Preceptors:
dr. Muhammad Rizal, Sp. OT
Oleh:
Fithra Bagaskara Handoko
20174020
Puji syukur kehadiran Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan
hidayah- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus dengan judul
“Psoriasis” Shalawat beserta salampenulis tujukan ke pangkuan Nabi Muhammad
S.A.W yang telah membawa manusia ke zaman yang berpendidikan dan terang
benderang.
Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu tugas menjalani kepaniteraan
klinik senior pada Bagian/ SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Fakultas
Kedokteran Universitas Abulyatama Aceh di Rumah Sakit Umum Daerah Meuraxa
Banda Aceh. Selama penyelesaian laporan kasus ini penulis selalu mendapat bantuan
dan pengarahan dari pembimbing yang bertanggung jawab. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada dr. Muhammad Rizal, Sp.OT, yang telah
banyak meluangkan waktu agar laporan kasus ini dapat terselesaikan dengan baik.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Table 1 Pemeriksaan Muskuloskeletal ................................................................ 4
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis,
baik yang bersifat total maupun yang parsial. Untuk mengetahui mengapa dan bagaimana
tulang mengalami kepatahan, kita harus mengetahui keadaan fisik tulang dan keadaan trauma
yang dapat menyebabkan tulang patah. Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang
menahan tekanan terutama tekanan membengkok, memutar, dan tarikan.
Fraktur klavikula adalah cedera yang sering terjadi terutama pada usia muda dan
individu yang aktif. Insidensinya sekitar 2.6% dari semua fraktur. Fraktur klavikula
merupakan salah satu cedera tulang yang paling sering, yang jarang memerlukan reduksi
terbuka. Fungsi clavicula yaitu sebagai titik tumpu untuk gerakan lengan Melihat dari segi
fungsi, clavicula juga memiliki beberapa kelainan diantaranya fraktur dan dislokasi. Namun
yang sering terjadi ialah fraktur, fraktur merupakan gangguan dari kontinuitas yang normal
dari suatu tulang. Jika terjadi fraktur, maka jaringan lunak di sekitarnya juga sering kali
terganggu. Fraktur dapat diklasifikasikan menjadi fraktur tertutup dan fraktur terbuka, fraktur
tertutup memiliki kulit yang masih utuh diatas lokasi cedera, sedangkan fraktur terbuka
dicirikan oleh robeknya kulit diatas cedera tulang, kerusakan jaringan juga terdapat pada
fraktur terbuka namun dibagi berdasarkan keparahannya
1
LAPORAN KASUS
Nama : Masyuddin
Umur : 52 tahun (15-05-1970)
No.RM : 160940
Jenis Kelamin : Laki-laki
Bangsa/Suku : Aceh, Indonesia
Kawin/Tdk Kawin : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Padang Panjang, Kec. Kapula Pesisir, Nagan Raya.
Tanggal Masuk : 5 September 2022
Tanggal Periksa : 7 September 2022
1.2 ANAMNESIS
2
R. Alergi : Disangkal
Riwayat Kebiasaan Soaial : Merokok (-), Alkohol (-),
A. Status Generalisata
Keadaran Umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Gizi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Suhu Badan : 36.3oC
Nadi : 84 x/menit
Tekanan Darah : 146/88 mmHg
Pernafasan : 20 x/menit
SpO2 : 97 %
B. Keadaan Spesifik
Kepala : Normocephaly
Mata : Pupil isokor, sklera ikterik (-/-), konjungtiva hiperemis
(+/+), ekimosis periorbital (+/+)
Hidung : Deviasi septum (-), Sekret (-/-) polip (-/-)
Telinga : Normothia, nyeri tragus (-/-), serumen prop (-/-)
Mulut : Deviasi lidah (-), Tonsil T1, Uvula central, Mukosa DBN
Leher : P. KGB (-), Deviasi trakea (-), Strauma (-), TVJ 2 cm H2O
Thoraks : Bentuk Simetris
Paru depan :- Inspeksi : Retraksi (-), Simetris
- Perkusi : Sonor
- Palpasi : Nyeri Tekan (-)
- Auskultasi : Vesikuler (+/+) Rh (-/-), wheezing (-/-)
Paru Belakang :- Inspeksi : Retraksi (-), Simetris
- Perkusi : Sonor
- Palpasi : Nyeri Tekan (-),
- Auskultasi : Vesikuler (+/+) Rh (-/-), whez (-/-)
Jantung :- Inspeksi : Ictus Cordis (-)
- Perkusi : Batas Jantung Normal
- Palpasi : Ictus Cordis (+)
3
- Auskultasi : BJ I > BJ II, Bising (-)
Abdomen :- Inspeksi : Soepel, distensi (-), acites (-)
- Perkusi : Redup/Timpani
- Palpasi : nyeri tekan epigastric (+)
- Auskultasi : Peristaltik meningkat
Ekstremitas Superior : Akral hangat, oedem (-), sianosis (-) Clubing Finger (-)
Ekstremitas Inferior : Akral hangat, oedem (-), sianosis (-). CRT <2 detik
Genitalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Kanan Kiri
Simetris + +
Deformitas - -
Hematom - -
Vulnus scissum - -
Look Vulnus Laceratum - -
Vulnus Excoriasi - +
Edema - -
Elastic band - +
Spalk - -
Perban - +
Feel Deformitas - -
Penonjolan tulang - -
Krepitasi - -
Nyeri tekan - +
Move Nyeri gerak aktif. - +
Nyeri gerak pasif - +
Gerak terbatas - +
4
Status Lokalis
Regio clavicularis sinistra dalam keadaan diperban post operasi close fraktur hari ke-2
• Look : bidai (-), elastic band (+), deformitas (-), bengkak (+), hiperemis
(Sde), tampak pemendekan (-)
• Feel : nyeri tekan (+), hangat (+), nadi distal (kuat angkat, teratur),
CRT <2 dtk
• Move : nyeri gerak (+), ROM terbatas (+), kekuatan motorik (+3)
5
NEUT# 9,40 103ul
LYMPH# 1,36 103ul
MONO# 0,77 103ul
Rasio N/L 6,2 < 3,13
IG% 0,4 %
IG# 0,05 103ul
PDW 8,2 fL 9,0-13,0
6
➢ Radiologi :
1. Thorak AP Pre-Op: Kesan Cardiomegali
Kesimpulan:
Cardiomegali dengan Fraktur Os
Clavicula Sinistra, fraktur costa 3-4
Kesimpulan:
Cardiomegali
Posisi pen di clavicula baik
Posisi pen di costa 3-4 sinistra baik
Fragmen Fraktur Simetris Os
Clavicula Sinistra
7
3. Elektrokardiogram: Unusual P axis, possible ectopic atrial rhythm
Right superior axis deviation
Septal infarct; age undetermined
Abnormal ECG
1.5 DIAGNOSIS
➢ Diagnosa Banding :
− Close Fraktur Clavicula 1/3 Midle Sinistra
− Close Fraktur Clavicula 1/3 Lateral Sinistra
− Cedera Kepala Ringan
➢ Diagnosis Kerja :
− Close Fraktur Clavicula 1/3 Midle Sinistra
− Multiple Close Fraktur Costae 3-4 Sinistra
− Fraktur Basis cranii
− Hipertensi Stage I
− DM tipe 2
− Gastritis
1.6 PENATALAKSANAAN
➢ Rencana Terapi : - IVFD NaCL 0,9% 20 gtt/i
- Inj. Ondancentron 1V
- Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 j
- Inj. Metamizole 1 gr/12 j
- Candesartan 1x 16 mg
- Inj. Ranitidin /12 j
- Inj. Metoclopramid /8 j
- Persiapan ORIF Clavicula
8
1.7 PROGNOSIS
9
Follow Up Harian
Hari/
Subjektif Objektif Assesment Planning
Tanggal
Hari/
Subjektif Objektif Assesment Planning
Tanggal
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan
epifisis, baik yang bersifat total maupun yang parsial.1
Fraktur klavikula adalah putusnya hubungan tulang klavikula yang disebabkan
oleh trauma langsung dan tidak langsung pada posisi lengan terputar atau tertarik
keluar (outtretched hand), dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan
sampai klavikula (Apley dan Solomon, 2017).2,3
11
− mekanisme trauma berupa trauma langsung atau tak langsung (dari lateral
bahu)
Karena tingginya tingkat delayed union and non-union pada fraktur 1/3
distal, Neer membaginya menjadi tiga subklasifikasi berdasarkan kondisi
ligamentum dan derajat pergeseran. Neer tipe I (ligamentum korakoklavikular masih
intak), Neer tipe II (ligamentum korakoklavikular robek atau lepas dari fragmen
medial tetapi ligamentum trapezoid tetap intak dengan segmen distal), dan Neer tipe
III (intraartikular). Neer tipe II disubklasifikasikan menjadi dua oleh Rockwood
menjadi tipe IIA: konoid dan trapezoid melekat pada fragmen distal dan tipe IIB:
konoid lepas dari fragmen medial.15
12
Klasifikasi yang lebih detail untuk fraktur midshaft dibuat oleh Robinson,
yang berguna untuk pengolahan data dan membandingkan hasil klinis.
2.3 Epidemiologi
Pada anak-anak, klavikula mudah mengalami fraktur, namun hampir selalu
terjadi union dengan cepat dan tanpa komplikasi. Pada orang dewasa, fraktur
klavikula merupakan injuri yang lebih sulit. Fraktur klavikula pada orang dewasa
sering terjadi, insidensinya 2,6-4% dari semua fraktur dan kurang lebih 35%
merupakan cedera dari gelang bahu. Fraktur pada midshaft merupakan yang
terbanyak 69-82%, fraktur lateral 21-28%, dan fraktur medial yang paling jarang 2-
3%.7
13
2.3 Etiologi
Etiologi fraktur clavicula adalah trauma baik secara langsung maupun tidak
langsung. Trauma dapat terjadi karena terjatuh atau kecelakaan lalu lintas dengan
bagian samping bahu langsung mengenai bagian yang keras. Etiologi lain yang dapat
menyebabkan fraktur clavicula adalah terjatuh dengan tangan terlentang.8
Penyebab farktur clavicula biasanya disebabkan oleh trauma pada bahu akibat
kecelakaan apakah itu karena jatuh atau kecelakaan kendaraan bermotor, namun
kadang-kadang dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non traumatik. Berikut
beberapa penyebab pada fraktur klavikula yaitu:
- Fraktur klavikula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis
pubis selama proses melahirkan.
- Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor,
jatuh dari ketinggian dan yang lainnya.
- Fraktur clavicula akibat kompresi pada bahu dalam jangka waktu lama,
misalnya pada pelajar yang menggunakan tas yang terlalu berat.
- Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post
radioterapi, keganasan clan lain-lain.4
2.4 Patofisiologi
• Mekanisme Trauma Langsung
Pada penjelesan awal dari klasifikasi fraktur, Allman menjelaskan bahwa
mekanisme trauma fraktur klavikula yaitu jatuh dengan tangan terulur atau jatuh
dengan bahu sebagai tumpuan. Berdasarkan data-data terbaru, trauma langsung
merupakan penyebab utama fraktur klavikula. Stanley et al meneliti 122 pasien
yang terkena fraktur klavikula, 87% terjadi dengan bahu sebagai tumpuan, dan
hanya 6% yang jatuh dengan tangan terulur. Tidak ditemukan hubungan antara
lokasi fraktur dan mekanisme trauma. Mekanisme utama penyebab fraktur
klavikula adalah kompresi. Untuk sebagian besar fraktur klavikula, diperlukan
ruda paksa secara langsung pada bagian lateral bahu. Kecuali bila lengan atas
secara signifikan terulur ke bahu, akan menyebabkan ketegangan dan bukan
kompresi yang menyebabkan fraktur klavikula.8
14
maupun perempuan. Beberapa grup peneliti dari Jepang memeriksa 3103 kasus
fraktur ekstremitas atas atau dislokasi pada pemain ski salju dan ski. Fraktur
klavikula banyak terjadi pada pemain ski (32%) sedangkan pemain ski salju
paling banyak terkena fraktur pada pergelangan tangan (62% dari jumlah
seluruhnya).8
Mekanisme trauma dari fraktur klavikula terjadi karena penderita jatuh pada
bahu, biasanya tangan dalam keadaan terulur. Bila gelang bahu mendapat trauma
kompresi dari sisi lateral, penopang utama untuk mempertahankan posisi adalah
klavikula dan artikulasinya. Bila traumanya melebihi kapasitas struktur ini untuk
menahan, terjadi kegagalan melalui 3 cara, Artikulasi akromioklavikular akan rusak,
klavikula akan patah, atau sendi sternoklavikular akan mengalami dislokasi. Trauma
pada sendi sternoklavikular jarang terjadi dan biasanya berhubungn dengan trauma
langsung ke klavikula bagian medial dengan arah lebih posterior (dislokasi posterior)
15
atau trauma dari arah posterior yang langsung mengenai gelang bahu (menyebabkan
dislokasi proksimal klavikula ke anterior).9
Pada fraktur midshaft, fragmen lateral tertarik ke bawah karena berat lengan,
fragmen medial tertarik oleh muskulus sternocleidomastoideus. Pada fraktur 1/3
lateral, bila ligamen intak, ada sedikit pergeseran; namun bila terjadi robekan ligamen
korakoklavikula, atau bila garis fraktur terletak medial dari ligamen ini, pergeseran
yang terjadi mungkin lebih berat dan tindakan reduksi tertutup tidak mungkin
dilakukan. Klavikula juga merupakan bagian yang sering mengalami fraktur
patologis.10
Menurut Helmi (2012), tanda dan gejala fraktur klavikula yaitu keluhan nyeri
pada bahu depan, adanya riwayat trauma pada bahu atau jatuh dengan posisi tangan
yang tidak optimal, dan penderita mengeluh kesulitan dalam menggerakkan bahu.
Temuan pada pemeriksaan fisik lokalis yang biasa muncul adalah
1. Look yaitu pada fase awal cidera klien terlihat mengendong lengan pada dada
untuk mencegah pergerakan. Suatu benjolan besar atau deformitas pada bahu
depan terlihat dibawah kulit dan kadang-kadang fragmen yang tajam
mengancam kulit.
2. Feel didapatkan adanya nyeri tekan pada bahu depan. Nyeri terjadi akibat
adanya luka insisi operasi serta oedem di area fraktur menyebabkan tekanan
pada jaringan interstitial sehingga akan menekan noiceptor dan menimbulkan
nyeri.
3. Move karena ketidakmampuan mengangkat bahu ke atas, keluar, dan
kebelakang thoraks akibat oedem dan nyeri pada luka fraktur maupun luka
insisi menyebabkan pasien sulit bergerak, sehingga akan menimbulkan
ganguan atau penurunan lingkup gerak sendi.12
16
2.6 Diagnosa
Diagnosis pasti untuk fraktur clavicula yaitu berdasarkan pemeriksaan
radiologi. Secara praktis dibuat berdasarkan anamnesis misalnya apakah ada riwayat
trauma, dan pemeriksaan fisik bias kita mendapatkan pembengkakan daerah klavikula
atau kelainan, diagnosanya akan lebih mudah jika yang terbuka adalah fraktur.
Pneumotoraks biasa didapatkan pada pasien dengan fraktur klavikula terutama
yang mengalami multiple traumatik, dilaporkan sekitar lebih dari 3% dengan fraktur
klavikula mengalami pneumotoraks. Pneumotoraks yang terjadi akibat masuknya
udara pada ruang potensial antara pleura viseral clan parietal. Dislokasi fraktur
vertebra torakal juga dapat ditemukan bersama dengan pneumotoraks. Laserasi paru
merupakan penyebab tersering dari pnerumotoraks akibat trauma tumpul.1,2,6,7
• Pemeriksaan Radiologi:1,4,6,7,
- Foto Polos Mid clavicula
Evaluasi pada fraktur clavicula yang berupa penilaian anteroposterior
(AP) yang dipusatkan pada bagian tengah clavicula. Pencitraan yang
dilakukan harus cukup luas untuk menilai kedua AC joint dan SC joint. Bisa
juga digunakan posisi miring dengan arah dan penempatan yang baik.
Proyeksi AP 20-60° dengan cephalic terbukti cukup baik karena dapat
meminimalkan struktur-struktur yang mengganggu membaca.
Karena bentuk dari clavicula yang berbentuk S, maka fraktur
menunjukkan deformitas multiplanar, yang menyebabkan susahnya menilai
dengan menggunakan radiografi biasa. Klavikula medial dan sendi SC
Proyeksi standar untuk menilai sendi SC adalah posteroanterior (PA), lateral
dan oblique. Fraktur medial clavicula dan cedera pada SC joint biasanya
dinilai dengan pencitraan yang biasa karena adanya overlap clavicula dengan
sternum dan costa pertama. Sebagai catatan penting, ossifikasi sekunder pada
bagian proksimal clavicula tidak akan terlihat pada usia sebelum 12 tahun dan
mungkin sampai umur 25 tahun. Sehingga pada gambaran radiografi biasa
akan sulit membedakan antara suatu fraktur dengan dislokasi pads SC joint.
Lateral clavicula dan AC bersama Pemeriksaan radiologi pada sisi yang
mengalami cedera kadang-kadang cukup sulit, namun beberapa pemeriksaan
membandingkan penampakan pada daerah cedera tersebut. Proyeksi AP pada
AC joint digunakan 15° inclinasi cephalic, sepanjang tulang skapula.
Penjajaran normal pada sendi dengan perkiraan AP apabila ukuran celah sendi
17
kurang dari 5 mm dan facies bagian bawah akromion dan distal clavicula tidak
terputus-putus. 2,4
2.7 Penatalaksanaan
• Fraktur Klavikula 1/3 Tengah
Terdapat kesepakatan bahwa fraktur klavikula 1/3 tengah non displaced
seharusnya diterapi secara non operatif. Sebagian besar akan berlanjut dengan
union yang baik, dengan kemungkinan non union di bawah 5% dan kembali ke
fungsi normal.4.11.12
18
Manajemen non operatif meliputi pemakaian simple sling untuk
kenyamanan. Sling dilepas setelah nyeri hilang (setelah 1-3 minggu) dan pasien
disarankan untuk mulai menggerakkan lengannya. Tidak ada bukti yang
menyatakan bahwa penggunaan figure-of-eight bandage memberikan manfaat
dan dapat berisiko terjadinya peningkatan insidens terjadinya luka akibat
penekanan pada bagian fraktur dan mencederai struktur saraf; bahkan akan
meningkatkan risiko terjadinya non-union
Terdapat lebih sedikit kesepakatan mengenai manajemen fraktur 1/3 tengah.
Penggunaan simple splintage pada fraktur dengan pemendekan lebih dari 2 cm
dipercaya menyebabkkan risiko terjadinya malunion simptomatik – terutama
nyeri dan tidak adanya tenaga saat pergerakan bahu – dan peningkatan insidens
terjadinya non-union. Sehingga dikembangkan teknik fiksasi internal pada
fraktur klavikula akut yang mengalami pergeseran berat, fragmentasi, atau
pemendekan. Metode yang dikerjakan berupa pemasangan plat (terdapat plat
dengan kontur yang spesifik) dan fiksasi intramedular.11.12.13
19
studi menyebutkan fraktur ini mempunyai tingkat non-union yang tinggi bila
ditatalaksana secara non operatif. Pembedahan untuk stabilisasi fraktur sering
direkomendasikan.1 Teknik operasi menggunakan plate dan screw
korakoklavikular, fiksasi plat hook, penjahitan dan sling techniques dengan
graft ligamen Dacron dan yang terbaru adalah locking plates klavikula.11,12
19
lain yang digunakan yaitu penjahitan dan teknik graft, dan yang terbaru locking
plates.11
2.8 Komplikasi
- Awal
Meskipun klavikula bagian proksimal terletak dekat dengan struktur
vital, kejadian pneumotoraks, ruptur pembuluh darah subklavia, dan cedera
pleksus brachialis jarang terjadi.14
- Lanjut
Non-union Pada fraktur shaft yang mengalami pergeseran, non-union
terjadi pada 1-15% kasus. Fraktur risiko meliputi usia yang bertambah tua,
besar pergeseran, komunitif fraktur, dan pasien perempuan, namun prediksi
akurat mengenai fraktur yang akan mengalami non-union sulit dikerjakan.
Non-union yang simptomatik diterapi dengan fiksasi plat dan graft tulang jika
diperlukan. Tindakan ini biasanya memuaskan dan memiliki tingkat union
yang tinggi. Fraktur klavikula 1/3 lateral mempunyai tingkat non-union yang
tinggi (11,5- 40%). Pilihan terapi untuk non-union simptomatik adalah eksisi
bagian lateral dari klavikula (bila fragmen kecil dan ligamentum
korakoklavikular intak) atau reduksi terbuka, fiksasi interna dan graft tulang
bila fragmen besar. Implan yang digunakan adalah locking plates and hooked
plates.14,15
- Malunion
Semua fraktur yang mengalami pergeseran akan sembuh dengan posisi
non-anatomis dengan pemendekan dan angulasi, meskipun tidak menunjukkan
gejala. Beberapa akan mengalami nyeri periskapular, yang biasanya terjadi
pada pemendekan lebih dari 1,5 cm. Pada kasus ini, operasi osteotomi korektif
dan pemasangan plat dapat dipertimbangkan.14,15
- Kekakuan bahu
Hal ini sering terjadi namun biasanya hanya sementara.14
2.9 Prognosis
Prognosis jangka pendek dan panjang sedikit banyak bergantung pada berat
ringannya trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang tepat dan usia penderita.
Pada anak prognosis sangat baik karena proses penyembuhan sangat cepat, sementara
pada orang dewasa prognosis tergantung dari penanganan, jika penanganan baik maka
komplikasi dapat diminimalisir. Fraktur clavicula disertai multiple trauma memberi
prognosis yang lebih buruk daripada pognosis fraktur clavicula murni.4,16
20
BAB III
PEMBAHASAN
Analisa Kasus
21
Pemeriksaan Fisik
Temuan pada pemeriksaan fisik
• Look: lokalis yang biasa muncul adalah
• Feel: • Look yaitu pada fase awal cidera klien
• Move: terlihat mengendong lengan pada dada
untuk mencegah pergerakan. Suatu
benjolan besar atau deformitas pada
bahu depan terlihat dibawah kulit dan
kadang-kadang fragmen yang tajam
mengancam kulit.
• Feel didapatkan adanya nyeri tekan
pada bahu depan. Nyeri terjadi akibat
adanya luka insisi operasi serta oedem
di area fraktur menyebabkan tekanan
pada jaringan interstitial sehingga akan
menekan noiceptor dan menimbulkan
nyeri.
• Move karena ketidakmampuan
mengangkat bahu ke atas, keluar, dan
kebelakang thoraks akibat oedem dan
nyeri pada luka fraktur maupun luka
insisi menyebabkan pasien sulit
bergerak, sehingga akan menimbulkan
ganguan atau penurunan lingkup gerak
sendi.
22
Gambar 10. Kondisi Pasien Setelah Dilakukan Tindakan ORIF
23
BAB IV
KESIMPULAN
Fraktur clavicula adalah putusnya hubungan tulang clavicula yang disebabkan oleh
suatu trauma langsung pada posisi lengan terputar/ tertarik keluar (outstreched band), dimana
trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai klavikula.
Anamnesis harus bisa menggambarkan semua aspek agar penanganan pasien dapat
optimal. Selain data demografik standar, mekanisme trauma juga penting untuk diketahui.
Fraktur klavikula yang disebabkan oleh trauma ringan biasanya tidak menyebabkan cedera
organ lainnya atau trauma intra toraks. Namun, pada kecelakaan lalu lintas dan jatuh dari
ketinggian, harus dicari cedera lainnya.
Sebagian besar fraktur klavikula yang diobati secara nonoperatif sembuh, meskipun
dengan jumlah deformitas kosmetik yang bervariasi. Anak-anak yang lebih kecil umumnya
membutuhkan periode imobilisasi yang lebih singkat (2-4 minggu) daripada remaja dan
orang dewasa (4-8 minggu).
24
DAFTAR PUSTAKA
25
15. 2. Court-Brown CM, Heckman JD, McQueen MM, Ricci WM, Tornetta III P,
editors. Rockwood and Green’s Fracture in Adults (8th edition). Philadelphia:
Wolters Kluwer, 2015
16. Pakpahan, Antonius Haratua, and Nino Nasution. "Profil Penderita Fraktur
Klavikula di RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari 2013-Desember
2014." (2015).
26