Anda di halaman 1dari 2

Prevalensi Alzheimer demensia di Indonesia

Diketahui, satu orang dari seluruh dunia terkena demensia setiap 3 detik.

Setiap 3 detik, 1 orang di dunia mengalami demensia.

Insiden demensia Alzheimer di seluruh dunia meningkat dengan cepat dan saat ini
diperkirakan mendekati 46,8 atau 50 juta orang yang didiagnosis dengan demensia
di dunia, 20,9 juta di Asia Pasifik (Alzheimer’s Disease International, World Health
Organization, 2017), ada sekitar 10 juta kasus baru setiap tahun.

Di Indonesia sendiri, diperkirakan ada sekitar 1.2 juta orang dengan demensia pada
tahun 2016, yang akan meningkat menjadi 2 juta di 2030 dan 4 juta orang pada
tahun 2050.

Pada tahun 2016, demensia diperkirakan memiliki biaya sebesar USD 818 milyar
per tahun, dan diprediksi meningkat menjadi USD 1 triliun pada tahun 2018 dan
menjadi USD 2 triliun pada tahun 2030.

Beberapa factor yang memicu tingginya biaya penanganan di Asia disebabkan


antara lain oleh kurangnya pemahaman atas penyakit ini dan kurangnya sumber
daya serta pelatihan bagi para pendamping Orang dengan Demensia (ODD)

Lansia dan Alzheimer di Indonesia


 
Ada sekitar 46 juta jiwa yang menderita penyakit Alzheimer di dunia, dan sebanyak 22 juta jiwa di antaranya
berada di Asia. Di negara maju seperti Amerika Serikat saat ini ditemukan lebih dari 4 juta orang usia lanjut
penderita Penyakit Alzheimer. Angka ini diperkirakan akan meningkat hampir 4 kali pada tahun 2050. Hal
tersebut berkaitan dengan lebih tingginya harapan hidup pada masyarakat di negara maju, sehingga populasi
penduduk lanjut usia juga bertambah.
Indonesia sebagai negara berkembang dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia. Dampak keberhasilan
pembangunan kesehatan antara lain terjadinya penurunan angka kelahiran, angka kesakitan dan angka
kematian serta peningkatan angka harapan hidup penduduk Indonesia. Di Indonesia, usia harapan hidup
meningkat dari 68,6 tahun (2004) meningkat menjadi 72 tahun (2015).  Usia harapan hidup penduduk
Indonesia diproyeksikan akan terus meningkat, sehingga persentase penduduk Lansia terhadap total penduduk
diproyeksikan terus meningkat.
Berdasarkan hasil Susenas tahun 2014, jumlah Lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta orang atau sekitar
8,03% dari seluruh penduduk Indonesia. Data tersebut menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan
hasil Sensus Penduduk tahun 2010 yaitu 18,1 juta orang atau 7,6% dari total jumlah penduduk.
 
Demensia Alzheimer adalah gangguan penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat dan
pengambilan keputusan dan biasa disebut pikun. Kepikunan  seringkali dianggap biasa dialami oleh lansia
sehingga Alzheimer seringkali tidak terdeteksi, padahal gejalanya dapat dialami sejak usia muda (early on-set
demensia) dan deteksi dini membantu penderita dan keluarganya untuk dapat menghadapi pengaruh psiko-
sosial dari penyakit ini dengan lebih baik.
 
Penyakit Alzheimer paling sering ditemukan pada orang tua berusia > 65 tahun, tetapi dapat juga menyerang
orang yang berusia  sekitar 40 tahun. Berikut adalah peningkatan persentase Penyakit Alzheimer seiring
dengan pertambahan usia, antara lain: 0,5% per tahun pada usia 69 tahun, 1% per tahun pada usia 70-74 tahun,
2% per tahun pada usia 75-79 tahun, 3% per tahun pada usia 80-84 tahun, dan 8% per tahun pada usia > 85
tahun.

Estimasi jumlah penderita Penyakit Alzhemeir di Indonesia pada tahun 2013 mencapai satu juta orang. Jumlah
itu diperkirakan akan meningkat drastis menjadi dua kali lipat pada tahun 2030, dan menjadi empat juta orang
pada tahun 2050. Bukannya menurun, tren penderita Alzheimer di Indonesia semakin meningkat setiap
tahunnya.
 
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk
informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS
081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email  kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.

An estimated 6.5 million Americans age 65 and older are living with Alzheimer's dementia today. This
number could grow to 13.8 million by 2060 barring the development of medical breakthroughs to
prevent, slow or cure AD

Pada tahun 2022, diperkirakan 6,5 juta lansia di Amerika berusia >= 65 menderita demensia Alzheimer.
Jumlah ini dapat meningkat menjadi 13,8 juta pada tahun 2060 kecuali terdapat adanya perkembangan
keilmuan bidang medis untuk mencegah Alzheimer yang bersifat progresif ini.

Sertifikat kematian resmi mencatat 121.499 kematian akibat AD pada 2019, tahun terakhir di mana data
tersedia. Penyakit Alzheimer secara resmi tercatat sebagai penyebab kematian keenam di Amerika
Serikat pada tahun 2019 dan penyebab kematian ketujuh pada tahun 2020 dan 2021, ketika COVID-19
masuk dalam jajaran sepuluh besar penyebab kematian. Alzheimer tetap menjadi penyebab kematian
nomor lima di antara orang Amerika berusia 65 dan lebih tua.

Anda mungkin juga menyukai