Anda di halaman 1dari 20

MENGELOLA INFORMASI

PEMASARAN
MENILAI KEBUTUHAN INFORMASI
PEMASARAN
• Fokus utama sistem informasi pemasaran adalah
melayani manajer pemasaran perusahaan dan
manajer lainnya.
• Mitra eksternal, seperti pemasok, penjual perantara atau
agen jasa pemasaran.
• Sistem yang baik menyeimbangkan informasi yang
ingin dimiliki pengguna terhadap informasi yang
benar-benar mereka perlukan dan informasi yang
layak ditawarkan.
MENGEMBANGKAN INFORMASI
PEMASARAN
• Data internal
• Database internal (internal database) adalah kumpulan
informasi elektronik tentang konsumen dan pasar yang
diperoleh dari sumber data di dalam jaringan perusahaan.
• Dalam database untuk mengenali peluang dan masalah
pemasaran, merencanakan program, dan mengevaluasi
kinerja.
• Informasi dalam database datang dari banyak sumber:
• Departemen akuntansi
• Departemen operasi
• Departemen pemasaran
• Departemen pelayanan pelanggan
• Database internal biasanya dapat diakses lebih cepat dan
murah ketimbang sumber informasi lain, tetapi juga
mempunyai sejumlah masalah.
 Intelijen pemasaran
◦ Marketing intelligence adalah kumpulan dan
analisis sistematis dari informasi yang tersedia
secara umum mengenai pesaing dan
perkembangan dalam lingkungan pemasaran.
◦ Tujuannya adalah memperbaiki pengambilan
keputusan strategis, menilai dan melacak
tindakan pesaing, serta memberikan peringatan
dini tentang peluang dan ancaman.
◦ Teknik intelijen mulai dari menanyai karyawan
perusahaan sendiri dan mengukur standar
produk pesaing hingga meriset via internet,
mengunjungi pameran dagang industri, dan
bahkan mengais keranjang sampah pesaing.
RISET PEMASARAN

• Riset pemasaran (marketing research) adalah desain,


kumpulan, analisis, dan laporan sistematis tentang data yang
berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu yang
dihadapi sebuah organisasi.
• Proses riset pemasaran mempunyai empat tahap:
• Mendefinisikan masalah dan tujuan riset
• Manajer pemasaran dan periset harus bekerja sama secara erat
mendefinisikan masalah dan menyepakati tujuan riset.
• Tujuan riset:
• Tujuan riset eksplorasi (exploratory research) adalah mengumpulkan informasi
awal yang akan membantu mendefinisikan masalah dan menyarankan
hipotesis.
• Tujuan riset deskriptif (descriptive research) adalah menggambarkan sesuatu,
seperti potensi pasar untuk sebuah produk atau demografi dan perilaku
konsumen yang membeli produk.
• Tujuan riset kausal (causal research) adalah menguji hipotesis tentang
hubungan sebab akibat.
• Contoh: apakah penurunan uang masuk sebesar 10 persen pada suatu
perguruan tinggi swasta menghasilkan peningkatan jumlah pendaftaran
yang cukup untuk menyeimbangkan uang masuk yang berkurang.
 Mengembangkan rencana riset
• Rencana riset memuat kerangka sumber data
yang ada dan menyebutkan pendekatan riset
khusus, metode hubungan, rencana
pengambilan sampel, dan alat yang akan
digunakan periset untuk mengumpulkan data
baru.
• Rencana riset harus dipresentasikan dalam
proposal tertulis.
• Rencana riset memerlukan pengumpulan data:
 Data sekunder (secondary data) terdiri dari informasi
yang sudah ada di suatu tempat, telah dikumpulkan
untuk tujuan lain.
 Data primer (primary data) terdiri dari informasi
yang dikumpulkan untuk tujuan khusus riset ini.
• Mengumpulkan data sekunder
• Database internal perusahaan menjadi titik awal yang baik.
• Database online (online database) adalah kumpulan informasi
terkomputerisasi yang tersedia dari sumber komersial online atau
melalui internet.
• Data sekunder juga bisa bermasalah, informasi yang diperlukan
mungkin tidak ada.
• Kumpulan data primer
• Rencana pengumpulan data primer memerlukan sejumlah
keputusan tentang:
• Pendekatan riset
• Metode hubungan
• Rencana pengambilan sampel
• Peralatan riset

Pendekatan Metode Hubungan Rencana Pengambilan Peralatan Riset


Riset Sampel
Observasi Surat Satuan sampel Kuesioner
Survei Telepon Ukuran sampel Peralatan mekanis
Ekperimen Wawancara pribadi Prosedur sampel
Online
• Pendekatan riset
• Riset observasi, pengumpulan data primer dengan mengobservasi
orang-orang, tindakan, dan situasi yang relevan.
• Riset survei, mengumpulkan data primer dengan mengajukan
pertanyaan kepada masyarakat tentang pengetahuan, perilaku, selera,
dan perilaku membeli mereka.
• Riset eksperimental, mengumpulkan data primer dengan memilih
kelompok subjek yang sesuai, memberikan perlakuan yang berbeda,
mengendalikan faktor-faktor yang berhubungan dan memeriksa
perbedaan dalam respon kelompok.
 Metode hubungan
 Surat, telepon dan wawancara pribadi.
 Kuesioner surat dapat digunakan untuk mengumpulkan jumlah informasi yang banyak
dengan biaya rendah per responden.
 Lebih jujur terhadap pertanyaan yang bersifat pribadi
 Tidak fleksibel
 Lebih lama selesai
 Wawancara telepon, salah satu metode terbaik untuk mengumpulkan informasi dengan
cepat, dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar daripada kuesioner surat.
 Biaya lebih tinggi
 Mengandung bias pewawancara
 Wawancara pribadi
 Wawancara pribadi, melibatkan kegiatan berbicara dengan orang-orang di rumah atau
kantor mereka, dijalan atau di pusat perbelanjaan.
o Fleksibel
o Biaya 3-4 kali lipat lebih mahal
 Wawancara kelompok, dengan cara mengundang enam samapi sepuluh orang untuk
bertemu dengan moderator terlatih untuk bercakap-cakap tentang sebuah produk, jasa
atau organisasi.
 Riset pemasaran online, mengumpulkan data primer melalui survei internet dan kelompok
fokus online.
 Memasukkan kuesioner ke situs webnya
 Email
 Rencana pengambilan sampel
 Sampel adalah segmen populasi yang pilih dalam riset pemasaran
untuk merepresentasikan populasi secara keseluruhan.
 Siapa yang disurvei (unit sampel apa yang digunakan).
 Proses pengambilan keputusan tentang pembelian mobil keluarga.
 Berapa orang yang harus disurvei (berapa ukuran sampelnya).
 Sampel berukuran kurang dari 1 persen dari populasi dapat memberikan
hasil yang baik.
 Bagaimana cara memilih orang di dalam sampel (apa prosedur penentuan
sampel yang digunakan).
 Sampel probabilitas, masing-masing anggota populasi mempunyai
kesempatan untuk dimasukkan dalam sampel, periset dapat menghitung
batas keyakinan untuk kesalahan penentuan sampel.
 Sampel nonprobabilitas, cara pengambilan sampel yang beragam ini
mempunyai keterbatasan biaya dan waktu yang berbeda, serta akurasi dan
besaran statistik yang berbeda.
Sampel Probabilitas
Sampel acak sederhana Semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang
(simple random sample) sama untk diseleksi.
Sampel acak terstratifikasi Populasi dibagi menjadi kelompok yang secara
(stratified random sample) ekslusif memiliki persamaan (seperti kelompok usia),
dan sampel acak yang diambil dari masing-masing
kelompok.
Sampel gugus Populasi dibagi menjadi kelompok yang secara
(cluster/area sample) eksklusif memiliki persamaan (seperti berdasarkan
blok rumah), dan periset mengambil sampel dari
kelompok itu untuk diwawancara.
Sampel NonProbabilitas
Sampel mudah Periset memilih anggota populasi termudah dari
(convenience sample) mana ia dapat memperoleh informasi.
Sampel penilaian Periset menggunakan penilaiannya untuk memilih
(judgement sample) anggota populasi yang memiliki prospek bagus untuk
informasi akurat.
Sampel kuota Periset menemukan dan mewawancarai sejumlah
(quota sample) orang tertentu dalam masing-masing kategori.
• Peralatan riset
• Kuesioner
• Merupakan alat yang paling umum
• Sangat fleksibel
• Pertanyaan tertutup, mencakup semua jawaban yang mungkin dan subjek
memilih jawabannya dari semua jawaban yang disediakan.
• Pertanyaan terbuka, memungkinkan responden menjawab dalam kata-kata
mereka sendiri.
• Peralatan mekanis
• Alat mekanis untuk mengamati perilaku konsumen
• Contoh: pengiklan menggunakan kamera mata untuk mempelajari
pergerakan mata penonton ketika melihat iklan.
MENGIMPLEMENTASIKAN RENCANA
RISET
• Penerapan ini meliputi kegiatan mengumpulkan,
memproses dan menganalisis informasi.
• Pengumpulan data dapat dilaksanakan oleh staf riset
pemasaran perusahaan atau perusahaan luar.
• Fase pengumpulan data proses riset pemasaran biasanya
merupakan fase termahal dan paling sering terjadi
kesalahan.
• Menerjemahkan dan melaporkan penemuan
• Periset tidak boleh berusaha melebih-lebihkan angka dan
teknik statistik agar menyenangkan manajer.
• Periset sering kali adalah orang yang ahli dalam
merancang riset dan statistik dan bukan ahli menginter
pretasikan.
MENGANALISIS INFORMASI
PEMASARAN
• Manajer memerlukan bantuan untuk menerapkan
informasi pada keputusan pemasaran mereka.
• Bantuan ini meliputi analisis statistik yang lebih maju
untuk lebih mempelajari tentang hubungan dalam
seperangkat data.
MENDISTRIBUSIKAN DAN
MENGGUNAKAN INFORMASI
PEMASARAN
• Informasi pemasaran tidak ada nilainya sampai
informasi itu digunakan untuk membuat keputusan
pemasaran yang lebih baik.
• Contoh: seorang manajer toko pengecer yang kehabisan
produk laris mungkin ingin tahu tingkat persediaan saat ini
dalam rantai toko lainnya.
PERTIMBANGAN INFORMASI
PEMASARAN LAIN
• Riset pemasaran dalam bisnis kecil dan organisasi
nirlaba
• Bisnis kecil yang sudah ada harus melacak perubahan dalam
kebutuhan dan keinginan pelanggan, reaksi terhadap produk
baru, dan perubahan dalam lingkungan kompetitif.
• Riset pemasaran hanya dapat dilakukan oleh para ahli di
perusahaan besar.
• Teknik riset pemasaran dapat digunakan:
• Meneliti lingkungan sekitar
• Cth: mengevaluasi lokasi baru.
• Manajer dapat melakukan survei
• Cth: mengundang sekelompok kecil orang untuk makan siang.
• Manajer dpt melakukan eksperimen sederhana.
• Cth: membuat variasi iklan disurat kabar
• Internet
• cth: menelusuri web pesaing
 Riset pemasaran internasional
 Periset internasional sama dengan periset domestik, dari
mendefinisikan masalah riset dan mengembangkan rencana riset
sampai menerjemahkan dan melaporkan hasilnya.
 Periset domestik berhubungan dengan pasar yang cukup homogen,
periset internasional berhubungan dengan pasar yang beragam di
banyak negara yang berbeda.
 Periset internasional memiliki kesulitan menemukan data sekunder
yang baik.
• Kebijakan publik dan etika dalam riset pemasaran
• Melalui riset pemasaran, perusahaan mempelajari lebih banyak hal
tentang kebutuhan konsumen, menghasilkan produk dan jasa yang
lebih memuaskan dan hubungan pelanggan yang lebih kuat.
• Pelanggaran terhadap privasi konsumen
• Banyak konsumen merasa positif tentang riset pemasaran dan yakin bahwa
riset pemasaran mempunyai tujuan yang berguna.
• Beberapa konsumen menikmati wawancara dan memberikan pendapat
mereka, namun konsumen lain memberikan penolakan yang kuat atau
bahkan tidak mempercayai riset pemasaran.
• Penyalahgunaan penemuan riset
• Studi riset bisa menjadi alat pembujuk yang kuat, perusahaan
sering menggunakan hasil studi sebagai pernyataan di iklan dan
promosi mereka.
• Beberapa pengiklan secara terbuka mencurangi rancangan riset
mereka atau secara kasar telah menyalahgunakan penemuan riset.

Anda mungkin juga menyukai