Anda di halaman 1dari 3

TPS KUANTITATIF

MATERI 1
TPS PENALARAN KUANTITATFI
ANALISA WACANA
3 hal penting yang harus kita latih :
1. Kemampuan memahami makna kata dalam bacaan
2. Kemampuan memahami organisasi karangan bacaan dan ide-ide pokok serta isi
bacaan
3. Kemampuan menentukan tujuan-tujuan pengarang, maksud pandangan, dan
kesimpulan tentang bacaan itu
TIPS !!!
Kerjakan secepat mungkin soal-soal kelompok sinonim, antonym dan analogi.
Membaca skimming (baca cepat) sambal mencari jawaban yang ditanyakan dalam soal

ANALISIS NUMERIK
 Penerapan hitung prosentase
 Pengolah dan pembacaan data
 Perbandingan
 Hitung statistika (rata-rata, median, modus)
 Peluang
 Pemahaman aritmatika (jual-beli, untung-rugi, dan prosentasi
tabungan/pinjaman)
 Geometri
SOAL PENALARAN UMUM 1

Bagaimana Mutu dan Akses Air Bersih di Indonesia?

Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan penggunaan air semakin tinggi.
Kebutuhan terhadap kuantitas juga kualitas air pun turut meningkat. Air yang tercemar menimbulkan
berbagai macam penyakit, tak menutup kemungkinan menjadi penyebab kematian. Tiap tahunnya
sebanyak 1,7 juta anak tewas akibat diare yang disebabkan karena lingkungan yang tidak sehat,
terutama karena air yang tercemar.
Lebih lanjut lagi, kebijakan tersebut dipertegas dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah bahwa pemenuhan air bersih bagi masyarakat merupakan salah satu tanggung jawab
pemerintah dan pemerintah daerah sebagai bagian dari pelayanan publik yang harus mereka lakukan.
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya
peningkatan rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak di Indonesia. Pada
2012 hanya 65,05 persen rumah tangga memiliki akses terhadap sumber air minum layak. Pada 2014,
sebanyak 68,11 persen rumah tangga punya akses tersebut. Angka ini naik lagi di 2017 menjadi 72,04
persen.

Namun, tidak ada provinsi yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak hingga 100 persen.
Provinsi dengan rumah tangga yang memiliki akses tertinggi pada 2017 adalah Bali, itu pun baru
mencapai sekitar 90,85 persen. Provinsi kedua dengan akses tertinggi adalah DKI Jakarta sebesar
88,93 persen pada periode yang sama. Kalimantan Utara, yang tercatat sebagai provinsi baru, juga
punya akses tinggi dan menempati posisi keempat dengan akses sebesar 83,78 persen.
1. Kesimpulan yang dapat diambil dari paragraph pertama adalah …
a. Air yang tercemar merupakan tanggung jawab warga
b. Kebutuhan air bersih yang terus mneingkat
c. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit
d. Air dapat digunakan sebagaimana mestinya oleh rakyat
e. Banyak anak-anak yang tewas karena tercemarnya air bersih
2. Selama periode tahun 2012 sampai 2017, pada tahun manakah rumah tangga yang memiliki
akses terhadap sumber air mengalami kenaikan yang paling kecil? (perhatikan gambar dalam
bacaan).
a. 2012-2013
b. 2013-2014
c. 2014-2015
d. 2015-2016
e. 2016-2017
3. Provinsi manakah yang memiliki akses tertinggi terhadap sumber air minum layak pada tahun
2017?
a. DKI Jakarta
b. Kalimantan Utara
c. Bali
d. Semarang
e. DIY
4. Pernyataan berikut yang benar, kecuali …
a. Pemenuhan air bersih bagi masyarakat merupakan tanggung jawab pemerintah
b. Seluruh provinsi di Indonesia memiliki akses terhadap sumber air minum layak kurang
dari 100%
c. Kalimantan Utara menempati provinsi keempat dengan akses 83,75%
d. Susenas yang dilakukan BPS menunjukkan tidak adanya peningkatan rumah yang tangga
yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak di Indonesia
e. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit diare yang dapat menyebabkan kematian
5. Berapa presentase provinsi yang mempunyai akses tertinggi ketiga untuk rumah tangga yang
memiliki akses terhadap sumber air minum yang layak?
a. Lebih dari sama dengan 88,93%
b. Lebih dari sama dengan 83,78%
c. Lebih dari 88,93% dan kurang dari 83,78%
d. Kurng dari 88,93% dan lebih dari 83,78%
e. Kurang dari sama dengan 83,78%

Anda mungkin juga menyukai