DI
PUSKESMAS KENALI BESAR
KECAMATAN ALAM BARAJO KOTA JAMBI
TAHUN 2018
DISUSUN OLEH :
DEFI SYAFRIANTI
NIM PO.71.24.0.17.4516
OLEH :
DEFI SYAFRIANTI
NIM PO.71.24.0.17.4516
TANDA TANGAN
Mengetahui,
Ketua Program Studi D III Kebidanan,
i
HALAMAN PENGESAHAN
OLEH :
DEFI SYAFRIANTI
NIM PO.71.24.0.17.4516
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang ibu dapat meninggal tiap menit dalam sehari yang disebabkan oleh
sementara total kematian ibu dan bayi baru lahir dikawasan ini diperkirakan berturut-
turut 170.000 dan 1,3 juta pertahun, kematian ibu sebanyak 99% akibat masalah
Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan tolak
ukur dalam menilai kesehatan suatu bangsa, oleh sebab itu pemerintah berupaya keras
menurunkan AKI dan AKB melalui program Gerakan Sayang Ibu (GSI), safe
Kesehatan Nasional (JKN). Bidan berperan sangat penting dalam menurunkan AKI dan
AKB. Karena bidan sebagai ujung tombak atau tenaga kesehatan yang berada di garis
faktor antara lain rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan, faktor 4
terlalu 3 terlambat, fasilitas kesehatan yang kurang memadai (Nurasiah dkk, 2014).
Secara langsung penyebab tingginya AKI adalah perdarahan post partum, infeksi, dan
eklampsi. Dari 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sejumlah 27% akan mengalami
1
2
komplikasi atau masalah yang bisa berakibat fatal (Hutari, 2012). Sedangkan AKB
2012).
Jumlah kematian ibu di Kota Jambi pada tahun 2017 adalah sebanyak 31 kasus
kematian ibu maternal dari 13.044 orang kelahiran hidup. Dan jumlah kematian bayi di
kota Jambi sebanyak 7 kasus bayi yang mati tahun 2017. (Profil Kesehatan Kota Jambi,
2017).
Puskesmas Kenali Besar melakukan pelayanan khusus seperti kesehatan ibu dan
anak (KIA), KB dan PONED. Angka kematian ibu (AKI) pada tahun 2017 tidak
ditemukan kasus kematian ibu. Jumlah Angka Kematian Bayi (AKB), di Puskesmas
Kenali Besar pada tahun 2017 di temukan 1 kasus kematian bayi lahir mati. (Profil
Hal ini melatar belakangi penulis untuk melakukan studi kasus dalam pembuatan
Laporan tugas akhir ini melalui pendekatan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny.
B. Batasan Masalah
dalam Laporan Tugas Akhir ini yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan Komprehensif
Pada Ny. P. di Puskesmas Kenali Besar kecamatan Alam Barajo Kota Jambi Tahun
2018 ?”
C. Tujuan Penelitian
3
1. Tujuan Umum
Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Kota Jambiperiode Mei- July 018.
2. Tujuan Khusus
pada Ny. P. di Puskesmas Kenali Besar, Kec. Alam Barajo, Jambi periode
Mei-July 2018.
tepat, efesien dan aman pada NY. P . di PMB H.F di wilayah kerja
D. Manfaat Penulisan
pada ibu dan bayi, sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas Kegiatan
3. Bagi Klien
masalah yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan
nifas sehingga dapat melewati masa kehamilan sampai bersalin dengan aman tanpa
penyulit.
4. Bagi Penulis
E. Ruang Lingkup
1. Sasaran
5
Sasaran asuhan kebidanan komprehensif yang diambil dalam study kasus ini
2. Tempat
Tempat atau lokasi yang digunakan dalam memberikan asuhan kebidanan ini adalah di
3. Waktu
Asuhan ini dilakukan pada Mei sampai dengan bulan Agustus 2018.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Klinis
1. Kehamilan
a. Definisi Kehamilan
sperma dari laki-laki, sel telur akan bisa selama maksimal 48 jam, spermatozoa
sel yang sangat kecil dengan ekor yang panjang bergerak memungkinkan untuk
dapat menembus sel telur (konsepsi), sel-sel benih ini akan dapat bertahan
nidasi, jika nidasi ini terjadi, barulah disebut adanya kehamilan. Pada
umumnya nidasi terjadi di dinding depan atau belakang rahim dekat pada
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Kehamilan terjadi selama 40 minggu atau 9 bulan 7 hari mulai dari
menstruasi terakhir atau ovulasi sampai partus dan tidak lebih dari 43 minggu.
1
2
akan dibahas mengenai perubahan fisik pada ibu hamil trimester III :
1) Uterus
Pada trimester III itmus lebih nyata menjadi bagian korpus uteri dan
karena kontraksi otot-otot bagian atas uterus, SBR menjadi lebih lebar dan
tipis, tampak batas yang nyata antara bagian atas yang lebih tebal dan
segmen bawah yang lebih tipis. Setelah minggu ke-28 kontraksi Braxton
memulai persalinan.
Pada akhir kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu atas panggul,
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai
air menjadi lancar. Pada kehamilan tahap lanjut, pelvis ginjal kanan dan
ureter lebih berdilatasi daripada pelvis kiri akibat pergeseran uterus yang
perubahan ini membuat pelvis dan ureter mampu menampung urine dalam
volume yang lebih besar dan juga memperlambat laju aliran urin.
3
3) Sistem Respirasi
Terjadi kenaikan berat badan sekitar 5,5 kg, penambahan berat dari mulai
5) Sirkulasi Darah
6) Sistem Muskuloskeletal
Sendi pelvik pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh
penantian. Pada periode wanita menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya, dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya. Ada perasaan
tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat waktunya, fakta yang
4
menempatkan wanita tersebut gelisah dan hanya bisa melihat dan menggangu
Wanita mungkin khawatir terhadap hidupnya dan bayinya, dia tidak akan tahu
kapan dia melahirkan. Ibu mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik
yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman timbul kembali
karena perubahan body image yaitu merasa dirinya aneh dan jelek. Ibu
hak istimewa yang dimiliki selama kehamilan, terpisahnya bayi dari bagian
Menurut Kusmiyati dkk (2009), kebutuhan dasar ibu pada timester III
yaitu :
a) Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada manusia termasuk ibu hamil.
Berbagai gangguan pernafasan bisa terjadi pada saat hamil sehingga akan
Untuk mencegah hal tersebut dan untuk memenuhi kebutuhan oksigen maka
asma.
(hipotensi supine).
b) Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi
bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal harganya. Gizi
pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil
c) Personal Hygiene
dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak
buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
sering kali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang
Pada dasarnya pakaian apa saja bisa dipakai, baju hendaknya yang longgar
dan mudah dipakai serta bahan yang mudah dipakai serta bahan yang
mudah menyerap keringat. Ada dua hal yang harus diperhatikan dan
dihindari yaitu :
- Sabuk dan stoking yang terlalu ketat, karena akan mengganggu aliran
balik.
Masalah buang air kecil tidak mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar.
menjadi lebih basah. Situasi basah ini menyebabkan jamur tumbuh sehingga
wanita hamil mengeluh gatal dan meneluarkan keputihan. Rasa gatal sangat
Dianjurkan untuk minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Mereka harus cukup
minum agar produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi
pada saat melakukan hubungan seksual, oleh karena itu, ibu hamil
kemihnya.
7
istirahat dalam keadaan rileks dan pada siang hari selama 1 jam.Ibu hamil
harus menghindari posisi duduk dan berdiri dalam menggunakan kedua ibu
f) Seksual
dibenarkan bila :
- Ketuban pecah
hubungan seks dengan aktif menunjukan insidensi fetal distress yang lebih
tinggi. Pria yang menikmati kunikulus (stimulasi oral genetal wanita) bisa
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu
istirahat.
8
Nyeri yang terjadi pada ligament karena pelebaran dan tekanan pada
tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil yaitu pada saat duduk,
mengangkat.
h) Exercise/Senam Hamil
perubahan titik berat tubuh, Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa
i) Istirahat /Tidur
perkembangan dan pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari kurang lebih
8 jam dan istirahat dalam keadaan rileks dan pada siang hari selama 1
pertama kali. Disinilah pembinaan hubungan antara penolong dan ibu saling
dengan lancar.
usaha yang bersifat turun temurun dan sesuai dengan adat kebiasaan
1) Keputihan
kadar estrogen.
Disebabkan oleh tekanan uterus pada kandung kemih, nocturia akibat ekresi
Air dan sodium tertahan dibawah tungkai bawah selama siang hari
karena statis vena, pada malam hari terdapat aliran balik vena yang
3) Haemoroid
gravida terhadap vena hemorida, dukungan yang tidak memadai pada vena
4) Konstipasi
5) Sesak Nafas
peningkatan, tidur dengan bantal extra, makan jangan terlalu kenyang porsi
kecil tapi sering, jangan merokok, dan jika berlebihan pergi ke dokter.
7) Pusing
yang mengurangi aliran balik vena dan menurunkan output cardiac serta
Disebabkan oleh kongesti vena dalam vena bagian bawah yang meningkat
dan lama berdiri. Penangananya yaitu, istirahat paha dan kaki diangkat 1
jam kurang lebih 2 kali sehari, berdiri jangan terlalu lama, dan memakai
stocking.
11
Menurut Sulistyawati (2011), tanda bahaya pada masa kehamilan terdiri dari :
1. Perdarahan Pervaginam
trimester terakhir dalam kehamialn sampai bayi lahir. Pada kehamilan lanjut
perdarahan yang tidak normal adalah merah banyak dan kadang-kadang tidak
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
menunjukan masalah serius adalah sakit kepala yang hebat yang menetap, dan
tidak hilang setelah beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.
Hampir dari separuh ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal pada
kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
Harus dapat dibedakan antara urin dengan air ketuban. Jika keluarnya cairan ibu
tidak terasa, berbau amis, dan warna putih keruh, berarti yang keluar adalah
cairan ketuban. Jika kehamilan belum cukup bulan, hati- hati akan adanya
10 kali dalam 24 jam. Jika kurang dari itu, maka waspada akan ada gangguan
Sebelumnya harus dibedakan nyeri yang dirasakan adalah bukan his seperti
pada persalinan. Pada kehamilan lanjut, jika ibu merasakan nyeri yang hebat,
tidak berhenti setelah beristirahat, disertai dengan tanda- tanda syok yang
membuat keadaan umum ibu makin lama makin memburuk, dan disertai
perdarahan yang tidak sesuai dengan beratnya syok, maka kita harus waspada
2. Antenatal Care
a. Definisi
Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi
bayi.
selama kehamilan.
komplikasi.
nifas normal dan merawat anak secara fisik, psikologis, dan social.
Kebijakan program
3) Temukan kelainan/ periksa daerah muka dan leher (gondok, vena jugularis
externa), jari dan tungkai (edema), lingkaran lengan atas, panggul (perkusi
10) Terapi dan pencegahan anemia (tablet Fe) dan penyakit lainnya sesuai
13) Tingkat pengetahuan ibu hamil (penyuluhan) : makanan bergizi bagi ibu
hamil, tanda bahaya kehamilan, petunjuk agar tidak terjadi bahaya pada
Tabel 2.1
Jadwal Imunisasi TT.
Interval Lama %
Antigen
(selang waktu minimal) Perlindungan perlindungan
TT1 Pada kunjungan ANC pertama - -
TT2 4 minggu setelah TT1 3 tahun 80
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
25 tahun atau
TT5 1 tahun setelah TT4 99
seumur hidup
Rumus Mc Donals
Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2 dan dibagi
menentukan Taksiran Berat Janin (TBJ), taksiran ini hanya berlaku untuk
dalam cm – n) x 155 = Berat (gram). Bila kepala diatas atau pada spina
11.
3. Persalinan
a. Definisi
membrane dari dalam Rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari
frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul
lengkap sehingga siap untuk pengeluaran janin dari rahim ibu (Rohani, 2011).
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada
16
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Ibu belum inpartu jika
(JNPK-KR, 2012).
teratur, ritmik, dan nyeri menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks dan
benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks. Perlu diketahui
1) Estrogen
2) Progesteron
Braxton Hicks. Kontraksi Braxton Hicks akan menjadi kekuatan dominan saat
nilainya akan meningkat mulai dari umur kehamilan minggu ke-15. Ada
Teori keregangan
mulai.
tertentu.
Teori prostaglandin
persalinan.
c. Tanda-Tanda Persalinan
berikut :
Terjadi lightening
karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul, pada multigravida
minggu menjelang persalinan. Bila bagian terbawah bayi telah turun, maka
ibu akan merasa tidak nyaman, selain nafas pendek pada trimester 3,
- Meningkatnya tekanan oleh sebagian besar bagian janin pada saraf yang
- Durasi pendek
Perasaan sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan
yaitu tiga faktor utama yaitu passage way, passanger, power dan dua faktor
segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan. Segmen atas
memegang peran pasif dan makin tipis dengan majunya persalinan karena
peregangan. Jalan lahir terdiri dari pelvis dan jaringan lunak serviks, dasar
panggul, vagina dan introitus. Walawpun jarring lunak terutama otot dasar
panggul membantu kelahiran bayi tetapi pelvik ibu jauh lebih berperan
dalam proses kelahiran. Oleh karena itu, ukuran dan bentuknya harus
sesuai.
beberapa faktor yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap, dan
posisi janin karena plasenta dan air ketuban juga harus melewati jalan lahir,
maka dianggap sebgai bagian dari passanger yang menyertai janin. Namun
kehamilan normal.
Power (kekuatan)
His merupakan kontraksi otot rahim pada persalinan yang terdiri dari
Tenaga mengejan
Position (posisi)
Posisi tegak meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk, jongkok. Posisi tegak
uterus lebih kuat dan lebih efisien untuk membantu penipisan dan dilatasi
tersebut idak memahami apa yang terjadi dengan dirinya, ibu bersalin
1) Perubahan Fisiologis
sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila terjadi kontraksi.
22
Suhu tubuh
Denyut jantung
persalinan.
Pernafasan
Perubahan metabolisme
anaerobic akan naik secara perlahan, hal ini dapat disebabkan karena
Perubahan gastrointestinal
Perubahan renal
Poliuri sering terjadi selama persalinan, hal ini disebabkan oleh kardiak
Perubahan Hematologis
Kontraksi uterus.
Pada uterus bagian atas terbentuk segmen atas rahim (SAR) dengan sifat
otot yang lebih tebal dan kontraktif. Pada bagian ini terdapat banyak
otot serong dan memanjang. SAR terbentuk dari fundus sampai isthmus
bagian bawah antara isthmus dengan serviks, dengan sifat otot yang
tipis dan elastis, pada bagian ini terdapat banyak otot yang melingkar
dan memanjang.
24
(OUI) ditarik oleh SAR yang menyebabkan serviks menjadi pendek dan
saja karena penarikan SAR akan tetapi juga karena tekanan isi
persalinan terjadi.
Blood show
Blood show adalah pengeluaran dari vagina yang terdiri atas sedikit
lendir yang bercampur darah, lendir ini berasal dari ekstruksi lendir
korion yang menempel pada uterus, dengan adanya tekanan maka akan
terlihat kantong yang berisi cairan yang menonjol ke OUI yang terbuka.
2) Perubahan Psikologis
ibu bersalin, terutama bagi ibu yang pertama kali melahirkan, antara lain :
f. Tahapan Persalinan
1) Kala I dimulai dari saat persalinan sampai pembukaan lengkap (10 cm).
Proses ini terbagi dalam 2 fase yaitu fase laten (8 jam) serviks membuka
sampai 3 cm. Fase aktif (7 jam) serviks membuka dari 4 cm sampai 10 cm.
2) Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
Proes ini biasanya berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi.
3) Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya placenta, yang
postpartum.
Batasan
2012).
Fase laten
Fase aktif
2) Perdarahan pervagina
10) Gawat janin (DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 180x/menit pada
11) Primipara dalam fase aktif persalinan dengan palpasi kepala janin
masih 5/5
12) Presentasi bukan belakang kepala (sungsang, letak lintak, dan lain-
lain)
15) Syok (nadi cepat atau lemah, tekanan darah rendah, pucat, nafas
cepat)
1) Batasan
Kala dua persalinan dimulai dari pembukaan lengkap serviks (10 cm),
dilanjutkan dengan upaya mendorong bayi keluar dari jalan lahir dan
Menurut JNPK-KR (2012), tanda dan gejala kala dua persalinan adalah :
kontraksi.
vaginanya.
Perineum menonjol
29
diakhiri dengan lahirnya bayi secara normal. Gejala dan tanda kala dua
lengkap, beritahu pada ibu bahwa akan terjadi dorongan alamiah berupa
rasa tegang pada dinding perut yang diikuti rasa nyeri dan ingin
meneran untuk mengeluarkan bayi dari jalan lahir. Setelah itu kontraksi
mereda dan ibu harus beristirahat hingga timbul kembali gejala alamiah
2012).
1) Batasan
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
Tujuan
spontan.
Keuntungan
Langkah-langkah
31
bayi lahir
meliputi :
- Kontraksi
Setelah bayi lahir kontraksi setiap 4-5 menit hingga plasenta lepas
dan dikeluarkan.
- Tekanan darah dan denyut jantung harus diukur sedikitnya satu kali
- Gastrointestinal
mual dan muntah selama kala tiga. Perhatikan personal hygiene ibu.
Menurut Indrayani (2013), kebutuhan ibu pada kala tiga adalah sebagai
berikut :
Posisi ibu
Hygiene
Psikologis
lega.
1) Batasan
plasenta lahir :
robekan :
perienum.
Pencegahan infeksi
0,5 % kemudian cuci dengan diterjen dan bilas dengan air bersih,
jika sudah bersih keringkan dengan kain bersih supaya ibu tidak
a) Pantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kandung kemih dan darah
15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua
kala IV.
34
pasca persalinan.
1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua kala IV.
posisi ibu agar nyaman. Jaga agar bayi diselimuti dengan baik,
kemudian berikan bayi ke ibu dan anjurkan dipeluk dan diberi ASI.
Normal
persalinan).
tangan)
Pakai sarung tangan DTT pada tangan yang akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam
35
mencuci tangan
menilai DJJ setiap kontraksi uterus selesai (segera rujuk jika bayi
belum atau tidak akan segera lahir setelah pembukaan lengkap dan
dipimpin meneran lebih dari 120 menit atau 2 jam pada primigravida
yang nyaman jika ibu belum merasa ada dorongan utuk meneran
Letakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu
dan bahan
perineum dengan satu tangan yang dilapisi dengan kain bersih dan
dangkal)
secara spontan
Lahirkan badan dan tungkai (setelah kedua bahu lahir, geser tangan
dengan melingkarkan ibu jari pada satu sisi dan jari-jari lainnya pada
baik
Setelah 2 menit sejak bayi lahir, pegang tali pusat dengan 1 tangan
pada sekitar 5 cm dari pusat bayi kemudian jari telunjuk dan jari
proksimal dari pusar bayi. klem tali pusat pada titik tersebut
dan tengah tangan lain untuk mendorong isi tali pusat kearah ibu
(sekitar 5 cm) dan klem tali pusat pada sekitar 2 cm distal dari klem
pertama.
Letakan bayi tengkurap di dada ibu untuk kontak kulit ibu dan bayi.
38
Selimuti ibu dan bayi dengan kain kering dan hangat, biarkan bayi
Letakan 1 tangan di atas kain pada perut bawah ibu (diatas simpisis)
tidak lahir dalam 30 menit sejak bayi lahir atau terjadi perdarahan
kemudia gunakan jari-jari tangan atau klem ovum DTT atau steril
perdarahan.
Ajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi
Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik
40-60 x/menit (jika bayi sulit bernafas, merintih atau retraksi maka
diresusitasi dan segera merujuk kerumah sakit, jika bayi nafas terlalu
cepat atau sesak nafas segera rujuk ke RS rujukan, jika kaki teraba
40
sesuai.
menit.
keringkan tangan.
bayi.
keringkan.
5) Partograf
a) Definisi Partograf
KR, 2012).
b) Tujuan
normal.
atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru lahir (JNPK-KR,
2012).
pemberian oksitosin.
lambang berikut :
pemeriksaan dalam :
dapat dipalpasi
dipisahkan
Pembukaan serviks
Nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam. Beri tanda untuk
aktif persalinan.
Kontraksi uterus
Oksitosin
Obat-obatan lain
Nadi
Tekan darah
Suhu
Ukur dan catat jumlah produksi urine Ibu sedikitnya setiap 2 jam
6) Masa Nifas
a) Definisi
anak ini disebut puerperium yaitu dari kata Puer yang artinya bayi
(Saifuddin, 2009).
b) Tujuan Asuhan
berikut :
payudara
46
- Konseling mengenai KB
kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi
Tabel 2.2
Jadwal Kunjungan Nifas
Menurut Vivian (2011) tahapan yang terjadi pada masa nifas adalah
sebagai berikut :
Puerperium dini
Puerperium intermediate
Puerperium remote
komplikasi.
Tanda-tanda vital
- Suhu badan
- Cairan
- Kelelahan
- Nadi.
48
Sistem Kardiovaskuler
postpartum.
Sistem Reproduksi
Involusi uterus
Tabel 2.3
Tinggi fundus uterus dan berat uterus menurut masa involusi
Lokhea
chorion.
lebih sedikit darah dan lebih banyak serum, juga terdiri atas
Fase taking in
Fase letting go
sebagai berikut :
menyususi.
- Ambulasi
sebagai berikut :
puerperium
- Eliminasi
Personal hygiene
a) Putting susu
b) Partum lokhea
Perineum
Istirahat
lelah bila partus berlangsung agak lama Seorang ibu akan cemas
pernah digantikan.
Seksual
Senam Nifas
53
berikut :
Hemoragi
Endometritis
endometrium.
Parametritis
dari tromboflebitis.
Peritonitis
abdominal.
lain meliputi :
- Nyeri local
- Dysuria
- Suhu derajat
- Edema
- Mengeluarkan pus
Mastitis
55
wanita menyusui.
Hematoma
dan ahli klinis lain yang menemui ibu sepanjang tahun pasca
partum pertama.
a) Definisi
Menurut Vivian (2010) beberapa ciri ciri bayi baru lahir normal
cukup
sempurna.
Gerak aktif
Genitalia
mayora.
meliputi :
Pencegahan Infeksi
bayi
dimandikan.
DTT/sterilisasi.
bersih.
pertanyaan :
58
- Sebelum lahir
- Letakkan bayi di dada ibu agar ada kontak kulit ibu ke kulit
bayi
sekresi lainnya.
59
mati.
berlawanan.
pusat :
kesehatan.
kontak ke kulit ibu. Biarkan kontak kulit ini menetap ke kulit ibu
Pemberian Vitamin K
Pemberian Imunisasi
sesuai jadwal.
Pemeriksaan BBL
kunjungan neonatal yaitu 1 kali pada umur 1-3 hari, 1 kali pada
Adaptasi pernapasan
kardiovaskular.
62
besar :
Adaptasi suhu
coklat bayi.
dan lakukan kontak langsung antara kulit ibu dan kulit bayi
e) Asi Ekslusif
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja selama, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan
air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur
susu, biskuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai
seperti:
64
- Kejang
- Merintih
- Sianosis sentral
g) Kunjungan Neonatus
pada :
1. Manajemen Kebidanan
Menurut Lalita (2013), proses pemecahan masalah atau pola pikir bidan
Proses manajemen menurut Helen Varney ada tujuh langkah yang berurutan,
- Riwayat kesehatan
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter dan atau
yang sudah diidentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
66
berkaitan, tetapi uga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut,
Pada langkah keenam ini, rencana asuhan menyeluruh seperti telah diuraikan
pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisiensi dan aman. Perencanaan ini
dapat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota
tim kesehatan lain. Manajemen yang efisien akan menyingkat waktu dan
g. Langkah VI (evaluasi)
Pada langkah VII, dilakukan secara siklus dengan mengkaji ulang aspek asuhan
yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang menguntungkan atau
2. Pendokumentasiaan SOAP
dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini merupakan proses pemikiran
S = Subjektif, data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang
langsung dengan diagnosis. Pada pasien yang bisu, “S” “X”. Bahwa
diagnostic lain. Catatan medic dan informasi dari keluarga atau orang lain
keadaan pasien yang setiap saat bisa mengalami perubahan, dan akan
ditemukan informasi baru dalam data subjektif maupun data objektif, maka
proses pengkajian data akan menjadi sangat dinamis. Analisa data adalah
P = Penatalaksanaan, adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan
pelaksanaan asuhan sesuai rencana yang telah disusun sesuai dengan keadaan
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan Laporan Tugas Akhir ini adalah metode
penelitian survey deskriptif yang dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian yang
terjadi dan untuk menggambarkan atau memotret masalah kesehatan ibu hamil
normal, persalinan normal, nifas, dan bayi baru lahir, serta yang terkait dengan
B. Sampel
Sampel yang diambil dalam Laporan Tugas Akhir (LTA) ini adalah ibu hamil
1. Data Primer
a. Wawancara
dengan orang tersebut. Jadi data diperoleh langsung dari respon dan melalui
salah satu pertemuan atau percakapan penulis melakukan tanya jawab dengan
klien, suami, dan keluarga yang dapat membantu memberikan informasi yang
68
69
b. Alo Anamnesa
keluarga pasien untuk mengetahui mengenai masalah yang terjadi pada pasien
c. Pengkajian Fisik
pada proses perawatan atau tahap pengkajian atau pemeriksaaan klinis dari
sama dengan pengkajian fisik yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi
2. Data sekunder
a. Studi Pustaka
b. Studi Dokumentasi
bersumber dari catatan dokter, bidan, maupun sumber lain yang menunjang
Kunjungan ANC I
Identitas
Alamat : RT 61 KB Alamat : RT 61 KB
DATA SUBYEKTIF
kontak pertama melakukan ANC dengan penulis. Ibu mengatakan tidak ada keluhan.
Riwayat Sosial : Ibu mengatakan perkawinan yang pertama dengan status perkawinan sah,
ibu mengatakan menikah pada usia 24 tahun, dengan umur suami 28 tahun, lamanya ±2
tahun, bahasa yang digunakan bahasa melayu, Ibu mengatakan tidak pernah
mengkonsumsi rokok, alkohol, dan napza, kehamilan ini direncanakan dan diterima,
perasaan tentang kehamilan ini senang. Suami dalam keadaan sehat dan tidak menderita
penyakit berat.
70
71
Status imunisasi TT ibu telah mendapatkan imunisasi saat usia kehamilan 11-12
minggu dibidan pada tanggal 15 Januari 2018. TT2 di bidan saat usia kehamilan 15-16
Kegiatan ibu sehari-hari antara lain menyapu mengepel memasak dan lain-lain,
Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami, Ibu melakukan hubungan seksual
selama kehamilan sebanyak 1 kali dalam 1 minggu, Ibu berencana akan melahirkan di
BPM.
hipertensi, diabetes melitus, keturunan kembar, sickle cell disease, alergi, epilepsi,
kelainan kongenital, dan lain-lain. Ibu tidak mempunyai riwayat penyakit seperti jantung,
hipertensi, diabetes melitus, sickle cell disease, alergi, obat-obatan, psycosa postpartum,
asma, batuk berkepanjangan, penyakit ginjal, dan lain-lain. Ibu juga tidak mempunyai
luka/bengkak pada vagina, rasa nyeri saat berkemih, diare yang berkelanjutan, dan lain-
lain. Ibu tidak mempunyai riwayat operasi dan riwayat ginekologi seperti salpingectomy,
Riwayat menstruasi: haid pertama umur 13 tahun, teratur setiap bulan, siklusnya: ±
28 hari, lamanya ± 6 hari, banyaknya 3x ganti pembalut, sifat darah: encer, dismenorhea:
Riwayat kehamilan ini merupakan kehamilan yang kedua. Anak yang pertama
berusia 2 tahun 5 bulan ( Tanggal partus yang pertama 5-02-2016) , melahirkan di BPM
Keluhan trimester I : tidak ada keluhan. Pergerakan anak pertama kali pada usia
kehamilan 16 minggu, pergerakan janin dalam 24 jam terakhir ± 10 kali. Ibu hanya
mengkonsumsi obat-obatan dari bidan seperti Fe, Kalk, Asam folat, dan lain-lain. Ibu
72
mengatakan makan sehari-hari : 3 kali sehari dengan menu yaitu nasi, lauk, sayur, buah
dan susu 1 kali sehari. Pola eliminasi buang air besar 1 kali perhari, buang air kecil 6-7 kali
perhari, tidak ada keluhan. Aktifitas sehari-hari, pola istirahat dan tidur : tidur siang ± 1
DATA OBYEKTIF
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70 mmHg,
N : 80x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,50 C
LILA : 24cm
Berat Badan : 63kg (sekarang), kenaikan berat badan selama hamil 7 kg.
tampak kuning.
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan tidak ada pembesaran
Payudara : payudara simetris kanan dan kiri, puting susu menonjol, tidak ada
Punggung dan pinggang : tidak ada nyeri, posisi tulang belakang lordosis fisiologis.
Ekstremitas atas dan bawah tidak ada oedema, tidak ada kekakuan otot dan sendi,
tidak ada oedema jari tangan, tidak ada oedema pada tibia kaki, betis tidak ada
Pemeriksaan khusus obstetri, abdomen tidak ada bekas operasi/ bekas luka, bentuk
perut membesar sesuai usia kehamilan, tidak ada oedema, tidak ada tanda
kehamilan.
ANALISA/ASSESMENT
Ny. P, usia 27 tahun, G2P1A0, usia kehamilan 28-29 minggu, janin tunggal hidup.
74
Penatalaksanaan
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada Ny. P. bahwa ibu dan
janin saat ini dalam keadaan baik agar ibu dapat mengetahui kondisinya dan kondisi
20x/menit. Usia Kehamilan ibu saat ini adalah 28 minggu, dan keadaan janin baik, DJJ
(+) 138 x/menit, frekuensi teratur. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan yang telah
dilakukan.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap istirahat cukup untuk menjaga kondisi kehamilan
ibu yaitu istirahat secukupnya pada waktu siang hari ± 2 jam dan di malam hari ± 8
3. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan trimester I agar ibu bisa
lebih memperhatikan kondisi kehamilan dan dirinya seperti sakit kepala yang hebat
4. Memberikan konseling kepada ibu tentang perawatan personal hygiene terutama pada
daerah kemaluan agar ibu terhindar dari infeksi dengan cara mengganti pakaian dalam
ibu jika dirasakan lembab dan mengeringkan daerah kemaluan setiap habis BAK dan
BAB menggunakan handuk bersih dan kering. Ibu mengerti dan akan melakukan hal
tersebut.
5. Menganjurkan ibu untuk melanjutkan minum suplemen terapi yang diberikan oleh
bidan untuk menjaga kondisi ibu dan janin selama hamil yaitu Fe setiap hari sekali,
75
diminum sebelum tidur malam untuk menghindari rasa mual, dan juga mengingatkan
ibu untuk minum Kalsium setiap hari sekali, di minum pada pagi hari. Ibu selalu
memantau perkembangan kondisi janin dan juga kondisi ibu. Kunjungan ulang yaitu
bulan Juni atau bisa langsung datang ke puskesmas apabila ada keluhan. Ibu
SUBYEKTIF
OBYEKTIF
TD : 110/80 mmHg
N : 80 x/mnt
RR : 22 x/mnt
76
S : 36 oC
BB : 65,5 kg.
Konjungtiva tidak tampak pucat, sklera tidak tampak kuning, kelenjar thyroid tidak
ada pembesaran.
Pada pemeriksaan genitalia, tidak ada luka, tidak tampak kemerahan, tidak ada
Pemeriksaan penunjang protein urin negatif dan glukosa urine negatif. Hb : 15,9 gr
ANALISA/ASSESMENT
Ny. P umur 27 tahun G2P1A0 , hamil 32-33minggu, janin tunggal hidup, punggung kiri,
Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu agar ibu mengetahui keadaan diri
dan janinnya bahwa ibu dan janinnya saat ini dalam keadaan baik. Dengan hasil TD:
110/80 mmHg, N: 80 x/mnt, RR: 22 x/mnt, S: 36oC, BB: 65,5 kg, kondisi janin
77
baik, DJJ : 144x/menit, saat ini usia kehamilan ibu sudah 32-33 minggu. Ibu sudah
2. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayur sayuran yang banyak dan buah
buahan agar ibu dapat memenuhi kebutuhan vitaminnya selama hamil. Ibu sudah
3. Mengingatkan pada ibu untuk minum suplemen terapi yang diberikan oleh bidan
untuk menjaga kondisi ibu dan janin selama hamil yaitu Fe setiap hari sekali, diminum
sebelum tidur malam untuk menghindari rasa mual, Kalk setiap dua kali sehari, dan
juga multivitamin sehari sekali. Ibu selalu minum Fe, Kalk dan Vitamin.
perkembangan kondisi janin dan juga kondisi ibu. Kunjungan ulang yaitu tanggal 202-
07- 2018 atau bisa langsung datang ke PMB terdekat apabila ada keluhan. Ibu
SUBYEKTIF
mengatakan untuk keluhan yang saat ini dirasakan tidak ada hanya sering merasa mudah
lelah dan seusah tidur karena jika malam hari harus terbangun karena sering BAK.
OBYEKTIF
78
Tanda-tanda Vital :
TD : 110/70 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 21x/mnt
S : 36,50C
BB : 71 kg (Kenaikan BB 14 kg) .
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada pembesaran
Pemeriksaan Kebidanan
TFU : 31 cm
(bokong),
janin (ekstremitas)
Leopold III : teraba bagian terbawah perut ibu bagian janin yang keras,
Leopold IV : convergen
ANALISA/ASSESMENT
Ny. R, umur 26 tahun G1P0A0, hamil 36-37 mingggu. Janin tunggal hidup, punggung
Penatalaksanaan
diri dan janinnya bahwa ibu dan janinnya dalam keadaan baik. Dengan hasil : TD:
142x/menit. Saat ini usia kehamilan ibu sudah. Ibu sudah mengetahui hasil kondisinya
saat ini.
2. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya istirahat yang cukup bagi ibu hamil,
minimal istirahat 7-8 jam pada malam hari dan istirahat 1-2 jam pada siang hari dan
3. Menjelaskan kepada ibu entang penyakit komplikasi yang terjadi pada Trimester III,
4. Mengingatkan pada ibu untuk selalu tetap minum suplemen terapi yang diberikan oleh
bidan untuk menjaga kondisi ibu dan janin selama hamil yaitu Fe setiap hari sekali,
diminum sebelum tidur malam untuk menghindari rasa mual, Kalk setiap hari sekali,
dan juga multivitamin pehapral setiap hari sekali. Ibu selalu minum Fe, Kalk dan
vitamin.
5. Mengingatkan ibu kembali tentang tanda-tanda persalinan agar ibu mengetahui bahwa
tanda persalinan itu ibu akan merasakan mulas yang semakin lama semakin sering
dirasakan menjalar dari pinggang ke perut, keluarnya lender bercampur darah, dan
keluar air-air yang tidak dapat ditahan/pecahnya ketuban. Ibu telah mengetahui tanda
berikutnya untuk memantau perkembangan kondisi janin dan juga kondisi ibu.
Kunjungan ulang yaitu tanggal 08-07- 2018 atau bisa langsung datang ke BPM terdekat
apabila ada keluhan. Ibu mengatakan akan datang kembali sesuai dengan anjuran.
BAB V
PEMBAHASAN
membandingkan antara teori dan manajemen asuhan kebidanan komprehenshif pada Ny. P.
yang dilakukan penulis sejak tanggal 7 Mei 2018 sampai 30 Juni 2018 atau sejak masa
kehamilan 28 minggu sampai 36 minggu hasil yang normal atau tidak ada komplikasi pada
ibu.
kali kunjungan selama kehamilan yaitu 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan
kedua, 2 kali pada triwulan ketiga. Selama kehamilan Ny. P. Rtelah melakukan kunjungan
antenatal lebih dari empat kali karena Ny. P. Rmelakukan pemeriksaan kehamilan ke bidan
setiap bulan di posyandu atau puskesmas, hal tersebut dapat diketahui penulis melalui
catatan kunjungan antenatal dalam buku kesehatan ibu dan anak milik Ny. R. Menurut
Depkes RI standar minimal pelayanan antenatal adalah 14T, hal ini tidak sesuai dengan
asuhan yang diberikan pada Ny. P. karena pada Ny. P. hanya dilakukan 11 T, yang tidak
dilakukan yaitu seperti : Tes lab terhadap penyakit menular seksual tidak dilakukan karena
Ny. P. tidak ada indikasi mengalami PMS dan tidak tersedianya fasilitas tersebut di
Puskesmas, Terapi yodium kapsul tidak dilakukan karena kehamilan Ny. P. tidak
mengalami kekurangan yodium. Terapi obat malaria tidak dilakukan karena kehamilan Ny.
82
P. tidak mengarah ke penyakit malaria, dan tindakan kesegaran jasmani dan senam hamil
pada Ny. P. tidak dilakukan karena kurangnya pengetahuan tentang senam hamil dan
kurang aktifnya ibu hamil dalam kegaiatan senam hamil di Puskesmas Kenali Besar.
Ny. P. telah diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 15 Januari
2018 untuk TT 1 di PMB Ny. E dan pada tanggal 16 Februari 2018 juga dilakukan di PMB
Ny. E. Hal ini sesuai pendapat Saifuddin (2009), yang menyatakan bahwa selama hamil
melindungi ibu dan janin dari penyakit tetanus. Ibu melakukan imunisasi TT1 saat usia
kehamilan 19-20 minggu pada tanggal 15 Januari 2018 dan saat usia kehamilan 23-24
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian materi dan pembahasan kasus tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pentingnya asuhan yang diberikan oleh bidan terhadap ibu baik secara
professional baik pada masa kehamilan, persalinan, nifas, dan BBL. Sehingga deteksi
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
baru lahir pada Ny. P, usia 27 tahun yang dilakukan di Puskesmas Kenali Besar,
Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi, penulis dapat mengambil kesimpulan kehamilan
yang dijalani oleh Ny. P merupakan kehamilan yang kedua tanpa adanya penyulit
ANC pada penulis sebanyak 3 kali yang di mulai pada trimester III dan secara
dapat dihindari.
B. Saran
menyeluruh.
83
84
3. Bagi Klien
tanda dan bahaya pada kehamilan Trimester III sehingga ibu dapat menjalani
4. Penulis
timbul antara pendapat yang didapat diperkuliahan dengan praktik yang nyata di
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Jakarta: Salemba Medika.
Dinas Kesehatan Kota Jambi tahun 2017. Profil Kesehatan Kota Jambi tahun 2017
Indrayani, Djami MEU. 2013. Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta: TIM.
JNPK-KR. 2012. Asuhan Persalinan Normal.
Nany Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Anak Balita. Jakarta:
salemba Medika.
Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidana pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika.
Saifuddin, Abdul Bari. dkk. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Saifuddin, Abdul Bari. dkk. 2014. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Tando, Naomy Marie. 2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
In Media.
UPTD Puskesmas Kenali Besar tahun 2017. Profil Puskesmas Kenali Besar tahun
2017
1
2
Widiarti, Dwi. Devi Yulianti. 2011. Buku Ajar Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.