Anda di halaman 1dari 1

DASAR DASAR EKONOMI ISLAM

Ekonomi Islam didefinisikan oleh para ahli menjadi suatu ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan secara syariah . Ilmu ini merupakan ilmu sosial
yang di dalamnya juga terkandung nilai-nilai moral. Ilmu ini tidak hanya mempelajari individu
sosial saja, namun mempelajari manusia yang memiliki sifat religius di dalam dirinya. Ilmu ini juga
mempelajari manusia secara aktual dalam 3 sektor ekonomi, yaitu produksi, distribusi, dan
konsumsi berdasarkan Quran dan Sunnah untuk mencapai kebahagiaan dunia serta akhirat. Dan
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial mempelajari masalah
masalah ekonomi rakyat yang di Al-Qur’an dan Hadist. Ekonomi syariah atau Sistem Ekonomi
Islam berbeda dari Kapitalisme, Sosialisme, maupun Negara Kesejahteraan (Welfare State).

Adapun Hukum mengenai Ekonomi Syariah tersebut terdapat pada Al-qur’an, surat Al-
Baqarah ayat 275. “……Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhan-nya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba) maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan), dan
urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba) maka orang itu
adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Di dalam ekonomi islam terdapat larangan melakukan riba karena hal tersebut merupakan
praktik perampasan kekayaan terhadap mereka yang berhutang. Serta ada juga larangan untuk
melakukan hal-hal buruk seperti melakukan penipuan, mempermainkan ukuran, melakukan suap
menyuap, berjudi dan cara-cara bathil lainnya. Karena kegiatan tersebut bisa merugikan hak orang
lain dan tentunya diri kita sendiri. Serta hal tersebut juga tidak di ridhoi Allah SWT.

PRINSIP PRINSIP EKONOMI ISLAM


Pada dasarnya Prinsip-prinsip Ekonomi Islam yang juga merupakan bangunan Ekonomi
Islam, didasarkan pada lima nilai universal yaitu :

a. Tauhid (keimanan),
b. ‘adl (keadilan),
c. Nubuwwah (kenabian),
d. Khilafah (pemerintah) dan,
e. Ma’ad (hasil).

Kelima nilai ini dijadikan pedoman untuk menyusun teori-teori ekonomi Islam . Teori ini harus
diterapkan menjadi sistem yang baik dan kuat, agar ekonomi islam bisa memberi dampak pada
perputaran roda ekonomi. Karenanya dari kelima nilai itu, dibuatlah tiga prinsip derivatif yang
menjadi ciri-ciri sistem ekonomi islam. Ketiga prinsip derivatif yaitu, kepemilikan multijenis,
kebebasan bertindak, serta keadilan sosial.

Anda mungkin juga menyukai