Anda di halaman 1dari 38

TERAPI CAIRAN

PADA ANAK
Pembimbing: dr. Willy Hardy Marpaung, Sp. BA.
Oleh: Amerta Putri Handjojo
pendahuluan

Sangat perlu menjaga volume cairan dan


komposisi elektrolit didalam cairan tubuh
baik cairan ekstraseluler (CES) maupun
cairan intraseluler (CIS) dalam batas normal
agar proses homeostasis tetap berjalan.

Gangguan cairan dan elektrolit dapat


menyebabkan keadaan darurat, yang jika
tidak dikelola secara cepat dan tepat
dapat menimbulkan kematian.
Body fluid
compartement
Pergerakan cairan antar kompartemen
A. ANTARA CIS DAN CES
1. Distribusi air di dalam dan diluar sel bergantung pada tekanan
tekanan osmotik.
2. Tekanan osmotic berkaitan dengan konsentrasi zat terlarut total
(osmolalitas) ydi dalam dan diluar sel. Air akan bergerak dari regia
yang berosmolalitas rendah ke regia yang berosmolalitas tinggi
3. normalnya, osmolalitas didalam dan di luar sel adalah sama, dan
tidak ada penarikan atau pengeluaran air menuju dan keluar sel
Pergerakan cairan antar kompartemen

B. ANTARA PLASMA DAN CAIRAN INTERSTISIAL


1. Pergerakan air menembus membran sel kapiler diatur oleh tekanan
hidrostatik dan osmotik.
2. Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler atau penurunan osmotic
koloid plasma mengakibatkan cairan bergerak dari kapiler menuju
cairan interstitial dan sebaliknya.
Pergerakan cairan antar kompartemen
Fluid electrolyte
KOMPONEN CAIRAN TUBUH
Electrolyte Plasma(mEq/L Interstetiel Intracelluler
(mEq/KgH2o) (mEq/KgH2o)
kation:
Na+ 153 145 10
K+ 4,3 4,1 159
Ca2+ 2,7 2,4 <1
Mg2+ 1,1 1 40
Total 161,1 152,5 209
Anion:
Cl- 112 117 3
HCO3- 25,8 27,1 7
Protein 15,1 <0,1 45
Others 8,2 8,4 154
Total 161,1 152,5 209
input vs output
HOLIDAY SEGAR
KEBUTUHAN CAIRAN

10 kg pertama : 100ml/kgbb
10 kg kedua: 50ml/kgbb
Kg berikutnya : 20 ml/ kg bb
Anak dengan BB 28 kg, berapa banyak kebutuhan cairannya?
10 x 100 = 1000ml
10 x 50 = 500ml
8 x 20 = 160 ml
Total = 1660 ml

—Someone Famous
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan

01 02 03 04

Suhu Peningkatan Oliguri/ Resistansi


atau anuria cairan
penurunan
output cairan
Perubahan
cairan tubuh

Volume konsentrasi
komposisi

a. Defisit volume hipernatremia atau


Dapat terjadi tanpa
hiponatremia maupun
mempengaruhi osmolaritas
b. Kelebihan volume hiperkalemia atau hipokalemia.
cairan ekstraseluler
Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
Hipovolume/ dehidrasi

Dehidrasi Dehidrasi Dehidrasi


isotonik hipertonik hipotonik

kehilangan cairan kehilangan cairan kehilangan cairan


hampir sama dengan kandungan dengan kandungan
dengan konsentrasi natrium lebih sedikit natrium lebih
natrium terhadap dari darah. banyak dari darah
darah.
Tanda dehidrasi
Tanda- tanda Ringan Sedang Berat
Defisit 4 % dari BB 8 % dari BB 12 % dari BB
Keadaan Umum Baik, sadar • Gelisah Lesu lunglai dan
• Rewel tidak sadar
Air Mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut dan lidah Basah Kering Sangat kering
Rasa haus Minum biasa, Haus ingin minum Malas minum atau
tidak haus banyak tidak bisa minum

Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Kembali sangat


lambat
Urine Pekat Pekat, produksi/ Oligouria
jumlah menurun
Nadi Takikardi Takikardi, nadi nadi sulit diraba,
lemah akral dingin
Tanda syok
Sindroma klinis karena gangguan aliran darah menyebabkan perfusi jaringan tidak adekuat
Klasifikasi
syok
Post loading
evaluation
Sign of
overload
Gangguan
keseimbangan
elektrolit
Ion dan batas CES
Terganggu ( mEq/L) Gejala- gejala Penyebab
normal ( mEq/L)

Natrium ( 136- 142) Hipernatremia ( >150) Haus, kulit kering Dehidrasi, kehilangan

dan mengkerut, penurunan tekanan cairan hipotonik

dan volume darah, bahkan kolaps


sirkulasi

Hiponatremia (<130) Gangguan fungsi Infuse atau ingesti solusi

SSP (intoksikasi air konfusi, hipotonik dalam jumlah besar


halusinasi, kejang, koma, kematian
pada beberapa kasus

Kalium ( 3,8-5,0) Hiperkalemia ( >8) Aritmia jantung Gagal ginjal,


berat penggunaaan diuretik, asidosis
kronik

Hipokalemia ( <2) Kelemahan dan Diet rendah kalium.


paralysis otot diuretik dan hipersekresi
aldosterone
Kalsium ( 4,5-5,3) Hiperkalsemia ( >11) Konfusi, nyeri otot, aritmia Hiperparatiroid, kanker, toksisitas
jantung, batu ginjal, kalsifikasi vit. D. suplemen kalsium dengan
pada jaringan lunak dosis yang sangat berlebihan

Hipokalsemia (<4) Spasme otot, kejang, kram Diit yang jelek, kurang vitamin D,
usus, denyut jantung yang gagal ginjal, hipoparatiroid,
lemah, aritmia jantung, hipomagnesemia
osteoporosi
Prinsip terapi
Tujuan: cairan
- Mengganti kehilangan akut cairan tubuh
- Ekspansi cepat cairan intravascular
- Memperbaiki perfusi jaringan

Terapi Cairan

Resusitasi Rumatan Tujuan:


- Memelihara keseimbangan
tubuh dan nutrisi

Kristaloid Koloid Elektrolit Nutrisi


Jenis cairan

Kristaloid Koloid
1. Ringel Laktat 1. Albumin
2. Dextran
2. NaCl 0,9 %
3. Gelatin
3. Dextrose 5 %
4. HES (Hydroxylethyl Starch )
Iv fluid
content
KRISTALOID

• Cairan kristaloid yang paling banyak digunakan adalah normal saline


dan ringer laktat.
• Cairan kristaloid memiliki komposisi yang mirip cairan ekstraselular.
• Karena perbedaan sifat antara kristaloid dan koloid, dimana kristaloid
akan lebih menyebar ke ruang interstitial dibandingkan dengan koloid
Cairan NS RL
• Resusitasi • Resusitasi
• Kehilangan Cl >>, misalnya
muntah-muntah, sindrom • Suplai ion bikarbonat
yang berkaitan dengan • Asidosis metabolik
kehilangan natrium
• Sindrom yang berkaitan
dengan kehilangan natrium:
asidosis diabetikum,
insufisiensi adrenokortikal,
luka bakar.
Kloride berlebihan:
hiperklorik asidosis
KO LO I D

• Cairan koloid disebut juga sebagai cairan


pengganti plasma atau biasa disebut “plasma
expander”.
• Cenderung bertahan agak lama dalam ruang
intravaskuler.

• Koloid dapat mengembalikan volume plasma


secara lebih efektif dan efisien daripada
kristaloid
Dekstran 40 Dekstran 70
• Pemberiaan 500 ml dextran 40 akan • Pengganti plasma, pada luka bakar
meningkatkan cairan intravaskuler • Peningkatan sirkulasi kapiler, mis;
sebesar 750 ml dalam 1 jam, dan • Infark miokard
menjadi 1050 ml pada jam ke2 • Syok kardiogenik
• Dextran 40 dapat mempertahankan
cairan intravaskuler dalam 3,5-4,5 • Hemoragik
jam, • Septik
• Efek samping : • dextran 70 mempertahankan cairan
• Gagal ginjal, reaksi anafilaktik intravaskuler sekitar 6-8 jam.
• Gangguan pembekuan darah (bila
pemberian >20 ml/kg/hari)
Kristaloid vs koloid
Kristaloid Koloid
Keunggulan 1. Lebih mudah tersedia dan murah 1. Ekspansi volume
plasma
2. Komposisi serupa dengan plasma tanpa ekspansi interstitial
(Ringer asetat/ringer laktat)
1. Ekspansi volume lebih besar
3. Bisa disimpan di suhu kamar
2. Durasi lebih lama
4. Bebas dari reaksi anafilaktik
3. Oksigenasi jaringan lebih baik
5. Komplikasi minimal
4. Insiden edema paru dan/atau edema
sistemik lebih rendah
Kekurangan 1. Edema bisa mengurangi 1. Anafilaksis
ekspansibilitas dinding dada 2. Koagulopati

2. Oksigenasi jaringan terganggu karena 3. Albumin bisa memperberat depresi


bertambahnya jarak kapiler dan sel miokard pada pasien syok

3. Memerlukan volume 4 kali lebih


banyak
kesimpulan

• Cairan tubuh terdiri dari air dan elektrolit.


• Cairan tubuh dibedakan atas cairan ekstrasel dan
intrasel. Cairan ekstrasel meliputi plasma dan cairan
interstisial.
• Terapi cairan ialah Tindakan untuk memelihara,
mengganti cairan tubuh dalam batas-batas fisiologis
dengan cairan kristaloid (elektrolit) dan koloid (plasma
ekspander) secara intravena.
• Tujuan dari terapi dibagi atas resusitasi untuk
mengganti kehilangan cairan akut dan rumatan untuk
mengganti kebutuhan harian

Anda mungkin juga menyukai