Anda di halaman 1dari 6

I.

AKTIVITAS PENJELAJAHAN
Bentuk-bentuk Penjelajahan

Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan permainan atau petualangan. Bila
perjalanan itu menempuh jarak yang lebih jauh lagi malahan mungkin menggunakan kendaraan maka disebut
pengembaraan. Ada berbagai macam bentuk penjelajahan sebagai berikut: penjelajahan masyarakat. Tujuan
kegiatan ini untuk melakukan perjalanan kaki sambil mengenal masyarakat di sepanjang perjalanan. Jarak
perjalanan yang ditempuh 6-8 km untuk siswa berusia 16-20 thn, dalam bentuk regu-regu kecil (8 orang).
Pengembaraan. bagi yang berusia 14-16 tahun dapat melakukan pengembaraan menurut arah yang
ditentukan sepanjang 10 km dari titik start. Perjalanan dapat berduaan atau sendiri. Lama perjalanan 24 jam.
Dapat menginap dalam tenda atau gubuk. Sedangkan bagi yang berusia 17-20 tahun dapat melakukan
penjelajahan yang dapat ditempuh sehari semalam (36 jam) sejauh 15 km. Perjalanan dapat dilakukan sendiri
atau berduaan dengan menggunakan alat transportasi kendaraan seperti Kuda, sepeda, perahu ke luar kota
atau tempat tinggalnya, seperti ke desa, ke hutan, kepulau dan sebagainya. penjelajahan Mempertahankan
Hidup Kegiatan ini dalam bahasa Inggris di sebut ”survival bike”, yaitu sutu latihan yang sengaja dibuat
berat, bertujuan memiliki daya tahan, kemampuan mental dan fisil, disiplin dan percaya diri, sanggup
menderita, kerja keras serta memiliki jasmani dan rohani yang ”baja”.

Perlengkapan Penjelajahan.

dibutuhkan perlengkapan yang memadai. Perlengkapan itu antara lain: (1) sepatu gunung, (2) ransel,
(3) pakaian, (4) tenda, (5) perlengkapan tidur (6) perlengkapan makanan, dan (7) perlengkapan tambahan.

Cara Melakukan Perjalanan.

Ada tiga tahapan perjalanan, yaitu: Persiapan, pembekalan penjelajahan I dan penjelajahan II.
Keseluruhan pelaksanaan hendaknya dilakukan sehari penuh agar tidak terganggu dengan program sekolah
dan hari libur keagamaan. Tahap Persiapan. Pada tahap ini dilakukan kegiatan: Pendaftaran ulang,
pembekalan dan sarasehan.

Pendaftaran Ulang.

Tujuannya untuk mengecek kembali kesiapan peserta, pembagian kelompok serta pembinanya.
Petugas Jumlah petugas yang menangani bagian ini disesuaikan dengan banyaknya peserta. Menyiapkan dan
menentukan tempat dan lokasi pendaftaran. Mencatat setiap regu dan anggotanya, guru pembina dan memberi
nomor pendaftaran (termasuk nomor dada). Membagikan perlengkapan peserta pada saat pendaftaran
Tempat/Lokasi Tempat pendaftaran diupayakan agar mudah terlihat dan mudah dicapai peserta. Luasnya
disesuaikan dengan jumlah peserta (tidak sempit). Alat/perlengkapan Meja dan Kursi, bangkunya disesuaikan
dengan jumlag peserta. Daftara nama peserta /regu Alat perlengkapan, termasuk alat tulis. Megaphone.
Pelaksanaan Mencocokkan dan mencatat setiap peserta/ regu yang datang mendaftar. Nomor peserta diberikan
sesuai urutan pendaftaran setiap regu. Petugas membagikan perlengkapan peserta sesuai kebutuhan kegiatan.
Petugas memberikan penjelasan kepada setiap regu tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh setiap peserta,
regu atau pembina.

Pembekalan

Pembekalan diberikan untuk memberikan pengarahan kepada peserta tentang maksud dan tujuan
kegiatan, tata tertib dan tata catra pelaksanaan, informasi tentang lokasi yang dilalui, dan informasi tentang
lokasi yang dituju. Pengarahan dilakukan oleh salah seorang yang ditunjuk setelah semua peserta berkumpul
ditempat yang sudah ditentukan. Peserta dikumpulkan pada tempat yang telah ditentukan. Petugas
menyampaikan pengarahan mengena: Maksud dan tujuan kegiatan Tata tertib peserta Tata cara pelaksanaan
Informasi tentang lokasi yang dituju Informasi tentang penjelajahan Dalam menyampaikan setiap materi
diharapkan petugas menyampaikan secara sederhana dan memperhatukan waktu yang tersedia. Kepada guru
pembina juga disampaikan pesan-pesan khusus selama mengikuti kegiatan. Kepada peserta juga
diinformasikan bahwa pada akhir kegiatan ada pemilihan peserta/regu terbaik yang penilaiannya dilakukan
selama pelaksanaan kegiatan. Hal ini untuk memotivasi para peserta untuk berbuat lebih baik dari peserta
lainnya.

Sarasehan

Dalam kegiatan ini didiskusikan informasi yang baru mereka terima. Diskusi ini dipimpin oleh guru
pembina yang telah ditunjuk. Materi diskusi berkisar tentang pelaksanaan penjelajahan yang akan mereka
lakukan. Kegiatan ini bermanfaat dalam membina siswa untuk mengemukakan pendapat dan sikap.

Tahap Pemberangkatan.
Upacara pemberangkatan Pemberangkatan dapat dilakukan dengan jalan kaki bila lokasinya dekat
dari sekolah. Melainkan jika lokasi penjelajahan jauh dari lokasi sekolah maka dapat dilakukan dengan
menggunakan kendaraan. Sebelum pemberangkatan hendaknya didahului dengan upacara guna disiplin bagi
peserta. Tata cara pemberangkatan. Para pejabat yang akan melepaskan pemberangkatan telah siap ditempat
yang telah ditentukan. Sebelum berangkat terlebih dahulu kepada peserta diberikan rute yang akan
ditempuh/disinggahi. Pelaksanaan pemberangkatan Setiap kelompok diberangkatkan berdasarkan urutan,
Kemudian langsung berjalan/ menuju masing-masing pos sesuai dengan pengaturan dari panitia. Petugas
mengingatkan kembali hal-hal yang perlu dilakukan oleh setiap peserta. Petugas meneliti kembali jumlah
peserta di dalam perjalanan. Sepanjang perjalanan ( dari pemberangkatan ke pos demi pos) semua peserta di
haruskan mengamati apa yang terlihat di sepanjang jalan.

Tahap Penjelajahan

Kegiatan penjelasahan merupakan bagian akahir dari kegiatan menuju ke tempat yang di tuju. Dalam
bagian ini dilakukan dengan berjalan kaki secara kelompok, dari lokasi (Pos I) menuju (pos II) dan terakhir
sampai pada (Pos III). Penjelajahan dilakukan dengan melintasi/ menelusuri desa/perkampungan sambil
mengamati pola kehidupan masyarakat setempat, perkebunan atau perbukitan, mengamati jenis flora dan
fauna serta melintasi dan menelusuri sungai, persawhan dan perbukitan. Kegiatan penjelajahan ini dapat
memberi makna penyegaran suasana, menimbulkan kesenangan dan kepuasan, penanman rasa sosial dan cinta
terhadap alam dan lingkungannya.

Peserta Penjelajahan.

Terdiri atas beberapa orang sesuai dengan jumlah sekolah dan siswa. Tiap regu terdiri dari 10 orang
siswa putera dan putri ditambah 1 orang guru pembina.

Perlengkapan Penjelajahan

Tongkat kayu / bambu Tali pramuka 7) Alat-alat tulis Sarung tangan 8) Perlengkapan P3K Pluit 9) Air
Minum Topi 10) Jas Hujan Sepatu Karet 11) Senter

Pelaksanaan Penjelajahan

Pelaksanaan pemberangkatan penjelajahan dilaksanakan dengan urutan sebagai berikut: Jumlah regu
yang diberangkatkan sebanyak yang mendaftar. Jumlah regu teridi atas 10 orang anggota dan 1 orang
pimpinan regu (11 orang). Regu yang diberangklatkan di sesuaikan dengan nomor urut pendaftaran.
Pemberangkatan regu yang pertama dilakukan oleh petugas yang ditunjuk, sehingga sampai pada
pemberangkatan regu yang terakhir. Interval waktu pemberangkatan antara regu satu dengan yang lainnya
adalah 3 menit. Pemberangkatan setiap regu ditandai dengan pengangkatan bendera. Selama dalam perjalanan
semua peserta diharuskan melewati lintasan (rute) yang telah ditentukan antara lain sebagai berikut:
Melintasi/menelusuri desa (perkampungan) sambil mengamati pola kehidupan masyarakat setempat.
Melintasi/menelusuri hutan, perkebunan, perbukitan sambil mengamati dan mencatat jenis-jenis flora dan
fauna yang mereka jumpai selama dalam perjalanan. Melintasi/menelusuri sungai, parit dan persawahan dan
perkebunan. Semua peserta harus melewati/singgah di pos yang telah ditentukan (2 Pos). Setelah tiba di lokasi
yang dituju, semua peserta melapor pada tempat yang telah ditentukan. Semua peserta di beri kesempatan
beristirahat selama lebih kurang 15 menit, sebelum melaksanakan kegiatan berikut.

II. POLA HIDUP SEHAT

PERKEMBANGAN JASMANI

Sejak lahir jasmanih seseorang terus tumbuh kembang baik dalam bentuk ukuran badan maupun daya
kerjanya. Perkembangan terjadi terus menerus hingga menjadi dewasa (usia 25 tahun). Akan tetapi
perkembangan jiwa, termasuk kecerdasan berjalan terus sesuai kemampuan masing-masing. Pertumbuhan
jasmanih dan kecerdasan seseorang dipengaruhi beberapa faktor atau keadaan, sebagai berikut :

Faktor Keturunan

Bila orang tuanya besar, tinggi dan pandai maka anak-anaknya juga akan besar, tinggi dan pandai.
Demikian menurut hukum Keturunan (genetika). Walaupun tidak selalu demikian.

Faktor Pembawahan

Perkembangan seseorang sudah terjadi selama di dalam kandungan. Ada anak yang lahir dengan
kelainan pada bagian tubuhnya. Cacat jasmanih itu sudah dibawah sejak lahir antara lain busung kepala,
Hydrocephalus, bubur sumbing, langit-langit terbelah perkembangan otak tidak sempurnah dll.

Faktor Luar
Perkembangan jasmani juga disebabkan oleh faktor luar antara lain:

Keadaan Gizi

Perkembangan jasmani dan dan kecerdasan ditentukan oleh asupan kualitas gizi yang baik sejak dari
dalam kandungan hingga masa-masa pertumbuhan. Karena itu protein sangat penting bagi pertumbuhan
kesehatan. Kekurangan protein dapat menggangu pertumbuhan kesehatan. Protein terdapat pada telur, kacang-
kacangan dan daging.

Gangguan Kesehatan

Sering sakit dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan badannya.

Rangsangan

Latihan jasmani atau olahraga akan dapat merangsang untuk tumbuh lebih kuat dan sehat. Orang yang
kurang gerak jasmaninya akan menjadi lemah dan tidak tahan menghadapi serangan berbagai penyakit.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH

Manusia selalu bertumbuh dan berkembang melalui suatu proses yang dimanis. Pertumbuhan dan
perkembangan itu dipengaruhi oleh Faktor keturunan, lingkungan dan pengalaman pribadi.

Umur 6-14 Tahun:

Perkembangan Jasmani.

Perkembangan jasmani relatif lambat. Pertumbuhan bola mata, sehingga ada kemungkinan ada
gangguan penglihatan. Kerangka tulang belakang serta ligament masih lemah, sehingga perlu jaga sikap
duduk dan berdiri yang baik. Masa pubertas yang terjadi pada akhir masa ini ditandai dengan adanya
pertumbuhan yang sangat cepat. Telah tampak tanda-tanda permulaan adolesensia (masa remaja), pada anak
laki-laki suara membesar, pada anak perempuan membesarnya buah dada serta haid pertama. Perkembangan
jasmani sangat dipengaruhi lingkungan mental dan sosial.

Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek

Mulai belajar menghitung, membaca, menulis, mengadakan konsepsi, simbolisasi dan komonikasi.
Dimulai sustu perkembangan ”kepribadian sosial” dan mulai menyedari konsep-kensep hidup, (concience,
moralitas dan norma kehidupan). Pada masa pubertas (12-16), energi meluap-luap, avounturisme dan
hubungan dengan orang lain masih canggung. Nilai religi (agama), etik dan estetik belum mendalam.

Kebutuhan (requiremements)

Jumlah makanan yang cukup serta mempunyai nilai gizi yang tinggi Latihan-latihan jasmani dan
istirahat yang cukup serta teratur. Tindakan-tindakan pencegahan penyakit. Di dalam dan di lingkungan
keluarga (sekolah, kepramukaan dan sebagainya), perlu diberi kesempatan untuk mengembangkan
kepribadiannya yang meliputi segi sosial dan moral.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Problem gizi yang antara lain disebabkan faktor emosional Penyakit Problem gigi berupa antara lain
malloclussion dan crowding. Kontak lingkungan lebih luas, sehingga dapat menimbulkan konflik-konflik,
karena perubahan-perubahan yang dialaminya.

Masa Adolesensia (Masa Remaja)

Perkembangan Jasmani

Fungsi organ-organ endoktrin telah mencapai kesempurnaan. Penambahan jaringan lemakdi bawah
kulit (subkutan) lebih banyak pada wanita daripada laki-laki Jaringan otot-otot pada anak laki-laki lebih
berkembang daripada jaringan otot pada perempuan.

Perkembangan jiwa, emosi, sosial dan intelek

Faktor yang penting ialah perhatian terhadap seks, yang mempengaruhi hubungan dengan kawan dari
jenis kelamin yang lain. Pemikiran sudah kritis, juga terhadap kewibawaan orang tuanya. Emosi belum
mencapai suatu stabilitas tertentu dan perlu adanya simpati dan nasehat-nasehat. Mulai memisahkan diri dari
orang tua dan mencapai pergaulan dengan teman-teman sebayanya. Ada aktivitas dan eksperimental sosial.
Melalui proses identifikasi dan imitasi, dibangkitkan cita-cita muluk dan aspirasi-aspirasi yang tinggi, dan
perlu adanya ”identification figure” yang baik.
Kebutuhan (requiremements)

diperlukan adanya pengertian dari orang tua dan keluarga tentang proses perkembangan dan sifat-sifat
tertentu pada anak masa peralihan, yang sulit bagi kedua belah pihak, orang tua maupun anak. Perlu
penanggapan secara perorangan, jangan disamaratan semua anak, tanpa mengabaikan faktor-faktor di luar
diri mereka. Perlu bantuan dalam meringankan setiap tekanan (stress) baik fisik maupun mental. Diberikan
pendidikan tentang kesehatan dan seks yang diatur dan diselenggarakan secara bijaksana, termasuk
pengetahuan biologis dari fungsi alat kelamin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi

Kurang pengertian, pengetahuan serta perhatian tentang kesehatan, dapat menimbulkan bermacam-
macam penyakit, cedera akibat kecelakaan, anemia, penyakit kulit, TBC, kekurangan gizi, obesitas, problem-
problem psikologis, problem-problem seks dan lain-lain. Adaptasi sosial yang tidak berhasil menimbulkan
bermacam-macam tingkahlaku dan perbuatan yang tidak baik, konflik dan cara-cara kehidupan yang tidak
harmonis dalam keluarga, yang lambat laun dapat menimbulkan gangguan mental dan lain-lain, neurosis dan
psikosis, narkotika dana lain-lain. Kehidupan spiritual yang baru berkembang dapat berubah-ubah menurut
situasi, kondisi dan waktu serta dapat menimbulkan penyelewengan atau tindakan extrim.

Usaha-usaha yang perlu dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan

Pendidikan kesehatan termasuk di dalamnya tentang perkawinan dan kehidupan keluarga.


Pemeliharaan kesehatan badan, termasuk pencegahan penyakit. Bimbingan dalam belajar dan aktivitas extra
kurikuler. Pendidikan ketrampilan (Vocational training). Usaha bimbingan dan nasehat bagi pelajar.Olahraga
kesehatan. Pendidikan tentang bahaya-bahaya lingkungan.

CIRI-CIRI ANAK SEHAT DAN TANDA-TANDA GANGGUAN KESEHATAN

Ciri-ciri Anak Sehat

Tumbuh dengan baik, dapat dilihat dari naiknya berat badan dan tinggi badan secara teratus, dan
proporsional. Tangkas, gesit dan gembira. Mata bersih dan bersinar Napsu makan baik, pencernaan baik, bibir
dan lidah segar, pernafasan tidak berbau. Senag melakukan olah raga dan menikmati masa istirahatnya secara
teratur. Kulit dan rambut bersih dan tidak kering. Tidak mempunyai perasaan tertekan dan mudah
menyesuaikan diri dengan orang lain dan lingkungannya. Perkembangan jasmani dan rohani sesuai dengan
tingkatan umur dan kelamin.

Tanda-tanda Gangguan Kesehatan

Keadaan Umum

Kesan umum jelek sikap tubuh yang jelek lekas lelah sangat gemuk/kurus kurang bersemangat
kebiasaan makan yang kurang baik kesulitan dalam membaca/mendengar tidak melakukan kebiasaan-
kebiasaan sehat.

Mata

sering mengedipkan/mengusap mata mata berair/banyak kotoran peradangan mata mata juling mata
melihat terlalu dekat/jauh

Telinga

berdengung-dengung pekak (pendengaran berkurang) berair/nanah sering merasakan sakit di telinga


bengkak bawah telinga (gondongan).

Hidung dan Mulut

Ingus meleleh, berdarah sukar bernafas dari hidung sering pilek kerongkongan sakit tonsil membesar
tidur dengan mulut terbuka mulut berbau gigi berlubang gusi berdarah

Tingkah Laku

Gelisah Gerakan-gerakan tak terkendali sering bertengkar, tidak kooperatif gangguan berbicara sering
ke kamar kecil mencuri (kleptomania)

Sering tak masuk sekolah karena

sering Masuk angin sakit kepala sakit gigi malas bersekolah

Tanda-tanda kurang Gizi


Timbangan berat badan terus menurun, atau dalam jangka waktu tertentu tidak kunjung naik. mata
cekung, lingkaran biru sekitar mata, kelopak/selaput mata pucat. roman muka yang tegang atau lemah otot
lembek, lekas lelah, pucat sikap badan yang buruk pemarah, sikap masa bodoh (apathis).

D. PEMANFAATAN WAKTU LUANG UNTUK KESEHATAN

1. Gerak Badan

”Men Sana in Corpore Sana” artinya ”pikiran yang sehat terdapat dalam badan yang sehat”. Salah
satu cara mewujudkan semboyan ini ialah berolahraga.gerak badan yang tepat dan teratur sangat berguna
untuk kesegaran jasmani. Maka olah raga sangat penting. Akibat olahraga terhadap tubuh antara lain :

a. otot tubuh baik, serasi serta ada kelenturan yang baik.

b. Pertumbuhan dan perkembangan bagian-bagian badan yang harmonis.

c. Memperbaiki otot-otot usus sehingga gerakan peristaltik usus teratur dan baik, serta menghilangkan
sembelit.

d. Memperbaiki siklus darah (peredaran darah lancar)

e. Pernapasan dalam dan cepatsehingga paru jadi sehat dan dapat melakukan fungsinya dengan baik.

f. Pembakaran hidrat arang dan lemak dengan baik, sehingga napsu makan baik dan pengeluaran
kotoran sempurna.

g. Sebagai variasi serta rekreasi yang akibatnya secara tidak langsung tercermin dalam air muka yang
cerah dan banyak senyum.

2. Gerak Badan

Rekreasi (recreation) berarti kesukaan atau kesenangan. Pengertian lain adalah menciptakan kembali,
atau mengembalikan sesuatu yang keluar atau hilang. banayk olah raga yang bisa dijadikan olah raga,
berburu memancing dan sebagainya. Banyak macam pula kegiatan yang dapat dijadikan rekreasi ; wisata ke
taman margasatwa, museum, ke desa yang tenteram dan istirahat di gunung. tujuan kegiatan ini ialah
mengembalikan energi yang hilang, menyegarkan pikiran dan menjernikan perasaan yang kalut. Dalam kaitan
dengan kesehatan ialah akan di dapatkan kembali kesegaran jasmani maupun kesehatan mental sehingga dapat
mengerjakan pekerjaan /tugas sehari-hari dengan tenaga baru dan pikiran yang jernih.

Istirahat

Dengan istirahat dapat mengurangi aktivitas rohani, meringankan ketegangan pikiran dan
menentramkan rohani. Istirahat dapat dipenuhi dengan macam-macam cara : mendengar radio, menonton
televisi, ngobrol sesama tema, tidur-tiduran, melihat perlombaan, membaca buku bacaan/majalah dan lain
sebagainya.

Guna istirahat:

Melepaskan lelah. memberi kesempatan pada tubuh untuk membentuk kekuatan baru, sebab waktu
istirahat sel-sel dalam tubuh mengisap zat-zat makanan yang ada dalam darah untuk membina kekuatan
kembali. Menambah kesegaran dan kekuatan Memperpanjang umur sel-sel tubuh.

Waktu dan lamanya istirahat

Di antara jam kerja atau belajar ( pagi hari lebih kurang jam 10.00 waktu istirahat 10-15 menit). Siang
hari, sebelum makan 60 menit, sesudah makan 60 menit. Malam hari, sebelum tidur 60 menit. Akibat kurang
istirahat: kelelahan, sukar tidur, gampang terkena penyakit, sukar buang air besar, sakit otot-otot, dan
gangguan kerja kelenjer-kelenjer tubuh.

Tidur

Tidur sebaiknya pada malam hari selama 6 jam. Tidur adalah cara yang paling baik untuk istirahat.
Bila kurang tidur kesehatan mudah terganggu. Gejala-gejala gurang tidur : kelopak mata sayu, pucat, muka
muram dan juga pucat, badan lemah, kurang gairah kerja, malas dll.

Usaha-usaha agar dapat tidur dengan baik.

tidur dalam satu kamar yang tidak terlalu sesak dan penuh dengan barang-barang. Kamar harus rapih
dan bersih demikian pula alat tidur. Perasaan tenang dan menghilangkan gangguan pikiran dan tidak gelisah.
Ventilasi yang baik. Kamar tidak terlalu panas, temperatur tidak lebih dari 68’F. Temperatur yang baik 65 dan
68 F.

Akibat-akibat Rasa Lelah

Mempengaruhi pusat syaraf dengan ciri: lekas pusing, tersinggung, bingung, gugup dan tidak tenang,
berpikir lambat, dan kurang dapat menguasai diri. Kurang semangat, perhatian tidak terpusat pada suatu
pekerjaan. Kurang daya tahan menyebabkan mudah diserang penyakit infeksi. Pertimbangan kurang
sempurna, sukar tidur dan pusing.

Macam-macam kelelahan

Lelah jasmanih (karena kerja berat) Lelah rohani ( banyak belajar tanpa istirahat, berbagai macam
persoalan yang susah di pecahkan).

E. POLA HIDUP SEHAT

Usaha kesehatan pribadi adalah daya upaya setiap orang untuk memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan sendiri. Memelihara Kebersihan. Badan: mandi, gosok gigi, cuci tangan dsb. Pakaian: dicuci dan
disetrika. Rumah dan lingkungan: disapu, buang sampah, kotoran dan air limbah pada tempatnya.

Makanan yang sehat.

Bersih, bebas dari bibit penyakit, cukup kualitas dan kuantitasnya.

Cara hidup yang teratur

Makan, tidur bekerja dan beristirahat secara teratur. Rekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya.

Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan jasmani.

Vaksinasi untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu. Olah raga: aerobik
secara teratur.

Menghindari terjadi penyakit

Menghindari kontak dengan sumber penularan penyakit baik yang berasal dari penderita maupun
sumber-sumber lainnya. Menghindari pergaulan yang tidak baik. Selalu berpikir dan berbuat yang baik.
Membiasakan diri mematuhi aturan-aturan kesehatan.

Meningkatkan taraf kecerdasan dan Rohani

Patuh pada ajaran agama cukup santapan rohani Meningkatkan pengetahuan, baik dengan membaca
buku-buku ilmu pengetahuan, menuntut ilmu dibangku sekolah atau pun belajar dari pengalaman hidup.

Melengkapi rumah dengan fasilitas-fasilitas hidup sehat

Adanya sumber air yang baik Adanya kakus yang sehat Adanya tempat buang sampah dan air limbah
yang baik Adanya perlengkapan PPPK untuk menanggulangi kecelakaan/sakit yang mendadak.

Pemeriksaan Kesehatan

Secara periodik, pada waktu-waktu tertentu walaupun merasa sehat. Segera memeriksa diri bila
merasa sakit.

Anda mungkin juga menyukai