Anda di halaman 1dari 14

RESUME

MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

DOSEN : Bapak Drs.Kamalluzaman.M.MP

DI SUSUN OLEH :

PUTRI WARDINA

NPM 21110127

SEMESTER III ( TIGA )

MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI EKONOMI CAKRAWALA


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “SEJARAH
PEREKONOMIAN INDONESIA” dapat kami selesaikan dengan baik.Penulis berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang sejarah
ekonomi yang ada di Indonesia saat periode prakemerdekaan dan saat periode kemerdekaan.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen mata kuliah
Perekonomian Indonesia kami, Bapak Drs.Kamalluzaman.M.MP.,dan juga kepada teman-
teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Saya penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Karimun, 25 Oktober 2022

Putri Wardina
DAFTAR ISI

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG MASALAH

2.1.TUJUAN

3.1.RUMUSAN MASALAH

BAB II.

PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE PRAKEMERDEKAAN

2.2.SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE KEMERDEKAAN

BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

3.2.SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Sejarah perekonomian indonesia merupakan suatu catatan penting untuk melihat


bagaimana perkembangan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Kondisi perekonomian
indonesia mengalami begitu banyak dinamika di tahun 1980-an. Pada tahun 1983 terjadi
resesi global dan berdampak pada perekonomian indonesia. Dan pada tahun tersebut juga
terjadi deregulasi perbankan , yakni kebijakan yang diambil karena Indonesia mengalami
banyak kemunduran ekonomi. Kebijakannya, yakni mempertinggi efesiensi dan mobilitas
dana. Pergerakan yang positif dari kebijakan ini adalah cuaca perekonomian internasional
yang semakin baik dan hal ini mulai terlihat dampaknya di tahun 1984-1985.

Hingga pada tahun 1989, pertumbuhan ekonomi menunjukan sisi positifnya yang
ditandai dengan cadangan devisa yang tinggi, tingkat inflasi yang rendah,dan tumbuhnya
industrialisasi. Dengan dimulainya industrilialisasi di Indonesia maka dengan sendirinya
dibutuhkan devisa. Sumber pembiayaan perdagangan internasional ini disimpan dalam
cadangan devisa. Pengertian Cadangan Devisa atau Foreign Reserve Currencies itu sendiri
adalah mata uang asing, misalnya dolar Amerika yang dipegang oleh pemerintah atau bank
sentral setiap negara yang pada umumnya digunakan sebagai cadangan internasional. Posisi
cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila mencukupi kebutuhan impor
untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki tidak
mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya
persediaan valuta asing suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang
bersangkutan.

Masalah cadangan devisa merupakan masalah yang sangat penting, karena cadangan
devisa suatu negara dapat menopang kestabilan ekonomi nasional. Cadangan devisa tentunya
menjadi suatu indikator yang sangat penting juga untuk melihat sejauh mana suatu negara
mampu melakukan perdagangan luar negeri negara tersebut. Berbicara mengenai
perdagangan luar negeri, hal ini juga tidak lekang dari neraca pembayaran yang merupakan
alat untuk melihat posisi cadangan devisa Indonesia, apakah mengalami surplus atau kah
mengalami defisit. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan pencatatan atas transaksi
ekonomi yang terjadi antara penduduk dengan bukan penduduk Indonesia pada suatu periode
tertentuEkspor adalah upaya untuk melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada
bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing,serta
melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing. Sebaliknya, kegiatan impor adalah
melakukan pembelian komoditi yang lebih berdaya guna dari negara lain, dengan bersedia
membayar harganya dalam valuta asing pula.

Walaupun ekspor dapat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan
perekonomian suatu negara namun impor juga memegang peranan yang penting bagi
pembangunan ekonomi suatu negara. Kebijakan impor sepenuhnya ditujukan untuk
mengamankan posisi neraca pembayaran, mendorong kelancaran arus perdagangan luar
negeri, dan meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk kepentingan pembangunan,
dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Nilai
impor Indonesia tidak terlepas dari pengaruh permintaan dalam negeri atas barang-barang
konsumsi dan impor atas bahan baku dan penolong, serta barang modal yang pasokannya
belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh industri-industri dalam negeri. Impor ini nantinya akan
digunakan untuk proses industri dalam negeri dan industri yang berorientasi impor. Salah
satu barang yang diimpor oleh Indonesia adalah barang konsumsi, bahan baku dan barang
modal.

Selain kegiatan ekspor dan impor sangat mempengaruhi kegiatan konsumsi dan
industri yang ada dalam negara tersebut, transaksi ekspor impor juga sangat mempengaruhi
posisi cadangan devisa yang ada.

Dan begitu pula dengan posisi cadangan devisa yang akan sangat menentukan bagi
pemerintah untuk melakukan penambahan atau pengurangan kegiatan ekspor atau menambah
atau mengarungi permintaan impor dari negara lain . Berdasarkan Uraian-uraian diatas, maka
si penulis tertarik untuk malakukan penilitian ini dengan judul “ Analisis Kausalitas Ekspor
dan Impor Terhadap Cadangan Devisa Indonesia “.
1.2. Tujuan

Tujuan Mata Kuliah membuat makalah adalah untuk memperkenalkan mahasiswa


pada pengetahuan tentang tahap-tahap dan permasalahan- permasalahan pembangunan
ekonomi di Indonesia. Pembahasan dimulai dengan beberapa proses yang menyertaai
pembangunan ekonomi: proses akumulasi, alokasi, demografi dan distribusi.

Semisal ketika adanya inflasi pemerintah menerapkan sebuah kebijakan, jumlah uang
yang beredar di masyarakat diminimalisasaikan.Kasus lain, saat banyak pihak tak membayar
pajak. Maka kebijakan akan diterapkan oleh pemerintah dengan pemberian sanksi dan dibuat
jera.

Pemecahan masalah bisa ditemukan saat kita memahami peristiwa yang ada.
Kemudian memanfaatkannya sebagai alat untuk mengatasi segala permasalahan yang ada
tadi.Dengan memahami ilmu ekonomi, manusia bisa membagi waktu, uang dan pikiran untuk
hal-hal yang baik. Sebagai pelaku ekonomi, kita akan mampu mengatur itu semua dan tak
salah bertindak. Karena telah memiliki landasan manajemn hidup yaitu ilmu ekonomi yang
dipelajari.

1.3. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana kondisi perekonomian di Indonesia pada saat periode pra kemrdekaan dan
periode setelah kemerdekaan?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE PRAKEMERDEKAAN

  Kondisi sosial ekonomi merupakan keadaan dimana masyarakat mengalami keadaan


dalam sosial seperti pendidikan dan kesejahteraan.Baik Belanda maupun Jepang, keduanya
merupakan negara yang pernah menjajah Indonesia, namun memiliki kebijakan yang berbeda
dalam hal kebijakan sosial ekonomi.

A.Kondisi sosial ekonomi pada saat penjajahan Belanda

Secara hirarkis, tingkatan sosial pada masa penjajahan Belanda dari atas ke bawah


terdiri atas; masyarakat Belanda, bangsawan Indonesia, dan paling bawah tukang kuli dan
buruh.Dalam hal pendidikan contohnya, sekolah dibagi menjadi tiga jenis (rendah, menengah
dan tinggi) dan lebih ditekankan kepada kalangan priyayi.

Sementara itu, keadaan ekonomi pada masa itu sangat kritis, karena terjadi monopoli
perdagangan dan sistem tanam paksa (cultur stelsel) sehingga rakyat indonesia tidak dapat
menentukan nasib perekonomiannya sendiri.

Rakyat hanya menjadi senjata belanda untuk menambah devisa belanda dan rakyat
tidak mendapat upah yang layak,akibatnya banyak rakyat yang sengsara dan kelaparan.

B.Kondisi sosial ekonomi pada saat penjajahan Jepang

Jepang menjajah Indonesia sejak tahun 1942 .Pada


saat penjajahan Jepang, Jepang menerapkan kebijakan Romusha terhadap masyarakat
pribumi Indonesia.Pengerahan tenaga kerja yang awalnya sukarela kemudian menjadi
paksaan. Terdapat panitia pengerahan (romukyokai) di setiap daerah.
Desa-desa diwajibkan untuk menyiapkan sejumlah tenaga romusha. Para petani
banyak yang menjadi pekerja romusha, akibatnya bahan makanan sulit
didapat.Jepang membutuhkan biaya Perang Pasifik, untuk itu mengerahkan semua tenaga
kerja dari Indonesia.

Tenaga kerja tersebut dikerahkan untuk membuat benteng-benteng


pertahanan Jepang. Akibatnya, kondisi masyarakat dari segi ekonomi pada saat itu sangat
menyedihkan.Para pekerja romusha diperlakukan dengan kasar dan kejam. Kehidupan
mereka tidak dijamin, kesehatan dan makan tidak diperhatikan. Akibatnya, banyak pekerja
romusha yang sakit dan meninggal.

Para pekerja romusha tidak hanya dipekerjakan di Indonesia tetapi juga dikirim ke Burma,
Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya.

Adapun dalam hal pendidikan, Jepang menerakan Sekolah Rakyat (SR) 6 tahun, sekolah


menengah 3 tahun, dan sekolah menengah atas 3 tahun (untuk semua kalangan).Sedangkan,
dalam strata sosial pekerjaan, kedudukan pegawai tinggi pada masa penjajahan Jepang sudah
bisa dijabat oleh oleh orang Indonesia.
2.2. SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA PERIODE KEMERDEKAAN

A. Keadaan Ekonomi Indonesia Pasca Kemerdekaan

Sejarah bangsa Indonesia pasca kemerdekaan sangat buruk,bahkan bisa dikatakan pemerintah
belum bisa menyanggah perekonomian yang terpuruk,dan ironisnya malah menambah
kegagalan perkembangan ekonomi pada saat masa-masa tersebut. Dengan lambannya
pemulihan ekonomi dan meluasnya pengeluaran pemerintah, maka tidaklah mengherankan
bahwa inflasi dari masa perang dan revolusi terus berlanjut. Semua sektor kemasyarakatan
menderita sampai tingkat tertentu akibat kenaikan harga. Sehingga kemerdekaan tidak
menghasilkan kemakmuran yang diharapkan oleh banyak orang. 1 Masalah-masalah ekonomi
dan sosial yang dihadapi bangsa Indonesia setelah pendudukan Jepang dan revolusi sangatlah
besar. Pada akhir pendudukan Jepang dan masa awal kemerdekaan Republik Indonesia,
keadaan ekonomi sangat kacau. Adapun penyebab dari keadaan ekonomi yang amat buruk itu
antara lain :

Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)

Keadaan ekonomi (keuangan) Indonesia pada masa awal kemerdekaan amat buruk.
Penyebabnya antara lain adalah sebagai berikut :

a. Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang
secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De
Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang.
b. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit
bangsa Indonesia, Panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu
Stopford mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang diduduki
Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai pengganti uang Jepang yang
nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir
memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar
persetujuan yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik
mengenai status Indonesia, tidak akan ada mata uang baru. Pada bulan Oktober
1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang
Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang.( Berdasarkan teori moneter,
banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.)
c. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk
menutup pintu perdagangan luar negri RI.
d. Kas negara kosong.
e. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.

B. Blokade Belanda Terhadap RI


Hiper inflasi menimpa negara Republik Indonesia yang baru berumur
beberapa bulan itu. Sumber inflasi adalah beredarnya mata uang rupiah Jepang secara
tidak terkendali.Pemerintah tidak sanggup mengontrol mata uang asing yang beredar
di Indonesia, terutama mata uang Jepang dan mata uang Belanda, keadaan kas Negara
dan bea cukai dalam keadaan nihil, begitu juga dengan pajak.kas pemerintah kosong,
pajak-pajak dan bea masuk lainnya sangat berkurang, sebaliknya pengeluaran negara
semakin bertambah. 3 untuk sementara waktu kebijaksanaan yang diambil oleh
pemerintah adalah mengeluarkan penetapan yang menyatakan berlakunya beberapa
mata uang sebagai tanda pembayaran yang sah di wilayah RI. Yang dinyatakan
berlaku adalah tiga macam mata uang yaitu mata uang de Javanese Bank, mata uang
Pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
Sebagai akibat dari adanya inflasi, yang paling menderita adalah petani,
karena pada zaman pendudukan Jepang petani adalah produsen yang paling banyak
menyimpan dan memiliki mata uang Jepang. Selain itu adanya blokade Belanda yang
menutup pintu keluar masuk perdagangan RI yang mengakibatkan barang-barang
dagangan pemerintah RI tidak dapat diekspor. Adapun alasan Belanda melakukan
blokade adalah :
1. Untuk mencegah dimasukkannya senjata dan peralatan militer ke Indonesia
2. Mencegah dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik Asing
lainnya.
3. Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh
bukan bangsa Indonesia.
Akibat dari adanya blokade tersebut diharapkan oleh Belanda adalah timbulnya
keadaan sosial ekonomi yang buruk dan kekurangan barang impor yang sangat
dibutuhkan. Juga adanya inflasi yang tak terkendalikan diharapkan akan menimbulkan
kegelisahan dan keresahan sosial, sehingga dapat menimbulkan kebencian terhadap
pemerintah Republik. Dan memang perbendaharaan kosong, sedangkan
pengeluarannya semakin bertambah besar. Pihak Belanda memperhitungkan bahwa
RI secara ekonomi akan segera ambruk.

C. Usaha-usaha yang dilakukan untuk menembus blokade ekonomi :


1. Program Pinjaman Nasional dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir.
Surachman dengan persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan Juli 1946.
2. Upaya menembus blokade dengan diplomasi beras ke India seberat 500000
ton, mangadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika, dan menembus
blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke Singapura dan Malaysia.
3. Konferensi ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh
kesepakatan yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang
mendesak, yaitu : masalah produksi dan distribusi makanan, masalah sandang,
serta status dan administrasi perkebunan-perkebunan.
4. Pembentukan Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) 19 Januari 1947.
Badan perancang ini merupakan badan yang tetap yang tugasnya untuk
membuat rencana pembangunan ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3
tahun.
5. Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera) 1948 yaitu
mengalihkan tenaga bekas angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
6. Pada tanggal 19 Januari 1947 dibentuk Planing Board (badan perancang
ekonomi yang bertugas untuk membuat rencana pembangunan ekonomi
jangka waktu 2 sampai tiga tahun). Kemudian IJ Kasimo sebagai menteri
Persediaan Makanan Rakyat menghasilkan rencana produksi lima tahun yang
dikenal dengan nama Plan Kasimo yang isinya antara lain :
a. Memperbanyak kebun bibit dan padi unggul
b. Pencegahan penyembelihan hewan pertanian
c. Penanaman kembali tanah kosong
d. Pemindahan penduduk (transmigrasi).
D. Keadaan Sosial Masyarakat Pasca Kemerdekaan

Pasca Proklamasi kemerdekaan banyak terjadi perubahan sosial yang ada di


dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada khususnya. Dikarenakan sebelum
kemerdekaan diproklamirkan, di dalam kehidupan bangsa Indonesia ini telah terjadi
diskriminasi rasial dengan membagi kelas-kelas dalam masyarakat. Yang mana
masyarakat di Indonesia sebelum kemerdekaan didominasi oleh warga eropa dan
Jepang, sehingga warga pribumi hanyalah masyarakat rendahan yang kebanyakan
hanya menjadi budak dari bangsawan atau penguasa.

Banyak perkebunan dan instalasi-instalasi industri di seluruh penjuru negeri


rusak berat. Dan yang paling penting adalah meningkatnya jumlah penduduk yang
sangat tajam. Produksi pangan terutama beras menurun, sehingga tidak cukup untuk
mencukupi kebutuhan para penduduk. Maka sejumlah impor beras masih sangat
dibutuhkan. Bidang pertanian semakin banyak menyerap tenaga kerja baru dengan
membagi pekerjaan kepada sejumlah buruh yang jumlahnya semakin meningkat.

Dengan menurunnya lahan petani, maka banyak para petani yang tidak lagi
dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Mereka hanya mengandalkan menjadi buruh
saja untuk mencukupi kehidupannya. Banyak pula para tenaga buruh yang ada
kemudian merantau ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perkembangan ekonomi sering dicampurbaurkan dengan pertumbuhan
ekonomi, dan pemakaiannnya selalu berganti-ganti, sehingga kelihatan
pengertian antara keduanya dianggap sama. Akan tetapi beberapa ahli ekonomi,
seperti Schumpeter (1911) dan Ursula Hicks (1957) telah menarik perbedaan
yang lazim antara istilah perkembangan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi
(jhingan, 1993). Menurut kedua pakar tersebut perkembangan ekonomi mengacu
kepada masalah-masalah Negara terbelakang, sedangkan pertumbuhan ekonomi
mengacu kepada masalah-masalah Negara maju. Demikian juga menurut
Maddison (1970), ia mengatakan bahwa di Negara-negara maju kenaikan dalam
tingkat pendapatan biasanya disebut pertumbuhan ekonomi, sedang di Negara
miskin ia disebut perkembangan ekonomi. Namun ada juga pakar ekonomi
lainnya yang beranggapan bahwa antara pertumbuhan ekonomi dengan
perkembangan ekonomi merupakan sinonim, misalnya pendapat dari Arthur
Lewis (1954), serta Meir dan Baldwin (1973) B. Saran Saya selaku penulis
menyarankan bahwa setelah membaca makalah ini diharapkan agar pembaca
dapat mengetahui dan memahami masalah perkembangan ekonomi 

3.2. SARAN

Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca


agar tertarik untuk terus dapat meningkatkan keingintahuan nya terhadap
informasi baru yang bermanfaat. Demi kesempurnaan makalah ini, saya
berharap kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun agar
makalah ini bisa lebih baik untuk kedepannya.
DAFTAR PUSAKA

file:///C:/Users/user/Downloads/adoc.pub_bab-i-pendahuluan-bagaimana-
perkembangan-pertumbuh.pdf

https://adoc.pub/bab-i-pendahuluan-bagaimana-perkembangan-
pertumbuhan-perekon.html

https://www.merdeka.com/trending/8-tujuan-mempelajari-ilmu-ekonomi-
baik-untuk-menciptakan-solusi-keuangan-sehari-hari.html

https://www.referensiberita.com/sejarah/pr-1402955497/kondisi-sosial-
ekonomi-pada-masa-penjajahan-belanda-dan-jepang-di-indonesia?page=3

http://staffnew.uny.ac.id/upload/197408092008121001/pendidikan/
SOSIAL+EKONOMI+INDONEDIA+PASCA+KEMERDEKAAN.pdf

Anda mungkin juga menyukai