DI SUSUN OLEH :
PUTRI WARDINA
NPM 21110127
MANAJEMEN
Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “SEJARAH
PEREKONOMIAN INDONESIA” dapat kami selesaikan dengan baik.Penulis berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang sejarah
ekonomi yang ada di Indonesia saat periode prakemerdekaan dan saat periode kemerdekaan.
Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai kepada kami
sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui kajian
pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, dosen mata kuliah
Perekonomian Indonesia kami, Bapak Drs.Kamalluzaman.M.MP.,dan juga kepada teman-
teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan
materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang
sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami
memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Saya penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat
karya makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Putri Wardina
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
2.1.TUJUAN
3.1.RUMUSAN MASALAH
BAB II.
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
3.2.SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hingga pada tahun 1989, pertumbuhan ekonomi menunjukan sisi positifnya yang
ditandai dengan cadangan devisa yang tinggi, tingkat inflasi yang rendah,dan tumbuhnya
industrialisasi. Dengan dimulainya industrilialisasi di Indonesia maka dengan sendirinya
dibutuhkan devisa. Sumber pembiayaan perdagangan internasional ini disimpan dalam
cadangan devisa. Pengertian Cadangan Devisa atau Foreign Reserve Currencies itu sendiri
adalah mata uang asing, misalnya dolar Amerika yang dipegang oleh pemerintah atau bank
sentral setiap negara yang pada umumnya digunakan sebagai cadangan internasional. Posisi
cadangan devisa suatu negara biasanya dinyatakan aman apabila mencukupi kebutuhan impor
untuk jangka waktu setidak-tidaknya tiga bulan. Jika cadangan devisa yang dimiliki tidak
mencukupi kebutuhan untuk tiga bulan impor, maka hal itu dianggap rawan. Tipisnya
persediaan valuta asing suatu negara dapat menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang
bersangkutan.
Masalah cadangan devisa merupakan masalah yang sangat penting, karena cadangan
devisa suatu negara dapat menopang kestabilan ekonomi nasional. Cadangan devisa tentunya
menjadi suatu indikator yang sangat penting juga untuk melihat sejauh mana suatu negara
mampu melakukan perdagangan luar negeri negara tersebut. Berbicara mengenai
perdagangan luar negeri, hal ini juga tidak lekang dari neraca pembayaran yang merupakan
alat untuk melihat posisi cadangan devisa Indonesia, apakah mengalami surplus atau kah
mengalami defisit. Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan pencatatan atas transaksi
ekonomi yang terjadi antara penduduk dengan bukan penduduk Indonesia pada suatu periode
tertentuEkspor adalah upaya untuk melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada
bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing,serta
melakukan komunikasi dengan memakai bahasa asing. Sebaliknya, kegiatan impor adalah
melakukan pembelian komoditi yang lebih berdaya guna dari negara lain, dengan bersedia
membayar harganya dalam valuta asing pula.
Walaupun ekspor dapat memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan
perekonomian suatu negara namun impor juga memegang peranan yang penting bagi
pembangunan ekonomi suatu negara. Kebijakan impor sepenuhnya ditujukan untuk
mengamankan posisi neraca pembayaran, mendorong kelancaran arus perdagangan luar
negeri, dan meningkatkan lalu lintas modal luar negeri untuk kepentingan pembangunan,
dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional. Nilai
impor Indonesia tidak terlepas dari pengaruh permintaan dalam negeri atas barang-barang
konsumsi dan impor atas bahan baku dan penolong, serta barang modal yang pasokannya
belum dapat dipenuhi seluruhnya oleh industri-industri dalam negeri. Impor ini nantinya akan
digunakan untuk proses industri dalam negeri dan industri yang berorientasi impor. Salah
satu barang yang diimpor oleh Indonesia adalah barang konsumsi, bahan baku dan barang
modal.
Selain kegiatan ekspor dan impor sangat mempengaruhi kegiatan konsumsi dan
industri yang ada dalam negara tersebut, transaksi ekspor impor juga sangat mempengaruhi
posisi cadangan devisa yang ada.
Dan begitu pula dengan posisi cadangan devisa yang akan sangat menentukan bagi
pemerintah untuk melakukan penambahan atau pengurangan kegiatan ekspor atau menambah
atau mengarungi permintaan impor dari negara lain . Berdasarkan Uraian-uraian diatas, maka
si penulis tertarik untuk malakukan penilitian ini dengan judul “ Analisis Kausalitas Ekspor
dan Impor Terhadap Cadangan Devisa Indonesia “.
1.2. Tujuan
Semisal ketika adanya inflasi pemerintah menerapkan sebuah kebijakan, jumlah uang
yang beredar di masyarakat diminimalisasaikan.Kasus lain, saat banyak pihak tak membayar
pajak. Maka kebijakan akan diterapkan oleh pemerintah dengan pemberian sanksi dan dibuat
jera.
Pemecahan masalah bisa ditemukan saat kita memahami peristiwa yang ada.
Kemudian memanfaatkannya sebagai alat untuk mengatasi segala permasalahan yang ada
tadi.Dengan memahami ilmu ekonomi, manusia bisa membagi waktu, uang dan pikiran untuk
hal-hal yang baik. Sebagai pelaku ekonomi, kita akan mampu mengatur itu semua dan tak
salah bertindak. Karena telah memiliki landasan manajemn hidup yaitu ilmu ekonomi yang
dipelajari.
Bagaimana kondisi perekonomian di Indonesia pada saat periode pra kemrdekaan dan
periode setelah kemerdekaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A.Kondisi sosial ekonomi pada saat penjajahan Belanda
Sementara itu, keadaan ekonomi pada masa itu sangat kritis, karena terjadi monopoli
perdagangan dan sistem tanam paksa (cultur stelsel) sehingga rakyat indonesia tidak dapat
menentukan nasib perekonomiannya sendiri.
Rakyat hanya menjadi senjata belanda untuk menambah devisa belanda dan rakyat
tidak mendapat upah yang layak,akibatnya banyak rakyat yang sengsara dan kelaparan.
B.Kondisi sosial ekonomi pada saat penjajahan Jepang
Para pekerja romusha tidak hanya dipekerjakan di Indonesia tetapi juga dikirim ke Burma,
Muangthai, Vietnam, Serawak dan Malaya.
Sejarah bangsa Indonesia pasca kemerdekaan sangat buruk,bahkan bisa dikatakan pemerintah
belum bisa menyanggah perekonomian yang terpuruk,dan ironisnya malah menambah
kegagalan perkembangan ekonomi pada saat masa-masa tersebut. Dengan lambannya
pemulihan ekonomi dan meluasnya pengeluaran pemerintah, maka tidaklah mengherankan
bahwa inflasi dari masa perang dan revolusi terus berlanjut. Semua sektor kemasyarakatan
menderita sampai tingkat tertentu akibat kenaikan harga. Sehingga kemerdekaan tidak
menghasilkan kemakmuran yang diharapkan oleh banyak orang. 1 Masalah-masalah ekonomi
dan sosial yang dihadapi bangsa Indonesia setelah pendudukan Jepang dan revolusi sangatlah
besar. Pada akhir pendudukan Jepang dan masa awal kemerdekaan Republik Indonesia,
keadaan ekonomi sangat kacau. Adapun penyebab dari keadaan ekonomi yang amat buruk itu
antara lain :
Keadaan ekonomi (keuangan) Indonesia pada masa awal kemerdekaan amat buruk.
Penyebabnya antara lain adalah sebagai berikut :
a. Inflasi yang sangat tinggi, disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang
secara tidak terkendali. Pada waktu itu, untuk sementara waktu pemerintah RI
menyatakan tiga mata uang yang berlaku di wilayah RI, yaitu mata uang De
Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang
pendudukan Jepang.
b. Kemudian pada tanggal 6 Maret 1946, Pada saat kesulitan ekonomi menghimpit
bangsa Indonesia, Panglima AFNEI yang baru, Letnan Jenderal Sir Montagu
Stopford mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang diduduki
Sekutu. Uang NICA ini dimaksudkan sebagai pengganti uang Jepang yang
nilainya sudah sangat turun. Pemerintah melalui Perdana Menteri Syahrir
memproses tindakan tersebut. Karena hal itu berarti pihak Sekutu telah melanggar
persetujuan yang telah disepakati, yakni selama belum ada penyelesaian politik
mengenai status Indonesia, tidak akan ada mata uang baru. Pada bulan Oktober
1946, pemerintah RI juga mengeluarkan uang kertas baru, yaitu ORI (Oeang
Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang.( Berdasarkan teori moneter,
banyaknya jumlah uang yang beredar mempengaruhi kenaikan tingkat harga.)
c. Adanya blokade ekonomi oleh Belanda sejak bulan November 1945 untuk
menutup pintu perdagangan luar negri RI.
d. Kas negara kosong.
e. Eksploitasi besar-besaran di masa penjajahan.
Dengan menurunnya lahan petani, maka banyak para petani yang tidak lagi
dapat mencukupi kebutuhan hidupnya. Mereka hanya mengandalkan menjadi buruh
saja untuk mencukupi kehidupannya. Banyak pula para tenaga buruh yang ada
kemudian merantau ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak sehingga cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan ekonomi sering dicampurbaurkan dengan pertumbuhan
ekonomi, dan pemakaiannnya selalu berganti-ganti, sehingga kelihatan
pengertian antara keduanya dianggap sama. Akan tetapi beberapa ahli ekonomi,
seperti Schumpeter (1911) dan Ursula Hicks (1957) telah menarik perbedaan
yang lazim antara istilah perkembangan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi
(jhingan, 1993). Menurut kedua pakar tersebut perkembangan ekonomi mengacu
kepada masalah-masalah Negara terbelakang, sedangkan pertumbuhan ekonomi
mengacu kepada masalah-masalah Negara maju. Demikian juga menurut
Maddison (1970), ia mengatakan bahwa di Negara-negara maju kenaikan dalam
tingkat pendapatan biasanya disebut pertumbuhan ekonomi, sedang di Negara
miskin ia disebut perkembangan ekonomi. Namun ada juga pakar ekonomi
lainnya yang beranggapan bahwa antara pertumbuhan ekonomi dengan
perkembangan ekonomi merupakan sinonim, misalnya pendapat dari Arthur
Lewis (1954), serta Meir dan Baldwin (1973) B. Saran Saya selaku penulis
menyarankan bahwa setelah membaca makalah ini diharapkan agar pembaca
dapat mengetahui dan memahami masalah perkembangan ekonomi
3.2. SARAN
file:///C:/Users/user/Downloads/adoc.pub_bab-i-pendahuluan-bagaimana-
perkembangan-pertumbuh.pdf
https://adoc.pub/bab-i-pendahuluan-bagaimana-perkembangan-
pertumbuhan-perekon.html
https://www.merdeka.com/trending/8-tujuan-mempelajari-ilmu-ekonomi-
baik-untuk-menciptakan-solusi-keuangan-sehari-hari.html
https://www.referensiberita.com/sejarah/pr-1402955497/kondisi-sosial-
ekonomi-pada-masa-penjajahan-belanda-dan-jepang-di-indonesia?page=3
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197408092008121001/pendidikan/
SOSIAL+EKONOMI+INDONEDIA+PASCA+KEMERDEKAAN.pdf