0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
40 tayangan1 halaman
Standar prosedur operasional penyimpanan film X-ray di instalasi radiologi Rumah Sakit Harapan Keluarga membahas tentang penyimpanan film secara aman dan mudah diakses untuk mempercepat proses pelayanan radiologi, serta mengatur prosedur pengambilan, penyimpanan, pengecekan kadaluarsa, dan pencatatan film.
Standar prosedur operasional penyimpanan film X-ray di instalasi radiologi Rumah Sakit Harapan Keluarga membahas tentang penyimpanan film secara aman dan mudah diakses untuk mempercepat proses pelayanan radiologi, serta mengatur prosedur pengambilan, penyimpanan, pengecekan kadaluarsa, dan pencatatan film.
Standar prosedur operasional penyimpanan film X-ray di instalasi radiologi Rumah Sakit Harapan Keluarga membahas tentang penyimpanan film secara aman dan mudah diakses untuk mempercepat proses pelayanan radiologi, serta mengatur prosedur pengambilan, penyimpanan, pengecekan kadaluarsa, dan pencatatan film.
No. Revisi : 001 Jl. Ahmad Yani No. 9 Selagalas, Mataram 178/RAD/SPO/VII/2021 1/1 Ditetapkan oleh : Direktur RS. Harapan Keluarga STANDAR Tanggal Terbit PROSEDUR 10/07/2021 OPERASIONAL dr. H. Slamet Tjahjono, Sp.P(K)FISR
PENGERTIAN Penyimpanan film memerlukan tempat untuk menempatkan film dalam
keadaan aman, mudah digunakan, efisien dan praktis untuk melakukan pengisian film.
TUJUAN Mempercepat proses print gambar hasil pemeriksaan radiologi sehingga
mempercepat pula proses pelayanan radiologi yang sedang dilakukan.
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Harapan Keluarga Nomor
109/SK/DIR/RSHK/VII/2021 tentang Kebijakan Pelayanan Radiologi dan Diagnostik Imaging.
PROSEDUR 1. Petugas radiologi mengambil film dari gudang penyimpanan film.
2. Film disimpan dilemari penyimpanan dengan memperhatikan keamanan film agar tidak terbakar oleh cahaya. 3. Film di siapkan untuk mempermudah proses pengisian di kaset sesuai dengan ukuran film. 4. Pengecekan data kadaluarsa film 5. Memperhatikan suhu dan kelembaban ruang penyimpanan film. 6. Pencatatan pemakaian film baik yang terpakai maupun yang rusak. 7. Pencatatan ketersediaan film baik dilemari penyimpanaan maupun di gudang penyimpanan. 8. Pemberian Label pada film baru dan film yang sudah terpakai dengan mengunakan kode biru (baru belum terpakai), kode kuning (sudah terpakai) dan kode merah (kadaluarsa).