Anda di halaman 1dari 10

MANUSKRIP

PENGELOLAAN NYERI AKUT PADA NY. Y DENGAN FRAKTUR


SERVIKAL DI -RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

Oleh :
SHEILA YUNI PRATIWI
080116A067

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran
LEMBAR PENGESAHAN

Manuskrip dengan judul “PengelolaanNyeri Akut pada Ny. Y dengan Fraktur


Servikal di Ruang CempakaRSUD Ungaran” disetujui oleh pembimbing utama Program
Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Ngudi Waluyo yang
disusun oleh:
Nama : Sheila Yuni Pratiwi
N IM : 080116A67
Program Studi : D-III Keperawatan

Ungaran,23 Juli 2019


PembimbingUtama

Joyo Minardo, S.Kp., Ns.,


M.Kes
NIDN. 0612087504

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 2
PENGELOLAAN NYERI AKUT PADA NY. Y DENGAN FRAKTUR SERVIKAL DI RUANG
CEMPAKA RSUD UNGARAN
Sheila Yuni Pratiwi*, Joyo Minardo**
Prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan
Email : Sheilapratiwi258@gmail.com

ABSTRAK

Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang pada umumnya


disebabkan oleh tekanan atau trauma. Trauma servikal adalah suatu keadaan cedera
pada tulang belakang servikal dan medulla spinalis yang disebabkan oleh dislokasi,
sublukasi, atau fraktur vertebra servikalis dan ditandai dengan kompresi pada medulla
spinalis daerah servikal. Keadaan ini akan menimbulkan terjadinya nyeri. Nyeri adalah
pengalaman sensori emosional yang tidak menyenangkan akibat terjadinya kerusakan
jaringan yang aktual dan potensial dengan intensitas yang berbeda yang dimulai dari
skala ringan sampai tidak tertahankan.
Metode yang dilakukan adalah memberikan tindakan keperawatan dengan
mengajarkan teknik non farmakologi berupa relaksasi dan distraksiyang dilakukan
selama 3 haripada Ny. Y dengan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengkajian didapatkan data pasien mengeluh nyeri pada leher bagian kanan belakang ,
nyeri dirasakan saat bergerak , kualitas nyeri seperti ditekan, skala nyeri 5 atau nyeri
sedang, nyeri dirasakan secara terus-menerus. Implementasi yang dilakukan yaitu klien
mampu mengontrol nyeri menggunakan teknik non farmakologi.
Hasil pengelolaan yang didapatkan masalah nyeri akut teratasi dengan klien
mengatakan nyeri sudah berkurang, hasil pengkajian nyeri didapatkan data skala nyeri 2
atau nyeri ringan.

Kata Kunci : Fraktur Servikal, Nyeri Akut , Distraksi

ABSTRACT

Fracture is a breakdown of bone tissue discontinuity which is generally caused by


pressure or trauma. Cervical trauma is a condition of injury in the cervical spine and
spinal cord caused by dislocation, sub election, or cervical vertebral fracture and marked
by compression of the cervical spinal cord. This situation will cause pain. Pain is an
unpleasant sensory emotional experience due to actual and potential tissue damage
with different intensities ranging from mild to unbearable.
The method was to provide nursing action by teaching non-pharmacological
techniques by relaxation and distractions the assesment was 3 days on Mrs. Y . Data
collection techniques was by conducting assesment.It got data, the patient complaint
pain in her right back of the neck, pain is felt when she moved, the quality of pain such
as pressed, pain scale was 5 or moderate pain, pain was felt continuously. The
implementation was carried out the patient was able to control her pain using
nonpharmacological techniques.

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 1
The results was acute pain was resolved with the patient said her pain had
decreased, it got data her pain scale was 2 or mild pain

Keyword : Cervical Fracture, Acute Pain, Distraction


mengalami cacat fisik, 15% mengalami
stress psikologis karena cemas dan

PENDAHULUAN bahkan depresi, dan 10% mengalami

Fraktur merupakan terputusnya kesembuhan dengan baik

kontinuitas jaringan tulang yang umunya (Depkes RI, 2009).

disebabkan oleh tekanan atau trauma. Fraktur merupakan ancaman potensial

Selain itu, fraktur merupakan rusaknya maupun aktual terhadap integritas

kontinuitas tulang yang disebabkan oleh seseorang, sehingga akan mengalami

tekanan eksternal yang datang lebih gangguan fisiologis maupun psikologis

besar dibandingkan dengan yang dapat yang dapat menimbulkan respon berupa

diserap oleh tulang (Asikin dkk, 2016). nyeri. Nyeri tersebut adalah keadaan

Badan kesehatan dunia (WHO) subjektif dimana seseorang

mencatat tahun 2009 terdapat lebih dari memperlihatkan ketidaknyamanan

7 juta orang meninggal dikarenakan secara verbal maupun

insiden kecelakaan dan sekitar 2 juta nonverbal(Mediarti, 2015). Dampak dari

orang mengalami kecacatan fisik. Salah nyeri akut yang tidak tertangani adalah

satu insiden kecelakaan yang memiliki ketidaknyamanan yang mengganggu,

prevalensi cukup tinggi yakni insiden sehingga dapat memngaruhi system

fraktur ekstremitas bawah yakni sekitar pulmonary, kardiovaskuler,

46,2% dari insiden kecelakaan yang gastrointestinal, endokrin dan

terjadi. Berdasarkan data dari immunologik . Luasnya perubahan

Departemen Kesehatan RI tahun 2009 endokrin, imunologik dan inflamasi yang

didapatkan sekitar 8 juta orang terjadi dengan stress dapat

mengalami kejadian fraktur dengan jenis menimbulkan efek negative yang

fraktur yang berbeda dan penyebab signifikan. Respon stress umumnya

yang berbeda. Dari hasil survey tim terdiri atas meningkatnya laju

depkes RI didapatkan 25% penderita metabolism dan curah jantung,

fraktur yang mengalami kematian, 45% kerusakan respon insulin, peningkatan

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 2
produksi kortisol dan meningkatnya berkolaborasi antara dokter dengan
breyensi cairan. Meskipun efek ini dapat perawat, yang menekankan pada
ditoleransi oleh individu dewasa muda pemberian obat yang mampu
yang sehat, tetapi dapat mengganggu menghilangkan rasa nyeri. Sedangkan
peyembuhan pada lansia, individu yang manajemen non farmakologi
lemah atau yang sakit kritis (Smletzer & merupakan manajemen untuk
Bare, 2013). menghilangkan rasa nyeri dengan
Bahaya yang timbul pada pasien dengan menggunakan teknik yaitu pemberian
fraktur yaitu dapat mengalami kompres dingin atau panas, teknik
perubahan pada bagian tubuh yang relaksasi, terapi hypnothis, imajinasi
terkena cedera, merasakan cemas terbimbing, distraksi, stimulus saraf
akibat rasa sakit dan rasa nyeri yang elektrik transkutan, stimulus, terapi
dirasakan, resiko terjadinya infeksi, music dan massage kutaneus (Mediarti,
resiko perdarahan, gangguan integritas 2015).
kulit, serta berbagai masalah yang
mengganggu kebutuhan dasar lainnya
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
(Septiani, 2015).
Pengkajian dilakukan di Ruang
Terjadinya nyeri pada fraktur servikal
Cempaka RSUD Ungaran pada hari rabu
karena adanya cedera pada tulang
tanggal 23Januari 2019 Jam 07.00 WIB,
servikal yang dapat menimbulkan lesi
dengan metode alloanamnesa
atau cedera medulla spinalis yang
dan autoanamnesa.
terjadi setelah beberapa menit adanya
Hasil pengkajian Pasien
benturan keras yang mengenai medulla
mengatakan nyeri pada leher bagian
spinalis. Pada waktu cedera, terjadi
belakang, pasien dibawa ke Rumah Sakit
disrupsi mekanik akson dan neuron.
pada hari Senin 21 Januari pukul 07:48
Manajemen untuk mengatasi
dengan keadaan setengah sadar. Pasien
nyeri dapat dibagi menjadi 2 bagian,
mengatakan nyeri dirasakan secara
yaitu manajemen farmakologi
terus-menerus . pasien dibawa ke RSUD
dan manajemen non
Ungaran karena terpeleset dan
farmakologi.Manajemen
kepalanya tertimpa besi (tutup saluran
farmakologi yaitu manajemen yang air trotoar).Pasien mengatakan pernah

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 3
dirawat di Rumah Sakit karena Operasi (ringan sampai berat) dan berlangsung
“Sectio Caesarea” pada tahun 2013 untuk waktu singkat.Agens cedera fisik
PEMBAHASAN adalah dapat menimbulkan rasa nyeri.
Semua kesrusakan seluler disebabkan
Pengkajian ini dilakukan pada
oleh stimulus termal, mekanik, kimiawi,
hari rabu, tanggal 23Januari 2019 pukul
atau stimulus listrik yang disebabkan
07.00 WIB di ruang Dahlia RSUD
pelepasan substansi yang
Ungaran dengan metode
menghasilkan nyeri (Kowalak, 2014).
autoanamnesa dan
Adanya data yang didapat dari pasien
allowanamnesa.Identitas pasien Ny. Y
muncul diagnosa nyeri akut pada Ny. Y
usia 26 tahun. Alamat Bergas agama
yaitu berdasarkan batasan karakteristik
Islam dengan diagnosa medis Fraktur
mayor karena pasien mengungkapkan
Servikal. Pasien mengatakan nyeri.
ketidaknyamanan, dan didapatkan data
Dalam kasus ini pasien mengatakan
subyektif sebagai berikut : Ny. Y
nyeri pada leher bagian belakang,
mengatakan nyeri saat bergerak, nyeri
pasien dibawa ke Rumah Sakit pada
seperti ditekan, nyeri pada leher kanan
hari Senin 21 Januari pukul 07:48
belakang, Skala nyeri 5, nyeri terus-
dengan keadaan setengah sadar.
menerus. Sedangkan batasan minor
Pasien mengatakan nyeri dirasakan
didapatkan dari data obyektif yaitu
secara terus-menerus . pasien dibawa
pasien tampak menahan nyeri, sesekali
ke RSUD Ungaran karena terpeleset
memegangi leher bagian belakang.
dan kepalanya tertimpa besi (tutup
Untuk mengatasi masalah di
saluran air trotoar).
atas maka penulis menetapkan
Diagnosa yang muncul dari hasil
pengkajian diatas adalah Nyeri Akut intervensi keperawatan selama 3x24

berhubungan dengan Agens Cedera jam diharapkan Nyeri Akut klien teratasi

Fisik. Menurut Meinhart dan McCaffery dengan kriteria hasil : Nyeri terkontrol

(1983 dalam Sulistyo 2013) Nyeri akut dari skala 1 (tidak puas) ke skala 5

adalah nyeri yang terjadi setelah (sepenuhnya puas) (Asikin dkk, 2016)

cedera akut, penyakit, atau intervensi Dari hasil pengkajian penulis

bedah dan memiliki awitan yang cepat, merumuskan intervensi keperawatan

dengan intensitas yang bervariasi untuk mengatasi nyeri akut

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 4
yang dialami Ny. Y dengan pengembangannya diperut dan
intervensiAnjurkan penggunaan teknin mengeluarkan nafas melalui mulut
non farmakologi, Lakukan pengkajian dengan hitungan 1-4 yang
nyeri, Anjurkan penggunaan berkonsentrasi pada rasa nyeri.
teknik farmakologi, Dorong pasien untuk Sedangkan teknik Distraksi yang

memonitor dan menangani nyerinya dilakukan adalah distraksi pendengaran

dengan tepat, Kolaborasi dengan tim dengan cara mendengarkan musik klasik

kesehatan lainnya, Berikan penurun yang disukai oleh klien dan meminta

nyeri dengan resep analgesik. klien untuk berkonsentrasi pada lirik

Setelah menentukan intervensi lagu dan memperbolehkan klien untuk

keperawatan, penulis akan melakukan mengikuiti alunan lagu dengan cara

tindakan keperawatan selama 3x24 jam menggerakkan anggota tubuh seperti

sesuai perencanaan yang telah disusun. menganggukkan kepala ataupun

Untuk intervensi pertama yang telah mengetukkan jari.dari implementasi Ny.

dilakukan adalah mengajarkan teknik Y diperoleh hasil pasien mengatakan

relaksasi nafas dalam dan distraksi mau diajarkan teknik relaksasi.

pengalihan perhatian, dimana kedua Implementasi kedua adalah

teknik tersebut sama mempunyai fungsi melakukan pengkajian nyeri

untuk mengurangi nyeri dan juga secara komperhensif. Pengkajian

merilekskan tubuh dan juga dapat nyeri dilakukan setelah tindakan yang

mengurangi ketegangan pada area yang lainnya selesai. Pengkajian dilakukan


nyeri. dengan cara subyektif dan
Implementasi di lakukan pada hari rabu obyektif. Data subyektif
23Januari 2019 hingga 25 januari 2019 mencakup pertanyaan analisis symptom
pada Ny. Y . Implementasi pertama meliputi (PQRST) :
adalah menganjurkan penggunaan P
teknik non farmakologi yaitu teknik (Paliatif/Profocatif = yang menyebabkan
Relaksasi dan Distraksi. . Teknik relaksasi timbulnya masalah), Q (Quality dan
yang dilakukan adalah dengan cara tarik Quantity = Kualitas nyeri yang
nafas dengan hitungan 1-4 melalui dirasakan), R (Region = lokasi nyeri), S
hidung lalu merasakan (Severity = keparahan), T (Timing =

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 5
waktu). Data obyektif diperoleh dengan nyerinya dengan tepat seperti penyebab
melihat kondisi klien mencakup respons nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan,
simpatis (pucat, kekakuan otot), respons dan antisipasi dari ketidaknyamanan
parasimpatis (kesakitan), dan respons akibat prosedur. Ini dilakukan untuk
perilaku (memgangi daerah nyeri, memberi informasi pada pasien tentang
merintih, wajah meringis, dan nyeri yang dirasakannya dan cara untuk
cemas).dari implementasi Ny. Y mengurangi nyeri. Pada Ny.
diperoleh hasil pasien mengatakan nyeri Ydidapatkan hasil pasien mengatakan
pada leher bagian belakang nyeri saat iya saat dijelaskan tentang nyeri, dan
bergerak, nyeri seperti ditekan, nyeri tahu cara untuk mengurangi nyeri.
pada leher belakang, skala 5, dirasakan Implementasi keenam adalah
secara terus-menerus. Kolaborasi dengan tim
Implementasi ketiga adalah kesehatan lainnya. Betrtujuan untuk
Anjurkan penggunaan teknik membantu mempercepat
farmakologi. untuk menurunkan nyeri penyembuhan klien, perencanaan
yaitu Ketorolac 3x30 mg, Ranitidin 3x50 yang menyeluruh mencakup
mg, Tujuan ini dilakukan berbagai sumber untuk
untuk mengurangi nyeri pasien mengontrol nyeri. Pasien tampak
secara farmakologi. Pasien juga menunjukkan perekembangan
tampak diinjeksi melewati selang infus. penyembuhan yang sangat efisien.
Implementasi keempat adalah Setelah dilakukan implementasi selama
Berikan penurun nyeri dengan resep 3 hari penulis melakukan
analgesik. Yang bertujuan evaluasi terakhir pada
untuk meredakan nyeri melalui tanggal 25 Januari 2019 didapat data
mekanisme penghambatan rangsang subyektif: pasien mengatakan
nyeri, baik secara sentral maupun nyeri sudah berkurang menjadi skala
perifer. Semua obat yang mempunyai 2.
efek analgesik biasanya efektif untuk Nyeri Akut dapat berkurang dari
mengatasi nyeri. skala 5 menurun ke skala 2, nyeri bisa
Implementasi kelima adalah dorong mulai berkurang karena implementasi
pasien untuk memonitor dan menangani yang dilakukan perawat baik tindakan

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 6
mandiri perawat dan dibantu dengan pada pasien dengan fraktur. Serta
obat, bila hasil keduanya disimpulkan pada tindakan nonfarmakologi
maka hasilnya pasien mengalami tahap untuk meminimalkan kejadian
membaik dalam masalah Nyeri Akut. Hal komplikasi lebih lanjut.
ini dikarenakan penulis menemukan b. Perawat Ruang Cempaka
faktor pendukung dan faktor Diharapkan perawat atau tenaga
penghambat dalam pemberian asuhan kesehatan lebih mendalami
keperawatan. tentang kasus fraktur dan
penatalaksanaan dengan cara
SARAN nonfarmakologi untuk
1. Bagi Pembaca mengurangi rasa nyeri pada
Setelah membaca karya tulis ilmiah pasien dengan fraktur.
yang berjudul “Pengelolaan Nyeri 3. Bagi Instansi Pendidikan
Akut pada Ny. Y dengan Fraktur Diharapkan instansi pendidikan
Servikal diruang Cempaka RSUD dapat terus meningkatkan mutu
Ungaran” diharapkan dapat pendidikan kesehatan, khususnya
bermanfaat bagi pembaca dan dapat pada pasien yang mengalami fraktur,
menambah wawasan tentang sehingga nantinya akan menambah
kejadian fraktur dan penanganan pengetahuan dan wawasan dalam
fraktur secara tepat. profesi keperawatan serta dapat
2. Bagi Instansi Rumah Sakit mempermudah dalam pembuatan
a. Instansi Rumah Sakit Karya Tulis Ilmiah.
Untuk meningkatkan asuhan
keperawatan, diharapkan instansi DAFTAR PUSTAKA
rumah sakit terus Asikin, M ; Nasir, M ; Podding, I Tako ;
mengoptimalkan kualitas maupun dan Susaldi . 2016 .
Keperawatan Medikal Bedah : Sistem
kuantitas tenaga pelayanan Muskuloskeletal. Jakarta:
kesehatan. Agar kualitasnya lebih Penerbit Erlangga.
meningkat terutama dalam segi Andarmoyo, Sulistyo. 2013 . Konsep dan
pemberian asuhan keperawatan Proses Keperawatan
Nyeri. Jogjakarta : Ar-
dan pendokumentasian terutama Ruzz Media

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 7
Depkes RI, 2009. Angka
Kejadian Kecelakaan di
Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.

Devi Mediarti. 2015.


Pengaruh Pemberian
Kompres Dingin Terhadap Nyeri
pada Pasien Fraktur Ekstremitas
Tertutup Di
IGD Rsmh Palembang Tahun 2012.
Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan,
Volume 2, No. 3, diunduh pada 12
maret 2019 . pukul 12.00. alamat :
https://ejournal.unsri.ac.id/inde
x.php/jkk/article/view/2826

Kowalak, J. P dkk . 2014 . Buku Ajar


Patofisiologi. Jakarta : EGC

Septiani, L. (2015). Analisis Faktor-


Faktor Yang Mempengaruhi
Nyeri Pada Klien Fraktur Di RS PKU
Muhammadiyah
Yogyakarta. Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.

Smeltzer, Suzanne C. 2013. Buku Ajar


keperawatan Medikal-Bedah
Brunner & Sudarth. Edisi 8
Volume 3. Jakarta : EGC

Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 8

Anda mungkin juga menyukai