Laporantugasakhiradalahhasilkaryasayasendiridansemuasumberbaik yang
dikutipmaupunmerujuktelahsayanyetakandenganbenar.
ABSTRAK
Latar Belakang :Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2018 yaitu AKI sebesar 359 per 100.000 KH. Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh
perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan lain-lain. Penyebab AKI akibat perdarahan (31%),
Hipertensi dalam kehamilan (26%), dan lain-lain (28%). Penyebab lain-lain yaitu penyebab
kematian ibu secara tidak langsung, seperti kondisi penyakit kanker, ginjal, jantung, tuberkulosis
atau penyakit lain yang diderita ibu. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk
memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.”F” di PMB Piska Mariati Muara
Enim Tahun 2021 dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan melakukan
dokumentasi dalam bentuk SOAP. Desain penelitian ini menggunakan metode studi kasus (case
study). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara (anamnesis), pemeriksaan
fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi), pemeriksaan dalam, pemeriksaan penunjang lainnya
dan observasi. Hasil asuhan kompehensif ini menunjukan adanya kesenjangan antara teori dan
praktik dilapangan pada asuhan persalinan yaitu pada penggunaan alat pelindung diri, dimana
APD yang digunakan kurang lengkap. Kesimpulan :Melalui Laporan Tugas Akhir ini diharapkan
bagi pihak petugas kesehatan Muara Enim dapat mempertahankan dan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan sesuai standar dalam memberikan asuhan kebidanan yang komprehensif.
Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Komprehensif, Kehamilan, Persalinan, Nifas, dan Bayi Baru Lahir
ABSTRACT
Background:Based on the results of the 2018 Indonesian Demographic and Health Survey
(IDHS), the MMR of 359 per 100,000 KH. Maternal mortality in Indonesia is still dominated by
bleeding, hypertension in pregnancy and others. The cause of AKI due to bleeding (31%),
hypertension in pregnancy (26%), and others (28%). Other causes include indirect causes of
maternal death, such as cancer, kidney, heart disease, tuberculosis or other illnesses suffered by the
mother. The purpose of writing this final report is to provide comprehensive midwifery care for
Mrs. "F" at PMB Piska Mariati Muara Enim in 2021 using a midwifery management approach and
documentation in the form of SOAP. This research design uses a case study method (case study).
The data collection techniques used were interview (history taking), physical examination
(inspection, palpation, auscultation, percussion), intersnal examination, other supporting
examinations and observation. The results of this comprehensive care show that there is a gap
between theory and practice in childbirth care, namely the use of personal protective equipment,
where the PPE used is incomplete. Conclusion: Through this final report, it is hoped that Muara
Enim health workers can maintain and improve the quality of health services according to
standards in providing comprehensive midwifery care.
Akhir kata saya berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................v
ABSTRAK..............................................................................................vi
ABSTRAC..............................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................ix
DAFTAR TABEL..................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Berlakang...........................................................................1
B. Perumusan Masalah.....................................................................8
C. Tujuan Laporan Kasus................................................................8
D. Manfaat Penelitian......................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan...........................................................11
2. Etiologi..................................................................................11
3. Tanda-Tanda Kehgamilan.....................................................16
4. Perubahan Fisiologi Dan Psikologi.......................................17
5. Tanda Bahaya Trimester III..................................................19
6. ketidakNyamanan Dalam Kehamilan Trimester III..............20
7. Kebutuhan Fisiologi Trimester III.........................................21
8. Kebutuhan Psikologi Trimester III........................................27
9. Asuhan Antenatal..................................................................28
10. Manajemen Asuhan Kebidanan............................................45
B. Persalinan
1. Pengertian Persalinan............................................................49
2. Tanda-Tanda Dalam Persalinan............................................49
3. Penyebab Mulainya Persalinan.............................................50
4. Faktor-Faktor Proses Persalinan............................................54
5. Mekanisme Persalinan...........................................................56
6. Partograf................................................................................61
7. Tahapan Persalinan...............................................................63
8. Manajemen Aktif Kala III.....................................................71
9. Perubahan Fisiologi Pada Masa Persalinan...........................72
10. Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin..............................................75
11. Kebutuhan Fisiologi Ibu Bersalin.........................................76
12. Kebutuhan Psikologi.............................................................87
C. Bayi Baru Lahir (BBL)
1. Pengertian..............................................................................89
2. Perubahan fisiologi bayi segera setelah lahir........................90
3. Asuhan Bayi Baru Lahir dalam 2 jam pertama.....................99
4. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)...............................................102
5. Kunjungan Neonatal..............................................................102
D. Nifas
1. Pengertian..............................................................................103
2. Perubahan Fisiologi Masa Nifas...........................................103
3. Kebutuhan Masa Nifas..........................................................112
4. Tahapan Masa Nifas..............................................................120
5. Kunjungan Masa Nifas..........................................................126
6. Tujuan Asuhan Masa Nifas...................................................129
BAB V PEMBAHASAN
A. Asuhan Kebidanan Kehamilan....................................................185
B. Asuhan Kebidanan Persalinan.....................................................192
C. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir...........................................197
D. Asuhan Kebidanan Nifas.............................................................200
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................204
B. Saran............................................................................................205
DAFTAR PUSTAKA
PARTOGRAF
DOKUMENTASI
LEMBAR KONSUL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
perlu perawatan agar ibu dan janin tetap dalam keadaan sehat. Kehamilan
langsung pada kematian ibu antara lain factor yang memperdebat keadaan ibu
hamil seperti empat terlalu, serta factor yang mempersulit proses penanganan
dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil serta terpadu dengan
meliputi dokter, bidan dan perawat terlatih sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. (Musdalifa,2020).
SumateraSelatan,cakupanK1danK4tahun2019sebesar98.08%dan93.86%
Cakupan K1 ibu hamil terjadi pada tahun 2018 menjadi 98,8 %, ditahun
Muara Enim sebagian besar ibu hamil di seluruh kecamatan telah melakukan
(2018-2019), lebih dari 90% ibu hamil di Kabupaten Muara Enim telah
tahun 2019 sebanyak 195 orang dan kunjungan K4 sebanyak 420 orang, tahun
2020 kunjungan K1 sebanyak 115 orang dan K4 sebanyak 126 orang (Data
mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan Kb
mencegah terjadinya kematianibu dan anak. Peran dan fungsi bidan sangat
keluarga berencana.
Setelah masa kehamilan, ibuhamil akan mengalami persalinan. Agar
2020).
sebesar 41,6%, tahun 2017 sebesar 56,8%, pada tahun 2018 sebesar 70,4%
dan pada tahun 2019 sebesar 79,3%. Meskipun secara nasional cakupan PF
2020)
tahun 2018 sebesar 94,2%. Jika dilihat dalam kurun waktu lima tahun
menjadi 92,80% di tahun 2015, kemudian turun menjadi 87,15% tahun 2016
naik menjadi 93,11% tahun 2017 kemudian naik menjadi 94,2% di tahun
2018 sebesar 89,1% dan mengalami kenaikan pada tahin 2019 yaitu sebesar
90,0 %.
(Profil Kesehatan Muara Enim, 2019)
setiap kabupaten/kota.
Enim pada tahun 2019 jumlah ibu hamil yang bersalin di Bidan Praktik
Mandiri Piska Mariati Muara Enim dengan total ibu bersalin sebanyak 200
orang dan tahun 2020 sebanyak 220 yang bersalin dari jumlah ibu hamil 480
orang.
kecenderungan peningkatan dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Pada
Tengah, Papua dan Papua Barat. Dari 34 provinsi yang melapor data
80%. Kondisi pada tahun 2019 tersebut mengalami peningkatan dari tahun
disebabkan oleh akses terhadap pelayanan sudah terpenuhi dan kedua tenaga
anak ditujukan untuk dapat menurunkan AKN menjadi 10 per 1.000 KH dan
ini lebih rendah dibandingkan target tahun 2018 sebanyak 100 orang. Jumlah
AKB tahun 2018 sebanyak 51 orang dari total 161.210 KH. Jumlah ini
lokal spesifik dihitung jumlah per orang bukan per 1.000 KH sehingga tidak
yaitu 32 per 100.000 KH dan belum bisa menggambarkan AKB per Provinsi
Selatan, 2019)
Di Muara Enim AKB pada tahun 2018 sebanyak 7 orang dan pada tahun
cakupan kesehatan bayi baru lahir (umur 6jam-8jam) disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu yang ditangani sesuai standar oleh tenaga
neonatal pertama (KN-1), bayi baru lahir mendapatkan vit K injeksi dan
Cakupan KN1 di Indonesia pada tahun 2020 sebesar 94,9 %, lebih kecil
dari tahun 2019 yaitu sebesar 97,4%. Namun capaian memenuhi target renstra
tahun 2020 yaitu sebesar 90 % . Di Sumatra Selatan cakupan KN1 pada tahun
2019 sebesar 98,13 % dengan target 90%. (Profil Kesehatan Indonesia, 2020)
tahun 2019 mencapai 95% sedangkan pada tahun 2020 mencapai 97%. Dari
sebesar 90,88% dan pada tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 88,55%.
infeksi, partus lama dan abortus, penyebab utama kematian maternal juga
intermediet
diantaranya adalah faktor pelayanan kesehatan seperti pelayanan saat hamil,
kemiskinan. (Nurrizka2020).
Laporan Tugas Akhir, dilakukan studi kasus pada Ny. “F” yang berumur
persalinan, nifas, dan bayi baru lahir agar ibu dan bayi sehat.
B. PerumusanMasalah
“F” di Praktik Mandiri Bidan Piska Mariati Muara Enim tahun 2021.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuanumum
pada Ny.F di Praktik Mandiri Bidan Piska Mariati Muara Enim Tahun
2021.
2. Tujuan Khusus
D. ManfaatPenelitian
1. Manfaatteoritis
2. ManfaatAplikatif
a. Manfaat bagiInstitusi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEPKEHAMILAN
1. PengertianKehamilan
berlangsung 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan aterm adalah usia kehamilan 38-42 minggu dan ini
(Wiknjosastro, 2018).
2. Etiologi
a. Ovum
Sel telur (ovum) merupakan sel reprodiksi (gamet) yang dihasilkan oleh
bayi perempuan sejak saat dilahirkan. Akan tetapi, hanya sekitar 400
ovum saja yang dimatangkan dan diovulasikan selama masa subur atau
pada masa siklus hidup wanita. Ovum atau sel telur atau oosit
merupakan sel manusia yang terbesar. Oleh karena itu, ovum memiliki
bulat sempurna.
Ovum terdiri dari sejumlah besar sitoplasma (cairan sel).
b. Sperma
gamet pria (epitel germinal) terdiri dari dua jenis sel yaitu sel sertoli dan
sel spermatogenik. Sel gamet ini diproduksi didalam testis yang terdapat
(calon sperma), sel sertoli (pemberi makan spermatozoa), dan sel leydig
(menghasilkan testosteron).
terkecil dalam tubuh manusia. Ukuran sperma sangat kecil dan hanya
energi sel), dan ekor yang panjang. Sperma berbentuk seperti kecebong
terdapat inti sel (nukleus). Selain kepala, sperma pun memiliki leher
sedangkan ekor bertugas sebagai motor. Ekor sperma dapat bergetar dan
sekunder (n)
spermatozoa.
c. Fertilisasi
Fertilisasi merupakan proses pertemuan antara sel oosit dan sel sperma.
Setelah sperma sampai di tuba Fallopi dan bertemu dengan ovum, maka
minggu dan berkembang dati tahap 16 sel melalui tahap morula yang
padat menjadi tahap blastokista dengan 32-64 sel. Tahap blastokista ini
hidup lebih dari 14 hari setelah ovulasi, maka korpus luteum ovarium
antara ibu serta janin dan sebaliknya. Plasenta terbentuk secara lengkap
1. Respirasi
2. Nutrisi
3. Penyimpanan
4. Ekskresi
5. Perlndungan
6. Endokrin
f. Pertumbuhan janin
Pertumbuhan dan pekembangan janin dimulai sejak terjadinya
kosepsi hingga akhir kehamilan, normalnya terjadi selama 280 hari atau
Astuti 2018).
3. Tanda-TandaKehamilan
a. Tanda tidakpasti
1) Amenorea
3) Mual danmuntah
4) Tidak nafsumakan
5) Seringkencing
6) Hyperpigmentasi padakulit
7) Merasakanlelah(fatique)
1) Tandapiskacek’ssign(pembesaran,perubahanbentuk,dan
konsistensirahim)
agak kebiru-biruan)
5) Terababallotemen.
6) Pembesaranperut
Gambar 2.1
Perkembangan Tinggi Fundus Uteri pada kehamilan
(Sumber Prawirohardjo, 2018)
merah muda sekunder pada areola, dan puting susu menjadi lebih
erektil.
4) Perubahan sistem kardio vaskular : perubahan ini berupa perubahan
jumlah urinsedikit.
trimester ke II.
(IMT) sebelum hamil, yaitu kilogram BB (TB dalam m)2 atau pon
Tabel 2.1
Rekomendasi Berat Badan Selama KehamilanBerdasarkan
Indek Massa Tubuh
Kategori IMT Rekomendasi (kg)
Rendah <19,8 12,5 – 18
Normal 19,8 – 26 11,5– 16
Tinggi 26 – 29 7 – 11,5
Obesitas >29 ≥7
Gemeli 16-20,5
SumberYuliani,2019
RUMUS :
IMT = (BB)²/TB
IMT = (BB)²/TB
Rasa cemas dapat timbul jika ibu memikirkan jika bayinya lahir
mengalami kecacatan.
2) Persiapan menunggukehamilan
siapa serta tidak sabar menunggu kelahiran dengan rasa sukacita dan
takut.
pembekuandarah
d. Penglihatankabur
g. Keluar cairanpervaginam
III yaitu:
a. Sering buang air kecil penyebanya karena adanya tekanan uterus pada
kandungkemih
Menurut suparmi, 2017 Kebutuhan fisiologis ibu hamil trimester III yaitu:
a. Nutrisi ibuhamil.
Saat hamil seorang ibu memerlukan gizi seimbang lebih banyak dari pada
sumber kalori (karbohidrat dan lemak), protein, asam folat, zat besi,
asupan gula, garam, dan lemak. Nutrisi pada ibu hamil memiliki
manfaat yaitu untuk asupan gizi tubuh ibu agar tidak kekurangan energi
mempersiapkan pembentukanASI.
c. Personal hygiene
mandi (melelahkan) air panas atau air terlalu dingin (membuat tubuh
gigi dan gusi terjaga. Ibu juga di ajnurkan untuk mencuci tangan setelah
kehamilan :
hati-hati
2) Kolustrum mengerak pada puting, lunakkan dengan mengoles krim
e. Pakaian ibuhamil
menyokongperut.
f. Eliminasi ibuhamil
dan hemoroid. Selama hamil dapat dicegah dengan rutin BAB setiap
g. Hubunganseksual
prematurus,
pendarahan pervaginam, ketuban sudah pecah dan jika sudah ada
pembukaan.
1) Berdiri danberjalan
Posisi berdiri yang baik adalah berdiri tegak dengan paha, bahu dan
yang lama.
2) Posisiduduk
kursi (sejajar), kedua lengan di atas paha, posisi bahu dan telinga
sejajar, kaki menampak ke lantai. Jika kursi terlalu tinggi kaki dapat
Posisi awal tidur terlentang, jika masih ditengah tempat tidur, geser
turunkan kaki dari tempat tidur, diamlah sesaat dalam posisi duduk
4) Posisijongkok
5) Mengangkatbeban
beban yang diambil hanyalah ringan, karena ibu hamil rawan jatuh.
Ibu hamil harus jongkok dulu dengan kaki agak dibuka dan satu kaki
i. Senamhamil
Senam hamil merupakan suatu program berupa latihan fisik yang cukup
agar persalinannya normal dan relatif cepat dan aman. Senam hamil
1) Latihanpernapasan
2) Latihan ototabdomen
3) Latihan ototpanggul
4) Latihan antisungsang
5) Latihanjongkok
konstipasi dan kram pada betis. Posisi berdiri dengan kaki dibuka 45
6) Latihankaki
mendapatkan kenyamanan.
7) Latihanrelaksasi
Bertujuan untukmengurangi stres pada masa kehamilan dan
8) Istirahat dantidur
malam hari dan 1-2 jam siang hari. Tidur siang dianjurkan padabagi
ibu hamil karena menguntungkan dan baik bagi kesehatan, jika tidak
uteroplasenter.
Wanita hamil yang sehat tidak dilarang untuk bepergian yang tidak
tekanan fisik yang berat harus dihindari dan selama bekerja harus
istri dan memberi pijatan ringan ketika istri merasakan pegal. Dukungan
keluarga juga memiliki peran penting bagi kesejahteraan ibu dan janin.
a. Dukungan tenagakesehatan
nyaman.
transisi dengan baik, yaitu dari peran sebagai orang tua yang
jawab, menjadi orang tua merupakan suatu proses yang terdiri dari dua
terhadap
kebutuhan dan keinginananak.
c. Persiapan siblingryvalry
rivalry adalah:
B. AsuhanAntenatal
mencegah tejadinya hal-hal yang kurang baik bagi ibu dan bayi,
(Handono.2018).
meliputi:
(36mg).
bulan dianjurkan untuk kunjungan 2 minggu lagi atau jika ibu ada keluhan
pengukuran <145 cm. berat badan ditimbang setiap ibu datang atau
2. Tekanan darah
120/80 mmHg.
lahir rendah(BBLR).
jantungjanin.
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
atau lebih dari 160 kali/ menit menunjukkan ada tanda gawat janin,
segera rujuk.
ditekan).
Tabel 2.2
Penambahan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
Tinggi fundus uteri Usia Kehamilan Dalam
(TFU) Minggu
12cm 12
16cm 16
20cm 20
24cm 24
28cm 28
32cm 32
36cm 36
40cm 40
(Sumber: Elisabeth Siwi Walyani, 2019)
6. Pemberian imunisasi TT
hamil harus mendaptkan imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, dapat
Table 2.3
Jadwal
Imunisasi
Interval (Selang waktu
Imunisasi minimal) Masa Perlindungan
TT1 Pada kunjungan ANC pertama Tidak ada
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun
TT5 1 tahun setelah TT4 25 tahun/seumur hidup
(Sumber Elisabeth Siwi Walyani, 2018)
Pemberian tablet FE pada ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet
tambah darah setiap hari minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah
8. TesLaboratorium
1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan.
(Anemia).
9. Konseling ataupenjelasan
Dalam temu wicara untuk persiapan rujukan ini melibat ibu, suami,
5) Kebijakan Teknis
kehamilan.
sebagai berikut :
a. Kunjungan awal/Pertama
1) Anamnessa
a) Identitas
b) Keluhan utama
Sadar/tidak akan memungkinkan hamil, apakah semata ingin periksa
badan bayi <2.500 gram atau >4.000 gram, dan masalah-masalah lain
yang dialami(Elisabeth2018).
e) Riwayat kesehatan
2) Pemeriksaan umum
b) Tekanan darah
c) Nadi
d) Suhu
e) Tinggi badan
3) Pemeriksaan kebidanan
a. Pemeriksaan luar
1. Inspeksi
a. Muka
b. Mulut/ gigi
sumber infeksi.
c. Jantung
Inspeksi bila tanpak sesaak kemungkinan ada kelainan jangtung yang dapat
meningkatkan terjadinya resiko yang lebih tinggi baik dari ibu maupun
d. Payudara
e. Abdomen
kontraksi rahim, adakah strie grafi darum atau luka bekas oprasi. (Elisabeth
Siwi, 2018).
Inspeksi pada tibiya dan jari untuk melihat adanya odema dan varises.Bila
g. Vulva
2. Palpasi
a. Leopold I
Untuk mengetahui tinggi fundus uteri. Pengukuran tinggi fundus uteri dan
bagian yang teraba pada bagian fundus dan mengukur tinggi fundus uteri dari
simfisis untuk menentukan usia kehamilandengan menggunkan (kalau > 12
minggu) atau cara Mc. Donald dengan pita ukuran (kalau>22 minggu).
Untuk menentukan letak punggung janin dan bagian kecil dan menentukan
Untuk menentukan presentasi janin atau apa dibagian janin yang berada di
segmen bawah uterus atau bagian bawah janin dan apakah bagian tersebut
Untuk menentukan seberapa jauh bagian terbawah janin sudah masuk pintu
a. 5/5 (lima per lima) jika bagian terbawah janin seluruhnyateraba di atas
simfisis pubis.
b. 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki PAP.
c. 3/5 jika sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki rongga
panggul.
d. 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin masih di atas simpisis
dan 3/5 bagian telah turun melewati bidang tengah rongga panggul (tidak
dapat digerakan).
e. 1/5 jika hanya 1 dan 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin
yang berada di atas simpisis dan 4/5 bagian telah turun ke dalam rongga
panggul.
f. 0/5 bagian terbawah janin sudah tidak dapat diraba dari pemeriksaan luar
panggul.
bawah.
a. Tentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas panggul,
dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
b. Jika kedua tangan konvergen (dapat saling bertemu) berarti kepala belum
masuk panggul.
Tabel 2.4
Metode perlimaaan
Perlimaan Keterangan
Jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba
5/5
diatas simfisis pubis
4/5 Jika 1 jari sudah masuk PAP
3/5 Jika 2 jari masuk PAP
Jika 3 jari telah turun melewati bidang tengah
2/5
rongga panggul (tidak dapat digerakkan)
4 jari telah masuk kedalam rongga panggul
1/5
dan 1 jari berada diatas simfisis
Seluruhnya sudah masuk kedalam rongga
0/5 panggul dan tidak dapat diraba dari
pemeriksaan luar
Sumber : Indrayani (2018).
3. Auskultasi
Bila DJJ <120 atau >160/menit maka kemungkinan janin atau plasenta.
a. Genitalia Eksterna
b. Genitalia Interna
Pemeriksaan serviks meliputi cairan: yang keluar, luka (lesi), kelunakan,
yang keluar, luka dan darah. Ukuran, bentuk, posisi, mobilitas, kelunakan,
5. Perkusi
1. Pemeriksaan Laboratorium
Merupakan hal penting untuk menilai adanya masalah pada ibu hamil. Jika
berikut :
3. Kunjungan Ulang
Tujuan asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
terakhirnya.
b. Pemeriksaan fisik
a. Berat badan.
b. Tekanan darah.
c. Pemeriksaan laboratorium
mendapatkannya.
dialaminya.
dilakukan
dua kali sehari selama 5 manit, latihan (exercise) olahraga ringan,
10) Mengajari ibu mengenali tanda bahaya pastikan ibu memahami apa yang
keputusan dan upaya rujukan saat terjadi komplikasi. Nasihat ibu hamil,
meliputi :
keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai wewenang dan
ruang lingkup praktik nya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai dari
STANDAR I : Pengkajian
1 Pernyataan Standar
2 Kreteria Pengkajian
penunjang)
1. Pernyataan standar
1. Pernyataan Standar
yang ditegakkan.
2. Kriteria Perencanaan
a) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
komprehensif
keluarga.
STANDAR IV : Implementasi
1. Pernyataan standar
2. Kreteria
sosisl- spiritual-kultural.
sesuai.
STANDAR V : Evaluasi
1. Pernyataan standar
2. Kreteria Evaluasi
atau keluarga.
pasien.
1. Pernytaan standar
2018)
B. PERSALINAN
a. Pengertian Persalinan
keluar dari uterus ibu. Persalianan normal adalah persalinan yang terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (> 37 minggu) tanda adanya penyulit
lain:
semakinbesar.
2. Perubahan serviks
menimbulkan:
kehamilan.
c) Pengeluaran cairan
Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan
Sebab - sebab terjadinya persalinan sampai saat ini belum diketahui secara
struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi.
Perlu kita ketahui hormon - hormon yang dominan saat hamil, antara lain
1. Estrogen
2. Progesteron
oleh karena itu makin tua hamil frekuansi kontraksi makin sering. Oksitosin
dan dan prostaglandin makin meningkat mulai dari usia kehamilan minggu
ke 15. Disamping itu faktor gizi ibu hamil dan keregangan otot uterus dapat
3. Teori Keregangan
degenerasi.
dan buntu. Villi chorionic mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan otot
terjadinya persalianan.
6. Teori Prostaglandin
(Indrayanim, 2018)
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar
keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses
persalinan. Oleh karena itu, ukuran dan bentuknya harus sesuai (Indrayani,
2018)
2. Passenger ( janin dan plasenta)
letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melewati jalan
lahir, maka dianggap juga sebagai bagian dari passenger yang menyertai
3. Power (kekuatan)
4. Posisi ibu
uterus yang lebih kuat dan efisien dapat membantu penipisan dan dilatasi
serviks. Pada posisi tegak dapat mengurangi insiden penekanan tali pusat
memahami apa yang ada dalam dirinya atau yang disampaikan padanya.
e. Mekanisme Persalinan
ibu. Hal ini sangat penting untuk kelahiranmelalui vagina oleh karena janin
itu harus menyesuaikan diri dengan ruangan yang tersedia di dalam panggul.
diameter yang paling besar dari panggul ibu agar janin bisa masuk melalui
kasus, kepal janin memasuki panggul dengan sutura sagitalis pada diameter
a. Diameterkepala
1. Diameterbiparietal
2. Diametersuboksipitobregmantika
Jarak antara batas leher dengan oksiput ke anterior fontanel: ini adalah
3. Diameteroksipitomental
belakangkepala
Panggul ibu mungkin mempunyai bentuk yang berbeda dan ukuran tertentu,
dalam panggul, maka jelas kepala harus menyesuaikan diri dengan bentuk
panggul mulai dari pintua atas panggul (PAP) ke bidang tengah panggul dan
1. Penurunan
a) Sinklitismus
b) Asinklitismus
mendekati simpisis.
Gambar 2.9 asinklitismus
(indrayani, 2018)
kebelakangdenganPAPatassuturasagitalismendekati promontorium.
2) Majunya kepala
3) Fleksi
jelas lebih rendah dari ubun-ubun biasa. Keuntungan dari bertambah fleksi
ialah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir. Diameter
(12,5 cm) .
Gambar 2.11 fleksi pada bayi
(indrayani, 2018)
lubang sakrum.
2) Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala yang telah fleksi penuh
(tepi bawah) simfisis pubis. Hal ini terjadi karena pintu keluar vulva
ekstensi untukmelaluinya.
3) putaran paksi luar (rotasieksternal)
menghilangkan torsi (proses memilin) pada leher yang terjadi pada rotasi
dalam. Kalau oksiput pada awalnya mengarah ke kiri, bagian ini berotasi
gerakan yang sesuai dengan rotasi badan janin, yang bekerja membawa
posterior PBS. Jadi satu bahu ada di anterior di belakang simfisis dan
4) Ekspulsi
bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah
f. Partograf
Partograf adalah alat bantu yang di gunakan selama persalinan. Tujuan
patograf adalah untuk mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dan
terjadinya partus lama. Jika digunakan secara tepat dan konsisten, patograf
kondisi ibu dan janin, asuhan yang di berikan selama persalinan dan
yang sesuai dan tepat waktu. Penggunaan patograf secara rutin akan
memastikan ibu dan janin telah mendapatkan asuhan persalinan secara aman
dan tepat waktu. Selain itu, dapat mencegah terjadinya penyulit yang dapat
A. PENGGUNAAN PATOGRAF
World Health Organiization (WHO, 2000) telah memodifikasi patograf
agar lebih sederhana dan lebih mudah digunakan. Fase laten telah di
hilangkan, dan pencatatan pada partograf dimulai dari fase aktif ketika
Patograf harus di gunakan untuk semua ibu dalam fase aktif persalinan
sampai dengan kelahiran bayi, sebagai elemen penting akan persalinan, semua
fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-
a) Nama, umur:
d) Tanggal dan waktu mulai di rawat (atau jika di rumah: tanggal dan
3. Kondisi janin
4. Kemajuan persalinan:
a) Pembukaan servik
6. Kontraksi uterus
a) Oksitosin
8. Kondisi ibu
(Prawirohardjo,2018)
g. Tahapan Persalinan
yang harus di lalui oleh ibu, tahapan tersebut dikenal dengan empat kala,
yaitu:
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan
Persalinan kala I dibagi 2 fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
atau serviks membuka kurang dari 4 cm, biasanya berlangsung hampir atau
hingga 8 jam.
Pada fase aktif persalinan, frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
lebih per jam hingga pembukaan lengkap (10 cm), terjadi penurunan
harus dicatat. Hal ini dapat dicatat secara terpisah dalam catatan kemajuan
persalinan atau Kartu Menuju Sehat (KMS) Ibu hamil. Tanggal dan waktu
harus dituliskan setiap kali membuat catatan selama fase laten persalinan.
Semua asuhan dan intervensi harus dicatat. Kondisi Ibu dan bayi harus
harus dilakukan lebih sering. Rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang lebih
tinggi jika fase laten berlangsung lebih dari 8 jam. Partograf terdiri dari
aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil-hasil
dirawat (atau jika dirumah, tanggal dan waktu penolong persalinan mulai
(2) Kondisi Janin meliputi : DJJ, warna dan adanya air ketuban, dan
bertindak.
penilaian
(6) Obat-obatan dan Cairan yang Diberikan meliputi Oksitosin, dan obat-
dilakukan sejak persalinan kala I hingga kala IV (termasuk bayi baru lahir).
kepala bayi dan plasenta dari rahim ibu. Namun penolong harus tetap
akan meningkatkan resiko kematian dan kesakitan ibu dan bayi baru lahir”.
satu persalinan.
Rujuk ibu jika didapati salah satu atau lebih penyulit berikut ini :
(7) Ikterus
(13) Primipara dalam kala I fase aktif dan kepala janin masih 5/5
(18) Syok
Kala II persalinan dimulai saat pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm)
dan berakhir dengan lahirnya seluruh tubuh janin. Kala II dikenal juga
meneran. Kedua kekuatan, his dan keinginan untuk meneran akan mendorong
bayi keluar. Kala II berlangsung hingga 2 jam pada primipara dan 1 jam pada
multipara.
Pada kala II, penurunan bagian terendah janin hingga masuk ke ruang
sehingga ibu merasa seperti mau buang air besar yang ditandai dengan anus
membuka saat adanya his bagian terendah janin akan semakin terdorong keluar
sehingga kepala mulai terlihat, vulva membuka dan perineum menonjol. Pada
keadaan ini, ketika ada his kuat, pimpin ibu untuk meneran hingga lahir
kepala bayi pada introitus vagina atau kepala janin sudah tampak di vulva
(b) Penanganan
Kala II persalinan merupakan pekerjaan yang sangat sulit bagi ibu. Suhu
Tabel. 2.5
Asuhan Kala
II
3. Kala III
Persalinan kala 3 dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan lahirnya
segitiga atau seperti buagh pear atau alpukat dan fundus berada di atas
Adapun manjemen aktif kala III yaitu : periksa uterus apakah ada janin
4. Kala IV
Kala empat persalinan disebut juga dengan kala pemantauan kala empat
dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu
yang mungkin disebabkan oleh antonia uteri ,laserasi jalan lahir dan sisa
obat uterotonika.Kontraksi ikutan saat menyusui bayi sering dirasakan oleh ibu
postpartum,karena pengeluaran oksitosin oleh kelenjar hipofisis
1. Perubahan kardiovaskuler
Pada saat kontraksi, 400 ml darah dikeluarkan dari uterus dan masuk
menetap.
dan antara dua kontraksi, tekanan darah akan kembali normal pada
cairan.
4. Perubahan sushu
5. Denyut nadi
kontraksi uterus tidak terjadi jika ibi berada pada posisi miring bukan
persalinan.
6. Perubahan pernafasan
7. Perubahan ginjal
menjadi kurang jelas pada posisi terlentang karena posisi ini membuat
8. Perubahan gastrointestinal
9. Perubahan hematologi
dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi
diri.
Kebutuhan fisiologis ibu bersalin merupakan suatu kebutuhan dasar pada ibu
bersalin yang harus dipenuhi agar proses persalinan dapat berjalan dengan
lancar. Kebutuhan dasar ibu bersalin yang harus diperhatikan bidan untuk
tergantung pada tahapan persalinan, kala I, II, III atau IV. Adapun kebutuhan
1. Oksigen
diperhatikan oleh bidan, terutama pada kala I dan kala II, dimana
oksigen yang ibu hirup sangat penting artinya untuk oksigenasi janin
melalui plasenta. Suplai oksigen yang tidak adekuat, dapat
kebutuhan yang harus dipenuhi dengan baik oleh ibu selama proses
III, maupun IV), ibu mendapatkan asupan makan dan minum yang
cukup.
merupakan sumber dari glukosa darah, yang merupakan sumber utama energi
untuk sel-sel tubuh. Kadar gula darah yang rendah akan mengakibatkan
mengakibatkan komplikasi persalinan baik ibu maupun janin. Pada ibu, akan
meningkatkan
risiko perdarahan postpartum. Pada janin, akan mempengaruhi kesejahteraan
dehidrasi dapat diamati dari bibir yang kering, peningkatan suhu tubuh, dan
eliminasi yang sedikit. Dalam memberikan asuhan, bidan dapat dibantu oleh
anggota keluarga yang mendampingi ibu. Selama kala I, anjurkan ibu untuk
cukup makan dan minum, untuk mendukung kemajuan persalinan. Pada kala II,
suhu tubuh dan terjadinya kelelahan karena proses mengejan. Untuk itu disela-
kala III dan IV, setelah ibu berjuang melahirkan bayi, maka bidan juga harus
3. Kebutuhan Eliminasi
kemih hanya dilakukan apabila terjadi retensi urin, dan ibu tidak mampu
kelahiran janin. Namun apabila pada kala I fase aktif ibu mengatakan
gejala kala
hygiene yang baik dapat membuat ibu merasa aman dan relax,
mengurangi
kelelahan, mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah,
Mandi pada saat persalinan tidak dilarang. Pada sebagian budaya, mandi
sebelum proses kelahiran bayi merupakan suatu hal yang harus dilakukan
proses yang suci dan mengandung makna spiritual yang dalam. Secara
pada ibu, dan dapat mengurangi rasa sakit. Selama proses persalinan
ibu sudah tidak mampu untuk mobilisasi, maka bidan harus membantu
vulva hygiene menggunakan kapas bersih yang telah dibasahi dengan air
setelah ibu
BAK, setelah ibu BAB, maupun setelah ketuban pecah spontan.
Pada kala II dan kala III, untuk membantu menjaga kebersihan diri
ibu bersalin, maka ibu dapat diberikan alas bersalin (under pad) yang
dapat menyerap cairan tubuh (lendir darah, darah, air ketuban) dengan
baik. Apabila saat mengejan diikuti dengan faeses, maka bidan harus
Sebaiknya hindari menutupi bagian tinja dengan tisyu atau kapas ataupun
selama 2 jam observasi, maka pastikan keadaan ibu sudah bersih. Ibu
5. Kebutuhan Istirahat
pada ibu untuk mencoba relaks tanpa adanya tekanan emosional dan
fisik. Hal ini dilakukan selama tidak ada his (disela-sela his). Ibu bisa
berhenti sejenak untuk melepasrasa sakit akibat his, makan atau minum,
atau melakukan hal menyenangkan yang lain untuk melepas lelah, atau
apabila memungkinkan ibu dapat tidur. Namun pada kala II,
dini harus tetap dilakukan. Istirahat yang cukup setelah proses persalinan
kala I dan posisi meneran pada kala II. Ambulasi yang dimaksud adalah
dan rileks, maka bidan sebaiknya tidak mengatur posisi persalinan dan
posisi persalinan dan posisi meneran bila posisi yang dipilih ibu tidak
penciptaan
rasa sakit akibat his dan membantu dalam meningkatkan kemajuan persalinan
dapat mencoba berbagai posisi yang nyaman dan aman. Peran suami/anggota
keluarga sangat bermakna, karena perubahan posisi yang aman dan nyaman
selama persalinan dan kelahiran tidak bisa dilakukan sendiri olah bidan. Pada
kala I ini, ibu diperbolehkan untuk berjalan, berdiri, posisi berdansa, duduk,
Posisi terlentang selama persalinan (kala I dan II) juga sebaiknya dihindari,
sebab saat ibu berbaring telentang maka berat uterus, janin, cairan ketuban, dan
placenta akan menekan vena cava inferior. Penekanan ini akan menyebabkan
1. Duduk atau setengah duduk, posisi ini memudahkan bidan dalam membantu
kepala janin, memperluas panggul sebesar 28% lebih besar pada pintu
memberi suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan, dan dapat
gangguan untuk bernafas, buang air kecil terganggu, mobilisasi ibu kurang
melahirkan dibagi menjadi 2, yaitu posisi tegak lurus dan posisi berbaring.
posisi yang paling sesuai untuk melahirkan, kerena sumbu panggul dan
posisi janin berada pada arah gravitasi. Adapun keuntungan dari posisi tegak
lurus adalah:
Pada Kala 1
(a) Kontraksi, dengan berdiri uterus terangkat berdiri pada sumbu aksis
(b) Pada posisi tegak tidak ada hambatan dari gerakan uterus.
(c) Sedangkan pada posisi berbaring, otot uterus lebih banyak bekerja
Pada Kala 2
(c) Posisi tegak lurus pada kala 2 dapat mendorong janin sesuai dengan
meneran.
dinamis/fleksibel)
belakang).
belakang.
adanya tekanan pada vena cava inferior, dan dapat menurunkan tekanan
kontraksi.
b) Pada posisi tegak, aliran darah tidak terganggu, sehingga aliran oksigen
(a) Pada posisi berbaring, ibu/klien menjadi lebih pasif dan menjadi
ini.
(b) Pada posisi tegak, ibu/klien secara fisik menjadi lebih aktif, meneran
(setelah bayi lahir dapat langsung dilihat, dipegang ibu, dan disusui)
a) Pemberian Sugesti
dengan pemikiran yang dapat diterima secara logis. Sugesti yang diberikan
berupa sugesti positif yang mengarah pada tindakan memotivasi ibu untuk
sosial individu, orang yang mempunyai keadaan psikis labil akan lebih
akan baik-baik saja. Contoh yang lain, misal saat terjadi his/kontraksi,
Inti dari pemberian sugesti ini adalah pada komunikasi efektif yang baik.
Bidan juga dituntut untuk selalu bersikap ramah dan sopan, dan
b) Mengalihkan Perhatian
Secara psikologis, apabila ibu merasakan sakit, dan bidan tetap fokus pada
rasa sakit itu dengan menaruh rasa empati/belas kasihan yang berlebihan,
kontraksi berlangsung dan ibu masih tetap merasakan nyeri pada ambang
yang tinggi, maka upaya-upaya mengurangi rasa nyeri misal dengan teknik
relaksasi, pengeluaran suara, dan atau pijatan harus tetap dilakukan.
c) Membangun Kepercayaan
citra diri positif ibu dan membangun sugesti positif dari bidan. Ibu bersalin
yang memiliki kepercayaan diri yang baik, bahwa dia mampu melahirkan
secara normal, dan dia percaya bahwa proses persalinan yang dihadapi
alam bawah sadar ibu untuk bersikap dan berperilaku positif selama proses
harapan ibu.
sendirinya ibu bersalin akan merasa aman dan nyaman selama proses
persalinan berlangsung.
a. Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi segera setelah lahir sampai dua puluh delapan
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir sampai usia 12 bulan dan
sampai dengan usia kehamilan 38 minggu dan bayi yang baru lahir selama
satu jam pertama kelahiran. Bayi Baru Lahir Normal adalah bayi yang lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37
minggu sampai dengan 42 minggu dengan berat badan 2500 – 4000 gram,
1. Termoregulasi
a) Pengantar
perubahan lingkungan.
kehilangan panass
(1) Uraian
(a) Bayi baru lahir tidak dapat mengatur suhu tubuhnya secara
panas
(b) Dalam hal ini, bayi baru lahir memiliki kecendrungan menjadi
bawah ini
(2) Empat mekanisme kehilangan panas tubuh pada bayi baru lahiradalah
senagai berikut:
1) Evaporasi
2) Konduksi
3) Konveksi
Konveksi adalah kehilangan panas yang terjadi pada saat bayi
4) Radiasi
kehilanagn panas:
(a) Permukaan kulit bayi baru lahir yang memfaslitasi hilangnya panas ke
lingkungan
subkutan
(a) Sumber termoregulasi yang digunakan bayi baru lahir adalah dengan
(b) Panas yang dihasilkan dari aktifitas lipid dalam lemak coklat dapat
hingga 100%.
(c) Cadangan lemak coklat lebih banya terdapat pada bayi baru lahir
oleh bayi baru lahir. Cadangkan lemak coklat akan habis dalam waktu
2. Sistem Pernafasan
dari lingkungan intra uteri ke lingkungan ekstra uteri. Ketika struktur matang,
uterus, janin mendapatkan oksigen dari permukaan gas melalui plasenta dan
setelah bayi lahir, pertukaran gas harus melalui paru-paru (Indrayani, 2018).
mekanik).
(simulasi sensorik).
lahir. Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli, selain
adanya surfaktan yang dengan menarik nafas dan mengeluarkan nafas dengan
tarikan belum teratur. Apabila surfaktan berkurang, aka alveoli akan kolaps dan
3. Sistem Pencernaan
Berikut ini beberapa perubahan yang terjadi pada system pencernaan mulai dari
saat janin, saat lahir dan masa bayi baru lahir, antara lain :
a) Pada saat janin: pada saat janin masih dalam kandungan melakukan
b) Pada saat prsalinan: pada saat persalinan reflex gumoh dan batuk baru
terbentuk.
sebagai berikut :
lahir.
(3) Pada saat lahir, hati hanya menyimpan sedikit glikogen sehingga
usia 2-3
sisebulan
(2) Kapasitas lambung pada bayi baru lahir sekitar 90 ml, oleh karena
frekuensinya sering
(d) Intestine pada bayi:
(1) Intestin pada bayi jika dibandingkan dengan panjang tubuh bayi
Setelah lahir, darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk mengambil
ke jaringan
a. Untuk membuat sirkulasi yang baik pada bayi baru lahir terjadi dua
perubahan besar:
aliran darah
tersebut
ulang
5. Perubahan yang terjadi dalam jantung dan sirkulasi darh bayi baru lahir :
a) Dalam beberapa saat, perubahan yang luar biasa terjadi dalam jantung dan
a) Volume darah bayi baru lahir tergantung dari perpindahan daerah plasenta
c) Segera setelah lahir, total volume darah sekitar 300 ml, (Anik Maryunani,
2018).
3 Sistem Ginjal
BBL cukup bulan memiliki beberapa deficit structural dan fungsional pada
system ginjal. Banyak dari kejadian deficit tersebut akan membaik pada bulan
pertama kehidupan dan merupakan satu – satunya masalah untuk bayi baru
lahir yang sakit atau mengalami stress. Keterbatasan fungsi ginjal menjadi
konsekuensi khusus jika bayi baru lahir memerlukan cairan intravena atau obat
Ginjal bayi baru lahir menunjukkan penurunan aliran darah ginjal dan
retensi cairan dan intoksikasi air. Fungsi tubulus tidak matur sehingga dapat
elektrolit lain.
Bayi baru lahir tidak dapat mengonsentrasikan urin dengan baik, tercermin
dari berat jenis urine (1,004) dan osmalitas urine yang rendah. Semua
BBL mengeksresikan sedikit urine pada 48 jam pertama kehidupan, yaitu hanya
30-60 ml. Normalnya dalam urine tidak terdapat protein atau darah, debris sel
yang banyak dapat mengindikasikan adanya cedera atau iritasi dalam system
ginjal. Bidan harus ingat bahwa massa abdomen yang ditemukan pada
Walyani, 2018)
Tabel 2.6
Nilai
APGAR
0 1 2
terakhir antara ibu dan bayi.Waktu pemotongan tali pusat tergantung dari
tindakan resusitasi.
tidak teratur
ini dapat mningkatkan aliran darah dalam jumlah sedang bayi baru lahir tanpa
kemungkinan bahaya dari dorongan dan bolus darah yang banyak. Setelah 3
menit, sebagian besar aliran darah dari tali pusat telah masuk kedalam tubuh
Walaupun aliran darah mungkin berbalik yaitu dari bayi ke plasenta, situasi ini
kemungkinan besar tidak akan terjadi karena tali pusat akan mengalami
a) Klem tali pusat dengan 2 buah klem, pada titik kira – kira 2 atau 3 cm dari
tersebut)
b) Potonglah tali pusat diantara kedua klem sambil melindungi perut bayi
d) Ikatlah tali pusat dengan kuat atau gunakan penjepit khusus tali pusat.
f) Pastikan dengan benar bahwa tidak ada perdarahan tali pusat. Perdarahan
juga pembungkusan tali pusat. Tali pusat yang tidak tertutup akan
mengoreng dan puput lebih cepat dengan komplikasi yang lebih sedikit.
Setelah di potong, tali pusat diikat menggunakan benang dengan kuat. Namun
dengan menggunakan penjepitan untuk satu kali pakai dengan tali pusat lepas.
Penjepit ini biasanya terbuat dari plastic dan sudah dalam kemasan steril dari
Walyani, 2018)
Inisiasi Menyusui Dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah
lahir. Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan di atas perut ibu
selama 1 jam, kemudian bayi akan merangkak dan mencari puting susu ibunya.
Pastikan pemberian ASI dimulai 1 jam setelah bayi lahir, lakukan IMD dan
anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusukan bayinya setelah tali pusat
22% kematian bayi usia 0-28 hari, meningkatkan keberhasilan menyusu secara
(Indrayani, 2018)
d. Kunjungan neonatal
2) NIFAS
a. Pengertian
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
atau nifas juga dapat diartikan sebagai masa postpartum atau masa sejak
bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim sampai 6 minggu
dan berakhir ketika alat kandung kembali seperti semula sebelum hamil,
yang berlangsung selama 6 minggu atau lebih dari 40 hari. ( Andina Vita
Sutanto, 2018)
a) Uterus
fundus uteri sulit diraba. Secara alami, kondisi atonia ini sangat singkat
dan terjadi inisiasi kontraksi segera yang timbul kembali sebagai akibat
Hal ini akan membantu plasenta lepas dari tempat insersinya. Setelah
seluruh plasenta lepas, yaitu kala empat, maka kontraksi yang diharapkan
dengan fundus rahim teraba setinggi 2 jari dibawah pusat. (Sri Astuti,
Hal ini disebabkan oleh kontraksi dan retraksi uterus yang terus
b. Atrofi jaringan
c. Autolisis
lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan hal
d. Efek oksitosin
mengurangi perdarahan.
perineum, vagina dan vulva kearah elastisitas dari legamentum otot rahim.
persalinan. Pada akhir minggu pertama dilalui oleh satu jari. Karena
Pada awal masa nifas, vagina dan muara vagina membentuk suatulorong
untuk sembuh tetapi pemulihan luka sub-mukosa lebih lama yaitu 4-6
minggu.
ditambah gejala seperti rasa gatal, tidak nyaman dan perdarahan berwarna
c) Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas mempunyai reaksi
lanuga dan mekonium. Jika lochia tidak berubah, hal ini menunjukkan
Lochea ini berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 postpartum.
serum, leukosit dan robekan atau laserasi plasenta. Lochia ini keluar
(d) Lochea alba (putih), mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel,
selaput lendir serviks dan serabut jaringan yang mati. Lochia alba ini
keadaanya.
(b) Motilitas
waktu yang singkat setelah bayi lahir. Pada persalinan bedah Caesar
Hal ini disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan
kembali normal.
yang patologi dari segera setelah lahir sampai hari kedua postpartum, kecuali
ada gejala infeksi dan preeklamsi. Dilatasi ureter dan kandung kemih normal
diafragma pelvis, serta fasia yang merenggang pada waktu persalinan, secara
beransur-ansur menjadi ciut dan pulih kembali sehingga tak jarang uterus jatuh
kendur. Stabilitas secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan.
a) Hormon plasenta
jam hingga hari ke 7 post partum dan sebagai konsep pemenuhan mamae
b) Hormon pituitary
tambahan yang diberikan. Untuk ibu yang menyusui dan tidak menyusui
akan
mempengaruhi lamanya ibu mendapatkan menstruasi kembali
Tabel 2.7
Perubahan Tanda-Tanda Vital
No Tanda Vital
1 Temperatur
Selama 24 jam pertama dapat meningkat sampai 38 derajat selsius
Sebagai akibat efek dehidrasi persalinan, setelah 24 jam wanita tidak harus
demam.
2 Denyut Nadi
Denyut nadi dan volume serta curah jantung tetap tinggi selama jam
pertama setalah bayi lahir. Kemudian mulai menurun dengan frekuensi
yang tidak diketahui. Pada minggu ke 8 sampai ke 10 setelah melahirkan,
denyut nadi kembali ke frekuensi sebelum hamil.
3 Pernapasan
Pernapasan harus berada dalam rentang normal sebelum melahirkan.
4 Tekanan Darah
Sedikit berubah atau menetap.
setalah kala III, ketika besarnya volume darah dari uterus terjepit di dalam
Merupakan perubahan umum yang penting keadaan normal dari sel darah
faktor pembekuan menurun cukup cepat. Akan tetapi darah lebih mampu
persalinan, tetap meningkat pada beberapa hari pertama post partum. Jumlah
sel darah putih dapat meningkat lebih lanjut sampai 25.000 – 30.000 di luar
keadaan patologi jika ibu mengalami partus lama. Hb, Ht dan eritrosit
berat badan pada masa nifas diantarannya adalah peningkatan berat badan
pascapartum.
10) Perubahan Kulit
Pada waktu hamil terjadi pigmentasi kulit pada beberapa tempat karena
sedikitnya 3 liter air setiap hari { anjurkan ibu untuk minum setiap kali
menyusui} Pil zat besi harus dimunum untuk menambah zat gizi
ASInya.
2. Ambulasi
merasa letih dan sakit. namun ibu harus dibantu turun dari tempat tidur
dalam 24 jam pertama setelah kelahiran per vaginam. Ambulasi dini sangat
terkontrol
baik. para wanita menyatakan bahwa meraka merasa lebih baik dan lebih
kurang sering terjadi yang penting, ambulasi dini juga menurunkan banyak
3. Eliminasi:Bak/Bab
Diuresis yang nyata akan terjadi pada satu atau dua hari pertama setalah
pada tonus otot. ia dapat dibantu untuk duduk di atas kursi berlung tempat
buang air kecil {commode} jika masih belum diperolehkan berjalan sendiri
dan mengalami kesulitan untuk membuang air kecil dengan pispot di atas
dilakukan daripada terjadi infeksi saluran kemih akibat urin yang bertahan.
menghindari konstpasi.
4 Kebersihan Diri/Perineum
ibu untuk memebersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil dan
besar. sarankan
ibu untuk menggantikan pembalut atau kain pembakut setidaknya dua kali
5 Istirahat
Istirahat pada ibu selama masa nifas beristirahat cukup untuk mencegah
tidur siang atau beristirahat selagi bayi dan dirinya sendiri.istirahat yang
memuaskan bagi ibu yang baru merupakan masalah yang sangat penting
dua malam pertama, ibu yang baru mungkin memerlukan obat tidur yang
hari biasanya sudah tidak dibutuhkan lagi dan tidak dianjurkan jika ibu
6 Seksual
Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya ke dalam vagina
tanpa rasa nyeri. pada masa nifas ibu sangat membutuhkan asihan sama
7 Senam nifas
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat mungkin oleh ibu
setelah melahirkan supaya otot-otot yang mengalami peregangan selama
hari pertama setelah melahirkan hingga hari ke-10 (Astuti, dkk. 2018:63).
ke bentuk semula).
kondisi semula.
masa nifas.
normal.
kehamilan.
3. Menghasilkan manfaat psikologis menambah kemampuan menghadapi
sebagai berikut:
(1) Untuk ibu melahirkan yang sehat dan tidak ada kelainan.
(2) Senam ini dilakukan setelah 6 jam persalinan dan dilakukan di rumah
sakit atau rumah bersalin, dan diulang terus di rumah (Astuti, dkk.
2018).
(4) Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah tidak
dapat dikeluarkan.
dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di bawah area iga-
iga. Nafas dalam dan lambat melalui hidung dan kemudian keluarkan
keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan kanan. Pada
waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan regangkan kaki kanan
sehingga ada regangan penuh pada seluruh bagian kanan tubuh. Lakukan
sebanyak 10 kali
kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan rilekskan dengan
perlahan.
Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian luar lutut
kiri.
Gambar 2.20 Gerakan kelima
Sumber : Astuti, dkk. 2018
F. Tidur telentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki diluruskan.
angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati badan semaksimal
mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan kanan vertikal dan
G. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke dalam dan
H. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah seperti
I. Berbaring dengan kedua kaki ditekuk dan sedikit diangkat lalu kedua tangan
memegang lutut. Angkat kaki kiri ke atas lalu turunkan kedalam posisi
semula, kemudian angkat kaki kanan keatas lalu turunkan seperti mengayuh
sepeda. Lakukan secara bergantian kaki kiri dan kanan sebanyak 10 kali.
1. Tahapan nifas
a) Rasa kram atau kejang dibagian bawah perut akibat kontraksi atau
dan juga untuk menjepit pembuluh darah yang terbuka diarea tempat
total.
konstan pada posisi ini dapat mengurangi kram. Kejang atau kram
pada masa ini. Suntikan oksitosin di berikan secara intra vena atau intra
muscular segera setalah kepala bayi lahir. Pemberian ASI segera setelah
bayi lahir akan merangsang pelepasan oksitosin karena isapan bayi pada
keluar. Turunnya
estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan prolaktin dan
Tabel 2.8
Macam-macam Lochea
Lochea Waktu Warna Cirri-ciri
Rubra (kruenta) 1-3 hari Merah Kehitaman Terdiri dari darah segar,
jaringan sisa-sisa
plasenta dinding rahim,
lemak bayi, lalugo
(rambut bayi) dan sisa
mekonium.
Sanginolenta 4-7 hari Merah kecoklatan Sisa darah bercampur
dan berlendir lendir
Serosa 7-14 hari Kuning kecokla Lebih sedikit darah dan
Tan lebih banyak serum, juga
terdiri dari leokosit dan
robekan atau laserasi
plasenta.
Alba >14 hari Putih Mengandung
berlangsung leukosit,sel desidua dan
2-6 sel epitel,selaput
postpartum lender
serviks,dan serabut
jaringan yang mati.
Lokhea purulenta Terjadi infeksi keluar
cairan seperti nanah
berbau busuk
Lokheastasis Lokhea tidak lancer
keluarnya.
(Andina Vita Sutanto, 2018)
Payudara akan semakin keras dan nyeri apabila tidak diisap bayi.fase itu
adalah saat-saat bagi bidan untuk mendorong ibu bersalin untuk belajar
menyusui bayi dengan benar karena pada umumnya ibu yang baru pertama
kali mengalami masa persalinan masih belum tau bagaimana cara menyusui
berhubungan
dengan payudara. Ibu terkadang juga akan mengeluh putingnya terasa perih
saat awal-awal mulai menyusui. Hal tersebut disebabkan karena ibu belum
terbiasa menyusui bayi. Padahal menyusui bayi akan menjadi suatu putting
lunak,sehingga nantinya akan menjadi suatu bentuk kenyaman bagi ibu ketika
menyusui.
d) Kesulitan buang air kecil ( BAK) dan buang air besar (BAB)
(1) Ibu bersalin akan sulit, nyeri dan panas saat buang ir kecil kurang lebih
selama 1-2 hari. Penyebabnya, trauma kandung kemih dan nyeri serta
(2) Kesulitan BAB disebabkan oleh trauma usus bawah akibat persalinan
e) Ganguan otot
Biasanya dapat dipicu oleh persalinan yang lama. Ibu dapat istirahat dengan
cukup setelah bersalin agar segera pulih dan dapat menjalankan kewajiban
1) Persalinan normal
Melalui persalainan normal rasa nyeri, Tidak enak atau kebal didaerah
perineum dan bertamabah nyeri apabila bersin atau batuk. Nyeri tersebut
berikut :
harus selalu dikompreskan pada leserasi data tiga atau empat, dan
(b) Anestesi topical sesuai kebutuhan, conoth dari anestesi ini adalah
(c) Rendam duduk dua sampai tiga kali sehari dengan menggukan air
beberapa kasi dengan ukurn 4x4 dalam mangkok atau baskom kecil,
pras kasa hingga tidak menetes, tetapi tetap basah, lipat sekali diatas
perineum
panggul.
didalam anus dan rektom. Selama kehamilan dan pada saat proses
persalinan. Pada ibu yang sudah menglami hemoroet sebelum
(b) Rendam duduk dengan air hangat atau dingin sedalam 10 sampai
(e) Minum lebih banyak dan makan dengan diet tinggi serat
2018)
e. Kunjungan
dilakukan sejak 24 jam setelah pulang. Jarang sekali suatu kunjungan rumah
lebih baru mengenai jadwal kunjungan nifas. Paling sedikit 4 kali kunjungan
pada masa, dilakukan untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir dan
untuk
mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
Adalah kunjungan nifas pada masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah
secara dini yaitu : atonia uteri (uterus tidak berkontraksi dengan baik),
robekan jalan lahir yang dapat terjadi pada daerah : perineum, dinding
payudara, retensi urin (air seni tidak dapat keluar dengan lancar atau
abnormal.
tanda penyulit.
Adalah kunjungan nifas dalam kurun waktu hari ke 4 sampai dengan hari ke
28 setelah persalinan. Tujuannya : Mengenali tanda bahaya seperti :
bayi.Asuhannya:
tanda penyulit.
Adalah kunjungan nifas dalam kurun waktu hari ke 29 sampai dengan hari
bayinya.
nifas dan infeksi ini mempunyai porsi besar. Alas an mengapa asuhan
Penolong persalinan wajib menjaga kesehatan ibu dan bayi baik kesehatan
memulihkan kesehatan umum ibu dengan jalan. Berikut adalah cara tepat
Beberapa zat gizi, baik zat gizi makro maupun mikro berperan
cadangan protein dalam tubuh pada kasusu gizi kurang atau buruk
ileh asam lemak bebas berperan dalam metabolism sel dan inflamasi
(Rahmawati, 2018)
terjadinya infeksi. Zat gizi mikro, seperti zink, zat besi, dan
dan organ tubuh yang bekerja lebih keras saat hamil serta untuk
dibutuhkan banyak zat besi (Fe) untuk menghasilkan sel darah merah
Bisa dengan cara mengonsumsi makanan yang kaya zat besi dan
suplemen zat besi dari dokter. Apabila otot-otot rahim lemah, sehingga
terjadinya perdarahan.
sterilisasi
d) Pergerakan otot yang cukup, agar tunas ototo menjadi lebih baik,
seorang ibu dalam keadaan masih merasakan sakit pada tubuhnya paca
melahirkan terkadang membuat ibu baru merasa ciut nyali. Awal peran
hal menyusui.
kesehatan, bidan merasakan lelah yang luar biasa, tetapi dukungan yang
pasiendalam hal ini ibu menyusui yang masih butuh dipandu. Sudah
normal lebih kompleks daripada ibu bersalin secara operasi karena pada
a) Ganti pembalut setiap 3-4 jam sekali atau bila pembalut sudah
c) Bila perineum dengan larutan antiseptic sehabis buang air kecil atau
Sarankan ibu bersalin untuk duduk diatas bantal untuk mendukung otot-
panas.
nifas.
Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat disampaikan kepada ibu
yang benar
mengoleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada sekitar putting susu
putting menjadi lunak atau pakai bantuan pompa. Susukan bayi setiap
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
khusus yang muncul sehubungan dengan kasus, maupun tindakan dan reaksi
B. Subjek penelitian
C. Waktu pengkajian
D. Tempat pengkajian
Penelitian ini telah dilakukan di Praktik Mandiri Bidan Piska Mariati Rumah
1. Data Primer
a. Wawancara
Menurut Sugiyono, 2018 wawancara merupakan pertemuan dua orang
untuk menukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
b. Observasi
2. Data sekunder
dokumen atau melalui orang lain. Data skunder pada kasus ini
2021, diantaranya buku registrasi, buku KIA (Kesehatan Ibu Dan Anak) /
Sumber data dalam laporan ini diperoleh dari catatandi Praktik Mandiri
2021, diantaranya buku registrasi, buku KIA pasien/kunjungan ibu, dan buku
Instrumen pengumpulan data adalah alat ukur atau pedoman yang digunakan
dalam bentuk format asuhan kebidan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
1) Alat yang digunakan dalam studi kasus ini adalah alat yang digunakan
1. Timbangan BB
4. Stetoskop
5. Tensi meter
6. Jam tangan
7. Hb Sahli
8. Spiritus
9. APD
10. Senter
12. Monoskop/dopler
13. Medlin
1. Tisu
2. Kasa
3. Kapas alcohol
4. Cairan bennedict
5. Cairan hcl
6. Handscoon
7. Jelly
BAB IV
TINJAUAN KASUS
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
2. Alasan Datang
3. Data Kebidanan
a. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya : 6 hari
Disminorhea : Tidak
b. Riwayat Pernikahan
1) Pernikahan : Sah
2) status : Menikah
3) Lamanya : 8 Tahun
Usia Jenis
N Tahun Tempat Penolo Nif Peny Anak
Kehamil Persalin ket
o Lahir Bersalin ng as ulit
an an
Jk BB PB
3.4
Nor 49
1. 2014 Aterm Spontan Rumah Bidan - LK 00 hidu
mal cm
gr p
2. Ini
1) GPA : G2P1A0
3) TP : 05 – 03- 2021
5) ANC :4x
7) Imunisasi TT
TT 1 : saat imunisasi caten
TT 3 : 6 bulan setelah TT ke 2
Hasil Screning
SD : ibu lupa
TM II : Tidak ada
e. Riwayat
KB
4. Data
Kesehatan
a. Nutrisi
2) Pola minum
c) Susu : 1 x sehari
b. Pola Eliminasi
1) BAK
Frekuensi : 6x/hari
2) BAB
Frekuensi : 1 x/hari
Konsistensi : lembek
2) Siang : ±2 jam ( tidur pukul 13.00 WIB dan bangun pukul 15.00
WIB
mencuci,menyapudanmengurusanak.
d. Personal Hygiene
1) Mandi : 2x/hari
e. Data Psikososial
berupa BPJS.
5) Rencana menyusui : ASI Eksklusif
B. DATA OBJEKTIF
a. Pemeriksaan Fisik
TD : 120/80 mmHg
RR : 23 x/menit
Nadi : 81 x/menit
Temperatur : 36,5o C
BB sebelum hamil : 57 kg
BB sekarang : 68 kg
LILA : 26 cm
IMT : BB(TB)2
68 (1.55)2 = 28,3kg/m2
b. Pemeriksaan Kebidanan
1) Inspeksi
a) Kepala
gigi
B) leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan kelenjar tyroid
c) Dada
Mammae : Simetris
Areola : Hiperpigmentasi
2) Palpasi :
(Divergen)
= 3.255 gr
3) Auskultasi
DJJ
4) Perkusi
: Kiri : (+)
c. Pemeriksanpenunjang
2021
C. ANALISA
Presentasi Kepala.
D. PENATALAKSANAAN
bulan
TD : 120/80mmHg S : 36.5OC
N : 81x/m. P : 23x/m
DJJ : 138x/m
mineral berupa zat besi, vitamin D , C, B12 serta Asam Folat yang
diminum sebelum tidur pada malam hari secara teratur dan hindari minum
Suplemen bersamaan dengan teh, kopi, minuman soda dan susu, usahakan
minum tablet Fe bersamaan dengan air jeruk atau air hangat untuk
benar).
2. Sering BAK
3. Sakit Kepala
III seperti
1. Perdarahan pervaginam
apabila ada salah satu tanda bahaya kehamilan tersebut maka ibu segera
keluar lendir bercampur darah, apabila ada salah satu tanda persalinan
topi bayi, kaos kaki bayi, selimut bayi, sarung tangan. Perlengkapan
untuk ibu yaitu baju yang longgar, kain, bra / BH, stagen, celana
CATATAN PERKEMBANGAN
KEHAMILAN PADA NY “F” G2P1A0 HAMIL 37 Minggu
Hari/Tanggal
No Diagnosa Catatan Perkembangan (SOAP)
& waktu
1. 17 Februari G2P1A0 37 Subjektif:
2021 minggu, Ibu ingin memeriksakan kehamilannya,
11.00 WIB Puka, JTH, mengatakan hamil 9 bulan anak kedua,
preskep belum pernah keguguran dan gerakan janin
masih dirasakan.
Objektif:
KU: baik
TD : 110/80 mmHg
Pols : 80 x/menit
RR :22 x/menit
BB : 68 Kg
T : 36.3oC
Data Kebiasaan Sehari-hari
a. Nutrisi
1) Pola makan : 3x/hari
a. Pagi: Sepiring nasi putih/nasi
goring, sayuran, lauk pauk.
b. Siang : Sepiring nasi, sayuran,
lauk pauk
c. Malam : Sepiring nasi, sayur
bening, lauk, buah.
2) Pola minum
a) Air putih : 8 gelas/hari (1 gelas)
b) Jamu : Tidak pernah
c) Susu : 1 x sehari
b. Pola Eliminasi
1) BAK
Frekuensi : 6x/hari
Warna : kuning jernih
Keluhan : tidak ada
4 BAB
Frekuensi : 1 x/hari
Konsistensi : lembek
Keluhan : tidak ada
c. Pola Istirahat dan Tidur
1) Malam : ±8 jam
2) Siang : ±2 jam
3) Keluhan : Tidak ada
4) Aktivitas :Ibudapat melakukan
kegiatanrumah tangga
d. Personal Hygiene
1) Mandi :2x/hari
2) Gosok gigi : 2x/hari
3) Ganti pakaian dalam :2 x/hari
e. Ektremitas
a. atas : simetris, tidak ada oedem,
jari jari lengkap
b. bawah : simetris, tidak oedem,
tidak ada varises, jari jari lengkap
1. Palpasi
TFU = 3 Jari dibawah prosesus
xyphoideus(PX) 32cm, pada fundus teraba
bokong, punggung teraba disisi kanan perut
ibu, bagian terkecil janin teraba di kiri,
presentasi kepala, sudah masuk PAP
TBJ : (32,5-11) x 155
= 3.332 gram
2. Auskultasi
DJJ
Frekuensi: 140 x/menit
Sifat : Kuat dan teratur
Punctummaximum : 3 jari dibawah
pusat
ibu sebelah kanan.
Analisa Data :
G2P1A0 hamil 37 minggu, JaninTunggal
Hidup (JTH), Presentasi Kepala.
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
yang telah dilakukan bahwakeadaan
ibu dan janin dalam keadaan baik,
penambahan berat badan normal, dan
bagian terbawah kepala.(Ibu
mengetahui hasil pemeriksaan).
No Hari/Tangg Diagnosa
Catatan Perkembangan (SOAP)
al & waktu
1. 25februari G2P1A0 Subjektif:
2021 hamil 39 Ibu datang ke Praktik Mandiri Bidan (PMB)
12.00 Wib Inpartu Piska Mariati, ibu mengatakan ingin
kala I fase melahirkan. Ibu mengaku sudah keluar
aktif, Janin lendir bercampur darah dan sakit pinggang
tunggal yang menjalar sampai ke perut sejak
hidup, pukul10.00 WIB, gerakan janin masih
presentasi dirasakan. Dan ibu mengatakan cemas
kepala. menghadapipersalinan.
Aktivitas :
Ibu berjalan-jalan untuk mempercepat
persalinan.
3. Pola Kebersihan diri
Terakhir Mandi : 2x/ (pagi, sore)
Sikat gigi: 2x/ hari setiap habis makan
Ganti pakaian dalam : 3x/ hari (saat
terasa lembab)
Vulva hygine :
(Setiap selesai BAK/BAB).
Objektif:
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TD : 120/70 mmHg
TB : 155 cm
Pols : 84 x/menit
BB : 70 kg
RR : 24 x/menit
Lila : 26 cm
T : 36.2oC
2. Inspeksi
a. Genetalia : ada lendir bercampur
darah
3. Palpasi Abdomen
TFU = pertengahan pusatdan px (33 cm),
pada fundus teraba bokong, punggung
teraba disisi kanan perut ibu, presentasi
kepala, sudah masuk PAP (2/5). TBJ :
(33-11) x 155
= 3.410 gram
His: 3x dalam 10 menit selama 35 detik,
teratur.
4. Auskultasi
DJJ : (+)
Frekuensi :148 x/menit
Sifat : kuat dan teratur
Lokasi : di bawah pusat sebelah
kanan perut ibu
5. Pemeriksaan dalam
14.00 WIB Portio : Tipis
Pendataran : 40 %
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : utuh
Presentasi : kepala
Penurunan : Hodge II
Penunjuk : UUK Kanan depan
Analisa Data :
G2P1A0 39 minggu inpartu kala 1 fase aktif,
Janin tunggal hidup, presentasi kepala,
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu bahwa saat ini
pembukaan sudah 4 cm dan keadaan bayi
normal, DJJ 148 x/m dan tidak ada
kelainan, His: 3x dalam 10 menit selama
35 detik, teratur.
(Ibu mengetahui hasil pemeriksaan)
6. Auskultasi
DJJ : (+)
Frekuensi :145x/menit
Sifat : kuat dan teratur
Lokasi : di bawah pusat sebelah
kanan perut ibu
7. Pemeriksaan dalam
kembali Portio : Tipis
Pendataran : 80 % cm
16.00 WIB Pembukaan : 8 cm
Ketuban : utuh
Presentasi : kepala
Penurunan : Hodge III
Penunjuk : UUK Kanan depan
His: 4x dalam 10 menit selama 45 detik,
teratur.
Analisa Data :
G2P1A0 39 minggu inpartu kala 1 fase aktif,
Janin tunggal hidup, presentasi kepala,
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu bahwa saat ini
pembukaan sudah 8 cm dan keadaan bayi
normal, DJJ 145x/m dan tidak ada
kelainan, His: 4x dalam 10 menit selama
35 detik, teratur.
(Ibu mengetahui hasil pemeriksaan)
No Hari/Tanggal Diagnosa
Catatan Perkembangan (SOAP)
& waktu
1. 25 Februari2021 G2P1A0 Subjektif:
18.15 WIB hamil 39 Ibu mempunyai keinginan untuk meneran.
minggu Ibu merasa adanya kontraksi yang semakin
inpartu meningkat dan tekanan yang kuatpada
kala II daerah rektum dan vagina, ibu mengaku
janin keluar air ketuban berwarna jernih.
tunggal
hidup, Objektif:
punggung 1. Pemeriksaan Umum
kanan, KU : Baik
presentasi Kesadaran :Compos
kepala, Mentis TD : 110/70 mmHg
TB : 155 cm
Pols : 84 x/menit
RR : 22x/menit
T : 36.4oC
2. Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
1. Terdapat tanda-tanda kala II,yaitu:
perineum menonjol, vulva membuka,
anus membuka.
b) Palpasi
His: 5x10’x50’’ teratur.
c) Auskultasi :
DJJ: (+)
Frekuensi : 142 x/menit,
Lokasi : di bawah pusat sebelah kanan
perut ibu
3. Pemeriksaan dalam
Portio : Tidak teraba
Pendataran : 100%
Pembukaan : Lengkap
Ketuban : Jernih
Presentasi : Kepala
Penunjuk : UUK
Penurunan : hodge III-IV
Analisa Data :
G2P1A0 hamil 39 minggu inpartu kala II fase
aktif,janin tunggal hidup, punggung kanan,
presentasi kepala.
Penatalaksanaan :
1. Memperhatikan tanda dan gejala kala II
yaitu ibu mempunyai keinginan untuk
meneran, perineum menonjol, vulva dan
2. spingter ani membuka, serta ibu
merasakan tekanan yang kuat dan
semakin meningkat pada daerah rektum
dan vagina.
(Tanda dan gejala kala II sudah ada)
N Hari/Tanggal Diagnosa
Catatan Perkembangan (SOAP)
o & waktu
1. 25 Februari P2A0Kala Subjektif:
2021 III Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan
18.35 WIB senang atas kelahiran bayinya dan masih
merasakan mules pada perut.
Objektif:
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis.
2. Pemeriksaan Kebidanan
Abdomen
TFU : sepusat
Kontraksi : baik
Kandung Kemih : tidak penuh
Pada vulva terdapat tali pusat, pada
vagina pengeluaran darah tidak aktif, dan
terdapat tanda-tanda lepasnya plasenta
Analisa Data :
P2A0 Kala III
Penatalaksanaan :
1. Palpasi kembali uterus untuk memastikan
tidak ada bayi kedua dalam uterus.
(Telah dilakukan dan tidak ada bayi
kedua)
N Hari/Tanggal Diagnosa
Catatan Perkembangan (SOAP)
o & waktu
1. 25 Februari P2A0Kala Subjektif:
2021 IV Ibu merasa lelah dan perutnya masih terasa mules
18.50 WIB dan bahagia atas kelahiran bayinya
Objektif:
Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran : composmentis.
Pemeriksaan Kebidanan
Abdomen
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : baik
Kandung Kemih : tidak penuh
Konsistensi : keras
Analisa Data :
P2A0 Kala IV
Penatalaksanaan :
1. Menjelaskan kepada ibu proses
persalinan telah selesai dan terdapat
robekan dijalan lahir (ibu mengerti
dengan keadaannya)
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa tidak ada
luka jalan lahir dan tidak perlu dilakukan
penjahitan luka jalan lahir (Ibu sudah
mengetahuinya)
3. Membersihkan ibu dan melakukan vulva
hygiene dengan air DTT (Ibu dibersihkan
dan dilakukan vulva hygiene)
4. Mengganti pakaian ibu dan memakaikan
pembalut pada ibu (Ibu sudah bersih dan
rapih)
5. Memberi ibu selamat atas kelahiran
anaknya
6. Melakukan dekontaminasi peralatan
bekas persalinan (Alat akan disterilkan).
7. Melakukan cuci tangan secara efektif
8. Menganjurkan ibu untuk makan dan
minum agar kondisi ibu segera pulih (ibu
makan seporsi nasi, sepotong tahu, ½
mangkuk sayur bening bayam dan
minum 2 gelas air putih).
9. Memantau kala IV pada satu jam pertama
15 menit. TTV: TD: 120/80mmHg,
T:370C RR : 21 x/ menit P: 80 x/menit
TFU : 2 jari di bawah pusat Kontraksi
uterus: baik (konsistensi keras)
Perdarahan :± 20 ml Kandung kemih :
kosong
10. T:36,90C RR : 20 x/ menit P: 80
110x/menit Memantau kala IV pada jam
kedua 30 menit. TTV: TD: /70mmHg,
TFU : 2 jari di bawah pusat
11. Sehingga uterus berkontraksi dan fundus
teraba keras.
12. Melakukandokumentasi (dokumentasi telah
dilakukan).
13. Memberikan bayi kepada bapak untuk
diazankan 1 jam atau setelah ibu
menyusui bayinya.
14. Melengkapi partograf.
I. SUBYEKTIF
BIODATA
Umur : 6 Jam
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
1. Kunjungan ke 1
B. Status Kesehatan
1. Riwayat Penyulit Pada Persalinan
e. Plasenta : Lengkap
g. Ketuban : Jernih
h. Lama persalinan :-
1) Kala I : 4 jam
2) Kala II : 15 menit
4) Kala IV : 2 jam
A. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : Composmentis
c. Tanda-tanda vital
1) Nadi : 120x/menit
2) RR : 48x/menit
3) T : 36,6°C
B. Pemeriksaan Khusus
a. Pemeriksaan Fisik
hematoma.
kelainan.
kelainan Labiospalatoskizis
10) Abdomen :simetris, tidak ada omfalokel, tidak ada perdarahan tali
13) Ekstremitas atas : jari lengkap, tidak ada sindaktili dan polidaktili,
14) Ekstremitas bawah :jari lengkap, tidak ada sindaktili dan polidaktili,
b. Pengukuran Antropometri
2) PB Lahir : 50 cm
3) Lingkar kepala : 33 cm
4) Lingkar dada : 32 cm
c. Pemeriksaan Refleks
d. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium klinik : tidak dilakukan
IV. PENATALAKSANA
memakaikan bayi topi, pakaian yang bersih dan hangat serta kering.Men-
jauhkan bayi dari ruang AC, kipas angin, dan jendela terbuka.Menganjur-
kan ibu untuk tetap memeluk bayinya agar tetap hangat dan dapat
kemudian keringkan dengan kassa steril, setelah kering balut tali pusat
3. Menganjarkan ibu cara menyusui yang benar yaitu adalah sebagai berikut:
a) Bagi ibu menyusui, posisikan diri senyaman mungkin dan rilekskan diri
Anda. Cara agar ibu merasa nyaman misalnya dengan bersandar atau
satu tangan dan pertahankan posisi payudara ibu dengan tangan ibu
yang lain. Lalu dekatkan muka bayi ke payudara ibu. Pastikan tubuh
puting susu ibu. Tujuannya agar mulut bayi terbuka lebar. Biarkan bayi
letakkan satu jari ibu ke sudut bibir bayi, nanti di sini anak akan
menggeser payudara. Hal ini akan membuat bayi rewel dan akan sulit
4. Memberitahu ibu untuk menjaga kebersihan tempat tidur ibu dan bayi,
segera ganti pakaian bayi apa bila BAK/ BAB. Anjurkan ibu untuk
menjaga kebersihan tali pusat, jangan biarkan kotor dan lembab karena
5. Menjelaskan pada ibu bahwa bayi telah diberikan suntikan Vit K pada 1/3
paha kiri luar bayi segera setelah bayi lahir dan salap mata pada mata kiri
bayinya tanpa memberi makanan tambahan apapun karena ASI sangat baik
untuk tumbuh kembang bayi dan sebagai zat antibodi yang membuat bayi
tidak mudah sakit.(Ibu mengerti dan mau memberikan ASI Eksklusif pada
bayinya)
bayinya berwarna kuning lebih dari 3 hari, bayi sulit bernapas, tidak mau
tinggi. Jika ibu menemukan salah satu tanda diatas Anjurkan ibu untuk
segera bawa bayinya ke tenaga kesehatan terdekat untuk dilakukan
penanganan segera.
(Ibu mengerti dan sudah mengetahui tanda bahaya BBL dan bersedia
diatas)
maret 2021.
N Hari/Tanggal Diagnosa
Catatan Perkembangan (SOAP)
o & waktu
1. 03Mraret 2021 Neonatus Subjektif:
10.00 WIB usia 7 hari Ibu mengatakan bayinya menyusu ASI saja,
bayi sudah BAK dan BAB
Objektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : baik
Kesadaran:
composmentis Tanda-
tanda vital
HR : 139 x/m,
RR : 43x/m,
T : 36,70C
BB : 3.500 gram
PB : 50 cm
LK : 33 cm
LD : 32 cm
Lila: 12 cm
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
a. Kepala: tidak ada sefal hematoma dan
caput suksedeneum
b. Mata : simetris, tidak ikterik
c. Hidung : tidak ada kelainan, ada
septum
d. Telinga : simetris, tidak ada kelainan
e. Mulut :tidak ada labioskizis dan
tidak ada labiopalatoskizis
f. Dada : simetris, tidak ada retraksi
dinding
dada
g. Abdomen : tidak ada perdarahan tali
pusat, dan tidak infeksi
h. Genetalia eksterna : scrotum berwarna
hitam, testis sudah turun
i. Ekstremitas: simetris
Analisa Data :
Neonatus usia 7 hari
Penatalaksanaan :
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan bayinya
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
bahwa bayi dalam keadaan sehat (Ibu dan
keluarga mengetahui kondisi kesehatan
bayinya)
N Hari/Tanggal Diagnosa
Catatan Perkembangan (SOAP)
o & waktu
1. 26Februari202 Post Subjektif:
1 partum 6 Ibu baru saja melahirkan anak kedua. Ibu
00.15 WIB jam mengatakan masih merasakan mules pada
perutnya.
Analisa Data :
Post partum spontan hari ke 1
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
bahwa KU dan tanda-tanda vital ibu
dalam batas normal.
KU : Baik
Kes : Composmentis
Suhu: 36,5OC
Nadi : 82 kali/menit
Pernafasan: 20 kali/menit
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
TFU : 3 jari bawah pusat
(Ibu mengetahui hasil pemeriksaan)
N Hari/Tanggal Diagnosa
Catatan Perkembangan (SOAP)
o & waktu
1. 02 maret 2021 Post Subjektif:
09.00 WIB partum Ibu mengatakan kurang istirahat karena
spontan 6 sering bangunpada malam hari untuk
hari menyusui bayinya danmengganti popok
bayinya.
Objektif:
Melakukan observasi KU dan TTV
TD : 120/80 mmHg
Pols : 82 kali/menit
RR : 24 kali/menit
T : 36,5 oC
Lochea : Serosa
TFU : teraba disimpisis
Analisa Data :
Post partum spontan 6 hari
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu ibu tentang hasil
pemeriksaan bahwa :
TD : 120/80 mmHg
Pols : 82 kali/menit
RR : 24 kali/menit
T : 36,5 oC
Lochea : Serosa
TFU : teraba disimpisis
(Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan)
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan kebidanan yang
diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir yang
Muara Eim
“F” diPraktik Mandiri Bidan (PMB) Piska Mariati Kabupaten Muara Eim
tahun 2021 penulis akan membahas tentang ada atau tidak adanya
kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik saat melakukan pengkajian
mulai dari kehamilan, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir yang
ini adalah kehamilan yang pertama, ibu mengatakan bahwa Hari Pertama
Haid Terakhirnya (HPHT) pada tanggal 26 mei 2020 yang kemudian dari
05Maret2021. Pengkajian pada Ny. “F” ini dilakukan sejak bulan february
2021. Hasil pemeriksaan yang diperoleh Ny. “F” dalam keadaan normal dan
satukali pada trimester I, dua kali pada trimester kedua, dan dua kali pada
trimester satu, Kunjungan 2 (K2) juga dilakukan sekali di trimester dua dan
dua kali kunjungan antenatal pada trimester tiga untuk memenuhi K3 dan
diberikan harus sesuai dengan standar pelayanan ibu hamil yang terdiri atas
Berat badan ibu hamil akan bertambah 6,5 sampai 16,5 selama hamil
dilakukan untuk menapis adanya faktor risiko pada ibu hamil. Tinggi
wajah dan atau tungkai bawah; dan atau proteinuria). Tekanan darah
yaitu120/80 mmHg.
ialah 26 cm.
(32 cm). Hal ini sudah sesuai dengan TFU pada usia 36 minggu 2 hari
DJJ (+) dengan frekuensi 140x/menit bersifat kuat dan teratur pada
dengan panas tinggi dan sakit berat dapat diimunisasi segera setelah
sembuh. Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil
dasar pada bayi balita dan masa sekolah. TT1 diberikan pada saat
Berdasarkan skrining imunisasi pada Ny.”F” ibu saat bayi balita masa
sesuai jadwal. Hal ini berarti status imunisasi Ny.”F” yaitu TT5 dengan
merah. Tablet besi deberikan pada ibu hamil sebanyak 90 tablet selama
untuk
Fumaret dan 400 Folic Acid. Kandungan Fe dan asam folat pada Vitonal
F telah mencukupi kebutuhan minimal Fe dan asam folat pada ibu hamil
meliputi golongan darah, hemoglobin, protein urin, dan gula darah puasa.
i. Tatalaksana kasus
Pada kasus ini, Ny. “F”tidak ditemukan masalah lain yang perlu
dirujuk karena ibu sudah selalu mendapatkan KIE tentang kesehatan ibu
dengan beristirahat yang cukup sekitar 7-8 jam perhari dan tidak bekerja
yang berat, asupan makanan yang cukup dengan pola gizi seimbang
untuk proses tumbuh kembang janin, perilaku hidup bersih dan sehat dan
yang meliputi kesehatan ibu, perilaku hidup bersih dan sehat, peran
B. Persalinan.
1. Kala I
Berdasarkan data subjektif pada kala I didapatkan hasil tanggal 25
9 bulan anak ke-2 dengan keluhan sakit perut yang menjalar dari
depan, sifat his teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin
fisik didapatkan ibu dan janin dalam keadaan baik, tanda-tanda vital ibu
pukul
fase aktif ketika pembukaan serviks 4 cm. Menilai dan mencatat DJJ,
kontraksi, nadi setiap 30 menit (lebih sering jika terjadi kontraksi); Nilai
dan catat tekanan darah setiap 4 jam (lebih sering jika diduga ada
penyulit). Nilai kemajuan persalinan setiap 4 jam atau jika terdapat
indikasi. Hal ini menunjukkan tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik.
jam. Pada Ny. “F” lama kala I berlangsung selama 8 jam dihitung dari
2. Kala II
18.15WIB, ibu mengatakan mules semakin sering dan lama, ada rasa
ingin meneran, ada tekanan pada anus. Data objektif diperoleh hasil
membuka, dan perineum menonjol. Tanda dan gejala kala II pada Ny.
UUK kanan depan, dan penurunan Hodge III-IV, his 4x10’45” dan DJJ
145 x/menit.
jika ada kontraksi dan menganjurkan istirahat apabila tidak ada rasa
Pada pukul 18.30 WIB bayi lahir spontan dengan APGAR skor 8/9,
jenis kelamin laki-laki, berat badan 3.300 gram, dan panjang badan
nomor tiga dari 60 langkah APN yaitu penggunaan alat pelindung diri
3. Kala III
Kala III adalah waktu untuk pelepasan dan pengeluaran plasenta.
vulva terdapat tali pusat, dan pada vagina pengeluaran darah tidak aktif,
(indrayani 2018)
Pada pukul 18.33 WIB, terdapat tali pusat pada vulva, dan pada
dengan memilin plasenta searah jarum jam, massase fundus uteri, dan
ada laserasi jalan lahir. Plasenta lahir lengkap pukul 18.45WIB, Dalam
Dalam hal ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik
karena manajemen aktif kala III dilakukan sesuai dengan teori yaitu
langkah pertama, dilakukan penyuntikan oksitosin 10 IU, melakukan
4. Kala IV
Pada pukul 19.00 WIB, ibu merasa lelah dan perutnya masih terasa
keluar kurang lebih 150 cc, pemeriksaan TFU 2 jari dibawah pusat,
uterus dan
menilai kontraksi, mengevaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah,
memeriksa nadi dan kandung kemih ibu setiap 15 menit sekali pada 1
jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua
menggunakan air DTT, bersihkan sisa cairan ketuban, lendir, dan darah.
Bantu ibu memakai pakaian yang bersih, pastikan ibu merasa nyaman,
sarung tangan dan buang ke tempat sampai yang sesuai, cuci kedua
C. Neonatus
18.30 WIB, berat lahir3300 gram, panjang lahir 50 cm, lingkar kepala 33
untuk menilai apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Adapun penilaian
tonus otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan reaksi terhadap
hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi normal (vigorous baby
= nilai apgar 7-10), asfiksia sedang-ringan (nilai Apgar 4-6), atau bayi
Menurut Elisabeth 2018 ciri-ciri bayi lahir normal yaitu berat badan
2500-4000 gram, panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, lingkar
mayora sudah menutupi labia minora, laki-laki testis sudah turun, skrotum
sudah ada, refleks hisap dan menelan sudah terbentuk dengan baik, reflek
morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik, refleks graps atau
pusat dipotong dan diikat serta dibungkus menggunakan kassa steril tanpa
anterolateral paha kiri, diberikan salep mata sebagai profilaktif yaitu salep
kanan.
Bayi diberikan salep mata dan vitamin K setelah IMD. Salep mata
diberikan pada mata kanan dan kiri bayiuntuk pencegahan infeksi mata.
batas normal yaitu HR: 139 x/m, RR: 43x/m,T: 36,70C, BB: 3300 gram,
PB: 50 cm, LK : 33 cm, LD : 35 cm, dan Lila: 12 cm. Tali pusat tidak ada
perdarahan, dan tidak ada tanda infeksi, kulit tidak ikterus, menyusui
Kunjungan bayi kedua dilakukan saat umur bayi 7hari pada tanggal 03
normal yaitu HR: 144 x/m,RR: 42x/m, T: 36,80C, BB: 3300 gram, PB: 50
cm, LK: 33 cm, LD: 35 cm, LP: 35 cm dan LilA: 12 cm. Tali pusat sudah
lepas, tidak ada tanda infeksi, kulit tidak ikterus, menyusui lancar.
eksklusif, personal
hygiene, menjemur bayi agar tidak ikterus, rutin membawa bayi ke
dilaksanakan saat ini yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-7 hari, dan umur 8-
D. Masa Nifas
Dalam melaksanakan asuhan secara komprehensif pada Ny. “F” pada masa
pengkajian pada Ny. “F” mengeluh masih mules pada bagian perut. Dari
37,0°C dan pemeriksaan khusus didapatkan hasil TFU 2 jari bawah pusat,
agar tetap hangat. Dalam teori pengawasan 6 jam post partum yakni
adalah 2 jari di bawah pusat. Menurut Asih (2017), lokia rubra muncul
pada hari pertama sampai hari ketiga postpartum. Dalam hal ini tidak
Februari 2020 pukul 13.00 WIB. Pada kunjungan ke-2 (6 hari post partum)
ibu mengatakan bahwa dirinya sehat, tidak ada keluhan.Dari data objektif
pola istirahat yang cukup. Dalam teori pengawasan 6 hari post menurut
mengenai asuhan bayi. Dalam hal ini sesuai antara teori dengan praktek.
2-3 jari diatas sympisis atau pertengahan pusat sympisis, setelah 14 hari
hampir tidak teraba diatas sympisis, setelah 42 hari sudah normal seperti
meningkatkan kandungan vitamin A dalan Air Susu Ibu (ASI), bayi lebih
kebal dan jarang kena penyakit infeksi, kesehatan ibu lebih cepat pulih
setelah melahirkan.
yaitu
Ny.”F” tidak diberikannya kapsul Vitamin A 200.000 IU segera setelah
persalinan dan 24 jam setelah persalinan. Dalam hal ini ada kesenjangan
BAB VI
PENUTU
A. Kesimpulan
dan bayi baru lahir (BBL), maka penulis mengambil suatu kesimpulan yaitu:
1. Penulis telah mampu melaksanakan pengkajian data subjektif secara
masa kehamilan trimester tiga, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir.
2. Penulis telah mampu melaksanakan pengkajian data objektif pada Ny. “F”
dalam masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir melalui
pengumpulan data.
kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir setelah dilakukan analisis
Ny “F” mulai dari masa kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir
a. Asuhan yang diberikan selama masa hamil, yaitu: memberitahu ibu hasil
saat hamil, menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, dan tidak banyak
keadaan ibu, dan janin selama kala I, membantu proses kelahiran bayi pada
kala II, menolong lahirnya plasenta pada kala III, dan melakukan
pemantauan
keadaan dan tanda-tanda vital, perdarahan, kandung kemih, kontraksi dan
c. Pada bayi baru lahir diberikan asuhan seperti: menjaga kehangatan bayi,
pusat, melakukan inisiasi dini, dan kontak kulit ibu dan bayi, melakukan
d. Pada masa nifas asuhan yang diberikan yaitu melakukan pemeriksaan fisik,
kehangatan bayi dan memberikan ASI setiap bayi ingin menyusu atau setiap
2-3 jam, mengajarkan ibu posisi menyusui yang benar, menganjurkan ibu
B. Saran
1. Bagi Penulis
mutu
dan kualitas pelayanan kesehatan dalam memberikan asuhan kebidanan
ilmu yang baru, serta diharapkan bagi pihak institusi pendidikan dapat
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Sri. Dkk. 2018. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan. Bandung: PT
Gelora Aksa Pratama.
Medika.
ECG
Sutarjo, Untung Suseno. 2020. Data Dan Informasi Propil Kesehatan
Widiastini, Lidia. 2018. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bayi Baru Lahir.
Bogor: IN Media.
DOKUMENTASI ANC
K1
K2
DOKUMENTASI INC
DOKUMENTASI PNC
DOKUMENTASI BBL