Anda di halaman 1dari 2

Meher, Adik Meher(Mariono) dkk pergi mengaji

Ustadz menceritakan masa lalu-nya dengan Ayah/Ibu Meher

Flashback

“Dulu Ayahmu sangat berbakti pada kedua orang tua-nya, walau kami mengajaknya untuk bermain dia
langsung menolak ketika disuruh ibunya membuang sampah”

Meh dan Mar pergi ke rumah Samlekom

Kemudian Bu Dini(eomeoni) menyambut, Basa basi

Meher membuka tasnya menemukan catatan tentang pembahasan dengan ustadz

“Waktu kami mengaji kami membahas tentang ortu”

Meh dan Mar ask Grandma about Father

Grandma start Flashback

Pak dana dulu memiliki kembar perempuan, Dania, dulu mereka hidup susah. Kakeknya hanya sekedar
buruh petani. Walau susah Kakek tidak pantang menyerah. Nenek hanya menjual kue untuk anak-anak
tercinta. Walaupun keluarga kami hidup susah, Dana dan Dania tidak malu. Mereka selalau membantu
nenek untuk berjualan ...

Langsung ganti latar ke zaman dahulu

“Samlekom, Bu kami kesekolah!” Sambil membawa keranjang kue.

“Hati-hati Nak, Waalaikumsalam”

Saat di jalan “Ana, Ko lagi baca apa?”-Dana Muda

“Kamus, Dan”-Diana

“Gabut bener mace kamus”-Dana

“Biarinlah! Aku kan mau bisa banyak bahasa, besar nanti bisa keluar negeri~~. Bisa ketemu bule,
awokawok”-Diana

“Awokawok Widih Keren. Kalo aku pengen jadi Guru Matematika.”-Dana

“Unbelievable! Tidak bisa dipercaya!”-Diana

“Ish, Kayak gak percaya aja, doa-in aja coba” –Dana

“Semoga kita bisa mencapai cita-cita masing-masing dan membawa Ayah dan Ibu ke Tanah Suci.
Aamiin”- Dana

“Ayahmu dan Bibi-mu pernah berkata mereka ingin membawa Nenek dan Kakek ke Tanah Suci saat
masih kecil dulu, karena itu mereka terus bekerja keras”-Nenek
“Tanah suci itu... apa?”-Mario

“Itulah tempat Istimewa bagi umat islam diseluruh dunia. Disana ada Kakbah yang menjadi arah kiblat
salat kita. Adik-kan sudah pernah belajar,”-Meher

“Ooooowh, Begicu”-Mario

“Meh! Tolong bantuin Ibu bentar!”-Ibu Dini

“Iya Bu!... ish, padahal lagi seru-serunya”-Meher

“Lalu, dimana Bibi Diana sekarang?” –Mario

“(Menghela nafas sedih)

Sampai ke sekolah, mereka langsung pergi menitipkan jualan mereka ke kantin

“Ih, lihat duo kotor itu.”-Julia

“Sepatu mereka lubang-lubang lagi!”-Julita

“Ayo kita samperin” -Agustin

(Mendekati Dana dan Diana)

(Agus mengambil buku Diana)

(Diana Merampas balik)

“Ish, apa-apaan sih?!”-Diana

“Itu kan untuk membayar hutang Ibumu,”-Agust

Sampai ke sekolah, mereka digerombong oleh anak-anak

Lalu, sehari sebelum Terawih Pertama, Diana menghilang

Masuk ke negeri Cyna “Wayao, gong chi fa cai”

“Ayahmu dulu memiliki kembar perempuan, namanya Diana. Kakekmu hanyalah sekedar buruh petani
namun walau begitu kakekmu masih terus bekerja keras demi anak-anak tercinta.”

Anda mungkin juga menyukai