Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Poliomielitis adalah penyakit menular yang ditandai dengan kelumpuhan akibat


kerusakan motor neuron di kornu anterior sumsum tulang belakang: disebabkan oleh
tiga serotip[e virus polio yaitu serotype 1 (brunhilde), serotype 2 (lansig) dan
serotype 3 (leon). Poliomelitis ditularkan secara fekal-oral atau oral-oral (Gunardi,
2016). Polio sangat infeksius antara 7-10 hari sebelum dan sesudah timbulnya gejal
a, tetapi transmisinya mungkin terjadi selama virus berada di dalam saliva atau feses
(Pontoh, 2015).
Sejak tahun 2018 kawasan Asia Tenggara dikejutkan dengan temuan kasus Poli
o di beberapa negara, yaitu Indonesia, Myanmar, Filipina, dan Malaysia. Padahal ka
wasan tersebut telah lebih dari satu dekade tidak ditemukan kasus Polio. Total kasus
Polio VDPV tipe 1 dari tahun 2018 hingga minggu 10 tahun 2020 sejumlah 12 kasus,
Polio VDPV tipe 2 sebanyak 14 kasus, dan sampel polio lingkungan positif VDPV
1 sebanyak 19 sampel dan VDPV tipe 2 sebanyak 23 sampel (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2020).
Selain dialami anak-anak, polio pada orang dewasa ternyata juga bisa terjadi. K
ebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak mengalami gejala yang terlihat. B
erdasarkan Centers for Disease Control and Prevention, Amerika Serikat, sekitar 1 d
ari 4 orang yang terinfeksi polio mengalami gejala mirip flu. Penderita polio saat de
wasa juga bisa mengalami kelumpuhan yang menyebabkan kecacatan permanen hin
gga kematian (Nurmayani, 2022).

Anda mungkin juga menyukai