Anda di halaman 1dari 4

BAB I

KESIMPULAN

7.1. Kesimpulan
 Kelurahan Lembo merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Tallo, Kota Makassar. Berdasarkan data BPS saat ini, luas
wilayah Kelurahan Lembo sekitar 0,13 Km2 dan terdiri dari 32 RT dan 5
RW dengan jumlah 10.761 penduduk yang terdiri atas 5.428 jumlah
penduduk laki-laki dan 5.333 jumlah penduduk perempuan.
 Identifikasi permasalahan lingkungan yang ada di Kelurahan Lembo terdiri
atas permasalahan persampahan, berdasarkan identifikasi wilayah diketahui
bahwa tidak adanya pengelolaan persampahan yang dilakukan oleh
masyarakat Lembo, dimana mayoritas warga tidak melakukan pengolahan
serta pewadahan yang dilakukan hanya berupa pewadahan individual.
Sampah hanya dikumpulkan secara individu untuk kemudian diangkut
dengan truk sampah dan viar secara rutin tiap harinya untuk kemudian
dibawa ke TPA. Sementara permasalahan ketersediaan RTH di Kelurahan
Lembo berdasarkan analisis dengan metode survey dan pengisian kuesioner,
diketahui bahwa ketersediaan RTH masih perlu dilakukan penataan dan
perlu penambahan jumlah RTH. Sedangkan untuk permasalahan air limbah,
dimana pengelolaan air limbah Kelurahan Lembo …... Permasalahan
ketersediaan air bersih di Kelurahan Lembo telah terwadahi dimana
masyarakat telah menggunakan PDAM dengan iuran yang dibayarkan secara
rutin tiap bulannya.
 Berdasarkan identifikasi permasalahan, permasalahan lingkungan yang perlu
dijadikan fokus perencanaan pengelolaan lingkungan adalah permasalahan
persampahan, permasalahan RTH dan permasalahan air limbah.
 Berdasarkan analisis berbagai aspek, diantaranya adalah ketersediaan lahan
dan kepadatan jumlah penduduk lokasi titik pengelolaan lingkungan yang
akan dilakukan bertempat di RW 2 Kelurahan Lembo untuk teknologi
pengelolaan persampahan, …….untuk pengadaan RTH,….. untuk
pengelolaan air limbah
 Alternatif teknologi persampahan yang akan digunakan diantaranya terdiri
atas windrow composting, lubang resapan biopori dan biokonversi sampah
organik dengan bantuan BSF (Maggot). Adapun teknologi yang terpilih
berdasarkan pembobotan skoring yang dilakukan adalah teknologi windrow
composting.
 Alternatif teknologi RTH yang akan digunakan diantaranya terdiri atas,
vertical garden, green corridor, dan taman RW. Adapun teknologi yang
terpilih berdasarkan pembobotan skoring yang dilakukan adalah teknologi
Taman RW.
 Alternatif teknologi air limbah yang akan digunakan diantaranya terdiri atas
biofilter anaerob, anaerob baffled reactor (ABR), dan anaerobic upflow
filter (AUF). Adapun teknologi yang terpilih berdasarkan pembobotan
skoring yang dilakukan adalah teknologi anaerob baffled reactor (ABR).
 Teknologi windrow composting yang direncanakan memiliki jumlah aerator
bambu sebanyak 11 buah dengan kebutuhan lahan sebesar 289,40 m 2 yang
direncanakan akan ditempatkan di lahan kosong Kelurahan Lembo dengan
luas lahan sebesar 3086 m 2.
 Teknologi Taman RW yang direncanakan akan ditempatkan di ……, dimana
lebar RTH rencana adalah …..yang terdiri atas jenis tanaman pepohonan,
yakni Pohon …..
 Teknologi anaerob baffled reactor (ABR) yang direncanakan akan
ditempatkan di ……, dimana …
 Rencana anggaran biaya dari pengadaan teknologi windrow composting
yang akan dibangun di Kelurahan Lembo sebagai bentuk pengelolaan
lingkungan yang akan dilakukan adalah sebesar Rp. 4.040.000, sedangkan
untuk pengadaan teknologi Taman RW sebesar…..dan teknologi anaerob
baffled reactor (ABR) sebesar……

7.1. Saran
Sebelum dilakukannya pembangunan teknologi sebaiknya dilakukan
kajian lebih lanjut terkait resiko terhadap K3 dan studi kelayakan lahan. Selain
itu, …...

Anda mungkin juga menyukai