Seismik

Tomografi Seismik
Nature
(1997)

Science (1996)
SEISMIC TOMOGRAPHY:
a powerful tool to produce 3D
images of the Earth’s
structure
REFERENSI

1. Iyer H. M. and Hirahara, K. (Ed.), Seismic Tomography: Theory and Practice,

Chapman & Hall, London, 1993.
2. Nolet, G. (Ed.), Seismic Tomography with applications in global seismology and
exploration geophysics, D. Reidel Publishing Company, Dordrecht, 1987.
3. Press, W. H. et al., Numerical Recipes, Cambridge University Press, Cambridge,
1992.
4. Stewart, R.R., Exploration Seismic Tomography: Fundamentals. S. N. Domenico,
Series Editor, Course Note Series, Vol. 3, An SEG Continuing Education short
course, SEG, Tulsa, Oklahoma, 1991.
5. Widiyantoro, S., Tomografi Geofisika (Diktat Kuliah GF 435), Departemen Geofisika
dan Meteorologi, FIKTM, ITB, Bandung 2004, dan referensi di dalamnya.
KONSEP DASAR TOMOGRAFI

• Pencitraan tomografi didefenisikan sebagai suatu

rekonstruksi sebuah benda dari observasi besaran fisis
yang merepresentasikan efek dari penjalaran suatu
bentuk radiasi melalui benda yang diamati tersebut.

• Teknik ini telah sangat berhasil dilaksanakan pada

bidang kedokteran, dimana merupakan dasar untuk
Computerized Tomography (CT) Scanning yang
diaplikasikan untuk memperoleh tomogram (slice
picture) dari tubuh manusia dengan resolusi tinggi.
KONSEP DASAR TOMOGRAFI

metoda yang digunakan pada CT scan dalam bidang kedokteran

KONSEP DASAR TOMOGRAFI
MEDIS

Diagram dari diagnosa sinar-X. Perhatikan bahwa struktur 3-D diproyeksikan

kesuatu film 2-D
Prinsip Tomografi di bidang Kedokteran

Parameterisasi Model
I

Io

Io = Intensitas awal f L = ln (I o I ) = ∫ g ( x, y )dl

L
I = Intensitas yang diamati K
f ij = ∑ g k lijk
k =1

Contoh parameterisasi model CT sinar-X 2D dengan menggunakan kotak;

gk adalah harga rata-rata absorbsi di kotak k yang dilewati sinar-X dari
sumber i ke penerima j
KONSEP DASAR TOMOGRAFI
SEISMIK
Sinar seismik mengalami
perlambatan ketika melewati
materi yang panas
KONSEP DASAR TOMOGRAFI
Contoh kasus sederhana :

crosshole tomography
Crosshole
Tomography

Back to step
 Tabel Perbandingan antara inversi seismik dan CT sinar-x

Tomografi sinar-X Inversi data seismik

Ekspresi persamaan

Unknown Number g(l) = koefisien absorbsi s(l) = slowness (1/ V)

Sumber Buatan (artifisial) Artifisial atau alami

KONSEP DASAR TOMOGRAFI
Langkah-langkah utama dalam studi tomografi :
• Data preparation
• Parameterisasi model
• Ray tracing
• Bentuk persamaan matriks tomografi
• Inversi
• Tes resolusi
• Interpretasi
Sistem Persamaan Tomografi
Persamaan Tomografi Seismik
Persamaan tomografi waktu tempuh merupakan
problem non-linier
Persamaan Tomografi Seismik
• Waktu tempuh propagasi gel. Seismik dalam bumi:

Tijobs = t o ,i + ∫ u ( s)ds
Γij ( u )
obs
dengan Tij , t oi dan u(s) masing-masing adalah waktu tempuh gelombang seismik
dari sumber ke-i ke stasiun penerima ke-j, waktu terjadinya gempa bumi yang
sebenarnya (origin time) dan seper kecepatan yang biasa dikenal dengan slowness
yang sebenarnya.

• Waktu tempuh propagasi gelombang seismik pada medium yang diketahui:

Tijcal = t oi* + ∫ (s)ds

*
u
Γij ( u * )

* *
dengan u ( s ), t oi dan Γ(u ) masing-masing adalah slowness dalam model struktur
*

referensi, waktu terjadi gempa bumi dan lintasan sinar gelombang seismik yang
dihitung berdasarkan model struktur referensi.
S : source
R : receiver
ℓkij : ray segment length,
pada blok ke-k dari sumber i ke receiver j
 l111 l 11
2
l 511 l 611
S1 R1 → + + = t11
direct

V1 V2 V5 V6

1 4 5 6 3
l l
12 l12 l l
12 12 12
→ + + + + = t12
refraksi refraksi
S1 R2
V1 V4 V5 V6 V3

l112 l 412 l 712 l 812 l812 l 912 l 612 l 312

→ + + + + + + + = t12
refleksi refleksi
S1 R2
V1 V4 V7 V8 V8 V9 V6 V3
 ⎛ 1V1 ⎞
⎜ ⎟
⎜ 1V2 ⎟
⎜1 ⎟
⎜ V3 ⎟
⎛ l111 2
l 511 l 611 0 ⎞ ⎜ 1V4 ⎟ ⎛ t11 ⎞
direct
l 11 0 0 0 0
⎜ 1 ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ refraksi ⎟
⎜ l 12 0 l 312 l 412 l 512 l 612 0 0 0 ⎟ ⎜ 1V5 ⎟ = ⎜ t12 ⎟
⎜ l1 9 ⎟ 1
⎜ ⎟ ⎜⎜ refleksi ⎟⎟
⎝ 12 0 l 312 l 412 0 l 612 l 712 l 812 l 12 ⎠ V6 ⎝ t12 ⎠
⎜1 ⎟
⎜ V7 ⎟
⎜ 1V ⎟
⎜⎜ 1 8 ⎟⎟
⎝ V9 ⎠
Ax=d
solusi :
x= A A ( T
)
−1 T
A d
Tentukan Persamaan Tomografinya! (Tugas)
Ray tracing
Ray Tracing Sederhana (garis lurus)

1 2
l l
+
11
= t11
11

v1 v 2
l121 l122
+ = t12
v1 v 2

⎛ 1 ⎞
⎛l1
l ⎞⎜ v 1 ⎟ ⎛ t11 ⎞
2
⎜ 11
⎟⎜
11
⎟ = ⎜
⎜ ⎟
⎟
⎜l1 ⎟
2
l ⎠⎜ 1
⎝ 12 12 ⎟ ⎝ t12 ⎠
⎝ v2 ⎠
Ray Tracing

• Untuk membuat matriks Kernel perlu diketahui jejak gelombang seismik

dari sumber (source) ke penerima (receiver) yang biasa dikenal dengan
ray tracing.
• Dalam kasus sederhana 1D, ray tracing 1D dlm koordinat bola dapat
digunakan dengan Hukum Mohorovicic;
v = adb
dengan a dan b masing-masing adalah konstanta, d adalah jarak antara
pusat bumi ke titik R di dalam bumi dan v = kecepatan gelombang
seismik pada titik R tersebut.

• Ray tracing dengan metoda Shooting (Hk. Snellius)

• Ray tracing dengan metoda Bending (Prinsip Fermat)
Ray Tracing dgn Hk. Mohorovicic
RAY TRACING
Metoda Shooting (Hukum Snellius)
S V2
θ1
θ2

R
V1
shooting
Hukum Snellius

sin θ1 V1
= V2
θ1 sin θ2

V1

V2
V1 > V2
θ2
Metoda Bending (Prinsip Fermat)

V2
S

R
V1
bending
RAY TRACING 2D

Ray Tracing Dengan Anomali Negatif Ray Tracing Dengan Anomali Positif
Konsep delay-time
DELAY TIME TOMOGRAPHY

Delay time (residual time) adalah selisih waktu tempuh sinar seismik
observasi dengan waktu tempuh yang dihitung berdasarkan model awal/model
referensi

δt SR = tobs − tcal
tobs diperoleh dari picking seismogram (first arrival)
d SR
tcal diperoleh berdasarkan model awal Vo Æ tcal =
V0
DELAY TIME TOMOGRAPHY

V0+ΔV2=

θ1
θ2
= V0+ΔV1

V1 dan V2 adalah kecepatan blok 1 dan blok 2

V0 adalah model kecepatan awal (velocity reference model )
ΔV adalah deviasi kecepatan terhadap model awal (velocity perturbation )
DELAY TIME TOMOGRAPHY
Persamaan matriks tomografi dengan pendekatan
delay time untuk kasus di atas

⎛l 1
11 l ⎞ ⎛ ΔS1 ⎞ ⎛ δt11 ⎞
2
11
⎜ 1 2 ⎟⎜
⎟ ⎜ ⎟
⎟ = ⎜
⎜ ⎟
⎟
⎜ l 12 l 12 ⎠ ⎝ ΔS 2 ⎠ ⎝ δt12 ⎠
⎝
S adalah slowness Æ S = 1
V
Δs = s obs − s cal = 1 - 1
v + Δv v
v - v - Δv
Δs = 2
v + Δv.v
Hubungan Δv dengan Δs

• Untuk Δv << ;
Δv = - Δs.vo2

• Untuk Δv tidak kecil

Δv = - Δs. vo2/((Δs. vo) + 1)

v = vo + Δv
Pendekatan Non-Linier : Memanfaatkan hasil
inversi linier sebagai model awal (Vo)
Contoh Tomografi secara sederhana:

• Tentukan V1 dan V2 dengan menggunakan metoda tomografi delay time, jika

diketahui besar setiap kotak adalah 1000 m x 1000 m koordinat S1(0, -250), S2
(0, -633), S3(1000, 0) dan R1(2000,-1000). Sedangkan Tobs11=1,509 det;
tobs21=1,447 det dan tobs31= 0.707 det;
Penyelesaian:

Membuat Matriks Kernel;

l1 = (2000 − 0) 2 + (−1000 + 250) 2 = 2136

l2 = (2000 − 0) 2 + (−1000 + 633) 2 = 2033,39
l3 = (2000 − 1000) 2 + (−1000 − 0) 2 = 1000 2

l1 2136
l111 = l112 = = = 1068
2 2
l 2033,39
1
l21 = l212 = 2 = = 1016,7
2 2
1
l31 = 0...dan...l312 = 1414,2

l11 l 21 l31 2136 2033,39 1000 2

+ + + +
t t 21 t 31 1,509 1,447 0,707
Vo = 11 = = 1607
3 3
Menghitung delay time

l11 2136
T11cal = = = 1,329
Diketahui T observasi Vo 1607
l 2033,39
T11 = 1,509 detik T21cal = 21 = = 1,265
T21 = 1,447 detik, dan Vo 1607
T31 = 0707 detik
l 1000 2
T31cal = 31 = = 0,88
Vo 1607
Delay time = T obs – T cal

δt11 = T11obs − T11cal = 1,509 − 1,329 = 0.18

δt 21 = T21obs − T21cal = 1,447 − 1,265 = 0,182
δt 31 = T31obs − T31cal = 0,707 − 0,88 = −0,173
• Persamaan Tomografi delay time adalah
⎛ l111 l112 ⎞ ⎛ Δt11 ⎞
⎜ 1 2 ⎛
⎟ Δs1 ⎞ ⎜ ⎟
⎜ l 21 l 21 ⎟⎜⎜ ⎟⎟ = ⎜ Δt11 ⎟
⎜ l1 2 ⎟⎝
Δs 2 ⎠ ⎜ ⎟
⎝ 31 l 31 ⎠ ⎝ Δt 11 ⎠
⎛ 1068 1068 ⎞ ⎛ 0,18 ⎞
⎜ ⎟⎛ Δs1 ⎞ ⎜ ⎟
⎜1016,7 1016,7 ⎟⎜⎜ ⎟⎟ = ⎜ 0,182 ⎟
⎜ 0 ⎟ ⎝ Δs 2 ⎠ ⎜ ⎟
⎝ 1000 2 ⎠ ⎝ − 0,173 ⎠

• Problem inversi matriks dimana Δv = -Δs.Vo2

Weighting (Pembobotan) dan Damping (Redaman)
WEIGHTING
• Dilakukan jika ukuran blok tidak seragam sehingga
diperlukan weighting (pembobotan). Bobot biasanya
diberikan sebesar luas atau volume dari blok tersebut.

S1 L1 L2

S2 R1

Persamaan matriks tomografi dengan pendekatan delay time

untuk kasus di atas adalah :

⎛ l111 / L1 l 211 / L 2 ⎞ ⎛ ΔS1 ' ⎞ ⎛ δt11 ⎞

⎜ 1 ⎟
⎜ l 21 / L1 l 2 21 / L 2 ⎟ ⎜⎜ ΔS ' ⎟⎟ = ⎜⎜ δt ⎟⎟
⎝ ⎠ ⎝ 2 ⎠ ⎝ 12 ⎠
Dimana :
L1 = Luas blok 1 ; L2 = Luas blok 2
Δs’1 dan Δs’2 adalah Δs yang terbobot

Analisis Dimensi :

(l(meter ))(ΔS (det/ meter )) = (δt (det))

(l / L(meter / meter 2 ))(ΔS (det .meter )) = (δt (det))

Sehingga Δsi = Δs’i / Li

Inversi Tomografi

• Dalam studi tomografi sering dihadapkan pada masalah

terdapatnya blok yang tidak dilewati sinar seismik (under
determined) sehingga diperlukan damping (redaman)
untuk mencari solusi blok yang tidak dilewati sinar
seismik tersebut.
Damping yang biasa dipakai dlm studi tomografi
- damping eksplisit 1) norm damping
2) gradient damping
- damping implisit Î dalam metoda iteratif (LSQR)
Damping eksplisit:

• Damping Normal (norm damping) membiaskan solusi

hasil inversi ke model awal (reference model)
• Damping Gradien (gradient damping) membiaskan
solusi hasil inversi ke suatu model yang smooth
(model rata-rata).
DAMPING

I II

1 2 3

1. Norm damping (Regularisation)

2. Gradient damping (Smoothing)
DAMPING
1. Norm damping

⎛ ΔS 1 ⎞
⎛lI 0 0 ⎞ ⎜ 2 ⎟ ⎛ δt I ⎞
⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ ΔS ⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟
⎝0 0 l II ⎠ ⎜ 3 ⎟ ⎝ δt II ⎠
⎝ ΔS ⎠
A ΔS = δt Dimana :
⎛ A⎞ ⎛ δt ⎞ λ = Konstanta Norm Damping
⎜⎜ ⎟⎟ ΔS = ⎜⎜ ⎟⎟ І = Matriks Identitas
⎝ λI ⎠ ⎝0⎠
⎛lI 0 0⎞ ⎛ δt I ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜0 0 l II ⎟ ⎛ ΔS ⎞ ⎜ δt II ⎟
1
⎜ 2⎟
⎜λ 0 0 ⎜ ΔS ⎟ = ⎜ 0 ⎟
⎟
⎜ ⎟⎜ 3⎟ ⎜ ⎟
⎜0 λ 0 ⎟ ⎝ ΔS ⎠ ⎜ 0 ⎟
⎜0 0 λ ⎟⎠ ⎜ 0 ⎟
⎝ ⎝ ⎠
DAMPING
2. Gradient damping
⎛ ΔS 1 ⎞
⎛lI 0 0 ⎞ ⎜ 2 ⎟ ⎛ δt I ⎞
⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ ΔS ⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟
⎝0 0 l II ⎠ ⎜ 3 ⎟ ⎝ δt II ⎠
⎝ ΔS ⎠
A ΔS = δt Dimana :
⎛ A⎞ ⎛ δt ⎞ γ = Konstanta Gradien Damping
⎜⎜ ⎟⎟ ΔS = ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ γG ⎠
G = Roughening Matriks
⎝0⎠
⎛ lI 0 0 ⎞ ⎛ δt I ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 0 l I ⎟ ⎛ ΔS ⎞ ⎜ δt II ⎟
1
⎜ 2⎟
⎜ γ −γ 0 ⎟ ⎜ ΔS ⎟ = ⎜ 0 ⎟
⎜ ⎟⎜ 3⎟ ⎜ ⎟
⎜ − 1 / 2γ γ − 1 / 2γ ⎟ ⎝ ΔS ⎠ ⎜ 0 ⎟
⎜ 0 −γ γ ⎟⎠ ⎜ 0 ⎟
⎝ ⎝ ⎠
Tentukan persamaan tomografi delay time dengan
mengaplikasikan damping dan weighting! (Tugas)
Terima Kasih
Pers Matriks Tomografi Delay Time

⎛ Δs1 ⎞
⎜ ⎟
⎛ l L115 0 0 0 l L515 0 0 0 l L15 ⎞⎜ Δs 2 ⎟ ⎛ δt L15 ⎞
9
⎜ ⎟⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 l L423 l L5 23 l L623 0 0 0 ⎟ Δs3
⎜ ⎟ ⎜ δt L 23 ⎟
⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 l L424 l L5 24 l L624 0 0 0 ⎟⎜ Δs 4 ⎟ ⎜ δt L 24 ⎟
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 l L425 l L5 25 0 0 l L8 25 l L9 25 ⎟⎜ Δs5 ⎟ = ⎜ δt L 25 ⎟
⎜ 1 ⎟⎜ ⎟ ⎜ δt ⎟
⎜ l B12 0 l B312 l B412 l B512 l B612 0 0 0 ⎟ Δs 6 ⎜ B12 ⎟
⎜ l P1 11 ⎟ ⎜ ⎟
0 0 l P411 0 0 l P711 0 0 ⎜ Δs 7 ⎟ ⎜ δt P11 ⎟
⎜⎜ 1 ⎟⎟⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝ l P12 0 l P312 l P412 0 l P612 0 l P812 0 ⎠ Δs8 ⎝ δt P12 ⎠
⎜⎜ ⎟⎟
⎝ Δs9 ⎠
⎛ l L1 15 0 0 0 l L5 15 0 0 0 l L9 15 ⎞ ⎛ δ t L 15 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 l L4 23 l L5 23 l L6 23 0 0 0 ⎟ ⎜ δ t L 23 ⎟
⎜ 0 0 0 l L4 24 l L5 24 l L6 24 0 0 0 ⎟⎟ ⎜ δt ⎟
⎜ ⎜ L 24 ⎟
⎜ 0 0 0 l L4 25 l L5 25 0 0 l L8 25 l L9 25 ⎟ ⎜ δ t L 25 ⎟
⎜ 1 ⎟ ⎛ Δ s1 ⎞ ⎜ ⎟
⎜ l B 12 0 l B3 12 l B4 12 l B5 12 l B6 12 0 0 0 ⎟⎜ ⎟
⎜ δ t B 12 ⎟
⎜ l P1 11 ⎟ ⎜ Δ s2 ⎟
⎜ 1
0 0 l P4 11 0 0 l P9 11 0 0 ⎜
⎟ Δ s3 ⎟ ⎜ δ t P 11 ⎟
⎜ l P 12 0 l P3 12 l P4 12 0 l P6 12 0 l P8 12 0 ⎟⎜ ⎟ ⎜ δ t P 12 ⎟
⎜ λ ⎟ ⎜ Δ s4 ⎟ ⎜ ⎟
⎜
0 0 0 0 0 0 0 0 ⎜
⎟ Δ s5 ⎟= ⎜ 0 ⎟
⎜ 0 λ 0 0 0 0 0 0 0 ⎟⎜ ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜ 0 ⎟ ⎜ Δ s6 ⎟ ⎜ ⎟
⎜
0 λ 0 0 0 0 0 0 ⎜
⎟ Δ s7 ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜ 0 λ 0 ⎟ ⎜⎜ ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜
0 0 0 0 0 0
⎟ Δ s8 ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 0 λ 0 0 0 0 ⎟ ⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜ 0 ⎟ ⎝ Δ s9 ⎠ ⎜⎜ 0 ⎟
⎟
0 0 0 0 λ 0 0 0
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 0 0 0 λ 0 0 ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜ 0 0 0 0 0 0 0 λ 0 ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜⎜ ⎟⎟ ⎜ ⎟
⎝ 0 0 0 0 0 0 0 0 λ ⎠ ⎝ 0 ⎠
⎛ l L1 15 0 0 0 l L515 0 0 0 l L915 ⎞ ⎛ δ t L 15 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 l L4 23 l L5 23 l L6 23 0 0 0 ⎟ ⎜ δ t L 23 ⎟
⎜ ⎟ ⎜ δt ⎟
⎜ 0 0 0 l L4 24 l L5 24 l L6 24 0 0 0 ⎟ ⎜ L 24 ⎟
⎜ 0 0 0 l L4 25 l L5 25 0 0 l L8 25 l L9 25 ⎟ ⎜ δ t L 25 ⎟
⎜ 1 ⎟ ⎛ Δ s1 ⎞ ⎜ ⎟
⎜ l B 12 0 l B3 12 l B412 l B5 12 l B6 12 0 0 0 ⎜
⎟ Δs ⎟ δ t
⎜ B 12 ⎟
⎜ l P1 11 ⎟ ⎜ ⎟
0 0 l P411 0 0 l P9 11 0 0 ⎜
2
⎟ ⎜ δ t P 11 ⎟
⎜ 1 ⎟ Δs3 ⎜ ⎟
⎜ l P 12 0 l P3 12 l P412 0 l P6 12 0 l P8 12 0 ⎜
⎟ Δs ⎟ δ t
⎜ ⎟ ⎜ P 12 ⎟
⎜ γ − 13 γ 0 − 13 γ − 13 γ 0 0 0 0 ⎟ 4
⎜ 0 ⎟
⎜ ⎜
⎟ Δs5 = ⎜ ⎟
⎜ ⎟ ⎟
⎜ − 15 γ γ − 15 γ − 15 γ − 15 γ − 15 γ 0 0 0 ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜ 0 ⎟ ⎜ Δ s ⎟
− 1
γ γ 0 − 13 γ − 13 γ 0 0 0 ⎜
6
⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜ 3 ⎟ Δs7 ⎜ ⎟
⎜ − 15 γ − γ γ − 15 γ − 15 γ − γ ⎟ ⎜ ⎟
1
0 0 1
0 ⎜ ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜ 1
5 5
⎟ Δ s 8 ⎜ 0 ⎟
⎜− 8γ − γ − 18 γ − 18 γ γ − 18 γ − 18 γ − γ − 18 γ ⎜ ⎟
1 1
8 8 ⎟⎜ Δ s ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 ⎟ ⎝ 9 ⎠
⎜ 0 ⎟
− 1
5 γ − 15 γ 0 − 1
5 γ γ 0 − 1
5 γ − 15 γ
⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ 0 0 0 − 13 γ − 1
3 γ 0 γ − 1
3 γ 0 ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜ 0 0 0 − 15 γ − 1
γ − 15 γ − 15 γ γ − 15 γ ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎜⎜ 5
⎟⎟ ⎜ ⎟
⎝ 0 0 0 0 − 1
3 γ − 13 γ 0 − 13 γ γ ⎠ ⎝ 0 ⎠
Contoh Soal :

Tentukan nilai V1 dan V2 dengan menerapkan tomografi delay time dengan

menggunakan weighting, jika diketahui bahwa :
besar masing-masing blok 1500 m x 1000m dan 500 m x 1000m
t observasi t11 =1.118 det dan t12 =1.398 det

1500 m 500 m R1

1000 m

S2 S1
• Penyelesaian :
l11 = (500 2
)
+ 1000 2 = 1118,033989

l21 = (1500 2
)
+ 1000 2 = 2236,067977

2236,067977
1
l21 = 1500 * ( ) = 1677,050983
2000

2236,067977
l212 = 500 * ( ) = 559,0169944
2000

• L1 = 1500 x 1000 = 1.500.000 m2

• L2 = 500 x 1000 = 500.000 m2
• V1 = 1.599,476379 m/det
• V2 = 1000,030401 m/det
• Vo = 1299,75339 m/det
T cal:
2236,067977
t cal
11 = = 0.86018932
1299,75339
1118,033989
t cal
12 = = 1.72037865
1299,75339
δt11 = t11obs − t11cal = 1,118 − 0.86018932 = 0.257811
δt12 = t obs
12 −t cal
12 = 1.398 - 1.72037865 = -0.32238
⎛ l111 l111 ⎞
⎜ L L2 ⎟⎛⎜ Δs1 ⎞⎟ ⎛ δt11 ⎞
'
⎜ 1 1 ⎟⎜ ' ⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟
⎜⎜ l11 l11 ⎟⎝ Δs 2 ⎠ ⎝ δt12 ⎠
1

⎝ L1 L2 ⎟⎠

⎛ 0 0.002236068 ⎞⎛ Δs1' ⎞ ⎛ 0.25781068 ⎞

⎜⎜ ⎟⎟⎜⎜ ' ⎟⎟ = ⎜⎜ ⎟⎟
⎝ 0.00111803 0.001118034 ⎠⎝ Δs 2 ⎠ ⎝ - 0.3223786 ⎠
Dengan menggunakan inversi LSQR:

Δs1' − 403.6529
Δs1' Δs1 = = = -0.0002691
• = -403.6529 =====Î L1 1500000
Δs 2' 115.2964
Δs 2' Δs 2 = = = 0.00023059
• = 115.2964 ======Î L2 500000

•
− Δsi * V02
Vi = V0 + ΔVi = V0 +
Δsi * V0 + 1
− Δs1 * V02
V1 = V0 + ΔV1 = V0 + = 1998,901
Δs1 * V0 + 1
− Δs 2 * V02
V2 = V0 + ΔV2 = V0 + = 1000,03
Δs 2 * V0 + 1