Anda di halaman 1dari 40

MODUL AJAR

TIP_IR

I. Informasi Umum
A. Identitas Sekolah
1. Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Wadaslintang
2. Nama Guru : Wasono, S.Pd
3. Tahun disusun : 2022
4. Mata Pelajaran : Teknik Instalasi Pendingin
5. Jenjang Sekolah : SMK
6. Kelas : XI
7. Materi Pokok : Instalasi Refrigerasi
8. Alokasi Waktu : 52 JP

B. Kompetensi Awal
Siswa mampu melakukan K3LH

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
2. Gotong royong
3. Kreatif
4. Bernalar kritis
5. Mandiri

D. Sarana dan Prasarana


1. Komputer dan internet
2. Sistem Instalasi Refrigerasi
3. Peralatan tangan

E. Target Peserta Didik


Peserta didik kelas XI TKL

F. Model Pembelajaran
Project Based Learning

II. Komponen Inti


A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menerapkan K3LH pada system instalasi Refrigerasi
2. Siswa mampu menerapkan prinsip dasar system refrigerasi
3. Siswa mampu menginterprestasikan fungsi peralatan dan bahan pada system
refrigerasi
4. Siswa mampu merancang dan menjelaskan gambar system refrigerasi
5. Siswa mampu melakukan prosedur pemasangan system instalasi refrigerasi
6. Siswa mampu melakukan pengoperasian system refrigerasi
7. Siswa mampu melakukan pemeriksaan fungsi dan performansi system refrigerasi

B. Pemahaman Bermakna
Sistem refrigerasi bisa kita lihat dalam beberapa peralatan rumah tangga. Seperti
misalnya AC dalam ruangan. AC tersebut di pasang pada ruang yang tertutup,
sehingga sirkulasi udara dapat diatur dengan baik. Jika AC tersebut mengalami suatu
permasalahan maka ruangan tersebut tidak dapat digunakan dengan nyaman.
C. Pertanyaan Pemantik
Pernahkah kalian memperhatikan bangunan gedung bertingkat dan rumah di daerah
kota besar seperti Jakarta tidak menggunakan AC. Bagaimana kehidupannya.
Seberapa besar kenyamannanya. Bagaimana penghuninya.?

D. Persiapan Pembelajaran
Guru melakukan asesmen diagnostik

E. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Membuka pelajaran dengan salam dan berdoa
2. Memeriksa kehadiran peserta didik,
3. Memberikan assesmen diagnostik non kognitif
4. Mengajukan pertanyaan pemantik
5. Memberikan assesmen diagnostik kognitif
6. Mengkaitkan materi yang akan dipelajari dengan peristiwa yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari
7. Memberikan gambaran manfaat mempelajari materi Instalasi refrigerasi
8. Memberikan motivasi kepada peserta didik tentang kebutuhan instalasi
refrigerasi pada bangunan
9. Menyampaikan ruang lingkup materi pokok dan tujuan pembelajaran
10. Memberikan assesmen formatif
11. Menyampaikan strategi pelaksanaan pembelajaran
12. Menyampaikan teknik penilaian
Kegiatan Inti
Project Based Learning
1. Pertanyaan mendasar
Mengapa gedung tinggi dilengkapi dengan instalasi refriferasi? Siswa
melakukan studi literasi
2. Mendesain perencanaan
Secara berkelompok siswa menyusun perencanaan meliputi:
a) Perencanaan gambar kerja
b) Perencanaan kebutuhan alat dan bahan
c) Perencanaan biaya
d) Perencanaan pengujian
3. Menyusun jadwal
Secara berkelompok siswa menyusun jadwal penyelesaian projek dengan
memperhatikan batas waktu sudah ditentukan, meliputi:
a) Gambar kerja
b) Daftar alat dan bahan
c) Rancangan Anggaran Biaya
d) Form pengujian
e) Pemasangan
f) Pengujian
g) Pelaporan
4. Memonitor keaktifan perkembangan projek
Secara berkelompok siswa menyelesaikan projek sesuai jadwal meliputi:
a) Gambar kerja
b) Daftar alat dan bahan
c) Rancangan Anggaran Biaya
d) Form pengujian
e) Pemasangan
Secara berkelompok siswa mendokumentasikan setiap tahapan dan
mendiskusikan permasalahan yang timbul
5. Menguji hasil
Secara berkelompok siswa melakukan:
a) Pengujian terhadap instalasi refrigerasi sesuai dengan form pengujian yang
sudah dibuat
b) Menarik kesimpulan kelayakan terhadap projek sudah dibuat
c) Mendokumentasikan semua tahapan dan menggabungkannya menjadi
sebuah laporan
6. Evaluasi pengalaman belajar
Secara berkelompok siswa mempresentasikan laporan projek instalasi
refrigerasi yang telah dibuat, kelompok lain menanggapi dan bersama guru
menyimpulkan
Penutup
1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran
2. Meminta siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakannya
3. Memberikan umpan balik kepada siswa tentang perannya dalam proses
pembelajaran
4. Memberikan assesmen sumatif
5. Memberikan Remidial dan Pengayaan
6. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

F. Asesmen
1. Asesmen diagnostik
a. Asesmen diagnostik non-kognitif
b. Asesmen diagnostik kognitif
2. Asesmen formatif
a. Penilaian performa investigasi
3. Asesmen sumatif
b. Tes Tertulis

G. Pengayaan dan Remidial


1. Pengayaan
Memberikan materi tentang instalasi refriferasi yang lain
2. Remidial
Memperkuat materi Instalasi refrigerasi

H. Refleksi Siswa & Guru


1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apa saja kesulitan siswa pada kegiatan pembelajaran?
3. Apakah kesulitan siswa ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
4. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?

III. Lampiran
A. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Asesmen Diagnostik Non Kognitif
Informasi apa saja yang Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
ingin digali?
1. Kondisi kesehatan Bagaimana kabarnya hari ini?
siswa
2. Mengetahui kondisi Bagaimana perasaan kalian hari ini (guru
psikologis/emosi siswa menunjukkan gambar yang mewakili emosi?
3. Mengetahui kesiapan Siapa yang tadi pagi sudah sarapan?
fisik siswa
4. Mengetahui aktivitas Siapa yang tadi malam belajar?
belajar siswa di rumah

Langkah-langkah apa saja Alat bantu apa yang dibutuhkan?


yang akan dilakukan?
1. Melakukan interview ke -
siswa

b. Asesmen Diagnostig Kognitif


Waktu Sebelum Durasi 10 menit
Asesmen pembelajaran Asesmen

Identifikasi Pertanyaan Kemung- Skor Rencana


materi yang kinan Tindak Lanjut
akan diujikan Jawaban
Instalasi Diantara Gedung 100 Melakukan
refrigerasi bangunan Bertingkat pembelajaran
rumah, rumah dengan materi
2 lantai dan instalasi
gedung refrigerasi
pencakar
langit,
manakah
paling banyak
system
refrigerasi?

Langkah-langkah apa saja yang Alat bantu apa yang dibutuhkan?


akan dilakukan?
Memberikan pertanyaan lisan -

2. Asesmen Formatif
Teknik
No Indikator Pencapaian Kompetensi Catatan
Penilaian
1 Pertanyaan mendasar tentang Portofolio Studi literasi
instalasi instalasi refrigerasi instalasi refrigerasi
2 Observasi Lembar observasi
3 Perencanaan gambar kerja Portofolio Lembar kerja GB
4 Perencanaan kebutuhan alat dan Portofolio Lembar kerja AB
bahan
5 Perencanaan biaya Portofolio Lembar kerja RAB
6 Perencanaan pengujian Portofolio Lembar kerja FU
7 Pembuatan checklist penyelesaian Portofolio Lembar kerja CP
pekerjaan
8 Penyusunan jadwal penyelesaian Portofolio Lembar kerja JD
projek
9 Pemasangan Unjuk kerja Produk
10 Pengujian Portofolio Lembar kerja FU
11 Pelaporan Portofolio Lembar kerja BA

1. Studi literasi instalasi refrigerasi


Kegiatan:
Secara berkelompok, siswa didampingi guru mencari berbagai informasi di
berbagai media tentang instalasi refrigerasi?
a) Apa yang dimaksud dengan instalasi refriferasi?
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.

b) Dimana bisa dijumpai instalasi rfrigerasi?


.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.

c) Mengapa instalasi refrigerasi diperlukan?


.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.

d) Kapan instalasi refrigerasi perlu dipasang?


.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.

e) Siapa yang bisa memasang instalasi refrigerasi?


.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.

2. Lembar observasi
Survey lapangan pada bangunan yang terinstalasi refrigerasi

Kelompok :
Nama anggota :
Kelas :
Bangunan :

Tulislah hasil observasimu!


a) Sebutkan ciri-ciri bangunan yang memiliki instalasi refrigerasi!
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
b) Sebutkan bahan apa saja yang terpasang pada instalasi refrigerasi!
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
c) Jenis refrigerasi apa yang terpasang?
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
d) Berapa jumlah system refrigerasi yang terpasang?
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
e) Jenis penghantar apa yang digunakan?
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
f) Berapa ukuran penghantar yang digunakan?
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
g) Jenis system refrigerasi apa yang dipasang?
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.
h) Berapa jumlah daya yang terpasang?
----------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------------
i) Berapa jumlah arus yang terpasang ?
.....................................................................................................................
.
.....................................................................................................................
.

3. Lembar kerja GB
Buatlah gambar kerja instalasi refrigerasi berupa gambar layout penempatan
bahan instalasi sesuai format!
INSTALASI REFIGERASI
Smk n 1 wadaslintang

4. Lembar kerja AB
Buatlah daftar bahan dan daftar alat sesuai format!

INSTALASI REFIGERASI

refrigerasi

5. Lembar kerja RAB


Buatlah rencana anggaran sesuai format!
INSTALASI REFIGERASI

6. Lembar kerja FU
Buatlah form pengujian sesuai format!
FORMPENGUJIAN
INSTALASI REFRIGERASI
NO KEGIATAN ITEM HASIL
PENGUJIAN

7. Lembar kerja CP
Buatlah checklist penyelesaian pekerjaan sesuai format!

refrigerasi

8. Lembar kerja JD
Buatlah jadwal penyelesaian projek sesuai format!
refrigerasi

9. Produk
Selesaikan projek instalasi refrigerasi
10. Lembar kerja BA
Buatlah berita acara penyelesaian projek sesuai format!

Lembar Penilaian Keterampilan


Aspek yang dinilai
Keterampilan
Nama/ Ketepatan
No. mengolah Skor
Kelompok waktu penyelesaian
informasi
1 2 3 4 1 2 3 4

3. Asesmen Sumatif
Pedoman penilaian pengetahuan
a. Instrumen penilaian pengetahuan
Tujuan No
Materi Pokok Stimulus Indikator Soal
Pembelajaran Soal
Peserta didik Instalasi Ilustrasi orang Tahapan pertama 1
mampu melakukan refrigerasi yang sedang perencanaan
kegiatan tentang melakukan dalam pekerjaan
perencanaan dalam perencanaan pekerjaan instalasi refrigerasi
pekerjaan instalasi dalam pekerjaan instalasi
refrigerasi sesuai instalasi tenaga refrigerasi
standar teknis dan listrik
proses kerja pada
bidang tenaga listrik
b. Instrumen butir soal pengetahuan
Kunci
No Soal Skor
Jawaban
1 Perhatikan pernyataan di bawah ini! A 100
A. Langkah rencana kerja, prosedur dan K3
B. Prinsip kerja dan perhitungan beban listrik
C. Data dan parameter rancangan
D. Perhitungan tenaga kerja
E. Pengujian

Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam perencanaan


instalasi refrigerasi, yaitu …
a. A, B, C
b. A, B, D
c. A, B, E
d. B, C, D
e. B, C, E

B. Bahan Bacaan

(Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup)

Keselamatan Kerja adalah suatu usaha yang mungkin dapat memberikan jaminan


kondisi kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan,cacat dan kematian
sebagai akibat dari kecelakaan kerja pada setiap karyawan dan untuk melindungi
sumber daya manusia yang ada.
Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi yang optimal/ maksimal dengan menunjukkan
keadaan yang fit untuk mendukung terlaksananya suatu kegiatan kerja dalam rangka
menyelesaikan proses penyelesaian pekerjaan secara efektif.
Sedangkan untuk pengertian K3LH itu sendiri adalah suatu program Kesehatan,
Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau instansi yang
memiliki banyak pekerja atau karyawan dengan tujuan utama agar para pekerja dapat
dengan aman dan selamat dalam bekerja.
Tujuan :
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan
untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
3. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien
K3LH merupakan hal penting dalam pembangunan industri. Pertumbuhan dan
pembangunan industri banyak menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap
negara. Contohnya kecelakaan kerja, bermacam penyakit akibat kerja, dan dampak
lingkungan dari adanya industri.
Manfaat K3LH :
Dengan program K3LH, pekerja dan perusahaan bias lebih diuntungkan. Perusahaan
akan menjadi lebih bermutu dan sistematis untuk perkembangan yang lebih cepat, dan
pekerja menjadi lebih aman, lebih sehat dan nyaman. Jika kenyamanan dalam bekerja
bisa terwujud, akan tercipta suatu hubungan yang harmonis antara pekerja dan
perusahaan sehingga menghasilkan produk yang maksimal sesuai misi perusahaan.
Setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memeroleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan serta perlakuan yang sesuai
dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama, untuk itulah perusahan
harus memperhatikannya.
3 alasan utama mengapa suatu perusahaan melaksanakan K3LH adalah karena telah
diwajibkan oleh undang-undang tenaga kerja, sebahgai hak asasi manusia, dan
mengurangi beban ekonomi para pekerja.
Keuntungan dari penerapan K3LH adalah terciptanya hasil kerja yang optimal, karena
suasana kerja yang nyaman akan menghasilkan produksi yang lebih banyak dan lebih
bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi kuantitas dan kualitas hasil
produksi. Perusahaan yang menerapkan program K3LH biasanya mengaplikasikan
K3LH di lingkungan perusahaan.
Cara menerapkan K3LH, diantaranya :
1. Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu keselamatan (safety shoes) dan
mewajibkan seragam dan sepatu keselamatan tersebut untuk dipakai oleh semua
pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan.
2. Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang mengingatkan pekerja untuk selalu
sadar akan keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan perusahaan.
Maksud dari atribut K3LH ini adalah menghindari bahaya atau kesalahan yang
bisa berakibat fatal. Maksud lainnya adalah memperhatikan kebersihan di
lingkungan perusahaan, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan bersih.
3. Memisahkan sampah organik (contoh : sampah dari tumbuhan dan kertas) dan
bukan organik (contoh : sampah dari plastik).
4. Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Manajemen perusahaan
mengupayakan para karyawannya dengan memberi petunjuk tentang K3LH
supaya para pekerja memahami pengertian K3LH dan menerapkannya.

K3LH yaitu mengenai program kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan hidup
suatu instansi atau perusahaan yang memiliki banyak kesehatan kerja atau
karyawan. K3LH juga dapat diartikan sebagai upaya untuk melindungi karyawan atau
tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat selama bekerja di tempat
kerja.

Keselamatan untuk ketenagakerjaan tidak hanya tempat kerjanya saja, tetapi proses
produk dapat secara aman dalam memproduksinya. Sehingga tidak membahayakan
kesehatan para pekerja. Tempat yang digunakan untuk bekerja pun bersih, sehat, aman
dan nyaman dimanah mampu meningkatkan semangat ketika bekerja.

Secara keilmuan, K3LH adalah ilmu pengetahuan dan penerapan dalam upaya
mencegah kecelakaan ketika sedang bekerja. K3 juga dapat didefinisikan sebagai
bidang yang berhubungan dengan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan seseorang
yang bekerja pada sebuah perusahaan, instansi maupun proyek.

Secara filosofis, K3LH diartikan sebagai upaya atau pemikiran untuk menjamin
keutuhan dan kemampuan jasmani serta rohani ketika sedang bekerja. Upaya ini
sangat baik untuk tenaga kerja dan masyarakat agar mampu menghasilkan karya yang
bagus dan berkualitas.
Banyak keuntungan yang didapat dengan hadirnya K3LH dimanah para karyawan akan lebih aman dalam
melakukan pekerjaannya. Keuntungannya yaitu mampu mencegah terjadinya kecelakaan saat bekerja,
terserang penyakit, cacat tetap hingga kematian.
Keuntungan lain yang didapat yaitu material konstruksi pemakaian dalam kerja merupakan material yang
aman. Adanya K3LH juga mampu meningkatkan konsiditas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
mencegah terjadinya pemborosan modal, alat, sumber produksi dan tenaga kerja.
Sejarah K3LH :
Sebenarnya, undang-undang di bidang K3LH sudah ada sejak dulu tepatnya pada tahun 1970 yaitu UU No.,
1 Tahun 1970 pada tanggal 12 Januari 1970. Adanya UU ini setelah Belanda hadir di Indonesia dan adanya
permasalahan keselamatan kerja di lokasi Indonesia. Sehingga mulai terasa untuk melindungi modal yang
ditanam untuk industri.
Namun kehadiran K3 ini baru dikenal banyak orang pada tahun 2000an. Selama 30 tahun lebih K3 tidak
berjalan karena kurangnya kesadaran baik dari pengusaha, pekerja dan Depnakertrans. Kurangnya
kesadaran dari berbagai pihak dikarenakan memang belum adanya insiden kecelakaan ketika bekerja.
Ciri Ciri K3LH :
Memberikan fasilitas kerja seperti seragam dan sepatu keselamatan. Kedua fasilitas ini untuk dipakai
seluruh karyawan atau pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan.
Memasang atribut K3LH di perusahaan atau pabrik. Misalnya membuat tulisan yang berisi peringatan
pekerja agar selalu sadar tentang keselamatan, kesehatan, dan kebersihan lingkungan perusahaan. Atau bisa
juga sebelum memasuki area produksi, security memeriksa perlengkapan yang dibawa karyawan.
Maksud dari adanya atribut K3LH bertujuan untuk menghindari bahaya atau kesalahan yang mungkin
berakibat fatal. Selain itu, kebersihan lingkungan perusahaan juga menciptakan suasana yang lebih
nyaman, bersih dan sehat.
Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Seorang manajemen dari perusahaan tentu akan
mengupayakan atau mengusahakan para karyawannya sesuai dengan K3LH. Yaitu dengan memberikan
petunjuk tentang K3LH agar pekerja lebih memahami pengertian K3LH dan menerapkannya.
Memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Contoh sampah organik yaitu sampah yang
terbuat dari tumbuhan dan kertas. Sedangkan anorganik seperti sampah plastik.
Dasar Hukum K3LH :
Dasar Hukum K3LH telah diatur dalam Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Yang diatur dalam UU tersebut adalah segala tempat kerja baik di darat, tanah, air,
permukaan air, dan udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum RI.
Undang Undang K3LH :
Pemerintah telah menetapkan K3LH yang wajib dilaksanakan perusahaan, instansi dan lembaga.
Kegunaannya yaitu untuk meminimalisir kecelakaan di dalam lingkungan kerja. Undang-undang K3LH
terdapat di UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. UU tersebut berisi aturan tentang kewajiban
seorang pimpinan atau pemilik tempat kerja dan tenaga pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
Undang-undang kedua yaitu UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Undang-undang ini berisi tentang
kewajiban perusahaan dalam memeriksakan kesehatan badan, mental dan kemampuan fisik tenaga kerja
yang baru. Undang-undang yang lain yaitu UU No. 13 Tahun 2003 yang mengatur mengenai segala hal
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
Tujuan K3LH :
Ada beberapa tujuan adanya K3LH yaitu melindungi karyawan atau tenaga kerja atas hak keselamatannya,
baik ketika sedang melakukan pekerjaannya maupun meningkatkan produksi dan produktivitas nasional.
Tujuan dari K3LH juga untuk menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja. Selain
itu, pemeliharaan sumber produksi pun dapat digunakan dengan aman dan efisien.
Sasaran K3LH :
Mencegah ada atau terkena penyakit di tempat kerja.
Mencegah terjadinya kecelakaan ketika sedang bekerja.
Mencegah terjadinya kematian di tempat kerja.
Mengurangi dan mencegah terjadinya cacat tetap atau permanen.
Mencegah pemborosan tenaga kerja, alat, modal maupun sumber-sumber produksi.
Mengamankan material konstruksi pemakaian kerja.
Meningkatkan konsiditas kerja tanpa adanya pemerasan tenaga kerja dan menjamin kehidupan yang lebih
produktif.
Menjamin tempat kerja yang bersih, sehat, aman dan nyaman sehingga mampu meningkatkan semangat
ketika bekerja.
Syarat-Syarat K3LH :
Syarat-syarat K3LH sudah dituangkan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
kerja. Dalam pasal tersebut terdapat 18 syarat penerapan keselamatan kerja diantaranya sebagai berikut :
Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja atau karyawan.
Memberi P3K kecelakaan kerja.
Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
Mencegah dan mengendalikan PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan keracunan.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, debu, kotoran, kelembaban, asap, uap, gas,
radiasi, kebisingan dan getaran.
Suhu dan kelembapan di lingkungan kerja yang baik.
Penerangan yang cukup dan sesuai standar.
Menyediakan ventilasi yang cukup di tempat kerja.
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan perusahaan.
Mengamankan dan memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman dan barang lainnya.
Mengamankan dan memperlancar bongkar muat, perlakuan serta penyimpanan barang.
Menyesuaikan dan menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya tinggi.
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
Keserasian peralatan, lingkungan, tenaga kerja, cara & proses kerja.
Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
Lihat juga: Alat Keselamatan Kerja Las Lengkap dengan Penjelasannya
K3LH sangat berguna dan bermanfaat untuk tenaga kerja atau karyawan. Oleh karena itu, Anda sebagai
tenaga kerja harus menanyakan mengenai K3LH oleh pihak perusahaan. Sehingga dapat
dipertanggungjawabkan oleh perusahaan ketika ada hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

SOP
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur
yang dilakukan secara kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan
untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang
serendah-rendahnya.
Setiap perusahaan bagaimanapun bentuk dan apapun jenisnya, membutuhkan
sebuah panduan kerja untuk menjalankan tugas dan fungsi setiap elemen atau unit
perusahaan. Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah sistem yang disusun untuk
memudahkan, merapihkan dan menertibkan pekerjaan. Sistem ini berisi urutan proses
melakukan pekerjaan dari awal sampai akhir.
Manfaat SOP
SOP atau yang sering disebut sebagai prosedur tetap (protap) adalah penetapan tertulis
mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk
menghindari terjadinya variasi dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang
akan mengganggu kinerja organisasi (instansi pemerintah) secara keseluruhan. SOP
memiliki manfaat bagi organisasi antara lain (Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008):
1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan
khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaian.
2. SOP membantu staf menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan
proses sehari-hari.
3. Meningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggung jawab khusus
dalam melaksanakan tugas.
4. Menciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara
konkret untuk memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi usaha yang
telah dilakukan.
5. Menciptakan bahan-bahan training yang dapat membantu pegawai baru untuk
cepat melakukan tugasnya.
6. Menunjukkan kinerja bahwa organisasi efisien dan dikelola dengan baik.
7. Menyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan
pemberian pelayanan sehari-hari.
8. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayanan.
9. Membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam
memberikan pelayanan. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai
situasi.

Air Conditioner
AIR CONDITIONER (AC) merupakan sebuah alat yang mampu
mengondisikan udara. Dengan kata lain, AC berfungsi sebagai penyejuk udara. Penggunaaan
AC dimaksudkan untuk memperoleh temperatur udara yang diinginkan (sejuk atau
dingin) dan nyaman bagi tubuh. AC lebih banyak digunakan di wilayah yang beriklim tropis
dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi (panas), seperti di Indonesia. AC bisa
digolongkan pada barang mewah karena harganya yang cukup mahal dan daya listrik
yang dibutuhkan cukup besar. Namun, bagi sebagian orang, AC sudah tidak lagi termasuk
barang mewah karena manfaatnya untuk mengatur siklus dan temperatur udara yang
memberi efek pada kenyamanan tubuh. Dalam penggunaannya, AC tidak hanya
menyejukkan atau mendinginkan udara, tetapi bisa juga mengatur kebersihan dan
kelembapan udara di dalam ruangan sehingga tercipta kondisi udara yang berkualitas,
sehal, dan nyaman bagi tubuh.

A. Temperatur Nyaman
Untuk membuat temperatur dalam ruangan menjadi nyaman dan sejuk seperti yang
diinginkan, sebisa mungkin temperatur udara diatur atau dikondisikan terlebih
dahulu. Proses mendinginkan atau menurunkan temperatur udara perlu dilakukan
ketika temperatur udara di dalam dan luar ruangan tinggi (panas). Sebaliknya, proses
memanaskan atau menaikkan temperatur udara dilakukan ketika temperatur di dalam dan
luar ruangan sangat rendah (dingin), seperti kondisi bersalju di daerah yang memiliki
empat musim.
Sebenarnya, tubuh manusia memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Di lingkungan yang dingin, saluran darah
dan pori-pori kulit mengerut. Hal itu berfungsi agar panas atau kalori tubuh tetap
terjaga. Akibatnya, permukaan kulit akan menjadi lebih dingin. Sebaliknya,
dalam kondisi lingkungan yang panas, saluran darah dan pori-pori kulit akan
mengembang agar panas bisa dengan mudah dikeluarkan dari dalam tubuh.
Akibatnya, permukaan kulit cenderung basah karena keringat sebagai proses
penguapan untuk menjaga suhu tubuh. Uraian di atas menggambarkan bahwa
pada dasarnya tubuh manus ia sanggup mempertahankan kondis i tubuh dalam
berbagai keadaan. Namun, tentunya setiap manusia memiliki batasan yang
berbeda untuk beradaptasi di suatu lingkungan. T u b u h m a n u s i a j u g a m a m p u
s e c a r a c e p a t b e r a d a p t a s i d a n mengondisikan suhu tubuh ketika temperatur di
sekelilingnya berubah secara tiba-tiba.
Manusia akan cepat bereaksi ketika tiba-tiba dikenai udara dingin. Reaksinya,
saluran dan pori-pori kulit akan mengerut seperti kondisi yang telah dijelaskan di
atas. Apabila perubahan temperatur cukup tinggi, dapat berefek negatif bagi
kesehalan tubuh. Sebisa mungkin, perbedaan temperatur antara udara di dalam
dan luar ruangan tidak melebihi 8 °C. Misalnya, ketika sebelumnya Anda berada
di dalam r ua ng an ( be rt em pe ra t ur 2 2 ° C) , k em ud ia n k el ua r d ar i ru an ga n
(bertemperatur 32 °C). Biasanya, tubuh akan cepat mengondisikan dengan
perubahan temperatur itu. Namun, bagi sebagian orang, perubahan
t e m p e r a t u r t e r s e b u t c e n d e r u n g m e n i m b u l k a n e f e k terhadap tubuh, seperti
migran atau sakit kepala.
Perlu diketahui, sebenarnya temperatur terlalu dingin belum tentu membuat
tubuh menjadi nyaman, tetapi bisa sebaliknya. Agar tubuh merasa nyaman,
sebaiknya temperatur ruangan diatur antara 24-26 °C. Temperatur yang terlalu
sejuk atau dingin (kurang dari 20 °C) dapat menyebabkan beberapa keluhan, seperti
pembuluh darah menyempit, k e s e m u t a n , l e h e r a t a u t e n g k u k t e r a s a k a k u ,
k e m b u n g , h i d u n g tersumbat, dan sering buang air kecil. Tentu saja, hal
semacam ini bisa mengakibatkan metabolisms tubuh terganggu.
B. Kelembapan Udara
Pada temperatur udara yang panas, mendinginkan udaranya saja belum cukup
untuk mendapatkan hawa sejuk ketika kelembapan udara ruangan masih tinggi. Pada
tingkat kelembapan yang rendah, cenderung membuat tubuh terasa lebih sejuk dan
nyaman karena keringat akan mudah terangkat dari pori-pori kulit. Sebaliknya, ketika
kelembapan tinggi, keringat akan sulit terangkat dari pori-pori kulit. Akibatnya, tubuh
merasa kepanasan atau 'gerah'.
Pada ruangan ber-AC, semakin dingin suhu ruangan, berarti semakin banyak
uap air yang dikeluarkan dari ruangan. Akibatnya, kelembapan udara ruangan menjadi
rendah. Jika kondisi ini dibiarkan (menyetel AC yang terlalu dingin), kelembapan
ruangan semakin rendah atau melewati batas kritis. Akibatnya, seringkali tubuh
merasakan ketidak nyamanan, seperti pegal-pegal atau pusing.
Idealnya, selain dilengkapi dengan pengukur temperatur udara, unit AC juga
dilengkapi dengan alat pengukur kelembapan udara. Namun, masih sedikit atau
bahkan jarang sekali produsen AC yang melengkapi unit AC-nya dengan pengukur
kelembapan. Untuk itu, kita perlu melakukan antisipasi untuk menjaga kelembapan
udara. Salah satu cara sederhana untuk menjaga kelembapan udara adalah
meletakkan handuk basah atau segelas air di dalam ruangan ber-AC. Ternyata, cara
seperti ini bisa mempertahankan dan menjaga kelembapan udara ruangan.

C. Udara Bersih
Pada setiap unit AC, biasanya dilengkapi dengan filter udara yang terpasang pada
bagian evaporator (indoor). Filter tersebut berguna untuk menyaring udara kotor di
dalam ruangan. Untuk itu, unit AC memerlukan pembersihan secara berkala, baik
pada Komponen filter maupun evaporatornya. Ini diperlukan agar kesejukan dan
kebersihan udara di dalam ruangan tetap terjaga.
Dalam perkembangannya, produsen AC menambahkan zat antibakteri pada
komponen filternya. Zat semacam ini ditambahkan untuk menetralisir bakteri, virus,
dan kuman yang tersebar di udara. Selain itu, beberapa produsen juga melengkapi
komponen indoor-nya dengan indikator untuk mengukur kualitas udara (air quality
indicator) yang berguna untuk mendeteksi kualitas dan kandungan kimia di udara, seperti
karbon monoksida (CO), aldehida, nitrogen oksida (NO.), alkohol, metana (CH 4) ,
hidrogen (H 2 ), dan hidrogen sulfida (H 2S). Dengan indikator kualitas udara,
setidaknya Anda bisa memantau kualitas udara di dalam ruangan. Pada akhirnya,
keberadaan AC dapat lebih bermanfaat untuk menciptakan kesejukan, kesegaran,
kenyamanan, dan kesehalan udara di dalam ruangan.

Komponen AC
KOMPONEN AC dikelompokkan menjadi 4 bagian, yaitu komponen utama,
komponen pendukung, kelistrikan, dan bahan pendingin (refrigeran).

A. Komponen Utama
a. Kompresor
Jika dianalogikan, cara kerja kompresor AC layaknya seperti jantung di tubuh
manusia, sebagai pusat sirkulasi darah yang diedarkan ke seluruh tubuh. Kompresor
AC berfungsi s ebagai pus at s irkulas i (memompa dan mengedarkan) bahan
pendingin atau refrigeran (freon) ke seluruh bagian AC. Fungsi kompresor lainnya adalah
membentuk dua daerah tekanan yang berbeda, daerah bertekanan tinggi dan rendah.
Ada tiga jenis kompresor AC yang banyak beredar di pasaran, yaitu kompresor torak
(reciprocating compressor), sentrifugal, dan rotary. Ketigajenis kompresortersebut

memiliki cara kerja berbeda, tetapi prinsipnya sama, yaitu menciptakan kompresi (tekanan)
dan kecepatan laju aliran pada refrigeran atau freon sebagai fluida di dalam sistem
pendinginan.

b. Kondensor
Kondensor berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur
refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair. Biasanya, pada
kondensor AC menggunakan udara sebagai media pendinginnya (air cooling condenser).
Sejumlah kalor yang terdapat pada refrigeran dilepaskan ke udara bebas dengan
bantuan kipas (fan motor). Agar proses pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa
kondensor didesain berliku dan dilengkapi dengan sirip. Untuk itu, pembersihan sirip-
sirip pipa kondensor sangat penting agar perpindahan kalor refrigeran tidak terganggu. Jika
sirip-sirip kondensor dibiarkan dalam kondisi kotor, akan mengakibatkan AC menjadi kurang
dingin.

Kondensor
c. Pipa Kapiler
Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan
refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Fungsi utama pipa kapiler ini
sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu tekanan tinggi dan
tekanan rendah. Refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati pipa kapiler akan diubah atau
diturunkan tekanannya. Akibat dari penurunan tekanan refrigeran menyebabkan penurunan
suhu. Pada bagian inilah (pipa kapiler) refrigeran mencapai suhu terendah (terdingin). Pipa kapiler
terletak di antara saringan (filter) dan evaporator. Ketika mengganti atau memasang pipa,
kapiler baru, sebisa mungkin tidak bengkok karena bisa menyebabkan penyumbatan.
Penggantian komponen pipa kapiler harus disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa
sebelumnya.

d. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran.
Akibatnya, wujud cair refrigeran setelah melewati pipa kapiler akan berubah wujud
menjadi gas. Secara sederhana, evaporator bisa dikatakan sebagai alat penukar panas.
Udara panas di sekitar ruangan ber-AC diserap oleh evaporator dan masuk melewati
siripsirip pipa sehingga suhu udara yang keluar dari sirip-sirip menjadi lebih rendah dari
kondisi semula atau dingin. Sirkulasi udara ruangan berAC diatur oleh blower indoor.
Bagian evaporator memerlukan pembersihan secara berkala. Pembersihan sirip-
sirip pipa evaporator menjadi sangat penting karena berpengaruh pada laju perpindahan
panas udara ruangan. Ketika siripsirip pipa evaporator tersumbat oleh kotoran,
penyerapan panas pada udara tidak berjalan dengan baik. Akibatnya, hembusan udara
yang keluar dari AC terasa kurang dingin.
Pada dasarnya, evaporator dan kondensor merupakan alat penukar panas,
tetapi mempunyai prinsip kerja yang berlawanan. Dengan demikian, kedua bagian ini
merupakan komponen yangsangat penting dan berpengaruh terhadap kerja sistem pendinginan
secara keseluruhan.
B. Komponen Pendukung AC
a. Strainer
Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh
refrigeran di dalam sistem AC. Kotoran yang lolos dari saringan karena strainer
rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler. Akibatnya, sirkulasi
refrigeran menjadi terganggu. Biasanya, kotoran yang menjadi penyumbat sistem
pendingin, seperti karat dan serpihan logam.

Strainer (saringan)

b. Accumulator
Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair
bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evapora tor. Selain itu,
accumulator juga berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa
keluar-masuk melalui saluran yang terdapat di bagian atas accumulator menuju ke
saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refigeran cair tidak mengalir ke
kompresor, accumulator mengondisikan wujud refrigeran tetap dalam wujud gas.
Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah masuk ke dalam
kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.

Lubang oil
kompresor

Refrigeran cair

c. Minyak Pelumas Kompresor


Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC berguna untuk melumasi
bagian-bagian kompresor agar tidak cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak
pelumas berfungsi meredam panas di bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil dari oli
kompresor bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut bersirkulasi di dalam
sistem pendingin melewati kondensor dan evaporator. Oleh sebab itu, oli kompresor
harus memiliki persyaratan khusus, yaitu bersifat melumasi, tahan terhadap temperatur
kompresor yang tinggi, memiliki titik beku yang rendah karena bercampur dengan
refrigeran, dan tidak menimbulkan efek negatif (merusak) pada sifat refrigeran
serta komponen AC yang dilewatinya. Secara spesifik, syarat yang harus dipenuhi
minyak pelumas sebagai berikut.
1. Memiliki struktur kimia yang stabil, tidak bereaksi dengan refrigeran,
dan tidak memiliki sifat korosi.
2. Tidak merusak tembaga pada suhu 121 °C.
3. Tidak mengandung air, ter, Min, dan kotoran lainnya.
4. Memiliki titik beku yang rendah sehingga masih dapat bersirkulasi melewati
bagian yang bersuhu rendah.
5. Tidak berbusa. Sebab, busa pada minyak pelumas dapat merusak katup kompresor
dan menyumbat pipa kapiler.
6. Mempunyai koeefisin dielektrik yang rendah atau tidak mengantar arus listrik.
7. Mampu melumasi pada temperatur yang tinggi dan rendah.
d. Kipas (Fan atau Blawer)
Pada komponen AC, blower terletak di bagian indoor yang berfungsi
mengembuskan udara dingin evaporator. Fan atau kipas terletak pada bagian outdoor
yang berfungsi mendinginkan refrigeran pada kondensor. Sebenarnya, penyebutan blower
(bagian indoor) dan kipas (bagian outdoor) hanya untuk memudahkan karena keduanya
memiliki bentuk yang berbeda. Blower berbentuk seperti tabung bersirip,
sedangkan kipas terdiri dari bilah dawn kipas. Keduanya merupakan bagian atau
komponen yang berputar pada porosnya secara terus-menerus ketika kompresor
bekerja (dialiri arus listrik). Komponen blower (indoor) dan kipas (outdoor)
digerakkan oleh motor listrik yang berbeda.

Kipas (outdoor)
C. Komponen Kelistrikan
a. Thermistor
Thermistor adalah alat pengatur temperatur. Dengan begitu, ther m i s t o r
mampu mengatur kerja kompresor secara otomatis berdasarkan
perubahan temperatur. Biasanya, termistor dipasang di bagian evaporator.
Thermistor terbuat dari bahan semikonduktor yang d i b u a t d a l a m b e b e r a p a
b e n t u k , s e p e r t i p i r i n g a n , b a t a n g a n , a t a u butiran, tergantung dari pabrikan
AC. Pada thermistor berbentuk bu ti ra n, m em il i ki di am et e r k ec il ( ki ra - ki ra
3- 5 mm ). K e mu di an , beberapa butir thermistor tersebut dibungkus dengan
kapsul yang te rb ua t d ar i b ah an g el as ( ka ps u l ka ca ). S e la nj ut ny a, k aps ul
ka ca dipasangi dua buah kaki terminal (pin). Karena ukurannya yang sangat kecil,
thermistor berbentuk butiran mampu memberikan reaksi yang sangat cepat terhadap
perubahan temperatur. Thermistor dirancang agar memiliki tahanan yang nilainya
semakin mengecil ketika temperatur bertambah.
Pada unit AC, ada dua jenis thermistor, yaitu thermistor temperatur ruangan dan
thermistor pipa evaporator. Thermistor temperatur ruangan berfungsi menerima
respon perubahan temperatur dari embusan evaporator. Thermistor pipa evaporator
berfungsi menerima perubahan temperature pada pipa evaporator

Letak thermistor didalam indoor

b. PCB Kontrol

PCB kontrol merupakan alat mengatur kerja keseluruhan unit AC. Jika
dianalogikan, fungsi PCB kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Di dalam komponen
PCB kontrol terdiri dari bermacam-macam alat elektronik, seperti thermistor, sensor,
kapasitor, IC, trafo, fuse, saklar, relay, dan alat elektronik lainnya. Fungsinya pun beragam,
mulai dari mengontrol kecepatan blower indoor, pergerakan swing, mengatur
temperatur, lama pengoperasian (timer), sampai menyalakan atau menonaktifkan AC.

c. Kapasitor
Kapasitor merupakan alat elektonik yang berfungsi sebagai penyimpan
muatan listrik sementara. Dikatakan sementara, kapasitor akan melepaskan semua
muatan listrik yang terkandung secara tibatiba dalam waktu yang sangat singkat.
Besarnya muatan yang bisa ditampung tergantung dari kapasitas kapasitor. Satuan dari
kapasitas kapasitor adalah farad (F). Biasanya, kapasitor difungsikan sebagai penggerak
kompresor pertama kali atau start kapasitor. Dengan bantuan start kapasitor, hanya
dibutuhkan waktu seper sekian detik atau sangat singkat untuk membuat motor
kompresor mencapai putaran penuh. Lama atau singkatnya waktu yang
dibutuhkan tergantung dari jumlah muatan listrik yang tersimpan pada kapasitor.
Setelah motor kompresor mencapai putaran maksimal, secara otomatis hubungan
listrik pada kompresor digantikan dengan listrik sentral (PLN). Kapasitor akan kembali
mengisi muatan dan digunakan kembali sewaktu-waktu ketika akan menyalakan
kompresor untuk pertama kalinya. Terkadang, karena kesalahan penyambungan dapat
menyebabkan start kapasitor terus tersambung dengan kompresor. Akibatnya, usia
kapasitor tidak akan bertahan lama dan cepat soak (rusak).
Pada unit AC, biasanya terdapat dua start kapasitor, yaitu sebagai penggerak
kompresor dan motor kipas (fan). Pada kompresor AC bertenaga 0,5-2 PK memiliki
start kapasitor berukuran 15-50 1 F. Pada motor kipas (fan indoor atau outdoor)
memiliki start kapasitor berukuran 1-4 1 F.

Kapasitor motor blower (indoor) dan kompresor (outdoor)

d. Overload Motor Protector


Overload Motor Protector (OMP) merupakan alat pengaman mo tor listrik
kompresor (biasanya terdapat pada jenis kompresor hermetik). Kerja OMP
dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari campuran bahan logam dan bukan
logam (bimetal). Batang bimetal inilah yang membuka dan menutup arus listrik
secara otomatis ke motor listrik. Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi secara
terusmenerus atau kondisi kompresor yang terlalu panas, bimetal akan membuka
sehingga arus listrik menuju kompresor akan putus. Begitu juga sebaliknya. Ketika
suhu kompresor turun bimetal akan menutup, arus listrik akan mengalir menuju ke
kompresor sehingga kompresor akan kembali bekerja.
Penempatan OMP pada kompresor hermetik ada dua macam, yaitu external OMP
(diletakkan di luar body kompresor) dan internal OMP (diletakkan di dalam
kompresor). Biasanya, external OMP digunakan untuk mesin kompresor AC yang
tidak terlalu besar (0,5-1 PK), sedangkan internal OMP banyak terdapat pada mesin
kompresor AC yang besar (1,5-2 PK).

Rumah OMP
Terminal dalam

External overload motor protector dan sistem kerjanya

e. Motor Listrik
Tentu saja, motor listrik berfungsi menggerakkan kipas (outdoor) dan blower
(indoor). Bentuk dan ukuran motor listrik indoor dan outdoor berbeda. Untuk
membantu memaksimalkan putaran, baik pada motor listrik indoor maupun outdoor,
dibutuhkan start kapasitor yang berfungsi menggerakkan motor listrik pertama kali
sampai mencapai putaran penuh. Selanjutnya, fungsi start kapasitor akan digantikan
oleh arus listrik PLN untuk memutar kedua motor listrik tersebut.
f. Motor Kompresor
Motor kompresor berfungsi menggerakkan mesin kompesor. Ketika motor
bekerja, kompresor akan berfungsi sebagai sirkulator bahan pendingin menuju ke
seluruh bagian sistem pendingin. Umumnya, motor kompresor dikemas menjadi
satu unit dengan kompresornya. Serupa dengan motor kipas, untuk start awal motor
kompresor juga menggunakan bantuan start kapasitor.

D. Bahan Pendingin atau Refrigeran


Bahan pendingin atau refrigeran merupakan suatu jenis zat yang mudah diubah
wujudnya dari gas menjadi cair, ataupun sebaliknya. Jika dianalogikan, refrigeran di
dalam sistem pendingin seperti 'darah' di dalam tubuh manusia. Refrigeran bersirkulasi
secara terus-menerus melewati komponen utama AC (kompresor, kondensor, pipa
kapiler, dan evaporator). Selama tidak ada kebocoran sistem, jumlah refrigeran yang
bersirkulasi tidak akan pernah berkurang.
Beberapa merek dan produsen refrigeran yang beredar di pasaran antara lain freon
diproduksi oleh E.I. DuPont (Amerika), genetron diproduksi oleh Allied Signal
Corporation (Amerika), forane diproduksi Elf Atochem (Australia), dan klea diproduksi
ICI Americas (Amerika). Di antara merek refrigeran yang telah disebutkan, freon adalah
merek yang paling populer dan banyak digunakan di Indonesia sehingga seringkali kita
menggunakan istilah 'freon' untuk me ny eb ut b ah an pe nd in gi n at au refrigeran.
Di dalam sistem pendingin, keberadaan refrigeran mutlak
dibutuhkan. Jenis refrigeran yang digunakan pada sistem pendingin AC a d a l a h
r e f r i g e r a n 2 2 a t a u b i a s , disingkat R-22. Ada juga unit AC yang menggunakan R-
410A, tetapi jumlahn y a masih sedikit. Sebenarnya, keberadaan R-410A
dimaksudkan

untuk meng-gantikan R-22. Hal ini dikarenakan R-410A lebih ramah lingkungan dan efisien
dibandingkan R-22. Namun, kita tidak bisa begitu saja mengganti R-22 dengan R-
410A. Sebab, beberapa komponen juga harus diganti karena berpengaruh pada kinerja
sistem pendingin secara keseluruhan. Beberapa perbedaan mendasar antara R-22 dengan
R-410A sebagai berikut.

R-22 R-410A
Mengandung hydro-cloro- Mengandung hydro-flouro-
carbon (HCFC) yang bersifat (HFC) yang tidak merusak
merusak lapisan ozon. ozon.
Tekanan refrigeran (pipa hisap Tekanan refrigeran (pipa hisap
tekan
dan kompresor) lebih kecil dan tekan kompresor) lebih
sekitar 50-70% dari 410A. sekitar 50-70% dari R-22.
Harganya murah dan mudah Harganya mahal dan masih
diperoleh di pasaran. terbatas di pasaran.
Jenis oli kompresor Jenis oli kompresor
oli mineral. oli sintetis.
Kurang efisien menyerap dan Lebih efisien menyerap dan
melepaskan panas. melepaskan panas.
Kerja kompresor berlebih Kerja kompresor relatif lebih
cepat panas.
ringan sehingga tidak cepat

Apapun Jenis refrigeran yang digunakan (R-22 atau R-410A), tetapi secara umum
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

 Tidak beracun dan tidak berbau menyengat.


 Tidak mudah terbakar atau meledak ketika bercampur dengan udara, pelumas,
atau bahan lainnya.
 Tidak menyebabkan korosi pada bahan logam di dalam sistem pendingin.
 Mudah diketahui ketika terjadi kebocoran pada sistem pendingin.
 Mempunyai titik didih dan kondensasi yang rendah.
 Mempunyai susunan kimia yang stabil, misalnya tidak mudah terurai saat
dimampatkan, diembunkan, dan divapkan.
 Selisih antara tekanan pengembunan dan penguapan tidak berbeda jauh.
 Memiliki nilai kalor laten (jumlah kalori yang dibutuhkan untuk mengubah
wujud benda) yang besar agar refrigeran mudah diubah wujudnya dari gas ke cair
atau sebaliknya.
 Memiliki nilai konduktivitas thermal yang tinggi.
 Memiliki nilai viskositas yang rendah di setiap keadaan (cair dan gas) agar laju
aliran refrigeran tidak tertahan ketika melewati pipa kapiler.
 Memiliki konstanta dielektrik yang kecil, tetapi nilai resistansinya besar.

Cara Kerja AC
Sebenarnya, sebuah unit AC bekerja menyerap panas dari udara di dalam
ruangan, kemudian melepaskannya di luar ruangan. Dengan demikian, temperatur udara di
dalam ruangan akan berangsur-angsur turun. Dengan kata lain, AC hanya sebagai sebuah
perabotan elektronik yang mengatur sirkulasi udara di dalam ruangan. Udara yang terisap
disirkulasikan secara terus menerus oleh blower (indoor) melewati sirip evaporator.
Saat melewati evaporator, udara yang bertemperatur lebih tinggi dari evaporator diserap
panasnya oleh bahan pendiingin, kemudian dilepaskan di luar ruangan ketika aliran refrigeran
melewati kondensor.
Jadi, temperatur udara yang rendah atau dingin yang kita rasakan sebenarnya adalah
sirkulasi udara di dalam ruangan, bukan udara yang dihasilkan oleh perangkat AC.
Unit AC hanyalah tempat bersirkulasinya udara yang sekaligus menangkap kalor
(panas) pada udara ruangan hingga mencapai temperatur yang diinginkan.
Agar lebih mudah dipahami, cara kerja sistem penclinginan AC secara
keseluruhan akan dibagi menjadi dua, yaitu sirkulasi udara dan refrigeran.

A. Sirkulasi Udara
Sirkulasi udara di sini adalah aliran udara di dalam dan luar ruangan yang
dikendalikan oleh blower(indoor) yang terdapat di dalam ruangan dan kipas (fan) yang
terdapat diluar ruangan (outdoor).

a. Bagian Indoor
Umumnya, pada bagian indoor unit AC terdapat lima komponen utama, yaitu
evaporator, blower, saringan (filter) udara, panel listrik, dan sensor suhu (thermistor).
Evaporator terbuat dari pipa tembaga dengan panjang dan diameter tertentu yang
dibentuk berlekuk-lekuk agar lebih efektif untuk menyerap panas dari udara. Karena
dilewati refrigeran yang memiliki suhu yang sangat rendah, suhu evaporator menjadi
rendah (dingin) dengan kisaran suhu hingga mencapai 5 °C. Dengan begitu, suhu udara
ruangan akan menjadi rendah (dingin) ketika melewati komponen ini.
Blower yang terdapat pada bagian indoor berfungsi mengatur sirkulasi dengan
cara menyedot udara ruangan agar melewati komponen evaporator, kemudian mengembuskan
kembali udara ke dalam ruangan. Blower akan bekerja sampai temperatur udara
ruangan sesuai keinginan. Dengan kata lain, blower akan berhenti bekerja (off) ketika
temperatur udara ruangan mencapai suhu yang diinginkan (suhu pada pengaturan remote
control). Pada bagian indoor juga terdapat saringan (filter) udara yang berfungsi menyaring
debu dan kotoran yang tersedot oleh blower agar udara yang keluar lebih bersih dan segar.
Pada unit AC keluaran terbaru, filter udara juga dilengkapi dengan anti-bakteri atau anti-racun
untuk menangkal bibit penyakit dan menyaring Udara masuk polutan berbahaya bagi tubuh
manusia yang terbawa melalui udara. Selain itu, pada bagian indoor juga terdapat kontol
panel kelistrikan dan sensor suhu yang mengatur kerja AC secara keseluruhan. Kontrol panel
kelistrikan dan sensor suhu bekerja simultan dan terintegras i secara otomatis mengatur
kerja unit AC.
c. Bagian Outdoor
Biasanya, pada bagian outdoor unit AC terdapat enam komponen utama, yaitu
kompresor, kondensor, kipas (fan), pipa kapiler, saringan refrigeran (strainer), dan sistem
kelistrikan.
Kompresor adalah pengendali aliran refrigeran. Dari kompresor, refrigeran akan
dipompa dan dialirkan menuju ke komponen utama AC, yaitu kondensor, pipa kapiler,
dan evaporator. Refrigeran secara terus-menerus melewati keempat komponen utama
AC. Ketika refrigeran keluar melewati bagian indoor (evaporator), kalor (panas) udara
yang terbawa akan dilepaskan di bagian kondensor. Serupa dengan evaporator,
kondensor terbuat dari pipa tembaga yang dibentuk berkelok-kelok dan
dilengkapi dengan sirip-sirip agar pelepasan kalor udara di dalam ruangan berjalan
lebih efektif. Agar kalor (panas) udara yang terbawa oleh refrigeran lebih cepat dilepaskan
atau dibuang ke udara bebas, pada bagian kondensor juga dilengkapi dengan kipas (fan).
Setelah melepaskan kalor (panas) udara, refrigeran akan dipompa menuju ke filter
(strainer) agar kotoran yang terbawa refrigeran tidak ikut terbawa ke pipa kapiler. Jika
kotoran (seperti karat atau serpihan logam) terbawa ke dalam pipa kapiler, bisa
menyebabkan penyumbatan yang mengakibatkan sistem pendingin tidak bekerja
optimal.
sirkulasi udara
outdoor

B. Sirkulasi Refrigeran di Dalam Sistem Pendingin


Refrigeran merupakan zat atau bahan pendingin yang bersirkulasi secara
terus-menerus melewati komponen utama sistem pendingin (kompresor,
kondensor, pipa kapiler, dan evaporator). Bahan pendingin atau refrigeran tidak
akan berkurang selama tidak terjadi kebocoran pada sistem pendingin. Saat
melewati komponen utama pendingin, r e f r i g e r a n a k a n m e n g a l a m i p e r u b a h a n
w u j u d , t e m p e r a t u r , d a n tekanannya. Sirkulasi refrigeran dalam unit AC disebut
siklus refrigerasi kompresi uap. Sekarang, mari kita tinjau sirkulasi refrigeran
ketika melewati komponen utama AC.
Dari skema kerja refrigeran, kita coba membaginya ke dalam empat
tahapan proses kerja.

kondensor

kema kerja sirkulasi refrigeran dalam sistem pendingin AC

a. Proses Kompresi
Proses kompresi dimulai ketika refrigeran meninggalkan evapo rator (proses
1-2). Masuknya refrigeran ke dalam kompresor melalui pipa masukan kompresor (intake).
Ditinjau dari wujud, suhu, dan tekanan, ketika akan masuk ke dalam kompresor,
refrigeran berwujud gas atau uap, bertemperatur rendah, dan bertekanan rendah.
Selanjutnya, melalui kompresor, refrigeran dikondisikan tetap berwujud gas,
tetapi memliki tekanan dan suhu tinggi. Hal tersebut bis a dilakukan karena
kompres or dapat mengis ap gas dan mengompresikan refrigeran hingga mencapai
tekanan kondensasi. Setelah tekanan dan suhu refrigeran diubah, selanjutnya
refrigeran dipompa dan dialirkan menuju ke kondensor.

b. Proses Kondensasi
Proses kondensasi dimulai ketika refrigeran meninggalkan kompresor
(proses 2-3). Refrigeran berwujud gas yang bertekanan dan bertemperatur tinggi
dialirkan menuju kondensor. Di dalam kondensor, wujud gas refrigeran berubah
menjadi wujud cair. Panas yang dihasilkan refrigeran dipindahkan ke udara di luar pipa
kondensor. Agar proses kondensasi lebih efektif, digunakan kipas (fan) yang dapat
mengembuskan udara luar tepat di permukaan pipa kondesor. Dengan begitu, panas pada
refrigeran dapat dengan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah melewati proses
kondensasi, refrigeran menjadi berwujud cair yang bertemperatur lebih rendah,
tetapi tekanan refrigeran masih tinggi. Selanjutnya, refrigeran dialirkan menuju ke
pipa kapiler.

c. Proses Penurunan Tekanan


Proses penurunanan tekanan refrigeran dimulai ketika refrigeran meninggalkan
kondensor (proses 3-4). Di dalam pipa kapiler, terjadi proses penurunan tekanan
refrigeran sehingga refrigeran yang keluar memiliki tekanan yang rendah. Selain itu, pipa
kapiler juga berfungsi mengontrol aliran refrigeran di antara dua sisi tekanan yang
berbeda, yaitu tekanan tinggi dan rendah. Selanjutnya, refrigeran cair yang memiliki
suhu dan tekanan rendah dialirkan menuju ke evaporator. Proses ini merupakan proses
pendinginan refrigeran.

d. Proses Evaporasi
Proses evaporasi dimulai ketika refrigeran akan masuk ke dalam e v a p o r a t o r .
Dalam keadaan ini, refrigeran berwujud cair, bertemperatur rendah, dan
bertekanan rendah. Kondisi refrigerant semacam ini dimanfaatkan untuk
m e n d i n g i n k a n u d a r a l u a r y a n g melewati permukaan evaporator. Agar lebih
efektif mendinginkan udara ruangan, digunakan blower (indoor) untuk
mengatur sirkulasi udara agar melewati evaporator. Proses yang terjadi
dibalik proses pendinginan udara ruangan adalah proses penangkapan panas
(kalor) udara ruangan yang mempunyai temperatur lebih tinggi dibandingkan
dengan refrigeran yang mengalir di dalam evaporator. Karena juga menyerap
panas udara di dalam ruangan, wujud refrigeran cair akan menjadi wujud gas.
Selanjutnya, refrigeran akan mengalir menuju ke kompresor. Proses ini terjadi
berulang dan terus-menerus sampai suhu atau temperatur ruangan sesuai dengan
keinginan.

Peralatan Kerja
UNTUK memperbaiki dan merawat AC diperlukan beberapa peralatan dengan
kondisi yang baik. Hal ini dimaksudkan agar tidak mengalami kesulitan ketika melakukan
pekerjaan.

A. Pompa Steam (Air Cleaner)


Pompa steam digunakan ketika melakukan perawatan AC. Peralatan ini
berfungsi menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk membersihkan komponen
evaporator, filter udara, dan kondensor. Biasanya, setelah tiga bulan pemakaian AC, debu
dan kotoran akan menempel pada bagian evaporator dan kondensor. Jika tidak
dibersihkan, akan berakibat pada penurunan kerja AC, seperti suhu ruangan yang kurang
dingin, bahkan bisa menyebabkan kerusakan kompresor karena dipaksa terus bekerja.
Untuk membersihkan bagian-bagian tersebut, selang penyedot atau masukan (inlet) pompa
steam dicelupkan ke dalam air. Selanjutnya, air bertekanan tinggi akan keluar clari bagian
outlet.

B. Plastik Pelindung
Plastik pelindung digunakan ketika membersihkan atau mencuci bagian indoor
(servis besar) berfungsi untuk menjaga agar cipratan air steam tidak merusak atau
mengotori perabotan lainnya. Selain itu, plastik pelindung juga digunakan untuk
melindungi rangkaian elektronik (PCB indoor) AC.
Pompa steam (air Plastik pelindung

C. Tubbing Cutter
D i g u n a k a n u n t u k m e m o t o n g p i p a tembaga. Biasanya, digunakan ketika
terjadi permasalahan pada pipa, seperti pipa terlalu panjang, terjepit, terjadi kebocoran,
keretakan, atau pipa pecah ketika dibengkokkan.

D. Flaring Tool
Digunakan untuk mengembangkan diameter ujung pipa agar mudah disambung.
Penggunaan flaring sering digunakan untuk menyambung dua pipa menggunakan napple.
Untuk mengembangkan diameter ujung pipa, masukkan ke lubang flaring block dan
kencangkan mur pengunci untuk menjepit ujung pipa. Pilih lubang flaring block yang sesuai
dengan ukuran pipa agar penguncian pipa lebih stabil dan tidak merusak ujung pipa.

E. Swaging Tool
Hampir serupa dengan flaring, swaging tool digunakan untuk
membesarkan ujung pipa. Bedanya terletak pada bentuk ujung atau kepala yang
digunakan untuk melebarkan pipa. Swaging berfungsi melebarkan pipa dengan
kedalaman tertentu sehingga peralatan ini cocok digunakan untuk menyambung dua pipa
yang berdiameter sama dengan cara pengelasan.
E Charging Manifold
Charging manifold digunakan untuk mengecek tekanan dan
penghampaan (vacuum) ketika mengisi atau membuang refrigeran. Charging
manifold sering juga disebut gauge manifold and charging lines karena terdiri dari dua
buah pressure gauge, yang digunakan untuk mengukur tekanan renclah (kurang dari
250 psi) dan tekanan tinggi (kurang dari 500 psi). Pada kedua sisinya terdapat dua buah
keran dan tiga buah sambungan keluar. Biasanya, sambungan keluar menggunakan selang
(charging hose) dengan tiga warna berbeda untuk membedakan sisi tekanan yang berbeda.

F. Bending Tube
Bending tube digunakan untuk membengkokkan pipa agar tidak pecah, patah,
ataupun gepeng. Bending tube sangat dianjurkan digunakan untuk membengkokkan pipa
yang usia pakainya cukup lama yang sering bermasalah ketika dibengkokkan.
Bending tube

H. Pompa Vakum
Pompa vakum digunakan untuk membuat sistem pendingin hampa udara
sebelum diisi refrigeran. Pemvakuman mutlak harus dilakukan sebelum melakukan
pengisian refrigeran. Bisa juga, melakukan penivakuman dengan mesin AC itu
sendiri. Namun, penggunaan pompa vakum lebih memuclahkan mengondisikan sistem
pendingin menjadi hampa udara.

I. Thermometer Ruangan
Dalam servis AC, thermometer digunakan untuk mengecek temperatur
udara yang masuk dan keluar evaporator. Pastikan ther mometer yang digunakan
kondisinya masih baik dan respon terhadap perubahan temperatur ruangan.

J. Tang Ampere (Clamp Tester)


Tang ampere digunakan untuk mengukur arus listrik pada saat melakukan
perawatan atau perbaikan AC. Disebut tang karena 'mulut' peralatan ini menyerupai tang.
Untuk mengukur arus listrik, cukup masukkan salah satu kabel (positif atau negatif)
ke dalam 'mulut' tang ampere. Kemudian, lihal hasil yang terukur pada skala tang
ampere. Di pasaran, tang ampere tersedia dalam dua jenis, yaitu tang ampere manual
(analog) dan digital. Anda bebas memilih jenisnya. Namun, sebaiknya Anda memilih
tang ampere yang juga dilengkapi dengan pengukur tahanan (ohm) dan tegangan (volt)
listrik.
Tang ampere dan multi-tester

Selain digunakan mengukur arus listrik, terkadang para teknisi mesin


pendingin juga menggunakan tang ampere untuk mengetahui tekanan refrigeran di
dalam sistem pendingin. Nilai arus listrik yang terukur oleh tang ampere bisa
dijadikan sebagai patokan tekanan refrigeran di dalam sistem. Hal semacam itu
dibenarkan karena perubahan nilai arus listrik dan tekanan sistem adalah berbanding
lurus.

K. Gas dan Brander Las


Gas dan brander las digunakan untuk mengelas ketika melakukan penyambungan
pipa atau ketika melepas sambungan pipa. Biasanya, gas yang digunakan adalah gas elpiji,
sedangkan bahan pengelasnya digunakan perak (kuningan), timah, atau menyesuaikan
dengan bahan yang akan dilas.

Tabung gas dan brander las

L. Tespen
Tespen berfungsi mengecek ada atau tidaknya arus listrik pada sebuah
rangkaian instalasi listrik. Selain itu, tespen juga bisa digunakan sebagai obeng
karena memiliki kepala pipih (-).
M. Obeng
Obeng digunakan untuk membuka atau mengencangkan mur atau baut
ketika melakukan perbaikan dan perawatan AC. Biasanya, obeng y an g s er in g
di gu na ka n ad al ah j en is ob en g k em ba ng (+ ). N a mu n, sesekali juga
menggunakan obeng minus (-). Ukuran obeng disesuaikan dengan standar kepala
baut yang digunakan.

N. Tang
Tang digunakan untuk menjepit, memotong, atau memegang
komponen yang sulit atau bahkan berbahaya apabila disentuh. Tang yang
biasa digunakan adalah jenis tang kombinasi, yaitu tang yang berfungsi
menjepit sekaligus memotong. Pastikan isolasi pembungkus gagang tang berada
dalam kondisi baik untuk menghindari kejutan listrik (setrum) ketika melakukan
perbaikan kelistrikan AC.
0. Kunci Pas dan Kunci Inggris
K unci P as digunakan untuk melepas dan memas ang mur atau baut.
Ukuran yang digunakan biasanya beragam dan penggunaannya disesuaikan
dengan kondisi di lapangan. Serupa dengan kunci pas, kunci inggrisjuga
digunakan untuk membuka mur-baut. Bedanya, kunci inggris bisa digunakan
untuk segala jenis ukuran mur atau baut sampai batas maksimumnya.
P. Kunci L
Kunci L digunakan untuk membuka baut berkepala persegienam yang
menjorok ke dalam. U mumnya baut-baut ters ebut berukuran kecil. Disebut
kunci L karena bentuk kunci ini menyerupai huruf 'L’.

Peralatan tangan
Elemen
Kriteria Unjuk Kerja
Kompetensi
1. Mempersiapkan 1.1. Langkah rencana pekerjaan dipersiapkan, procedure dan
rencana kebijakan K3 didiskusikan secara kelompok ataupun
pekerjaan dan dipelajari dengan cermat dan teliti
menetapkan
konsep awal 1.2. Prinsip kerja perhitungan beban listrik dan panel
rancangan distribusi dipahami dan dikuasai serta diaplikasikan secara
benar dan cermat

1.3. Data dan parameter rancangan dikumpulkan, dipelajari


dan diindentifikasikan secara cermat dan teliti meliputi :

1.3.1. Denah Rumah Tinggal, Sekolah dan Rumah Ibadah,


titik pemakaian listrik (lampu dan stop kontak), penempatan
Panel Hubung Bagi dipelajari dan data teknis yang terbaru
dan telah disahkan dikumpulkan

1.3.2. Peta, jenis konstruksi distribusi tenaga listrik tegangan


rendah, volume fisik panjang jaringan dengan data teknis
penghantar yang dipakai

1.3.3. Format administrasi dan dokumen (uraian dan gambar)


tentang sistem Instalasi Listrik Rumah Tinggal, Sekolah dan
Rumah Ibadah yang terbaru dan telah disahkan di
dokumentasikan
2. Melaksanakan 2.1. Data pada butir 1.2 disurvai bagian/hal yang perlu
perhitungan, disurvai dan penelitian ulang secara cermat dilakukan
merancang perhitungan elektrikal matematis sesuai ketentuan dan metode
sistim dan yang berlaku
instalasi
pemasangan 2.2. Hasil analisa dan perhitungan pada butir 2.1 meliputi :

2.2.1. Perhitungan beban listrik

2.2.2. Perhitungan kapasitas kabel

2.2.3. Besar Sistem Proteksi pada Distribusi Tenaga Listrik


Tegangan Rendah

2.2.4. Dipertimbangkan aspek efisiensi biaya

2.2.5. Peta sistem pembumian jaringan distribusi tenaga listrik


yang telah disahkan

2.2.6. Data/spesifikasi teknis alat proteksi yang dipakai dan


data penyetelannya sesuai dengan yang diberlakukan

2.3. Hasil perhitungan pada butir 2.2 dievaluasi dan


disimulasikan sesuai dengan standar besaran yang telah
ditentukan sebelum direkomendasi sebagai acuan
pengoperasian

2.4. Dokumen hasil perhitungan dan analisa pada butir 2.2,2.3


Elemen
Kriteria Unjuk Kerja
Kompetensi
dan 3.1 disusun sebagai panduan membuat dokumen (gambar
dan spesifikasi) perancangan Instalasi Bangunan Rumah
Tinggal,Sekolah dan Rumah Ibadah

2.5. Hasil perhitungan juga digunakan dalam menentukan


spesifikasi teknis alat proteksi yang disusun secara cermat
pada format yang ditentukan untuk digunakan sebagai acuan
pengoperasian pemeliharaan
3. Membuat 3.1. Laporan hasil perhitungan dibuat dengan menggunakan
laporan, prosedur dan format yang telah ditetapkan
memeriksa dan
menyelesaikan 3.2. Semua dokumen Rancangan (gambar dan spesifikasi)
rancangan diajukan kepada atasan/pihak yang berwenang untuk
memperoleh persetujuan dan pengesahan, sesuai peraturan
atau undang-undang yang berlaku

3.3. Berkas dokumen rancangan yang telah disetujui,


diterbitkan dengan copy sejumlah tertentu untuk diserahkan
dan disimpan sesuai persyaratan dan procedure yang
ditetapkan

C. Glosarium
Instalasi refrigeras = suatu instalasi untuk suatu proses untuk menghasilkan dan
menjaga suatu beban pada dalam ruangan yang dikondisikan
agar selalu dalam kondisi dingin
Name plate AC =meliputi besar arus, tekanan, tegangan, cosQ dan
informasi lain dalam AC
D. Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Instalasi_refrigerasi
https://jejakpiknik.com/tukang-listrik-terdekat/
https://lsp.gunadarma.ac.id/skema/
Perancangan+Instalasi+Ketenagalistrikan+Bangunan/
https://jdih.kemnaker.go.id/asset/data_puu/SKKNI%202007-170.pdf

E. Lembar Kerja Peserta Didik

Wonosobo, 8 Juni 2022


Mengetahui Waka Kurikulum Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah

Jupriyono, S.Pd, M.Pd Catur Wijayanto, S.Pd Wasono, S.Pd


NIP. 19680110 199403 1 006 NIP. 19690117 199203 1 004 NIP. 19760820 200604 1 005

Anda mungkin juga menyukai