Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN

INDIKATOR MUTU TERKAIT PELAYANAN DI RSIA BUNDA JAKARTA

Disusun Oleh :

Viona Halimahtusadiah

1914201092

Dosen Pembimbing :

Ns. Conny Oktizulvia, M.Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

2022/2023
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien DI RSIA BUNDA JAKARTA

1. INDIKATOR AREA MANAJEMEN

1. Pengadaan Supplai Serta Obat-Obatan Penting Bagi Pasien Yang Dibutuhkan


Secara Rutin

Analisis : masih ada stok obat-obat yang kosong di farmasi coporate, masih di bawah standar
Rencana aksi : evaliasi jumlah stok digudang kooporate dan unit usaha
Memantau lead time proses pengiriman barang
Menaikan titik ROP (Reorder Point) sehingga datang tepat waktu
2. Pelaporan Kegiatan Seperti Diatur Oleh Undang-Undang Dan Peraturan
Analisis : sudah mencapai target mutu yang sudah bagus di pertahankan

3. Pemanfaatan Manajemen

Analisis : dapat dilihat dari jumlah tindakan pembadahan LO, perlu peningkataan dari jumlah
yang ada, percapaian yang sudah ada baru mencapai 50%
Rencana Aksi : Pelakukan pendekatan ke dokter spesialis dan ke pasien bahwa ttindakan
perbedaan dengan metode LO, akan lebih mengurangu resiko perdarahan, nyeri dan seperti
invasif yang lebih, lama rawat juga minimal.
4. Harapan Dan Kepuasan Pasien Dan Keluarga Pasien
Analisis : Kepuasaan pelanggan dan pencapaian pasien target yang sudah ditetapkan,
pertahankan
5. Harapan Dan Kepuasaan Staf

Analisis : masih ada beberapa staff yang mengundurkan diri, diterima PNS atau pindah tugas
ikut suami
6. Manajemen Keuangan

Analisis : permutaan obat-obat masih dibawah standar dipengaruhi dari stok dengan cepat
bergerak
Action plan : barang barang dengan kategori sloe moving (evaluasi bertahap)
7. Pencegahan Dan Pengendalian Peristiwa Yang Membahayakan Keselematan
Pasien, Keluarga Pasien dan Staf

Analisis : masih ditemukan pembuangan jarum tidak pada tempatnya di beberapa satuan arena
pelayanan, masih dibawah standar
Plasa aksin : tingkatkan budaya pembungan jarum pada tempatnya safety box oleh seluruh staf
medis

I. INDIKATOR AREA KLINIS


1. Asesmen Pasien

Analisis : Kelengkapan asesmen awal keterlibatan mengalami kenaikan setiap bulannya, tetapi
pada bulan Oktober mengalami penurunan
2. Layanan Laboratorium
3. Pelayanan Radiologi dan Pencitraan Diagnostik

Analisis : Waktu tunggu pemeriksaan Thorax selalu tercapai


4. Prosedur Bedah
Analisis : Masih ditemukan alat/perlak yang tidak steril, kedisplinan cuci tangan masih kuranag,
linen yang belum terstandar
Rencana aksi : Tidak menggunakan perlak dan menggantinya dengan linen steril meningkatkan
kesadaran cuci tabgan standarisasi linen yang digunakan
5. Penggunaan Antibiotik dan Obat-Obatan Lain

Analisi : Akar masalah tidak semua tindakan operasi diberikan antibiotik proflaksis
Rencana Tindakan : Pendekatan kepada dokter bedah atau DPJP
6. Kejadian Salah Obat dan Near Miss
Analisis : akar masalah masih ada beberapa dokter yang tidak memberikan dosis obat dalam
resep
Aktion Plan : pendekatan dengan dokter agar menuliskan resep dengan lengkap oleh apoteker
7. Penggunaan Anestesi dan Sedasi

Analisis : Terjadinya peningkatan kapasitas setiap bulannya tetapi pada bulan oktober
mengalami penurunan dari 96,45% menjadi 73,40%
Akar masalah kekurangan kedisiplinan dokter spesialis anastesi dalam menyelesaikan pengkajian
pra anastesi. Action plannya melakukan pendekatan kepada dokter spesialis anastesi oleh kabid
medik
8. Kelengkapan Pengisian Resume Saat Pasien Pulang
Analisis : Terjadinya peningkatan pada penjualan setiap bulannya. Tetapi angka penipunya
masih di bawah standar.
Action plan : pendekatan kepada dokter DPJP oleh KabidMedik

II. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien


1. Melarikan Diri dengan Pasien Benar

Analisis : Terjadinya Peningkatan Kepatuhan bantuan dengan benar


2. Meningkatkan Komunikasi Yang Efektif
Analisis : Kepatuhan dokter memberikan verifikasi pada insruksi lisan yang dituliskan di berkas
rekam medis selalu memenuhi standar
3. Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai (Siaga Tinggi)

Analisis : penyimpanan obat high allert terlihat tren peningkatan yang signifikan
4. Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Operasi
Analisis : tingkat kepatuhan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien pada operasi selalu
benar, tidak ditemukan kesalahan dalam prosedur operasi
5. Mengurangi Resiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan

Analisis : dari tingkat kepatuhan cuci tangan, masih perlu ditingkatkan


Rencana Aksi :
- Melakukan brefing setiap pergantian shift pagi ke shift sore, shift sore untuk bergeser
malam, shift malam ke shift pagi untuk melakukan cuci tangan dan pada saat ini
serahkan ke kamar pasien
- Melakukan pengawasan dan pengawasan secara kontinyu terhadap perawat pelaksana
dalam melakukan cuci tangan
2. Jelaskan ttg tools QI

A. Check Sheet (Lembar Periksa)

Check Sheet atau Lembar Periksa merupakan tools yang sering dipakai dalam Industri
Manufakturing untuk pengambilan data di proses produksi yang kemudian diolah menjadi
informasi dan hasil yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan.

B. Pareto Diagram

Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan banyaknya jumlah
kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi hingga pada
permasalahan yang frekuensi terjadinya paling sedikit. Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang
grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).

C. Cause and Effect Diagram (Fishbone Diagram)

Cause and Effect Diagram adalah alat QC yang dipergunakan untuk meng-identifikasikan dan
menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat agar dapat menemukan akar penyebab dari suatu
permasalahan. Cause and Effect Diagram dipergunakan untuk menunjukkan Faktor-faktor
penyebab dan akibat kualitas yang disebabkan oleh Faktor-faktor penyebab tersebut.Karena
bentuknya seperti Tulang Ikan, Cause and Effect Diagaram disebut juga dengan Fishbone
Diagram (Diagram Tulang Ikan).

D. Histogram

Histogram merupakan tampilan bentuk grafis untuk menunjukkan distribusi data secara visual
atau seberapa sering suatu nilai yang berbeda itu terjadi dalam suatu kumpulan data. Manfaat
dari penggunaan Histogram adalah untuk memberikan informasi mengenai variasi dalam proses
dan membantu manajemen dalam membuat keputusan dalam upaya peningkatan proses yang
berkesimbungan (Continous Process Improvement).
E.Control Chart (Peta Kendali)

Control chart (Peta Kendali) merupakan salah satu dari alat dari QC 7 tools yang berbentuk
grafik dan dipergunakan untuk memonitor/memantau stabilitas dari suatu proses serta
mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu. Control Chart ini memiliki Upper Line
(garis atas) untuk Upper Control Limit (Batas Kontrol tertinggi), Lower Line (garis bawah)
untuk Lower control limit (Batas control terendah) dan Central Line (garis tengah) untuk Rata-
rata (Average).

F. Scatter Diagram (Diagram Tebar)

Scatter Diagram adalah alat yang berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap seberapa
kuatnya hubungan antara 2 variabel serta menentukan jenis hubungannya. Hubungan tersebut
dapat berupa hubungan Positif, hubungan Negatif ataupun tidak ada hubungan sama sekali.
Bentuk dari Scatter Diagram adalah gambaran grafis yang terdiri dari sekumpulan titik-titik dari
nilai sepasang variabel (Variabel X dan Variabel Y). Dalam Bahasa Indonesia, Scatter Diagram
disebut juga dengan Diagram Tebar.

G. Stratification (Stratifikasi)

Yang dimaksud dengan Stratifikasi dalam Manajemen Mutu adalah Pembagian dan
Pengelompokan data ke kategori-kategori yang lebih kecil dan mempunyai karakteristik yang
sama. Tujuan dari penggunaan Stratifikasi ini adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor
penyebab pada suatu permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai