ACR
ID
1116781
1117111 Rev. A 2020/11
Reference: 1116903 Rev. A 2019/01
SIMBOL
Kesesuaian dengan petunjuk Eropa 98/79/EC
tentang alat kesehatan diagnostik in vitro
Nomor katalog
8°C
46°F
2°C Suhu penyimpanan 2-8 °C (36-46 °F)
36°F
Produsen
3
ID AFINION ACR ™
DESKRIPSI PRODUK
Tujuan penggunaan
Afinion™ ACR merupakan suatu uji diagnostik in vitro untuk penentuan
kuantitatif albumin, kreatinin, dan rasio albumin/kreatinin (ACR) dalam
urin manusia. Pengukuran albumin, kreatinin, dan ACR dalam urin
membantu proses diagnosis awal nefropati1,2.
4 ID Afinion ACR
Kreatinin diukur menggunakan uji kolorimetri enzimatik yang mencakup
empat langkah enzimatik. Uji ini memerlukan inkubasi dengan dua larutan
enzim yang berbeda. Produk akhir yang diwarnai diukur di salah satu
sumuran cartridge.
Konsentrasi albumin, konsentrasi kreatinin, dan rasio albumin/kreatinin
yang dihitung lalu ditampilkan pada Penganalisis Afinion.
Standardisasi
Albumin dikalibrasi terhadap preparat acuan ERM®-DA4707. Kreatinin
dikalibrasi terhadap SRM 9148.
1a
5 7
a b c d e
3
Komponen Fungsi/komposisi
1 Perangkat pengambilan Untuk pengumpulan sampel pasien atau kontrol.
sampel
a. Posisi tertutup
b. Posisi terangkat
2 Kapiler 3,5 μL gelas kapiler untuk diisi dengan bahan sampel.
3 Sumuran reaksi Mengandung reagen yang diperlukan untuk satu
pengujian:
a. Penyeka kapiler Kertas yang dilaminasi plastik.
b. Tabung membran Tabung dengan membran nitroselulosa yang dilapisi
dengan antibodi antialbumin.
c. Larutan konjugat Antibodi antialbumin yang dikonjugasi dengan partikel
emas ultrakecil.
d. Larutan enzim 2 Enzim yang dibuat bufer dalam HEPES, detergen,
dan pengawet.
e. Larutan enzim 1 Enzim yang dibuat bufer dalam HEPES, detergen,
dan pengawet.
4 Pegangan Untuk genggaman jari yang baik.
ID 5
Komponen Fungsi/komposisi
5 Label kode batang Berisi informasi khusus tentang uji kadar dan lot untuk
penganalisis.
6 Area baca optik Area untuk pengukuran transmisi.
7 Area ID Ruang untuk tulisan atau label identifikasi sampel.
PENYIMPANAN
Penyimpanan berpendingin (2-8 °C)
• Cartridge Uji Afinion ACR bersifat stabil hingga tanggal kedaluwarsa
hanya bila disimpan dalam lemari pendingin dengan kantong foil yang
masih tersegel.
• Jangan dibekukan.
• Jangan disimpan pada suhu ruang. Walaupun demikian, cartridge uji bisa
bersifat stabil selama 3 hari pada suhu ruang (20-25 °C). Oleh karena
itu, disarankan untuk menyimpan kit di lemari pendingin dan hanya
mengeluarkan sebagian kecil cartridge uji yang diperlukan saja.
BAHAN SAMPEL
Bahan sampel berikut ini bisa digunakan dengan uji Afinion ACR:
• Urin manusia (sebaiknya saat buang air kecil pertama di pagi hari, di
tengah sesi buang air kecil)
• Afinion ACR Control
Penyimpanan sampel
• Sampel urin manusia bisa disimpan dalam lemari pendingin (2-8 °C)
selama 5 hari. Sampel yang disimpan harus dicampur dengan baik
sebelum analisis dilakukan.
• Jangan gunakan sampel urin yang telah beku.
• Lihat Brosur Paket Afinion ACR Control untuk informasi tentang
penyimpanan bahan kontrol.
6 ID Afinion ACR
MENYIAPKAN ANALISIS
Lihat Panduan Pengguna Penganalisis Afinion untuk petunjuk
terperinci tentang cara menganalisis sampel pasien atau kontrol.
Panduan Cepat Afinion ACR juga memberikan ilustrasi prosedur dalam
langkah demi langkah.
MENGUMPULKAN SAMPEL
Sampel urin
• Sampel pasien yang disimpan dalam lemari pendingin bisa digunakan
tanpa perlu menunggu suhunya seimbang dengan suhu ruang.
• Campur bahan sampel dengan membalikkan vial 8-10 kali sebelum
mengumpulkan sampel.
• Sampel bisa diekstraksi dari vial atau tutupnya.
Mengisi kapiler
• Lepaskan perangkat pengambilan sampel dari
cartridge uji.
• Isi kapiler; arahkan ujung kapiler tepat di bawah a)
permukaan sampel pasien (a) atau bahan
kontrol (b).
Pastikan kapiler terisi penuh, lihat tanda
panah (c). Pengisian melebihi kapasitas tidak
memungkinkan. Hindari gelembung udara dan
sampel yang berlebihan di bagian luar kapiler. b)
Jangan menyeka kapiler.
• Segera ganti perangkat pengambilan sampel ke
dalam cartridge uji.
• Setelah kapiler terisi sampel, analisis cartridge
uji harus dimulai dalam jangka waktu 1 menit.
• Jangan gunakan cartridge uji yang jatuh c)
ke lantai atau bangku laboratorium setelah
pengambilan sampel.
MENGANALISIS SAMPEL
• Lakukan analisis cartridge uji dengan mengikuti prosedur yang dijelaskan
dalam Panduan Pengguna Penganalisis Afinion.
• Waktu analisis adalah 5 menit dan 35 detik.
ID 7
INTERPRETASI HASIL
Interpretasikan hasil uji Afinion ACR dengan mempertimbangkan riwayat
medis pasien, pemeriksaan klinis, dan hasil laboratorium lainnya secara
saksama. Jika hasil uji bersifat meragukan atau jika tanda dan gejala klinis
terlihat tidak konsisten dengan hasil uji, lakukan analisis Afinion ACR
Control dan pengujian ulang menggunakan Cartridge Uji Afinion ACR
yang baru. Jika hasilnya masih meragukan, lakukan konfirmasi hasil uji
dengan metode lain. Lakukan analisis bahan kontrol secara berkala untuk
memverifikasi kinerja Sistem Penganalisis Afinion.
Rentang pengukuran
Dua unit pengukuran yang berbeda digunakan dalam pelaporan hasil
uji ACR. Penganalisis Afinion menampilkan nilai ACR dalam satuan
mg/mmol atau mg/g:
Simbol Penyebab/Penjelasan
Konsentrasi albumin berada di bawah rentang
Alb < 5,0 mg/L
pengukuran
Alb > 200,0 mg/L Konsentrasi albumin berada di atas rentang pengukuran
Kreat < 1,5 mmol/L Konsentrasi kreatinin berada di bawah rentang
(< 16,4 mg/dL) pengukuran
Kreat > 30,0 mmol/L
Konsentrasi kreatinin berada di atas rentang pengukuran
(> 339,9 mg/dL)
ACR < 0,1 mg/mmol
Konsentrasi ACR berada di bawah rentang pengukuran
(< 1,0 mg/g)
ACR > 140,0 mg/mmol
Konsentrasi ACR berada di atas rentang pengukuran
(> 1225,0 mg/g)
Konsentrasi albumin atau kreatinin berada di luar rentang
ACR < nilai pengukuran.
Lihat nilai yang ditampilkan
Konsentrasi albumin atau kreatinin berada di luar rentang
ACR > nilai pengukuran.
Lihat nilai yang ditampilkan
Nilai ACR tidak bisa dihitung karena konsentrasi albumin
ACR — — —
dan kreatinin berada di luar rentang pengukuran.
8 ID Afinion ACR
Jika nilai albumin atau kreatinin berada di atas rentang pengukuran,
sampel pasien bisa diencerkan dengan larutan garam (0,9 % NaCl) hingga
4 kali (1:4) dan diuji kembali. Hasil ACR yang dilaporkan untuk sampel
yang diencerkan bersifat valid. Kalikan hasil albumin dan kreatinin yang
dilaporkan dengan faktor pengenceran.
Spesifisitas analitik
Antibodi monoklonal khusus untuk albumin manusia digunakan dalam
Afinion ACR. Tidak ada reaksi silang yang ditemukan saat diuji pada
hemoglobin manusia, IgG, IgA, beta-2 mikroglobulin, mioglobin, dan
serum albumin sapi.
Interferensi
Tidak ada interferensi signifikan yang teramati hingga konsentrasi berikut
ini dalam urin:
Asetoasetat 0,84 mg/mL 7,8 mmol/L
Aseton 800 mg/L 13,8 mmol/L
Asam askorbat 3000 mg/L 16,7 mmol/L
Bilirubin 3,5 mg/dL 0,06 mmol/L
Kreatin 0,52 mg/mL 4,0 mmol/L
Glukosa 45 mg/mL 250 mmol/L
asam beta-hidroksibutirat 5,9 mg/mL 46,8 mmol/L
IgG 20 mg/L
beta-2 mikroglobulin 20 mg/L
Mioglobin 20 mg/L
Urea 30 mg/mL 500 mmol/L
Parasetamol 0,2 mg/mL 1,5 mmol/L
Parasetamol-glukuronida 10,5 mg/mL 30,0 mmol/L
Gliburida 14,8 µg/mL 30 µmol/L
Ibuprofen 2,0 mg/mL 10 mmol/L
Metformin 4,0 mg/mL 24 mmol/L
Tidak ada “efek Kait” yang teramati pada konsentrasi albumin hingga
5000 mg/L.
Penting! Ada kemungkinan bahwa zat dan/atau faktor lain yang tidak tercan
tum di atas bisa mengganggu pengujian dan menyebabkan hasil yang salah.
Keterbatasan pengujian
• Ekskresi albumin dalam urin bisa meningkat karena kondisi medis
yang tertera dalam bagian “Interpretasi hasil” dan hasil uji harus
diinterpretasikan sesuai dengan informasi ini.
• Sampel urin yang mengandung darah (karena menstruasi atau
pendarahan saluran kemih) akan meningkatkan kadar albumin dalam
urin dan hasil ACR.
• Konsumsi asam asetilsalisilat dalam dosis yang lebih tinggi dari 1200 mg/
hari bisa menyebabkan hasil kreatinin yang terlalu rendah dan hasil ACR
yang terlalu tinggi.
Rentang acuan1,2
Pengumpulan
Pengumpulan Pengumpulan
berdasarkan
Kategori 24 jam di tempat
waktu
Albumin ACR
Albumin
mg/24 jam µg/mnt mg/g mg/mmol
Normal <30 <20 <30 <3
Mikroalbuminuria 30-300 20-200 30-300 3-30
Albuminuria klinis >300 >200 >300 >30
ID 9
KONTROL KUALITAS
Pengujian kontrol kualitas harus dilakukan untuk memastikan bahwa
Sistem Penganalisis Afinion Anda bekerja dengan baik dan memberikan
hasil yang bisa diandalkan.
Hasil yang akurat untuk sampel pasien hanya bisa dipastikan jika alat kontrol
digunakan secara rutin dan nilai berada dalam rentang yang bisa diterima.
Jika hasil kontrol yang diperoleh berada di luar batasan yang bisa diterima,
pastikan bahwa:
• sampel pasien tidak dianalisis hingga hasil kontrol berada dalam batasan
yang bisa diterima.
• vial kontrol belum melewati tanggal kedaluwarsa.
• vial kontrol belum digunakan selama lebih dari 8 minggu.
• vial kontrol dan Cartridge Uji Afinion ACR telah disimpan sesuai
dengan rekomendasi.
• tidak ada bukti kontaminasi bakteri atau jamur pada vial kontrol.
10 ID Afinion ACR
PEMECAHAN MASALAH
Untuk memastikan pelaporan hasil albumin, kreatinin, and ACR yang
benar, Penganalisis Afinion melakukan kontrol optik, elektronik, dan
mekanik pada kapiler, cartridge uji, dan semua langkah pengolahan individu
selama setiap proses analisis. Jika ada masalah yang terdeteksi oleh
mekanisme pengaman bawaan, penganalisis akan mengakhiri pengujian dan
menampilkan kode informasi.
# Kode Penyebab
107 Kreatin terlalu tinggi
108 Darah dalam urin terdeteksi oleh penganalisis*
* Kode informasi # 108 hanya akan ditampilkan untuk sampel urin dengan konsentrasi hemoglobin
≥ 0,7 g/dL.
KARAKTERISTIK KINERJA
Perbandingan metode
Studi perbandingan metode, yang terdiri dari 91-95 sampel urin (nilai ACR
didistribusikan di atas rentang pengukuran), dilakukan dengan Afinion
ACR, satu metode laboratorium otomatis (1) dan metode point-of-care
(2). Data korelasi (analisis Passing-Bablok) dirangkum pada Tabel 1.
Presisi
Presisi dalam hari yang sama, antara hari yang berbeda, dan total
ditentukan sesuai dengan Pedoman CLSI EP5-A. CV yang dijalankan,
dihitung sesuai dengan Pedoman CLSI EP5-A, dilaporkan sebagai CV
dalam hari yang sama. Tiga sampel urin diuji kadarnya selama 20 hari.
Sampel dianalisis secara rangkap dua kali sehari. Data presisi dirangkum
pada Tabel 2, 3, dan 4.
ID 11
Tabel 2: Albumin. Presisi dalam hari yang sama, antara hari yang berbeda,
dan total. N=Jumlah hari. CV=Koefisien Variasi.
Rata-rata
CV dalam hari CV antara hari Total CV
Sampel N Albumin
yang sama (%) yang berbeda (%) (%)
(mg/L)
Tabel 3: Kreatinin. Presisi dalam hari yang sama, antara hari yang berbeda,
dan total. N=Jumlah hari. CV=Koefisien Variasi.
Rata-rata
CV dalam hari CV antara hari Total CV
Sampel N Kreatinin
yang sama (%) yang berbeda (%) (%)
(mmol/L)
Tabel 4: ACR. Presisi dalam hari yang sama, antara hari yang berbeda,
dan total.
N=Jumlah hari. CV=Koefisien Variasi.
Rata-rata
CV dalam hari CV antara hari Total CV
Sampel N ACR (mg/
yang sama (%) yang berbeda (%) (%)
mmol)
12 ID Afinion ACR
BIBLIOGRAFI
1. KDIGO, Kidney Int Suppl. 2013;3:1-150
2. ADA, Diabetes Care, 2019 Jan; 42 (Supplement 1):S103-S138.
3. Burtis C. A, Ashwood E. R.,Tietz Fundamentals of Clinical Chemistry,
5th ed.
4. Janssen, W. M.T. et al., Low Levels of Urinary Albumin Excretion are
Associated with cardiovascular Risk Factors in the General Population.
Clin Chem Lab Med 2000; 38(11): 1107-2000.
5. Nisell H. et al., Acta Obstet Gynecol Scand 2006;85(11): 1327-30.
6. Bloomgarden Z.T., Nephropathy and retinopathy. American
Association Annual meeting, 1998.
7. ERM®, European Reference Material, https://ec.europa.eu/jrc/en/
reference-materials
8. SRM, Standard Reference Material, National Institute for Standards
and Technology, USA, https://www.nist.gov/
Abbott Diagnostics Technologies AS
Kjelsåsveien 161
P.O. Box 6863 Rodeløkka
NO-0504 Oslo, Norway
www.globalpointofcare.abbott
© 2020 Abbott. All rights reserved. All trademarks referenced are trademarks
of either the Abbott group of companies or their respective owners.