Anda di halaman 1dari 29

KOMPARTEMEN

CAIRAN TUBUH MANUSIA

Oleh : Muhammad Aminuddin, S.Kep., Ns., M.Sc.


PENDAHULUAN

60% BB pria dewasa adalah air sedangkan wanita mengandung 55% air
dari berat badannya. 

Cairan tubuh mengandung dua jenis substrat terlalut (zat terlalut)


elektrolit dan non elektrolit. Substansi seperti glukosa dan urea yang
tidak berdisosiasi dalam larutan
Kompartemen Cairan Tubuh
di Bagi 2 Klpk
1.Cairan Intraseluler (CIS)
Adalah cairan yang berada didalam
sel diseluruh tubuh.
2.Cairan ekstraseluler (CES)
Adalah cairan yang berada diluar
sel.
Body Fluid Compartment
Jenis dan jumlah cairan tubuh:
Cairan tubuh: 60%pada pria/55% pada
wanita
1.Cairan intraseluler: 40%
2.Cairan ekstraseluler: 20%
a.Cairan intertisial: 15%
b.Plasma darah: 5%
VOLUME CAIRAN TUBUH
Body fluid
60% (45-75)
water

Intracellular Extracellular
40 % 20 %
(42 liter in 70 kg (14 liter in 70 kg
young adult) young adult)

Interstitial Plasma Transcellular


15 % 5% 1-3 %
(10.5 liter in 70 kg (3.5 liter in 70 kg (Cerebrospinal)
young adult) young adult) (Aqueous humor)
Fungsi Cairan
Tubuh:
1. Sarana Untuk Mengangkut Zat-zat Makanan Ke
Sel-sel
2. Mengeluarkan Buangan-buangan Sel
3.Membantu Dalam proses Metabolism Sel
4.Sebagai Pelarut Untuk Elektrolit Dan Non
Elektrolit
5.Membantu Memelihara Suhu Tubuh
6.Membantu Pencernaan
7.Mempermudah Eliminasi
8.Mengangkut Zat-zat Seperti  (Hormone, Enzim,
SDP, SDM)
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH:

1. Solvent (Air)
• Adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa
hampir 60%  dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita
mengandung 55% air dari berat badannya.

2.Solute (Zat terlalut)


• Cairan tubuh mengandung dua jenis substrat terlalut (zat terlalut)
elektrolit dan non elektrolit.
SOLUT (ZAT TERLARUT)

Elektrolit
Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) didalam larutan dan akan menghantarkan
arus listrik. Elektrolit berdisosiasi menjadi ion positif dan negatif
• Kation: ion-ion yang membentuk muatan positif dalam larutan. Kation
ekstaseluler utama adalah natrium (Na), sedangkan kation intraseluler utama
adalah kalium (K)
• ·Anion: ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstaseluler utama adalah klorida (Cl), sedangkan anion intraseluler utama
adalah ion fosfat (PO43)
.
KOMPOSISI ELEKTROLIT
Elektrolit

Ekstra Sel

Intra Sel
SOLUT (ZAT TERLARUT)...

Non elektrolit
Substansi seperti glukosa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan.
Larutan non elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup
kreatinin dan bilirubun.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

1.Usia
2.Jenis kelamin
3.Sel-sel lemak
4.Stress
5.Sakit
6.Temperature lingkungan
7.Diet
nis Larutan (Osmotik)
1. Isotonik
Tekanan sama dg plasma
2. Hipotonik
Tekanan lebih rendah dari plasma
3. Hipertonik
Tekanan lebih tinggi dari plasma
Isotonik
larutan yang memiliki osmolaritas yang
sama, atau konsentrasi zat terlarut,
dengan larutan lain. Adalah osmoaritas
(tingkat kepekatan) cairannya mendekati
serum (bagian cair dari komponen darah)
sehingga terus berada dipembuluh darah.
Bermanfaat bagi pasien yang mengalami
hipervolemi (kekurangan cairan tubuh
sehingga tekanan darah terus terus
menurun). Memiliki resiko overload
contohnya RL dan NaCL 0.9%

Larutan NaCl 0,9%


Hipotonik
Larutan hipotonik adalah solusi dengan konsentrasi garam yang
lebih rendah daripada di sel normal tubuh dan darah. Larutan ini
biasanya mengandung 0,25% atau 0,45% dari salin dan dapat juga
mengandung dekstrosa. Kadang-kadang, kalium klorida dapat
dimasukkan dalam larutan.

Larutan Hipotonik : osmolaritasnya lebih redah dibandungkan serum


(konsentrasi ion Na+ lebih randah dibandingkan serum. Cairan ini
digunakan apda keadaan sel mengalami dehidrasi misalnya pada pasien
cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia
(pada gula darah tinggi) dengan ketoaksidosis diabetic.
Hipertonik
• Osmolaritasnya lebih tinggi (>340
mOsm/L) dibandingkan serum sehingga
menarik cairan dan elektrolit dari jaringan
(interstitial) dan intra sel ke dalam
pembuluh darah (intra vaskuler.
• Mampu menstabilkan tekanan darah
menstabilkan, meningkatkan produksi
urin, dan mengurangi edema.
• Berisiko terjadi “Krenasi” jika cairan diberi
dengan cepat.
• Contoh : Manitol 10 %
gguan Komposisi Caira
EDEMA
adalah timbunan abnormal
sejumlah cairan di dalam
ruang jaringan interstitiel
(diantara sel) atau ruangan
tubuh.

Gangguan timbul secara


menyeluruh atau setempat.
Tipe Edema
Berdasarkan tanda klinis
Generalized edema ~ Edema anasarca
Pitting edema (usually), edema hebat
dan menyeluruh yang menyebabkan
terjadinya sembab jaringan subkutan

Localized edema
Non-pitting edema (usually)

Berdasarkan penyebabnya
Primary
Obstruksi Vena/ lymphati; penurunan
cardiac output; hypo-albuminemia

Secondary
Retensi natrium dan air pada Renal
Cairan Edema
1. Transudat yaitu cairan bukan oleh
infeksi, misalnya gangguan
hemodinamik, ciri cairannya sifat kadar
protein dan koloid rendah, berat
jenisnya dibawah 1,012.
2. Eksudat yaitu timbunan cairan akibat
infeksi biasanya kaya akan protein
berat jenisnya lebih dari 1.012.
Skala Edema
Etiologi primer edema:

1. Tekanan hidrostatik intravaskular meningkat yang


dipengaruhi oleh :
• Tonus arteriol
• Kebebasan aliran darah dalam vena
• Sikap tubuh (posture)
• Temperatur
2. Tekanan osmosis koloid plasma menurun
Akibat berkurangnya protein plasma, contohnya
keadaan kelurangan albumin pada sindroma nefrotik
3. Gangguan aliran limfe
4. Retensi natrium
Contoh Klinis
Penyebab Contoh Klinik
Edema lokal Edema umum
1. Tekanan hidrostatik Obstruksi vena, Kegagalan jantung
meningkat trombosis, tekanan kongestif
dari luar (tumor)
2. Tekanan osmotik Tidak ada Kehilangan albumin
koloid plasma berlebihan (penyakit
berkurang – ginjal)
hipoalbuminemia Sintesis albumin
menurun (penyakit
hepar difus
3. Obstruksi limfe Obstruksi neoplasma Tidak ada
atau peradangan
4. Natrium tertahan Tidak ada Penyakit ginjal disertai
garam yang tertahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai