Anda di halaman 1dari 4

REKOMENDASI

PANEL AHLI PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN IMS


HASIL RAPAT DARING KAMIS, 2 JULI 2020

1. Rekomendasi Regimen ARV

Sehubungan dengan telah tersedianya sediaan obat Tenofovir diproksil fumarate 300 mg
Lamivudine 300 mg Dolutegravir 50 mg dalam 1 tablet kombinasi dosis tetap (KDT) dan
Dolutegravir 50 mg di Indonesia, maka panel ahli merekomendasikan penyempurnaan
pedoman regimen ARV sebagai berikut

a. Pasien remaja dan dewasa yang belum pernah menggunakan ARV sebelumnya yang
baru akan memulai terapi ARV
Kondisi Regimen Pilihan Regimen Alternatif
A. Koinfeksi TB TDF+3TC+EFV TDF+3TC+DTG dengan
penambahan 1 tablet DTG 50
mg dengan jarak 12 jam
B. Perempuan yang TDF+3TC+EFV TDF+3TC+DTG dengan
merencanakan memahami kewaspadaan
kehamilan dan ibu pemakaian DTG pada trimester
hamil trimester ke-1 1*
C. Ibu hamil trimester ke-2 TDF+3TC+DTG ** TDF+3TC+EFV
dan 3
D. selain tiga kondisi di TDF+3TC+DTG TDF+3TC+EFV ***
atas
*
karena belum cukup bukti klinik untuk penggunaan DTG pada trimester 1
**
untuk menurunkan viral load lebih cepat
***
untuk penggunaan EFV400 disesuaikan dengan ketersediaan

b. Pasien dalam terapi lini 1 yang tidak dapat mentoleransi obat Efavirenz (EFV) atau
Nevirapin (NVP), serta tidak dapat menggunakan Rilpivirin (RPV), dilakukan
substitusi dengan DTG

c. Pasien dalam terapi lini 1 minimal 6 bulan dengan klinis baik, dilakukan pemeriksaan
viral load :
Hasil viral load rekomendasi
Lebih dari 1000 kopi/mL switch (ganti regimen) ke lini 2
200-1000 kopi/mL Teruskan regimen sebelumnya dan ulang viral
load dalam 3 bulan
A. PENGGUNAAN DTG
Mengapa perlu DTG di Indonesia?
DTG merupan obat golongan intograse inhibitor yang mempunyai barrier resisten tinggi dan
mempunyai kapasitas yang cepat dalam waktu 28 hari viral load HIV menjadi tidak
terdeteksi. DTG direkomendasikan oleh WHO untuk pengobatan lini 1 dan 2
Tak terdeksi sd kurang dari Teruskan regimen sebelumnya
200 kopi/mL
1. Kombinasi DTG dalam paduan ARV lini 1 pada remaja dan dewasa yang belum
pernah menggunakan ARV sebelumnya
d. Regimen lini 2 dan lini 3 sesuai dengan rekomendasi sebelumnya dengan
Pilihanpenambahan
Uni 1 keterangan di kasus
TDF + 3TC koinfeksi
(atau FTC) + EFV,HBV
ataudan TB, yaitu
Jika lini 1 menggunakan
TDF + 3TC + DTGHBV Pilihan lini 2
400 *
AZT+3TC/FTC+EFV/NVP
Alternatif • TDF + 3TC (atau+/- FTC)+ TDF+3TC+DTG
EFV *
• Arr+ 3TC + EFV TDF+3TC/FTC+LPV/r**
TDF+3TC/FTC+EFV/NVP • AIT + 3TC + EF~*- AZT+3TC+DTG*
• AIT + 3TC + NVP AZT+3TC+LPV/r**
• TDF + 3TC (ATAU + FTC) +TDF+AZT+3TC+DTG
NVP *

• ABC+ 3TC + DTG**


TDF+AZT+3TC+LPV/r**
*Tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dan ODHA dengan Rifampicin**
TDF+3TC+DTG - AZT+3TC+LPV/r
•• Pada pasien yang tidak dapat menggunakan TDF atau AIT dan tidak ada **
hepatitis B
+ TDF+AZT+3TC+LPV/r
*
penambahan
Mengingat 1 tabletresistensi
kemungkinan DTG 50 mg dengan
dengan jarak 12 jam jika digunakan
berpindah-pindah golongan bersama rifampisin
obat, ODHA
**
dosisdalam
yang sudah ganda terapi
LPV/r jika
ARVdigunakan bersama
lini pertama yang rifampisin
efektif sebelumnya, tidak dilakukan
perubahan regimen.
Jika lini 2 menggunakan HBV Pilihan lini 3
2. Kombinasi DTG dalam paduan ARV lini 2 pada remaja
AZT/TDF+3TC/FTC+LPV/r - danDTG+DRV/r
dewasa
TDF+AZT+3TC+LPV/r + DTG+DRV/r+TDF+3TC/FTC
UNI 1 UNI 2 UNl3
TDF + 3TC + DTG AIT + 3TC + LPV/r
e. Penggunaan pada pencegahan pasca paparan HIV okupasional dan kekerasan seksual:
TDF + 3TC/FTC + EFV/NVP AIT + 3TC + DTG
Regimen
Arr+ 3TC + LPV/r DTG + DRV/r ± 2NRTI
Pilihan TDF+3TC+DTG
Arr+ 3TC + EFV/NVP TDF + 3TC + DTG
Alternatif TDF+FTC/3TC+LPV/r
TDF + 3TC + LPV/r DTG + ORV/r ± 2NRTI
TDF+3TC+EFV
3. Paduan ART lini 1 pada anakAZT+3TC+DTG
3-10 tahun
AZT+3TC+LPV/r
AZT+3TC+EFV
Mulai dengan salah satu paduan
Pilihan Arr+ 3TC + EFV
f. Regimen lini pertama pada
ABC anak+ 3-10
+ 3TC NVP tahun
Regimen
ABC + 3TC + EFV
Alternatif
Pilihan 3TC + NVP
AZT+3TC+EFV
Arr+
Alternatif TDF + 3TC (atau FTC) + EFV
ABC+3TC+EFV
ABC+3TC+NVP
AZT+3TC+NVP
TDF+3TC(atau FTC)+EFV
TDF+3TC(atau FTC)+NVP

g. Regimen lini pertama pada anak < 3 tahun


Regimen
Pilihan (ABC atau AZT)+3TC + LPV/r
Alternatif (ABC atau AZT)+3TC+NVP

h. Regimen lini kedua pada anak


Lini 1 Pilihan lini 2
Di bawah 3 tahun 2 NRTI +LPV/r Tetap teruskan regimen berbasis
LPV/r- dan diganti dengan 2
NRTI* + EFV pada usia 3 tahun
2 NRTI + NVP 2 NRTI* +LPV/r
Di atas 3 tahun 2 NRTI +LPV/r 2 NRTI* + EFV
2 NRTI* + DTG**
2 NRTI + EFV (atau NVP) 2 NRTI* + LPV/r
2 NRTI* + DTG**
*
Bila lini 1 menggunakan ABC + 3TC atau TDF + 3TC (atau FTC), maka lini dua diganti
menjadi AZT + 3TC dan sebaliknya.
**
DTG hanya dapat diberikan pada anak berusia di atas 6 tahun dan berat 20 kg atau lebih.
TDF hanya dapat digunakan pada anak usia 3 tahun ke atas.

Untuk lini 3, harus dilakukan pemeriksaan resistensi

2. Pre-exposure prophylaxis (PrEP)


Merekomendasikan pelaksanaan implementasi piloting PrEP dengan membentuk tim
kerja panli PrEP yang akan mendukung persiapan dan evaluasinya.

Jakarta, 3 Juli 2020


Ketua Umum Panel Ahli Penanggulangan HIV/AIDS dan IMS

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, KAI


Daftar hadir Panli HIV/AIDS dan IMS
1. Prof Samsuridjal Djauzi
2. Prof Zubairi Djoerban
3. Prof Tuti Parwati Merati
4. Dr. Armen Ahmad
5. Dr. Asep Purnama
6. Dr. Dyah Agustina Waluyo
7. Dr. Evy Yunihastuti
8. Dr. Kurnia Fitri Jamil
9. Dr. Muchlis Achsan Udji Sofro
10. Dr. Nia Kurniati
11. Dr. Rudi Wicaksana
12. Dr. Yanri Wijayanti S
13. Dr. Yovita Hartantri

Anda mungkin juga menyukai