Anda di halaman 1dari 20

MODUL

Pembelajaran Literasi Membaca


Tindak Lanjut Pemaknaan Hasil Diagnosis

Asesmen Kompetensi
Madrasah Indonesia (AKMI)

Modul Literasi Membaca | 1


Modul

Pembelajaran Literasi Membaca


Tindak Lanjut Pemaknaan Hasil Diagnosis

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI)

Modul Literasi Membaca | 2


Desain Pembelajaran Berbasis Literasi Membaca
Capaian Kompetensi 2 Tingkat Kemahiran Dasar

A. Petunjuk dan Target Capaian


Dalam upaya meningkatkan kompetensi dalam pembelajaran, Bapak/Ibu harus memiliki
komitmen dan secara sungguh-sungguh membaca secara cermat isi paparan Desain
Pembelajaran Berbasis Literasi Membaca CK-2 Tingkat Kemahiran Dasar. Isi paparan pada
bagian ini lebih terfokus pada prosedur dan contoh tentang aspek-aspek penting yang perlu
dikembangkan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, Bapak/Ibu sangat dianjurkan
melakukan tanya jawab, mendiskusikan, dan mengerjakan tugas-tugas secara kreatif dalam
mengembangkan perencanaan pembelajaran agar dapat mencapai pemahaman serta
memperoleh pengalaman praktis dan operasional untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
Target kompetensi yang harus dicapai oleh peserta meliputi hal- hal berikut.
1. Memahami secara cermat deskripsi cakupan isi dan tingkat kebahasaan agar dapat
menentukan perencanaan yang tepat dalam merancang materi, media, dan skenario
pembelajaran.
2. Memahami dan mampu merancang pembelajaran Capaian Kompetensi 2 tingkat
kemahiran dasar yang mencakup aspek aspek berikut.
a. Memahami deskripsi kompetensi pembelajaran tingkat kemahiran dasar dan
menguasai keterampilan mengembangkan indikator kompetensi pembelajaran
secara lebih baik.
b. Memahami materi pembelajaran tingkat kemahiran dasar sehingga dapat
memperoleh contoh model materi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
memilih dan mengembangkan materi pembelajaran lebih lanjut dalam pelaksanaan
pembelajaran secara nyata.
c. Menguasai media pembelajaran tingkat kemahiran dasar sehingga memperoleh
contoh model media yang dapat digunakan sebagai rujukan dalam mengembangkan
inovasi pembelajaran secara nyata.
d. Memahami secara cermat skenario pelaksanaan pembelajaran tingkat kemahiran
dasar sehingga dapat mengembangkan perencanaan pelaksanaan pembelajaran
secara lebih kreatif dan inovatif.
e. Memperoleh model evaluasi pembelajaran tingkat kemahiran dasar yang dapat
dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan evaluasi proses dan evaluasi hasil

Modul Literasi Membaca | 3


dalam pembelajaran.
f. Memperoleh wawasan secara memadai tentang rekomendasi pembelajaran CK-2
tingkat kemahiran dasar untuk penguatan dan tingkat kemahiran cakap untuk
pengayaan peserta didik.
g. Memperoleh pengalaman pembelajaran tingkat kemahiran dasar, yang dapat
digunakan sebagai refleksi kompetensi diri dalam melakukan tindak lanjut
pembelajaran secara nyata.

B. Deskripsi Cakupan Isi dan Tingkat Kebahasaan Teks

Deskripsi gradasi capaian kompetensi, jenjang pendidikan, cakupan isi dan kompleksitas
kebahasaan teks, serta fokus pembelajaran ini penting dipahami oleh Bapak/Ibu agar dapat
memiliki wawasan yang memadai tentang (1) level kompetensi yang akan dicapai melalui
pembelajaran, (2) konten dan konteks materi ajar yang digunakan untuk mencapai
kompetensi tersebut, dan (3) cakupan isi bacaan dan kebahasaan dari materi ajar yang
digunakan. Oleh karena itu, Bapak/Ibu perlu mencermati deskripsi tersebut secara sungguh-
sungguh agar memperoleh wawasan yang benar sehingga dapat melakukan dan memandu
pembelajaran secara lebih efektif. Melalui pemahaman deskripsi ini, Bapak/Ibu diharapkan
dapat mengembangkan pemikiran kreatif untuk merancang dan mengembangkan
pembelajaran lebih inovatif. Deskripsi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Jenjang Fokus
Teks Informasi Teks Sastra Kebahasaan
dan CK Pembelajaran
• Topik: fakta • Fiksi fantasi atau • Kalimat: • Pembimbingan
sederhana yang biografis sesuai jumlah kata dan penguatan
dialami atau jenjang usia per kalimat 3- untuk jenjang
diketahui, bersifat • Latar konkret dan 7 kata kemahiran
konkret dan dapat metaforis • Kalimat dasar dasar
dikenali tentang • Tokoh banyak (pola SPOK), • Pengayaan
lingkungan sekitar dengan karakter • Struktur untuk jenjang
MI • Organisasi teks: datar bahasa tulis kemahiran
perspektif jamak • Konflik jamak bercampur cakap
linier dengan bahasa lisan
• Tujuan penulisan: penyelesaian terbatas
CK2 persuasif – simpati tertutup
Sedang • Teks tunggal • Alur flasback
sekitar 100 kata • Sudut pandang
akuan terlibat
(perspektif
pelaku/tokoh)
• Panjang teks
sekitar 150 kata

Modul Literasi Membaca | 4


C. Deskripsi Kompetensi Pembelajaran CK-2 Tingkat Kemahiran Dasar
Berdasarkan cakupan isi dan tingkat kebahasaan yang sesuai dengan level kompetensi yang
terdapat dalam kerangka kerja AKMI, peserta didik diharapkan memiliki capaian
kompetensi yang tertera pada tabel berikut.

Tabel Deskripsi Kompetensi dengan Cakupan Materinya (CK-2)

Kompetensi Subkompetensi Teks Informasi Teks Sastra

Menemukan fakta atau Menemukan informasi tentang


informasi tentang siapa, apa, siapa, apa, kapan, di mana,
kapan, di mana, mengapa, mengapa, dan bagaimana yang
dan bagaimana yang tersurat tersurat dalam cerita fantasi atau
Menemukan
dalam teks informasi perihal biografi yang cakupan isi sedang
informasi tersurat
lingkungan sekitar yang dan tingkat kebahasaan
pada teks
dikenali oleh peserta didik sederhana.
dengan cakupan isi sedang
dan tingkat kebahasaan
Menemukan dan sederhana.
mengakses

Memilih informasi penting Mengidentifikasi kata atau


atau kata kunci untuk ungkapan yang tepat untuk
menemukan sumber menemukan informasi yang
informasi yang relevan relevan berkaitan dengan unsur-
berkaitan dengan fakta dan unsur fiksi dalam cerita fantasi
Memilih informasi
data yang disajikan secara atau biografi yang cakupan isi
yang relevan pada
tersurat dalam teks informasi sedang dan tingkat kebahasaan
teks
perihal lingkungan sekitar sederhana.
yang dikenali oleh peserta
didik.dengan cakupan isi
sedang dan tingkat
kebahasaan sederhana.

Mengidentifkasi topik atau Mengidentifikasi karakter datar


fokus pembahasan dalam teks dan banyak tokoh dalam cerita
informasi perihal lingkungan fantasi atau biografi yang
sekitar yang dikenali oleh cakupan isi sedang dan tingkat
peserta didik cakupan isi kebahasaan sederhana.
sedang dan tingkat
kebahasaan sederhana.

Menginterpreta-
Menginterpretasikan sikan informasi Menjelaskan ide pokok dan Mengidentifikasi alur
dan mengintegrasikan tersirat dalam teks beberapa ide pendukung (flashback) cerita/konflik yang
atau antarteks dalam teks informasi perihal dihadapi tokoh dalam cerita
lingkungan sekitar yang fantasi atau biografi yang
dikenali oleh peserta didik cakupan isi sedang dan tingkat
dengan cakupan isi sedang kebahasaan sederhana.
dan tingkat kebahasaan
sederhana.
Mengidentifikasi fungsi latar
konkret dan metaforis sebagai
pendukung cerita dalam cerita
fantasi atau biografi yang

Modul Literasi Membaca | 5


Kompetensi Subkompetensi Teks Informasi Teks Sastra
cakupan isi sedang dan tingkat
kebahasaan sederhana.

Menyimpulkan kejadian Menyimpulkan karakter tokoh,


dalam teks informasi perihal konflik dan penyelesaian cerita,
lingkungan sekitar yang dan makna latar dalam
dikenali oleh peserta didik mendukung keutuhan cerita
dengan cakupan isi sedang dalam cerita fantasi atau
dan tingkat kebahasaan biografi yang cakupan isi sedang
sederhana. dan tingkat kebahasaan
Menyusun sederhana.
simpulan dan
membuat koneksi
teks atau antarteks Menyusun komentar Menghubungkan unsur-unsur
berdasarkan simpulan terkait fiksi (misalnya karakter tokoh
isi teks informasi perihal dengan latar) dalam cerita
lingkungan sekitar yang fantasi atau biografi yang
dikenali oleh peserta cakupan isi sedang dan tingkat
didik.dengan cakupan isi kebahasaan sederhana.
sedang dan tingkat
kebahasaan sederhana.

Menilai format Menilai akurasi informasi Menilai tujuan penulis dalam


penyajian dan dalam teks informasi perihal menggunakan diksi dan
kredibilitas konten lingkungan sekitar yang kosakata untuk menggambarkan
teks atau antarteks dikenali oleh peserta didik sudut pandang akuan terlibat
cakupan isi sedang dan (perspektif pelaku/tokoh) dalam
tingkat kebahasaan cerita fantasi atau biografi yang
sederhana. cakupan isi sedang dan tingkat
kebahasaan sederhana.

Menilai dan mengidentifikasi Mengevaluasi penggunaan diksi


bias informasi (data/fakta) dan majas (metafora, analogi,
pada penulisan teks informasi personifikasi) dalam cerita
perihal lingkungan sekitar fantasi atau biografi yang
yang dikenali oleh peserta cakupan isi sedang dan tingkat
Mengevaluasi didik.dengan cakupan isi kebahasaan sederhana.
dan sedang dan tingkat
Merefleksikan kebahasaan sederhana.

Menilai efektivitas data untuk Menilai kadar autentisitas dan


mendukung ide pokok dalam fiksioanlitas penggambaran
teks informasi perihal realitas melalui unsur intrinsik
lingkungan sekitar yang (karakterisasi, alur cerita, latar)
dikenali oleh peserta dalam cerita fantasi atau biografi
didik.dengan cakupan isi yang cakupan isi sedang dan
sedang dan tingkat tingkat kebahasaan sederhana.
kebahasaan sederhana.

Merefleksikan isi Mengaitkan isi dalam teks Mengaitkan isi cerita fantasi
teks dikaitkan informasi dengan cakupan isi atau biografi yang cakupan isi
dengan sedang dan tingkat sedang dan tingkat kebahasaan
kebahasaan sederhana perihal
lingkungan sekitar yang

Modul Literasi Membaca | 6


Kompetensi Subkompetensi Teks Informasi Teks Sastra
pengalaman dibaca.dengan pengalaman sederhana dengan pengalaman
kehidupan pribadi pribadi.

Merefleksi pengetahuan baru Merefleksi pengetahuan baru


yang ada dalam teks yang diperoleh dari cerita fantasi
informasi perihal lingkungan atau biografi yang cakupan isi
sekitar dengan cakupan isi sedang dan tingkat kebahasaan
sedang dan tingkat sederhana terhadap pengetahuan
kebahasaan sederhana yang yang dimilikinya.
dibaca terhadap pengetahuan
yang dimiliknya

Menjustifikasi pendapat Menjustifikasi pendapat orang


orang lain berdasarkan isi lain berdasarkan isi cerita fantasi
teks informasi perihal atau biografi yang cakupan isi
lingkungan sekitar dengan sedang dan tingkat kebahasaan
cakupan isi sedang dan sederhana.
tingkat kebahasaan
sederhana.

KEBAHASAAN
• Menunjukkan dan membuat kalimat berpola yang berpola SPOK.
• Menunjukkan kalimat bahasa tulis yang bercampur dengan bahasa lisan dan dapat memperbaikinya.

D. Contoh Pengembangan Indikator dan Materi Tingkat Kemahiran Dasar


1. Contoh Indikator Pembelajaran
Teks informasi yang digunakan untuk materi pembelajaran CK-2 tingkat
kemahiran dasar ini adalah teks informasi dengan topik: fakta sederhana yang dialami
atau diketahui, bersifat konkret dan dapat dikenali tentang lingkungan sekitar. Teks
tersebut memiliki cakupan isi sedang dan tingkat kebahasaan sederhana. Teks informasi
ini digunakan sebagai materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi berikut.
a) Menemukan fakta atau informasi tersurat (siapa, apa, kapan, di mana, mengapa,
dan bagaimana) dalam teks informasi sederhana yang dialami atau diketahui,
bersifat konkret dan dapat dikenali tentang lingkungan sekitar.
b) Memilih informasi penting atau kata kunci untuk menemukan sumber informasi
yang relevan berkaitan dengan fakta dan data yang disajikan dalam teks
informasi sederhana yang dialami atau diketahui, bersifat konkret dan dapat
dikenali tentang lingkungan sekitar.
c) Mengidentifikasi topik atau fokus pembahasan pada teks informasi sederhana

Modul Literasi Membaca | 7


yang dialami atau diketahui, bersifat konkret dan dapat dikenali tentang
lingkungan sekitar.
d) Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks informasi
sederhana yang dialami atau diketahui, bersifat konkret dan dapat dikenali
tentang lingkungan sekitar.
e) Menyimpulkan kejadian pada teks informasi sederhana yang dialami atau
diketahui, bersifat konkrit dan dapat dikenali tentang lingkungan sekitar.
f) Menyusun simpulan terkait isi teks untuk menentukan apakah suatu komentar/
pertanyaan/pernyataan relevan dengan isi teks informasi sederhana yang dialami
atau diketahui, bersifat konkrit dan dapat dikenali tentang lingkungan sekitar.
2. Contoh Materi Pembelajaran

Konten : Teks Informasi

Konteks : Personal

Melati & Isabel Wijsen, Pendiri Gerakan Bye Bye Plastic Bags Bali

Modul Literasi Membaca | 8


Sampah plastik menjadi salah satu masalah di dunia terutama di Indonesia. Plastik
yang di daur ulang di Indonesia sekitar 5% sehingga masalah sampah plastik semakin
parah. Penumpukan ini terjadi selama bertahun-tahun. Setiap tahunnya, ratusan ton
sampah plastik terdampar di tepi pantai. Akhirnya sampah tersebut tergenang di lautan
dan menjadi awal dari gerakan Bye Bye Plastic Bags Bali.

Gerakan ini dibentuk oleh Melati dan Isabel Wijsen. Mereka terinspirasi dari
pelajaran di sekolah tentang pemimpin dunia yang memberikan perubahan positif
terhadap dunia. Melati dan Isabel termotivasi untuk menjadi pemimpin dunia juga.
Namun, mereka berpikir kenapa harus menunggu sampai tua dulu untuk menjadi
pemimpin. Mereka percaya bahwa anak-anak juga punya peran penting untuk membuat
dunia lebih baik. Mereka membuat target untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setelah
enam tahun berkampanye, di tahun 2019 akhirnya misi mereka berhasil dengan
menjadikan Bali bebas plastik. Gubernur Bali menyampaikan bahwa masyarakat Bali
dilarang memakai plastik sekali pakai.

E. Contoh Media Pembelajaran Tingkat Kemahiran Dasar


Media pembelajaran merupakan komponen penting dalam pembelajaran karena
bermanfaat untuk memperlancar proses dan meningkatkan capaian pengalaman belajar
peserta didik. Oleh karena itu, guru sangat dianjurkan untuk memiliki wawasan dan terampil
mengembangkan dan menggunakan media tersebut dalam pembelajaran. Dalam merancang
dan menetapkan media pembelajaran ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, di
antaranya adalah (1) sesuai dengan tingkat kematangan berpikir peserta didik, (2) sesuai
dengan kompetensi atau pengalaman belajar yang akan dicapai, (3) sesuai dengan kondisi
dan konteks lingkungan belajar, (4) murah dan mudah diperoleh atau diadakan, (5) secara
efektif dan efisien dapat digunakan dalam pembelajaran. Dalam modul ini, media
pembelajaran yang digunakan untuk mendukung pembelajaran CK-2 ini adalah sebagai
berikut.
• Teks Bacaan “Melati & Isabel Wijsen, Pendiri Gerakan Bye Bye Plastic Bags
Bali”
• Infografik Bahaya Sampah Plastik Terhadap Ikan di Laut
• Video pendukung pembelajaran https://youtu.be/DhoUirzuvc4

Modul Literasi Membaca | 9


F. Contoh Skenario Pembelajaran Tingkat Kemahiran Dasar
Merancang atau membuat rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan aktivitas
penting dalam proses keseluruhan proses belajar-mengajar. Rancangan tersebut dapat
memandu guru dalam melaksanakan pembelajaran, terutama bagi guru yang sedang dalam
taraf pengembangan pengalaman mengajarnya. Namun, perancangan pembelajaran ini juga
penting bagi guru yang sudah memiliki pengalaman panjang dalam mengajar karena hal ini
merupakan pekerjaan yang tak terpisahkan dari tugas dan tanggung jawab seorang guru
sebagai pendidik.
Skenario pembelajaran yang dikembangkan dalam bagian ini hanya sebagai contoh
dan sifatnya mungkin sangat terbatas. Tidak semua model pembelajaran dicontohkan dalam
bagianini. Demikian juga, tidak semua materi dijabarkan dalam skenario tersebut karena
contoh skenario ini hanya bersifat memantik kreativitas guru. Guru dapat mengembangkan
skenario pembelajaran ini secara lebih inovatif sesuai dengan kreativitasnya masing-masing
sesuai dengan karakteristik siswa, konten dan konteks materi yang diajarkan, pengalaman
belajar yang akan dicapai, kondisi sekolah, dan lingkungan tempat belajar. Skenario
pembelajaran tersebut dicontohkan berikut ini.
1. Fokus Pembelajaran

Tingkat Kemahiran Dasar


Kompetensi • Menemukan dan mengakses
• Menginterpretasikan dan mengintegrasikan
Subkompetensi • Menemukan informasi tersurat pada teks
• Memilih informasi yang relevan pada teks
• Menginterpretasikan informasi tersirat dalam teks atau
antarteks
• Menyusun simpulan dan membuat koneksi teks atau
antarteks
Konten Pembelajaran Teks Informasi
Tema Bacaan Lingkungan Sekitar
Konteks Bacaan Personal
Model Pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah (MPBM)

Modul Literasi Membaca | 10


2. Tahapan Pelaksanaan Pembelajaran

a. Tahap Awal Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan salam dan pengantar kepada
peserta didik, terutama tentang materi yang dipelajari dalam kegiatanpembelajaran ini.
Lalu dilanjutkan dengan berdoa sebelum pembelajaran. Secara lebih terperinci, kegiatan
awal pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru dalam memulai pembelajaran dapat
dideskripsikan sebagai berikut.
1) Menyampaikan salam.
2) Mengajak peserta didik untuk berdoa.
3) Melakukan presensi atau mengecek kehadiran peserta didik (tidak harus dipanggil
satu persatu).
4) Menanyakan kondisi dan aktivitas yang telah dilakukan peserta didik.
5) Menyapa beberapa peserta didik yang dianggap perlu perhatian.
6) Melakukan tanya jawab tentang keseharian peserta didik (pertanyaan sedapat
mungkin sejalan dengan materi pembelajaran yang akan dilakukan).
7) Menceritakan hal penting yang menarik yang perlu diperhatikan peserta didik.
8) Mendorong semangat belajar peserta didik.
9) Menyampaikan fenomena atau peristiwa aktual yang ada di lingkungan peserta didik.
10) Membuat teka-teki edukatif sebagai ice breaking agar terbangun suasana belajar
yang kondusif.
11) Melakukan apersepsi tentang materi-materi yang pernah dipelajari.
12) Melakukan pre-reading (pramembaca) terkait dengan materi ajar yang akan dipelajari.
13) Menjelaskan tujuan dan aktivitas belajar yang akan dilakukan hari itu.
14) Mengecek kesiapan peserta didik untuk memulai pelajaran.
15) Teknik-teknik lainnya yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungannya.

Pada tahap awal pembelajaran tersebut, guru dapat menyampaikan tuturan dan melakukan
aktivitas sebagaimana contoh berikut.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.”


“Anak-anak yang saleh dan salihah. Apa kabar kalian hari ini?”
“ Alhamdulillah, sehat semua dan semoga semakin semangat belajarnya, ya.”

Modul Literasi Membaca | 11


“Ayo, kita tepuk semangat!”
“Luar biasa!”
“Anak-anak saleh dan salihah, sebelum memulai pembelajaran kita berdo’a terlebih dahulu.”
“Ananda yang datang duluan pagi ini, silahkan pimpin membaca doa!”
“Berdoa selesai.”
“Anak-anak saleh dan salihah, kita akan belajar materi yang sangat menarik pada hari ini.”
“Tahukah kalian apa yang akan kita pelajari?”
Guru dapat menampilkan gambar untuk memancing keingintahuan dan mengarahkan
peserta didik dalam menanggapi.
“Betul sekali! Kita akan mempelajari salah satu gerakan kebersihan untuk lingkungan
sekitar.”
Guru menanyakan pengalaman peserta didik tentang kebersihan di lingkungan dan
manfaatnya.
“Hari ini kita akan mempelajari hal tersebut dari bacaan dengan judul
Melati & Isabel Wijsen, Pendiri Gerakan Bye Bye Plastic Bags Bali .”
“Materi ini akan menambah pengetahuan kalian agar dapat berpikir lebih
cerdas dan cermat serta memperoleh ide baru.”
“Kalian juga akan mendapatkan informasi yang benar-benar ada dan
terjadi dalam kehidupan.”
“Nah, tadi Ibu sudah menjelaskan sedikit gambaran materi kita hari ini.”

b. Tahap Inti Pembelajaran

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini merupakan aktivitas inti dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran. Kompetensi yang dicapai dalam pembelajaran dapat dilakukan dan
dibangun melalui tahapan ini. Dalam tahap tersebut, guru harus berupaya menjalankan
rancangan dan model pembelajaran yang telah dikembangkan secara lebih fleksibel sesuai
dengan kondisi dan peristiwa pembelajaran yang dihadapi. Dalam tahapan Model
Pembelajaran Berbasis Masalah (MPBM) disajikan berikut ini.

Modul Literasi Membaca | 12


Fase 1: Mengorientasikan peserta didik pada masalah

“Anak-anak, Ibu akan menayangkan sebuah video (


https://youtu.be/DhoUirzuvc4 ) dan sebuah bacaan.”

“Silakan kalian cermati tayangan video ini kemudian simak


bacaannya. Perhatikan apa saja yang terjadi serta masalah apa
yang ada dalam video dan bacaan.”

Teks Bacaan yang Berjudul Melati dan Isabel Wisjen Pendiri


Fase 2: Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
Gerakan Bye Bye Plastic Bags Bali
Pada tahap ini, guru membagi peserta didik menjadi dua kelompok. Setiap kelompok akan
(dapat dirujuk dari bacaan yang ada dalam materi
menyelesaikan masalah yang berbeda.
pembelajaran)

“Anak-anak saleh dan salihah, bagaimanakah kesan kalian?


Masalah apa saja yang kalian temukan dalam teks?”
(kemungkinan beberapa peserta menyampaikan masalah yang
mereka temukan).

“Baiklah untuk lebih memahami masalah yang ada dalam teks,


Ibu akan bagi masalahnya untuk setiap kelompok. Masing-
masing kelompok mendiskusikan masalah dan mencari
solusinya ya.”

Kelompok 1 Kelompok 2

Soal LKPD nomor 1-3 Soal LKPD nomor 4-6

Soal LKPD teks “Melati & Isabel Wijsen,


Pendiri Gerakan Bye Bye Plastic Bags Bali”

Modul Literasi Membaca | 13


Fase 3: Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

Setelah masing-masing kelompok mengetahui tugas yang mereka kerjakan, guru


mengarahkan peserta didik untuk mengumpulkan data, bekerja sama, saling menghargai
pendapat teman, dan memberikan pemecahan terkait masalah yang sudah tertulis di LKPD.

“Anak-anak, cermati kembali


bacaan yang Ibu bagikan untuk
memudahkan kalian dalam
menyelesaikan masalah-masalah di
kelompok masing-masing.”

“Sekarang, diskusikan pemecahan masalah terbaik


dari hasil diskusi kalian! Jangan lupa, catat di
lembar kerja kelompok.”

Jika kalian kerja sama dengan baik, insya Allah


akan mudah dan cepat ditemukan pemecahan
masalahnya. Bagi kelompok yang mengalami
kesulitan silakan bertanya ke Ibu.”

Modul Literasi Membaca | 14


Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan artefak (hasil karya) dan memamerkannya

Langkah selanjutnya adalah setiap kelompok secara bergantian menyampaikan hasil diskusi
mereka di depan kelas dan guru berperan sebagai organisator.

“Baiklah anak-anak, sekarang kita akan


mendengarkan dan memperhatikan tampilan
hasil setiap kelompok. Saatnya kalian
menyampaikan pemecahan masalah hasil
diskusi kalian. Masing-masing kelompok
presentasi di depan kelas dan ditanggapi oleh
kelompok lain. Ayo, kelompok mana yang
akan maju terlebih dahulu?”

(Dimungkinkan ada kelompok yang sudah siap maju presentasi. Namun, bila tidak ada
kelompok yang maju, guru dapat menggunakan sistem undian atau semacamnya untuk
menentukan urutan maju. Bagi kelompok yang maju terlebih dahulu diberikan tambahan
nilai.)

Fase 5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

Selesai presentasi dari semua kelompok, guru memberikan penguatan materi terhadap
masalah-masalah yang dipresentasikan beserta pemecahan masalah dari sisi yang berbeda.
Setelah penguatan materi, guru dan peserta didik sama-sama menyimpulkan pemaparan
hasil diskusi kelompok. Sebelum menutup pembelajaran guru dapat meminta peserta didik
untuk menulis kesulitan-kesulitan yang dihadapi saat mendiskusikan pemecahan masalah
yang mereka diskusikan. Berikut instruksi yang dapat diberikan guru kepada peserta didik
untuk kegiatan evaluasi sekaligus menutup pembelajaran.

Modul Literasi Membaca | 15


“Anak-anak, alhamdulillah kita sudah membahas materi
hari ini. Apakah kalian mengalami kesulitan dalam
memahami materi serta mencari pemecahan masalahnya?
Apa yang kalian lakukan untuk mengatasi kesulitan

c. Tahap Akhir Pembelajaran

Pada kegiatan penutup pembelajaran, guru memberikan apresiasi berupaterhadap peserta


didik dan kelompok yang berperan aktif mengikuti pembelajaran. Guru juga memberikan
umpan balik dan memberikan penguatan misalnya berupa Pekerjaan Rumah (PR).

“Anak-anak saleh dan salihah terima kasih kalian sudah belajar dengan sungguh-sungguh,
dan bekerja sama yang baik dengan teman kelompoknya. Masyaallah kalian hebat, Ibu
bangga sama kalian. Semoga ilmu kalian bermanfaat.”

G. Contoh Lembar Kerja Peserta Didik

Nama Anggota Kelompok

Kelas

Hari/Tanggal

Menemukan fakta atau informasi tersurat (siapa, apa,


kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana) dalam teks
Indikator Capaian Kompetensi informasi
Memilih informasi yang relevan berkaitan dengan fakta
dan data yang disajikan dalam teks informasi

Modul Literasi Membaca | 16


Mengidentifkasi topik atau fokus pembahasan pada teks
informasi
Menjelaskan ide pokok dan beberapa ide pendukung
pada teks informasi
Menyimpulkan kejadian pada teks informasi
Menyusun simpulan terkait isi teks untuk menentukan
apakah suatu komentar/ pertanyaan/pernyataan relevan
dengan isi teks informasi

Bacalah teks berikut dengan seksama!

Melati & Isabel Wijsen, Pendiri Gerakan Bye Bye Plastic Bags Bali

Sampah plastik menjadi salah satu masalah di dunia terutama di Indonesia. Plastik
yang di daur ulang di Indonesia sekitar 5% sehingga masalah sampah plastik semakin parah.
Penumpukan ini terjadi selama bertahun-tahun. Setiap tahunnya, ratusan ton sampah plastik
terdampar di tepi pantai. Akhirnya sampah tersebut tergenang di lautan dan menjadi awal
dari gerakan Bye Bye Plastic Bags Bali.

Gerakan ini dibentuk oleh Melati dan Isabel Wijsen. Mereka terinspirasi dari pelajaran di
sekolah tentang pemimpin dunia yang memberikan perubahan positif terhadap dunia. Melati
dan Isabel termotivasi untuk menjadi pemimpin dunia juga. Namun, mereka berpikir kenapa
harus menunggu sampai tua dulu untuk menjadi pemimpin. Mereka percaya bahwa anak-
anak juga punya peran penting untuk membuat dunia lebih baik. Mereka membuat target
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setelah enam tahun berkampanye, di tahun 2019
akhirnya misi mereka berhasil dengan menjadikan Bali bebas plastik. Gubernur Bali
menyampaikan bahwa masyarakat Bali dilarang memakai plastik sekali pakai.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks di atas!

1. Apa yang menyebabkan sampah plastik di Indonesia menumpuk selama bertahun-


tahun?

Modul Literasi Membaca | 17


2. “Ratusan ton sampah plastik terdampar di pesisir pantai setiap tahunnya”,“Pemerintah
tidak peduli dengan sampah pelastik di Indonesia”.
Dari dua informasi di atas, manakah informasi penting yang sesuai dengan teks di atas!

3. Menurut kalian apakah topik atau masalah utama yang menjadi fokus pembahasan
pada teks di atas?

4. Mengapa Melati dan Isabel mendirikan gerakan menolak penggunaan kantong plastik?

Modul Literasi Membaca | 18


5. Tulislah kesimpulan tentang bahaya sampah plastik di laut berdasarkan berdasarkan
infografik di atas!

6. Perhatikan kutipan teks berikut!


Sampah plastik menjadi salah satu masalah di dunia terutama di Indonesia. Plastik
yang di daur ulang di Indonesia kurang lebih dari 5%, sehingga masalah sampah
plastik semakin parah. Hal ini menyebabkan penumpukan sampah plastik selama
bertahun-tahun. Ratusan ton sampah plastik yang terdampar di tepi pantai setiap
tahunnya. Akhirnya sampah sampah tersebut tergenang di lautan
Simpulan paragraf tersebut adalah . . . .
a. Kurang dari 5% kantong plastik didaur ulang.
b. Sampah-sampah tersebut akhirnya tergenang di lautan.
c. Ratusan ton sampah plastik terdampar di pesisir pantai setiap tahunnya.
d. Masalah sampah plastik di dunia sudah semakin parah, apalagi di Indonesia.

Modul Literasi Membaca | 19


H. Contoh Rekomendasi Hasil Pembelajaran

➢ Penguatan bagi peserta didik jenjang kemahiran dasar

Peserta didik diberi tugas untuk membaca teks lain dengan jumlah kata, cakupan isi
dan tingkat kebahasaan yang sama. Peserta didik mengerjakan LKPD dengan
indikator yang sama.

➢ Pengayaan bagi peserta didik jenjang kemahiran cakap

Peserta didik menyusun simpulan dari teks lain dengan jumlah kata, cakupan isi dan
tingkat kebahasaan yang sama yang diberikan guru.

Modul Literasi Membaca | 20

Anda mungkin juga menyukai