Anda di halaman 1dari 2

ADAB PARA PENGHAFAL AL-QURAN

“Hendaknya penghafal Al-Quran bangun pada malam hari ketika orang-orang tidur,
berpuasa di siang harinya saat orang-orang makan, bersedih hati tatkala yang lain
bergembira, menangis ketika yang lain tertawa, diam ketika yang lain sibuk berdebat, dan
rendah hati ketika yang lain menyombongkan diri. “diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud.

            Ahlul Quran adalah keluarga Allah atau orang-orang yang dikhususkan oleh Allah.
Mereka inilah yang menghafalkan, menjaga, dan mengamalkan nilai yang terkandung di
dalam Al-Quran. Seorang penghafal Al-Quran sebaiknya menjaga perangainya agar tetap
mulia dan  berpenampilan baik. Hendaknya mereka menjaga sikap dengan menjauhkan diri
dari perbuatan tercela, untuk memuliakan Al-Quran. Seorang penghafal Al-Quran haruslah
mengetahui adab-adab seperti membiasakan membaca, membiasakan qiraah malam, dan
mengulangi hafalan agar tidak lupa
1.      Membiasakan Membaca Al-Quran
Penghafal Al-Quran seharusnya tidak berhenti dalam membaca Al-Quran. Para salaf
memiliki kebiasaan berbeda-beda dalam mengkhatamkan Al-Quran. Banyak diantara mereka
mengkhatamkan sekali dalam setiap malamnya, dua kali dalam semalam dan delapan kali.
Contohnya Abu Bakar bin Abu Daud mengkhatamkan Al-Quran tiga kali setiap malamnya.
Setiap orang memilik waktu berbeda-beda dalam mengkhatamkan Al-Quran dan memahami
apa yang dibaca. Tetapi janganlah dalam membacanya terburu-buru serta mengabaikan tugas
yang lain.
2.      Membiasakan Qiraah Malam
“Diantara ahlulkitab ada golongan yang jujur, mereka membacaayat-ayat Allah pada
malam hari, dan mereka (juga) bersujud (shalat). Mereka beriman kepada Allah dan Hari
Akhir, menyuruh (berbuat) makruf, dan mencegah dari munkar dan bersegera (mengerjakan)
berbagai kebijakan. Mereka termasuk orang-orang shalih.” (QS: Ali Imran : 113-114)
Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah setelah melakukan sholat mlama. Karena
sudah dijelaskan dari ayat diatas, bahwa Allah meridhoi waktu tersebut untuk orang-orang
yang shalih. Hendaknya seorang penghafal Al-Quran mengetahui keutamaan sholat malam
dan bacaan Al-Quran sedikit dan banyak. Lebih banyak lebih afdhal dari pada begadang
mengkhatamkan Al-Quran maka makruh jika dikakukan terus menerus dapat membahayakan
dirinya.
3.      Mengulangi Hafalan Agar Tidak Lupa
“Ulang-ulanglah Al-Quran ini. demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, ia
lebih cepat lepas daripada unta dalam ikatan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadist tersebut dapat kita simpulkan bahwa hafakan yang tidak terus diulang sangatlah
mudah untuk hilang. Sebagai penghafal Al-Quran hendaknya kita selalu mengulang hafal
yang kita miliki, walaupun belum terlalu banyak.
Penghafal Al-Quran

Sebagai seorang penghafal Al-Quran kita harus berusaha menjaga diri agar tidak
selalu berbuat maksiat. Jika maksiat itu ada di dalam diri kita maka segeralah meminta
ampunan pada Allah. Karena pintu maaf Allah terbuka dengan luas untuk hambaNya yang
ingin bertaubat. Janganlah merasa lebih baik dari orang lain ketika hafalan yang dimiliki
lebih bayak. Karena dekat dengan Al-Quran adalah nikmat yang terindah dan hendanya
selalu di syukuri.
Sumber : At-Tibyan (Adab Menghafal Al-Quran)

Anda mungkin juga menyukai