Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KESEHATAN SECARA

LISAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSU ‘AISYIYAH PONOROGO RSUA/064/III.6.AU/I/VIII/2013 0 1/2
Jl. Dr. Sutomo 18 – 24
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 19 Agustus 2013
Dr. Hj. RINI KRISNAWATI, MARS
PENGERTIAN Proses komunikasi antar tenaga kesehatan dalam pemberian
instruksi / perintah melalui lisan
TUJUAN 1. Meminimalkan insiden keselamatan pasien.
2. Menghindarkan kesalahpahaman yang bisa menimbulkan
dugaan malpraktek.
3. Membantu mengendalikan kinerja petugas kesehatan
dengan acuan langkah – langkah dan hal – hal yang telah
disetujui pasien.
4. Memberikan informasi secara jelas dan benar.

KEBIJAKAN Dalam komunikasi secara lisan/ pemberian perintah secara lisan


menggunakan metode CABAK (catat, baca dan konfirmasi
ulang) dari penerima perintah kepada pemberi perintah.
(Peraturan Direktur No: RSUA/015/PER/III.6.AU/I/V/2013 tentang
kebijakan pelayanan)
PROSEDUR Pelaksanaan
1. Ucapkan Salam ”Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
2. Catat secara lengkap perintah lisan, dibacakan kembali oleh
penerima perintah, dan dikonfirmasi ulang/ CABAK
3. Ucapkan terima kasih
4. Akhiri dengan SALAM “ Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.

Standar Prosedur Operasional (SPO) Komunikasi Efektif di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo 1


KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KESEHATAN MELALUI
TELEPON
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSU ‘AISYIYAH PONOROGO RSUA/064/III.6.AU/I/VIII/2013 0 1/2
Jl. Dr. Sutomo 18 – 24
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 19 Agustus 2013
Dr. Hj. RINI KRISNAWATI, MARS
PENGERTIAN Proses komunikasi antar tenaga kesehatan melalui telepon
yang berupa hasil konsul, intruksi terapi, laporan hasil
laboratorium/ radiologi kritis.
TUJUAN 1. Meminimalkan insiden keselamatan pasien.
2. Memberikan pengetahuan dan pedoman bagi petugas
kesehatan lain, perawat dan dokter mengenai cara
berkomunikasi melalui telepon.
3. Agar petugas kesehatan lain, perawat dan dokter dapat
melakukan komunikasi yang efektif.
4. Menghindarkan kesalahpahaman yang bisa menimbulkan
dugaan malpraktek.
5. Memberikan informasi secara jelas dan benar.
KEBIJAKAN Dalam komunikasi menggunakan metode SBAR dan dalam
komunikasi melalui telepon secara lengkap dicatat, dibacakan
dan dikonfirmasi ulang/ CABAK oleh penerima perintah kepada
pemberi perintah.(Peraturan Direktur No:
RSUA/015/PER/III.6.AU/I/V/2013 tentang kebijakan pelayanan)
PROSEDUR Pelaksanaan
1. Ucapkan Salam ”Assalamu ‘alaikum Wr. Wb.
2. Komunikasi melalui telepon pastikan orang yang anda
hubungi adalah benar dengan mengkonfirmasi namanya (“
apakah benar saya berbicara dengan dokter…)
3. Jelaskan Situation (situasi dan kondisi yang terjadi pada
pasien):
a. Sebutkan identitas petugas yang berbicara: nama,
ruang, dan rs tempat bertugas.
b. Sebutkan identitas pasien yang dilaporkan: Nama
(Tn/Ny/Sdr/Nn/By) dan Nomer Rekam Medis, Umur
dan Alamat.
c. Jelaskan perubahan kondisi pasien berdasarkan
pengamatan petugas baik subyektif maupun obyektif.

Standar Prosedur Operasional (SPO) Komunikasi Efektif di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo 2


KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KESEHATAN MELALUI
TELEPON
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
RSU ‘AISYIYAH PONOROGO RSUA/064/III.6.AU/I/VIII/2013 0 2/2
Jl. Dr. Sutomo 18 – 24
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur RSU ‘Aisyiyah Ponorogo
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL 19 Agustus 2013
Dr. Hj. RINI KRISNAWATI, MARS
4. Jelaskan Background ( Latar Belakang Medis ) yang
berkaitan dengan situasi tersebut:
a. Tanggal mulai dirawat
b. Diagnosa awal dan diagnosa kerja saat ini.
c. Hasil pemeriksaan sebelumnya
d. Terapi yang diberikan sebelumnya.
e. Riwayat alergi (jika ada)
5. Sebutkan assesment (Penilaian atas kondisi) terkait situasi
tersebut
a. Kemungkinan kemungkinan yang dapat terjadi pada
pasien terkait perubahan kondisi yang ditemukan pada
pasien menurut anda sebagai petugas saat itu.
b. Tindakan – tindakan yang diambil terkait kondisi saat
itu.
6. Sebutkan Recommendation (Rekomendasi Tindak Lanjut)
bisa berupa:
a. Permintaan untuk: memeriksa pasien sesegera
mungkin, merujuk atau menstranfer pasien, konsultasi
ke dokter lain, atau menjelaskan kepada pasien
tentang perubahan kondisi yang terjadi pada pasien.
b. Permintaan untuk: advis pemeriksaan penunjang lain
yang diperlukan.
c. Permintaan untuk: advis perubahan terapi atau
tindakan lain yang diperlukan
7. Kemudian secara lengkap dicatat, dibacakan kembali oleh
penerima perintah, dan dikonfirmasi kembali / CABAK.
8. Lakukan verifikasi di catatan Rekam medis dengan
menandatangani stempel CABAK, tanggal dan jam
verifikasi yang ada di Catatan Perkembangan Pasien
terintegrasi dalam waktu 1 x 24 jam atau pada kunjungan
berikutnya bila hari libur.
9. Akhiri dengan SALAM “ Wassalamu ‘Alaikum Wr. Wb.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Perawatan Intensif

Standar Prosedur Operasional (SPO) Komunikasi Efektif di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo 3


Standar Prosedur Operasional (SPO) Komunikasi Efektif di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo 4
Standar Prosedur Operasional (SPO) Komunikasi Efektif di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo 5
Standar Prosedur Operasional (SPO) Komunikasi Efektif di RSU ‘Aisyiyah Ponorogo 6

Anda mungkin juga menyukai