Anda di halaman 1dari 48

MICROTEACHING PERANGKAT

PEMBELAJARAN

MODEL PEMBELAJARAN PEMEROLEHAN KONSEP

Dosen Pengampu:

Dr. Susanah, M.Pd.

Disusun Oleh:

Dewi Safina (18030174096)

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
TAHUN AJARAN 2021/2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Matematika (Wajib)
Kelas/ Semester : XI/ Ganjil
Materi : Matriks
Alokasi Waktu : 12 x 45 menit (6 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,


peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3. Menjelaskan matriks dan 3.1.1. Mendeskripsikan konsep dasar
kesamaan matriks dengan matriks.
menggunakan masalah kontekstual 3.1.2. Menemukan unsur-unsur matriks.
dan melakukan operasi pada 3.1.3. Menemukan konsep kesamaan dua
matriks yang meliputi matriks.
penjumlahan, pengurangan, 3.1.4. Menyajikan masalah kontekstual
perkalian skalar, dan perkalian, kedalam bentuk matriks.
serta transpose. 3.1.5. Menemukan konsep dari jenis-
jenis matriks.
3.1.6. Menemukan konsep dari operasi
penjumlahan matriks dan sifat -
sifatnya.
3.1.7. Menemukan konsep dari operasi
pengurangan matriks dan sifat -
sifatnya.
3.1.8. Menemukan konsep dari operasi
perkalian skalar matriks dan
sifat - sifatnya.
3.1.9. Menemukan konsep dari operasi
perkalian matriks dan sifat -
sifatnya.
3.1.10. Menemukan konsep perkalian
berulang matriks.
3.1.11. Menentukan hasil beberapa
operasi matriks.
3.1.12. Menemukan konsep transpose
matriks.

4.3. Menyelesaikan masalah 4.1.1. Menyelesaikan permasalahan


kontekstual yang berkaitan dengan dalam kehidupan sehari-hari yang
matriks dan operasinya. berkaitan dengan konsep matriks.
4.1.2. Menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari
yang berkaitan dengan operasi
penjumlahan matriks.
4.1.3. Menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan operasi
pengurangan matriks.
4.1.4. Menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan operasi
perkalian skalar matriks.
4.1.5. Menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan operasi
perkalian matriks.
4.1.6. Menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari yang
berkaitan dengan beberapa
operasi matriks.

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-3, indikator 3.1.5 - 3.1.9 dan 4.1.2.
1. Dengan diskusi peserta didik mampu mendeskripsikan jenis-jenis matriks
dari penyajian contoh dan non-contoh matriks pada LKPD yang diberikan.
2. Dengan diskusi peserta didik mampu mendeskripsikan konsep operasi
penjumlahan matriks dari penyajian contoh dan non-contoh matriks pada
LKPD yang diberikan.
3. Dengan diskusi peserta didik mampu mendeskripsikan konsep operasi
pengurangan matriks dari penyajian contoh dan non-contoh matriks pada
LKPD yang diberikan.
4. Dengan diskusi peserta didik mampu mendeskripsikan konsep operasi
perkalian skalar matriks dari penyajian contoh dan non-contoh matriks pada
LKPD yang diberikan.
5. Dengan diskusi peserta didik mampu mendeskripsikan konsep operasi
perkalian matriks dari penyajian contoh dan non-contoh matriks pada LKPD
yang diberikan.
6. Dengan diskusi peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan konsep operasi penjumlahan matriks pada latihan soal yang
diberikan.

D. Materi Pembelajaran
I. Materi regular (Terlampir)
a. Jenis-jenis matriks
b. Sifat-sifat pada operasi penjumlahan matriks
c. Sifat-sifat pada operasi pengurangan matriks
d. Sifat-sifat pada operasi perkalian skalar matriks
e. Sifat-sifat pada operasi perkalian matriks
II. Materi remidial
Materi reguler yang belum dipahami lebih dari 50% siswa yang hadir.
III. Materi Pengayaan (Terlampir)
Pemberian soal Higher Order Of Thinking Skills (HOTS) yang tekait dengan
materi reguler.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Model pembelajaran pemerolehan konsep
Metode : Diskusi dan penugasan

F. Media Pembelajaran
1. LKPD (Terlampir)
2. LMS Edmodo
3. Aplikasi Zoom
4. Google Form
5. PPT Pendahuluan
6. Video Motivasi https://youtu.be/2NiuKYOnQc4
7. Video Materi Berikutnya https://youtu.be/P5Q1-3D5nYs

G. Sumber Belajar
1. Manullang, Sudanto dkk. 2017. Buku siswa matematika
SMA/MA/SMK/MAK kelas XI semester 1 kurikulum 2013 (Cetakan ke-2).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Halaman 74-83.
2. Buku referensi lain yang terkait dengan matriks.
3. Internet terkait dengan matriks
H. Langkah-Langkah Pembelajaran (Pertemuan ke-3)
Kegiatan Daring (Online) Alokasi Waktu

Pendahuluan Fase 1: Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan Kelas 15 menit

Melalui Aplikasi Zoom


1. Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
2. Guru memeriksa kesiapan peserta didik dalam
menerima pembelajaran dengan meminta peserta
didik menyalakan kamera di 5 menit pertama.
3. Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum
memulai pembelajaran.
4. Guru mengecek kehadiran peserta didik,
mencocokan jumlah siswa yang hadir di zoom
dengan yang ada di google form. (Link dibagikan di
kelas Edmodo)
5. Guru memberikan motivasi berupa video pada
peserta didik agar lebih bersemangat menerima
pelajaran. (Link dibagikan di kelas Edmodo)
6. Melalui tayangan PPT guru mengingatkan kembali
peserta didik materi yang sudah diperoleh
sebelumnya yaitu sistem persamaan linear dua
variable (SPLDV).
Contoh pertanyaan:
a. Bagaimana bentuk umum persamaan linear 2
variabel?
b. Bagaimana ciri sistem persamaan linear dua
variabel?
c. Bagaimana cara dalam menyelesaikan soal
sistem persamaan linear dua variabel?
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang
akan dilakukan diantaranya:
a. Dapat mendeskripsikan jenis-jenis matriks
b. Dapat menemukan konsep pada operasi matriks
c. Dapat menyelesaikan permasalahan yang
mengandung konsep matriks
8. Guru menyampaikan proses berlangsungnya
pembelajaran. (Guru menyampaikan saat membahas
jenis-jenis matriks dan operasi matriks peserta didik
akan diberikan contoh dan non contoh kemudian
mereka diminta untuk menyimpulkan jenis-jenis dan
operasi matriks secara umum)
Inti Fase 2 : Menyajikan Data dan Mengidentifikasi Konsep 35 menit

Melalui Aplikasi Zoom


1. Guru memberi LKPD yang berisi contoh dan non-
contoh jenis-jenis matriks. (Mengamati)
2. Guru dan peserta didik membahas LKPD untuk
memperoleh konsep tentang jenis-jenis matriks.
3. Guru memberi LKPD yang berisi contoh non contoh
dari konsep operasi matriks.
4. Guru dan peserta didik membahas LKPD untuk
memperoleh konsep pada operasi matriks.
(Menanya)

Fase 3: Menguji Pencapaian Konsep 20 menit

Melalui Kelas Edmodo


5. Guru memberikan latihan soal pada peserta didik
untuk menguji pemahaman mereka mengenai jenis-
jenis matriks dan operasi matriks. (Mengumpulkan
informasi)
6. Guru meminta masing-masing peserta didik
mengumpulkan hasil kerjanya di bagian Assignment
Edmodo.
7. Guru membahas latihan soal tersebut untuk
mengetahui kebenaran konsep yang ditemukan
peserta didik.
8. Guru bersama dengan peserta didik membuat
kesimpulan menganai jenis-jenis matriks dan
operasi matriks. (Menalar)

Fase 4 : Menganalisis Proses Pemikiran Siswa dan 15 menit


Integrasi Pembelajaran
Melalui Kelas Edmodo
9. Guru meminta peserta didik untuk menyelesaikan
kuis yang menerapkan beberapa jenis matriks dan
operasi matriks.
10. Guru memeriksa jawaban peserta didik.
11. Guru meminta peserta didik menjelaskan langkah-
langkah atau ide dalam menyelesaikan soal yang
diberikan. (Mengkomunikasikan)
Penutup 15 menit
Melalui Aplikasi Zoom

1. Guru menutup pembelajaran dengan membimbing


peserta didik menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru merefleksi proses kegiatan pembelajaran.
3. Guru menginformasikan materi yang akan dibahas
pada pertemuan selanjutnya serta membagikan
video yang bisa dijadikan bahan belajar peserta
didik. (Materi selanjutnya mengenai determinan
matriks dan invers matriks) Link dibagikan di kelas
Edmodo
4. Guru mengakhiri pembelajaran.
5. Guru mengajak peserta didik berdoa.

I. Teknik Penilaian
1) Teknik penilaian
a. Penilaian pengetahuan : Unjuk kerja
b. Penilaian keterampilan : Tes tertulis
2) Bentuk penilaian
a. Unjuk kerja : Lembar kerja peserta didik
b. Tes tertulis : Kuis
3) Instrumen penilaian (terlampir)
4) Remedial
 Pembelajaran remedial dilakukan bagi siswa yang capaian KD
nya belum tuntas.
 Tahapan remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tugas, dan diakhiri dengan tes.
 Tes remedial dilakukan sebanyak 3 kali apabila setelah 3 kali
terus remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial
dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5) Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketutntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
 Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum)
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
 Siswa yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi
melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan.
LAMPIRAN

Materi Reguler

a. Jenis-jenis matriks
b. Operasi Hitung Pada Matriks
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Nama :
Kelas / No. Absen :
Materi : Jenis-jenis Matriks & Operasi Matriks
waktu : 20 menit

KEGIATAN 1 (Jenis-Jenis Matriks)

1. Matriks Baris
Jenis Contoh Non-contoh
Matriks [1 7 1 7] 2 1 7 3
92 78 21
Baris [1 2 1] [0 4 8 9 ][ ]
12 81 11
0 0 1 1

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks [6 7 0] 0
92 0 21
Baris [0 0 7] [1] [ ]
0 81 11
7

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matri [6 7 0] 0
92 0 21
ks [0 0 7] [1 ] [ ]
0 81 11
7
Baris [1 7 1 7] 2 1 7 3
[1 2 1] 92 78 21
[0 4 8 9 ] [ ]
12 81 11
0 0 1 1

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks baris dari
contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks baris!

Definisi:
2. Matriks Kolom
Jenis Contoh Non-contoh
Matriks 48 [1 7 1 7]
21
Kolom [11] [26] [
92 78
]
19 12 81
8 7
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 9 [1 7 1 7]
Kolom 21 7 2 7
[0] 5 [ 0 4]
0 3 0 0
[ 1]

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 9 [1 7 1 7]
Kolom 21 48 21 7 92 78
[11] [26] [ 0 ] 5 [
12 81
]
19
8 0 3 [1 7 1 7]
7 [ 1]
2 7
[ 0 4]
0 0

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks kolom dari
contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks kolom!

Definisi:
3. Matriks Diagonal
Jenis Contoh Non-contoh
Matriks Diagonal 1 0 0 0 2 1 7
97 28
0 1 0 0 [0 4 8] [ ]
[ ] 12 81
1 0 1 0 0 0 1
0 0 0 1

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Diagonal 20 0 0 21 0 0 0
[ 0 5 0] 0 1 6 11 0 0
[ ][ ]
0 0 4 0 9 5 8 27 0
2 2 5 17

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Diagonal 1 0 0 0 21 0 0 0
20 0 0
0 1 0 0 0 1 6 11 0 0
[ 0 5 0] [ ] [ ][ ]
1 0 1 0 0 9 5 8 27 0
0 0 4
0 0 0 1 2 2 5 17
2 1 7
97 28
[0 4 8 ] [ ]
12 81
0 0 1

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks diagonal
dari contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks
diagonal!

Definisi:
4. Matriks Identitas
Jenis Contoh Non-contoh
Matriks Identitas 1 0 0 0 0 7 2 1 7
1 0
[0 1 0] [ ] [9 1 0 ] [0 4 8]
0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Identitas 1 0 0 0 1 0 7 8 0 0
0 1 0 0 [0 1 0 ] [0 5 0]
[ ]
0 0 1 0 0 0 1 0 0 4
0 0 0 1

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Identitas 1 0 0 0 0 7 2 1 7
1 0
[0 1 0] [ ] [9 1 0 ] [0 4 8]
0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0 7 8 0 0
0 1 0 0 [0 1 0 ] [0 5 0]
[ ]
0 0 1 0 0 0 1 0 0 4
0 0 0 1

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks identitas
dari contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks
identitas!

Definisi:
5. Matriks Nol
Jenis Contoh Non-contoh
Matriks [0 0 0 0 [ 1 0 0 0] [ 0 0]
0 0] [ ]
Nol 0 0 0 0 1

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 0 0 0 0 0
0 7
Nol [0 0] [0 0
] [ ] [0 1 0 ]
0 1
0 0 0 0 0 0 0
0 0

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Nol [0 0 0 0 [1 0 0 0] [0 0]
0 0] [ ]
0 0 0 0 1
0 0 0 0 0
0 7
[0 0] [0 0
] [ ] [0 1 0 ]
0 1
0 0 0 0 0 0 0
0 0

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks nol dari
contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks nol!

Definisi:
6. Matriks Segitiga
Jenis Contoh Non-contoh
Matriks 21 0 0 23 0 0 0
[ 8 17 0 ] 2 1 7
Segitiga 18 6 0 2
[ ] [0 0 8 ]
1 21 19 15 1 1 0
23 2 0 5 7 0 0
22 1 0 5
0 6 8 2
[ ]
0 0 1 7
0 0 0 5

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 21 8 7 0 0 7 2 1 7
Segitiga [ 0 17 1 ] [0 0 8 ] [0 4 8]
0 0 19 7 0 0 7 0 0
23 0 0 0
18 6 0 0
[ ]
15 1 1 0
22 1 0 5

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 23 2 0 5 23 0 0 0
21 0 0 2 1 7
Segitiga 0 6 8 2 18 6 0 2
[ 8 17 0 ] [ ] [ ] [0 0 8 ]
0 0 1 7 15 1 1 0
1 21 19 7 0 0
0 0 0 5 22 1 0 5
23 0 0 0 0 0 7 2 1 7
21 8 7 [0 0 8 ] [0 4 8 ]
18 6 0 0
[ 0 17 1 ] [ ]
15 1 1 0 7 0 0 7 0 0
0 0 19
22 1 0 5

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks segitiga
dari contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks
segitiga!

Definisi:
7. Matriks Persegi
Jenis Contoh Non-contoh
Matriks 23 2 0 5 1 78 0
[ ]
Persegi 7 28 1 6 8 2 1 8 1
[ ][ ]
1 6 3 8 1 7
2 6 6 5

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 23 2 0 5 1 0 0 1
0 2 0 [0
Persegi [2
0 6 8 2 3 1 5]
9 0] [ ]
1 3 3 7
6 8 1 7
1 3 8
5 1 6 5

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis:

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 23 2 0 5 1 78 0
[ ]
Persegi 7 28 1 6 8 2 1 8 1
[ ][ ]
1 6 3 8 1 7 1 0 0 1
2 6 6 5 [0 3 1 5 ]
23 2 0 5 1 3 3 7
0 2 0
0 6 8 2
[2 9 0 ] [ ]
6 8 1 7
1 3 8
5 1 6 5

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks persegi dari
contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks persegi!

Definisi:
KEGIATAN 2 (Operasi Matriks)

1. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks


Diberikan matris sebagai berikut:
0 1
1 2 0 2 1 8 1 0 6
𝐴=[ ], 𝐵 = [ ], 𝐶 = [ ], 𝐷 = [1 ]
2 , 𝐸 = [7 4 ] , 𝐹 [ ]
3 4 3 9 2 0 1 3 4
2 3
Contoh Non Contoh
Penjumlahan Matriks 𝐴+𝐵 𝐴+𝐷
1 2 0 2 = [1 2 ] + [
=[ ]+[ ] 1 2]
3 4 3 9 3 4
=[ 1 4 ]
= 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
6 13
Pengurangan Matriks 𝐴−𝐵 𝐴−𝐷
1 2 0 2 = [1 2 ] − [
=[ ]−[ ] 1 2]
3 4 3 9 3 4
= [1 0 ] = 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
0 −5
Dari penjumlahan dan pengurangan matriks diatas (contoh dan non contoh)
yang kamu amati, buatlah hipotesis bagaimana ketentuan matriks yang dapat
dijumlahkan dan dikurangkan tersebut!

Hipotesis:

Contoh Non Contoh


Penjumlahan Matriks 𝐴+𝐶 𝐴+𝐸
1 2 1 8 0 1
=[ ]+[ ] 1 2
3 4 2 0 = [3 4 ] + [ 7 4 ]
=[
2 10 ] 2 3
5 4 = 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Pengurangan Matriks 𝐴−𝐶 𝐴−𝐸


1 2 0 2 0 1
=[ ]−[ ] 1 2
3 4 3 9 = [3 4 ] − [ 7 4 ]
=[ 0 −6 ] 2 3
1 4 = 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Dari penjumlahan dan pengurangan matriks diatas (contoh dan non contoh)
yang kamu amati, buatlah hipotesis bagaimana ketentuan matriks yang dapat
dijumlahkan dan dikurangkan tersebut!

Hipotesis:

Dari 2 hipotesis diatas, apa yang kalian peroleh mengenai ketentuan


penjumlahan dan pengurangan matriks?

Penjumlahan & pengurangan matriks:


2. Perkalian Skalar Matriks
Diberikan matris sebagai
berikut:
1 2
𝐴=[ ], 𝐷 = [1 2] dengan scalar 2
3 4

Contoh Non Contoh


Penjumlahan scalar matriks 2𝐴 2𝐴
1 2 1 2
= 2[ ] = 2[ ]
3 4 3 4
2 4 2 2
=[ ] =[ ]
6 8 6 4

Dari perkalian scalar matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati,
buatlah hipotesis bagaimana ketentuan mengalikan matriks dengan skalar!

Hipotesis:

Contoh Non Contoh


Penjumlahan matriks 1 1
𝐷 𝐷
2 2
1 1
= 2 [ 4 2] = 2 [ 4 2]
= [ 2 1] = [ 2 2]

Dari perkalian scalar matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati,
buatlah hipotesis bagaimana ketentuan mengalikan matriks dengan skalar!

Hipotesis:

Dari 2 hipotesis diatas, apa yang kalian peroleh mengenai ketentuanmengalikan


matriks dengan skalar?

Perkalian scalar matriks:


3. Perkalian Dua Matriks
Diberikan matris sebagai berikut:

0 1
1 2 0 1 1 8
𝐴=[ ], 𝐵 = [ ], 𝐶 = [ ], 𝐷 = [1 2 ] , 𝐸 = [7 4 ] , 𝐹 =
3 4 8 4 2 0
2 3
1 0 6
[ ]
1 3 4
Contoh Non Contoh
Perkalian 2 matriks 𝐴𝐵 𝐴𝐹
1 2 0 1 1 2 1 0 6
=[ ][ ] =[ ][ ]
3 4 8 4 3 4 1 3 4
D 16 9 = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
=[ ]
a 24 19 𝐷𝐴
1 2
= [ 1 2] [ ]
3 4
= 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
r
Dari perkalian dua matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu
amati, buatlah hipotesis bagaimana ketentuan mengalikan 2 matriks!

Hipotesis:

Contoh Non Contoh


Perkalian 2 matriks 𝐸𝐹 𝐷𝐹
0 1 1 0 6
1 0 6 = [ 1 2] [ ]
= [7 4 ] [ ] 1 3 4
1 3 4 = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
2 3
12 19
=[ ]
29 25
D

Dari perkalian 2 matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati,
buatlah hipotesis bagaimana ketentuan mengalikan 2 matriks!

Hipotesis:

Dari 2 hipotesis diatas, apa yang kalian peroleh mengenai ketentuan mengalikan
2 matriks?

Perkalian dua matriks:


SOAL KUIS

Nama :
Kelas , No. Absen :
Materi Pokok : Matriks
Sub Materi : Jenis-jenis Matriks & operasi
MatriksWaktu : 10 menit

1. Kelompokkan matriks-matriks berikut sesuai dengan jenisnya!

5
3

Matriks kolom

Matriks Baris

Matriks diagonal
Matriks identitas

Matriks nol

Matriks segitiga

Matriks Persegi

2. Diberikan matriks
4 −2 4 6 −26 −2
𝐴=[ ] 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = [ ] 𝑑𝑎𝑛 𝐶 = [ ]
3 −5 3 −3 3 −35
2
Tentukan matriks 𝐴 + 𝐵 − 2𝐶

3. Seorang agen perjalanan menawarkan paket perjalanan ke Danau Toba. Paket I


terdiri atas 3 malam menginap, 2 tempat wisata dan 4 kali makan. Paket II dengan
4 malam menginap, 5 tempat wisata dan 8 kali makan. Paket III dengan 3 malam
menginap, 2 tempat wisata dan 1 kali makan. Sewa hotel Rp 250.000,00 per
malam, biaya pengangkutan ke tiap tempat wisata Rp 35.000,00, dan makan di
restoran yang ditunjuk Rp 75.000,00.
LEMBAR PENGAYAAN

1 1 3
Diketahui 𝐴 = [5 2 6]
−2 −1 −3

Nilai dari dari 𝐴2017 + 2017𝐴2018 + 2𝐼2018 adalah….


KUNCI JAWABAN PENGAYAAN

Perhatikan bahwa
𝐴2 = 𝐴 × 𝐴
1 1 3 1 1 3
=[ 5 2 6 ][ 5 2 6]
−2 −1 −3 −2 −1 −3
0 0 0
=[ 3 3 9]
−1 −1 −3

𝐴3 = 𝐴2 × 𝐴
0 0 0 1 1 3
=[ 3 3 9 ][ 5 2 6]
−1 −1 −3 −2 −1 −3
0 0 0
= [0 0 0 ]
0 0 0

Karena perkalian matriks nol dengan matriks apapun tetap menghasilkan mastriks nol,
sedangkan perpangkatan matriks identitas tetap menghasilkan matriks identitas, maka dapat
ditulis

𝐴2017 + 2017𝐴2018 + 2𝐼2018


= 𝑂 + 2107 𝑂 + 2𝐼
= 2𝐼
Jadi, nilai dari 𝐴2017 + 2017𝐴2018 + 2𝐼 2018 = 2𝐼
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

& PEDOMAN PENSKORAN


Nama :
Kelas / No. Absen :
Materi : Jenis-jenis Matriks & Operasi Matriks
waktu : 20 menit

KEGIATAN 1 (Jenis-Jenis Matriks)

1. Matriks Baris
Jenis Contoh Non-contoh
Matriks [1 7 1 7] 2 1 7 3
92 78 21
Baris [1 2 1] [0 4 8 9 ][ ]
12 81 11
0 0 1 1

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan terdapat dalam baris (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks [6 7 0] 0
92 0 21
Baris [0 0 7] [1] [ ]
0 81 11
7

Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan yang terdiri 1 baris (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matri [6 7 0] 0
92 0 21
ks [0 0 7] [1 ] [ ]
0 81 11
7
Baris [1 7 1 7] 2 1 7 3
[1 2 1] 92 78 21
[0 4 8 9 ] [ ]
12 81 11
0 0 1 1

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks baris dari
contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks baris!

Definisi: Matriks baris adalah matriks yang terdiri atas satu baris saja. (10)
2. Matriks Kolom

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 21 48 [1 7 1 7]
Kolom 26
[11] [ ] 92 78
19 [ ]
8 12 81
7
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan terdapat dalam kolom (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 9 [1 7 1 7]
Kolom 21 7 2 7
[0] 5 [ 0 4]
0 3 0 0
[ 1]
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan yang terdiri 1 kolom (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 9 [1 7 1 7]
Kolom 21 48 21 7 92 78
[11] [26] [ 0 ] 5 [
12 81
]
19
8 0 3 [1 7 1 7]
7 [ 1]
2 7
[ 0 4]
0 0
Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks kolom dari
contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks kolom!

Definisi: Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas satu kolom saja. (10)
3. Matriks Diagonal

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Diagonal 1 0 0 0 2 1 7
97 28
0 1 0 0 [0 4 8 ] [ ]
[ ] 12 81
1 0 1 0 0 0 1
0 0 0 1
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan dengan ketentuan selain diagonal utama adalah


angka 0. (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Diagonal 20 0 0 21 0 0 0
[0 5 0] 0 1 6 11 0 0
[ ][ ]
0 0 4 0 9 5 8 27 0
2 2 5 17
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Matriks diagonal adalah matriks persegi yang semua elemennya


bernilai nol, kecuali diagonal utama. (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Diagonal 1 0 0 0 21 0 0 0
20 0 0
0 1 0 0 0 1 6 11 0 0
[ 0 5 0] [ ] [ ][ ]
1 0 1 0 0 9 5 8 27 0
0 0 4
0 0 0 1 2 2 5 17
2 1 7
97 28
[0 4 8 ] [ ]
12 81
0 0 1
Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks diagonal
dari contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks
diagonal!

Definisi: Matriks diagonal adalah matriks persegi dengan pola semua


elemennya bernilai nol, kecuali elemen diagonal utama. (10)
4. Matriks Identitas

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Identitas 1 0 0 0 0 7 2 1 7
1 0
[0 1 0 ] [ ] [9 1 0 ] [0 4 8 ]
0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan dengan semua elemennya angka 0 kecualidiagonal


utamanya adalah 1 (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Identitas 1 0 0 0 1 0 7 8 0 0
0 1 0 0 [ 0 1 0 ] [0 5 0 ]
[ ]
0 0 1 0 0 0 1 0 0 4
0 0 0 1
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Matriks identitas adalah matriks persegi yang semua diagonal


utamanya 1 dan unsur yang lainnya nol. (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks Identitas 1 0 0 0 0 7 2 1 7
1 0
[0 1 0] [ ] [9 1 0 ] [0 4 8]
0 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0 7 8 0 0
0 1 0 0 [0 1 0 ] [0 5 0]
[ ]
0 0 1 0 0 0 1 0 0 4
0 0 0 1

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks identitas
dari contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks
identitas!

Definisi: Matriks identitas adalah matrik persegi yang semua diagonalutamanya


adalah 1 dan unsur yang lainnya semua nol. (10)
5. Matriks Nol

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks [0 0 0] [ 0 0 0 [ 1 0 0 0] [ 0 0]
]
Nol 0 0 0 0 1
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Matriks yang semua elemennya 0 (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 0 0 0 0 0
07
0 0 [ ] [0 1 0 ]
Nol [0 0] [ ] 01
0 0 0 0 0 0 0
0 0
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Matriks yang semua elemennya 0 (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks [0 0 0 0 [ 1 0 0 0] [ 0 0]
0 0] [ ]
Nol 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0
0 7
[0 0] [0 0
] [ ] [0 1 0 ]
0 1
0 0 0 0 0 0 0
0 0

Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks nol dari
contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks nol!

Definisi: Matriks nol adalah semua elemen didalamnya bernilai 0 (10)


6. Matriks Segitiga

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 21 0 0 23 0 0 0
[ 8 17 0 ] 2 1 7
Segitiga 18 6 0 2
[ ] [0 0 8 ]
1 21 19 15 1 1 0
23 2 0 5 7 0 0
22 1 0 5
0 6 8 2
[ ]
0 0 1 7
0 0 0 5
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan dengan ketentuan bilangan-bilangan di kanan atau kiri


diagonal utama adalah angka 0, yang mana angka-angka 0 itu membentuk segitiga. (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 23 0 0 0 0 0 7 2 1 7
21 8 7
Segitiga 18 6 0 0 [0 0 8] [0 4 8]
[ 0 17 1 ] [ ]
15 1 1 0 7 0 0 7 0 0
0 0 19
22 1 0 5
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: matriks bujur sangkar yang elemen-elemen di bawah atau diatas elemen
diagonal bernilai 0. Jika yang bernilai 0 adalah elemen-elemen dibawah elemen
diagonal utama maka disebut matriks segitiga atas, sebaliknya disebut matriks
segitiga bawah. (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 23 2 0 5 23 0 0 0
21 0 0 2 1 7
Segitiga 0 6 8 2 18 6 0 2
[ 8 17 0 ] [ ] [ ] [0 0 8 ]
0 0 1 7 15 1 1 0
1 21 19 7 0 0
0 0 0 5 22 1 0 5
23 0 0 0 0 0 7 2 1 7
21 8 7 [0 0 8 ] [0 4 8 ]
18 6 0 0
[ 0 17 1 ] [ ]
15 1 1 0 7 0 0 7 0 0
0 0 19
22 1 0 5
Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks segitiga
dari contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks
segitiga!

Definisi: matriks bujur sangkar yang elemen-elemen di bawah atau diatas elemen
diagonal bernilai 0. Jika yang bernilai 0 adalah elemen-elemen dibawah elemen
diagonal utama maka disebut matriks segitiga atas, sebaliknya disebut matriks segitiga
bawah. Tidak disyaratkan bahwa elemen diagonal utama harus bernilai tak 0. (10)
7. Matriks Persegi

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 23 2 0 5 1 78 0
[ ]
Persegi 7 28 1 6 8 2 1 8 1
[ ][ ]
1 6 3 8 1 7
2 6 6 5
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan dengan jumlah baris sama dengan jumlah kolom (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 23 2 0 5 1 0 0 1
0 2 0 [0 3 1 5 ]
Persegi 0 6 8 2
[2 9 0 ] [ ]
6 8 1 7 1 3 3 7
1 3 8
5 1 6 5
Dari jenis matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati, buatlah
hipotesis kemudian simpulkan definisi jenis matriks tersebut!

Hipotesis: Susunan bilangan dengan jumlah baris sama dengan jumlah kolom (5)

Jenis Contoh Non-contoh


Matriks 23 2 0 5 1 78 0
[ ]
Persegi 7 28 1 6 8 2 1 8 1
[ ][ ]
1 6 3 8 1 7 1 0 0 1
2 6 6 5 [0 3 1 5 ]
23 2 0 5 1 3 3 7
0 2 0
0 6 8 2
[2 9 0 ] [ ]
6 8 1 7
1 3 8
5 1 6 5
Dari 2 hipotesis yang kalian berikan, serta mengamati kembali jenis matriks persegi
dari contoh non contoh diatas. Definisi apa yang kalian peroleh tentang matriks persegi!

Definisi: Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai banyak baris dan
kolom sama. (10)
KEGIATAN 2 (Operasi Matriks)

1. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks


Diberikan matris sebagai berikut:
0 1
1 2 0 2 1 8 1 0 6
𝐴=[ ], 𝐵 = [ ], 𝐶 = [ ], 𝐷 = [1 ]
2 , 𝐸 = [7 4 ] , 𝐹 [ ]
3 4 3 9 2 0 1 3 4
2 3
Contoh Non Contoh
Penjumlahan Matriks 𝐴+𝐵 𝐴+𝐷
1 2 0 2 = [1 2 ] + [
=[ ]+[ ] 1 2]
3 4 3 9 3 4
=[ 1 4 ]
= 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
6 13
Pengurangan Matriks 𝐴−𝐵 𝐴−𝐷
1 2 0 2 = [1 2 ] − [
=[ ]−[ ] 1 2]
3 4 3 9 3 4
= [1 0 ] = 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
0 −5
Dari penjumlahan dan pengurangan matriks diatas (contoh dan non contoh)
yang kamu amati, buatlah hipotesis bagaimana ketentuan matriks yang dapat
dijumlahkan dan dikurangkan tersebut!

Hipotesis: Dijumlahkan dan dikurangkan tiap elemen yang bersesuaian (5)

Contoh Non Contoh


Penjumlahan Matriks 𝐴+𝐶 𝐴+𝐸
1 2 1 8 0 1
=[ ]+[ ] 1 2
3 4 2 0 = [3 4 ] + [ 7 4 ]
=[
2 10 ] 2 3
5 4 = 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Pengurangan Matriks 𝐴−𝐶 𝐴−𝐸


1 2 0 2 0 1
=[ ]−[ ] 1 2
3 4 3 9 = [3 4 ] − [ 7 4 ]
=[ 0 −6 ] 2 3
1 4 = 𝑇𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

Dari penjumlahan dan pengurangan matriks diatas (contoh dan non contoh)
yang kamu amati, buatlah hipotesis bagaimana ketentuan matriks yang dapat
dijumlahkan dan dikurangkan tersebut!

Hipotesis: 2 matriks yang dijumlah atau dikurangkan memiliki ukuran sama (5)

Dari 2 hipotesis diatas, apa yang kalian peroleh mengenai ketentuan


penjumlahan dan pengurangan matriks?

Penjumlahan & pengurangan matriks: jika kedua matriks yang dijumlahkan memiliki ordo
yang sama, dan masing-masing elemen yang bersesuaian dijummlahkan dan dikurangkan
(10)
2. Perkalian Skalar Matriks
Diberikan matris sebagai berikut:
1 2
𝐴=[ ], 𝐷 = [1 2] dengan scalar 2
3 4

Contoh Non Contoh


Penjumlahan scalar matriks 2𝐴 2𝐴
1 2 1 2
= 2[ ] = 2[ ]
3 4 3 4
2 4 2 2
=[ ] =[ ]
6 8 6 4

Dari perkalian scalar matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati,
buatlah hipotesis bagaimana ketentuan mengalikan matriks dengan skalar!

Hipotesis: Setiap elemennya dikalikan dengan scalar (5)

Contoh Non Contoh


Penjumlahan matriks 1 1
𝐷 𝐷
2 2
1 1
= 2 [ 4 2] = 2 [ 4 2]
= [ 2 1] = [ 2 2]

Dari perkalian scalar matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati,
buatlah hipotesis bagaimana ketentuan mengalikan matriks dengan skalar!

Hipotesis: Skalar bisa berbentuk pecahan (5)

Dari 2 hipotesis diatas, apa yang kalian peroleh mengenai ketentuan mengalikan
matriks dengan skalar?

Perkalian scalar matriks: Dengan mengalikan masing-masing elemennya dengan


scalar yang diketahui, dimana scalar tersebut sebarang bilangan real (10)
3. Perkalian Dua Matriks
Diberikan matris sebagai berikut:
0 1
1 2 0 1 1 8 1 0 6
𝐴=[ ], 𝐵 = [ ], 𝐶 = [ ], 𝐷 = [1 2 ] , 𝐸 = [7 4 ] , 𝐹 [ ]
3 4 8 4 2 0 1 3 4
2 3
Contoh Non Contoh
Perkalian 2 matriks 𝐴𝐵 𝐴𝐹
1 2 0 1 1 2 1 0 6
=[ ][ ] =[ ][ ]
3 4 8 4 3 4 1 3 4
D 16 9 = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
=[ ]
a 24 19 𝐷𝐴
1 2
r = [ 1 2] [ ]
3 4
i = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

D a r i perkalian dua matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu
amati, buatlah hipotesis bagaimana ketentuan mengalikan 2 matriks!

Hipotesis: Caranya mengalikan baris dengan kolom, antara kolom 1 dan kolom 2
pada matriks pertama jika dikalikan dengan baris 1 dan baris 2 matriks 2
menggunakan tanda jumlah (5)

Contoh Non Contoh


Perkalian 2 matriks 𝐸𝐹 𝐷𝐹
0 1 1 0 6
1 0 6 = [ 1 2] [ ]
= [7 4 ] [ ] 1 3 4
1 3 4 = 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡 𝑑𝑖ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
2 3
12 19
=[ ]
29 25

Dari perkalian 2 matriks diatas (contoh dan non contoh) yang kamu amati,
buatlah hipotesis bagaimana ketentuan mengalikan 2 matriks!

Hipotesis: Mengalikan dengan aturan baris kali kolom, yang mana jumlah baris
matriks pertama sama dengn jumlah kolom matriks kedua (5)

Dari 2 hipotesis diatas, apa yang kalian peroleh mengenai ketentuan mengalikan
2 matriks?

Perkalian 2 matriks: Dua matriks dapat dikalikan jika jumlah baris matriks
pertma sam dengan jumlah kolom matriks kedua, begitupun sebaliknya.
Aturannya dengan mengalikan baris kali kolom. (10)

Keterangan:

Nilai perolehan: 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 × 𝟏𝟎𝟎%


𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
KUNCI JAWABAN SOAL KUIS

Nama :
Kelas , No. Absen :
Materi Pokok : Matriks
Sub Materi : Jenis-jenis Matriks & operasi Matriks

1. Kelompokkan matriks-matriks berikut sesuai dengan jenisnya!

Matriks kolom

Matriks Baris

Matriks diagonal

Matriks identitas
Matriks Nol

Matriks segitiga

Matriks Persegi

2. Diketahui:

4 −2 4 6 −26 −2
𝐴=[ ] 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = [ ] 𝑑𝑎𝑛 𝐶 = [ ]
3 −5 3 −3 3 −35

Ditanya: 𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶

4 −2 4 6 2 −26 −2
𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 = [ ]+[ ] −2[ ]
3 −5 3 −3 3 −35
4 −2 4 6 4 6 −26 −2
𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 = [ ]+[ ][ ]−2[ ]
3 −5 3 −3 3 −3 3 −35
4 −2 34 6
𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 = [ ]+[ ] − [−52 −4 ]
3 −5 3 27 6 −70
90 8
𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 = [ ]
0 92
Jadi, matriksnya adalah [90 8
]
0 92

3. Diketahui:
Tabel untuk masing-masing paket

Hotel Wisata Makan


Paket I 3 2 4
Paket II 4 5 8
Paket III 3 2 1
Tabel untuk Biaya masing-masing

Hotel 250.000
Wisata 35.000
Makan 75.000
Ditanya: a. Biaya untuk setiap paketnya

b. Paket yang menawarkan biaya termurah


𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐼 3 2 4 250000
[𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐼𝐼 ] = [4 5 8] [ 35000 ]
𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐼𝐼 3 2 1 75000
3(250000) + 2(35000) + 4(475000)
= [ 4(250000) + 5(35000) + 8(75000) ]
3(250000) + 2(35000) + 1(75000)
750000 + 70000 + 300000
= [1000000 + 175000 + 600000]
750000 + 70000 + 75000
1750000
= [1775000]
895000
Jadi, biaya untuk setiap paketnya adalah:
paket I = 1.750.000; paket II = 1775000 dan paket III = 895.000

Paket yang menawarkan biaya termurah adalah paket III


PEDOMAN PENSKORAN KUIS

No Indikator Pedoman Penskoran Skor


1 Mengelompokkan contoh Tidak ada yang benar 0
matriks baris Sebagian benar 2
Semua jawaban benar 3
2 Mengelompokkan contoh Tidak ada yang benar 0
matriks kolom Sebagian benar 2
Semua jawaban benar 3
3 Mengelompokkan contoh Tidak ada yang benar 0
matriks segitiga Sebagian benar 2
Semua jawaban benar 3
4 Mengelompokkan contoh Tidak ada yang benar 0
matriks identitas Sebagian benar 2
Semua jawaban benar 3
5 Mengelompokkan contoh Tidak ada yang benar 0
matriks persegi Sebagian benar 2
Semua jawaban benar 3
6 Mengelompokkan contoh Tidak ada yang benar 0
matriks diagonal Sebagian benar 2
Semua jawaban benar 3
7 Mengelompokkan contoh Tidak ada yang benar 0
matriks nol Sebagian benar 2
Semua jawaban benar 3
8 Diketahui: 5

4 −2 4 6 −26 −2
𝐴=[ ] 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = [ ] 𝑑𝑎𝑛 𝐶 = [ ]
3 −5 3 −3 3 −35
Ditanya: 𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 5
4 −2 4 6 2 −26 −2 5
𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 = [ ]+[ ] −2[ ]
3 −5 3 −3 3 −35
4 −2 4 6 4 6 −26 −2
𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 = [ ]+[ ][ ]−2[ ] 5
3 −5 3 −3 3 −3 3 −35
4 −2 34 6
𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 = [ ]+[ ] − [−52 −4 ] 5
3 −5 3 27 6 −70
90 8 5
𝐴 + 𝐵2 − 2𝐶 = [ ]
0 92
Jadi, matriksnya adalah [90 8 ]
5
0 92

9 1. Diketahui: 5
Tabel untuk masing-masing paket
Hotel Wisata Makan
Paket I 3 2 4
Paket II 4 5 8
Paket III 3 2 1
Tabel untuk Biaya masing-masing

Hotel 250.000
Wisata 35.000
Makan 75.000

Ditanya: a. Biaya untuk setiap paketnya


b. Paket yang menawarkan biaya termurah 5
𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐼 3 2 4 250000
[ 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐼𝐼 ] = [4 5 8] [ 35000 ] 5
𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝐼𝐼𝐼 3 2 1 75000
3(250000) + 2(35000) + 4(75000)
= [4(250000) + 5(35000) + 8(75000)]
5
3(250000) + 2(35000) + 1(75000)
750000 + 70000 + 300000
= [1000000 + 175000 + 600000] 5
750000 + 70000 + 75000
1750000
= [1775000] 5
895000
Jadi, biaya untuk setiap paketnya adalah:
5
paket I = 1.750.000; paket II = 1775000 dan paket III =
895.000
Paket yang menawarkan biaya termurah adalah paket III
Skor total maksimum 100

Nilai perolehan: 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛


× 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
SILABUS PEMBELAJARAN

Identitas Sekolah : SMA


Kelas : IX
Mata Pelajaran : Matematika

Kompetensi Dasar Alokasi Waktu

3.1 Menjelaskan metode pembuktian Pernyataan 7 pertemuan ( 14 x 45


matematis berupa barisan, ketidaksamaan, menit)
keterbagiaan dengan induksi matematika

4.1 Menggunakan metode pembuktian induksi


matematika untuk menguji pernyataan matematis
berupa barisan, ketidaksamaan, keterbagiaan

3. 2 Menjelaskan program linear dua variabel dan 6 pertemuan (12 x 45


metode penyelesaiannya dengan menggunakan menit)
masalah kontekstual

4.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang


berkaitan dengan program linear dua variabel

3.3 Menjelaskan matriks dan kesamaan matriks 6 pertemuan (12 x 45


dengan menggunakan masalah kontekstual dan menit)
melakukan operasi pada matriks yang meliputi
penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan
perkalian, serta transpose

4.3Menyelesaikan masalah kontekstual yang


berkaitan dengan matriks dan operasinya

3.4Menganalisis sifat-sifat determinan dan invers 5 pertemuan (10 x 45


matriks berordo 2×2 dan 3×3 menit)

4.4 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan


determinan dan invers matriks berordo 2×2 dan 3×3
3.5 Menganalisis dan membandingkan transformasi 8 pertemuan (16 x 45
dan komposisi transformasi dengan menggunakan menit)
matriks

4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan


matriks transformasi geometri (translasi, refleksi,
dilatasi dan rotasi)

3.6 Menggeneralisasi pola bilangan dan jumlah pada 7 pertemuan (14 x 45


barisan Aritmetika dan Geometri menit)

4.6 Menggunakan pola barisan aritmetika atau


geometri untuk menyajikan dan menyelesaikan
masalah kontekstual (termasuk pertumbuhan,
peluruhan, bunga majemuk, dan anuitas)

3.7 Menjelaskan limit fungsi aljabar (fungsi polinom 7 pertemuan ( 14 x 45


dan fungsi rasional) secara intuitif dan sifat-sifatnya, menit)
serta menentukan eksistensinya

4.7 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan


limit fungsi aljabar

3.8 Menjelaskan sifat-sifat turunan fungsi aljabar dan 5 pertemuan ( 10 x 45


menentukan turunan fungsi aljabar menggunakan menit)
definisi atau sifatsifat turunan fungsi

4.8 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan


turunan fungsi aljabar

3.9 Menganalisis keberkaitanan turunan pertama 6 pertemuan ( 12 x 45


fungsi dengan nilai maksimum, nilai minimum, dan menit)
selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis
singgung kurva

4.9 Menggunakan turunan pertama fungsi untuk


menentukan titik maksimum, titik minimum, dan
selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis
singgung kurva, persamaan garis singgung, dan garis
normal kurva berkaitan dengan masalah kontekstual

3.10 Mendeskripsikan integral tak tentu (anti turunan) 7 pertemuan ( 14 x 45


fungsi aljabar dan menganalisis sifatsifatnya menit)
berdasarkan sifat-sifat turunan fungsi

4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan


integral tak tentu (anti turunan) fungsi aljabar

Total pertemuan = 64 pertemuan

Anda mungkin juga menyukai