Anda di halaman 1dari 5

Soal Ujian Hukum Perdata Islam di Indonesia

1. Apa penyebab putusnya perkawinan?


Dalam KHI (Kompilasi Hukum Islam), masalah putusnya perkawinan diatur dalam Bab XVI pasal
113 s.d. pasal 162. Dalam UU No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan diatur pasal 38 s.d. pasal
41. Dalam PP No 9 Tahun 1975 diatur pasal 19.
Pasal 113:
Perkawinan dapat putus karena:
a. Kematian
b. Perceraian
pasal 114 (talak/gugtan perceraian)
pasal 116(alasan; zina, minggalkan lebih dari 2 tahun, dipenjara lebih 5 thn,penganiayaan, tidak
menjalankan kewajiban akibat cacat fisik , pertengkaran tak kunjung selesai, suami melanggar
taklik talak, peralihan agama) (ps.19 pp no.9 thn 1975)
pasal 117(talak)
pasal 118 (talak raji’/talak 1/2)
pasal 119 (talak bain sughra/ talak 3)
pasal 124 (khuluk/gugat cerai)
c. Atas putusan pengadilan
(Lihat, ps. 38 UU No 1 Tahun 1974).

2. Mengapa perceraian adalah perbuatan yang halal tapi dibenci oleh Allah?
3. Sebutkan alasan perceraian yang tertuang dalam

PP No. 9 Tahun 1975 dan KHI


Pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 tersebut dijelaskan bahwa alasan-
alasan yang dapat dijadikan dasar untuk perceraian adalah : Salah satu pihak berbuat zina
atau menjadi pemabuk, pemadat, penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan
( penjelasan pasal 39 ayat (2) huruf a UU.No. 1/1974 jo

4. Mengapa perceraian harus dimuka sidang pengadilan


Sesuai dengan Uu no.1 tahun 1974 bahwa perceraian harus depan persidangan.
5. Apa akibat hukum putusnya perkawinan karena perceraian?

6. Apa kewajiban suami apabila putusnya perkawinan karena talak?


Pasal 149: (talak)
Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:
a. Memberikan mut'ah yang layak kepada bekas isterinya baik berupa uang atau benda,
kecuali bekas istri tersebut qobla al-dukhul;
b. Memberi nafkah, maskan, dan kiswah kepada bekas istri selama dalam masa idah,
kecuali bekas istri telah dijatuhi talak ba'in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil;
c. Melunasi mahar yang masih terutang seluruhnya dan separoh apabila qobla al-
dukhul;
d. Memberikan biaya hadhanah untuk anak-anaknya yang belum mencapai umur 21
tahun.

7. Apa akibat perceraian akibat cerai gugat?


Pasal 156(gugat cerai)
Akibat putusnya perkawinan karena perceraian ialah:
a. anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hadhanah dari ibunya
b. anak yang sudah mumayyiz berhak memilih untuk mendapatkan hadhanah dari ayah
atau ibunya;
c. Apabila pemegang hadhanah ternyata tidak dapat menjamin keselamatan jasmani
dan rohani anak, meskipun biaya nafkah dan hadhanah telah dicukupi, maka atas
permintaan kerabat yang bersangkutan Pengadilan Agama dapat memindahkan hak
hadhanah kepada kerabat lain yang mempunyai hak hadhanah pula;
d. semua biaya hadhanah dan nafkah anak menjadi tanggungjawab ayah hingga
minimal usia 21 thn
e. bilamana terjadi perselisihan mengenai hadhanah dan nafkah anak, Pengadilan
Agama memberikan putusannya berdasarkan huruf (a), (b), dan (d);
f. biaya dapat ditentukan oleh pengadilan sesuai kemampuan ayah.

8. Apa akibat khulu”


Pasal 148
Akibat hukum dari pengajuan permohonan cerai (khuluk) yang dilakukan oleh isteri yang meninggalkan rumah tanpa izin dari
suaminya (nusyuz) ini adalah: (a) Perkawinan putus dengan talak ba’in sughra; (b) Berkurangnya jumlah talak dan tidak dapat
dirujuk; (c) Istri menjalani iddah talaq biasa; (d) Bekas suami bebas dari kewajiban untuk membayar nafkah iddah terhadap
bekas istri; (e) Tidak ada hak mut’ah (berupa uang atau benda) bagi si isteri.
9. Apa akibat lian
Bilamana li'an terjadi maka perkawinan itu putus untuk selamanya dan anak yang
dikandung dinasabkan kepada ibunya, sedang suaminya terbebas dari kewajiban
memberi nafkah (ps.162).
10. Apa akibat ditinggal mati suami?
Apabila si suami meninggal, maka si istri selain menjalani masa tunggu/idah (seperti
akan penulis jelaskan dalam masalah idah), ia berhak mewarisi harta peninggalan si
suami dan sekaligus berkewajiban memelihara anak-anaknya.
Pasal 96:
(1) Apabila terjadi cerai mati, maka separuh harta bersama menjadi hak pasangan yang
hidup lebih lama
(2) Pembagian harta bersama bagi seorang suami atau istri yang istri atau suaminya
hilang, harus ditangguhkan sampai adanya kepastian matinya yang hakiki secara
hukum atas dasar putusan Pengadilan Agama.

11. Apa perbedaan antara cerai talak dan cerai gugat?


12. Bagaimana tata cara rujuk?
Pertama, baligh dan berakal.
Kedua, lafazh rujuk. Ulama fiqh berpendapat bahwa suami yang akan rujuk harus menyatakan
dengan jelas keinginannya atau dapat juga dengan sindiran.
Ketiga, masa 'iddah.
Keempat, dilakukan langsung oleh suami

1. Apa yang dimaksud dengan perkawinan campuran?


perkawinan yang berlangsung antara pihak yang berbeda domicilie-nya terhadap masing-
masing pihak yang memiliki sistem hukum berbeda. 

2. Bagaimana akibat hukum perkawinan campuran terhadap anak?


akibat perkawinan campuran terhadap anak yaitu: anak yang dilahirkan sebagai akibat
perkawinan campuran memperoleh hukum pubik maupun hukum perdata dari ayahnya.

3. Mengapa hukum islam melarang perkawinan beda agama?


4. Bagaimana pendapat saudara dengan PN yang telah memberikan penetapan
pengabulan perkawinan beda agama?
5. Apa yang dimaksud dengan wasiat?
6. Siapakah yang tidak boleh menerima wasiat?
Ahli waris (kecuali ada persetujuan sesama ahli waris)
7. Bagaimana batalnya wasiat?
Pasal 197
1) Disalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh
atau menganiaya berat si pewasiat;
2) Dipersalahkan karena memfitnah, telah mengajukan
pengaduan bahwa pewasiat telah melakukan kejahatan
yang diancam hukuman lima tahun penjara atau
hukuman yang lebih berat;
3) Dipersalahkan dengan kekerasan atau ancaman
mencegah pewasiat untuk membuat atau mencabut atau
merubah surat wasiat untuk kepentingan calon
penerima wasiat.
4) Menggelapkan merusak atau memalsukan surat wasiat
dari pewasiat

Pasal 198 KHI wasiat batal apabila orang yang ditunjuk untuk


menerima wasiat tersebut : (1) tidak mengetahui adanya wasiat sampai
penerima wasiat meninggal sebelum pewasiat meninggal; (2)
mengetahui adanya wasiat tetapi tidak pernah menyatakan menerima
atau menolak untuk menerimanya; (3) mengetahui. adanya wasiat
tetapi tidak pernah menyatakan menerima atau menolak
sampai ia meninggal sebelum meninggalnya pewasiat.

Pasal 199

Pencabutan wasiat oleh pewasiat.


8. Bagaimana cara mencabut wasiat?
Pasaal 199
(1) Pewasiat dapat mencabut wasiatnya
selama calon penerima wasiat belum menyatakan
persetujuannya atau menyatakan persetujuannya tetapi
kemudian menarik kembali; (2) Pencabutan wasiat dapat
dilakukan secara lisan dengan disaksikan dengan dua orang
saksi atau tertulis dengan dua orang saksi atau berdasarkan
akta notaris; (3) Bila wasiat dilakukan secara tertulis maka
pencabutannya hanya dapat dilakukan secara tertulis dengan
dua orang saksi atau dengan akta notaris; (4) Apabila wasiat
dilakukan dengan akta notaris, maka pencabutannya hanya
dilakukan dengan akta notaris.

9. Apa yang dimaksud dengan wasiat wajibah?


wasiat yang diperuntukkan kepada ahli waris atau kerabat yang tidak
memperoleh bagian harta warisan dari orang yang wafat, karena adanya
suatu halangan syara.

10. Apa yang dimaksud dengan hibah dan bagaimana ketentuannya dalam hukum islam?
Pasal 171 huruf g dan Pasal 210 sampai Pasal 214. Menurut Kompiasi
Hukum Islam, Hibah adalah “pemberian suatu benda secara sukarela
dan tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang masih hidup
untuk dimiliki.”
11. Apa yang dimaksud wakaf?
Pasal 215 KHI, wakaf didefinisikan sebagai berikut: Wakaf adalah
perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum
yang memisahkan sebagian benda dari miliknya dan melembagakannya
untuk selama-lamanya guna kepentingan ibadat atau keperluan umum
lainnya sesuai ajaran Islam.
12. Apakah benda wakaf dapat dialih fungsikan?
menurut fiqhSyâfi'iyyahdapat dilakukan selama tidak berubah bentuk
aslinya dan tidak berubah kenama lain dari harta wakaf tersebut. Harta
wakaf yang telah dialihkan itu harus menjadi harta yang lebih strategis,
produktif dan terbedayakan untuk kepentingan Agama dan umat Islam.
13. Bagaimana tatacara perubahan tanah wakaf?
14. Apa paradigma yang ada dalam UU No. 41 Tahub 2004?
Undang-Undang No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. manfaat ekonomis harta benda wakaf
untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Penerima manfaat
benda wakaf yang sesuai dalam akta ikrar wakaf.
15. Apa yang dimaksud dengan waaf produktif dan bagaimana contohnya?
16. Apa yang dimaksud dengan wakaf tunai?
17. Apa persyaratan untuk menjadi nazir?
Pasal 215
Warga negara Indonesia,
Beragama Islam,
Dewasa,
Amanah,
Mampu secara jasmani dan rohani, serta.
Tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.

18. Jelaskan macam-macam nazir berdasarkan UU No. 41 Tahun 2004?


nadzir perseorangan dan nadzir berbadan hukum.
19. Mengapa diperlukan nazir yang professional dalam pengelolaan benda wakaf saat ini?

Anda mungkin juga menyukai