Bukti:
Diketahui : Garis g⫽h, titik A dan titik B dengan A′′ = Mh Mg (A) dan B′′ = Mh Mg (B).
Buktikan : ̅̅̅̅̅
AA′′ ≐ ̅̅̅̅̅
BB′′.
Kita tentukan sebuah sistem koordinat dengan g sebagai sumbu-y dan sebuah garis tegak lurus
terhadap g sebagai sumbu-x.
y x=n
A A’ A’’
B B’’
0 B’
X X’’
g h
2𝑛−𝑎1 −𝑏1 a +b
SN(A) = (2 ( ) − (−𝑎1 ), 2 ( 2 2 ) − 𝑎2 ) = (2n − b1 , b2 ) ………… (2)
2 2
Jadi setiap ruas garis berarah, dengan pangkal sebuah titik dan berakhir di titik petanya oleh
MhMg ekivalen dengan setiap garis berarah seperti di atas. Jadi hasil transformasi MhMg
adalah seakan-akan menggeser setiap titik sejauh jarak yang sama dan searah. Transformasi
demikian dinamakan translasi (geseran).
Definisi :
Suatu padanan G dinamakan suatu geseran apabila ada ruas garis berarah ̅̅̅̅
AB sehingga
̅̅̅̅ ≐ AB
setiap titik P pada bidang V terdapat P’ sehingga G(P) = P’ dan PP′ ̅̅̅̅.
Teorema 8.2
Apabila ̅̅̅̅
AB ≐ ̅̅̅̅
CD maka GAB = GCD
Bukti:
Ambil sebarang titik X di bidang V. Misalkan GAB(X) = X1 dan GCD(X) = X2
XX1 ≐ ̅̅̅̅
Maka ̅̅̅̅̅ XX2 ≐ ̅̅̅̅
AB dan ̅̅̅̅̅ CD
̅̅̅̅ ̅̅̅̅
Karena AB ≐ CD maka XX1 ≐ ̅̅̅̅̅
̅̅̅̅̅ XX2
Ini berarti bahwa X1 = X2
Jadi GAB = GCD
Teorema 8.3
Andaikan g dan h dua garis yang sejajar dan ̅̅̅̅
CD sebuah ruas garis berarah tegak lurus pada g
̅̅̅̅ =̇ 2CD
dengan Cg dan D ∈ h. Apabila AB ̅̅̅̅ maka GAB=MhMg
Bukti:
Ambil sebarang titik P∈V dan misalkan P′ = GAB(P) dan P′′ = MhMg(P).
Akan dibuktikan P′ = P′′.
̅̅̅̅ =̇ ̅̅̅̅
P′ = GAB(P), menurut definisi geseran, PP′ AB.
Karena ̅̅̅̅
AB =̇ 2CD ̅̅̅̅ =̇ 2CD
̅̅̅̅ , maka PP′ ̅̅̅̅ ……………………………………. (i)
Misalkan MhMg(C) = C′′. Karena C ∈ 𝑔 maka M𝑔 (C) = C sehingga
Mℎ M𝑔 (C) = Mℎ [M𝑔 (C)] = Mℎ (C) = C".
Ini berarti D titik tengah ̅̅̅̅̅
CC" , sehingga ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅ ……………………….. (ii)
CC" =̇ 2CD
Karena C′′ = MhMg(C) dan P′′ = MhMg(P) maka menurut teorema 8.1 diperoleh ̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅
CC" =̇ PP"
…………………………………………………………………. (iii)
Berdasarkan (i), (ii), dan (iii) diperoleh g
h
̅̅̅̅̇ = 2CD
PP′ ̅̅̅̅ =̇ ̅̅̅̅̅
CC" =̇ ̅̅̅̅̅
PP" akibatnya P ′ = P′′. A B
Catatan
1. Dari teorema di atas dapat disimpulkan bahwa setiap geseran GAB dapat ditulis sebagai
1
hasilkali dua refleksi pada dua garis yang tegak lurus pada ⃡AB dan berjarak AB. 2
2. Jika ⃡AB sebuah garis dan M titik tengah ruas garis AB sedangkan g, h dan n tiga garis
masing-masing tegak lurus di A, di M dan di B pada ⃡AB maka GAB=MhMg=MnMh.
g h n
A B
M
3. Karena setiap geseran sebagai hasilkali dua reflexi sedangkan reflexi adalah suatu
transformasi maka suatu geseran adalah suatu transformasi yang merupakan isometri.
Jadi suatu reflexi adalah suatu isometri. Suatu geseran adalah suatu isometri langsung
sebab setiap reflexi adalah suatu isometri lawan.
Teorema 8.4
Bukti:
Geseran adalah hasil kali dua refleksi (Teorema 8.3)
Refleksi adalah trasformasi (Teorema 3.1)
Tiap transformasi memiliki balikan (Teorema 6.1)
Maka setiap geseran memiliki balikan
Perhatikan gambar berikut.
g h n
A| |B
C|
| | |
= Mh[Mg(A)] = Mn[Mh(A)]
= Mh(A) = Mn(B)
=B =B
Teorema 8.5
̅̅̅̅ =̇ 2CD
Jika GAB sebuah geseran sedangkan C dan D adalah dua titik sehingga AB ̅̅̅̅ maka
GAB = SDSC
Bukti :
Misalkan titik-titik C,Dg, k ⊥ g di C, m ⊥ g di D (gambar 10.5)
B
g
D
A
C
m
k
g
D
sedangkan SD = MmMg
(Menurut Teorema 7.1 “andaikan D sebuah titik serta g dan m dua garis tegak lurus yang
berpotongan di D, maka SD = MmMg )
dan SC = MgMk.
(Menurut Teorema 7.1 “andaikan C sebuah titik serta g dan m dua garis tegak lurus yang
berpotongan di C, maka SC = MgMk dan SD = MmMg)
g
Jadi :
SCSD = (MmMg)(MgMk)
= Mm (MgMg) Mk (Sifat asosiatif hasil kali transformasi)
= Mm I M k (transformasi identitas)
= MmMk …………………………………(**)
Berdasarkan (*) dan (**) diperoleh :
GAB = SCSD
Contoh:
Jika A = (3,-1), dan B = (1,7) dan C = (4,2) adalah titik-titik yang diketahui tentukan sebuah
titik D sehingga GAB = SD SC .
Jawab:
Y E
10
9
8
B
7
6
5
4
3
C
2
1
-1 0 1 2 3 4 5 6 X
-1
A
-2
-3
-4
̅̅̅̅ = AB
Pilih sebuah titik E sehingga CE ̅̅̅̅ maka E = (4 + [1 − 3], 2 + [7 − (−1)]) = (2,10).
Apabila D titik tengah CE maka D = (3,6) sehingga ̅̅
̅̅̅̅ ̅̅ = 2CD
CE ̅̅̅̅.
Atau ̅̅̅̅ ̅̅̅̅.
AB = 2CD
Menurut Teorema 8.5 diperoleh GAB = SC SD jadi titik D yang dicari adalah (3,6).
Teorema 8.6
Komposit suatu geseran dan suatu setengah putaran adalah suatu setengah putaran.
Bukti:
Andaikan GAB suatu geseran.
Ambil titik C sebarang dan misalkan ada titik E yang tunggal sehingga ̅̅ ̅̅ =̇ ̅̅̅̅
CE AB
̅̅̅̅, berarti CE
Ambil titik D sehingga D merupakan titik tengah CE ̅̅̅̅ =̇ 2CD
̅̅̅̅
B
Akibat :
Andaikan SA , SB dan SC masing-masing setengah putaran, maka SC SB SA = SD dengan D
sebuah titik sehingga ̅̅̅̅
AD =̇ ̅̅̅̅
BC.
C •P’
Bukti : •
D
Diperoleh berturut-turut SC SB = G2BC
B
⇔ SC SB SA = G2BC SA •P
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ A
Misalkan G2BC SA = SX maka 2BC ≐ 2AX
⇔ ̅̅̅̅
BC ≐ ̅̅̅̅
AX atau ̅̅̅̅
AX ≐ ̅̅̅̅
BC. •
Karena titik X sebarang, jadi bisa diubah menjadi sebarang titik, kita misalkan titik D maka
diperoleh
G2BC SA = SD.
SC SB SA = SD dengan AD ̅̅̅̅ =̇ BC
̅̅̅̅.
Jadi jika SA, SB, dan SC masing-masing setengah putaran, maka SC SB SA = SD dengan D
̅̅̅̅ =̇ BC
sebuah titik sehingga AD ̅̅̅̅.
Teorema 8.7
Hasil kali dua translasi adalah sebuah translasi
Bukti :
Perhatikan dua buah geseran yaitu GAB dan GBC
B E’
A
C E E’’
Diperoleh GAB (A) = B dan GBC (B) = C sehingga dapat ditulis GAB GBC (A) = C.
Ambil sebarang titik E dan misalkan GAB(E) = E’ maka EE′ ̅̅̅̅ ≐ ̅̅̅̅
AB.
̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅.
Misalkan GBC (E’) = E’’ maka ruas berarah E′E′′ ≐ BC
̅̅̅̅̅ ≐ ̅̅̅̅
GBC GAB (E) = GBC (E’) = E’’ dengan EE′′ AC sehingga diperoleh
GEE" (E) = E" = GAC (E).
Jadi
GBC GAB (E) = GAC (E) atau GBC GAB = GAC
atau
Teorema 8.8
Jika GOA sebuah translasi yang ditentukan oleh titik-titik O(0,0) dan A(a,b) dan T transformasi
yang didefinisikan untuk semua titik P(x,y) sebagai T(P) = (x + a, y + b) maka T = GOA .
Bukti :
Ambil titik P(x, y) dengan T(P) = (x + a, y + b)
̅̅̅̅ = ̅̅̅̅
Missal GOA (P) = P′, berarti PP′ OA
P ′ = (x + a − 0, y + b − 0) = (x + a, y + b)
Jadi, T(P) = P ′ = GOA (P), ∀ P ∈ V
Artinya
Ini berarti 𝐓 = 𝐆𝐎𝐀 .
Untuk membuktikan dengan koordinat-koordinat teorema 10. 7
Perhatikan dua buah translasi GEF dan GKH
Andaikan A = (a,b) dan B = (c,d) dengan ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅
OA = EF OB = ̅̅̅̅
KH
Ambil titik P(x,y) sebarang sehingga diperoleh
GOA(P) = P’= (x+a,y+b) dan GOB(P) = P’ = (x+c,y+d)