BAB VI Aspek Finansial
BAB VI Aspek Finansial
ASPEK FINANSIAL
Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan
keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis
kelayakan finansial adalah untuk menghindari ketelanjuran penanaman modal yang terlalu
besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan (Husnan dan Suwarsono, 1997).
Aspek finansial ini juga mengkaji beberapa perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk
modal tetap dan modal kerja dalam satu bulan produksi. Selain itu, pembiayaan yang
terstruktur, dan perhitungan biaya, harga jual, laba atau keuntungan, BEP, keuntungan bersih
serta jangka waktu balik modal.
6.1 Asumsi yang digunakan CV. Nabani
Asumsi adalah perkiraan yang digunakan untuk memulai menganalisa suatu usaha
atau bisnis. Sedangkan, finansial sendiri merupakan langkah menganalisis kelayakan suatu
usaha untuk masa yang akan datang atau yang belum tentu terjadi atau tidaknya. Hal ini
disebabkan suatu usaha atau bisnis tidak memiliki kondisi yang konstan atau bersifat
berubah-ubah. Perkiraan ini dilakukan untuk menjaga kestabilan usaha dan mampu
mengambil langkah pengendalian apabila kondisi buruk terjadi di suatu usaha. Dibawah ini
adalah beberapa perkiraan atau asumsi yang ditentukan dalam produksi Lulur Maggaya.
a) Suku bunga : 10%
b) Harga bahan baku :
Table 6. Bahan Baku untuk 1 Minggu
Bahan Baku Utama Satuan Harga
Beras 3Kg Rp. 36. 000,-
Kunyit 30 Gr Rp. 10. 000,-
Kopi 3 Bungkus Rp. 15. 000,-
Teh 3 Bungkus Rp. 15. 000,-
Total Bahan Utama Rp. 76. 000,-