Oleh:
dr. Luthfi Maullana
Pembimbing:
dr. Setiti Marganing Rahayu
dr.Rosmardyana Lestari
EVALUASI PROJECT
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga laporan evaluasi project
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan evaluasi project yang berjudul “Perencanaan Strategi
Pemberdayaan Masyarakat dan Pemegang Kebijakan Sebagai Upaya
Meningkatkan Kunjungan Posyandu Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas
Gondosari” berguna untuk meningkatkan angka kepatuhan penderita hipertensi
untuk berobat teratur. Sehingga dari hasil yang diperoleh upaya promosi
kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan lebih baik lagi.
Tidak lupa ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyelesaikan evaluasi project. Ucapan terimakasih terutama kepada:
1. dr. Setiti Marganing Rahayu sebagai pembimbing, yang telah meluangkan
waktunya untuk membantu menyelesaikan evaluasi project ini.
2. dr. Rosmardyana Lestari sebagai pembimbing, yang telah meluangkan
waktunya untuk membantu menyelesaikan evaluasi project ini.
3. Pihak Puskesmas Gondosari yang telah membantu memberikan gambaran
masalah kesehatan yang ada.
4. Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gondosari.
Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka untuk menerima kritik dan
saran sehingga dapat menjadi bahan perbaikan laporan evaluasi project ini
kedepannya.
PENULIS
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................2
1.1. Latar Belakang....................................................................................................2
1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................5
BAB III METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA....................................................11
3.1 Metode Pengambilan Data Primer...................................................................11
3.2 Metode Pengambilan Data Sekunder...............................................................11
3.3 Rencana Analisis Data......................................................................................11
BAB IV HASIL ANALISIS DATA...........................................................................................12
4.1. Data Primer......................................................................................................12
4.2. Data Sekunder..................................................................................................12
BAB V PENENTUAN PRIORITAS MASALAH DAN ANALISIS DATA.......................................15
5.1. Rencana Intervensi Masalah.............................................................................15
5.2. Identifikasi Masalah Menggunakan Fishbone Analysis.....................................15
5.3. Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah......................................................18
5.4. Penentuan Prioritas Pemecahan Masalah........................................................20
BAB VI PLAN OF ACTION..................................................................................................25
6.1 Health Problem and Goal.......................................................................................25
6.2 Kelompok Sasaran............................................................................................25
6.3 Metode.............................................................................................................26
6.4 Rencana Evaluasi..............................................................................................26
6.5 Hasil dan Pembahasan.....................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 2004 UHH (Umur Harapan Hidup) saat lahir yaitu 68,6
tahun dan mengalami kenaikan menjadi 69,8 tahun di tahun 2010 (Badan
Pusat Statistik 2005), dan meningkat kembali menjadi 70,8 tahun pada tahun
2015 (Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035, Badan Pusat Statistik 2013)
dan selanjutnya diproyeksikan terus bertambah, mengakibatkan peningkatan
jumlah penduduk lanjut usia secara signifikan di masa yang akan datang
(Permenkes RI No. 25, 2016).
2.1 Definisi
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana. Kegiatan posyandu adalah perwujudan dari
peran serta masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan
mereka. Merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan
kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai
strategis untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya lanjut usia
(Depkes, 2012).
Lansia merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai
dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang
untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.1
Seseorang yang telah berusia >60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah
sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.2 Kedua pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang telah berusia >
60 tahun, mengalami penurunan kemampuan beradaptasi, dan tidak berdaya
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seorang diri.
1. Perubahan Fisiologis
Pemahaman kesehatan pada lansia umumnya bergantung
pada persepsi pribadi atas kemampuan fungsi tubuhnya. Lansia
yang memiliki kegiatan harian atau rutin biasanya menganggap
dirinya sehat, sedangkan lansia yang memiliki gangguan fisik,
emosi, atau sosial yang menghambat kegiatan akan menganggap
dirinya sakit. Perubahan fisiologis pada lansia bebrapa diantaranya,
kulit kering, penipisan rambut, penurunan pendengaran, penurunan
refleks batuk, pengeluaran lender, penurunan curah jantung dan
sebagainya. Perubahan tersebut tidak bersifat patologis, tetapi
dapat membuat lansia lebih rentan terhadap beberapa penyakit.
Perubahan tubuh terus menerus terjadi seiring bertambahnya usia
dan dipengaruhi kondisi kesehatan, gaya hidup, stressor, dan
lingkungan.
2. Perubahan Fungsional
Fungsi pada lansia meliputi bidang fisik, psikososial,
kognitif, dan sosial. Penurunan fungsi yang terjadi pada lansia
biasanya berhubungan dengan penyakit dan tingkat keparahannya
yang akan memengaruhi kemampuan fungsional dan kesejahteraan
seorang lansia. Status fungsional lansia merujuk pada kemampuan
dan perilaku aman dalam aktivitas harian (ADL). ADL sangat
penting untuk menentukan kemandirian lansia. Perubahan yang
mendadak dalam ADL merupakan tanda penyakit akut atau
perburukan masalah kesehatan.
3. Perubahan Kognitif
Perubahan struktur dan fisiologis otak yang dihubungkan
dengan gangguan kognitif (penurunan jumlah sel dan perubahan
kadar neurotransmiter) terjadi pada lansia yang mengalami
gangguan kognitif maupun tidak mengalami gangguan kognitif.
Gejala gangguan kognitif seperti disorientasi, kehilangan
keterampilan berbahasa dan berhitung, serta penilaian yang buruk
bukan merupakan proses penuaan yang normal.
4. Perubahan Psikososial
Perubahan psikososial selama proses penuaan akan
melibatkan proses transisi kehidupan dan kehilangan. Semakin 15
panjang usia seseorang, maka akan semakin banyak pula transisi
dan kehilangan yang harus dihadapi. Transisi hidup, yang
mayoritas disusun oleh pengalaman kehilangan, meliputi masa
pensiun dan perubahan keadaan finansial, perubahan peran dan
hubungan, perubahan kesehatan, kemampuan fungsional dan
perubahan jaringan sosial. Perubahan psikososial erat kaitannya
dengan keterbatasan produktivitas kerjanya.
2.5 Permasalahan Lanjut Usia
Menurut Suardiman (2011), Kuntjoro (2007), dan Kartinah (2008) usia
lanjut rentan terhadap berbagai masalah kehidupan. Masalah umum yang
dihadapi oleh lansia diantaranya:
1. Masalah ekonomi
Usia lanjut ditandai dengan penurunan produktivitas kerja,
memasuki masa pensiun atau berhentinya pekerjaan utama. Disisi lain,
usia lanjut dihadapkan pada berbagai kebutuhan yang semakin
meningkat seperti kebutuhan akan makanan yang bergizi seimbang,
pemeriksaan kesehatan secara rutin, kebutuhan sosial dan rekreasi.
Lansia yang memiliki pensiun kondisi ekonominya lebih baik
karena memiliki penghasilan tetap setiap bulannya. Lansia yang tidak
memiliki pensiun, 17 akan membawa kelompok lansia pada kondisi
tergantung atau menjadi tanggungan anggota keluarga.3
2. Masalah Sosial
Memasuki masa lanjut usia ditandai dengan berkurangnya kontak
sosial, baik dengan anggota keluarga atau dengan masyarakat.
kurangnya kontak sosial dapat menimbulkan perasaan kesepian,
terkadang muncul perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurung
diri, serta merengek-rengek jika bertemu dengan orang lain sehingga
perilakunya kembali seperti anak kecil.4
3. Masalah Kesehatan
Peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan meningkatnya masalah
kesehatan. Usia lanjut ditandai dengan penurunan fungsi fisik dan
rentan terhadap penyakit.3 Penurunan fungsi dan potensi seksual pada
lanjut usia sering kali berhubungan dengan berbagai gangguan fisik
seperti:
Gangguan jantung.
Gangguan metabolisme : seperti diabetes mellitus karena kadar
gula dara yang tinggi, asam urat tinggi, kadar kolestrol tinggi.
Pasca operasi
Kekurangan gizi, karena fungsi pencernaan menurun atau nafsu
makan yang berkurang.
Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antihipertensi atau
golongan steroid.
4. Masalah Psikososial
Masalah psikososial adalah hal-hal yang dapat menimbulkan
gangguan keseimbangan sehingga membawa lansia kearah kerusakan
atau kemrosotan yang progresif terutama aspek psikologis yang
mendadak, misalnya, bingung, panik, depresif, dan apatis. Hal itu
biasanya bersumber dari munculnya stressor psikososial yang paling
berat seperti, kematian pasangan hidup, kematian sanak saudara dekat,
atau trauma psikis.5
2.6 Kerangka Teori
BAB III
METODE PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah sasaran dan target
kunjungan terdapat selisih yang berbeda jauh pada setiap bulan, dimana hal ini
menandakan terdapat banyak lansia yang tidak mengikuti jadwal kunjungan
posyandu, menyebabkan tidak terpantaunya kondisi para lansia baik sisi kesehatan
fisik maupun mental
1. Hipertensi 33 79
2. Anemia 0 0
3. Kolestrol tinggi 14 43
4. Diabetes Mellitus 8 43
6. Gagal ginjal 1 0
7. Gg. Kognitif 0 0
8. Gg. Penglihatan 1 5
9. Gg. Pendengeran 0 3
BAB V
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH DAN ANALISIS DATA
A MAN
B MONEY
D MATERIAL
E ENVIROMENT
1. Kurangnya pengetahuan 5 5 5 5 20 1
lansia terkait pentingnya
kunjungan posyandu.
3. Kurangnya pengetahuan 5 5 5 5 20 1
masyarakat umum
pentingnya posyandu
lansia.
4. Ketakutan/kekhawatiran 4 4 4 5 17 4
masyarakat tentang
kemungkinan buruk yang
akan dihadapi.
5. Tidak adanya pengantar 3 4 5 4 16 5
lansia menuju ke lokasi
posyandu.
6.3 Metode
Metode diharapkan dapat meningkatkan kunjungan lansia ke posyandu di
wilayah kerja puskesmas Gondosari, yaitu dengan cara melakukan
penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya mengikuti posyandu,
melakukan sosialisasi mengenai lansia hidup sehat, menyarankan keluarga
untuk pendampingan posyandu, serta membuat kader lebih aktif dalam
penggalakkan kunjungan posyandu.
7.1. Kesimpulan
posyandu.
Puskesmas Gondosari.
7.2. Saran
yang diberikan, yaitu dengan cara melakukan pretest dan post test
7.2.3. Perlu dilakukan pengukuran secara objektif dari grup social media
Indonesia.