NIM : 221511068
Kelas :C
Laporan Baca 8
Diantara 21 surat dalam perjanjian baru ada tujuh yang umumnya disebut sebagai
surat ini tidak dibuat melalui para penerima yang dialamatkan atau orang yang
Nama katolik dikenakan di surat-surat ini pada tahap awal, eusebius berbicara
tentang apa yang disebut “surat-surat katolik” dan dengan demikian diperjelas
bahwaia hanyalah menggunakan nama yang sudah biasa.kata katolik disini tidaklah
melainkan umum, dengan kata lain dialamatkan kepada semua orang Kristen.
Surat-surat gereja ini semua di tulis lebih kemudian daripada surat-surat lain dalam
perjanjian baru. Khususnya dari surat-surat paulus pada daftar permulaan dari surat
paulus pada daftar permulan dari kitab-kitab kanonis kebanyakan kita menemukan
urutan-urutan berikut kitab-kitab injil; kitsah para rasul , surat-surat katolik biasanya
yakobus ditempatkan pertama, surat-surat paulus wahyu, jelas hal ini di maksudkan
untuk menekankan bahwa para rasuli permulaan muncul lebih dahulu dari paulus
paling tidak secara kronologis, dan mungkin juga dalam statusnya. Namun hal ini
dampak aneh bahwa “para rasul permulaan” harus menulis “kepada gereja
tertentudan kemudian surat umum atau ensiklik (surat edaran) yang ditujukan
kepada semua. Hal ini pun selaras dengan pengamatan-pengamatan yang kita
lakukan sebelumnya, hingga akibatnya bertentangan dengan surat-surat paulus
dan memang dalam kenyataanya ada sejumlah hal yang memmuat kita dapat
melangkah begitu jauh hingga kita dapat melihat bagaimana surat khusus itu
“epistle”. Dapat di tafsirkan ungkapan kedua belas suku di rantauan dalam tiga cara
dapat mengacu kepada orang-orang yahudi yang hidup diluar palestina (setela 70
atau 135 M, dan itu berarti keseluruhan umat yahudi) tetapi penjelasan ini di
gugurkan oleh kenyataan bahwa yakobus bukkanlah sebuah dokumen pekabar injil.
Kristen yahudi yang hidup di perantauan atau kepada semua orang Kristen. Yang di
bayangkan sebagai “Israel yang benar” namun apapun jawabannya ‘alamat’ ini aneh
bagi sebuah naskah Kristen. Kesulitan itu hilang dengan sendirinya jika kita
munkin berasal dari sumber itu sendiri. Dalam sebuah tulisan yahudi mengenai para
nenek moyang, penyambutan kedua belas suku mungkin saja memiliki makna yang
jelas, tetapi bila seorang penyuting Kristen mengambil alih ungkapan itu seperti yang
menafsirkan kedua belas dalam perantauan itu untuk mewakili gereja yang hidup
dalam penyebaran lebih dalam arti teologis dari pada arti geografi, seperti halnya
dalam 1 petrus 1:1 dalam hal ini alamatnya jelaslah kepada ‘katolik’ (am) yaitu
Kenyataan yang mengejutkan ialah bahwa yeus kristus hanya muncul dua kali
dalam keseluruhan dokumen ini dan bahwa nama itu dapat di singkirkan dengan
relative mudah dalm konteksnya dan tanpa menyebabkan gangguan apa pun, malah
hal itu dapat menghandar suatu tautology tertentu. Hal ini telah membawa dukaan
bahwa apa yang mulanya merupakan tulisan non Kristen telah kemudian
dikristenkan dengan menyisipkan nama yesus keseluruan dokumen ini malah tidak
mengandung gagasan yang khas Kristen, hanya dapat dipahami bila di bandingkan
dengan latar belakang teologi paulus dan ketika paurosia di sebutkan konteksnya
ketimbang kedatangan yesus kristus yang merupakan hal yang amat mengherankan
dalam suatu dokumen Kristen karena itu tampaknya paling tidak ada alasan untuk
menduga bahwa didalmnnya terdapat suatu sumber pra-kristen. Ada pula catata
memberikan suatu tafsiran alegoris bagi nama-nama putra yakub melalui suatu
Atau kedua belas nenek moyang conto-contoh yang diusulkan menegaskan bahwa
kebijaksaan surgawi dan duniawi adalah kiasan kepada le dan rahel dan yehuda
adalah kurios tes doxes (tuhan yang mulia) dan ruben adalah sang apaeche (sebuah
sulung) namun harus di akui bahwa kesejajaran ini tajk dapat di telusuri dengan
pasti, dan akan amat sulit ntuk merekonstruksikan sumberkan dengan suatu
ketepatan, sebaliknya usul-usul itu begitu mengejutkan hingga paling tidak kita harus