective clause terbagi dalam dua macam; yakni restrictive (essential) dan non-
restrictive (non-essential).
Adjective clause restrictive berfungsi untuk mengidentifikasi noun yang ingin dijelaskan dalam kalimat inti.
Sedangkan adjective clause non-restrictive hanya berfungsi sebagai pemberi informasi tambahan tentang
noun yang ingin dijelaskan.
Adjective clause restrictive biasanya tidak dipisahkan dengan tanda koma “,” dari inti kalimatnya.
Sedangkan adjective clause non-restrictive sebaliknya; dan apabila klausa non-restrictive ini dihilangkan
maka tidak akan begitu mempengaruhi makna dari kalimat kompleksnya.
Agar lebih paham perbedaannya, mari perhatikan kedua contoh klausa dalam complex sentence berikut:
restrictive non-restrictive
The players who are wearing the red uniforms The players from Ireland, who are wearing the red
are winning the game uniform, are winning the game
Those girls, who have been friends for years, are having
The girls who hold the party are bestfriends
a party
Dalam beberapa situasi, kita bisa meniadakan relative pronoun dalam adjective clause. Adapun
ketentuannya adalah sebagai berikut:
He is eating the fried rice which I cooked for him Dia makan nasi goreng yang kumasak untuknya
2. Relative pronoun berfungsi sebagai subject yang berpredikat to be + kata kerja pasif
They will be responsible for all the houses that Mereka akan bertanggung jawab atas seluruh rumah
were destroyed last year yang dihancurkan tahun lalu
3. Relative pronoun berfungsi sebagai subject dan menjelaskan kepemilikan (verb: have)
I do not like eating any food that has vegetable Saya tidak suka makan makanan dengan sayuran di
in it dalamnya
Contoh
Latihan Soal
In each sentence, choose the correct relative pronoun (who, whom, whose, which, that) to introduce the
adjective clause.
5. The cougar lives in deserts, forests, plains and mountains, but according to scientists ________ have
studied the animal, it is becoming endangered in some areas.
6. Cougars sometimes prey on sheep and goats, so they may be killed by the farmers ________ animals
they attack.
7. However, cougars very rarely attack humans, of ________ they are usually afraid.
Answers
Kali ini, kita akan membahas kata benda dalam bahasa Inggris yang memiliki banyak kata sifat atau
keterangan yang mengikutinya.
Istilah yang digunakan adalah string of adjectives karena kata sifat yang ada berurutan dan panjang.
Contohnya dalam bahasa Indonesia adalah:
“Sebuah buku kuno dari New Zealand berwarna hijau tebal berlapis sampul halus dan berat.”
Kalimat di atas pada dasarnya menjelaskan sebuah kata benda utama yaitu buku, dengan begitu banyak kata
keterangan di dalamnya.
Hal itulah yang akan kita bahas dalam artikel kali ini, bagaimana menyusun kalimat jika ada kata benda
dengan banyak keterangan atau adjectives yang mengikutinya.
Mungkin tidak semua orang tahu bahwa ada urutan tersendiri bagaimana menyematkan kata sifat tersebut
dalam sebuah kalimat. Tidak sembarang kata sifat bisa diletakkan berurutan, karena ada yang harus
diletakkan di awal, tengah, hingga akhir. Bahkan ada kata benda yang sangat panjang dan kompleks.
Dalam tes TOEFL, sangat mungkin kamu akan menemui kata benda dengan rentetan kata sifat yang
mengikutinya. Penting untuk tahu bagaimana urutan yang benar agar kamu tidak salah pilih.
Biasanya, ada pilihan jawaban yang sama-sama terlihat benar padahal struktur kata sifat di dalamnya
terbalik. Jawaban yang paling benar adalah yang sesuai dengan struktur atau word ordernya.
Menarik, bukan? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai hal ini.
Salah satu hal yang kerap menjebak dalam bahasa Inggris adalah kata sifat yang berbeda-beda dalam
susunan yang berlainan.
Sebelumnya mari kita coba klasifikasikan adjectives dan contoh kata-kata apa yang mewakilinya:
Biasanya, sebelum adjectives + noun ada yang disebut dengan determiner, seperti: a, an, the, my, your,
her, four, this, those, some, etc.
Dengan demikian, akan muncul rumus atau formula kalimat seperti berikut ini:
1. Opinion
2. Size
3. Shape
4. Condition
5. Age
6. Color
7. Pattern
8. Origin
9. Material
10. Purpose
11. Noun
Adjectives
Selain 11 urutan di atas, ada adjectives yang harus lebih diprioritaskan jika memang terkandung dalam
keseluruhan kalimat, yaitu:
Adjectives of Order
1. First
2. Second
3. Third
4. Last
5. Etc
Adjectives of Frequency
1. Frequent
2. Infrequent
3. Rare
4. Common
5. Etc
Adjectives of Degree
1. Extreme
2. Somewhat
3. A little
4. Very
5. Etc
Ketika 3 kata sifat prioritas tersebut muncul, maka peletakannya harus di bagian awal sebuah kalimat.
Urutan prioritasnya pun sama seperti di atas: order, frequency, baru diikuti dengan degree.
Lalu apa pentingnya menuliskan kata sifat itu dalam urutan tertentu? Mengapa tidak boleh disebutkan saja
dengan urutan acak yang penting masih mewakili tiap kata sifat yang ada?
Ternyata tujuannya adalah agar pembaca yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi
utama bisa dengan mudah memahami kata benda dan sifat-sifat yang menempel padanya.
Semakin kamu menuliskannya sesuai struktur, akan semakin alami dan mudah dipahami kalimat yang kamu
buat.
Dalam speaking, saat kamu mengucapkan kata benda dengan string of adjectives yang begitu panjang, besar
kemungkinan orang tidak akan memahami apa yang kamu bicarakan.
Sama halnya dengan reading. Rentetan kata benda yang panjang kemungkinan menciptakan tantangan
tersendiri bagi orang yang membacanya.
“This is the first uncommon, very strange, humongous, round, worn-out, ancient, dark, grooved Korean
clay food-storing pottery I’ve ever seen.”
1. First: adjectives of order (menjelaskan urutan benda ini sebagai yang paling awal ada)
2. Uncommon: adjectives of frequency (sangat langka, menunjukkan kata sifat frekuensinya)
3. Very: adjectives of degree (menunjukkan tingkat, dalam kalimat di atas adalah sangat)
4. Strange: opinion (urutan keempat adalah opini yaitu strange)
5. Humongous: size (urutan kelima diikuti ukuran dari benda tersebut)
6. Round: shape (diikuti dengan bentuknya yaitu bulat)
7. Worn-out: condition (lalu kata sifat yang menjelaskan kondisinya yang telah usang terpakai)
8. Ancient: age (umur dari benda yang dibicarakan)
9. Dark: color (warna dari kata benda yaitu gelap)
10. Grooved: pattern (mengacu pada kata sifat selanjutnya yaitu pola dari benda tersebut)
11. Korean: origin (urutan berikutnya adalah negara asal benda)
12. Clay: material (diikuti dengan material bahannya yaitu tanah liat)
13. Food-storing: purpose (terakhir adalah fungsi dari benda)
14. Pottery: noun (dan kata benda yang dimaksud)
Susunan kalimat berisi string of adjectives di atas sangat mudah dipahami dan strukturnya tepat.
Dengan demikian, orang yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahas utama pun bisa
memahaminya dengan mudah.
Jika susunan kata sifat tersebut diubah, kalimat itu akan menjadi kurang logis dan sulit dimengerti.
Setelah mengerti trik untuk menyusun string of adjectives dengan tepat, yang harus kamu asah selanjutnya
adalah mengetahui kata-kata sifat yang mengacu pada tiap kategori adjectives.
Semakin luas pemahaman kamu tentang kata-kata sifat, maka akan semakin mudah memahami kata benda
dengan rangkaian kata sifat jamak seperti di atas.
Seringnya, sebuah adjective diletakkan di depan noun, atau setelah be. Sebuah adjective tidak memiliki
bentuk lampau seperti halnya kata kerja; namun adjective bisa berubah bentuk jika diberi tambahan “—
er/ier” atau “—est/iest”.
Kali ini kita akan membahas tentang berbagai macam adjective yang sering digunakan, berikut
penggunaannya dalam sebuah kalimat.
Perhatikan dan pahami cara penerapannya agar semakin terampil menggunakannya. Selamat belajar!