Oleh :
SHEILA YUNI PRATIWI
080116A067
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran
LEMBAR PENGESAHAN
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 2
PENGELOLAAN NYERI AKUT PADA NY. Y DENGAN FRAKTUR SERVIKAL DI RUANG
CEMPAKA RSUD UNGARAN
Sheila Yuni Pratiwi*, Joyo Minardo**
Prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan
Email : Sheilapratiwi258@gmail.com
ABSTRAK
ABSTRACT
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 1
The results was acute pain was resolved with the patient said her pain had
decreased, it got data her pain scale was 2 or mild pain
besar dibandingkan dengan yang dapat yang dapat menimbulkan respon berupa
diserap oleh tulang (Asikin dkk, 2016). nyeri. Nyeri tersebut adalah keadaan
orang mengalami kecacatan fisik. Salah nyeri akut yang tidak tertangani adalah
yang berbeda. Dari hasil survey tim terdiri atas meningkatnya laju
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 2
produksi kortisol dan meningkatnya berkolaborasi antara dokter dengan
breyensi cairan. Meskipun efek ini dapat perawat, yang menekankan pada
ditoleransi oleh individu dewasa muda pemberian obat yang mampu
yang sehat, tetapi dapat mengganggu menghilangkan rasa nyeri. Sedangkan
peyembuhan pada lansia, individu yang manajemen non farmakologi
lemah atau yang sakit kritis (Smletzer & merupakan manajemen untuk
Bare, 2013). menghilangkan rasa nyeri dengan
Bahaya yang timbul pada pasien dengan menggunakan teknik yaitu pemberian
fraktur yaitu dapat mengalami kompres dingin atau panas, teknik
perubahan pada bagian tubuh yang relaksasi, terapi hypnothis, imajinasi
terkena cedera, merasakan cemas terbimbing, distraksi, stimulus saraf
akibat rasa sakit dan rasa nyeri yang elektrik transkutan, stimulus, terapi
dirasakan, resiko terjadinya infeksi, music dan massage kutaneus (Mediarti,
resiko perdarahan, gangguan integritas 2015).
kulit, serta berbagai masalah yang
mengganggu kebutuhan dasar lainnya
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
(Septiani, 2015).
Pengkajian dilakukan di Ruang
Terjadinya nyeri pada fraktur servikal
Cempaka RSUD Ungaran pada hari rabu
karena adanya cedera pada tulang
tanggal 23Januari 2019 Jam 07.00 WIB,
servikal yang dapat menimbulkan lesi
dengan metode alloanamnesa
atau cedera medulla spinalis yang
dan autoanamnesa.
terjadi setelah beberapa menit adanya
Hasil pengkajian Pasien
benturan keras yang mengenai medulla
mengatakan nyeri pada leher bagian
spinalis. Pada waktu cedera, terjadi
belakang, pasien dibawa ke Rumah Sakit
disrupsi mekanik akson dan neuron.
pada hari Senin 21 Januari pukul 07:48
Manajemen untuk mengatasi
dengan keadaan setengah sadar. Pasien
nyeri dapat dibagi menjadi 2 bagian,
mengatakan nyeri dirasakan secara
yaitu manajemen farmakologi
terus-menerus . pasien dibawa ke RSUD
dan manajemen non
Ungaran karena terpeleset dan
farmakologi.Manajemen
kepalanya tertimpa besi (tutup saluran
farmakologi yaitu manajemen yang air trotoar).Pasien mengatakan pernah
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 3
dirawat di Rumah Sakit karena Operasi (ringan sampai berat) dan berlangsung
“Sectio Caesarea” pada tahun 2013 untuk waktu singkat.Agens cedera fisik
PEMBAHASAN adalah dapat menimbulkan rasa nyeri.
Semua kesrusakan seluler disebabkan
Pengkajian ini dilakukan pada
oleh stimulus termal, mekanik, kimiawi,
hari rabu, tanggal 23Januari 2019 pukul
atau stimulus listrik yang disebabkan
07.00 WIB di ruang Dahlia RSUD
pelepasan substansi yang
Ungaran dengan metode
menghasilkan nyeri (Kowalak, 2014).
autoanamnesa dan
Adanya data yang didapat dari pasien
allowanamnesa.Identitas pasien Ny. Y
muncul diagnosa nyeri akut pada Ny. Y
usia 26 tahun. Alamat Bergas agama
yaitu berdasarkan batasan karakteristik
Islam dengan diagnosa medis Fraktur
mayor karena pasien mengungkapkan
Servikal. Pasien mengatakan nyeri.
ketidaknyamanan, dan didapatkan data
Dalam kasus ini pasien mengatakan
subyektif sebagai berikut : Ny. Y
nyeri pada leher bagian belakang,
mengatakan nyeri saat bergerak, nyeri
pasien dibawa ke Rumah Sakit pada
seperti ditekan, nyeri pada leher kanan
hari Senin 21 Januari pukul 07:48
belakang, Skala nyeri 5, nyeri terus-
dengan keadaan setengah sadar.
menerus. Sedangkan batasan minor
Pasien mengatakan nyeri dirasakan
didapatkan dari data obyektif yaitu
secara terus-menerus . pasien dibawa
pasien tampak menahan nyeri, sesekali
ke RSUD Ungaran karena terpeleset
memegangi leher bagian belakang.
dan kepalanya tertimpa besi (tutup
Untuk mengatasi masalah di
saluran air trotoar).
atas maka penulis menetapkan
Diagnosa yang muncul dari hasil
pengkajian diatas adalah Nyeri Akut intervensi keperawatan selama 3x24
berhubungan dengan Agens Cedera jam diharapkan Nyeri Akut klien teratasi
Fisik. Menurut Meinhart dan McCaffery dengan kriteria hasil : Nyeri terkontrol
(1983 dalam Sulistyo 2013) Nyeri akut dari skala 1 (tidak puas) ke skala 5
adalah nyeri yang terjadi setelah (sepenuhnya puas) (Asikin dkk, 2016)
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 4
yang dialami Ny. Y dengan pengembangannya diperut dan
intervensiAnjurkan penggunaan teknin mengeluarkan nafas melalui mulut
non farmakologi, Lakukan pengkajian dengan hitungan 1-4 yang
nyeri, Anjurkan penggunaan berkonsentrasi pada rasa nyeri.
teknik farmakologi, Dorong pasien untuk Sedangkan teknik Distraksi yang
dengan tepat, Kolaborasi dengan tim dengan cara mendengarkan musik klasik
kesehatan lainnya, Berikan penurun yang disukai oleh klien dan meminta
merilekskan tubuh dan juga dapat nyeri dilakukan setelah tindakan yang
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 5
waktu). Data obyektif diperoleh dengan nyerinya dengan tepat seperti penyebab
melihat kondisi klien mencakup respons nyeri, berapa lama nyeri akan dirasakan,
simpatis (pucat, kekakuan otot), respons dan antisipasi dari ketidaknyamanan
parasimpatis (kesakitan), dan respons akibat prosedur. Ini dilakukan untuk
perilaku (memgangi daerah nyeri, memberi informasi pada pasien tentang
merintih, wajah meringis, dan nyeri yang dirasakannya dan cara untuk
cemas).dari implementasi Ny. Y mengurangi nyeri. Pada Ny.
diperoleh hasil pasien mengatakan nyeri Ydidapatkan hasil pasien mengatakan
pada leher bagian belakang nyeri saat iya saat dijelaskan tentang nyeri, dan
bergerak, nyeri seperti ditekan, nyeri tahu cara untuk mengurangi nyeri.
pada leher belakang, skala 5, dirasakan Implementasi keenam adalah
secara terus-menerus. Kolaborasi dengan tim
Implementasi ketiga adalah kesehatan lainnya. Betrtujuan untuk
Anjurkan penggunaan teknik membantu mempercepat
farmakologi. untuk menurunkan nyeri penyembuhan klien, perencanaan
yaitu Ketorolac 3x30 mg, Ranitidin 3x50 yang menyeluruh mencakup
mg, Tujuan ini dilakukan berbagai sumber untuk
untuk mengurangi nyeri pasien mengontrol nyeri. Pasien tampak
secara farmakologi. Pasien juga menunjukkan perekembangan
tampak diinjeksi melewati selang infus. penyembuhan yang sangat efisien.
Implementasi keempat adalah Setelah dilakukan implementasi selama
Berikan penurun nyeri dengan resep 3 hari penulis melakukan
analgesik. Yang bertujuan evaluasi terakhir pada
untuk meredakan nyeri melalui tanggal 25 Januari 2019 didapat data
mekanisme penghambatan rangsang subyektif: pasien mengatakan
nyeri, baik secara sentral maupun nyeri sudah berkurang menjadi skala
perifer. Semua obat yang mempunyai 2.
efek analgesik biasanya efektif untuk Nyeri Akut dapat berkurang dari
mengatasi nyeri. skala 5 menurun ke skala 2, nyeri bisa
Implementasi kelima adalah dorong mulai berkurang karena implementasi
pasien untuk memonitor dan menangani yang dilakukan perawat baik tindakan
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 6
mandiri perawat dan dibantu dengan pada pasien dengan fraktur. Serta
obat, bila hasil keduanya disimpulkan pada tindakan nonfarmakologi
maka hasilnya pasien mengalami tahap untuk meminimalkan kejadian
membaik dalam masalah Nyeri Akut. Hal komplikasi lebih lanjut.
ini dikarenakan penulis menemukan b. Perawat Ruang Cempaka
faktor pendukung dan faktor Diharapkan perawat atau tenaga
penghambat dalam pemberian asuhan kesehatan lebih mendalami
keperawatan. tentang kasus fraktur dan
penatalaksanaan dengan cara
SARAN nonfarmakologi untuk
1. Bagi Pembaca mengurangi rasa nyeri pada
Setelah membaca karya tulis ilmiah pasien dengan fraktur.
yang berjudul “Pengelolaan Nyeri 3. Bagi Instansi Pendidikan
Akut pada Ny. Y dengan Fraktur Diharapkan instansi pendidikan
Servikal diruang Cempaka RSUD dapat terus meningkatkan mutu
Ungaran” diharapkan dapat pendidikan kesehatan, khususnya
bermanfaat bagi pembaca dan dapat pada pasien yang mengalami fraktur,
menambah wawasan tentang sehingga nantinya akan menambah
kejadian fraktur dan penanganan pengetahuan dan wawasan dalam
fraktur secara tepat. profesi keperawatan serta dapat
2. Bagi Instansi Rumah Sakit mempermudah dalam pembuatan
a. Instansi Rumah Sakit Karya Tulis Ilmiah.
Untuk meningkatkan asuhan
keperawatan, diharapkan instansi DAFTAR PUSTAKA
rumah sakit terus Asikin, M ; Nasir, M ; Podding, I Tako ;
mengoptimalkan kualitas maupun dan Susaldi . 2016 .
Keperawatan Medikal Bedah : Sistem
kuantitas tenaga pelayanan Muskuloskeletal. Jakarta:
kesehatan. Agar kualitasnya lebih Penerbit Erlangga.
meningkat terutama dalam segi Andarmoyo, Sulistyo. 2013 . Konsep dan
pemberian asuhan keperawatan Proses Keperawatan
Nyeri. Jogjakarta : Ar-
dan pendokumentasian terutama Ruzz Media
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 7
Depkes RI, 2009. Angka
Kejadian Kecelakaan di
Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI.
Pengelolaan Nyeri Akut Pada Ny. Y Dengan Fraktur Servikal di Ruang Cempaka RSUD
Ungaran 8