LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Perkembangan

Tanaman Kacang Hijau

Disusun Oleh :
1. Firda Maulidina
2. Freedy
3. Friciello Alfahrezi Yurindra
4. Liendrie Patria Elsa
5. Indah Indriani
 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana
makhluk hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran
yang bersifat kuantitatif dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang
disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah besar serta
bersifat irreversible yaitu  tidak dapat dibalik atau keadaan awal sebelum
mengalami suatu proses tidak akan bisa tercapai kembali, proses ini biasa disebut
dengan proses alami karena pada dasarnya seluruh proses alamiah tidak dapat
dibalikkan ke keadaan semula. Contoh pertumbuhannya adalah tinggi batang,
panjang akar, lebar daun bertambah. Sedangkan perkembangan adalah proses
kualitatif contohnya adalah pada saat tumbuhan berbunga.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan
petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telahmenembus
tanah. Kita dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji
mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan
pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat
berbeda yaitu di tempat gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui
pertimbangan pada beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya
dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada laporan ini.

B. Rumusan Masalah
1. Pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat manakah yang tumbuh lebih
cepat?
2. Bagaimana warna daun pada tanaman pada:
a. tempat terang
b. tempat gelap
3. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau
(kaitkan dengan hormon pada tanaman)?

C. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengidentifikasi pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang hijau.
 BAB II
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2022
Waktu : Pukul 19.00-19.30
Tempat : Rumah Firda Maulidina

B. Alat dan bahan

1. Piring plastik
2. Penggaris
3. Kapas
4. Kacang hijau
5. Air
6. Kardus

C. Cara kerja

1. Rendamlah biji kacang hijau selama 24 jam. Pilihlah 10 biji kacang hijau
yang tenggelam lalu tiriskan.
2. Siapkan dua piring plastik dan masukkan kapas yang telah dibasahi oleh air.
Beri kode A yang diletakkan di tempat terang dan B yang letakkan di
dalam kardus/ tempat gelap.
3. Penyiraman kapas dengan air dilakukan pada waktu dan takaran yang sama.
Usahakan kapas menjadi basah dan tidak sampai banjir/kebanyakan air di
piring.
4. Letakkan 5 biji kacang hijau pada piring A dan 5 biji kacang hijau di piring
B. Setiap kacang hijau yang diletakkan di piring di beri angka 1-5 untuk
menghindari tertukarnya posisi kacang saat pengukuran.
5. Setelah 5 hari, ukurlah panjang batang tanaman kacang hijau menggunakan
penggaris. Hitunglah rata-rata panjang batang dari kelima tanaman kacang
hijau pada piring A dan B.
6. Amati juga warna daun pada batang dan daun tanaman kacang hijau pada
kedua piring tersebut.
 BAB III
HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum
Lokasi Kecambah Hari ke- Keterangan
Ke- 1 2 3 4 5
Tempat 1 - Tuliskan
Terang 2 kondisi dan
(Kode A) 3 warna pada
4 batang.
5 - Tuliskan
Rata-rata warna daun.

Tempat 1 - Tuliskan
gelap 2 kondisi dan
(Kode B) 3 warna pada
4 batang.
5 - Tuliskan
Rata-rata warna daun.

B. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang kami lakukan, tanaman kacang hijau yang tumbuh
lebih cepat adalah tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap daripada
tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang.
Warna daun tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang lebih
terlihat segar dengan warna hijau muda. Sebaliknya, warna daun tanaman kacang
hijau yang diletakkan di tempat gelap warnanya terlihat pucat kekuningan.
Pengaruh cahaya sangat penting dalam pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Hal ini berkaitan dengan adanya hormon auksin. Hormon auksin dihasilkan
pada bagian koleoptil (titik tumbuh) pucuk tumbuhan. Salah satu fungsi
yang paling penting dari hormon auksin adalah merangsang pemanjangan
sel pada tunas muda yang sedang berkembang. Jika terkena cahaya matahari,
auksin menjadi tidak aktif. Kondisi fisiologis ini mengakibatkan bagian yang tidak
terkena cahaya matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya
matahari. Akibatnya, tumbuhan akan membengkok ke arah cahaya
matahari. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih
cepat, namun dengan kondisi tekstur batangnya sangat lemah dan
cenderung warnanya pucat kekuningan, kurus, dan daunnya tidak berkembang
(etiolasi). Keadaan ini terjadi akibat tidak adanya cahaya sehingga dapat
memaksimalkan fungsi auksin untuk pemanjangan sel-sel tumbuhan.
Sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh di tempat terang menyebabkan
tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relatif pendek, tekstur
batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan serta daun
berkembang baik.
 BAB IV
KESIMPULAN
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dipengaruhi oleh
salah satu faktor eksternal yaitu cahaya yang berperan sebagai variabel bebas
dalam praktikum ini. Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel
terikat yang dengan sengaja dibuat berbeda. Dari hasil praktikum yang kami
lakukan, tanaman kacang hijau yang tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi batangnya
adalah tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap daripada tanaman
kacang hijau yang diletakkan di tempat terang. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan
terdapat sebuah hormon yang bernama hormon auksin. Salah satu fungsi yang
paling penting dari hormon auksin adalah merangsang pemanjangan sel pada
tunas muda yang sedang berkembang. Jika terkena cahaya matahari, auksin
menjadi tidak aktif. Kondisi ini mengakibatkan bagian yang tidak terkena cahaya
matahari akan tumbuh lebih cepat dari bagian yang terkena cahaya matahari.
setelah direndam 24 jam sebelum direndam 24 jam
H-1

H-2
H-3
H-4
H-5