Anda di halaman 1dari 33

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN FISIOLOGIS

PADA NY. H Dengan GIII P2-2 UK 39 Mg / T / H + Let.Kep + kala I Fase


Laten + KPP 18 Jam
DI RUANG BERSALIN RSUD SYAMRABU BANGKALAN

DI SUSUN OLEH :

RIA VIRONIKA

20153010023

PRODI DIV KEBIDANAN

STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

2022

LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan di setujui untuk disahkan sebagai laporan asuhan kebidanan pada

Hari/tanggal : SELASA/ 27 Desember 2022

Tempat : RSUD Syamrabu Bangkalan

Mahasiswa

RIA VIRONIKA

NIM.20153010007

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Praktek

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan 7 Langah Varney pada ibu bersalin ini dengan
tepat waktu yang ditentukan.

Dalam menyelesaikan Asuhan Kebidanan 7 Langah Varney ini kami telah banyak
mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, oleh sebab itu pada kesempatan ini kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen dan pembimbing praktek.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini dibuat semaksimal mungkin, namun kami
menyadari bahwa Asuhan Kebidanan 7 Langah Varney ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Bangkalan, 27 Desember 2022

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Persalinan normal adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari
dalam uterus melalui vagina ke dunia luar yang terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37-40
minggu) dengan ditandai adanya kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan, dilatasi serviks,
dan mendorong janin keluar melalui jalan lahir dengan presentase belakang kepala tanpa alat
atau bantuan (lahir spontan) serta tidak ada komplikasi pada ibu dan janin (Kuswanti, 2014).
Terjadinya kematian perinatal kemungkinan dapat disebabkan karena persalinan presentasi
bokong sebesar 4-5 kali dibandingkan presentasi kepala. Sebab kematian perinatal pada
persalinan presentasi bokong yang terpenting adalah prematuritas dan penanganan persalinan
yang kurang sempurna dengan akibat hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak. Trauma lahir
pada presentasi bokong banyak dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat persalinan
dengan tindakan–tindakan untuk mengatasi macetnya persalinan.

Persalinan adalah proses membuka dan menutupnya serviks dan janin turun ke dalam jalan
lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Saifudin, 2010).

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Dapat melakukan asuhan kebidanan persalinan pada ibu dengan postdate menggunakan 7
langkah Varney.

1.2.2 Tujuan utama

1. Dapat melakukan pengkajian data baik subjektif maupun objektif.


2. Dapat membuat interpretasi data dengan tepat.
3. Dapat menentukan diagnosa/ masalah potensial dan antisipasi.
4. Dapat menentukan tindakan segera yang tepat.
5. Dapat membuat rencana yang tepat.
6. Dapat melaksanakan rencana tindakan yang telah dibuat dengan baik.
7. Dapat melakukan evaluasi dan tindakan yang telah dilakukan dari awal sampai akhir.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Persalinan


2.1.1 Persalinan
Ada beberapa pengertian persalinan, yaitu persalinan dapat didefinisikan secara medis
sebagai kontraksi uterus yang teratur dan semakin kuat, menciptakan penipisan dan dilatasi
serviks di sepanjang waktu, yang menimbulkan dorongan kuat untuk melahirkan janin melalui
jalan lahir melawan resistansi jaringan lunak, otot, dan struktur tulang panggul (Kennedy dkk,
2013:2 ). Sumber lain mengemukakan bahwa penelitian adalah serangkai kejadian yang
berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan
disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu (Kuswanti dan Melina,
2014:1)
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dirasakan oleh ibu.
Kontraksi ini terjadi salah satu faktornya adalah akibat tuanya plasenta. Plasenta yang tua
menyebabkan turunnya kadar progesteron yang mengakibatkan ketegangan pada pembuluh
darah, hal ini menimbulkan kontraksi pada rahim ( Indrayani dan Djami, 2013:48).
2.1.2 Tanda-Tanda Persalinan
Adapun tanda-tanda permulaan persalinan, sebagai berikut :
1. Lightening
Menjelang minggu ke 36 kehamilan,tanda pada primigravida adalah terjadinya penurunan
fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan karena Braxton
hicks, ketegangan dinding perut, ketegangan ligamentum rotundum, dan gaya berat janin dimana
kepala kearah bawah. Masuknya bayi ke pintu atas panggul menyebabkan ibu merasakan
seperti :
a. Sering buang air kecil (follaksuria)
b. Kesulitan berjalan
c. Bagian bawah ibu terasa penuh dan mengganjal
d. Ringan di bagian atas perut,dan rasa sesaknya berkurang
Berbeda dengan multipara yang gambarannya tidak begitu jelas kepala jani baru masuk
pintu atas panggul menjelang persalinan.
2. Terjadinya His / Kontraksi
Saat kehamilan trimester pertama uterus akan sering mengalami kontraksi ringan pada
trimester kedua dapat dideteksi dengan pemeriksaan bimanual, serta saat trimester ketiga
biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkatkan pada satu atau dua minggu sebelum
persalinan.
Hal itu terjadi karena adanya perubahan keseimbangan estrogen dan progesteron sehingga
terjadi peningkatan jumlah reseptor oksitosin dan junction diantara sel-sel myometrium. Dengan
semakin tuanya kehamilan, pengeluaran estrogen dan progesterone semakin berkurang, sehingga
oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering atau biasa disebut his palsu. Adapun
cirri-ciri adanya his palsu yaitu:
a. Rasa nyeri ringan dibagian bawah datangnya tidak teratur
b. Tidak ada perubahan pada serviks
c. Durasinya pendek
d. Tidak bertambah bila beraktivitas
His yang menimbulkan pembukaan serviks dengan kecepatan tertentu disebut his efektif.
Pengaruh his ini dapat menimbulkan desakan di daerah uterus, terjadi penurunan janin, terjadi
penebalan pada dinding korpus uteri, terjadi peregangan dan penipisan pada istmus uteri, serta
terjadinya pembukaan pada canalis servikalis (Eka Puspita 2014).
3. Bloody show
Keluarnya lender bercampur darah ini berasal dari pembukaan canalis servikalis, sedangkan
terjadinya pengeluaran darah disebabkan oleh robeknya pembuluh darah ketika serviks membuka
.
4. Dilatasi dan effecament
Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara berangsurangsur akibat pengaruh his.
Effacement adalah pendataran atau pemendekan kanalis servikalis yang semula panjang 1-2cm
menjadi hilang sama sekali, sehingga tinggal hanya ostium yang tipis seperti kertas.
2.1.3 Tahap-Tahap Persalinan
Tahapan persalinan dibagi menjadi 4 fase atau kala, yaitu :
1. Kala I
Kala I sebagai kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai lengkap (10
cm). pada permulaan his kala pembukaan yang berlangsung tidak begitu kuat sehinnga ibu masih
bisa berjalan–jalan. Proses pembukaan serviks sebagai akibat his dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
a. Fase Laten Berlangsung selama 8 jam.Pembukaan terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3 cm.
b. Fase aktif
1. Fase Akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.
2. Fase Dilatasi Maksimal, dalam waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,
dari 4 cm menjadi 9 cm.
3. Fase Deselerasi, pembukaan menjadi lambat sekali dalam waktu 2 jam
pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
2. Kala II
Kala II sebagai kala pengeluaran.Kala ini dimulai dengan pembukaan lengkap (10 cm)
sampai bayi lahir.
3. Kala III
Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti sekitar 5 – 10 menit. Dimulai segera setelah bayi lahir
sampai lahirnya plasenta yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
4. Kala IV
Kala IV untuk melakukan observasi karena perdarahan postpartum paling sering terjadi
pada 2 jam pertama.
2.1.4 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
Proses persalinan dapat berjalan normal jika dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor
ibu (power, passage, psikologis), faktor janin, plasenta, dan air ketuban (passenger), serta faktor
penolong persalinan.
1) Tenaga (Power)
a. His / Kontraksi
His / Kontraksi uterus adalah kontraksi otot – otot uterus dalam persalinan.
b. Kekuatan mengedan ibu
Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil ketika kala I pembukaan sudah lengkap
dan paling efektif sewaktu kontraksi Rahim / uterus.
c. Janin, plasenta , dan air ketuban (passenger)
2) Janin
Janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yakni
kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin.
3) Plasenta
Plasenta pun demikian harus melewati jalan lahir sehingga bisa dianggap bagian dari
passenger yang mnyertai janin.
4) Air ketuban
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membrane yang kuat dan ulet tetapi lentur.
Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua kekuatan regangan membrane janin
yang mencegah rupture atau robekan.
5) Jalan Lahir (passage)
Passage merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul,
dsar panggul, serviks, dan vagina.

2.3 Konsep Teori Asuhan Kebidanan


Manajemen kebidanan adalah suatu pendekatan proses pemecahan masalah yang digunakan
sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan teori ilmiah, temuan,
keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk mengambil suatu keputusan yang
terfokus pada klien (Walyani, 2015). Menurut Helen Varney, proses manajemen kebidanan
terdiri dari 7 langkah yang berurutan, yaitu :

Tanggal pengkajian : 27 Desember 2022


Jam : 13.00 WIB

I. PENGKAJIAN DATA
Pengkajian merupakan langkah mengumpulkan semua data yang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara keseluruhan. Bidan dapat melakukan
pengkajian dengan efektif, maka harus menggunakan format pengkajian yang terstandar agar
pertanyaan
a) Identitas Pasien
Identitas pasien menurut Ambarwati dan Wulandari (2010), yaitu :
1. Nama : Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap. bila perlu nama panggilan
sehari- hari agar tidak keliru dalam memberikan penanganan
2. Umur : Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti kurang dari 20
tahun, alat – alat reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap.
3. Agama : Untuk mengetahui keyakinan pasien tersebut untuk membimbing atau
mengarahkan pasien dalam berdoa.
4. Pendidikan : Berpengaruh dalam tindakan kebidanan dan untuk mengetahui sejauh
mana tingkat intelektualnya, sehingga bidan dapat memberikan konseling sesuai
dengan pendidikannya.
5. Suku bangsa : Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari-hari
6. Pekerjaan : Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat social tingkat ekonomi
keluarganya, karena ini juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut.
7. Alamat : Untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan

A. Data Subjektif
1. Keluhan utama
Keluhan utama untuk mengetahui alasan pasien datang ke fasilitas kesehatan (Sulistyawati,
2009). Pada kasus ibu bersalin dengan ketuban pecah dini keluhan yang muncul adalah ibu
mengatakan keluar cairan merembes dari kemaluannya, keluar bercak banyak dari vagina,
perut mules (Nugroho, 2012).

2. Riwayat haid/menstruasi
Untuk mengetahui menarche, umur berapa haid pertama, teratur atau tidak, siklus haid, lama
haid, banyaknya darah, dan sifat darah (cair atau ada gumpalan) disminorhoe atau tidak,
haid pertama haid terakhir (Manuaba, 2008).

3. Riwayat perkawinan
Adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau tidak, karena bila melahirkan tanpa
status yang jelas akan berkaitan dengan psikologisnya sehingga akan mempengaruhi proses
persalinan sampai nifas (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

4. Riwayat kehamilan, bersalin, nifas yang lalu


Berapa kali ibu hamil, apakah pernah abortus, apakah pernah mengalami ketuban pecah
sebelum waktu bersalin atau tidak, jumlah anak, cara persalinan yang lalu, penolong
persalinan, keadaan anak, keadaan nifas yang lalu (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

5. Riwayat kehamilan sekarang


Untuk mengetahui masalah atau keluhan pada TM 1, TM II, TM III, untuk mengetahui,
ANC teratur atau tidak, sejak hamil berapa minggu, tempat ANC, dan untuk mengetahui
riwayat kehamilannya

6. Riwayat keluarga berencana


Untuk mengetahui apakah pasien pernah menggunakan alat kontrasepsi dengan jenis apa,
berapa lama, adakah keluhan selama menggunakan kontrasepsi (Ambarwati dan Wulandari,
2010)
7. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan yang lalu Untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau
penyakit akut, kronis seperti : jantung, DM, Hipertensi, Asma
2. Riwayat kesehatan sekarang Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit
yang diderita pada saat ini yang ada hubunganya dengan masa nifas dan bayinya.
3. Riwayat kesehatan keluarga Untuk mengetahui kemungkinan adanya pengaruh penyakit
keluarga atau penyakit yang menyertainya terhadap gangguan kesehatan pasien dan
bayinya (Ambarwati dan Wulandari, 2010).

8. Pola kebiasaan sehari-hari


Untuk mengetahui bagaimana kebiasaan atau perilaku ibu hamil sehari-hari, apakah
aktivitasnya terlalu berat, bagaimana kecukupan kebutuhan nutrisinya, kebersihan diri
(Sulisytawati, 2009)
1. Personal hygiene
Data ini dikaji untuk mengetahui tentang kebiasaan pasien tentang cara perawatan diri dengan
kesehatan dirinya, meliputi mandi, keramas, ganti baju atau celana dalam, kebersihan kuku.

2. Pola nutrisi (makan dan minum)


Penting dikaji untuk mengetahui kecukupan asupan gizi selama hamil, bagaimana menu
makanan, frekuensi makan, jumlah per hari dan juga untuk mengetahui bagaimana pasien
mencukupi kebutuhan cairan selama hamil meliputi jumlah per hari, frekuensi minum, dan
jenis dari minuman tersebut.

3. Pola aktivitas dan istirahat


Penting dikaji untuk mengetahui jenis aktivitas ibu apakah terlalu membuat ibu merasa lelah,
waktu istirahat ibu baik siang maupun malam hari.

4. Pola eliminasi
Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan buang air besar meliputi frekuensi,
jumlah, konsistensi dan bau serta kebiasaan buang air kecil meliputi frekuensi, warna, jumlah.

B. Data Objektif
Dari anamnesa kita harus mempunyai kesan tentang keaadan penderita dan kemudian
akan dicocokkan dengan pendapat dari pemeriksaan badan.

1. Pemeriksaan umum
1) Tekanan darah, dikatakan tinggi bila lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah
meningkat, yaitu sistolik 30 mmHg atau lebih dan diastolic 15 mmHg atau lebih,
kelainan ini dapat berlanjut menjadi preeklampsia dan eklampsia kalau tidak ditagani
dengan cepat.
2) Nadi, dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60-100x/1 menit. Denyut nadi akan
meningkat melebihi 100x/I menit jika ibu dalam keadaan tegang. Ketakutan dan
cemas,demam,gangguan jantung dan jika sedang his dalam proses persalinan.
3) Pernapasan, untuk mengetahui fungsi system pernapasan Normalnya 16- 24x/i menit.
4) Suhu tubuh, normalnya adalah 36,5-37,5ºC.

2. Pemeriksaan kebidanan ( status obstetricus) / Pemeriksaan Fisik


a. Inspeksi
Wajah : Apakah pucat
Mata : Adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat/ merah
Hidung : Apakah ada penumpukan sekret yang menyebabkan gangguan jalan
nafas
Mulut : Bagaimana keadaan lidah, gigi
Leher : Apakah vena terbendung dileher misalnya penyakit jantung ,apakah
kelenjar gondok membesar / kelenjar limfe membengkak
Mamae : Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggung susu,
keadaan puting susu, adakah colostrum.
Abdomen : Perut membesar kedepan/ kesamping , keadaan pusat pigmentasi di
linea alba, nampakkah gerakan anak/ kontraksi rahim , adakah
gravidarum / bekas luka.
Vulva : keaadan perinium carilah varises, tanda Chadwick, Cyclomata, Flour

Ekstremitas : Normal tidak oedema dan tidak ada varises,bentuk simetris tidak
ada kelainan.
b. Palpasi
Leher : Apakah vena terbendung dileher , apakah kelenjar gondok membesar
/ kelenjar limfe membengkak
Mamae : Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggung susu,
keadaan puting susu, adakah colostrum, adakah nyeri tekan
Abdomen : - Besarnya rahim dengan menentukan adanya kehamilan
- Menentukan letaknya anak dalam rahim
1. Leopold I
- Kaki penderita di bengkokkan pada lutut dan lipat paha
- Tingginya fundus uteri ditentukan
- Bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
- Sifat kepala , keras , bundar (bulat) , melenting
- Sifat bokong , lunak tidak bulat dan tidak melenting
-Pada letak lintang fundus uteri kosng
2. Leopold II
- Tentukan mana pungggung anak yaitu keras, panjang lurus
- Bagian kecil – kecil (ektremitas )
- Kadang – kadang di samping terdapat kepala atau bokong
3. Leopold III
Untuk menentukan apa yang ada di bagian bawah dan apakah bagian bawah janin sudah /
belum masuk PAP
4. Leopold IV
Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa masuknya bagian bawah
kedalam rongga panggul.
Tinggi fundus uteri menurut tuanya kehamilan dalam minggu
 12 minggu : 1 – 2 jari diatas sympisis
 16 minggu : pertengahan antara sympisis dan pusat
 20 minggu : 3 jari dibawah pusat
 24 minggu : setinggi pusat
 28 minggu : 3 jari diatas pusat
 32 minggu : pertengahan procesus xypoidus pusat
 36 minggu : sampai arcus costurum atau 3jari dibawah prosesus xyphoideus
 40 minggu : pertengahan antara prosesus xyphadeus pusat
 Ekstremitas : adakah oedema
c. Auskultasi (periksa dengar )
Dilakukan dengan stetoskop/dopller , biasanya dipergunakan stetoskop kepala dengan
doprone, dengan stetoskop dapat di dengar bermacam – macam bunyi :
Dari anak : bunyi jantung anak / Bising tali pusat / Gerakan anak
Dari ibu : bising rahim / Bising aorta / Bising usus
d. Perkusi
Mengetahui reflek patella
3. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan hasil VT
4. Pemeriksaan Tambahan / Data Penunjang
 Pemeriksaan hasil laboratorium
 Pemeriksaan hasil USG

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan
kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atau data–data yang dikumpulkan.
A. Diagnosis Kebidanan : Diagnose ini ditegakkan berdasarkan data subjektif yang
didapatkan dari anamnesa (keluhan yang dirasakan pasien) dan juga data objektif yang
didapatkan dari pemeriksaan (kuku, konjungtiva pucat, rambut rontok)
a. Data Subjektif Didapatkan dari anamnesa
b. Data Objektif
Data objektif menurut Cunningham (2007)
- Pemeriksaan umum : keadaan umum, kesadaran dan vital sign.
-Pemeriksaan khusus : inspeksi dan palpasi.
-Data penunjang : laboratorium dan ultrasonografi.
B. Masalah : Masalah ibu yang hiperemesis dikhawatirkan dapat mengalami
dehidrasi akut.
C. Kebutuhan : Kebutuhan yang dibutuhan oleh ibu hamil yang hiperemesis
adalah pemberian cairan RL untuk meminimalisir dehidrasi.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Berisikan identifikasi yang dapat di simpulkan dari hasil data pengkajian subjektif dan
objektif dan penetapan diagnosa , dan masalah potensial yang dapat terjadi akibat diagnosa yang
di tetapkan.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Kebutuhan segera yang dapat dilakukan seperti tindakan kolaborasi

V. PERENCANAAN INTERVENSI
Berisi tentang perencanaan intervensi tindakan yang dapat di berikan pada pasien oleh kita
atau kolaborasi advice dokter. Intervensi menggunakan asuhan yang menyeluruh dan rasial
sesuai dengan standart dan langkah keluhan.

VI. IMPLEMENTASI
Tindakan yang sudah dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah di buat sebelumnya .
Implementasi sesuai dengan intervensi dan kondisi pasien dengan kegawatan rencana asuhan
segera efisien dan aman.

VII. EVALUASI
Evaluasi sesuai dengan implementasi dan intervensi yang dilakukan untuk mengetahui
berhasil / tidaknya asuhan yang telah diberikan.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN FISIOLOGIS


Pada NY.H Dengan GIII P2-2 UK 39 Mg/ T / H + Let.Kep + Kala I Fase Laten + KPP 18
jam
DI RUANG BERSALIN RSUD SYAMRABU BANGKALAN

I. PENGKAJIAN DATA

Tanggal pengkajian : 27 Desember 2022


Jam : 14.00 WIB
Tempat Pengkajian : RSUD Syamrabu Bangkalan ( Ruang Bersalin )

Nama : Ny. "H" Nama : Tn. "D"


Umur : 33 Tahun Umur : 34 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Karyawan toko
Suku/Bangsa : Madura/Indonesia Suku/Bangsa : Madura/Indonesia
Alamat : Tanah Merah Alamat : Tanah Merah

A. Data Subjektif
1. Keluhan Utama
Hamil 9 bulan, nyeri pinggang sejak tadi malam jam 18.00 wib, nyeri perut sejak tadi
malam jam 00.00 wib (Jarang), keluar lender, darah + cairan merembes sejak tadi malam
jam 18.00 wib.
2. Riwayat Kesehatan
a. Sekarang
Saat ini tidak mempunyai penyakit menurun seperti hipertensi,DM. Tidak memiliki
penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis B.
b. Riwayat Kesehatan lalu
Tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, DM, asma, alergi
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit hipertensi,
DM,HIV/AIDS, Hepatitis, Asma
3. Riwayat Pernikahan
Status : Menikah 1 kali
Lama Menikah : 15 tahun
Usia Menikah : 19 tahun
4. Riwayat Mentruasi
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 7 hari
Jumlah : Sedang
Disminorhea : (+) sebelum haid
Keputihan : Sering
Berapa lama : 1-2 hari
Warna/Bau : Jernih / Tidak berbau
HPHT : 20 - 03 - 2022

5. Riwayat Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu


Kehamil UK Abortus Macam Tempat/ Jenis BB Hidup/Mati NIFAS
an persalinan penolong kelamin
39 Rumah Perempu 3300 14 Tahun
Mg sendiri / an gram -
1 - Spontan
dukun

2 39 Spontan B BPM/ Perempu 2800 3 tahun


Mg - Bidan an gram
-
Hamil Ini

6. Riwayat Kehamilan Sekarang


GIIIP2-2
Usia Kehamilan : 39 Minggu
HPHT/HPL : 20-03-2022 / 27-12-2022
Keluhan : TM I : Mual, muntah, terkadang pusing
TM II : Tidak ada
TM III : Tidak ada
Kunjungan ANC : lebih dari 5x
Tempat : Bidan
TT : T5
Terapi : Tablet FE, kalk
7. Riwayat KB
Jenis Kontrasepsi : Suntik 3 bulan
Lama pemakaian : Tidak ada
8. Riwayat Spiritual
Ibu, suami, dan keluarga senang dengan kehamilan ini dan ibu juga mendapatkan dukungan
dari suami dan keluarga
9. Pola Kesehatan di RS
- Pola makan : 2 kali sehari ( nasi, sayur, lauk )
- Kebutuhan Minum : 7-8 gelas perhari
- BAK : Menggunakan selang kateter 500 CC, warna kuning muda,
Bau khas urine
- BAB : Belum BAB selama 1 hari

- Ganti pakaian : 2 kali sehari

- Pola Tidur : Tidur siang jarang

B. Data Subjektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmenthis K/U : Baik
TTV : TD : 136/86 mmHg BB Sebelum hamil : 56 kg
N : 73 x/mnt BB Sekarang : 60 kg
S : 36°C TB : 155 cm
Rr : 20 x/mnt Lila : 30 cm
TFU : 31 cm
His : 4 x 10 x 35
IMT : Berat Badan (kg) = 60
Tinggi Badan (M) 1,55
= 24,9

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Wajah : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan limfe
Payudara : Tidak ada benjolan, simestris, puting susu menonjol
Abdomen : Tidak ada bekas sc, terlihat linea Alba dan Nigra, terdapat strie
gravidarum
Genetalia : tidak oedema, tidak ada benjolan
Ekstremitas : Tidak oedema, tidak ada varises
Palpasi
Leopoid I : 3 jari dibawah px ( processus xyphoideus ) tinggi fundus uteri 31
cm, teraba bulat, lunak dan tidak melenting ( bokong )
Leopoid II : Teraba keras, memanjang seperti papan ( Punggung ) Puki
Leopoid III : Teraba bulat, keras dan melenting ( kepala )
Leopoid IV : Divergen ( sudah masuk PAP )
Auskultasi
DJJ : 149 x/mnt
3. Pemeriksaan Dalam
Jam 13.00 wib
VT : O 2 cm, eff 25% Ket (-), presentasi kepala, Hodge I
Jam 19.20 wib
VT : O 8 cm, eff 75% Ket (+) presentasi kepala, Hodge II
Jam 19.30 wib
VT : O lengkap 10 cm, eff 100% Ket (+) presentasi kepala, Hodge IV
Pemeriksaan Tambahan / data penunjang :
- Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit / WBC : 10,5 x 10^3/uL
Hemoglobin (HGB) : 8,6 g/dl
Trombosit : 189 ribu/mm3
HCT : 25,2% , MCV : 86,4 fL , MCH : 29,5 of , MCHC : 34,5 g/dl

II. INTERPRETASI DATA


Diagnosa : GIIIP2-2 UK 39-40 minggu, hidup, tunggal, intrauterine, letkep, keadaan
umum ibu dan janin baik dengan inpartu kala 1 fase laten
A. DS : Ibu mengatakan nyeri pinggang sejak tadi malam jam 18.00 wib, nyeri perut sejak
tadi malam jam 00.00 wib (Jarang), keluar lender, darah + cairan merembes sejak tadi
malam jam 18.00 wib.
DO : 1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmenthis K/U : Baik
TTV : TD : 125/79 mmHg BB Sebelum hamil : 56 kg
N : 67 x/mnt BB Sekarang : 60 kg
S : 36,5° TB : 155 cm
Rr : 20 x/mnt Lila :
TFU : 30 cm
His : 4 x 10 x 40
IMT : Berat Badan (kg) = 60
Tinggi Badan (M) 1,55
= 24,9
Palpasi Abdomen :
Leopoid I : 3 jari dibawah px ( processus xyphoideus ) tinggi fundus uteri 31 cm,
teraba bulat, lunak dan tidak melenting ( bokong )
Leopoid II : Teraba keras, memanjang seperti papan ( Punggung ) Puki
Leopoid III : Teraba bulat, keras dan melenting ( kepala )
Leopoid IV : Divergen ( sudah masuk PAP )
Pemeriksaan Dalam :
Jam 13.00 wib
VT : O 2 cm, eff 25% Ket (-), presentasi kepala, Hodge I
Jam 19.20 wib
VT : O 8 cm, eff 75% Ket (+) presentasi kepala, Hodge II
Jam 19.30 wib
VT : O lengkap 10 cm, eff 100% Ket (+) presentasi kepala, Hodge IV
Pemeriksaan Tambahan / data penunjang :
- Pemeriksaan Laboratorium
Leukosit / WBC : 10,5 x 10^3/uL
Hemoglobin (HGB) : 8,6 g/dl
Trombosit : 189 ribu/mm3
HCT : 25,2% , MCV : 86,4 fL , MCH : 29,5 of , MCHC : 34,5 g/dl

B. Masalah
Ibu merasa takut dan khawatir dengan persalinan yang akan dilakukan.
C. Kebutuhan
1) Informasi tentang kondisi janinnya saat ini
2) Informasi cara membantu Persalinan
3) Dukungan moral untuk ibu dan suami
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
- Identifikasi Diagnosa
Ny.H GIIIP2-2 usia kehamilan 39 Minggu, janin tunggal, hidup, intrauterine, puki, letkep,
sudah masuk PAP ( divergen ), keadaan ibu dan janin baik.
- Masalah potensial
Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


1) Pada jam 13.30 wib. Pemberian cairan RL IV 20 tetes/menit.
2) Lakukan kolaborasi dengan dokter obgyn : pemberian oksitosin drip 5 IU pada jam
13.30, dan whole Blood ( post partum )
3) Memimpin persalinan sesuai APN

V. INTERVENSI
KALA 1
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
2. Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam (kecuali suhu setiap 30 menit)
3. Observasi denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit untuk mengetahui DJJ apakah
dalam batas normal atau abnormal
4. Observasi vaginal toucher (VT) atau melakukan pemeriksaan dalam tiap 4 jam, atau jika
ada indikasi .
5. Observasi his setiap 30 menit
6. Anjurkan pengosongan kandung kemih melalui selang kateter
7. Berikan minum dan makan pada ibu
8. Dokumentasikan hasil pemantauan kala I dalam partograf
KALA II
1. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga bahwa ibu sudah pembukaan
lengkap dan akan segera melahirkan
2. Anjurkan pengosongan kandung kemih melalui selang kateter
3. Ajarkan teknik relaksasi dan cara mengejan yang benar
4. Beritahu ibu untuk meneran jika ada his
5. Anjurkan makan dan minum jika tidak ada his
6. Anjurkan kepada ibu untuk senantiasa berdoa untuk kelancaran persalinannya dan untuk
kesehatan ibu dan bayinya

KALA III
1. Jelaskan kepada ibu bahwa plasenta lahir lengkap
2. Anjurkan ibu untuk melakukan masase
KALA IV
1. Jelaskan kepada ibu bahwa plasenta lahir lengkap
2. Periksa kontraksi uterus, apakah ada tanda-tanda infeksi atau perdarahan
3. Observasi TTV

VI. IMPLEMENTASI
KALA I
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, ibu dan keluarga mengerti
2. Mengobservasi tanda-tanda vital setiap 4 jam (kecuali nadi setiap 30 menit), denyut
jantung janin (DJJ) dan his tiap 1 jam pada kala I fase aktif dan tiap 30 menit pada kala I
fase aktif, kecuali jika ada indikasi, maka dilakukan tiap 30 menit.
3. Pemantauan DJJ terakhir di dapatkan DJJ normal Hasil : 142x/ menit
4. Mengobservasi vagina toucher (VT) atau pemeriksaan dalam untuk mengontrol
kemajuan persalinan.
VT : O 2 cm, eff 25%, ket (-), letkep, hodge I. Jam 13.30 wib
5. Menganjurkan teknik relaksasi kepada ibu yaitu menarik napas melalui hidung dan
menghembuskan lewat mulut, ibu melakukan anjuran
6. Menganjurkan pada ibu untuk mengosongkan kandung kemih sesering mungkin, ibu
mengerti
7. Memberikan oksigen dalam jumlah 6-8 x/menit, sudah dilakukan
8. Memberi makan dan minum jika tidak ada his, sudah dilakukan
9. Mempersiapkan perlengkapan, bahan-bahan dan obat-obatan yang diperlukan untuk
menolong persalinan serta tempat penerangan dan lingkungan BBL, meliputi:
a. Alat Perlindingan Diri (APD) : Penutup kelapa, masker, kacamata, celemek, sepatu
tertutup (sepatu boot)
b. Partus Set : Handscoon steril, 2 buah klem kocher, ½ kocher, 1 buah gunting
episiotomy, 1 buah gunting tali pusat, 1 buah kateter nelaton, Kassa steril, pengisap
lender, penjepit tali pusat.
c. On steril :2 buah handuk kering dan bersih, pakaian bersih ibu dan bayi meliputi
baju, pembalut, sarung, celana dalam, pakaian bayi, popok, topi/tutup kepala, sarung
tangan/kaki, kain selimut untuk membedong.
d. Heacting set : 1 buah pinset sirurgis, 1 buah pinset antomi, nal puder, 2 buah jarum
(1 jarum circle dan 1 jarum V1 circle), gunting benang, benang cromic, 1 pasang
sarung tangan stril.
e. Obat-obatan esensial : Lidocain 1 ampul, oksytosin 10 IU 1 ampul.
f. Peralatan lain : Larutan Clorin 0,5 %, air DTT, kantong plastic, tempat sampah
kering dan basah, safety box, bengkok, was lap, dan tempat plasenta
10. Mendokumentasikan hasil pemantauan kala 1 dalam partograf, sudah dilakukan

KALA II
1. Melihat adanya tanda dan gejala kala II (dorongan untuk meneran, tekanan pada anus,
perineum menonjol, vulva membuka), sudah ada tanda dan gejala kala II
2. Menyiapkan alat dan bahan persalinan, sudah disiapkan
3. Memakai celemek, sudah dipakai
4. Memastikan tangan tidak memakai perhiasan, cuci tangan dengan sabun dan air
mengalir, sudah dilakukan
5. Memakai handsoon, sudah dipakai
6. Memasukkan oksitosin 1 ampul 10 IU dengan satu tangan, sudah dilakukan
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas savlon, sudah dilakukan
8. Melakukan pemeriksaan dalam (VT) jam 19.30 WIB Hasil: pembukaan sudah lengkap
9. Mencelupkan handscoon secara terbalik ke dalam larutan clorin 0,5 %, sudah dilakukan
10. Mendengarkan DJJ jika tidak berkontraksi, sudah dilakukan
11. Memberitahu kepada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
sudah dilakukan
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu yang baik untuk meneran,
sudah dilakukan
13. Melakukan pimpinan meneran jika ada kontraksi, sudah dilakukan
14. Membantu ibu mengambil posisi yang nyaman, sudah dilakukan
15. Memasang handuk bersih di atas perut ibu jika terlihat bagian terendah janin membuka
vulva 5-6 cm, sudah dilakukan
16. Meletakkan underpad di bawah bokong ibu, sudah dilakukan
17. Membuka bak partus, sudah dilakukan
18. Memakai handscoon steril pada kedua tangan, sudah dilakukan
19. Melakukan episiotomi mediolateral
20. Memimpin persalinan dengan melakukan Manual aid, sudah dilakukan
21. Menunggu lahirnya kepala yang dilahirkan dengan kekuatan tenaga ibu sendiri dan
melakukan putar paksi luar.
Hasil : bayi lahir spontan, segera menangis jam 19.40 wib pada tanggal 27 Desember
2022, jenis kelamin : Laki-laki, BB : 3600 gram, PB : 50, LK : 34 cm, caput : (-), cacat
(-), anus (+)
22. Meletakkan bayi diatas perut ibu lalu melakukan penilaian. Hasilnya bayi segera
menangis, tubuh kemerahan ekstremitas kebiruan.
23. Mengeringkan seluruh badan bayi dengan kain bersih dan kering. Sudah dilakukan
24. Memeriksa fundus uteri, sudah dilakukan
25. Meminta izin ibu untuk disuntik oksitosin 1 ampul secara IM, ibu bersedia
26. Menyuntikkan oksitosin 10 IU, sudah dilakukan
27. Menjepit tali pusat, sudah dilakukan
28. Memotong tali pusat, sudah dilakukan

KALA III
1. Memindahkan klem tali pusat hingga 5-6 cm dari depan vulva, jika tali pusat bertambah
panjang serta meletakkan tangan kiri di atas sympisis menahan bagian uterus dan tangan
kanan memegang klem. Hasil : Klem telah dipindahkan
2. Meletakkan tangan kiri di atas sympisis menahan bagian uterus dan tangan kanan
memegang klem, sudah dilakukan
3. Meregangkan tali pusat ke arah atas dan ke bawah saat uterus berkontraksi dengan
tangan kanan dan tangan kiri mendorong uterus kearah dorso cranial Hasil : Dorso
cranial telah dilakukan
4. Menjemput plasenta dengan kedua tangan jika plasenta sudah tampak di depan vulva.
Hasil : Plasenta telah tampak di vulva
5. Melahirkan plasenta dengan memutar searah jarum jam. Hasil :Plasenta lahir 19.45 WIB
6. Memeriksa apakah plasenta dan selaput ketuban lahir lengkap Hasil : plasenta, selaput
ketuban dan kotiledon lahir lengkap

KALA IV
1. Memeriksa kontraksi uterus. Hasil : kontraksi baik ( keras )
2. Bayi di pindah ke inkubator
3. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga cara melakukan masase dan menilai Kontraksi,
sudah dilakukan
4. Melakukan pemantauan kontraksi uterus dan kandung kemih setiap 15 menit pertama
kemudian 1 jam kedua 30 menit, sudah dilakukan
5. Melakukan pemantauan tinggu fundus uteri dan jumlah perdarahan setiap 15, sudah
dilakukan
6. Melakukan pemeriksaan apakah ada tanda- tanda infeksi, sudah dilakukan
7. Merendam alat dalam larutan clorin 0,5 % selama 10 menit dan Membuang bahan-bahan
yang terkontaminasi, sudah dilakukan
8. Membersihkan badan ibu dari sisa darah, lendir, air ketuban dengan air DTT, sudah
dilakukan
9. Memastikan ibu merasa nyaman serta memberitahu keluarga untuk memberikan makan
dan minum kepada ibu, sudah dilakukan
10. Mendekontaminasi tempat tidur dengan larutan clorin 0,5 %, sudah dilakukan
11. Membersihkan handscoon dengan larutan clorin 0,5 % secara terbalik, sudah dilakukan
12. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, sudah dilakukan
13. Melengkapi partograf, sudah dilakukan

VII. EVALUASI
S : Ibu merasa lelah dan merasa senang karena telah melahirkan bayinya

dengan sehat dan selamat

O : K/U : baik
Kesadaran : composmentis

TTV : TD : 132/81mmHg S : 36°c

N : 84 x/menit RR : 20x/menit

- Genetalia : Kala II : Perdarahan 100 cc

Kala III : Perdarahan 200 cc

- Abdomen : TFU 2 jari dibawah pusat

- Uterus : keras

- Kandung kemih : kosong

A : Ny “H" P3003 dengan 2 jam post partum spontan B

P :
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga, ibu dan keluarga
mengerti
2. Menganjurkan ibu boleh makan apa saja dan tidak ada pantangan, ibu mengerti
3. Mengajarkan ibu cara perawatan tali pusat bayi yang benar, sudah dilakukan
4. Menganjurkan ibu untuk memberi ASI eksklusif 0-6 bulan, ibu mengerti
5. Mengajarkan ibu cara menyusui yang benar, sudah dilakukan
6. Memberikan terapi obat Pamol 3 x 1, Metergin 3 x 200 mcg
7. Menganjurkan kontrol ibu dan bayi 1 minggu lagi atau jika ada keluhan, Ibu
mengerti
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan persalinan komprehensif pada Ny. H dengan persalinan secara
normal di RSUD Syamrabu Bangkalan, penulis menggunakan pendekatan manajemen kebidanan
7 langkah varney dan pada data perkembangan menggunakan manajemen SOAP, dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penulis mendapatkan
a. Pada langkah pengumpulan data Ny. H penulis tidak menemukan kesulitan dalam
mengumpulkan data baik subyektif maupun objektif karena klien dapat bekerja sama
sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.
b. Pada langkah interpretasi data sesuai dengan data subyektif dan obyektif yang
diperoleh pada kasus Ny. H, didapatkan diagnosa kehamilan Ny. H umur 33 tahun
GIIIP2-2 usia kehamilan 39 Minggu.
c. Pada langkah diagnosa potensial terhadap Ny. H pada asuhan kebidanan Ny. H tidak
ditemukan masalah diagnosa potensial
d. Pada langkah ini antisipasi penanganan segera pemberian cairan RL IV lakukan
kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi dan tindakan selanjutnya. Hasil
kolaborasi observasi lanjut dan pemberian terapi : Pamol 3 x 1, Metergin 3 x 200 mcg
e. Pada kasus ibu bersalin Ny. H dilakukan : Observasi tanda-tanda vital setiap 4 jam,
Observasi denyut jantung janin (DJJ) setiap 30 menit, Observasi vaginal toucher (VT)
atau melakukan pemeriksaan dalam 2 jam / 4 jam, atau jika ada indikasi, Observasi
his setiap 30 menit, Ajarkan teknik relaksasi dan pengaturan napas pada saat
kontraksi, Anjurkan pengosongan kandung kemih, Berikan minum dan makan pada
ibu, Dokumentasikan hasil pemantauan kala I dalam partograf, Memimpin kala II dan
Kala III persalinan.
f. Implementasi pada kasus ibu bersalin Ny. H sebagai berikut : lakukan pemeriksaan
secara intensif, memantau perkembangan kala I, melahirkan bayi secara normal oleh
bidan VK, memantau perdarahan yang keluar, dan memantau kondisi janin.
g. Dalam kasus Ny.H melahirkan bayi secara normal ( spontan ) dan bayi saat ini dalam
keadaan baik

4.2 Saran
Dari kesimpulan tersebut diatas, penulis ingin memberikan sedikit saran supaya meningkatan
mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu bersalin
Bagi Penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang persalinan yang
dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Kuswanti,Ina dan Fitria Melina, Askeb II Persalinan. Yogyakarta : Pustaka pelajar,2014.

Devi Yulianti,Wuri Praptiani,dkk. Oxford Handbook Of Midwifery. Jakarta : Perpustakaan


Nasional,2014.

Icesmi Sukarni K, Margareth ZH. Kehamilan, Persalinan dan Nifas. Yogyakarta : Nuha
Medika,2013.

Indrayani, Maudy Emma Unaria Djami, dkk. Asuhan Persalimam dan Bayi Baru Lahir.

Jakarta : Cv. Trans Info Media,2013


ASUHAN KEBIDANAN

PADA REMAJA DENGAN AMENORHOE SEKUNDER

DI POLI KANDUNGAN RSUD SYARIFAH AMBAMI RATO EBHU BANGKALAN

DI SUSUN OLEH :

RIA VIRONIKA

20153010023
PRODI DIV KEBIDANAN

STIKES NGUDIA HUSADA MADURA

2022

Anda mungkin juga menyukai