Anda di halaman 1dari 3

Pengertian HPP

Harga Pokok Penjualan adalah harga beli (perolehan) dari barang yang dijual. HPP
mengacu pada biaya untuk memproduksi barang yang dijual oleh perusahaan. Jumlah ini
termasuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja yang langsung digunakan untuk
membuat barang tersebut.

Dalam laman Investopedia dijelaskan bahwa HPP dipotong dari pendapatan (penjualan)
untuk menghitung laba kotor dan margin kotor. HPP menjadi biaya untuk memperoleh atau
membuat produk yang dijual perusahaan selama suatu periode.

Misalnya, HPP perusahaan pembuat mobil harus mencakup biaya bahan untuk suku cadang
yang digunakan untuk membuat mobil, ditambah biaya tenaga kerja yang digunakan untuk
merakit mobil. Biaya pengiriman mobil ke dealer dan biaya tenaga kerja yang digunakan
untuk menjual mobil akan dikecualikan.

Sama halnya dengan dunia kuliner, dijelaskan pada buku Business Plan Usaha Kuliner
Skala UMKM oleh Wulan Ayodya. HPP merupakan modal pokok yang dikeluarkan untuk
membuat produk dan jasa dalam sebuah ukuran. Manfaat dari perhitungan HPP sudah jelas
untuk mengetahui secara akurat berapa modal yang dikeluarkan.

Fungsi HPP yakni agar penjual dapat mengetahui berapa harga pokok dan berapa harga
barang agar mendapatkan keuntungan.

Komponen Biaya dalam Perhitungan HPP


HPP merupakan perhitungan untuk melihat keuangan suatu perusahaan. Terdapat beberapa
komponen yang dapat digunakan untuk menghitung total HPP. Komponen tersebut
berkaitan dengan proses produksi dan jual beli produk. Berikut ketiga komponennya:

1. Persediaan Awal
Persediaan barang menjadi komponen untuk menghitung HPP. Perusahaan harus
menghitung persediaan awal barang sebelum menghitung HPP perusahaan. Persediaan
awal barang juga menghitung bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi.

2. Pembelian Stok
Komponen dalam perhitungan HPP lainnya adalah pembelian stok barang dagangan.
Fungsinya untuk memastikan stok aman, dengan mengurangi biaya pembelian bila
perusahaan mendapatkan diskon, retur, hingga biaya transportasi saat membeli barang.

3. Persediaan Akhir
Persediaan akhir barang dagangan menjadi komponen dalam HPP. Biasanya, sebuah
perusahaan memiliki data pada akhir tahun untuk persediaan barang yang tersisa. Sehingga
mampu mengurangi stok barang siap untuk dijual. Sisa barang ini dapat dimanfaatkan pada
proses produksi periode selanjutnya.

Rumus Menghitung HPP


HPP dihitung dengan menjumlahkan biaya-biaya yang diperlukan untuk menghasilkan
pendapatan perusahaan. HPP hanya berdasar biaya yang dibutuhkan, seperti biaya
persediaan atau tenaga kerja perusahaan yang dapat dikaitkan dengan penjualan tertentu.
Biaya tetap seperti gaji manajerial, sewa, dan utilitas tidak termasuk dalam HPP.

Rumus dan Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)


(Biaya Persediaan Awal + Biaya Pembuatan Inventaris Baru) : (Pembelian Bersih -
Persediaan Akhir) = HPP

Contoh Perhitungan HPP


Berikut ini contoh perhitungan HPP dikutip dari jurnal Akuntansi Perhitungan Harga Pokok
Penjualan dengan Metode Pesanan untuk Menentukan Harga Jual oleh Indria Widyastuti
dan Dewi Mita.

1. Perhitungan harga pokok penjualan Januari 2017

Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Januari maka PT. Seoul
Precision Metal melakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Perhitungan Total Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku = Rp 9.367.178,10


Biaya Tenaga Kerja = Rp 460.775,00
Biaya Overhead = Rp 393.118,12
(semua dijumlahkan)

Total Biaya Produksi= Rp 10.221.071,22

b. Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya Produksi)


= Rp 10.221.071,22 + (10% x Rp 10.221.071,22)
= Rp 10.221.071,22 + Rp 1.022.107,12
= Rp 11.243.178,34

2. Perhitungan harga pokok penjualan Februari 2017

Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Februari dari PT. LG
Indonesia sebanyak 10.137 pcs screw AGG75620701 yang akan yang dikirim ke PT.LG
Indonesia secara bertahap pada tanggal yang sudah ditentukan sesuai dengan permintaan
dari bagian purchasing pihak pelanggan, maka PT. Seoul Precision Metal melakukan
perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:

a. Perhitungan Total Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku = Rp 2.713.448,03


Biaya Tenaga Kerja = Rp 133.784,07
Biaya Overhead = Rp 113.889,28
(semua dijumlahkan)

Total Biaya Produksi= Rp. 2.961.121,38

b. Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya Produksi)


= Rp 2.961.121,38 + (10% x Rp 2.961.121,38)
= Rp 2.961.121,28 + Rp 296.112,14
= Rp 3.257.233,42

3. Perhitungan harga pokok penjualan bulan Maret 2017

Untuk menghitung harga pokok penjualan untuk pesanan bulan Maret 2017 sebanyak
12.000 pcs screw AGG75620701, maka PT. Seoul Precision Metal melakukan perhitungan
harga pokok penjualan sebagai berikut:

a. Perhitungan Total Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku = Rp 3.177.902,52


Biaya Tenaga Kerja = Rp 148.575,60
Biaya Overhead = Rp 133.059,12
(semua dijumlahkan)

Total Biaya Produksi= Rp 3.459.537,24

b. Perhitungan Harga Pokok Penjualan:

HPP = Total Biaya Produksi + (10% x Total Biaya


Produksi)
= Rp 3.459.537,24 + (10% x Rp 3.459.537,24)
= Rp 3.459.537,24 + Rp 345.953,72
= Rp 3.805.490,96

Anda mungkin juga menyukai