Anda di halaman 1dari 41

TUGAS AKHIR KAJIAN KEBAHASAAN ANALISIS KOHESI DAN

KOHERENSI DALAM CERPEN “AGENT OF CHANGES”

OLEH :

NAMA : AMELIA WARDANA HASIBUAN

NIM : 22129009

KELAS : 22 AT 01

DOSEN PENGAMPU :

M. HABIBI, M.Pd.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
Agent of Changes

Oleh : Resiana Soparia Dama

Seperti cahaya yang datang dikegelapan. Anak baru itu telah membuat banyak perubahan di
sekolahku. Kebiasaan para siswa yang lain sangat kontras dengan perilaku dia yang agamis dan
terlihat cupu menurutku. Karena itulah, saat ini dia sering jadi pusat perhatian disekolahku. Salah
satunya aku yang terheran-heran melihat kebiasaan yang tidak pernah aku lihat selama satu tahun
di sekolahku.

Tiba didalam kelas, hal pertama yang ia lakukan adalah duduk di depan kelas dan membaca Al-
Qur’an sebagai pedomannya. Aku dan siswa lainnya lantas simpati karena tak seorang pun yang
membaca AlQur’an kecuali dia. Tapi tak banyak juga yang mengejek dan mengoloknya. Meski
begitu, dia tetap tenang saja dengan kesibukannya membaca Al-Quran. Belum dua minggu, dia
sudah dicintai para kaum hawa dan memiliki banyak penggemar.

Bila ada yang bertanya, siapa siswa yang paling rajin dan ulet membaca Al-Qur’an di sekolahku,
pastilah semua orang tau bahwa yang akan disebutkan ialah dia siswa baru yang bernama Fadil
yang mendapat gelar “The Man of Al-Quran”. Semula aku dan teman-temanku sering
memanggil dia si culun, cupu, kurang gaul, dan lain-lainnya. Namun, lantaran sifat rajin dan
uletnya dari hari ke hari aku tersadar bahwa dia itu memang anak yang rajin.

Diam-diam aku sering memperhatikan Fadil yang sedang duduk melamun sembari memegang
Al-Quran. “ Kelak kamu akan menjadi orang yang baik dan sukses.” Gumamku dalam hati
dengan spontan. Ketika istirahat, seperti biasanya para siswa berhamburan keluar kelas
menghabiskan waktunya di kantin. Tetapi lain halnya dengan Fadil, aku melihat dia berjalan
menuju masjid untuk melakukan sholat sunnah pagi.

“ Dil, ko kamu ga ikut ke kantin sih bareng yang lain ? “ tanyaku ketika hendak keluar kelas

“ Hidup di dunia itu sementara, wajar saja bila mereka mengejar hidup di dunia di bandingkan
dengan di akhirat. Tetapi jika kita hanya mementingkan dunia saja, bagaimana jika kita nanti
ditanyakan di akhirat ? “ jawab fadil kepadaku dengan tegas
“ Ko malah jawab gitu sih, ngaku ajah kalo kamu itu emang gak gaul ? “ balasku dengan raut
mnegejek

“ Karena sudah dijelaskan di Al-Qur’an dalam surah Al-Ankabut ayat 64, yang artinya Dan
tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat
itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. “ timbal fadil kepadaku

“ hmmm, terus kenapa kamu mau sekolah disini? Sekolah yang menurutku penuh dengan
kemaksiatan ? “ ujarku terhadap fadil

Fadil menghiraukan pertanyaanku dan hanya membalasnya dengan senyuman kecil sembari
berjalan menuju masjid. Mendengar perkataan fadil itu, rasanya aku ingin kembali menuju jalan
yang benar dan lebih taat kepada Allah SWT. Kini dengan adanya fadil disekolahku, sering
nampak perbedaan yang begitu tak lazim di dengar oleh warga sekolah kami.

Ketika istirahat aku sering berbincang dengannya, bertukar ide, pengalaman atau bercerita
kehidupan masing-masing. Dan aku mendapat pelajaran dari cerita Fadil ketika ia diasuh oleh
ibunya.

Saat masih dalam asuhan ibunya, Fadil tidak diajarkan membuang-buang waktu untuk
melakukan hal yang tidak terlalu penting. Fadil selalu diajarkan akhlak yang baik oleh ibunya.
Terlihat sekarang ini, bahwa dia sangat ulet. Dia mau melakukan apa saja demi kebaikan.
Kebaikan menolong orang lain, kebaikan dalam bersedekah, kebaikan mendoakan orang tuanya.
Sedihnya ibu Fadil telah meninggalkannya ketika dia berusia 11 tahun.

Sekarang Fadil hidup menyendiri di rumahnya, karena Ayahnya bekerja menjadi TkI di Saudi
Arabia. Dia di kenal baik hati. Membuat setiap orang yang dijumpainya tersenyum dengan
senang hati. Keramahan pada mimik mukanya bersinar, kesopanan pada putih kulit seputih
awan-awan di langit, dan lesung pipinya yang berkali membuat wanita mabuk kepayang.

Di sekolahku tak ada organisasi yang berhubungan dengan agama islam, Fadil lah yang
mengawali sejarah terbentuknya ROHIS di sekolahku. Para peminat antar kelas sangat sedikit
bahkan yang ikut hanya 12 orang sudah termasuk denganku. Tetapi semua itu tak mematahkan
semangat Fadil untuk melakukan dakwah kepada orang lain khususnya sekolah kami. Dia
berjuang selama berhari-hari untuk mengajak para siswa menuju kehidupan baru yaitu
mengajaknya di jalan Allah SWT.

Begitulah usaha Fadil, memulai sejarah membentuk organisasi ROHIS dari beberapa orang, dan
membangunnya secara perlahan-lahan, dengan keahlian yang tidak diragukan. Ya, dialah siswa
dengan aroma keislaman yang berpadu keindahan Al-Qur’an. Dialah siswa dengan masa depan
gemilang, dari kegigihan dan keuletan. Dialah yang sejak lahir di didik untuk mentaati ajaran
Islam yang kelak menyandang keahlian dalam mengajar kebaikan.

Begitu pentingnya dia. Tanpa campur tangannya, Rohis terasa sepi. Sesepi tempat pemakaman
umum karena tak ada yang mengajarkan kebaikan kepada mereka. Sejak pertama sampai saat ini,
ia tidak pernah telat untuk membantu orang lain yang hendak belajar kejalan yang benar, tak
peduli dari ras atau orang terpandang yang ia ajarkan. Di usia remaja, ia masih tangguh
mempelajari lebih dalam tentang islam walau banyak yang menggunjingnya, dia tetap
menjalankannya dengan sabar dan tenang.

“ Kenapa kamu diem aja sih, diomongin sama mereka ? “ tanyaku padanya

“ Salah satu bentuk kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia adalah gemar mengejek orang lain
atau dalam islam disebut dengan ghibah. Lalu, bagaimana mungkin kita sebagai umat muslim
yang taat kepada Allah akan membalasnya dengan mengejeknya kembali? “ Jawab Fadil dengan
begitu tenangnya.

Sejenak aku diam karena mendengar perkataan Fadil itu. Perkataan Fadil memanglah selalu
benar menurutku. Dia bagaikan malaikat yang di kirim oleh Allah untuk mengajarkan kebaikan
disekolahku. Tak heran, kalau dia banyak digemari oleh para kaum hawa.

Saking terkenalnya dia disekolah, sampai-sampai Kepala Sekolah pun menginginkan anaknya
yang cantik rupawan menjadi pacar Fadil. Anak kepala sekolah memang terkenal sangat cantik
nan rupawan, lelaki yang memandangnya seakan melayang-layang di udara layaknya burung-
burung yang menari di langit biru.

Sampai ketika setelah upacara hari Senin selesai, Fadil dipanggil oleh kepala sekolah ingin
memastikan apakah Fadil suami masa depan anaknya. Di panggilah Fadil beserta anak dari
kepala sekolah, karena mereka akan secara langsung di jodohkan dalam ruangan itu. Kepala
sekolah bersemangat karena ia yakin bahwa anaknya akan diterima oleh pemuda tersebut.

“ Ada apa ibu memanggil saya? “ dengan lembut Fadil berkata.

“ Jadi begini murid kesayangan semua guru, kamu di panggil kemari karena ada yang ingin ibu
sampaikan “ jawab kepala sekolah

“ Apakah yang ingin ibu sampaikan? “ sahut Fadil

“ Ibu menginginkan kalian berdua sekarang pacaran. Karena ibu yakin masa depan anak ibu pasti
akan menyenangkan bila bersamamu. Apakah kamu mau menjadi pacar anak ibu ? “ ucap ibu
kepala sekolah

“ Maaf beribu maaf ibu kepala sekolah. Aku di sekolahkan disini bukan untuk menjadi ajang
pencari jodoh, tetapi aku kesini untuk menambah ilmu yang belum kupelajari. Tapi ibu jangan
takut, karena jodoh sudah ditentukan oleh Allah SWT. dalam firmannya yang artinya Wanita-
wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-
wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-
laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih
dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rizki yang
mulia (surga). Al-Qur’an surah An-Nur ayat 26” jawab Fadil dengan sedikit panjang

Mendengar jawaban Fadil, Kepala sekolah yang tadinya bersemangat akan hal anaknya bakalan
menjadi pacar siswa rajin tersebut, kini menjadi muram akibat malu yang di terimanya. Dua hari
setelah kejadian itu, ibu kepala sekolah dan anaknya tak pernah di jumpai oleh Fadil. . Dan
sekarang, sekolahku membuat organisasi baru. Yaitu cabang dari organisasi Rohis yang disebut
“JODOH” atau Jomblo yang Dekat dengan Allah. Dengan adanya organisasi tersebut maka
begitu banyak perubahan di sekolahku, tidak adanya pacaran, antara akhwat dan ikhwan menjaga
jarak, dan berkurangnya tingkat kemaksiatan.

Tak terasa, Ujian Nasional tiba dan seluruh siswa disekolahku dinyatakan lulus. Dan Fadil sangat
berat meninggalkan sekolahnya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Kini dia
melanjutkan perkuliahan di Universitas ternama di Kairo, Mesir. Fadil berkuliah disana secara
gratis karena kecerdasan dan ketekunannya dalam belajar. Dialah Fadil, teman yang tidak akan
pernah aku lupakan selama di SMA. Jasa-jasa nyalah yang akan selalu aku ingat.
ANALISIS KOHESI
Penggunaan Penanda Kohesi Gramatikal
No Jenis Penanda Bentuk Makna Bentuk Bukti
1 Konjungsi/ Penghubung Seperti Menyatakan Seperti cahaya yang datang
(Konjungsi Perbandingan dikegelapan.
antarkalimat/dalam kalimat
yang berbeda)
2 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Kebiasaan para siswa yang
(Konjungsi Penambahan lain sangat kontras dengan
antarkalimat/dalam kalimat perilaku dia yang agamis
yang berbeda) dan terlihat cupu
menurutku.
3 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Kebiasaan para siswa yang
(Konjungsi Sebab lain sangat kontras dengan
antarkalimat/dalam kalimat perilaku dia yang agamis
yang berbeda) dan terlihat cupu
menurutku. Karena itulah,
saat ini dia sering jadi pusat
perhatian disekolahku.
4 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Kebiasaan para siswa yang
(Konjungsi Itulah Kesimpulan lain sangat kontras dengan
antarkalimat/dalam kalimat perilaku dia yang agamis
yang berbeda) dan terlihat cupu
menurutku. Karena itulah,
saat ini dia sering jadi pusat
perhatian disekolahku.
5 Konjungsi/ Penghubung Saat Menyatakan Karena itulah, saat ini dia
(Konjungsi Kesewaktuan sering jadi pusat perhatian
antarkalimat/dalam kalimat disekolahku.
yang berbeda)
6 Konjungsi/ Penghubung Adalah Menyatakan Tiba didalam kelas, hal
(Konjungsi Penyamaan pertama yang ia lakukan
antarkalimat/dalam kalimat adalah duduk di depan
yang berbeda) kelas dan membaca Al-
Qur’an sebagai
pedomannya.
7 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Tiba didalam kelas, hal
(Konjungsi Penambahan pertama yang ia lakukan
antarkalimat/dalam kalimat adalah duduk di depan kelas
yang berbeda) dan membaca Al-Qur’an
sebagai pedomannya.
8 Konjungsi/ Penghubung Sebagai Menyatakan Tiba didalam kelas, hal
(Konjungsi Perbandingan pertama yang ia lakukan
antarkalimat/dalam kalimat adalah duduk di depan kelas
yang berbeda) dan membaca Al-Qur’an
sebagai pedomannya.
9 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Aku dan siswa lainnya
(Konjungsi Sebab lantas simpati karena tak
antarkalimat/dalam kalimat seorang pun yang membaca
yang berbeda) AlQur’an kecuali dia.
10 Konjungsi/ Penghubung Kecuali Menyatakan Aku dan siswa lainnya
(Konjungsi Pembatasan lantas simpati karena tak
antarkalimat/dalam kalimat seorang pun yang membaca
yang berbeda) AlQur’an kecuali dia.
11 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Aku dan siswa lainnya
(Konjungsi Penambahan lantas simpati karena tak
antarkalimat/dalam kalimat seorang pun yang membaca
yang berbeda) AlQur’an kecuali dia.
12 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Tapi tak banyak juga yang
(Konjungsi Penambahan mengejek dan
antarkalimat/dalam kalimat mengoloknya.
yang berbeda)
13 Konjungsi/ Penghubung Begitu Menyatakan Tapi tak banyak juga yang
(Konjungsi Kesimpulan mengejek dan
antarkalimat/dalam kalimat mengoloknya. Meski
yang berbeda) begitu, dia tetap tenang saja
dengan kesibukannya
membaca AlQuran.
14 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Belum dua minggu, dia
(Konjungsi Penambahan sudah dicintai para kaum
antarkalimat/dalam kalimat hawa dan memiliki banyak
yang berbeda) penggemar.
15 Referen/Pengacuan Dia Fadil Bila ada yang bertanya,
(Katafora) “Persona ketiga siapa siswa yang paling
tunggal katafora” rajin dan ulet membaca Al-
Qur’an di sekolahku,
pastilah semua orang tau
bahwa yang akan
disebutkan ialah dia siswa
baru yang bernama Fadil
yang mendapat gelar “The
Man of Al-Quran”.
16 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Bila ada yang bertanya,
(Konjungsi Penambahan siapa siswa yang paling
antarkalimat/dalam kalimat rajin dan ulet membaca Al-
yang berbeda) Qur’an di sekolahku,
pastilah semua orang tau
bahwa yang akan……...
17 Ellipsis (Pelepasan) ∅ Siswa yang Bila ada yang bertanya,
Paling siapa siswa yang paling
rajin dan ∅ ulet membaca
AlQur’an di sekolahku,
pastilah semua orang tau
bahwa yang akan
disebutkan ialah dia siswa
baru yang bernama Fadil
yang mendapat gelar “The
Man of AlQuran”.
18 Konjungsi/ Penghubung Bila Menyatakan Bila ada yang bertanya,
(Konjungsi Syarat siapa siswa yang paling
antarkalimat/dalam kalimat rajin dan ulet membaca Al-
yang berbeda) Qur’an di sekolahku,……
19 Konjungsi/ Penghubung Ialah Menyatakan Bila ada yang bertanya,
(Konjungsi Penyamaan siapa siswa yang paling
antarkalimat/dalam kalimat rajin dan ulet membaca Al-
yang berbeda) Qur’an di sekolahku,
pastilah semua orang tau
bahwa yang akan
disebutkan ialah dia siswa
baru yang bernama Fadil
yang mendapat gelar “The
Man of Al-Quran”.
20 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Semula aku dan teman-
(Konjungsi Penambahan temanku sering memanggil
antarkalimat/dalam kalimat dia si culun, cupu, kurang
yang berbeda) gaul, dan lain-lainnya.
21 Ellipsis (Pelepasan) ∅ Si Semula aku dan teman-
temanku sering memanggil
dia si culun, ∅ cupu,
∅ kurang gaul, dan lain-
lainnya.
22 Konjungsi/ Penghubung Namun Menyatakan Semula aku dan teman-
(Konjungsi Pertentangan temanku sering memanggil
antarkalimat/dalam kalimat dia si culun, cupu, kurang
yang berbeda) gaul, dan lain-lainnya.
Namun, lantaran sifat rajin
dan uletnya dari hari ke hari
aku tersadar bahwa dia itu
memang anak yang rajin.
23 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Namun, lantaran sifat rajin
(Konjungsi Penambahan dan uletnya dari hari ke
antarkalimat/dalam kalimat hari aku tersadar bahwa dia
yang berbeda) itu memang anak yang
rajin.
24 Konjungsi/ Penghubung Lantara Menyatakan Namun, lantaran sifat rajin
(Konjungsi n Sebab dan uletnya dari hari ke hari
antarkalimat/dalam kalimat aku tersadar bahwa dia itu
yang berbeda) memang anak yang rajin.
25 Ellipsis (Pelepasan) ∅ Sifat Namun, lantaran sifat rajin
dan ∅ uletnya dari hari ke
hari aku tersadar bahwa dia
itu memang anak yang
rajin.
26 Referen/Pengacuan Kamu Fadil Diam-diam aku sering
(Anafora) “Persona dua memperhatikan Fadil yang
tunggal anaphora” sedang duduk melamun
sembari memegang Al-
Quran. “ Kelak kamu akan
menjadi orang yang baik
dan sukses.” Gumamku
dalam hati
27 Ellipsis (Pelepasan) ∅ Orang yang “Kelak kamu akan menjadi
orang yang baik dan
∅ sukses.”
28 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan “Kelak kamu akan menjadi
(Konjungsi Penambahan orang yang baik dan
antarkalimat/dalam kalimat sukses.”
yang berbeda)
29 Konjungsi/ Penghubung Ketika Menyatakan Ketika istirahat, seperti
(Konjungsi Kesewaktuan biasanya para siswa
antarkalimat/dalam kalimat berhamburan keluar kelas
yang berbeda) menghabiskan waktunya di
kantin.
30 Konjungsi/ Penghubung Seperti Menyatakan Ketika istirahat, seperti
(Konjungsi Perbandingan biasanya para siswa
antarkalimat/dalam kalimat berhamburan keluar kelas
yang berbeda) menghabiskan waktunya di
kantin.
31 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Tetapi lain halnya dengan
(Konjungsi Tujuan Fadil, aku melihat dia
antarkalimat/dalam kalimat berjalan menuju masjid
yang berbeda) untuk melakukan sholat
sunnah pagi.
32 Konjungsi/ Penghubung Ketika Menyatakan “ Dil, ko kamu ga ikut ke
(Konjungsi Kesewaktuan kantin sih bareng yang lain
antarkalimat/dalam kalimat ? “ tanyaku ketika hendak
yang berbeda) keluar kelas
33 Konjungsi/ Penghubung Bila Menyatakan “ Hidup di dunia itu
(Konjungsi Syarat sementara, wajar saja bila
antarkalimat/dalam kalimat mereka mengejar hidup di
yang berbeda) dunia di bandingkan dengan
di akhirat.
34 Konjungsi/ Penghubung Jika Menyatakan “……Tetapi jika kita hanya
(Konjungsi Syarat mementingkan dunia saja,
antarkalimat/dalam kalimat bagaimana jika kita nanti
yang berbeda) ditanyakan di akhirat ? “
jawab fadil kepadaku
dengan tegas
35 Konjungsi/ Penghubung Hanya Menyatakan “…... Tetapi jika kita hanya
(Konjungsi Pembatasan mementingkan dunia saja,
antarkalimat/dalam kalimat bagaimana jika kita nanti
yang berbeda) ditanyakan di akhirat ? “
jawab fadil kepadaku
dengan tegas
36 Referen/Pengacuan Kamu Fadil “ Dil, ko kamu ga ikut ke
(Anafora) “Persona dua kantin sih bareng yang lain
tunggal anaphora” ? “ tanyaku ketika hendak
keluar kelas
37 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan “ Ko malah jawab gitu sih,
(Konjungsi Sebab ngaku ajah kalo kamu itu
antarkalimat/dalam kalimat emang gak gaul ? “ balasku
yang berbeda) dengan raut mnegejek “
Karena sudah dijelaskan di
AlQur’an dalam surah Al-
Ankabut ayat 64, yang
artinya Dan…..“ timbal
fadil kepadaku
38 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan “……yang artinya Dan
(Konjungsi Penambahan tiadalah kehidupan dunia ini
antarkalimat/dalam kalimat melainkan senda gurau dan
yang berbeda) main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itulah
yang sebenarnya kehidupan,
kalau mereka mengetahui. “
timbal fadil kepadaku.
39 Konjungsi/ Penghubung Kalau Menyatakan Dan sesungguhnya akhirat
(Konjungsi Syarat itulah yang sebenarnya
antarkalimat/dalam kalimat kehidupan, kalau mereka
yang berbeda) mengetahui.
40 Konjungsi/ Penghubung Melain Menyatakan Karena sudah dijelaskan di
(Konjungsi kan Pembetulan Al-Qur’an dalam surah Al-
antarkalimat/dalam kalimat Ankabut ayat 64, yang
yang berbeda) artinya Dan tiadalah
kehidupan dunia ini
melainkan senda gurau dan
main-main
41 Referen/Pengacuan Kamu Fadil “hmmm, terus kenapa
(Anafora) “Persona dua kamu mau sekolah disini?
tunggal anaphora” Sekolah yang menurutku
penuh dengan kemaksiatan
? “ ujarku terhadap fadil
42 Konjungsi/ Penghubung Hanya Menyatakan Fadil menghiraukan
(Konjungsi Pembatasan pertanyaanku dan hanya
antarkalimat/dalam kalimat membalasnya dengan
yang berbeda) senyuman kecil sembari
berjalan menuju masjid.
43 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Fadil menghiraukan
(Konjungsi Penambahan pertanyaanku dan hanya
antarkalimat/dalam kalimat membalasnya dengan
yang berbeda) senyuman kecil sembari
berjalan menuju masjid.
44 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Mendengar perkataan fadil
(Konjungsi Penambahan itu, rasanya aku ingin
antarkalimat/dalam kalimat kembali menuju jalan yang
yang berbeda) benar dan lebih taat kepada
Allah SWT.
45 Konjungsi/ Penghubung Kerika Menyatakan Ketika istirahat aku sering
(Konjungsi Kesewaktuan berbincang dengannya,
antarkalimat/dalam kalimat bertukar ide, pengalaman
yang berbeda) atau bercerita kehidupan
masing-masing.
46 Subtitusi (Penyulihan) Berbinc penggantian Ketika istirahat aku sering
“Substitusi Verbal” ang dan satuan lingual berbincang dengannya,
Bercerit yang berkategori bertukar ide, pengalaman
a verba (kata kerja) atau bercerita kehidupan
dengan satuan masing-masing.
lingual lainnya
yang juga
berkategori verba
47 Konjungsi/ Penghubung Atau Menyatakan Ketika istirahat aku sering
(Konjungsi Pemilihan berbincang dengannya,
antarkalimat/dalam kalimat bertukar ide, pengalaman
yang berbeda) atau bercerita kehidupan
masing-masing.
48 Ellipsis (Pelepasan) ∅ Dengannya Ketika istirahat aku sering
berbincang dengannya,
bertukar ide ∅ , pengalaman
atau bercerita kehidupan
masing-masing ∅.
49 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Ketika istirahat aku sering
(Konjungsi Penambahan berbincang dengannya,
antarkalimat/dalam kalimat bertukar ide, pengalaman
yang berbeda) atau bercerita kehidupan
masing-masing. Dan aku
mendapat pelajaran dari
cerita Fadil ketika ia diasuh
oleh ibunya.
50 Referen/Pengacuan Nya Fadil Dan aku mendapat
(Anafora) “Persona ketiga pelajaran dari cerita Fadil
tunggal anaphora” ketika ia diasuh oleh
ibunya.
51 Konjungsi/ Penghubung Ketika Menyatakan Dan aku mendapat
(Konjungsi Kesewaktuan pelajaran dari cerita Fadil
antarkalimat/dalam kalimat ketika ia diasuh oleh
yang berbeda) ibunya
52 Konjungsi/ Penghubung Saat Menyatakan Saat masih dalam asuhan
(Konjungsi Kesewaktuan ibunya, Fadil tidak
antarkalimat/dalam kalimat diajarkan membuangbuang
yang berbeda) waktu untuk melakukan hal
yang tidak terlalu penting.
53 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Saat masih dalam asuhan
(Konjungsi Tujuan ibunya, Fadil tidak
antarkalimat/dalam kalimat diajarkan membuangbuang
yang berbeda) waktu untuk melakukan hal
yang tidak terlalu penting.
54 Referen/Pengacuan Nya Fadil Saat masih dalam asuhan
(Katafora) “Persona ketiga ibunya, Fadil tidak
tunggal katafora” diajarkan membuangbuang
waktu untuk melakukan hal
yang tidak terlalu penting.
55 Referen/Pengacuan Nya Fadil Fadil selalu diajarkan
(Anafora) “Persona ketiga akhlak yang baik oleh
tunggal anaphora” ibunya.
56 Konjungsi/ Penghubung Demi Menyatakan Dia mau melakukan apa
(Konjungsi Tujuan saja demi kebaikan.
antarkalimat/dalam kalimat
yang berbeda)
57 Referen/Pengacuan Nya Fadil Sedihnya ibu Fadil telah
(Anafora) “Persona ketiga meninggalkannya ketika
tunggal anaphora” dia berusia 11 tahun.
58 Konjungsi/ Penghubung Ketika Menyatakan Sedihnya ibu Fadil telah
(Konjungsi Kesewaktuan meninggalkannya ketika
antarkalimat/dalam kalimat dia berusia 11 tahun.
yang berbeda)
59 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Sekarang Fadil hidup
(Konjungsi Sebab menyendiri di rumahnya,
antarkalimat/dalam kalimat karena Ayahnya bekerja
yang berbeda) menjadi TkI di Saudi
Arabia.
60 Referen/Pengacuan Nya Fadil Sekarang Fadil hidup
(Anafora) “Persona ketiga menyendiri di rumahnya,
tunggal anaphora” karena Ayahnya bekerja
menjadi TkI di Saudi
Arabia.
61 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Keramahan pada mimik
(Konjungsi Penambahan mukanya bersinar,
antarkalimat/dalam kalimat kesopanan pada putih kulit
yang berbeda) seputih awan-awan di
langit, dan lesung pipinya
yang berkali membuat
wanita mabuk kepayang.
62 Referen/Pengacuan Nya Organisasi Di sekolahku tak ada
(Anafora) “Persona ketiga organisasi yang
tunggal anaphora” berhubungan dengan agama
islam, Fadil lah yang
mengawali sejarah
terbentuknya ROHIS di
sekolahku.
63 Konjungsi/ Penghubung Hanya Menyatakan Para peminat antar kelas
(Konjungsi Pembatasan sangat sedikit bahkan yang
antarkalimat/dalam kalimat ikut hanya 12 orang sudah
yang berbeda) termasuk denganku.
64 Konjungsi/ Penghubung Bahkan Menyatakan Para peminat antar kelas
(Konjungsi Penegasan sangat sedikit bahkan yang
antarkalimat/dalam kalimat ikut hanya 12 orang sudah
yang berbeda) termasuk denganku.
65 Referen/Pengacuan Itu Para peminat Para peminat antar kelas
(Anafora) “Demonstrative antar kelas sangat sangat sedikit bahkan
anaphora” sedikit bahkan yang ikut hanya 12 orang
yang ikut hanya sudah termasuk
12 orang sudah denganku. Tetapi semua
termasuk itu tak mematahkan
denganku. semangat Fadil untuk
melakukan dakwah kepada
orang lain khususnya
sekolah kami.
66 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Tetapi semua itu tak
(Konjungsi Tujuan mematahkan semangat
antarkalimat/dalam kalimat Fadil untuk melakukan
yang berbeda) dakwah kepada orang lain
khususnya sekolah kami.
67 Referen/Pengacuan Nya Para Siswa Dia berjuang selama
(Anafora) “Persona ketiga berhari-hari untuk
tunggal anaphora” mengajak para siswa
menuju kehidupan baru
yaitu mengajaknya di jalan
Allah SWT.
68 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Dia berjuang selama
(Konjungsi Tujuan berhari-hari untuk
antarkalimat/dalam kalimat mengajak para siswa
yang berbeda) menuju kehidupan baru
yaitu mengajaknya di jalan
Allah SWT.
69 Konjungsi/ Penghubung Yaitu Menyatakan Dia berjuang selama
(Konjungsi Penyamaan berhari-hari untuk
antarkalimat/dalam kalimat mengajak para siswa
yang berbeda) menuju kehidupan baru
yaitu mengajaknya di jalan
Allah SWT.
70 Konjungsi/ Penghubung Begitu Menyatakan ….baru yaitu mengajaknya
(Konjungsi Kesimpulan di jalan Allah SWT.
antarkalimat/dalam kalimat Begitulah usaha Fadil,
yang berbeda) memulai sejarah
membentuk organisasi
ROHIS….
71 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Begitulah usaha Fadil,
(Konjungsi Penambahan memulai sejarah
antarkalimat/dalam kalimat membentuk organisasi
yang berbeda) ROHIS dari beberapa
orang, dan membangunnya
secara perlahanlahan,
dengan keahlian yang tidak
diragukan.
72 Subtitusi (Penyulihan) Membe penggantian Begitulah usaha Fadil,
“Substitusi Verbal” ntuk satuan lingual memulai sejarah
dan yang berkategori membentuk organisasi
Memba verba (kata kerja) ROHIS dari beberapa
ngun dengan satuan orang, dan membangunnya
lingual lainnya secara perlahan-lahan,
yang juga dengan keahlian yang tidak
berkategori verba diragukan.
73 Referen/Pengacuan Nya Organisasi Begitulah usaha Fadil,
(Anafora) “Persona ketiga ROHIS memulai sejarah
tunggal anaphora” membentuk organisasi
ROHIS dari beberapa
orang, dan membangunnya
secara perlahan-lahan,
dengan keahlian yang tidak
diragukan.
74 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Dialah siswa dengan masa
(Konjungsi Penambahan depan gemilang, dari
antarkalimat/dalam kalimat kegigihan dan keuletan.
yang berbeda)
75 Konjungsi/ Penghubung Sejak Menyatakan Dialah yang sejak lahir di
(Konjungsi Kesewaktuan didik untuk mentaati ajaran
antarkalimat/dalam kalimat Islam yang kelak
yang berbeda) menyandang keahlian
dalam mengajar kebaikan.
76 Konjungsi/ Penghubung Begitu Menyatakan Dialah yang sejak lahir di
(Konjungsi Kesimpulan didik untuk mentaati ajaran
antarkalimat/dalam kalimat Islam yang kelak
yang berbeda) menyandang keahlian
dalam mengajar kebaikan.
Begitu pentingnya dia.
Tanpa campur tangannya,
Rohis terasa sepi.
77 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Dialah yang sejak lahir di
(Konjungsi Tujuan didik untuk mentaati ajaran
antarkalimat/dalam kalimat Islam yang kelak
yang berbeda) menyandang keahlian
dalam mengajar kebaikan.
78 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Sesepi tempat pemakaman
(Konjungsi Sebab umum karena tak ada yang
antarkalimat/dalam kalimat mengajarkan kebaikan
yang berbeda) kepada mereka.
79 Konjungsi/ Penghubung Sejak Menyatakan Sejak pertama sampai saat
(Konjungsi Kesewaktuan ini, ia tidak pernah telat
antarkalimat/dalam kalimat untuk membantu orang lain
yang berbeda) yang hendak belajar kejalan
yang benar, tak peduli dari
ras atau orang terpandang
yang ia ajarkan.
80 Konjungsi/ Penghubung Sampai Menyatakan Sejak pertama sampai saat
(Konjungsi Batas Akhir ini, ia tidak pernah telat
antarkalimat/dalam kalimat untuk membantu orang lain
yang berbeda) yang hendak belajar kejalan
yang benar, tak peduli dari
ras atau orang terpandang
yang ia ajarkan.
81 Konjungsi/ Penghubung Saat Menyatakan Sejak pertama sampai saat
(Konjungsi Kesewaktuan ini, ia tidak pernah…….dari
antarkalimat/dalam kalimat ras atau orang terpandang
yang berbeda) yang ia ajarkan.
82 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Sejak pertama sampai saat
(Konjungsi Tujuan ini, ia tidak pernah telat
antarkalimat/dalam kalimat untuk membantu orang lain
yang berbeda) yang hendak belajar kejalan
yang benar, tak peduli dari
ras atau orang terpandang
yang ia ajarkan.
83 Konjungsi/ Penghubung Atau Menyatakan Sejak pertama sampai saat
(Konjungsi Pemilihan ini, ia tidak pernah telat
antarkalimat/dalam kalimat untuk membantu orang lain
yang berbeda) yang hendak belajar kejalan
yang benar, tak peduli dari
ras atau orang terpandang
yang ia ajarkan.
84 Ellipsis (Pelepasan) ∅ Ia Sejak pertama sampai saat
ini, ia tidak pernah telat
untuk membantu orang lain
yang hendak belajar kejalan
yang benar, ∅ tak peduli
dari ras atau orang
terpandang yang ia ajarkan.
85 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Di usia remaja, ia masih
(Konjungsi Penambahan tangguh mempelajari lebih
antarkalimat/dalam kalimat dalam tentang islam walau
yang berbeda) banyak yang
menggunjingnya, dia tetap
menjalankannya dengan
sabar dan tenang.
86 Konjungsi/ Penghubung Adalah Menyatakan Salah satu bentuk
(Konjungsi Penyamaan kemaksiatan yang
antarkalimat/dalam kalimat dilakukan oleh manusia
yang berbeda) adalah gemar mengejek
orang lain atau dalam islam
disebut dengan ghibah.
87 Konjungsi/ Penghubung Begitu Menyatakan “ Kenapa kamu diem aja
(Konjungsi Kesimpulan sih, diomongin sama
antarkalimat/dalam kalimat mereka ? “ tanyaku
yang berbeda) padanya. “….manusia
adalah gemar mengejek
orang lain atau dalam islam
disebut dengan ghibah.
Lalu,…..“ Jawab Fadil
dengan begitu tenangnya.
Sejenak aku diam karena
mendengar perkataan Fadil
itu.
88 Konjungsi/ Penghubung Atau Menyatakan “ Salah satu bentuk
(Konjungsi Pemilihan kemaksiatan yang
antarkalimat/dalam kalimat dilakukan oleh manusia
yang berbeda) adalah gemar mengejek
orang lain atau dalam islam
disebut dengan ghibah.
89 Subtitusi (Penyulihan) Manusi penggantian “ Salah satu bentuk
“Substitusi Nominal” a dan satuan lingual kemaksiatan yang
Umat yang berkategori dilakukan oleh manusia
Muslim nomina (kata adalah.............sebagai umat
benda) dengan muslim yang taat kepada
satuuan lingual Allah akan membalasnya
lain yang juga dengan mengejeknya
berkategori kata kembali? “ Jawab Fadil
benda dengan begitu tenangnya.
90 Referen/Pengacuan Itu “ Salah satu “ Salah satu bentuk
(Anafora) “Demonstrative bentuk kemaksiatan yang
anaphora” kemaksiatan yang dilakukan oleh……….taat
dilakukan………. kepada Allah akan
taat kepada Allah membalasnya dengan
akan mengejeknya kembali? “
membalasnya Jawab Fadil dengan begitu
dengan tenangnya. Sejenak aku
mengejeknya diam karena mendengar
kembali? perkataan Fadil itu.
91 Konjungsi/ Penghubung Sebagai Menyatakan “…….Lalu, bagaimana
(Konjungsi Perbandingan mungkin kita sebagai umat
antarkalimat/dalam kalimat muslim yang taat kepada
yang berbeda) Allah akan membalasnya
dengan mengejeknya
kembali?”……….
92 Konjungsi/ Penghubung Lalu Menyatakan “….....disebut dengan
(Konjungsi Urutan Kejadian ghibah. Lalu, bagaimana
antarkalimat/dalam kalimat mungkin kita sebagai umat
yang berbeda) muslim yang taat kepada
Allah akan membalasnya
dengan mengejeknya
kembali? “ Jawab Fadil
dengan begitu tenangnya.
93 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Sejenak aku diam karena
(Konjungsi Sebab mendengar perkataan Fadil
antarkalimat/dalam kalimat itu.
yang berbeda)
94 Konjungsi/ Penghubung Bagaik Menyatakan Dia bagaikan malaikat
(Konjungsi an Perbandingan yang di kirim oleh Allah
antarkalimat/dalam kalimat untuk mengajarkan
yang berbeda) kebaikan disekolahku.
95 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Dia bagaikan malaikat yang
(Konjungsi Tujuan di kirim oleh Allah untuk
antarkalimat/dalam kalimat mengajarkan kebaikan
yang berbeda) disekolahku.
96 Konjungsi/ Penghubung Kalau Menyatakan Dia bagaikan malaikat yang
(Konjungsi Syarat di kirim oleh Allah untuk
antarkalimat/dalam kalimat mengajarkan kebaikan
yang berbeda) disekolahku. Tak heran,
kalau dia banyak digemari
oleh para kaum hawa.
97 Referen/Pengacuan Dia Fadil Saking terkenalnya dia
(Katafora) “Persona ketiga disekolah, sampai-sampai
tunggal katafora” Kepala Sekolah pun
menginginkan anaknya
yang cantik rupawan
menjadi pacar Fadil.
98 Referen/Pengacuan Nya Anak Kepala Anak kepala sekolah
(Anafora) “Persona ketiga Sekolah memang terkenal sangat
tunggal anaphora” cantik nan rupawan, lelaki
yang memandangnya
seakan melayang-layang di
udara layaknya burung-
burung yang menari di
langit biru.
99 Konjungsi/ Penghubung Sampai Menyatakan Sampai ketika setelah
(Konjungsi Batas Akhir upacara hari Senin selesai,
antarkalimat/dalam kalimat Fadil dipanggil oleh kepala
yang berbeda) sekolah ingin memastikan
apakah Fadil suami masa
depan anaknya.
100 Konjungsi/ Penghubung Ketika Menyatakan Sampai ketika setelah
(Konjungsi Kesewaktuan upacara hari Senin selesai,
antarkalimat/dalam kalimat Fadil dipanggil oleh kepala
yang berbeda) sekolah ingin memastikan
apakah Fadil suami masa
depan anaknya.
101 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Di panggilah Fadil beserta
(Konjungsi Sebab anak dari kepala sekolah,
antarkalimat/dalam kalimat karena mereka akan secara
yang berbeda) langsung di jodohkan dalam
ruangan itu.
102 Referen/Pengacuan Mereka Fadil beserta anak Di panggilah Fadil beserta
(Anafora) “Persona ketiga dari kepala anak dari kepala sekolah,
jamak anaphora” sekolah karena mereka akan secara
langsung di jodohkan dalam
ruangan itu.
103 Konjungsi/ Penghubung Serta Menyatakan Di panggilah Fadil beserta
(Konjungsi Penambahan anak dari kepala sekolah,
antarkalimat/dalam kalimat karena mereka akan secara
yang berbeda) langsung di jodohkan dalam
ruangan itu.
104 Subtitusi (Penyulihan) Fadil penggantian Di panggilah Fadil beserta
“Substitusi Nominal” dan satuan lingual anak dari kepala sekolah,
Pemuda yang berkategori karena mereka akan secara
nomina (kata langsung di jodohkan dalam
benda) dengan ruangan itu. Kepala sekolah
satuuan lingual bersemangat karena ia
lain yang juga yakin bahwa anaknya akan
berkategori kata diterima oleh pemuda
benda tersebut.
105 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Kepala sekolah
(Konjungsi Sebab bersemangat karena ia
antarkalimat/dalam kalimat yakin bahwa anaknya akan
yang berbeda) diterima oleh pemuda
tersebut.
106 Referen/Pengacuan Saya Fadil “ Ada apa ibu memanggil
(Katafora) “Persona satu saya? “ dengan lembut
tunggal katafora” Fadil berkata.
107 Konjungsi/ Penghubung Jadi Menyatakan “ Ada apa ibu memanggil
(Konjungsi Kesimpulan saya? “ dengan lembut
antarkalimat/dalam kalimat Fadil berkata. “ Jadi begini
yang berbeda) murid kesayangan semua
guru, kamu di panggil
kemari karena ada yang
ingin ibu sampaikan “
jawab kepala sekolah
108 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan “ Jadi begini murid
(Konjungsi Sebab kesayangan semua guru,
antarkalimat/dalam kalimat kamu di panggil kemari
yang berbeda) karena ada yang ingin ibu
sampaikan “ jawab kepala
sekolah
109 Subtitusi (Penyulihan) Murid penggantian “ Jadi begini murid
“Substitusi Nominal” Kesaya satuan lingual kesayangan semua guru,
ngan yang berkategori kamu di panggil kemari
dan nomina (kata karena ada yang ingin ibu
Fadil benda) dengan sampaikan “ jawab kepala
satuuan lingual sekolah . “ Apakah yang
lain yang juga ingin ibu sampaikan? “
berkategori kata sahut Fadil
benda
110 Konjungsi/ Penghubung Bila Menyatakan “……..Karena ibu yakin
(Konjungsi Syarat masa depan anak ibu pasti
antarkalimat/dalam kalimat akan menyenangkan bila
yang berbeda) bersamamu. Apakah kamu
mau menjadi pacar anak ibu
? “ ucap ibu kepala sekolah.
111 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan “……pacaran. Karena ibu
(Konjungsi Sebab yakin masa depan anak ibu
antarkalimat/dalam kalimat pasti akan menyenangkan
yang berbeda) bila bersamamu. Apakah
kamu…..? “ ucap ibu
kepala sekolah
112 Referen/Pengacuan Aku Fadil “ Maaf beribu maaf ibu
(Katafora) “Persona satu kepala sekolah. Aku di
tunggal katafora” sekolahkandisini…………..
(surga). Al-Qur’an surah
An-Nur ayat 26” jawab
Fadil dengan sedikit
panjang.
113 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Aku di sekolahkan disini
(Konjungsi Tujuan bukan untuk menjadi ajang
antarkalimat/dalam kalimat pencari jodoh, tetapi aku
yang berbeda) kesini untuk menambah
ilmu yang belum kupelajari.
114 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Tapi ibu jangan takut,
(Konjungsi Sebab karena jodoh sudah
antarkalimat/dalam kalimat ditentukan oleh Allah SWT.
yang berbeda)
115 Konjungsi/ Penghubung Adalah Menyatakan “…..Wanita-wanita yang
(Konjungsi Penyamaan keji adalah untuk lakilaki
antarkalimat/dalam kalimat yang keji dan laki-laki yang
yang berbeda) keji adalah untuk wanita-
wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita
yang baik…..
116 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan “……Wanita-wanita yang
(Konjungsi Penambahan keji adalah untuk lakilaki
antarkalimat/dalam kalimat yang keji dan laki-laki yang
yang berbeda) keji adalah untuk wanita-
wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita
yang baik (pula)…..dan
rizki yang mulia……
117 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menayatakan …..Wanita-wanita yang keji
(Konjungsi Tujuan adalah untuk laki-laki yang
antarkalimat/dalam kalimat keji dan laki-laki yang keji
yang berbeda) adalah untuk wanitawanita
yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanitawanita
yang baik (pula)….
118 Konjungsi/ Penghubung Bagi Menyatakan Bagi mereka ampunan dan
(Konjungsi Tujuan rizki yang mulia (surga).
antarkalimat/dalam kalimat
yang berbeda)
119 Subtitusi (Penyulihan) Fadil penggantian Mendengar jawaban Fadil,
“Substitusi Nominal” dan satuan lingual Kepala sekolah yang
Suswa yang berkategori tadinya bersemangat akan
Rajin nomina (kata hal anaknya bakalan
benda) dengan menjadi pacar siswa rajin
satuuan lingual tersebut, kini menjadi
lain yang juga muram akibat malu yang di
berkategori kata terimanya.
benda
120 Referen/Pengacuan Nya Kepala Sekolah Mendengar jawaban Fadil,
(Anafora) “Persona ketiga Kepala sekolah yang
tunggal anaphora” tadinya bersemangat akan
hal anaknya bakalan
menjadi pacar siswa rajin
tersebut, kini menjadi
muram akibat malu yang di
terimanya.
121 Referen/Pengacuan Nya Ibu Kepala Dua hari setelah kejadian
(Anafora) “Persona ketiga Sekolah itu, ibu kepala sekolah dan
tunggal anaphora” anaknya tak pernah di
jumpai oleh Fadil.

122 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Dua hari setelah kejadian


(Konjungsi Penambahan itu, ibu kepala sekolah dan
antarkalimat/dalam kalimat anaknya tak pernah di
yang berbeda) jumpai oleh Fadil.
123 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Dan sekarang, sekolahku
(Konjungsi Penambahan membuat organisasi baru.
antarkalimat/dalam kalimat
yang berbeda)
124 Konjungsi/ Penghubung Yaitu Menyatakan Dan sekarang, sekolahku
(Konjungsi Penyamaan membuat organisasi baru.
antarkalimat/dalam kalimat Yaitu cabang dari
yang berbeda) organisasi Rohis yang
disebut “JODOH” atau
Jomblo yang Dekat dengan
Allah.
125 Konjungsi/ Penghubung Atau Menyatakan Yaitu cabang dari
(Konjungsi Pemilihan organisasi Rohis yang
antarkalimat/dalam kalimat disebut “JODOH” atau
yang berbeda) Jomblo yang Dekat dengan
Allah.
126 Konjungsi/ Penghubung Maka Menyatakan Dengan adanya organisasi
(Konjungsi Kesimpulan tersebut maka begitu
antarkalimat/dalam kalimat banyak perubahan di
yang berbeda) sekolahku, tidak adanya
pacaran, antara akhwat dan
ikhwan menjaga jarak, dan
127 Konjungsi/ Penghubung …antar Konjungsi Dengan adanya organisasi
(Konjungsi a…dan Korelatif tersebut maka begitu
antarkalimat/dalam kalimat … banyak perubahan di
yang berbeda) sekolahku, tidak adanya
pacaran, antara akhwat
dan ikhwan menjaga jarak,
dan berkurangnya tingkat
kemaksiatan.
128 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Dengan adanya organisasi
(Konjungsi Penambahan tersebut maka begitu
antarkalimat/dalam kalimat banyak perubahan di
yang berbeda) sekolahku, tidak adanya
pacaran, antara akhwat dan
ikhwan menjaga jarak, dan
berkurangnya tingkat
kemaksiatan.
129 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Tak terasa, Ujian Nasional
(Konjungsi Penambahan tiba dan seluruh siswa
antarkalimat/dalam kalimat disekolahku dinyatakan
yang berbeda) lulus.
130 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Dan Fadil sangat berat
(Konjungsi Penambahan meninggalkan sekolahnya
antarkalimat/dalam kalimat untuk melanjutkan sekolah
yang berbeda) ke jenjang yang lebih
tinggi.
131 Konjungsi/ Penghubung Untuk Menyatakan Dan Fadil sangat berat
(Konjungsi Tujuan meninggalkan sekolahnya
antarkalimat/dalam kalimat untuk melanjutkan sekolah
yang berbeda) ke jenjang yang lebih tinggi
132 Referen/Pengacuan Nya Fadil Dan Fadil sangat berat
(Anafora) “Persona ketiga meninggalkan sekolahnya
tunggal anaphora” untuk melanjutkan sekolah
ke jenjang yang lebih
tinggi.
133 Referen/Pengacuan Disana Universitas Kini dia melanjutkan
(Anafora) “Demonstrative ternama di Kairo, perkuliahan di Universitas
anaphora” Mesir. ternama di Kairo, Mesir.
Fadil berkuliah disana
secara gratis karena
kecerdasan dan
ketekunannya dalam
belajar.
134 Konjungsi/ Penghubung Karena Menyatakan Fadil berkuliah disana
(Konjungsi Sebab secara gratis karena
antarkalimat/dalam kalimat kecerdasan dan
yang berbeda) ketekunannya dalam
belajar.
135 Referen/Pengacuan Nya Fadil Fadil berkuliah disana
(Anafora) “Persona ketiga secara gratis karena
tunggal anaphora” kecerdasan dan
ketekunannya dalam belajar
136 Konjungsi/ Penghubung Dan Menyatakan Fadil berkuliah disana
(Konjungsi Penambahan secara gratis karena
antarkalimat/dalam kalimat kecerdasan dan
yang berbeda) ketekunannya dalam
belajar.
137 Referen/Pengacuan Nya Fadil Dialah Fadil, teman yang
(Anafora) “Persona ketiga tidak akan pernah aku
tunggal anaphora” lupakan selama di SMA.
Jasa-jasa nyalah yang akan
selalu aku ingat.
Penggunaan Penanda Kohesi Leksikal

No Jenis Penanda Bentuk Makna Bentuk Bukti


1 Antonym Cahaya Cahaya dan Seperti cahaya yang
Gelap datang dikegelapan
2 Sinonim Mengejek Mengejek dan Tapi tak banyak juga yang
Mengolok mengejek dan
mengoloknya
3 Kolokasi (Sanding Kata) Culun, Cupu, Nama Panggilan Semula aku dan teman-
dan Kurang Fadil temanku sering memanggil
Gaul dia si culun, cupu, kurang
gaul, dan lain-lainnya.
4 Hiponimi (Hubungan Sifat : Rajin Rajin dan ulet Namun, lantaran sifat rajin
Atas-Bawah) dan Ulet merupakan dan uletnya dari hari ke
bagian dari hari aku tersadar bahwa dia
makna satuan itu memang anak yang
lingual yaitu rajin.
sifat.
5 Antonym Dunia Dunia dan Hidup di dunia itu
Akhirat sementara, wajar saja bila
mereka mengejar hidup di
dunia di bandingkan
dengan di akhirat.
6 Sinonim Senda Gurau Senda Gurau dan Karena sudah dijelaskan di
Main-Main Al-Qur’an dalam surah Al-
Ankabut ayat 64, yang
artinya Dan tiadalah
kehidupan dunia ini
melainkan senda gurau
dan main-main.
7 Sinonim Keramahan Keramahan dan Keramahan pada mimik
Kesopanan mukanya bersinar,
kesopanan pada putih kulit
seputih awan-awan di
langit, dan lesung pipinya
yang berkali membuat
wanita mabuk kepayang.
8 Sinonim Membentuk Membentuk dan Begitulah usaha Fadil,
Membangun memulai sejarah
membentuk organisasi
ROHIS dari beberapa
orang, dan
membangunnya secara
perlahan-lahan, dengan
keahlian yang tidak
diragukan.
9 Repetisi (pengulangan) Dialah Fadil Ya, dialah siswa dengan
aroma keislaman yang
berpadu keindahan Al-
Qur’an. Dialah siswa
dengan masa depan
gemilang, dari kegigihan
dan keuletan. Dialah yang
sejak lahir di didik untuk
mentaati ajaran Islam yang
kelak menyandang keahlian
dalam mengajar kebaikan.
10 Sinonim Gigih Gigih dan Ulet Dialah siswa dengan masa
depan gemilang, dari
kegigihan dan keuletan.
11 Ekuivalensi/Kesepadanan Ajaran dan Hubungan Dialah yang sejak lahir di
Mengajar makna antara didik untuk mentaati
kata ajaran dan ajaran Islam yang kelak
mengajar yang menyandang keahlian
dibentuk dari dalam mengajar kebaikan.
bentuk asal yang
sama yaitu ajar.
12 Ekuivalensi/Kesepadanan Mengajarkan, Hubungan Sesepi tempat pemakaman
Belajar, makna antara umum karena tak ada yang
Ajarkan, dan kata ajaran dan mengajarkan kebaikan
Mempelajari mengajar yang kepada mereka. Sejak
dibentuk dari pertama sampai saat ini, ia
bentuk asal yang tidak pernah telat untuk
sama yaitu ajar. membantu orang lain yang
hendak belajar kejalan
yang benar, tak peduli dari
ras atau orang terpandang
yang ia ajarkan. Di usia
remaja, ia masih tangguh
mempelajari lebih dalam
tentang islam walau banyak
yang menggunjingnya, dia
tetap menjalankannya
dengan sabar dan tenang.
13 Sinonim Sabar Sabar dan Di usia remaja, ia masih
Tenang tangguh mempelajari lebih
dalam tentang islam walau
banyak yang
menggunjingnya, dia tetap
menjalankannya dengan
sabar dan tenang.
14 Antonim Murid Murid dan Guru Jadi begini murid
kesayangan semua guru,
kamu di panggil kemari
karena ada yang ingin ibu
sampaikan
15 Antonim Wanita Wanita dan Laki- Wanita-wanita yang keji
Laki adalah untuk laki-laki yang
keji dan laki-laki yang keji
adalah untuk wanita-wanita
yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita
yang baik (pula).
16 Antonim Keji Keji dan Baik Wanita-wanita yang keji
adalah untuk lakilaki yang
keji dan laki-laki yang keji
adalah untuk wanita-wanita
yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang
baik dan laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita
yang baik (pula).
17 Ekuivalensi/Kesepadanan Ditiduh, Hubungan Mereka (yang dituduh) itu
Dituduhkan, makna antara bersih dari apa yang
dan Menuduh kata ajaran dan dituduhkan oleh mereka
mengajar yang (yang menuduh itu).
dibentuk dari
bentuk asal yang
sama yaitu
tuduh.
18 Antonim Akhwat Akhwat dan Dengan adanya organisasi
Ikhwan tersebut maka begitu
banyak perubahan di
sekolahku, tidak adanya
pacaran, antara akhwat dan
ikhwan menjaga jarak, dan
berkurangnya tingkat
kemaksiatan.
19 Antonim Lupa Lupa dan Ingat Dialah Fadil, teman yang
tidak akan pernah aku
lupakan selama di SMA.
Jasa-jasa nyalah yang akan
selalu aku ingat.
ANALISIS KOHERENSI
Penggunaan Penanda Koherensi

No Jenis Penanda Penanda Makna Bukti


Bentuk Bentuk
1 Hubungan Amplikatif Seperti cahaya gagasan yang Seperti cahaya yang datang
yang datang dinyatakan dikegelapan. Anak baru itu
dikegelapan- pada kalimat telah membuat banyak
Membuat pertama perubahan di sekolahku.
banyak diperkuat atau
perubahan. ditegaskan
dengan
gagasan pada
kalimat
berikutnya
2 Hubungan Seperti cahaya kalimat Seperti cahaya yang datang
Perbandingan yang datang pertama dikegelapan. Anak baru itu
dikegelapan- dibandingkan telah membuat banyak
Membuat dengan yang perubahan di sekolahku.
banyak dinyatakan
perubahan. pada kalimat
berikutnya
3 Hubungan Perilaku dia menyatakan Kebiasaan para siswa yang
SebabAkibat/Koherensi yang agamis hubungan lain sangat kontras dengan
Kausalitas dan terlihat sebab-akibat perilaku dia yang agamis
cupu-Pusat dan terlihat cupu
perhatian menurutku. Karena itulah,
disekolah. saat ini dia sering jadi pusat
perhatian disekolahku.
4 Hubungan Latar Para siswa yang dinyatakan Kebiasaan para siswa yang
Simpulan lain sangat dengan salah lain sangat kontras dengan
kontras dengan satu kalimat perilaku dia yang agamis
perilaku dia menyatakan dan terlihat cupu
yang agamis simpulan atas menurutku. Karena itulah,
dan terlihat-Saat pernyataan saat ini dia sering jadi pusat
ini dia sering pada kalimat perhatian disekolahku.
jadi pusat lainnya
perhatian
disekolah
5 Hubungan Generik- Tiba didalam kalimat Tiba didalam kelas, hal
Spesifik kelas-Duduk di pertama pertama yang ia lakukan
depan kelas dan menyatakan adalah duduk di depan kelas
membaca Al- gagasan dan membaca Al-Qur’an
Qur’an umum atau sebagai pedomannya.
luas,
sedangkan
kalimat
berikutnya
menyatakan
gagasan
khusus atau
sempit.
6 Hubungan Duduk di depan menyatakan Tiba didalam kelas, hal
SebabAkibat/Koherensi kelas dan hubungan pertama yang ia lakukan
Kausalitas membaca Al- sebab-akibat adalah duduk di depan kelas
Qur’an-Simpati dan membaca Al-Qur’an
karena tak sebagai pedomannya. Aku
seorang pun dan siswa lainnya lantas
yang membaca simpati karena tak seorang
Al-Qur’an pun yang membaca
AlQur’an kecuali dia. Tapi
tak banyak juga yang
mengejek dan mengoloknya.
7 Hubungan Latar Banyak juga dinyatakan Tapi tak banyak juga yang
Simpulan yang mengejek dengan salah mengejek dan mengoloknya.
dan satu kalimat Meski begitu, dia tetap
mengoloknya- menyatakan tenang saja dengan
Dia tetap tenang simpulan atas kesibukannya membaca Al-
saja dengan pernyataan Quran.
kesibukannya pada kalimat
membaca Al- lainnya
Quran
8 Hubungan Sarana Hasil Dia tetap tenang kalimat Meski begitu, dia tetap
saja dengan pertama tenang saja dengan
kesibukannya menyatakan kesibukannya membaca Al-
membaca Al- sarana untuk Quran. Belum dua minggu,
Quran-Belum perolehan dia sudah dicintai para
dua minggu, dia yang kaum hawa dan memiliki
sudah dicintai dinyatakan banyak penggemar.
para kaum hawa pada kalimat
dan memiliki berikutnya
banyak
penggemar.
9 Hubungan Tetap tenang menyatakan Meski begitu, dia tetap
SebabAkibat/Koherensi saja dengan hubungan tenang saja dengan
Kausalitas kesibukannya sebab-akibat kesibukannya membaca Al-
membaca Al- Quran. Belum dua minggu,
Qur’an-Dicintai dia sudah dicintai para
para kaum hawa kaum hawa dan memiliki
dan memiliki banyak penggemar.
banyak
penggemar
10 Hubungan Latar Aku dan teman- dinyatakan Semula aku dan teman-
Simpulan temanku sering dengan salah temanku sering memanggil
memanggil dia satu kalimat dia si culun, cupu, kurang
si culun, cupu, menyatakan gaul, dan lain-lainnya.
kurang gaul- simpulan atas Namun, lantaran sifat rajin
Lantaran sifat pernyataan dan uletnya dari hari ke
rajin dan pada kalimat hari aku tersadar bahwa dia
uletnya dari hari lainnya itu memang anak yang
ke hari aku rajin.
tersadar bahwa
dia itu memang
anak yang rajin
11 Hubungan Lantaran sifat menyatakan Namun, lantaran sifat rajin
SebabAkibat/Koherensi rajin dan hubungan dan uletnya dari hari ke
Kausalitas uletnya dari hari sebab-akibat hari aku tersadar bahwa dia
ke hari- itu memang anak yang
Memang anak rajin.
yang rajin
12 Hubungan Adiftif Memperhatikan gagasan yang Diam-diam aku sering
Fadil yang dinyatakan memperhatikan Fadil yang
sedang duduk- pada kalimat sedang duduk melamun
“Kelak kamu pertama sembari memegang Al-Quran.
akan menjadi diikuti atau “ Kelak kamu akan menjadi
orang yang baik ditambah orang yang baik dan
dan sukses.” dengan sukses.” Gumamku dalam
gagasan pada hati dengan spontan.
kalimat
berikutnya.
13 Hubungan Alasan Ketika istirahat- kalimat Ketika istirahat, seperti
Tindakan Para siswa pertama biasanya para siswa
berhamburan menyatakan berhamburan keluar kelas
keluar kelas alasan bentuk menghabiskan waktunya di
menghabiskan tindakan yang kantin.
waktunya di dinyatakan
kantin. pada kalimat
berikutnya.
14 Hubungan Istirahat- Siswa menyatakanKetika istirahat, seperti
SebabAkibat/Koherensi berhamburan hubungan biasanya para siswa
Kausalitas keluar kelas sebab-akibat
berhamburan keluar kelas
menghabiskan waktunya di
kantin.
15 Hubungan Adiftif Para siswa gagasan yang Ketika istirahat, seperti
berhamburan dinyatakan biasanya para siswa
keluar kelas pada kalimat berhamburan keluar kelas
menghabiskan pertama menghabiskan waktunya di
waktunya di diikuti atau kantin. Tetapi lain halnya
kantin-Aku ditambah dengan Fadil, aku melihat
melihat dia dengan dia berjalan menuju masjid
berjalan menuju gagasan pada untuk melakukan sholat
masjid untuk kalimat sunnah pagi.
melakukan berikutnya.
sholat sunnah
pagi.
16 Hubungan Generik- Ketika istirahat- kalimat Ketika istirahat, seperti
Spesifik Berjalan pertama biasanya para siswa
menuju masjid menyatakan berhamburan keluar kelas
gagasan menghabiskan waktunya di
umum atau kantin. Tetapi lain halnya
luas, dengan Fadil, aku melihat dia
sedangkan berjalan menuju masjid
kalimat untuk melakukan sholat
berikutnya sunnah pagi.
menyatakan
gagasan
khusus atau
sempit.
17 Hubungan Ibarat Tiadalah kalimat Dan tiadalah kehidupan
kehidupan pertama dunia ini melainkan senda
dunia-Senda diibaratkan gurau dan main-main
gurau dan main- seperti yang
main dinyatakan
pada kalimat
berikutnya
18 Hubungan Adiftif Menghiraukan gagasan yang Fadil menghiraukan
pertanyaanku- dinyatakan pertanyaanku dan hanya
Membalasnya pada kalimat membalasnya dengan
dengan pertama senyuman kecil sembari
senyuman diikuti atau berjalan menuju masjid.
ditambah
dengan
gagasan pada
kalimat
berikutnya.
19 Hubungan Alasan Mendengar kalimat Mendengar perkataan fadil
Tindakan perkataan fadil- pertama itu, rasanya aku ingin
Aku ingin menyatakan kembali menuju jalan yang
kembali menuju alasan bentuk benar dan lebih taat kepada
jalan yang benar tindakan yang Allah SWT.
dan lebih taat dinyatakan
kepada Allah pada kalimat
SWT. berikutnya.
20 Hubungan Perkataan Fadil- menyatakan Mendengar perkataan fadil
SebabAkibat/Koherensi Ingin kembali hubungan itu, rasanya aku ingin
Kausalitas menuju jalan sebab-akibat kembali menuju jalan yang
yang benar benar dan lebih taat kepada
Allah SWT.
21 Hubungan Adiftif Mendengar gagasan yang Mendengar perkataan fadil
perkataan fadil- dinyatakan itu, rasanya aku ingin
Aku ingin pada kalimat kembali menuju jalan yang
kembali menuju pertama benar dan lebih taat kepada
jalan yang benar diikuti atau Allah SWT
ditambah
dengan
gagasan pada
kalimat
berikutnya.
22 Hubungan Adanya Fadil di menyatakan Kini dengan adanya fadil
SebabAkibat/Koherensi sekolah- hubungan disekolahku, sering nampak
Kausalitas Perbedaan yang sebab-akibat perbedaan yang begitu tak
begitu tak lazim lazim di dengar oleh warga
sekolah kami.
23 Hubungan Sering menyatakan Ketika istirahat aku sering
SebabAkibat/Koherensi berbincang hubungan berbincang dengannya,
Kausalitas dengannya, …. sebab-akibat bertukar ide, pengalaman
–Mendapat atau bercerita kehidupan
pelajaran dari masing-masing. Dan aku
cerita Fadil mendapat pelajaran dari
cerita Fadil ketika ia diasuh
oleh ibunya.
24 Hubungan Sarana Hasil Sering kalimat Ketika istirahat aku sering
berbincang pertama berbincang dengannya,
dengannya, menyatakan bertukar ide, pengalaman
bertukar ide, sarana untuk atau bercerita kehidupan
pengalaman perolehan masing-masing. Dan aku
atau bercerita yang mendapat pelajaran dari
kehidupan dinyatakan cerita Fadil ketika ia diasuh
masing-masing- pada kalimat oleh ibunya.
Mendapat berikutnya.
pelajaran dari
cerita Fadil
ketika ia diasuh
oleh ibunya.
25 Hubungan Amplikatif Diajarkan gagasan yang Fadil selalu diajarkan
akhlak yang dinyatakan akhlak yang baik oleh
baik-Dia sangat pada kalimat ibunya. Terlihat sekarang ini,
ulet pertama bahwa dia sangat ulet.
diperkuat atau
ditegaskan
dengan
gagasan pada
kalimat
berikutnya
26 Argumentative (Makna Dia sangat ulet- kalimat kedua Terlihat sekarang ini, bahwa
Alasan) Melakukan apa menyatakan dia sangat ulet. Dia mau
saja demi argumen melakukan apa saja demi
kebaikan (alasan) bagi kebaikan.
pendapat
yang
dinyatakan
pada kalimat
pertama
27 Hubungan Akibat Fadil hidup menyatakan Sekarang Fadil hidup
Sebab menyendiri- hubungan menyendiri di rumahnya,
Ayahnya akibat-sebab karena Ayahnya bekerja
bekerja menjadi menjadi TKI di Saudi
TKI Arabia.
28 Hubungan Amplikatif Di kenal baik gagasan yang Dia di kenal baik hati.
hati-Membuat dinyatakan Membuat setiap orang yang
setiap orang pada kalimat dijumpainya tersenyum
yang pertama dengan senang hati.
dijumpainya diperkuat atau
tersenyum ditegaskan
dengan
gagasan pada
kalimat
berikutnya
29 Argumentative (Makna Di kenal baik kalimat kedua Dia di kenal baik hati.
Alasan) hati-Membuat menyatakan Membuat setiap orang yang
setiap orang argumen dijumpainya tersenyum
yang (alasan) bagi dengan senang hati.
dijumpainya pendapat
tersenyum yang
dengan senang dinyatakan
hati. pada kalimat
pertama
30 Hubungan Akibat Di Kenal baik menyatakan Dia di kenal baik hati.
Sebab hati-Setiap hubungan Membuat setiap orang yang
orang yang akibat-sebab dijumpainya tersenyum
dijumpainya dengan senang hati.
tersenyum
31 Hubungan Keramahan menyatakan Keramahan pada mimik
SebabAkibat/Koherensi pada mimik hubungan mukanya bersinar,
Kausalitas mukanya sebab-akibat kesopanan pada putih kulit
bersinar, …. – seputih awanawan di langit,
Wanita mabuk dan lesung pipinya yang
kepayang berkali membuat wanita
mabuk kepayang.
32 Hubungan Spesifik- Keramahan kalimat Keramahan pada mimik
Generik pada mimic pertama mukanya bersinar,
mukanya menyatakan kesopanan pada putih kulit
bersinar, ….. – gagasan seputih awanawan di langit,
Wanita mabuk khusus atau dan lesung pipinya yang
kepayang. sempit, berkali membuat wanita
sedangkan mabuk kepayang.
kalimat
berikutnya
menyatakan
gagasan
umum atau
luas.
33 Hubungan Alasan Peminat antar kalimat Para peminat antar kelas
Tindakan kelas sangat pertama sangat sedikit bahkan yang
sedikit- Dia menyatakan ikut hanya 12 orang sudah
berjuang selama alasan bentuk termasuk denganku. Tetapi
berhari-hari tindakan yang semua itu tak mematahkan
untuk mengajak dinyatakan semangat Fadil untuk
para siswa pada kalimat melakukan dakwah kepada
menuju berikutnya orang lain khususnya sekolah
kehidupan baru kami. Dia berjuang selama
yaitu berhari-hari untuk
mengajaknya di mengajak para siswa
jalan Allah menuju kehidupan baru
SWT yaitu mengajaknya di jalan
Allah SWT
34 Hubungan Amplikatif Tak gagasan yang Tetapi semua itu tak
mematahkan dinyatakan mematahkan semangat
semangat Fadil- pada kalimat Fadil untuk melakukan
Berjuang pertama dakwah kepada orang lain
selama berhari- diperkuat atau khususnya sekolah kami.Dia
haru ditegaskan berjuang selama berhari-
dengan hari untuk mengajak para
gagasan pada siswa menuju kehidupan baru
kalimat yaitu mengajaknya di jalan
berikutnya Allah SWT.
35 Hubungan Sarana Berjuang kalimat kedua Dia berjuang selama
Tujuan selama berhari- menyatakan berhari-hari untuk
hari-Mengajak syarat untuk mengajak para siswa
para siswa tercapainya menuju kehidupan baru
menuju apa yang yaitu mengajaknya di jalan
kehidupan baru dinyatakan Allah SWT.
yaitu pada kalimat
mengajaknya di lain
jalan Allah
SWT
36 Hubungan Syarat Hasil Berjuang salah satu Dia berjuang selama
selama berhari- kalimat berhari-hari untuk
hari untuk menyatakan mengajak para siswa
mengajak para syarat untuk menuju kehidupan baru
siswa menuju tercapainya yaitu mengajaknya di jalan
kehidupan baru- apa yang Allah SWT. Begitulah usaha
Sejarah dinyatakan Fadil, memulai sejarah
membentuk pada kalimat membentuk organisasi
organisasi lainnya. ROHIS dari beberapa
ROHIS dari orang, dan membangunnya
beberapa orang, secara perlahan-lahan,
dan dengan keahlian yang tidak
membangunnya diragukan.
secara perlahan-
lahan
37 Hubungan Tanpa campur menyatakan Tanpa campur tangannya,
SebabAkibat/Koherensi tangannya- hubungan Rohis terasa sepi.
Kausalitas Rohis terasa sebab-akibat
sepi.
38 Hubungan Ibarat Rohis terasa kalimat Tanpa campur tangannya,
sepi-Sesepi pertama Rohis terasa sepi. Sesepi
tempat diibaratkan tempat pemakaman umum
pemakanan seperti yang karena tak ada yang
umum. dinyatakan mengajarkan kebaikan kepada
pada kalimat mereka.
berikutnya
39 Hubungan Akibat Diam-Perkataan menyatakan Sejenak aku diam karena
Sebab Fadil hubungan mendengar perkataan Fadil
akibat-sebab itu. Perkataan Fadil
memanglah selalu benar
menurutku.
40 Hubungan Adiftif Diam-Perkataan gagasan yang Sejenak aku diam karena
Fadil dinyatakan mendengar perkataan Fadil
pada kalimat itu.
pertama
diikuti atau
ditambah
dengan
gagasan pada
kalimat
berikutnya.
41 Hubungan Amplikatif Saking gagasan yang Saking terkenalnya dia
terkenalnya dia- dinyatakan disekolah, sampai-sampai
Kepala Sekolah pada kalimat Kepala Sekolah pun
pun pertama menginginkan anaknya
menginginkan diperkuat atau yang cantik rupawan
anaknya yang ditegaskan menjadi pacar Fadil.
cantik rupawan dengan
menjadi pacar gagasan pada
Fadil. kalimat
berikutnya
42 Hubungan Saking menyatakan Saking terkenalnya dia
SebabAkibat/Koherensi terkenalnya dia- hubungan disekolah, sampai-sampai
Kausalitas Kepala Sekolah sebab-akibat Kepala Sekolah pun
pun menginginkan anaknya
menginginkan yang cantik rupawan
anaknya….. menjadi pacar Fadil.
43 Hubungan Amplikatif Terkenal sangat gagasan yang Anak kepala sekolah memang
cantik-Lelaki dinyatakan terkenal sangat cantik nan
yang pada kalimat rupawan, lelaki yang
memandangnya pertama memandangnya seakan
seakan diperkuat atau melayang-layang di udara
melayang- ditegaskan layaknya burung-burung yang
layang di udara. dengan menari di langit biru.
gagasan pada
kalimat
berikutnya
44 Hubungan Terkenal sangat menyatakan Anak kepala sekolah memang
SebabAkibat/Koherensi cantik-Lelaki hubungan terkenal sangat cantik nan
Kausalitas yang sebab-akibat rupawan, lelaki yang
memandangnya memandangnya seakan
seakan melayang-layang di udara
melayang- layaknya burung-burung yang
layang di udara. menari di langit biru.
45 Hubungan Ibarat Seakan-akan kalimat Anak kepala sekolah memang
melayang di pertama terkenal sangat cantik nan
udara-Burung- diibaratkan rupawan, lelaki yang
burung yang seperti yang memandangnya seakan
menari di langit dinyatakan melayang-layang di udara
biru pada kalimat layaknya burung-burung
berikutnya yang menari di langit biru.
46 Hubungan Alasan Kepala sekolah kalimat Fadil dipanggil oleh kepala
Tindakan ingin pertama sekolah ingin memastikan
memastikan menyatakan apakah Fadil suami masa
apakah Fadil alasan bentuk depan anaknya. Di
suami masa tindakan yang panggilah Fadil beserta
depan anaknya- dinyatakan anak dari kepala sekolah,
Di panggilah pada kalimat karena mereka akan secara
Fadil beserta berikutnya. langsung di jodohkan dalam
anak dari kepala ruangan itu.
sekolah
47 Hubungan Akibat Bersemangat- menyatakan Kepala sekolah bersemangat
Sebab Diterima oleh hubungan karena ia yakin bahwa
pemuda akibat-sebab anaknya akan diterima oleh
pemuda tersebut.
48 Hubungan Akibat Di panggil-Ada menyatakan “ Jadi begini murid
Sebab yang ingin ibu hubungan kesayangan semua guru,
sampaikan. akibat-sebab kamu di panggil kemari
karena ada yang ingin ibu
sampaikan “ jawab kepala
sekolah
49 Hubungan Akibat Menginginkan menyatakan Ibu menginginkan kalian
Sebab kalian berdua hubungan berdua sekarang pacaran.
pacaran-Masa akibat-sebab Karena ibu yakin masa
depan anak ibu depan anak ibu pasti akan
pasti menyenangkan bila
menyenangkan. bersamamu.
50 Hubungan Jawaban Fadil- menyatakan Mendengar jawaban Fadil,
SebabAkibat/Koherensi Menjadi muram hubungan Kepala sekolah yang tadinya
Kausalitas sebab-akibat bersemangat akan hal
anaknya bakalan menjadi
pacar siswa rajin tersebut, kini
menjadi muram akibat malu
yang di terimanya.
51 Hubungan Adiftif Jawaban Fadil- gagasan yang Mendengar jawaban Fadil,
Kini menjadi dinyatakan Kepala sekolah yang tadinya
muram pada kalimat bersemangat akan hal
pertama anaknya bakalan menjadi
diikuti atau pacar siswa rajin tersebut,
ditambah kini menjadi muram akibat
dengan malu yang di terimanya.
gagasan pada
kalimat
berikutnya.
52 Hubungan Latar Cabang dari dinyatakan Dan sekarang, sekolahku
Simpulan organisasi dengan salah membuat organisasi baru.
Rohis yang satu kalimat Yaitu cabang dari organisasi
disebut menyatakan Rohis yang disebut
“JODOH”- simpulan atas “JODOH” atau Jomblo yang
Dengan adanya pernyataan Dekat dengan Allah. Dengan
organisasi pada kalimat adanya organisasi tersebut
tersebut maka lainnya maka begitu banyak
begitu banyak perubahan di sekolahku,
perubahan di tidak adanya pacaran, antara
sekolahku akhwat dan ikhwan menjaga
jarak, dan berkurangnya
tingkat kemaksiatan
53 Hubungan Cabang dari menyatakan Yaitu cabang dari organisasi
SebabAkibat/Koherensi organisasi hubungan Rohis yang disebut
Kausalitas Rohis yang sebab-akibat “JODOH” atau Jomblo yang
disebut Dekat dengan Allah. Dengan
“JODOH”- adanya organisasi tersebut
Banyak maka begitu banyak
perubahan di perubahan di sekolahku,
sekolahku tidak adanya pacaran, antara
akhwat dan ikhwan menjaga
jarak, dan berkurangnya
tingkat kemaksiatan.
54 Hubungan Syarat Hasil Cabang dari salah satu Yaitu cabang dari organisasi
organisasi kalimat Rohis yang disebut
Rohis yang menyatakan “JODOH” atau Jomblo yang
disebut syarat untuk Dekat dengan Allah. Dengan
“JODOH”- tercapainya adanya organisasi tersebut
Banyak apa yang maka begitu banyak
perubahan di dinyatakan perubahan di sekolahku,
sekolahku, tidak pada kalimat tidak adanya pacaran,
adanya pacaran, lainnya. antara akhwat dan ikhwan
antara akhwat menjaga jarak, dan
dan ikhwan berkurangnya tingkat
menjaga jarak, kemaksiatan
dan
berkurangnya
tingkat
kemaksiatan
55 Hubungan Amplikatif Adanya gagasan yang Dengan adanya organisasi
organisasi dinyatakan tersebut maka begitu
tersebut maka pada kalimat banyak perubahan di
begitu banyak pertama sekolahku, tidak adanya
perubahan di
diperkuat atau pacaran, antara akhwat dan
sekolahku- ditegaskan ikhwan menjaga jarak, dan
Tidak adanya dengan berkurangnya tingkat
pacaran, ….. gagasan pada kemaksiatan.
kalimat
berikutnya
56 Hubungan Akibat Berkuliah menyatakan Fadil berkuliah disana
Sebab disana secara hubungan secara gratis karena
gratis- akibat-sebab kecerdasan dan
Kecerdasan dan ketekunannya dalam belajar.
Ketekunanya
57 Hubungan Sarana Hasil Berkuliah kalimat Fadil berkuliah disana
disana secarapertama secara gratis karena
gratis- menyatakan kecerdasan dan
Kecerdasan dan sarana untuk ketekunannya dalam
ketekunannya perolehan belajar.
dalam belajar. yang
dinyatakan
pada kalimat
berikutnya.
58 Hubungan Akibat Teman yang menyatakan Dialah Fadil, teman yang
Sebab tidak akan hubungan tidak akan pernah aku
pernah aku akibat-sebab lupakan selama di SMA.
lupakan-Jasa- Jasa-jasa nyalah yang akan
jasa selalu aku ingat.

Anda mungkin juga menyukai