Anda di halaman 1dari 2

Universitas Airlangga

Fakultas Hukum

Ujian Tengah Semester Genap


Mata Kuliah : Hukum Pidana Politik
Hari/Tanggal : Kamis 21 April 2022
Waktu : 90 menit

1. Di berbagai negara pada dasarnya juga mempunyai perangkat hukum


mengenai kejahatan terhadap keamanan negara. Di KUHP RRC diatur dalam
Bagian II Bab I Pasal 90 sampai dengan Pasal 104, di KUHP Belanda pada
Buku II titel I juga mengatur masalah kejahatan keamanan negara, bahkan di
Singapura terdapat ketentuan yang “mirip” dengan Undang-undang Subversi
yang telah dicabut di Indonesia yaitu ISA (Internal Scurity Act), dan di Indonesia
sekarang ketentuan yang berlaku mengenai kejahatan terhadap keamanan
negara terdapat dalam Pasal 104 –129 KUHP.

Pertanyaan
a. Mengapa hukum positif diberbagai negara termasuk di Indonesia tidak
memberikan pengertian/perumusan yang jelas mengenai delik politik ?
b. Dari mana dapat diketahui bahwa norma-norma yang tercantum dalam
ketentuan-ketentuan seperti tersebut di atas dapat dikategorikan sebagai
delik politik ?

2. Dalam kebijakan legislatif (perundang-undangan) selama ini, tidak ada suatu


perbuatan yang secara formal dirumuskan sebagai “kejahatan/tindak
pidana/delik politik.

a. Mengapa demikian ?
b. Dari mana dapat diketahui bahwa suatu perundang-undangan itu mengatur
delik politik ?

3. Kejahatan yang masuk dalam kategori makar yang mengancam kepentingan


hukum atas keamanan negara Republik Indonesia sebagaimana dimuat dalam
bab 1 Buku II KUHP, terdiri dari 3 bentuk, yaitu :
1. Makar yang menyerang kepentingan hukum bagi keamanan kepala negara
atau wakilnya ( 104 )
2. Makar yang menyerang terhadap kepentingan hukum bagi keutuhan wilayah
negara (106)
3. Makar yang menyerang terhadap kepentingan hukum bagi tegaknya
pemerintahan negara (107)

Pertanyaan
a. Kapan seseorang dikatakan telah melakukan makar ?
b. Berikan contoh kasus ( salah satu dari ketiga jenis makar ) dan bandingkan
dengan percoban tindak pidana ( bukan makar ) baik delik formil dan
materiil.

4. Pasal 110 ayat (2) KUHP menyebutkan 5 macam “penyertaan istimewa” pada
tindak pidana sebagaimana dimaksud Psl 104,106,107 & 108 KUHP. Jelaskan
pernyataan tersbut !

Selamat mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai