Makalah Bengkel Motor
Makalah Bengkel Motor
Dosen :
E. Haodudin Nurkifli, ST., M.Cs.
Disusun Oleh :
1. Aliffia Regiani Suroso 1441177004093
2. Atin Martini 1441177004096
3. Danang Suryo Kumolo 1441177004195
4. Dedeh Nurhayati 1441177004120
5. Giri Harmoyo 1441177004097
6. Rizki Ilham Muhammad 1441177004109
Kelas 3H
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
membarikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “SISTEM INFORMASI BENGKEL
MOTOR”.
Tugas makalah ini merupakan salah satu tugas Mata Kuliah Analisis Dan
Desain Berorientasi Objek di UNIVERSITAS NEGERI SINGAPERBANGSA
KARAWANG. Dalam tugas makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi.
Kami sangat berterima kasih kepada Dosen Analisis Dan Desain
Berorientasi Objek kami yang telah membimbing kami dalam membuat makalah
ini.
Kepada Dosen Analisis Dan Desain Berorientasi Objek kami, kami
mengharapkan kritik dan saran demi penyempurnaan makalah ini agar membuat
kami lebih baik dalam mengerjakan tugas-tugas selanjutnya. Kami mengucapkan
terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
2
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1.1 Sistem........................................................................................4
2.1.2 Informasi...................................................................................4
2.1.4 Bengkel......................................................................................7
2.1.5 Motor.........................................................................................8
3.1 Metodologi..........................................................................................11
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................14
4.1 Analisis................................................................................................14
4.2 Desain 14
3
4.3 Implementasi.......................................................................................14
BAB V PENUTUP.................................................................................................14
5.1 Kesimpulan.........................................................................................14
5.2 Saran 14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................14
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
sangat dibutuhkan tempat seperti sebuah bengkel untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut.
Tetapi manusia bukanlah tipe makhluk hidup yang mudah puas.
Mereka selalu menginginkan suatu yang lebih dari yang telah mereka miliki.
Begitu juga dalam hal memperbaiki motor, pelanggan tidak ingin menunggu
lama (antri) untuk mendapatkan pelayanan. Semua pelanggan ingin dilayani
lebih dulu dan ingin diperbaiki saat itu juga ketika mereka datang.
Hal ini seringkali membuat pusing pemilik bengkel karena harus
menolak permintaan pelanggan dan pelanggan juga merasa sangat kecewa
karena motornya tidak bisa diperbaiki saat itu juga. Semua itu disebabkan
karena tempat motor dibengkel seringkali penuh dan tidak cukup untuk
memuat motor melebihi kapasitas yang telah ada serta tenaga montir yang
ada juga cukup terbatas.
Selain itu juga, pemilik motor merasa membutuhkan media untuk
berkonsultasi tentang motor (tentang kerusakannya maupun onderdilnya).
Dalam hal ini pemilik motor merasa malas dan tidak punya waktu untuk
datang ke sebuah bengkel, jika hanya untuk berkonsultasi saja.
Melihat fenomena ini, kami ingin membuat Sistem Informasi bengkel
yang bisa menyelesaikan permasalahan pemilik motor. Di dalam Sistem
Informasi ini akan tersedia media/tempat berkonsultasi (melalui web)
mengenai segala sesuatu tentang motor dan juga terdapat link untuk job
order (pemesanan tempat ,waktu untuk perbaikan motor pelanggan dan
permintaan untuk menjemput motor yang akan dibengkelatau diperbaiki).
Dengan adanya sistem informasi ini kami sangat berharap, agar semua
permasalahan diatas bisa teratasi. Dan pemilik motor merasa lebih mudah
dalam melakukan transaksi (job order), konsultasi dan perbaikan motor,
tanpa harus datang langsung ke bengkel.
2
3. Bagaimana customer dapat menghemat waktu tunggu saat akan
menservis ?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Bengkel Motor ini adalah untuk :
1. Untuk meningkatkan pelayanan.
2. Mengurangi customer yang tertolak.
3. Untuk mempermudah pemilik motor jika ingin memperbaiki motor,
tanpa harus datang langsung ke bengkel.
4. Untuk mempermudah pemilik motor jika ingin berkonsultasi mengenai
motor tanpa harus repot datang ke sebuah bengkel hanya untuk
berkonsultasi.
3
BAB II
LANDASAN TEORI
Klasifikasi Sistem :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
3. Sistem Deterministik (Tertentu) dan Sistem Probabilistik
(Tak Tentu)
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
2.1.2 Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah
kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan
kesatuan nyata. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu
keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi
tersebut.
4
1. Relevan (Relevancy),
2. Akurat (Accurancy)
3. Tepat waktu (Time liness)
4. Ekonomis (Economy)
5. Efisien (Efficiency)
6. Ketersediaan (Availability)
7. Dapat dipercaya (Reliability)
8. Konsisten
5
3. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam
memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
4. Mengidentifikasi kebutuhan mengenai keterampilan pendukung
sistem informasi.
5. Mengantisipasi dan memahami akan konsekuensi ekonomi.
6. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem
informasi.
7. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
6
d. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.
2.1.4 Bengkel
Bengkel atau workshop adalah sebuah bangunan yang
menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan konstruksi atau
manufaktur, dan/atau memperbaiki benda. Sedangkan perbengkelan
adalah pengetahuan dan keterampilan tentang peralatan dan metode
untuk membuat, membentuk, mengubah bentuk, merakit, ataupun
memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi
yang lebih baik secara manfaat maupun estetika. Perbengkelan
merupakan sebuah ilmu yang telah berkembang bahkan sebelum
Revolusi Industrikarena bengkel merupakan satu-satunya tempat
untuk membuat alat hingga berkembang industri manufaktur besar
dengan mesin uapnya.
2.1.5 Motor
Motor adalah alat yang digunakan untuk menggerakan suatu
benda atau kendaraan agar bisa bergerak atau beroperasi. Di
Indonesia, motor lebih sering diasumsikan ke sepeda motor padahal
motor tidak hanya digunakan pada sepeda motor saja, ada motor
starter, motor listrik, termasuk saraf motorik (walaupun tidak ada
hubungannya, tetapi ini akan membantu dalam mengartikan motor).
Jadi sebenarnya apa arti dari motor itu sendiri, kalau melihat saraf
motorik pasti kita tahu apa itu saraf motorik, saraf motorik adalah
saraf yang berfungsi untuk menggerakan anggota badan kita.
7
2.1.6 Bengkel Motor
Bengkel motor merupakan usaha atau bisnis primadona saat
ini. Laju pertumbuhan sepeda motor yang terus bertambah tiap
tahunnya pasti butuh tukang servis untuk memperbaiki motor selain
di bengkel resmi motor. Dimanapun bengkel ini dibuka pasti ada
pelanggan setianya bahkan dikampung sekalipun.
8
Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini
bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya
dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam
menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem
sertamendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3. Implementation
Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan
software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya
akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap
ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat,
apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.
4. Integration & Testing
Di tahap ini, dilakukan penggabungan modul-modul yang
sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan
desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.
5. Operation & Maintenance
Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall.
Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan
pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki
kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.
Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem
sebagai kebutuhan baru.
9
2.3 Kajian Terdahulu
Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui
hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan
dapat dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang
menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian
terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam
penelitian ini. Dalam hal ini, fokus penelitian terdahulu yang dijadikan
acuan adalah terkait dengan masalah teknologi informasi.
10
2. Firzaldy Perancangan Blok Menggunakan Tidak
Hanaf Sistem Diagram web menggunakan
Actor yang actor kasir dan
Informasi digunakan gudang
Administrasi user, penerima
tamu(customer
Di Bengkel service), dan
Sarwono admin.
Putro Motor
(Spm Sar
Speed) Solo
BAB III
METODOLOGI PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
3.1 Metodologi
Ada beberapa metode penelitian yang digunakan, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Mencari Permasalahan
Metode ini dilakukan untuk mencari permasalahan yang sedang
dihadapi oleh bengkel ketika menerapkan sistem yang berjalan saat ini.
2. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis untuk
menyelesaikan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Metode pengumpulan data dengan mengamati langsung terhadap
proses pencatatan data pelanggan sampai pembuatan laporan untuk
pemilik bengkel.
b. Wawancara
Melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi tentang
mekanisme dan cara kerja yang telah menjadi ketetapan pada
11
bengkel saat ini dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada pemilik bengkel.
c. Studi Literatur
Studi Literatur berisi tentang teori, temuan, dan bahan penelitian
lain yang dijadikan bahan acuan untuk kegiatan penelitian. Studi
literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari
informasi-informasi yang berkaitan dengan bengkel sampai proses-
proses pengelolaan bengkel.
3. Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini
melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Analisis Sistem
Metode ini dilakukan dengan cara menganalisis semua kebutuhan
sistem yang meliputi kebutuhan fungsional dan non-fungsional
sistem yang akan dibangun.
b. Perancangan Sistem
Sistem yang akan dirancang berdasarkan analisis yang telah telah
dilakukan. Sistem yang dirancang meliputi beberapa hal, yaitu
perancangan proses, perancangan basis data, perancangan
interface, dan perancangan menu.
c. Implementasi
Mengimplementasikan dari perancangan yang telah dilakukan
menggunakan framework CodeIgniter dan DBMS MySQL.
4. Pendekatan Sistem
Metode pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal tahun
1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-
teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil
akhir dari sistem yang dikembangkan akan diperoleh sistem yang
strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas.
12
sistem akan memenuhi spesifikasi yang dibuat pada akhir fase analisis
sistem.
Melalui pendekatan struktur, permasalahan yang kompleks di
organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk
dipelihara, fleksibel, lebih memusahkan pemakainya, mempunyai
dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya
pengembangan, dapat meninggkatkan prrodutifitas dan kualitas akan lebih
baik (bebas kesalahan).
13
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis
4.2 Desain
4.3 Implementasi
4.4 Software Testting
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
14