Anda di halaman 1dari 8

Bab III

KLASIFIKASI TANAH
Subtitle
KLASIFIKASI
TANAH
Tujuan Klasifikasi Tanah

Tujuan Klasifikasi Tanah


Guna klasifikasi tanah bagi teknik sipil

1. Menentukan penurunan bangunan

2. Menentukan kecepatan air yang mengalir lewat benda uji


guna menghitung koefisien permebilitas.

3. Untuk mengevaluasi stabilitasi tanah yang miring


Cara Pengklasifikasian Tanah

Cara Sederhana Cara


Laboratorium

Peralatan Laboratorium
Alat Indera Manusia
Klasifikasi cara visual

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA


a. Metode visual
• Untuk tanah berbutir kasar (dengan analisa ukuran butir)
– kerikil ukuran butiran berkisar 20-63 mm
– Kerikil halus dengan ukuran butiran berkisar 3-6,3 mm
– Pasir ukuran butiran berkisar 0,2-2 mm

• Untuk tanah butiran halus


– lempung , warna kecoklatan, mengkilat lanau, warna keabu-abuan
– Gambut, tanah humus/peat atau tanah organik lainnya mempunyai sifat
mudah pecah bila kering

*metode seperti ini biasanya hanya menggunakan media ayakan


Tabel 3.1 Klasifikasi Tanah Secara Manual

Alat yang Nama/istilah Ukuran Observasi Jenis


dipakai klasifikasi
Butiran (mm) (pengamatan langsung) Tanah
Dengan Kerakal > 20 - 63 < telur ayam , > biji kenari Tanah
saringan / Kerikil kasar > 6,3 - 20 < biji kenari, > biji jagung tidak
ayakan Kerikil halus > 2 - 6,3 < biji jagung, > kacang hijau kohesif
(berbutir

Pasir kasar > 0,6 - 2 > 0,2 - < keg hijau, > butir ampelas kasar)

0,6 > 0,06 - 0,2


Pasir sedang Pasir < butir ampelas atmi gula pasir
halus
Ukuran terkecil yang masih
Lumpur kasar > 0,2 - 0,06 Bila hanya
terlihat olehsatu butiran
mata Tanah
Lumpur sedang > 0,006 - 0,02 Terlihat oleh mata kohesif
Lumpur halus >0,002 - 0,006 Seperti tepung beras (berbutir
Partikel-partikel <, 0,002 Seperti tepung tapioka
halus)
halus dari lumpur
Partikrel-partikel Kadang-kadang berseral Tanah
organik /dedaunan yang lepuk organik

Anda mungkin juga menyukai