Anda di halaman 1dari 19

BUSINESS PLAN PT. STARBUCKS INDONESIA Tbk.

PERENCANAAN BISNIS

Studi Kelayakan Bisnis


Dosen: Ibu.Rona Tumiur Mauli C.Simarongkir, SE., MM.
Created By:
Kelompok 1
Farah Kitana Elga – 43120120093
Galih Eko Saputro – 43120120117
Syaidah Izati – 43120120142
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah sebagai nilai Tugas Besar 1
terkait Pembahasan Materi Perencanaan Bisnis dan Implementasi Perencaan Bisnis
Perusahaan PT. Starbucks Indonesia Tbk.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memahami,
mengetahui dan memperluas wawasan terkait bagaimana implementasi perencanaan
bisnis yang diterapkan PT. Starbucks Indonesia Tbk dalam pembahasan materi
perkuliahan untuk memenuhi syarat penilaian tugas besar 1 Studi Kelayakan Bisnis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rona Tumiur Mauli Carolin, SE.
MM., CMA selaku Dosen mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis Mercubuana Meruya yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang di ajarkan. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu sesuai due date yang telah di infokan.

Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG..................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah.........................................................................................................................5
1.4 Manfaat masalah.......................................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 Definisi Perencanaan Bisnis.........................................................................................................6
2.2 Tujuan Perencanaan Bisnis..........................................................................................................6
2.3 Manfaat Perencanaan Bisnis........................................................................................................7
2.4 Elemen Perencanaan Bisnis.........................................................................................................8
2.4 Bentuk atau Tipe Perencanaan Bisnis...................................................................................9
2.5 Komponen Penting dalam Perencanaan Bisnis..................................................................10
BAB III......................................................................................................................................................12
ISI..............................................................................................................................................................12
3.1 IMPLEMENTASI BUSINESS PLAN PT. STARBUCKS INDONESIA TBK...........................12
BAB IV......................................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................................18
4.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................18
4.2 SARAN..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perencanaan Usaha biasa disebut dengan Business Plan suatu perusahaan bisnis
dalam segala bidang. Business Plan memiliki makna yaitu sekumpulan cara terkait
langkah awal dari suatu perusahaan dalam bidang atau lingkup wirausaha, demi
membentuk kestabilitasan usaha dan menghasilkan usia bisnis yang relative panjang.
Hal ini diharapkan dapat menghindari faktor – faktor yang dapat menimbulkan resiko
dan ketidakstabilan suatu perusahaan bisnis dalam menjalankan usaha bisnis tersebut.

Seiring berjalannya waktu dengan perkembangan teknologi informatika yang terus


berkembang, Perencanaan Bisnis sudah menjadi faktor krusial atau faktor penting
dalam suatu perusahaan bisnis yang berkembang dimasyarakat. Dimana, Perencanaan
Bisnis harus dibuat dikarenakan merupakan komponen utama dari suatu kegiatan
bisnis, sehingga resiko perusahaan bisnis kedepannya yang akan dihadapi, sehingga
dapat dicegah lebih awal dengan adanya hal tersebut.

Business Plan sejatinya harus disusun sebelum bisnis tersebut


berjalan.Perencanaan Bisnis meliputi banyak aspek penting didalamnya termasuk
dengan 5W1H, SWOT, Budgetting Planner, Strategi Marketting Plan, dan lain lain.
Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa perencanaan bisnis merupakan komponen
tetap secara tepat sebagai langkah pengendali operasional perusahaan dan dapat
menjaga komitmen perusahaan sehingga tidak menyimpang dari target perusahaan
yang sudah di tentukan secara pasti. Sehingga jika perusahaan membutuhkan investor
untuk perusahaannya, dapat memahami dan tertarik untuk bergabung didalam
organisasi perusahaan bisnis tersebut dengan yakin.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam membuka suatu usaha atau bisnis, perusahaan harus memiliki startegi
dan komponen yang difokuskan untuk dijadikan pedoman dalam operasional dan
pertumbuhan bisnis tersebut. Namun, pada kenyataannya masih banyak
ketidaksadaran para pelaku bisnis untuk membuat dan menyusun tatanan perencanaan
bisnis yang akan berkembang di masyarakat. Yang menjadi fokus dalam rumusan
masalah makalah kami kali ini terkait judul di atas adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Bisnis dalam lingkup Studi Kelayakan
Bisnis?
2. Apa fungsi dan tujuan perencanaan bisnis bagi para pelaku bisnis yang
berkembang di masyarakat?
3. Kapan dan Mengapa Perencanaan Bisnis harus disusun dan dibentuk
semaksimal mungkin demi menanggulangi resiko bisnis dikemudian hari?
4. Bagaimana implementasi Perencanaan Bisnis dapat berhasil pada PT.Starbucks
Indonesia Tbk hingga saat ini?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui pentingnya perencanaan dalam studi kelayakan bisnis.
2. Mengetahui tujuan dan fungsi dari perencanaan bisnis.
3. Mengetahui konsep perencanaan bisnis dari PT Starbucks Indonesia Tbk.

1.4 Manfaat masalah


1. Memahami pentingnya perencanaan dalam studi kelayakan bisnis
2. Memahami tujuan dan fungsi dari perencanaan bisnis
3. Memahami konsep perencanaan bisnis dari PT Starbucks Indonesia Tbk
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Perencanaan Bisnis

Perencanaan bisnis adalah beberapa hal penting yang wajib Anda persiapkan
sebelum Anda mendirikan usaha atau perusahaan. Pada perencanaan bisnis, biasanya
terdapat beberapa komponen penting yang harus dituangkan, seperti konsep,
pemasaran, keuangan, dan berbagai komponen lainnya.

Perencanaan bisnis (Business plan) menurut Hisrich,Peter, 1995 (Alma, 2004)


merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan
semua unsur-unsur yang relevan baik internal, maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai sewaktu usaha. Business plan merupakan alat yang sangat
penting bagi pengusaha untuk mengambil keputusan dan kebijakan untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Isinya
mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk,
sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi
pasar dari perusahan. Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca
perusahaan, proyeksi aliran kas untuk dua tahun yang akan datang. Hal itu menyangkut
strategi tujuan perusahaan yang hendak di capai.

2.2 Tujuan Perencanaan Bisnis

1. Sarana Komunikasi dengan Pihak Lain

Dalam sebuah perbisnisan tentu akan muncul para investor, kemudian distributor dan
pihak lain dari luar yang akan berperan dalam pengembangan bisnis. Nah, mereka
hanya akan memilih para pebisnis yang serius dengan bisnisnya dan memiliki tujuan
dari perencanaan bisnis yang jelas. Serius di sini berarti mampu memprediksi langkah
bisnis yang dikembangkan di masa depan. Anda akan tertolong dengan perencanaan
bisnis. Kenapa? Karena salah satu keseriusan Anda akan terlihat dari program yangs
sudah dirancang dengan baik dan tegas.
2. Mengetahui Estimasi Modal

Modal selalu diikut campur dalam sebuah bisnis. Modal yang besar identik dengan
bisnis yang besar pula, begitupun sebaliknya. Modal adalah salah satu faktor internal
yang harus dimiliki oleh para pebisnis untuk merealisasikan gagasan. Modal tersebut
akan terekam dengan baik dan jelas, ketika Anda memutuskan untuk membuat
perencanaan bisnis. Dari sinilah nantinya Anda akan mengetahui seberapa besar
keuntungan yang diperoleh.

3. Mempermudah Pengawasan

Tujuan lain yang bisa Anda temui adalah adanya kemudahan dalam melakukan
pengawasan. Kenapa pengawasan perlu? Karena apapun bisa terjadi dengan bisnis
yang masih Anda jalankan. Sesuatu itu bisa buruk dan bisa baik. Yang kemudian
menjadi perhatian adalah pengawasan terhadap hal buruk, karena bagaimanapun
sebuah bisnis adalah usaha kolektif antar elemen produsen. Jangan menunggu rugi,
baru kita mau melakukan pengawasan. Semakin dini, Anda menanggulangi kesalahan
dalam bisnis, maka akan kecil kerugian yang akan Anda terima.

2.3 Manfaat Perencanaan Bisnis

1. Membantu Mendapatkan Modal

Dengan desain perencanaan bisnis yang matang dan tepat, Anda bisa mendatangkan
investor yang tepat untuk mendukung bisnis atau usaha Anda dengan cara meyakinkan
mereka dan membuat mereka yakin untuk menanamkan modal mereka pada bisnis
yang Anda kelola.

2. Membantu Mengelola Pertumbuhan Usaha

Setelah bisnis atau usaha Anda berkembang, maka secara otomatis anggaran atau
biaya tahunan Anda akan berubah karena menyesuaikan jumlah karyawan, target
keuangan yang akan dicapai, hingga jumlah klien. Dengan adanya rencana bisnis,
maka akan membantu Anda dalam melakukan pemantauan serta penilaian tentang
bagaimana perusahaan Anda berkembang dan terus bertumbuh ke depannya.

3. Memantau serta Menentukan Tujuan

Manfaat lain dari membuat rencana bisnis adalah memudahkan Anda dalam
menentukan serta memantau tujuan perusahaan sekaligus melakukan analisa dan
memberikan solusi dari berbagai masalah yang terjadi.

4. Menentukan Strategi Pemasaran

Hal lain yang memberikan manfaat dari adanya rencana bisnis atau business plan
adalah Anda dapat menentukan cara atau strategi pemasaran yang tepat agar tujuan
bisnis Anda tercapai.

5. Pengelolaan Karyawan

Dengan rencana bisnis, maka manfaat lain yang bisa didapatkan adalah Anda dapat
melakukan pengelolaan karyawan dengan mudah yang dapat membantu Anda untuk
meningkatkan dan mengembangkan bisnis yang Anda kelola sehingga bisa sukses dan
mencapai tujuan.

2.4 Elemen Perencanaan Bisnis

Adapun beberapa elemen penting terkait perencanaan bisnis dalam suatu perusahaan,
yaitu:

1. Ringkasan eksekutif: Terkait visi misi perusahaab yang menjadi tujuan nya tersebut,
sehingga terdapat segala bentuk informasi terkait struktur perusahaan dari Top Level
Manager hingga Lower Managerial perusahaan tersebut.

2. Produk dan layanan: Perusahaan akan menjabarkan terkait product and services


yang ditawarkan kepada konsumen, sehingga dapat menentukan harga, masa pakai
produk, hingga manfaat produk dan jasa yang akan didapatkan oleh konsumen. Faktor-
faktor lain yang bisa dimasukan ke bagian ini adalah proses produksi dan manufaktur,
hak paten yang dimiliki perusahaan.

3. Analisa pasar: Perusahaan akan menjabarkan bagaimana persaingan perusahaan


tersebut dengan yang lain, sehingga dapat mengetahui dan dapat menganalisa tertkait
kelebihan dan kekurangan perusahaan lain, untuk dijadikan competitor.

4. Strategi pemasaran: Perusahaan akan menarik minat dan akan mempertahankan


regular cutomer terhadap perusahaannya. Disisi lain diharapkan dapat menentukan
cara dalam menjangkau market konsumen.

5. Perencanaan keuangan: Perencanaan Keuangan meliputi Keuangan perusahaan,


Laporan keuangan per periode, neraca, dan informasi keuangan investment, dll.

6. Anggaran: Setelah membentuk perrencanaan keuangan, selanjutnya biasanya


perusahaan akan membentuk alokasi penganggaran perusahaan. Dimana, hal ini
meliputi segala aspek didalam pertumbuhan dan perkembangan perusahaan tersebut,
yaitu kepegawaian, pengembangan, produksi, pemasaran, dan pengeluaran lain dan
apa pun yang terkait dengan bisnis.

2.4 Bentuk atau Tipe Perencanaan Bisnis

Adapun beberapa bentuk dan tipe terkait perencaan bisnis yaitu:

1. Operational: Salah satu bentuk atau jenis perencanaan bisnis yang akan
menjabarkan secara rinci terkait bagaimana cara membentuk dan
menjalankan perencanaan strategi operational perusahaan sehingga dapat
menghasilkan kegiatan operational yang maksimal dikemudian hari / “How
to Build the Best Operational Business”.
Contoh: SOP (Standar Operasional Prosedur) dari setiap perusahaan.
2. Strategyc: Salah satu jenis perencanaan bisnis yang terkait pembentukan
langkah – langkah strategis yang disusun secara maksimal demi mencapai
tujuan bisnis. Berdasarkan jenis perencanaan bisnis ini, perusahaan dapat
menentukan keputusan untuk strategi dalam longterm impact untuk
perusahaan. Hal ini meliputi Value Perusahaan, Visi – Misi Perusahaan,
Target Market Perusahaan, etc.
Contoh: Strategy Marketing Mix PT. Starbucks Indonesia dalam mencapai
target Financial Perusahaan dan menguasai Target Market Perusahaan
berdasarkan Visi dan Misi perusahaan.
3. Taktis: Salah satu jenis perencanaan bisnis terkait Problem Solving
Perusahaan dalam jangka waktu pendek dan lebih bersifat tentative. Dan
dapat dijadikan pedoman untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu yang
lebih pendek.
Contoh: Strategy SWOT PT. Starbucks Indonesia dalam mencapai target
Financial Perusahaan dan menguasai Target Market Perusahaan
berdasarkan Visi dan Misi perusahaan.
4. Longterm Business Plan: untuk rencana usaha untuk jangka waktu yang
lebih dari 1 tahun, untuk memproyeksikan keberhasilan dari sebuah
perusahaan dalam skala lebih besar, seperti “Go international”, atau
mencapai IPO.
Contoh: PT. Teguk perusahaan fnb di Indonesia yang telah berhasil
mengimplementasikan strategi ini dengan cara Expansi Go International
berhasil membuka salah satu kedai di New York City.

2.5 Komponen Penting dalam Perencanaan Bisnis

1.Visi Misi Perusahaan: Mencantumkan identitas perusahaan sehingga


investor mengetahui perusahaan berbadan hukum yang sah. Hal ini berkaitan
dengan ke akuratan dan credibility perusahaan.
2. Gambaran Umum Bisnis Perusahaan: Meliputi jenis produk, bidang industri,
orientasi, dan value yang terdapat didalam perusahaan bisnis tersebut.
3. Target Market: Meliputi strategi perusahaan dalam mencapai tujuan dan
meyakinkan investor dalam melakukan investment dengan perusahaan bisnis
tersebut.
4. Detail Product: nama produk, komposisi, harga, dan deskripsi produk.
Sebagai salah satu bukti keaslian produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan
bisnis tersebut.
5. Strategi Marketing: Demi mencapai tujuan dan menghasilkan omzet yang
maksimal bagi perusahaan.
6. Operational Budgeting Planner: Salah satu komponen yang paling penting
sebagai modal usaha, sehingga budgeting ini harus dibentuk dan disusun
semaksimal dan serinci mungkin.
7. Break Even Point (BEP) Counting: Perencanaan “Balik Modal” perusahaan
bisnis, sehingga pembisnis dapat menghasilkan perusahaan yang memiliki
omzet laba yang maksimal.
8. Profitabilitas: Sehingga dapat menyusun rencana untuk menghasilkan
keuntungan sebesar besarnya.
9. Analycis Competitors Strategic: untuk memenangkan kompetisi dengan
kompetitor bisnis.
BAB III
ISI

3.1 IMPLEMENTASI BUSINESS PLAN PT. STARBUCKS INDONESIA TBK

Berdasarkan pembahasan materi tersebut, terdapat studi kasus terkait


business plan Perusahaan di Indonesia. Kami akan mengambil salah satu
contoh perusahaan yang mengimplementasikan business plan perusahaannya
secara maksimal dan masih bertahan hingga saat ini. Perusahaan tersebut
yaitu PT. Starbucks Indonesia Tbk. Berikut Rincian Studi Kasus beberapa
faktor didalam Business Plan PT. Starbucks Indonesia yang diangkat oleh
penyusun makalah ini:

Business Plan Canva Model PT. Starbucks Indonesia:


1. Key Partnerships: Starbucks Coffee bekerja sama dengan beberapa pihak
seperti supplier dan investor untuk menjalankan operasionalnya dengan
baik. Tak hanya itu, Starbucks Coffee juga menjalin kerjasama dengan
beberapa brand lain seperti LINE dan Telkomsel. Biasanya, Starbucks
Coffee menawarkan diskon produk minuman dan makanan bagi pengguna
LINE dan Telkomsel. Hal ini tentu saja menguntungkan pihak Starbucks
Coffee karena dengan adanya penawaran tersebut dapat menarik banyak
pelanggan. Tak hanya bagi Starbucks Coffee, namun juga bagi perusahaan
LINE dan Telkomsel.
2. Key Activities: Key Activities merupakan kegiatan utama operasional
perusahaan. Untuk Starbucks Coffee sendiri, key activitiesnya dapat berupa
proses penggilingan kopi, proses pembuatan kopi, kegiatan R&D, dan
kegiatan promosi per harinya. Semua kegiatan tersebut dilakukan di
seluruh Starbucks Coffee yang tersebar di seluruh dunia.
3. Value Propositions:
a. Starbucks menyediakan berbagai macam menu minuman dan makanan
yang berbeda dengan coffee shop lain.
b. Menggunakan bahan baku premium sehingga produk yang dihasilkan
memiliki rasa yang unik.
c. Starbucks menyediakan tempat yang nyaman dengan fasilitas umum
seperti wifi dan stop kontak yang bisa digunakan oleh siapapun yang
berkunjung.
d. Starbucks memiliki kualitas hospitality atau pelayanan yang baik.
4. Customer Relationships:
a. Starbucks melakukan engagement dengan customer melalui
membership card. Membership card tersebut memberikan benefit
kepada seluruh customer yang terdaftar seperti diskon produk dan poin.
b. Starbucks juga menerima komplain, kritik, dan saran dari customer
melalui official LINE.
c. Penggunaan tema baru dalam akun sosial media Starbucks.
5. Customer Segments:
a. Para penikmat kopi beverage kelas menengah atas.
b. Laki-laki dan perempuan usia 20-50 tahun.
c. Pekerja kantoran dan tinggal di perkotaan yang umumnya sudah
memiliki penghasilan sendiri.
6. Key Resources:
a. Fisik: Kendaraan untuk distribusi bahan baku, kantor operasional pusat,
outlet.
b. Intelektual: Hak paten, perjanjian dengan investor dan partner, kontrak
kerja, dan sebagainya.
c. Manusia: Terdiri dari SDM yang bekerja di kantor pusat dan outlet-outlet
yang tersebar di seluruh dunia.
7. Channels:
a. Starbucks memiliki gudang sendiri untuk menyimpan bahan baku dan
alat-alat produksi.
b. Adanya aplikasi online yang tersedia di App Store bagi pengguna IOS
dan Google Play Store bagi pengguna android sehingga bisa digunakan
oleh siapapun dan dimanapun.
c. Starbucks juga memiliki website sendiri untuk memberikan informasi
kepada customer seperti informasi tentang produk varian baru, diskon,
dan lain-lain.
d. Kerjasama dengan berbagai investor dan partner di seluruh dunia untuk
memperluas pasar.
8. Cost Structure:
a. Fixed Costs: Pembayaran pajak properti, bangunan, dan kendaraan;
pembayaran gaji karyawan setiap bulan; pembayaran tagihan listrik, air,
dan wifi.
b. Variable Costs: Biaya bahan baku pembuatan produk, komisi
penjualan, dan biaya tenaga kerja langsung.
9. Revenue Streams: Penjualan produk, Cabang baru, Lisensi seperti hak
cipta, hak paten, dan franchise.

Adapun business plan berdasarkan strategi taktis S.W.O.T terhadap


PT.Starbucks Indonesia, sehingga dapat diimplementasikan secara maksimal.
Berikut strategi dan analisis S.W.O.T business plan PT.Starbucks
Indonesia :
Berikut merupakan penjelasan terkait business plan S.W.O.T terkait strategi
marketing perusahaan PT. Starbucks Indonesia Tbk, yaitu:

S  Strenght

1. Strongest Global Brand International: Starbucks telah menjadi brand global


khususnya kopi ini terbukti dengan telah memiliki toko di lebih dari 3 negara
di dunia.
2. Highest Quality of the Beans Product: produk yang disajikan oleh Starbucks
telah diakui banyak kalangan memiliki kualitas yang baik.
3. Reguler Costumers atau Loyalitas konsumennya: Starbucks sangat baik
dalam melakukan hubungan dengan para konsumernya, terbukti dengan
melakukan berbagai loyalty program seperti Starbucks card.
4. Investment with Starbucks: Mereka adalah aset utama dan mereka
dibekalkan dengan faedah-faedah yang besar seperti pilihan saham.
5. Kedai Starbucks khas rumah rumah kopi (Italia, canggih dengan nuansa
music, interior desain dan karya seni Outlet diposisikan dilokasi jalan tinggi,
mall, dalam area bisnis lain seperti bangunan kantor, wifi layanan internet di
seluruh starbuks ritel.

W  Weakness

1. Highest Cost of their Product: harga menjadi salah satu factor yang menjadi
kelemahan starbucks, dimana produk yang dijual masih terlalu mahal bagi
beberapa kalangan khususnya kalangan menengah kebawah.
2. Terlalu bergantung kepada pasaran di Amerika Syarikat (AS). selaras dengan
pengurangan jualan sendiri daripada pasaran AS dengan 8078 kedai-kedai.
3. Karena kesempurnaan atas pelayanan karyawan, beberapa keluhan karyawan
tentang manajemen yang mendorong mereka untuk selalu menjadi sempurna.
Itulah sebabnya mereka membuat starbucks serikat pekerja.
4. Starbucks dianggap Amerika Global yang mengeluarkan biaya sentimental bagi
pelanggan di beberapa negara.

O  Opportunity

1. The Newest Product by Seasoning in every states: kesempatan untuk


membuat produk baru, sehingga dapat tetap menarik para konsumennya.
2. Membuka pasar di negara baru: Dengan membuka toko baru di negara
baru di negara baru memungkinkan starbucks untuk menambah
keuntungan dan membuat brand starbucks sendiri lebih dikenal lagi.
3. Produk mereka yang beragam dan tidak hanya di kopi.
4. Tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi dan pasar terutama perkotaan
memudahkan starbucks memperluas bisnis mereka.

T  Threat

1. Perubahan pada gaya hidup pelanggan: gaya hidup yang lebih sehat
memungkinkan terjadinya ancaman terhadap produk-produk yang
ditawarkan oleh starbucks.
2. Kondisi krisis keuangan global yang membuat masyarakat cenderung untuk
tidak menghabiskan terlalu banyak uang.
3. Ancaman produk pengganti termasuk barang-barang minuman lain seperti
cola, teh atau jus yang dijual di ritel.
4. Pendapatan rendah di suatu negara membuat sulit bagi Starbucks untuk
menembus pasar yang lebih segmentasi.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Seperti yang dijelaskan diatas bahwa Starbuck Cafe tidak hanya menjual
minuman kopi tetapi sebuah experience dalam menikmati minuman kopi.
Starbucks Coffee bekerja sama dengan beberapa pihak seperti supplier dan
investor untuk menjalankan operasionalnya dengan baik. Tak hanya itu, Starbucks
Coffee juga menjalin kerjasama dengan beberapa brand lain seperti LINE dan
Telkomsel. Biasanya, Starbucks Coffee menawarkan diskon produk minuman dan
makanan bagi pengguna LINE dan Telkomsel. Hal ini tentu saja menguntungkan
pihak Starbucks Coffee karena dengan adanya penawaran tersebut dapat menarik
banyak pelanggan. Tak hanya bagi Starbucks Coffee, namun juga bagi
perusahaan LINE dan Telkomsel. Starbuck menyediakan berbagai macam menu
makanan dan minuman yang berbeda dengan coffe shop lain dan berbahan baku
premium sehingga memiliki rasa yang unik.

4.2 SARAN

Melihat adanya peningkatan pesaing lokal dari segi biaya dan kualitas produk
dapat mengancam masa depan Starbucks Corporation. Jika tidak dilakukan perubahan
kecil bisa menyebabkan bahaya bagi bisnis kopi Starbucks. Untuk itu, penting bagi
Starbucks mencermati pasar pesaing khususnya pendatang bisnis kedai kopi lain. Bisa
saja pendatang toko kopi juga mengupayakan pelayanan, kualitas, serta pengalaman
terbaik bagi konsumennya. Akan lebih baik bagi Starbucks untuk memikirkan cara untuk
menetapkan biaya yang kompetitif sembari menyediakan produk yang berkualitas.
Meski sedikit unggul di bidang pemasaran dan citra merek yang kuat, Starbucks tetap
harus peduli terhadap ancaman bahwa mereka bisa saja dikalahkan oleh pesaing.
DAFTAR PUSTAKA

https://oakbusinessconsultant.com/product/starbucks-business-plan/

https://www.academia.edu/37436394/Rencana_Usaha_dan_Studi_Kelayakan_Usaha

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/3498/Perencanaan
%20Bisnis_P2.pdf#

https://journal.uny.ac.id/index.php/jep/article/view/590

Link Youtube : https://youtu.be/Or8vTdbivsc

Anda mungkin juga menyukai