Disusun Oleh:
Kelompok VII
Hazqel Afada 222022219
Dosen :
Dr. Yuki Achmad Yakin, S.T., M.T.
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Dan penyusun menyampaikan terima kasih atas kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan tugas makalah ini. Semoga tugas makalah ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan dalam lingkungan prodi Teknik
Sipil
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 1
ii
2.2.3 Kekar ............................................................................................... 30
BAB III.................................................................................................................. 44
LAMPIRAN .......................................................................................................... 46
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 2. 32 Lipatan Simetris ............................................................................. 27
Gambar 2. 33 Lipatan Asimetris ........................................................................... 28
Gambar 2. 34 Lipatan Menggantung .................................................................... 28
Gambar 2. 35 Lipatan Chevron ............................................................................. 29
Gambar 2. 36 Monoklin ........................................................................................ 29
Gambar 2. 37 Teras Structural .............................................................................. 29
Gambar 2. 38 Kekar Tiang .................................................................................... 30
Gambar 2. 39 Kekar Lembaran ............................................................................. 30
Gambar 2. 40 Kekar Tektonik ............................................................................... 31
Gambar 2. 41 Kekar Gerus.................................................................................... 31
Gambar 2. 42 Kekar Ekstensi................................................................................ 32
Gambar 2. 43 Kekar Rilis...................................................................................... 32
Gambar 2. 44 Geometri sesar ................................................................................ 33
Gambar 2. 45 Sesar Anjak .................................................................................... 33
Gambar 2. 46 Sesar Normal .................................................................................. 34
Gambar 2. 47 Sesar Geser ..................................................................................... 34
Gambar 2. 48 Sesar Geser Sinistral....................................................................... 34
Gambar 2. 49 Sesar Geser Dekstral ...................................................................... 35
Gambar 2. 50 Horst dan Graben ........................................................................... 35
Gambar 2. 51 Daerah Cekungan Air Tanah .......................................................... 38
Gambar 2. 52 Siklus Hidrologi ............................................................................. 39
Gambar 2. 53 Siklus Air Tanah............................................................................. 40
Gambar 2. 54 Lapisan Air Tanah yang Baik Untuk Dikonsumsi Manusia .......... 40
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mengalami
pembekuan. Batuan beku ini juga disebut dengan batuan ignesius. Magma
yang membeku ini merupakan magma yang mendingin dan mengeras, dengan
atau tanpa proses kristalisasi, yang terjadi baik di bawah permukaan sebagai
jenis batuan intrusif atau plutonik, maupun di atas permukaan sebagai batuan
ekstrusif atau vulkanik.
Batuan metamorf ini sering disebut juga sebagai batuan malihan.
Batuan metamorf atau batuan malihan ini merupakan sekelompok batuan
yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan
yang sudah ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang disebut dengan
metamorfosis atau mengalami perubahan bentuk.
Batuan sedimen ini merupakan salah satu jenis batuan yang mana
terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Batuan
sedimen atau sering juga disebut sebagai endapan merupakan batuan yang
terbentuk dari endapan bahan- bahan yang terbawa oleh air ataupun angin.
Struktur geologi adalah struktur perubahan atau lapisan batuan sedimen
akibat kerja kekuatan tektonik, sehingga tidak lagi memenuhi hukum
superposisi di samping itu struktur geologi juga merupakan struktur kerak
bumi produk deformasi tektonik.
Air Merupakan komponen yang paling utama untuk menopang
keberlangsungan hidup makhluk hidup di bumi. Air tanah sendiri banyak
dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber air bersih misalnya melalui
proses pengeboran maupun diperoleh dalam bentuk sumur yang dibuat secara
alami. Air tanah sangat mendukung ketersediaan dan penyimpanan air di
bumi. Oleh sebab itu keberadaan air tanah ini harus tetap dijaga agar tidak
tercemar dan tetap dapat dimanfaatkan dengan baik.
1
1.2 Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c) Effusive rock, yakni batuan beku yang terbentuk di
permukaan bumi. Effusive rock ini juga disebut
dengan batuan vulkanik atau batuan beku luar atau
batuan lelehan. Batuan jenis ini merupakan batuan
beku luar yang proses pembentukannya berada di luar
permukaan bumi.
2) Klasifikasi Batuan Beku Berdasarkan Kandungan SiO2.
Jika dilihat dari klasifikasi ini, batuan beku dibedakan
menjadi empat macam, yakni:
a) Batuan beku asam. Batuan beku asam merupakan
jenis batuan beku yang kandungan SiO2nya lebih dari
66%. Contoh dari batuan ini adalah riolit.
b) Batuan beku intermediate. Batuan beku intermediate
merupakan batuan beku yang kandungan SiO2nya
antara 52% hingga 66%. Contoh dari batuan ini
adalah dasit.
c) Batuan beku basa. Batuan beku basa merupakan jenis
batuan beku yang kandungan SiO2nya antara 45%
hingga 52%. Contoh dari batuan ini adalah andesit.
d) Batuan beku ultra basa. Batuan beku ultra basa
merupakan jenis batuan beku yang kandungan SiO2
nya kurang dari 45%. Contoh dari batuan jenis ini
adalah batu basalt.
4
⮚ Mesococtik rock, yakni batuan beku yang
mengandung kadar mineral mafik sebanyak 30%
hingga 60%.
⮚ Melanocractik rock, yani batuan beku yang
mengandung kadar mineral mafik lebih dari
60%.
b) Pendapat kedua dari S.J. Ellis, berbeda dengan
pendapat sebelumnya, S.J. Ellis mengklasifikasikan
batuan beku menurut indeks warna ini menjadi 4
macam, yakni:
⮚ Holofelsic, yakni jenis batuan beku yang
mempunyai indeks warna kurang dari 10%.
⮚ Felsic, yakni jenis batuan beku yang mempunyai
indeks warna antara 10% hingga 40%.
⮚ Mafelsic, yakni jenis batuan beku yang
mempunyai indeks warna antara 40% hingga
70%.
⮚ Mafik, yakni jenis batuan beku yang mempunyai
indeks warna lebih dari 70%.
5
2) Batuan beku gang atau korok, proses terjadi batuan ini
pada celah- celah antar lapisan di dalam kulit bumi. Proses
pembekuan ini berjalan lebih cepat sehingga di samping
3) kristal besar terdapat pula banyak kristal kecil. Contoh
dari batuan jenis ini antara lain batu granit porfir.
4) Batuan beku luar atau batuan lelehan, proses terbentuknya
batuan ini adalah ketika gunung api menyemburkan lava
cair pijar. Pembekuan ini terjadi tidak hanya di sekitar
kawah gunung api saja, namun juga di udara. Proses
pembekuan ini berlangsungsingkat dan hampir tidak
mengandung kristal (armorf).
2.1.1.3 Contoh Batuan Beku
1) Batu Obsidian
6
2) Batu Granit
7
4) Batu Andesit
8
bola, ellips, silinder atau tak teratur bentuknya. Dengan
adanya lubanglubang ini membuat batuapung jadi ringan.
Di Indonesia batuapung yang terkenal dihasilkan oleh
Gunung Krakatau.
6) Batu Diorit
9
bentuk batolit, stock, sill dan retas yang tersebar di Bukit
Barisan, Sumatera.
8) Batu Gabro
10
2) Batuan Metamorf Dinamo
Batuan metamorf dinamo merupakan jenis batuan yang
mengalami metamorfose sebagai akibat adanya tekanan
yang tinggi yang berasal dari tenaga endogen dalam waktu
yang lama, serta dihasilkan dalam proses pembentukan
kulit bumi karena adanya tenaga endogen. Contohnya
adalah batuan serbuk dan juga serpih.
3) Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis
Jenis batuan ini merupakan batuan yang mengalami
proses metamorfose sebagai akibat dari adanya pengaruh
dari gas- gas yang ada pada magma. Contoh dari batuan
metamorf kontak pneumatolistis ialah batu kuarsa dengan
gas borium berubah menjadi turmalin atau sejenis batu
permata.
2.1.2.2 Proses Terjadinya Batuan Metamorf
Proses terjadinya batuan metamor ini berasal dari batuan yang
sudah ada sebelumnya, yakni protolith. Protolith atau batuan
asal yang dikenai panas lebih dari 150 derajat celcius dan juga
tekanan yang ekstrem akan mengalami perubahan fisika atau
perubahan kimia yang besar. Batuan protolith ini banyak sekali
jenisnya. Yang termasuk ke dalam batuan protolith ini adalah
batuan beku, batuan sedimen, atau bisa juga batuan metamorf
lainnya yang usianya lebih tua seperti batu Gneis, batu sabak,
batu marmer, dan juga batu skist.
11
2.1.2.3 Contoh Batuan Metamorf
1) Kuarsit (Quartzite)
12
3) Sekis
13
5) Slate
14
7) Marmer (Marble)
15
9) Filonit
16
tekanan dan air, sedikit silica mafic dan batuan ultramafic
teroksidasi dan terhidrolisis dengan air menjadi
serpentinit.
17
b) Batuan Sedimen non-klastika
merupakan jenis batuan sedimen yang terbentuk
sebagai hasil penguapan suatu larutan atau
pengendapan material yang berada di tempat itu juga.
Proses pembentukan batuan jenis ini bisa terjadi
dengan proses kimiawi, biologi ataupun organik,
ataupun kombinasi antara keduanya, yakni kombinasi
antara kimiawi dan juga organik atau biologi.
2) Menurut Sanders tahun 1981 dan Tucker 1991,
mengklasifikasikan atau membagi batuan sedimen ini
menjadi empat macam yakni:
a) Batuan Sedimen Detritus atau Klastika
b) Batuan Sedimen Kimia
merupakan batuan sedimen yang terbentuk melalui
reaksi kimia, seperti evaporasi, presitasi, dan juga
konsentrasi.
c) Batuan Sedimen Organik
merupakan batuan sedimen yang berasal dari sisa-
sisa jasad hidup atau dibuat oleh jasad hidup.
d) Batuan sedimen Klastika Gunung Api
3) Menurut Graha (1987), Batuan sedimen jenis ini
merupakan batuan sedimen yang pada umumnya
bertekstur non klasika. Graha membagi batuan sedimen
ini menjadi empat kelompok juga, yakni:
a) Batuan Sedimen Detritus (Klastika/Mekanis)
b) Batuan Sedimen Batubara (Organik/Tumbuh-
tumbuhan)
c) Batuan Sedimen Silika, dan
d) Batuan Sedimen Karbonat
18
2.1.3.2 Proses Pembentukan Batuan Sedimen
Batuan sedimen ini mengalami proses pemadatan dan juga
pengompakan dari bahan lepas (endapan) hingga menjadi
batuan sedimen yang utuh. Proses ini dinamakan sebagai
diagenesa. Proses diagenesa sendiri dapat terjadi pada suhu
dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300 derajat
celcius dan juga tekanan 1 – 2 kilobar yang berlangsung mulai
dari sedimen mengalami penguburan hingga terangkat dan
juga tersingkap kembali di atas permukaan lapisan atmosfer
bumi. Berdasarkan hal ini maka ada 3 macam diagnesa, yakni:
1) Diagnesa eogenik, yakni diagnesa awal yang terjadi pada
sedimen di bawah permukaan air.
2) Diagnesa mesogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada
waktu sedimen mengalami penguburan yang semakin
dalam.
3) Diagnesa telogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada saat
batuan sedimen tersingkap kembali ke permukaan bumi
yang disebabkan karena pengangkatan dan juga erosi.
2.1.3.3 Contoh Batuan Sedimen
1) Breksi
19
yang bersifat coarse dengan ukuran 2 sampai 256 mm.
Bagian-bagian ini berbentuk runcing dan menyudut.
Breksi biasanya terbentuk pada bagian dasar lereng
gunung yang mengalami sedimentasi.
2) Konglomerat
20
3) Sandstone
Gambar 2. 21 Batupasir
Sandstone terbentuk karena proses segmentasi butiran-
butiran pasir yang terbawa oleh arus sungai, ombak dan
angin sehingga akhirnya terakumulasi pada suatu tempat.
Oleh karena itu, batuan ini disebut juga dengan batu pasir.
Ukuran butiran sandstone 1/16 sampai 2 mm.
4) Shale
21
5) Limestone
Gambar 2. 23 Limestone
https://indomineral.co.id/apa-itu-limestone-dan-jenis-
jenisnya/
Batuan sedimen ini sering disebut sebagai batu gamping.
Limestone memiliki tekstur bervariasi antara rapat,
berbutir, kasar, dan kristal. Batuan ini terbentuk sebagai
hasil dari proses organisme maupun proses anorganik.
6) Saltstone
Gambar 2. 24 Saltstone
https://www.indiamart.com/proddetail/rock-salt-stone-
20049122988.html
Saltstone adalah jenis batuan sedimen yang memiliki
tekstur berbentuk kristal. Batuan ini tersusun dari mineral,
Halite, yang terbentuk karena adanya penguapan yang
biasanya terjadi pada air laut.
22
7) Gipsum
Gambar 2. 26 Coal
https://en.wikipedia.org/wiki/Coal
2.2 Geologi Struktur
2.2.1 Pengertian Geologi struktur dan Deformasi
Geologi struktur adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari bangun
ruang tubuh batuan yang dihasilkan oleh proses deformasi. Pergerakan
yang mempengaruhi tubuh batuan padat dihasilkan dari tenaga endogen
(asal dalam Bumi). Pembahasan geologi struktur tidak terlepas dari
orogenesis, yaitu proses terangkat dan terlipatnya jalur kerak bumi oleh
tenaga endogen yang terjadi pada daerah relatif sempit dan
berhubungan dengan tektonik lempeng. Secara luas, proses orogenesis
menyebabkan
23
deformasi pada tubuh batuan kerak dan menghasilkan berbagai struktur
geologi, antara lain lipatan (fold), kekar (joint), dan patahan/sesar
(fault).
Deformasi adalah proses perubahan pada tubuh batuan akibat gaya yang
bekerja padanya. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan
posisi, bentuk, dan volume. Batuan sedimen dianggap terkena
deformasi apabila kedudukannya tidak horizontal (miring/tegak).
Kedudukan lapisan batuan sedimen yang miring dinyatakan dalam
notasi strike dan dip. Strike (jurus) adalah arah suatu garis yang
dibentuk oleh perpotongan antara bidang horizontal dengan bidang
perlapisan batuan yang miring. Dip (kemiringan) adalah deviasi sudut
maksimum dari suatu bidang perlapisan batuan yang miring dari bidang
horizontal.
24
3) Shear
Shear stress dihasilkan akibat gaya eksternal yang bekerja saling
sejajar, namun berlawanan arah. Batuan yang terkena stress ini
akan mengalami pergeseran.
25
1) Antiklin
Gambar 2. 29 Antiklin
https://www.smartgeo.id/2015/12/geologi-struktur.html
Antiklin adalah lipatan yang dicirikan oleh lapisan batuan yang
terbengkokkan ke atas (menjadi cembung atau concave). Pada
antiklin, arah kemiringan kedua sayap lipatan saling menjauhi
hinge.
2) Sinklin
Gambar 2. 30 Sinklin
https://www.smartgeo.id/2015/12/geologi-struktur.html
Sinklin adalah lipatan yang dicirikan oleh lapisan batuan yang
terbengkokkan ke bawah (menjadi cekung atau convex). Pada
sinklin, arah kemiringan kedua sayap lipatan saling mendekati
hinge.
3) Kubah (Dome)
Kubah adalah antiklin yang berbentuk melingkar atau elips.
26
4) Cekungan
Gambar 2. 31 Cekungan
https://www.smartgeo.id/2015/12/geologi-struktur.html
Cekungan adalah sinklin yang berbentuk melingkar atau elips.
Lipatan juga diklasifikasi menjadi beberapa macam menurut
kenampakannya:
1) Lipatan Simetris
27
2) Lipatan Asimetris
28
6) Lipatan Chevron
Gambar 2. 36 Monoklin
https://www.smartgeo.id/2015/12/geologi-struktur.html
Terbentuk pada lapisan horizontal yang secara lokal memiliki
kemiringan.
8) Teras Structural
29
2.2.3 Kekar
Kekar adalah retakan pada batuan yang sisi-sisinya tidak mengalami
pergerakan. Kekar sering menjadi tempat mengalirnya fluida
hidrotermal, ditandai dengan kehadiran urat (vein) mineral tertentu
hasil presipitasi atau kristalisasi dari fluida tersebut. Kekar diklasifikasi
menjadi beberapa macam berdasarkan penyebabnya, reaksi batuan
terhadap stress, dan kedudukan relatifnya. Berdasarkan penyebabnya,
ada 3 macam kekar:
1) Kekar Tiang (Columnar Joit)
30
Kekar lembaran mempunyai bidang kekar yang kira-kira sejajar
dengan permukaan tanah. Kekar ini terbentuk akibat penghilangan
beban batuan karena erosi.
3) Kekar Tektonik (Tectonic Joint)
31
2) Kekar Ekstensi (Extension Joint)
32
2.2.4 Sesar
33
2) Sesar Normal
34
b) Sesar geser dekstral (right-handed strike-slip fault)
35
2.3 Air Tanah
2.3.1 Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah salah satu bentuk air yang berada di sekitar bumi kita
dan terdapat di dalam tanah. Air tanah pada umumnya terdapat dalam
lapisan tanah baik dari yang dekat dengan permukaan tanah sampai
dengan yang jauh dari permukaan tanah. Ait tanah ini merupakan salah
satu sumber air, ada saatnya air tanah ini bersih tetapi terkadang keruh
sampai kotor, tetapi pada umumnya terlihat jernih.
Air tanah yang jernih ini umumnya terdapat di daerah pegungungan dan
jauh dari daerah industri, sehingga biasanya penduduk dapat langsung
mengkonsumsi air ini, sedangkan air tanah yang terdapat di daerah
industri sering kali tercemar, jika pihak industri kurang peduli akan
lingkungan, dan air tanah yang terdapat di daerah perkotaan pada
umumnya masih baik, tetapi tidak dapat langsung dikonsumsi. Air
tanah yang tercemar umumnya diakibatkan oleh ulah masusia yang
kurang bahkan tidak perduli akan lingkungan sekitar.
2.3.2 Jenis-Jenis Air Tanah
1) Air Tanah Freatik
Air Tanah Freatik adalah air tanah dangkal, contohnya air sumur
yang terletak di antara air permukaan dan lapisan kedap air
(impermeable).
2) Air Tanah Dalam (Artesis)
Artesis adalah air tanah dalam, terletak di antara lapisan akuifer
dengan lapisan batuan kedap air (akuifer terkekang).
3) Air Tanah Meteorit (Vados)
Meteorit (Vados) merupakan air tanah yang berasal dari proses
presipitasi (hujan) dari awan yang mengalami kondensasi
bercampur debu meteorit.
36
4) Air Tanah Baru (Juvenil)
Air tanah baru yang merupakan air tanah yang terbentuk dari dalam
bumi karena intrusi magma. air tanah juvenil ditemukan dalam
bentuk air panas (geyser).
37
permeable dan ada pula yang tidak lolos atau kedap air yang biasa
disebut impermeable. misalnya terdiri dari kerikil, pasir, batuapung,
dan batuan yang retak-retak, sedangkan lapisan lempung dapat
menyerap air, namun setelah jenuh air, tanah jenis ini tidak dapat lagi.
2.3.4 Daerah Air Tanah
Dalam Undang-undang Sumber Daya Air, daerah aliran air tanah
disebut Cekungan Air Tanah (CAT) yang didefinisikan sebagai suatu
wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian
hidrogeologis seperti proses pengimbunan, pengaliran dan pelepasan
air tanah berlangsung.
Menurut Danaryanto, dkk. (2004), Cekungan Air Tanah di Indonesia
secara umum dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Cekungan Air Tanah Bebas (Unconfined Aquifer)
2) Cekungan Air Tanah Tertekan (Confined Aquifer)
38
Porositas tidak lain ialah jumlah ruang kosong dalam bahan tanah atau
batuan, biasanya dinyatakannya dalam persen. Dalam lempeng, angka
ini lebih kecil, tetapi dalam kerikil lebih besar. Air tanah merupakan
bagian dari air yang terdapat di bumi. Air dalam beberapa wujudnya di
bumi ini selalu bergerak dalam suatu peredaran alami, yang dikenal
sebagai daur hidrologi (hydrologic cycle).
39
Gambar 2. 53 Siklus Air Tanah
http://air-bersih-keluarga.blogspot.com/p/penampang-air-tanah.html
Gambar di atas menunjukkan siklus air pada umumnya, dengan gambar
ini kita diperkaya dengan pengetahuan apa, bagaimana sumber air
tercipta di dalam tanah. Bagaimana menjaga sumber air tanah yang
merupakan hajad hidup manusia.
40
dimana semakin banyak kandungan yang ada maka akan semakin
kental airnya. Selain itu, keberadaan suhu air yang tinggi akan membuat
air kemudian semakin ecer. Kekeruhan air ini juga turut dipengaruhi
oleh kandungan zat yang tidak larut oleh air. Misalnya saja pada
partikel lempung, lanau, zat organik dan mikroorganisme. Suhu air juga
dipengaruhi oleh suhu lingkungan, seperti kondisi musim ataupun
cuaca yang terjadi saat siang dan malam serta lokasi air tanah. Zat kimia
yang terdapat dalam air tanah juga berpengaruh terhadap kualitas air,
antara lain Kesadahan, Zat Padat Terluar (Total Disolve Solid atau
TDS), Daya Hantar Listrik (DHL), Keasaman dan Kandungan Ion.
2.3.7 Manfaat Air Tanah
Secara umum air memiliki berbagai manfaat penting bagi kehidupan,
tak hanya bagi manusia, tapi juga beragam mahluk hidup di Bumi
seperti hewan dan tumbuhan. Dengan adanya permasalahan banjir dan
kekeringan setiap tahun di Indonesia, masalah air ini menjadi sangat
penting untuk diatasi. Temukan solusinya pada buku Tata Ruang Air
Tanah + Cd.
Tak hanya pada manusia seluruh hewan juga membutuhkan air untuk
minum dan bertahan hidup, terlebih pada hewan-hewan akuatik yang
hidup di air, seperti sungai, danau, dan lautan. Tumbuhan sendiri
memanfaatkan air tanah yang diserap melalui akar untuk memperoleh
unsur hara guna mendukung proses fotosintesisnya. Berikut ini adalah
manfaat air tanah yang perlu kamu ketahui, yaitu diantaranya:
1) Air tanah sebagai bagian dari siklus hidrologi atau daur air yang
terus berjalan berulang.
2) Air juga berfungsi sebagai sumber pembangkit listrik, contohnya
adalah pada sungai bawah tanah di daerah karst Gombong Selatan
yang memanfaatkan aliran air bawah tanah untuk listrik mandiri.
3) Air Tanah berfungsi Memenuhi berbagai keperluan rumah tangga,
seperti mandi, memasak, minum, dan mencuci.
41
4) Irigasi pertanian, pada sawah petani yang letaknya jauh dari
sumber air seperti pada sungai umumnya kemudian akan membuat
sumur bor untuk mencukupi berbagai kebutuhan air tanaman
pertanian.
5) Memenuhi berbagai kebutuhan industri yang memerlukan air
dalam proses produksi, misalnya pada pabrik tekstil yang
memerlukan air dalam pencelupan, industri kulit untuk
membersihkan kulit, dan sebagainya.
6) Air tanah berwujud sungai bawah tanah dapat menjadi lokasi
penelitian alami mengenai sistem hidrologi, biota, dan lainnya.
7) Air tanah yang berada dalam gua-gua bawah tanah kemudian juga
dapat dikembangkan lagi menjadi objek-objek pariwisata.
2.3.8 Permasalahan Air Tanah
Air tanah, khususnya dalam pemakaian rumah tangga dan industri pada
wilayah urban dan dataran rendah memiliki kecenderungan kandungan
asam organik dan kadar besi yang tinggi. Hal ini kemudian dapat
diakibatkan dari kondisi geologis yang secara alami dengan deposit Fe
tinggi terutama diakibatkan pula oleh aktivitas manusia yang berada di
daerah lereng gunung. Sementara air dengan kandungan asam organik
tinggi bisa diakibatkan oleh lahan gambut atau daerah bakau yang kaya
akan kandungan senyawa organik. Ciri-ciri air yang mengandung
kandungan senyawa organik tinggi dan kadar besi tinggi bisa dilihat
sebagai berikut:
1) Air dengan kandungan zat besi Air yang tinggi kemudian akan
menyebabkan air berwarna kuning. Saat keluar dari keran air akan
tampak jernih namun beberapa saat setelahnya air akan berubah
warna menjadi kuning. Hal ini juga disebabkan oleh air yang
berasal dari sumber air sebelum keluar dari kran berada dalam
bentuk ion Fe2+, setelah keluar dari kran Fe2+ akan teroksidasi
menjadi Fe3+ yang berwarna kuning.
42
2) Air kuning permanen umumnya terdapat di daerah bakau dan tanah
gambut yang kaya akan kandungan senyawa organik. Berbeda
dengan kuning yang diakibatkan oleh kadar besi tinggi, air kuning
permanen ini berwarna kuning saat pertama keluar dari kran hingga
setelah di diamkan akan tetap berwarna demikian.
43
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
44
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ir. Imam Aschuri, M. (2013). Jenis Batuan, Tektonik Lempengan dan Proses
Pelapukan. SIB-113 ILMU KEBUMIAN, 1-56.
Ir. Maria Christine Sutandi., M. (2012). Air Tanah. Penelitian Air Tanah, 1-29.
45
LAMPIRAN
46