Anda di halaman 1dari 13

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020


Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

PENENTUAN CRIMES AGAINST HUMANITY OLEH DEWAN


KEAMANAN PBB DALAM KASUS LAURENT GBAGBO DI PANTAI
GADING

Veryantoyo Eka Yunanda*, Joko Priyono, Nuswantoro Dwiwarno


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : veryeka.eka@gmail.com

Abstrak

Konflik bersenjata non-internasional yang terjadi pasca pemilihan umum pada tahun 2010 di
Pantai Gading merupakan permasalahan yang serius. Laurent Gbagbo sebagai mantan Presiden
dan salah satu orang paling berkuasa di Pantai Gading, diduga melakukan kejahatan terhadap
kemanusiaan melalui pasukan pertahanan dan keamanan, milisi, tentara bayaran, dan organisasi
pemuda yang menimbulkan beban serius ditujukan kepada penduduk sipil. Oleh karena itu Dewan
Keamanan PBB sebagai salah satu organ utama PBB memiliki tugas, fungsi serta kewenangan
dalam memelihara perdamaian dan keamanan internasional, bergerak berdasarkan Piagam PBB
dapat menentukan unsur-unsur kejahatan terhadap kemanusiaan melalui konflik yang terjadi, serta
penentuan ketidakmauan dan ketidakmampuan negara Pantai Gading oleh Dewan Keamanan
dalam mengadili orang yang paling bertanggungjawab atas konflik yang terjadi, melihat hal ini
penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Dalam menjawab pertanyaan tersebut, digunakan
metode penelitian hukum normatif. Data penelitian bersumber dari data sekunder yang diperoleh
melalui studi pustaka dan spesifikasi penelitian secara deskriptif analitis. Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa terdapat fakta-fakta di Pantai Gading dalam pemenuhan kejahatan terhadap
kemanusiaan yang dilakukan oleh Laurent Gabgbo beserta pasukan pendukungnya. Dewan
Keamanan menemukan unsur-unsur kejahatan terhadap kemanusiaan melalui perencanaan
terhadap serangan meluas atau sistematik ditujukan kepada penduduk sipil yang dilakukan oleh
Laurent Gbagbo beserta pasukan pendukungnya. Dilanjutkan dengan perbandingan pengadilan
Slobodan Milosevic di International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (ICTY) dan
Ferdinand Nahimana di International Criminal Tribunal for Rwanda (ICTR) menghasilkan
kesamaan unsur-unsur kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh Laurent Gbagbo di
Pantai Gading. Dewan Keamanan dapat meneruskan kasus tersebut kepada Penuntut Umum
sebagai pelimpahan wewenang di lembaga pengadilan pidana internasional. Penentuan
ketidakmauan atau ketidakmampuan oleh Dewan Keamanan menyatakan Pantai Gading tidak
memiliki niat untuk membawa orang yang bersangkutan kepada keadilan dan berketidakmampuan
dalam mengadili Laurent Gbagbo menggunakan hukum nasionalnya, diakibatkan karena konflik
berkepanjangan, ketegangan politik, serta ketidakberfungsian secara total sistem yudisial di Pantai
Gading, sehingga lembaga pengadilan pidana internasional sebagai pelengkap dapat menjalankan
yurisdiksinya atas konflik tersebut.
Kata Kunci: Kejahatan Terhadap Kemanusiaan; Dewan Keamanan PBB; Laurent Gbagbo di
Pantai Gading.

Abstract

Non-international armed conflict that occurred after the general election in 2010 in Ivory Coast is
a serious problem. Laurent Gbagbo as a former President and one of the most powerful person in
Ivory Coast, suspected of committing crimes against humanity through defense and security forces,
militias, mercenaries and youth organizations that poses a serious burden to civilians. Therefore,
the UN Security Council as one of the main organs of the UN has the duties, functions and
authorities to maintain international peace and security, moving under the UN Charter can
determine the elements of crime against humanity through the conflict, as well as determining the
unwillingness and inability of the Ivory Coast state by the Security Council to judge the people
who is most responsible for the conflict, based on this conflict the author is interested to do some

211
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

research. To answer these questions, normative legal research methods approach to be used. The
research data were sourced from secondary data obtained through literature study and descriptive
analytical research specifications. The result showed that there are come facts in Ivory Coast in
fulfilling crimes against humanity committed by Laurent Gabgbo and his pro-forces. The Security
Council found elements of crimes against humanity through planning for widespread and
systematic attacks aimed at civilians carried out by Laurent Gbagbo and his pro-forces. Followed
by a comparison of the Slobodan Milosevic court in the International Criminal Tribunal for the
Former Yugoslavia (ICTY) and Ferdinand Nahimana in the International Criminal Tribunal for
Rwanda (ICTR) produced a common element of crimes against humanity committed by Laurent
Gbagbo in Ivory Coast. The Security Council can forward these case to the Public Prosecutor as a
delegation of authority in the international criminal court institution. Determination of
unwillingness or inability by the Security Council states that Ivory Coast has no intention of
bringing the person concerned to justice and has an inability to judege Laurent Gbagbo using
national law, due to prolonged conflict, political tensions, and total malfunction in the judicial
system in Ivory Coast, so that the institution an international criminal tribunal as a complement
can exercise its jurisdiction over the conflict.

Keywords: Crimes Against Humanity; UN Security Council; Laurent Gbagbo in Ivory Coast.

I. PENDAHULUAN warganya, serta mempertangung


Perdamaian dunia merupakan jawabkan mandatnya secara internal
cita-cita bersama masyarakat maupun secara eksternal.1
internasional. Hak dan tanggung Keberadaan hukum internasional
jawab negara dalam kesejahteraan merupakan konsekuensi dari adanya
rakyat memiliki penegasan, dalam hubungan internasional yang telah
hal negara sebagai pemangku dipraktikan oleh negara-negara
tanggung jawab atau duty holder, selama ini.
harus memenuhi kewajiban- Permasalahan hukum
kewajiban dalam pelaksanaan internasional berupa pelanggaran
pemerintahan baik secara nasional HAM berat dapat dipahami sebagai
maupun internasional, sedangkan suatu perbuatan pelanggaran HAM
individu atau kelompok-kelompok yang membawa dampak buruk luar
masyarakat adalah pihak pemegang biasa dahsyat pada jiwa, raga, dan
hak atau right holder. Negara peradaban manusia. Pelanggaran
memiliki mandat dan tanggung HAM berat sebagai suatu
jawab untuk memajukan warganya, pelanggaran yang mengarah kepada
meningkatkan kemakmuran dan pelanggaran-pelanggaran, sebagai
menjaga kebebasannya, mengelola alat bagi pencapaian dari kebijakan-
konflik, serta mengembangkan kebijakan pemerintah, yang
kerjasama internasional. dilakukan dalam kualitas tertentu
Merekonstruksi kedaulatan sebagai dalam suatu cara untuk menciptakan
tanggung jawab atau dapat disebut situasi hak untuk hidup, hak atas
sebagai sovereignity as integritas pribadi atau hak atas
responsibility, menempatkan negara kebebasan pribadi dari penduduk
sebagai agen dan manifestasi dari
kedaulatan rakyat yang mengemban 1
F. Sugeng Istanto, Hukum Internasional,
tugas untuk menghadirkan (Yogyakarta: Universitas Admajaya
kesejahteraan dan kebahagiaan bagi Yogyakarta, 1998), hlm. 27

212
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

suatu negara secara terus menerus perdamaian dan keamanan


yang dilanggar atau diancam.2 internasional. Dengan kekuasaan
Salah satu kategori khusus yang diberikan, Dewan
pelanggaran HAM berat berupa Keamanan akan menjalankan
kejahatan terhadap kemanusiaan atau kewajibannya sesuai dengan tujuan-
crimes against humanity memiliki tujuan dan prinsip-prinsip
pengertian yaitu pembunuhan, Perserikatan Bangsa-Bangsa,
pemusnahan, perbudakan, deportasi, tercantum dalam Bab
dan tindakan tidak manusiawi VI, VII, VIII dan XII Piagam PBB.
lainnya yang dilakukan terhadap Dewan Keamanan PBB
penduduk sipil mana pun, sebelum membentuk dua pengadilan Ad hoc
atau selama perang; atau yaitu International Criminal
penganiayaan atas dasar politik, ras, Tribunal for the Former Yugoslavia
atau agama dalam pelaksanaan atau (ICTY) melalui Resolusi Nomor 827
sehubungan dengan kejahatan apa mencakup pertanggungjawaban
pun dalam yurisdiksi tribunal, baik pidana secara individual (individual
yang melanggar hukum domestik criminal responsibility) atas Grave
negara tempat tindakan itu dilakukan breaches of the Geneva Convention
atau tidak.3 Pengertian lain mengenai of 1949; Violation of the Laws or
kejahatan terhadap kemanusiaan juga Customs War; Genocide; Crimes
diatur dalam Statuta ICTY 1993 Against Humanity5 yang dilakukan di
(International Criminal Tribunal for dalam wilayah bekas Yugoslavia
Former Yugoslavia), Statuta ICTR sejak 1 Januari 1991, dan
1994 (International Criminal International Criminal Tribunal for
Tribunal for Rwanda) dan Statuta Rwanda (ICTR) melalui Resolusi
Roma 1998. Nomor 955 memiliki yurisdiksi
Perserikatan Bangsa-Bangsa meliputi kejahatan-kejahatan
memiliki organ utama yang Genocide, violations of Common
memainkan peran penting serta Article 3 of the Geneva Conventons
mendukung dalam membangun and Additional Protocol II of 1977,
perdamaian dan keamanan and Crimes Against Humanity.6
internasional yakni Majelis Umum ICTR juga mempunyai concurrent
PBB, Dewan Keamanan PBB dan jurisdiction dan sekaligus primary
Sekretaris Jendral PBB.4 jurisdiction terhadap pengadilan
Berdasarkan Pasal 24 Piagam PBB, nasional baik di Rwanda maupun di
Dewan Keamanan memiliki negara lain.
tanggung jawab utama (primary
responsibility) untuk memelihara
5
Roberge, Maria Claudia, Jurisdiction of Ad
2
Andrey Sujatmoko,Tanggung Jawab Hoc Tribunal for The former Yugoslavia &
Negara atas Pelanggaran Berat Hak Asasi Rwanda over Crimes Against Humanity and
Manusia (Jakarta: Gramedia Widiasarana Genocide. (International review of red cross
Indonesia, 2005), hlm. 71 no. 321) https://www.icrc.org/eng/resources/
3
Pasal 6 Piagam Peradilan Militer documents/article/other/57jnz3. Diakses
Internasional Nuremberg pada 18 September 2019
4 6
https://ilmupengetahuanumum.com/badan- https://www.icrc.org/eng/resources/
utama-pbb-perserikatan-bangsa-bangsa/, documents/article/other/57jnz3. Diakses
Diakses pada 18 September 2019 pada 18 September 2019

213
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Sedangkan International dalam mengadili Laurent Gbagbo.


Criminal Court (ICC) merupakan Sehubungan dengan hal itu, maka
pengadilan tetap dan independen penulis tertarik untuk melakukan
pertama yang mampu melakukan penelitian dengan judul “Penentuan
penyelidikan dan mengadili setiap Crimes Against Humanity oleh
orang yang melakukan pelanggaran Dewan Keamanan PBB dalam kasus
terberat terhadap hukum Laurent Gbagbo di Pantai Gading”
kemanusiaan internasional, seperti
kejahatan perang, kejahatan terhadap A. Rumusan Masalah
kemanusiaan, pembunuhan dan 1. Bagaimana Dewan Keamanan
tindakan agresi.7 PBB menentukan unsur-unsur
Konflik bersenjata non- crimes against humanity pada
internasional yang berkepanjangan di kasus Laurent Gbagbo di
Pantai Gading dilakukan melalui Pantai Gading?
kombatan militer pro-Laurent 2. Apa Kriteria Dewan
Gbagbo memberikan dampak yang Keamanan PBB dalam
cukup besar kepada warga sipil menentukan unwilling/ unable
Pantai Gading. PBB melalui Dewan pada kasus Laurent Gbagbo di
Keamanan PBB memiliki peran Pantai Gading?
dalam memelihara perdamaian
internasional, juga mengembangkan B. Tujuan Penelitian
hubungan persahabatan antar bangsa Adapun tujuan yang
yang penting dalam pelaksaan diharapkan dari penelitian ini adalah
perdamaian. Penelitian akan sebagai berikut:
membahas bagaimana kriteria 1. Menganalisis dan mende
Dewan Keamanan PBB selaku salah skripsikan kriteria Dewan
satu badan utama PBB melihat Keamanan PBB dalam
unsur-unsur kejahatan tersebut, menentukan unsur-unsur
apakah termasuk ke dalam ruang crimes against humanity
lingkup kejahatan terhadap dalam kasus Laurent Gbagbo
kemanusiaan atau tidak, dilanjutkan di Pantai Gading.
dengan perbandingan kasus 2. Menganalisis, dan mende
Slobodan Milosevic di Serbia dan skripsikan kriteria Dewan
Ferdinand Nahimana di Rwanda, Keamanan PBB dalam
sehingga kasus dapat dibawa ke menentukan unwilling/unable
Mahkamah Internasional agar tidak suatu negara pada kasus
terjadi sebuah keputusan yang Laurent Gbagbo di Pantai
sepihak atau menguntungkan satu Gading.
posisi saja. Penelitian ini juga
memuat kriteria Dewan Keamanan II. METODE
PBB dalam menentukan Metode yang digunakan adalah
unwilling/unable Pantai Gading penelitian hukum normatif, melalui
pendekatan kasus dilakukan dengan
7
https://advokasi.elsam.or.id/assets/2015/09/
cara melakukan telaah terhadap
2009_Buku-Saku_Mengenal-ICC- kasus-kasus yang berkaitan dengan
Mahkamah-Pidana-Internasional.pdf, isu yang dihadapi pada suatu
Diakses pada 18 September 2019

214
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

pengadilan internasional, pendekatan melalui organ utama yang


undang-undang dilakukan dengan dimilikinya, yaitu Dewan Keamanan.
menelaah semua regulasi yang Dewan Keamanan terdiri dari
bersangkutan dengan isu hukum sepuluh anggota tidak tetap dan lima
yang sedang ditangani pada suatu anggota tetap yang masing-masing
pengadilan internasional, dan memiliki hak veto. Sebagai salah
pendekatan perbandingan dengan satu organ utama PBB yang paling
melakukan studi perbandingan antara berperan dalam mewujudkan
dua pengadilan internasional.8 perdamaian dunia dan keamanan
Spesifikasi penelitian ini internasional, maka dalam
menggunakan spesifikasi penelitian pelaksanaannya Dewan Keamanan
secara deskriptif analitis. Penelitian memiliki beberapa fungsi dan
menggunakan pendekatan kasus kewenangan terhadap negara-negara
dilakukan dengan cara melakukan yang sedang dalam pertikaian atau
telaah terhadap kasus-kasus yang dianggap mengancam keamanan
berkaitan dengan isu yang dihadapi dunia sesuai dengan Piagam PBB.
pada suatu pengadilan internasional, Dewan Keamanan PBB
pendekatan undang-undang memiliki tugas untuk menjaga
dilakukan dengan menelaah semua perdamaian dan keamanan
regulasi yang bersangkutan dengan internasional. Salah satu tugasnya
isu hukum yang sedang ditangani adalah menyelesaikan sengketa
pada suatu pengadilan internasional. internasional yang terjadi dengan
Pendekatan perbandingan dilakukan cara pelaksanaan sidang dengan
dengan membandingkan salah satu anggota PBB dan mengeluarkan
lembaga hukum dari sistem hukum keputusan berupa Resolusi Dewan
yang satu dengan lembaga hukum Keamanan PBB. Bagi negara yang
(yang kurang lebih sama dari sistem tidak mengindahkan resolusi Dewan
hukum) yang lain yaitu perbandingan Keamanan, walaupun sudah
pengadilan ICTY dan ICTR. Data tercantum dengan jelas tentang
penelitian bersumber dari data kekuatan mengikat dari resolusi
sekunder yang diperoleh melalui tersebut, dapat dilanjutkan dengan
studi pustaka dan spesifikasi pemberlakuan Pasal 41 dan 42
penelitian secara deskriptif analitis. Piagam PBB, berupa tindakan yang
menggunakan kekerasan tanpa
III. HASIL DAN kekuatan militer (Pasal 41 Piagam
PEMBAHASAN PBB) dan tindakan yang
A. Penentuan Unsur-Unsur menggunakan kekuatan militer
Crimes Against Humanity (Pasal 42 Piagam PBB).
oleh Dewan Keamanan PBB Pengeluaran Resolusi Dewan
Terhadap Kasus Laurent Keamanan PBB di Pantai Gading
Gbagbo yang berperan besar terhadap konflik
Memelihara perdamiaan dan yang terjadi seperti: Resolusi Dewan
kedamaian dunia yang diwujudkan Keamanan PBB No. 1572 (2004)
tentang embargo senjata terhadap
8
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Pantai Gading; Resolusi Dewan
Hukum, (Jakarta: Kencana Prenada Media Keamanan PBB No. 1643 (2005)
Group, 2011) hlm.93

215
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

tentang sanksi terhadap Pantai terhadap kemanusiaan menurut Pasal


Gading; Resolusi Dewan Keamanan 7 Statuta Roma 1998:
PBB No. 1933 (2010) tentang situasi “Salah satu dari perbuatan
di Pantai Gading; Resolusi Dewan yang apabila dilakukan sebagai
Keamanan PBB No. 1942 (2010) bagian dari serangan meluas atau
tentang otorisasi peningkatan sistematik yang ditujukan kepada
personil militer dan polisi dari suatu kelompok penduduk sipil,
operasi PBB di Pantai Gading; dengan mengetahui adanya serangan
Resolusi Dewan Keamanan PBB No. itu.”
1967 (2011) tentang peningkatan ICTY sebagai lembaga
tentara dalam kekuatan militer pengadilan Ad hoc yang didirikan
UNOCI. melalui Resolusi Nomor 827 Dewan
Resolusi Dewan Keamanan Keamanan PBB, bertindak
yang disebutkan sebelumnya berdasarkan Bab VII Piagam PBB,
merupakan hasil dari sidang yang merupakan pengadilan internasional
dilakukan oleh Dewan Keamanan untuk penuntutan orang yang
PBB secara sah telah disetujui oleh bertanggungjawab atas Pelanggaran
sembilan atau lebih suara dari negara Serius Hukum Humaniter
anggota Dewan Keamanan PBB Internasional yang dilakukan di
termasuk lima negara anggota tetap wilayah bekas Yugoslavia sejak 1991
Dewan Keamanan PBB tanpa ada dan bertindak berdasarkan Statuta
veto dari lima anggota tetap. Setiap ICTY 1993. ICTY sebagai lembaga
resolusi terdapat topik dan pengadilan internasional telah
permasalahan masing-masing, banyak mengadili orang paling
ditujukan untuk memelihara bertanggungjawab atas konflik yang
perdamaian dan keamanan terjadi, salah satunya pada kasus
internasional. Resolusi yang Slobodan Milosevic yang terjadi di
mengikat dapat diaplikasikan kepada Kosovo, Kroasia, dan Bosnia.
negara yang mengalami konflik Slobodan Milosevic adalah seorang
berupa ancaman perdamaian, politisi Serbia yang menjabat sebagai
sehingga mengurangi tendensi Presiden Republik Sosial Serbia
ataupun penyelesaian menurut tugas (sebuah republik konstituen di dalam
dan fungsi dari Dewan Keamanan Republik Federal Sosialis
PBB. Yugoslavia) dari tahun 1989 hingga
Kejahatan HAM berat dapat 1997 dan Presiden Republik Federal
didefinisikan sebagai tindakan yang Yugoslavia dari tahun 1997 hingga
berbahaya dan mengancam nyawa 2000.10 Akibat dari konflik yang
seseorang yang dilakukan oleh sudah dijelaskan sebelumnya,
individu atau sekelompok manusia.
Element of Crimes ini secara jelas
diatur pada Pasal 6,7,8 Statuta Roma
1998 yang disahkan oleh mayoritas 10
BBC Summary of World Broadcasts; 30
dua-pertiga dari para anggota Majelis May 1986, Friday; Serbian LC Congress
Negara Pihak.9 Sedangkan Kejahatan ends
https://military.wikia.org/wiki/Slobodan_Mil
o%C5%A1evi%C4%87, Diakses pada 2
9
Pasal 9 Statuta Roma 1998 November 2019

216
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Slobodan Milosevic mendapat militer, dan polisi, dengan jumlah


dakwaan di sidang ICTY berupa: 11 korban ratusan ribu orang di seluruh
1) Deportasi (Pasal 5(d) Statuta Rwanda.12 Akibat dari konflik yang
ICTY 1993); sudah dijelaskan sebelumnya,
2) Pembunuhan (Pasal 5(a) Statuta Slobodan Milosevic mendapat
ICTY 1993); dakwaan di sidang ICTY berupa:13
3) Pemusnahan (Pasal 5(b) Statuta 1) Penganiayaan karena alasan
ICTY 1993); politik, ras, agama (Pasal 3(h)
4) Hukuman penjara (Pasal 5(e) Statuta ICTR 1994);
Statuta ICTY 1993); 2) Pemusnahan (Pasal 3(b) Statuta
5) Penganiayaan karena alasan ICTR 1994);
politik, ras atau agama (Pasal 3) Pemerkosaan (Pasal 3(g) Statuta
5(h) Statuta ICTY 1993); ICTR 1994);
6) Tindakan tidak manusia lain 4) Pembunuhan (Pasal 3(a) Statuta
yang menimbulkan beban berat ICTR 1994);
(Pasal 5(i) Statuta ICTY 1993). 5) Tindakan tidak manusiawi lain
yang menimbulkan beban berat
ICTR sebagai lembaga (Pasal 3(i) Statuta ICTR 1994).
pengadilan Ad hoc yang dibentuk
melalui Resolusi Dewan Keamanan Kejahatan terhadap
PBB No. 955. ICTR sebagai lembaga kemanusiaan yang terjadi di Pantai
pengadilan internasional telah Gading, Laurent Gbagbo melakukan
banyak mengadili orang yang paling kontrol atau kendali atas milisinya
bertanggungjawab atas konflik yang yaitu pro-Gbagbo Force yang
terjadi, salah satunya pada kasus melakukan tindakan kejahatan
Ferdinand Nahimana di Rwanda. terhadap kemanusiaan pasca pemilu
Ferdinand Nahimana merupakan 2010. Pasukan pendukung Laurent
seorang Direktur dari Office Gbagbo dibagi menjadi 4 komponen
Rwandais d'Information (ORINFOR) yang dapat diidentifikasi, yaitu:14
melakukan kegiatan bersama Jean- Pasukan Pertahanan dan Keamanan
Bosco dan Hassan Ngeze dalam (FDS); Milisi; Tentara bayaran; dan
berbagai kegiatan pembunuhan, Organisasi pemuda. Melihat hal ini
pemusnahan dan penganiayaan atas terdapat pelanggaran HAM berat
dasar politik, ras dan agama di yaitu kejahatan terhadap
Rwanda. Ferdinan Nahimana melalui kemanusiaan oleh Laurent Gbagbo
daftar siaran Radio Télévision Libre
des Mille Collines (RLTM) 12
http://www.internationalcrimesdatabase.or
melakukan penyerangan kepada g/Case/137/Nahimana-et-al/, Diakses pada 3
warga Tutsi dan Hutu yang November 2019
dilakukan oleh tentara, otoritas 13
The Prosecutor v Ferdinand Nahimana
Amended Indictment Case No.(ICTR-99-52-
T)https://unictr.irmct.org/sites/unictr.org/file
11
The prosecutor of the Tribunal Against s/case-documents/ictr-99-
Slobodan Milosevic Second Amanded 52/indictments/en/991115.pdf, Diakses pada
Indictment, Case No. (IT-02-54-T) 3 November 2019
14
https://www.icty.org/x/cases/slobodan_milos https://www.icc-
evic/ind/en/mil-2ai020728e.htm, Diakses cpi.int/CourtRecords/CR2015_04777.PDF
pada 2 November 2019 hlm 49-56, Diakses pada 4 November 2019

217
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

yang dilakukan melalui pro-Gbagbo B. Penentuan unwilling/unable


Forces jika dikatikan dengan Statuta oleh Dewan Keamanan PBB
Roma 1998, berupa:15 Pembunuhan; Terhadap Kasus Laurent
pemerkosaanatau suatu bentuk Gbagbo di Pantai Gading
kekerasan seksual lain yang cukup Pantai Gading sebagai negara
berat; penganiayaan karena alasan berkewajiban untuk mengambil
politik, ras, nasional, budaya, dan tindakan aktif dalam mencegah atau
agama; dan perbuatan tidak menyelesaikan pelanggaran hak asasi
manusiawi lain menyebabkan bagi semua warganya. Menuntut agar
penderitaan berat dan cedera serius negara dan seluruh institusi beserta
pada tubuh. aparaturnya untuk membuat
Dilakukan elaborasi kebijakan dan atau melakukan
perbandingan antara pengadilan tindakan yang memadai guna
ICTY, ICTR dengan Konflik di melindungi hak-hak individu
Pantai Gading. Ditemukan adanya maupun kelompok dari konflik yang
kesamaan melalui elaborasi terjadi. ICC bertindak bukan untuk
perbandingan antara Slobodan menggantikan fungsi yurisdiksi
Milosevic di pengadilan ICTY dan nasional, tetapi untuk melengkapi
Ferdinand Nahimana di pengadilan pelaksanaan yurisdiksi nasional
ICTR dengan Laurent Gbagbo di dalam penindakan kejahatan
Pantai Gading sebagi berikut: internasional. Berdasarkan prinsip ini
1) Adanya kesamaan antara akibat ICC dibatasi dalam menerima kasus-
dari kejahatan yang ditimbulkan. kasus yang ada. Prinsip penerimaan
2) Adanya kesamaan dalam oleh ICC secara lansung menentukan
perbuatan berupa serangan apakah Pantai Gading mampu untuk
secara sistematis melalui mengadili Laurent Gbagbo
perencanaan serta pelaksanaan menggunakan hukum nasionalnya
kejahatan terhadap kemanusiaan atau tidak.
yang telah disebutkan Penentuan kemampuan Pantai
sebelumnya. Gading untuk mengadili Laurent
3) Kejahatan terhadap kemanusiaan Gbagbo berdasarkan hukum
yang telah disebutkan nasionalnya adalah pemenuhan Pasal
sebelumnya mencakup 17 ayat 1 Statuta Roma 1998 dimana
pelaksanaan berganda di Pantai Gading tidak sedang
berbagai wilayah terjadinya melakukan proses penyelidikan atau
konflik, dan ditujukan kepada penuntutan; Pantai Gading tidak
seluruh warga sipil di tempat melakukan proses penyelidikan juga
terjadinya konflik. memutuskan untuk tidak melakukan
penuntutan; dan Laurent Gbagbo
sebagai orang yang
bertanggungjawab atas konflik yang
terjadi di Pantai Gading tidak pernah
15
Situation in the republic of cote d’ivoire in diadili atas tindak kejahatan yang
the case, https://www.icc- sama.
cpi.int/CourtRecords/CR2015_04777.PDF, Pantai Gading memenuhi Pasal
hlm. 129-130 Diakses pada 5 November 17 (1) Statuta Roma 1998 dimana
2019

218
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

hukum nasional Pantai Gading tidak Laurent Gbagbo menggunakan


dapat digunakan atau dipenuhi untuk hukum nasionalnya.
mengadili Laurent Gbagbo, karena Dewan Keamanan PBB
Pantai Gading tidak melakukan bertindak atau melakukan kewajiban
proses penyelidikan juga tidak sesuai BAB VI, VII, VIII dan XII
melakukan penuntutan kepada Piagam PBB. Memiliki peran
Laurent Gbagbo sebagai orang yang penting dalam memelihara
paling bertanggungjawab terhadap perdamaian dan keamanan
konflik yang terjadi. Penyebab hal internasional. Pemenuhan
tersebut dapat dijelaskan melalui penyelesaian sebuah konflik di
Pasal 17(2) dan 17(3) Statuta Roma Pantai Gading, dapat dimulai melalui
1998, yang dapat dinyatakan bahwa, BAB VI Piagam PBB (Penyelesaian
Pantai Gading memenuhi aspek pertikaian pasifik), Dewan
ketidakmauan (unwilling) dalam Keamanan PBB akan menentukan
mengadili Laurent Gbagbo, untuk apakah suatu negara dapat dikatakan
memenuhi konsep ketidakmauan berhasil atau gagal dalam mengambil
adalah dengan tidak adanya niat tindakan yang diperlukan dalam
membawa Laurent Gbagbo ke menangani sebuah
pengadilan, dilanjutkan dengan konflik/permasalahan internasional.
adanya penundaan pembawaan Dalam Pasal 33(1) Piagam PBB
Laurent Gbagbo ke pengadilan, dan dijelaskan bahwa:
didukung dengan keadaan hukum “Pihak-pihak yang tersangkut
nasional di Pantai Gading tidak dapat dalam sesuatu pertikaian yang
dijalankan untuk mengadili Laurent jika berlangsung terus menerus
Gbagbo. Selanjutnya Pantai Gading mungkin membahayakan
juga memenuhi aspek pemeliharaan perdamaian dan
ketidakmampuan (unable) dalam keamanan internasional,
mengadili Laurent Gbagbo. pertama-tama harus mencari
Pemenuhan kriteria ini terlihat jelas penyelesaian dengan jalan
karena Pantai Gading mengalami perundingan, penyelidikan,
konflik yang berkepanjangan, dengan mediasi, konsiliasi,
dimana infrastruktur dan sumber arbitrasi. Penyelesaian menurut
dayanya telah hancur atau tidak hukum melalui badan-badan
tersedia akibat dari konflik yang atau pengaturan-pengaturan
terjadi. Ketidakberfungsian secara regional, atau dengan cara
total sistem yudisial terpenuhi karena damai lainnya yang dipilih
terjadi ketegangan politik yang mereka sendiri.”
sangat besar terhadap konflik di
Pantai Gading. Situasi seperti ini Pantai Gading diminta untuk
mengancam independensi serta melakukan penyelesaian dengan
fungsi sistem yudisial Pantai Gading, jalan perundingan, penyelidikan
dimana standar-standar independensi melalui mediasi, konsiliasi dan
peradilan menjadi diabaikan. arbitrasi menurut hukum atau
Sehingga dengan pemenuhan pengaturan regionalnya. Namun
ketidakmampuan dan ketidakmauan karena konflik yang terjadi begitu
Pantai Gading dalam mengadili besar, berlangsung terus menerus,

219
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

dan tidak adanya kemungkinan untuk pengaturan regional, atau dengan


menempuh jalur tersebut, maka cara damai lainnya. Dapat
dipenuhi pula Pasal 37 Piagam PBB, dikatakan Pantai Gading tidak
yaitu: mampu untuk memenuhi Pasal
1) Apabila pihak-pihak yang ini;
tersangkut dalam pertikaian 2) Pantai Gading dianggap
seperti disebut dalam Pasal berketidakmauan dan tidak
33 tidak dapat menyelesaikan mampu menyelesaikan konflik
dengan cara sebagai yang melalui hukum nasional;
dinyatakan dalam Pasal itu, 3) Terjadi konflik bersenjata non-
mereka akan mengemukakan hal internasional yang
itu kepada Dewan Keamanan. berkepanjangan, ketegangan
2) Jika Dewan Keamanan politik, memicu runtuhnya
menganggap bahwa kelanjutan sistem yudisial Pantai Gading.
dari pertikaian itu memang dapat
membahayakan pemeliharaan Dewan Keamanan menimbang
perdamaian dan keamanan tanggapan Pantai Gading melalui
international, maka Dewan Resolusi No. 1975 (2011) dan
Keamanan akan dapat Resolusi No. 2000 (2011) untuk
menyampaikan apakah akan memenuhi Pasal 12 (3) Statuta Roma
diambil tindakan menurut Pasal 1998 melalui deklarasi Pantai Gading
36 atau akan membuat oleh Alassane Ouattara, yang isinya:
16
rekomendasi yang menganjurkan
cara-cara penyelesaian yang 1) Untuk alasan yang diketahui,
dapat dianggapnya layak. setelah pemilihan presiden 31
Oktober dan 28 November 2010
Ketidakmauan dan ketidak tidak dilalui dengan cara damai.
mampuan Pantai Gading dalam Terjadi periode krisis serius
mengadili Laurent Gbagbo dipenuhi yang masuk akal untuk diyakini
melalui Pasal 33 sampai dengan bahwa kejahatan dalam
Pasal 37 Piagam PBB, Dewan yurisdiksi Mahkamah Pidana
Keamanan dapat menentukan atau Internasional telah dilakukan.
menilai bahwa Pantai Gading tidak Kejahatan-kejahatan ini sangat
mau mengadili dengan melakukan berat sehingga Pantai Gading
penundaan pengadilan dan tidak memohon bantuan Mahkamah
mampu memelihara perdamaian dan Pidana Internasional untuk
keamanan nasionalnya. Maka memastikan bahwa pelaku
penentuan unwilling/unable yang utama tidak dibiarkan begitu saja
dilakukan oleh Dewan Keamanan dan dengan demikian membantu
PBB dapat ditemukan pada:
1) Tidak terpenuhinya Pasal 33
Piagam PBB yaitu mencari 16
Letter confirming acceptance of
penyelesaian dengan jalan jurisdiction of 3 May 2011, https://www.icc-
perundingan, penyelidikan, cpi.int/NR/rdonlyres/498E8FEB-7A72-
penyelesaian menurut hukum 4005-A209-
melalui badan-badan, C14BA374804F/0/ReconCPI.pdf , Diakses
pada 21 November 2019

220
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

memulihkan supremasi hukum bantuan Mahkamah Pidana


di Pantai Gading. Internasional untuk memastikan
2) Dalam konteks ini, setelah bahwa pelaku utama diadili dan
berkonsultasi dengan Kantor membantu memulihkan supremasi
Kejaksaan Agung dan Otoritas hukum di Pantai Gading. Maka
Peradilan, tetap saja muncul Pantai Gading dinilai tidak memiliki
bahwa penuntutan keadilan kekuatan untuk mengadili Laurent
Pantai Gading bukan merupakan Gbagbo melalui hukum nasionalnya,
tempat terbaik untuk menangani sehingga terpenuhi unsur
kejahatan paling serius yang unwilling/unable suatu negara di
dilakukan selama beberapa Pantai Gading.
bulan terakhir, dan upaya untuk Dewan Keamanan memiliki
membawa pejabat paling senior kewenangan lain dalam Statuta
ke pengadilan tidak dapat Roma 1998 yaitu pelimpahan
dipenuhi dengan berbagai wewenang kepada Penuntut Umum
kesulitan. Dengan ini untuk meneruskan sebuah kasus,
mengkonfirmasi harapan bahwa berupa konflik terjadi di Pantai
Kantor Penuntut Umum akan Gading terhadap salah satu kejahatan
melakukan investigasi secara HAM berat dapat dikategorikan
independen di Pantai Gading dan sebagai kejahatan terhadap
tidak memihak atas kejahatan kemanusiaan berdasarkan Pasal 7
paling serius yang dilakukan Statuta Roma 1998. Selanjutnya
sejak 28 November 2010 di dalam Pasal 13(b) Statuta Roma
seluruh Pantai Gading, juga 1998 menjelaskan:
memastikan bahwa mereka yang “Suatu situasi (kasus) di mana
memiliki tanggung jawab pidana satu atau lebih kejahatan yang
tertinggi untuk kejahatan- tampak telah dilakukan tersebut
kejahatan ini diidentifikasi, diteruskan kepada Penuntut
dituntut dan dibawa ke Umum oleh Dewan Keamanan
Mahkamah Pidana Internasional. yang bertindak berdasarkan Bab
VII Piagam Perserikatan
Melalui deklarasi inilah Bangsa-Bangsa”
dijelaskan adanya keadaan krisis
yang masuk akal sehingga kejahatan Dewan Keamanan dalam
dalam yurisdiksi Mahkamah Pidana menjaga perdamaian dan keamanan
Internasional telah dilakukan. internasional bertindak berdasarkan
Kejahatan-kejahatan ini sangat berat BAB VII Piagam PBB, memiliki
sehingga Pantai Gading bukan kewenangan di dalam Statuta Roma
merupakan tempat terbaik untuk 1998 yaitu penerusan sebuah kasus
menangani kejahatan paling serius kepada Penuntut Umum untuk dapat
yang dilakukan selama beberapa diadili di Mahkamah Pidana
bulan terakhir, upaya untuk Internasional (ICC). Penuntut Umum
membawa pelaku utama ke berdasarkan Pasal 15 Statuta Roma
pengadilan tidak dapat dipenuhi dan 1998 akan memprakarsai suatu
mengalami berbagai kesulitan. penyelidikan atas dasar informasi
Sehingga Pantai Gading meminta yang didapatkan oleh Dewan

221
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Keamanan melalui Resolusi Dewan (2011) berupa deklarasi


Keamanan No. 1975. Jika Penuntut Alassane Ouattara untuk
Umum menyimpulkan bahwa ada memenuhi Pasal 12(3) Statuta
dasar yang masuk akal untuk Roma 1998. Maka Dewan
melakukan penyelidikan di Pantai Keamanan menentukan bahwa
Gading, maka akan disampaikan Pantai Gading dinilai tidak
pada sidang pra-peradilan. memiliki kekuatan untuk
Selanjutnya Mahkamah memberikan mengadili Laurent Gbagbo
wewenang kepada Penuntut Umum melalui hukum nasionalnya,
untuk melakukan penyelidikan. sehingga terpenuhi unsur
unwilling/unable.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian V. DAFTAR PUSTAKA
diatas, maka dalam hal ini dapat A. BUKU
disimpulkan sebagai berikut: Andrey Sujatmoko,Tanggung Jawab
1. Dewan Keamanan menentukan Negara atas Pelanggaran
unsur-unsur crimes against Berat Hak Asasi Manusia
humanity pada kasus Laurent (Jakarta: Gramedia
Gbagbo di Pantai Gading Widiasarana Indonesia, 2005)
melalui Resolusi No. 1975, ia
diketahui merencanakan, F. Sugeng Istanto, Hukum Internas
memerintahkan pro-Gbagbo ional, (Yogyakarta: Universitas
Forces dalam perencanaan atau Admajaya Yogyakarta, 1998)
pelaksanaan secara meluas atau Peter Mahmud Marzuki, Penelitian
sistematis terhadap Hukum, (Jakarta: Kencana
pembunuhan; pemerkosaan; Prenada Media Group, 2011)
penganiayaan dengan alasan
politik, ras, nasional, budaya
dan agama; perbuatan tak B. ARTIKEL ILMIAH
manusiawi lain menyebabkan
penderitaan berat dan cedera Roberge, Maria Claudia, Jurisdiction
serius pada tubuh, segala of Ad Hoc Tribunal for The
bentuk kejahatan ditujukan former Yugoslavia & Rwanda
kepada warga sipil Pantai over Crimes Against Humanity
Gading. and Genocide. (International
2. Kewenangan Dewan review of red cross no. 321)
Keamanan PBB dalam https://www.icrc.org/eng/resou
menentukan unwilling/unable rces/documents/article/other/57
Pantai Gading dalam mengadili jnz3. Diakses pada 18
Laurent Gbagbo, dapat September 2019
dipenuhi melalui Pasal 33
sampai dengan Pasal 37
C. PERATURAN DAN
Piagam PBB, juga melalui
KETENTUAN
Resolusi Dewan Keamanan No.
INTERNASIONAL
1975 (2011) dan Resolusi
Dewan Keamanan No. 2000 Piagam PBB

222
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 9, Nomor 1, Tahun 2020
Website : https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/dlr/

Statuta ICTY 1993 Diakses pada 18 September


Statuta ICTR 1994 2019

Statuta Roma 1998 BBC Summary of World Broadcasts;


30 May 1986, Friday; Serbian
LC Congress ends https:
D. DOKUMEN-DOKUMEN //military.wikia.org/wiki/Slobo
dan_Milo%C5%A1evi%C4%8
Alassane Ouattara Letter Confirming 7, Diakses pada 2 November
Acceptance of Jurisdiction of 3 2019
May 2011
https://www.icrc.org/eng/resources/
The prosecutor of the Tribunal documents/article/other/57jnz3.
Against Slobodan Milosevic Diakses pada 18 September
Second Amanded Indictment, 2019
Case No. (IT-02-54-T)
https://www.icc-cpi.int/CourtRecords
The Prosecutor v Ferdinand / CR2015_04777.PDF
Nahimana Amended Indictment
Case No.(ICTR-99-52-T) https://www.ilmupengetahuanumum.
com/badan-utama-pbb-
perserika tan-bangsa-bangsa/,
E. WEBSITE Diakses pada 18 September
2019
https://www.advokasi.elsam.or.id/ass
ets/2015/09/2009_Buku-Saku_ http://www.internationalcrimesdatab
Mengenal-ICC-Mahkamah- ase.org/Case/137/Nahimana-et-
Pidana-Internasional.pdf, al/, Diakses pada 3 November
2019

223

Anda mungkin juga menyukai