Flashback
“Dulu Ayahmu sangat berbakti pada kedua orang tua-nya, walau kami mengajaknya untuk bermain dia
langsung menolak ketika disuruh ibunya membuang sampah”
Pak dana dulu memiliki kembar perempuan, Dania, dulu mereka hidup susah. Kakeknya hanya sekedar
buruh petani. Walau susah Kakek tidak pantang menyerah. Nenek hanya menjual kue untuk anak-anak
tercinta. Walaupun keluarga kami hidup susah, Dana dan Dania tidak malu. Mereka selalau membantu
nenek untuk berjualan ...
“Kamus, Dan”-Diana
“Biarinlah! Aku kan mau bisa banyak bahasa, besar nanti bisa keluar negeri~~. Bisa ketemu bule,
awokawok”-Diana
“Semoga kita bisa mencapai cita-cita masing-masing dan membawa Ayah dan Ibu ke Tanah Suci.
Aamiin”- Dana
“Ayahmu dan Bibi-mu pernah berkata mereka ingin membawa Nenek dan Kakek ke Tanah Suci saat
masih kecil dulu, karena itu mereka terus bekerja keras”-Nenek
“Tanah suci itu... apa?”-Mario
“Itulah tempat Istimewa bagi umat islam diseluruh dunia. Disana ada Kakbah yang menjadi arah kiblat
salat kita. Adik-kan sudah pernah belajar,”-Meher
“Ooooowh, Begicu”-Mario
“Ayahmu dulu memiliki kembar perempuan, namanya Diana. Kakekmu hanyalah sekedar buruh petani
namun walau begitu kakekmu masih terus bekerja keras demi anak-anak tercinta.”