Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMESTER

Nama : Ahmad Fithriani

NIM : 18520002

Matkul : Urban Governance

Pararel : IP5L

Saya berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai
Tengah adalah. salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan. Ibu kota kabupaten ini
terletak di Kota Barabai. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.472 km² dan berpenduduk
sebanyak 261.042 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2020). Motto daerah ini adalah
"Murakata" yang diambil dari bahasa Banjar. Murakata merupakan singkatan dari kata
Mufakat, Rakat, dan Seiya-sekata. Makanan khas Hulu Sungai Tengah adalah Apam
Barabai dan Pakasam.

Permasalahan yang sering terjadi didaerah saya dan masih sering terjadi setiap
tahunnya adalah banjir. Bahkan kemaren pada bulan januari 2021 terjadi banjir bandang yang
sangat besar di Hulu Sungai tengah. Banjir itu mengakibatkan banyaknya rumah warga yang
hanyut dan perekonomian bahkan pemerintahan di kota Hulu Sungai Tengah sempat lumpuh
beberapa hari.

Menurut saya banjir yang sering terjadi di Hulu Sungai Tengah di akibatkan curah
hujan yang tinggi dan beberapa selokan di Hulu Sungai tengah khususnya di Ibu Kota
Kabupaten yaitu Kota Barabai belum memadai. Di tambah lagi kebiasaan masyarakat yang
kurang menjaga kebersihan saluran pembuangan air.

Contohnya seperti beberapa warga yang tinggal di aliran sungai utama sering
membuang sampah rumah tangganya ke sungai. Hal ini menjadi salah satu penyebab
seringnya terjadi banjir saat musim hujan tiba.

Selain itu banjir juga terjadi akibat di gunung meratus sering terjadi penggundulan
hutansecara illegal. Terkait gunung meratus ini adlah menarik yang bisa di bahas, yaitu
terdapatnya sumber daya alam berupa batu bara yang sangat banyak yang membuat para
pemilik tambang di Kalimntan Selatan meliriknya bahkan para elite Indonesiapun ikut
meliriknya.
Tetapi masyarakat Hulu Sungai Tengah Bersama Pemerintahnya masih kuat
mempertahankan Pegunungan Meratus Hulu Sungai Tengah tidak di tambang. Karena
masyarakat dan pemerintah mengkhawatirkan terjadinya banjir yang lebih parah apabila
pegunungan Meratus tersebut di tambang.

Konflik ini sering terjadi, bahkan pada tahun 2019 dan 2020 kementrian SDM sudah
mengeluarkan izin tambang di Hulu Sungai Tengah. Tetapi masyarakatnya dan
pemerintahnya masih kokoh dan kuat mempertahankannya dengan melakukan banding
terhadap perizinan tersebut dengan selogan “save meratus”

Bahkan secara politik selogan ini pun menjadi tranding saat pilkada Bupati Hulu
Sungai Tengah pada tahun 2021 kemaren. Para paslon berlomba lomba memberikan janji ke
masyarakat untuk tetap mempertahankan Hulu Sungai Tengah tidak di tambang.

Kembali ke permasalahan banjir tadi, menurut saya terjadinya banjir juga disebabkan
tidak adanya bendungan sungai dari gunung meratus di jalur sungai Kecamatan Hantakan.
Karena sungai di Kecamatan Hantakan langsung mengalir ke wilayah kota Barabai. Hal ini
yang menurut saya salah satu penyebab utama terjadinya banjir di Hulu Sungai Tengah.

Kepadatan penduduk di kota barbai juga menjadi salah satu penyebabnya. Karena
dengan padatnya penduduk dan kecilnya saluran air ditambahnya beberapa masyarakat yang
membuang sampah rumah tangganya di saluran air menyebabkan banjir terjadi.

Jadi, dari beberapa penjelasan saya di atas. Banjir di kabupaten Hulu Sungai Tengah
terjadi karena pertama, curah hujan yang tinggi, saluran air belum di upgrade dan ditambah
masyarakat yang sering membuang sampah sembarangan, penyebab lainnya adalah
penggundulan hutan secar illegal di pegunungan meratus, dan tidak adanya bendungan di
kecamatan hantakan.

Jadi, dari beberapa penyebab tersebut saya akan membahas tentang saluran air yang
ada di kota barabai yang menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir di kota barabai
khususnya.

Tatruang kota barabai menurut saya sudah cukup baik, karena beberapa pusat
pemerintahan sudah di sentralkan di satu tempat, walapun ada beberapa dinas yang masih
jauh letaknya dari pusat pemerintahan.
Kekurangan tata ruang di kota Barabai menurut saya belum diperbaharuinya saluran
pembuangan air di kota Barabai. Apalagi di daerah daerah dekat sungai utama di kota
barabai. Apabila terjadi curah hujan tinggi maka air sungai akan meluap.

Dengan meluapnya air sungai apabila saluran-saluran di kota Barabai tersumbat atau
tidak bisa menampung air tersebut maka terjadilah banjir yang mengakibatkan aktifitas
masyarakat menjadi terganggu.

Menurut saya kota barabai perlu mencontoh saluran air yang ada jogja, diman setiap
jalan saluran airnya ada di tenagh jalan karena untuk di bahu jalan sudah tidak bisa di buat
saluran air karena padatnya pemukiman.

Di Kota barabai juga bisa dilakukan pembuatan saluran air tambahan di tengah jalan
dengan mencontoh saluran air di kota jogja. Jadi, apabila terjadi hujan yang sangat deras
makan banjirnya hanya terjadi saat hujannya saja, selesai hujan air langsung mengalir
kepembuangan air.

Di kota Barabai juga perlu memperbesar saluran air yang ada di kotanya, khususnya
saluran air yang ada di dekat sungai utama yang melintas di kota barabai. Seperti di jalan
kamasan, jalan ulama, jalan sarigading, dan jalan hevia serta jalan kampung kadi. Yang mana
wilayah wilayah tersebut sering terjadi banjir.

Apabila saya menjadi pemerintah di Kabupaten hulu Sungai tengah hal yang saya
lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah pertama saya akan mengupgrade saluran air
sesuai dengan dana yang ada. Misalnya saya akan memperdalam saluran air di beberapa titik
yang rawan banjir.

Selain itu saya juga akan mengedukasi kepada masyarakat agar tidak membuang
sampah sembarangan apalagi sampai membuang sampah rumah tangga ke sungai ataupun
saluran air. Karena selain fasilitasnya yang berbaiki. Masyarakatnya juga harus di edukasi.

Selain saluran, saya juga akan membahas tentang bendungan. Kenapa saya membahas
ini, karena menurut saya bendungan di kota barabai sangat dibutuhkan.

Saat ini Kabupaten Hulu Sungai tengah hanya memiliki satu bendungan yaitu
bendungan batu tangga, tetapi sungai dari batu tangga tidak mengalir ke kota Barabai.
Sedangkan sungai yang berada di kecamatan hantakan mengalir melewati kota Barabai.
Jadi, pemerintah harus melakukan pembuatan bendungan di kecamatan Hantakan
karena sungai ini yang sering meluap di Hulu Sungai tengah. Bahkan banjir bandang pada
tahun 2021 kemaren juga berasal dari sungai ini.

Menurut saya dengan adanya bendungan di kecamatan Hantakan akan mempermudah


pengaturan debit air yang mengalir kekota. Sehingga banjir di kota barabai dapat
diminimalisir.

Selanjutnya, penambangan illegal di pegunungan meratus juga mengakibatkan banjir dikota


Barabai. Karena alam tidak bisa maksimal meresap air yang ada. Dan juga mengakibatkan
longsor yang membuat air sungai di kecamatan hantakan bercampur dengan tahan longsor
tersebut.

Apabila saya menjadi pemerintah di Kabupaten Hulu Sungai Tengah say akan
memberantas habis para pelaku pelaku penggundulan hutan tersebut, seperti memberikan
hukuman yang berat agar mendapatkan efefk jera. Dan juga melakukan pengamanana rutin di
wilayah hutan hutan meratus.

Saya juga akan melakukan reboisasi atau penghijauan Kembali hutan hutan meratus
yang sudah di gundulkan. Agar peresapannya menjadi maksimal, agar debit air sungai tidak
meningkat secara drastis.

Selanjutnya permasalahan berikutnya yang ada di kota Barabai kabupaten Hulu


Sungai Tengah adalah pemukiman yang padat penduduk di beberapa titik, khsusunya dekat
dengan pasar, yang menyebabkan Kesehatan dilingkungan tersebut kurang terjaga dan
membuat lingkungan tersebut rawan terjadi kebakaran.

Lingkungan Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan hutan
lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan atau pedesaan. Pemukiman berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan
dan penghidupan.

Kawasan pemukiman didominasi oleh lingkungan hunian dengan fungsi utama


sebagai tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan, tempat
bekerja yang memberi pelayanan dan kesempatan kerja terbatas yang mendukung
perkehidupan dan penghidupan. Satuan lingkungan pemukiman adalah kawasan perumahan
dalam berbagai bentuk dan ukuran dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana
lingkungan terstuktur yang memungkinkan pelayanan dan pengelolaan yang optimal.

Kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman adalah kondisi fisik, kimia, dan biologik
di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan, sehingga memungkinkan penghuni
mendapatkan derajat kesehatan yang optimal.

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukinan adalah ketentuan teknis


kesehatan yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni dan masyarakat yang
bermukim di perumahan dan/atau masyarakat sekitar dari bahaya atau gangguan kesehatan.

Persyaratan kesehatan perumahan yang meliputi persyaratan lingkungan perumahan


dan pemukiman serta persyaratan rumah itu sendiri, sangat diperlukan karena pembangunan
perumahan berpengaruh sangat besar terhadap peningkatan derajat kesehatan individu,
keluarga dan masyarakat.

Terkait dengan kota Barabai khsusunya di kapung sasak yang penduduknya sangat
padat menjadi salah satu permasalahan Kota barabai. Dimana di kampung sasak perumahan
penduduknya sangat padat. Menjadikan wilayah ini rentan dengan kesatan lingkunganya
yang tidak terjaga.

Dan juga kepadatan pemukiman mengakibatkan rentan terjadinya kebakaran yang


besar, seperti contoh penah ada kebakaran yang besar di Kota Barbai di wilayah Hevia. Dulu
wilayah Hevia adalah wilayah yang juga padat penduduk. Dimana saat itu kebakaran tersebut
mengakibatkan kurang lebih 80 rumah warga terbakar. Hal tersebut juga berpotensi di
kampung sasak yang semakin tahun semakin padat perumahan di wilayah tersebut.

Apabila saya menjadi pemerintah di Kabupaten hulu Sungai tengah saya akan
memberbaiki permasalah tersebut, seperti membantu masyarakat di wilayah padat penduduk
untuk membuatkan rumah subsidi yang ada di pinggiran kota agar pemukiman tidak bertitik
pada satu wilayah saja.

Selain itu saya juga akan memperbaiki Kesehatan lingkungan yang ada di wilayah
kota Barabai, seperti melakukan edukasi dan pengecekkan kualitas Kesehatan lingkungan di
Kota Barabai.
Selanjutnya saya akan membahas kota Barabai dengan Perspektif Kebudayaan
Sebagai Identitas

Kota bukanlah lingkungan binaan yang dibangun dalam waktu singkat, tetapi
dibentuk dalam waktu yang panjang dan merupakan akumulasi setiap tahap perkembangan
sebelumnya. Setiap lapis tahapan tersebut merupakan keputusan banyak pihak dan
dipengaruhi oleh berbagai macam faktor (Alvares, 2002).

Seperti yang dikatakan oleh Rossi (1982), bahwa kota adalah bentukan fisik buatan
manusia (urban artefact) yang kolektif dan dibangun dalam waktu lama dan melalui
prosesnya yang mengakar dalam budaya masyarakatnya. Kota‐kota pada dasarnya mampu
menciptakan keunikan atau ciri khas seperti pusat bisnis, budaya, seni, ataupun ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), yang diolah berdasar karakter atau identitas menonjol
yang sejak semula telah dimiliki. Banyak kota akhirnya menjadi masyhur, karena memang
memiliki jati diri dan identitas khusus yang dimilikinya, yang dibangun dari rangkaian
sejarah yang lama, dan bukan karena    sekedar akibat mereka tempelan yang asal dilekatkan
saja di belakang nama kota sebagai semacam sebuah slogan kosong belaka, dimana bahkan
untuk itu tak terdapat partisipasi warga kotanya (Abiyoso, 2007). 

Kota Barabai menjadi salah satu pusat Agro Bisnis seBanua Enam (enam kabupaten
yang ada di wilayah Hulu di Provinsi Kalimantan Selatan). Dimana Pasar Baru yang ada di
Kota Barabai berjuluk pasar agrobisnis. Karena kota barabai berada di tengah dari beberapa
Kabupaten di Hulu Kalimantan Selatan.

Tetapi Kota Barabai memiliki permasalah di segi kebudayaan. Hal ini disebabkan
karena masyarakatnya sudah memodernisasikan dirinya, akibatnya kebudayaan khas Hulu
Sungai tengah semakin kesini semakin terkikis.

Padahal banyak kebudayaan kebudayaan yang dulu menjadi kegiatan tahunan di kota
ini, seperti pawai tangklung yang sering dilakukan di setiap malam ke 21 di bulan Ramadhan.
Kini kegitan tersebut sudah tidak ada lagi.

Apabila saya menjadi pemerintah Kota barabai saya akan mengaktifkan lagi kegitan
ini, agar sosial masyarakat di kota ini menjadi lebih baik dengan diikatnya dengan
kebudayaan. 

Selain itu khas Kalimantan Selatan dan termasuk Kabupaten Hulu Sungai Tengah
yang dikenal dengan Masyarakat Agamis juga menjadi ciri khas Kota ini. Tetapi permasalah
saat ini msayarakatnya sudah memodernisasikan dirinya tetapi tidak membawa ciri khasnya
sebagai masyarakat agamis.

Contohnya dulu masyarakat di kota ini apabila sudah magrib maka aktifitas di kota ini
redup atau masyarakatnya melakukan kegitan keagamaan dirumah atau di mesjidnya masing-
masing. Tetapi sekarang khususnya kalangan mudanya sudah tidak menghiraukannya lagi.

Apabila saya menjadi pemerintah di Kabupaten Hulu Sungai tengah saya akan
Kembali mengedukasi masyarakat khususnya kalangan muda agar kembali ke ciri kahsnya
sebagai masyarakat yang agamis.

Mungkin ini saja story telling dari saya mengenai permasalahan permasalahan di Kota
saya yaitu kota Barabai dan solusinya menurut saya. Sekian dan terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai