Anda di halaman 1dari 8

Efektivitas aromaterapi dalam menurunkan kecemasan terhadap

radiasi ct scan.

Nama anggota :
1. Haleandra
2. Anjelica Rosandi
3. Mutiara Idilia
Dosen Pengampu :
DAFTAR ISI

Daftar Isi...............................................................................................................i
Daftar Tabel.........................................................................................................ii
Daftar Gambar....................................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
1.1. Latar Belakang....................................................................................1
1.2. Perumusan Masalah............................................................................2
1.3. Tujuan Khusus Penelitian...................................................................2
1.4. Manfaat Penelitian..............................................................................2
1.5. Kontribusi Terhadap Bidang Radiologi..............................................2
1.6. Luaran Penelitian................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Radiasi.................................................................................................3
2.1.1. Efek Stokastik............................................................................3
2.1.2. Efek Non Stokastik....................................................................4
2.2. Pepaya ................................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian.............................................................5
3.2. Idntifikasi Variabel..............................................................................5
3.3. Alat dan Bahan....................................................................................5
3.4. Prosedur Penelitian..............................................................................5
3.4.1. Prosedur perlakuan Mencit..............................................................5
3.4.2. Prosedur Pemberian Pepaya.............................................................5
3.4.3. Prosedur Pengukuran Eritrosit.........................................................6
3.5. Teknik Pengumpulan data...................................................................6
3.6. Analisis Data.......................................................................................6
3.7. Cara Penafsiran...................................................................................6
3.8. Penyimpulan Hasil Penelitian.............................................................6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya...................................................................................7
4.2. Jadwal Kegiatan..................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Kegiatan
Lampiran 2. Biodata Ketua Peneliti
Lampiran 3. Biaodata Anggota Peneliti
Lampiran 4. Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 5. Format dan Justifikasi Anggaran
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
DAFTAR TABEL

4.1 Anggaran Biaya Penelitian............................................................................7


4.2 Jadwal Kegiatan.............................................................................................7
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pepaya


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sinar X pertama kali ditemukan oleh Roentgen pada tahun 1985. Pada saat
ditemukan, sifat-sifat Sinar X ini tidak dapat langsung diketahui karena sifat-sifat
alamiah. Sinar X baru secara pasti ditemukan pada tahun 1912 bersamaan dengan
ditemukannya difraksi Sinar X oleh kristal. Teori difraksi Sinar X dapat melihat objek
yang berukuran sekitar orde satu Å (satu Angstroom) karena panjang gelombang Sinar X
berada pada daerah 0,5 Å hingga 2,5 Å. Sinar X merupakan gelombang elektromagnetik
yang tidak dapat ditembus oleh mata serta daya tembusnya sangat tinggi apabila
dibandingkan dengan cahaya tampak sehingga dapat menembus beberapa lapis logam
tebal serta dapat menembus tubuh manusia. (Dra. Wiendartun, M.Si, 2014)

Sinar X mampu membedakan kerapatan dari berbagai jaringan dalam tubuh


manusia yang dilewatinya. Dengan penemuan sinar-X ini, informasi mengenai tubuh
manusia menjadi mudah diperoleh tanpa perlu melakukan operasi bedah.( Mukhlis
Akhadi, 2006)

Kecemasan merupakan pengalaman perasaan yang menyakitkan serta tidak


menyenangkan. Ia timbul dari reaksi ketegangan-ketegangan dalam atau intern dari
tubuh, ketegangan ini akibat suatu dorongan dari dalam atau dari luar dan dikuasai oleh
susunan urat saraf yang otonom. Misalnya, apabila seseorang menghadapi keadaan yang
berbahaya dan menakutkan, maka jantungnya akan bergerak lebih cepat, nafasnya
menjadi sesak, mulutnya menjadi kering dan telapak tangannya berkeringat, reaksi
semacam inilah yang kemudian menimbulkan reaksi kecemasan (Agustinus, 1985)

Kecemasan mengakibatkan kegelisahan seseorang yang berdampak sangat luas,


terutama bagi seseorang yang akan melakukan suatu tindakan, salah satunya adalah
kecemasan seseorang yang akan melakukan tindakan medis. Kondisi masyarakat
sekarang masih menggunakan sarana kesehatan untuk mendeteksi kesehatannya secara
optimal karena masyarakat cemas dan takut dengan pemeriksaan yang akan dialaminya,
misalnya pasien takut disuntik, dirontgen, dan pemeriksaan lainya. Hal ini disebabkan
oleh timbulnya persepsi yang salah tentang pemeriksaan kesehatan yang dialaminya
(Muwarni, 2008).

Pasien yang melakukakn pemeriksaan CT-SCAN mengalami keringat dingin dan


wajah pucat saat keluar dari ruang pemeriksaan, dan bahkan ada pasien yang tidak mau
melanjutkan pemeriksaan saat sudah berada di dalam ruang pemeriksaan dikarenakan
pasien sangat takut akan pemeriksaan CT-SCAN tersebut. Pasien mengatakan kurang
nyaman dan takut pada alat-alat dan terlebih lagi pada ruang sempit dari pesawat CT-
SCAN saat berada di ruangan CT-SCAN. Hal ini juga dikarenakan pemeriksaan CT-
SCAN yang tergolong pemeriksaan dengan durasi yang cukup lama dan beberapa alat
yang membuat pasien kurang nyaman, ditambah lagi dengan suara kebisingan yang di
hasilkan oleh pesawat CT-SCAN semakin membuat pasien tidak betah berlama-lama
berada dalam ruangan CT-SCAN.

Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari minyak murni
untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan, membangkitkan semangat,
menyegarkan serta menenangkan jiwa dan raga. Aromaterapi memiliki manfaat yang
sangat beragam, mulai dari pertolongan pertama sampai membangkitkan rasa gembira
(Hutasoit, 2002).

Beberapa minyak essensial yang sudah diteliti dan ternyata efektif sebagai sedatif
penenang ringan yang berfungsi menenangkan sistem saraf pusat yang dapat membantu
mengatasi gugup yang diakibatkan oleh kecemasan (Setyoadi & Kushariyadi, 2011 ).

Aromaterapi dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan


menggunakan oil burner atau anglo pemanas, pijat, penghirupan, berendam, pengolesan
langsung pada tubuh. Menggunakan anglo pemanas, penguapan terjadi pada saat tetesan
essential oil menyentuh air yang dipanaskan oleh alat pemanas tadi sehingga memenuhi
ruangan yang ada dengan aroma yang diinginkan. Aroma inilah yang kemudian
menimbulkan berbagai reaksi pada perasaan kita sehingga mempengaruhi emosi dan
kondisi fisik. Secara ilmiah, reaksi terjadi karena wewangian tadi mengirimkan sinyal
tertentu pada bagian otak yang mengatur emosi kita (Hutasoit, 2002).

Bentuk aromaterapi ada yang berupa minyak esensial, minyak pijak, garam, dupa,
sabun mandi, dan lilin aromaterapi. Salah satu jenis macam – macam aromaterapi dari
rumpun tumbuhan adalah citrus aurantium. Kandungan minyak pada citrus aurantium
memiliki efek anti spasmodik dan obat penenang ringan. Kandungan citrus aurantium
terdiri dari minyak essensial yang disebut dengan neroli. Kandungan tersebut ialah :
limonene (96,24%), linalool (0,44%), linaly asetat, geranyl asetat, geraniol, nerol, neryl
acetate. Dalam jurnal ilmiah disebutkan bahwa kandungan linalool bersifat sebagai
penenang (sedatif) dan limonene memiliki manfaat sebagai melancarkan peredarah darah.
(Suci, 2016)

1.2. Rumusan Masalah.


1. Bagaimana cara mencegah kecemasan pasien terhadap ct scan melalui aromaterapi?
2. Apakah mencegah kecemasan pasien melalui aromaterapi menjadi alternatif?
3. Bagaimana jika pasien terdapat alergi dengan bentuk-bentuk aromaterapi?
1.3 Tujuan Khusus Penelitian
1. Mengetahui adanya pengaruh aromaterapi terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien
2. Mengetahui adanya perubahan tingkat kecemasan pasien setelah dan sebelum
penggunaan aromaterapi

1.4 Manfaat Penelitian


1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan wacana
dibidang radiologi tentang upaya untuk mengurangi kecemasan pasien terhadap ct-scan
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada pasien manfaat dari
kegiatan aromaterapi, serta diharapkan pasien mau meluangkan waktunya untuk
melaksanakan kegiatan aromaterapi, maka kegiatan aromaterapi dapat terus dilestarikan.
3. Memberikan masukan bagi para radiografer, khususnya radiografer yang pasiennya baru
pertama kali melakukan ct-scan, untuk memasukkan kegiatan aromaterapi sebagai salah
satu upaya mencegah kecemasan pasien
4. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi ilmuwan psikologi khususnya
psikologi klinis dalam kajian eksperimen, yang nantinya penelitian ini dapat dijadikan
masukan bagi peneliti-peneliti lain yang ingin meneliti jenis bidang yang sama.

1.5 Kontribusi Terhadap Bidang Radiologi


1. Aromaterapi bisa digunakan sebagai pengharum atau wewangian di ruang radiologi
2. Aromaterapi juga digunakan untuk pasien yang merasakan kecemasan saat berada di
ruang radiologi

1.6 Luaran Penelitian


1. Laporan Luaran kemajuan dan laporan akhir penelitian.
2. Rencana Luaran untuk penelitian ini berupa artikel ilmiah yang akan dipublikasikan ke
jurnal Nasional terakreditasi Sinta 4 yaitu Jurnal Imejing Diagnostik (JImeD)
3. Luaran Penelitian sebagai panduan atau prosedur pemberian terapi kepada pasien melalui
aromaterapi untuk menurunkan tingkat kecemasan pasien

Anda mungkin juga menyukai