Anda di halaman 1dari 23

ASAL USUL KABUPATEN EMPAT LAWANG

(Makalah)

Ditulis untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester Ganjil

Disusun oleh :

Nama: Muhamad Syaipullah


Kelas: X IPA 3
NIS: 1230

SEKOLAH MENENGAH ATAS


SMA KEBANGSAAN LAMPUNG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2022/202
PRAKATA

Puji syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah swt., atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari berbagai pihak yang telah
berkontribusi dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis sangat berharap semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi penulis sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah berikutnya.

Empat Lawang, 08 Januari 2023

Muhamad Syaipullah
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL HALAMAN...................................................................................i
PRAKATA.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii

I. PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah..........................................................................................6
1.4 Manfaat Makalah........................................................................................6

II. TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................7


2.2 Teori dan pembahasan..................................................................................7
2.3 Teori dan pembahasan................................................................................9

III. PENUTUP................................................................................................18
3.1 Simpulan.....................................................................................................18
3.2 Saran...........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kabupaten Empat Lawanag merupakan salah satu kabupaten yang ada di


provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Ibukotadari kabupaten ini terletak di
Tebing Tinggi. Kabupaten Empat Lawang memiliki luas kurang lebih 2.256
km yang terdiri adari 10 kecamatan, 9 kelurahan dan 147 desa,diresmikan
pada 20 April 2007 setelah sebelumnya disetujui oleh DPR dengan disetujuinya
Rancangan Undang-Undangnya pada 8 Desember 2006 tentang pembentukan
kabupaten Empat Lawang bersama 15 kabupaten/kota baru lainnya,
Kabupaten Empat Lawang sendiri merupakan pemekaran dari kabupaten
Lahat.

Nama empat lawang sendiri menurut cerita yang beredar di masyarakat di


ambil dari kata Empat Lawangan yang memiliki arti empat pendekar atau
empat pahlawan, karena menurut cerita pada masa dulu terdapat empat orang
toko pemimpin yang membangun daerah empat lawang ini. maka dari itu di
kabupaten empat lawang juga lahir sebuah semboyan yang sudah ada sejak
dulu yakini "nedo muno mati jadilah" yang berarti tidak membuhuh mati
jadilah" semboyan ini menggambarkan keberanian seorang pahlawan untuk
membela kebenaran, yang dipegang teguh oleh empat orang pendekar pada
saat menyelamatkan sunan palembang dari sergapan musuh. Dan atas jasa
empat pendekar tersebut, Sunan Palembang memberi Gelar Pahlawan kepada
Empat Pendekar ini.

Pada masa penjajahan Hindia Belanda (sekitar tahun 1870-1900), Tebing


Tinggi yang mana merupakan ibukota dari kabupaten empat lawang sekarang
ini, dahulunya memegang peran penting sebagai wilayah administratif
(onderafdeeling) dan lalu lintas ekonomi karena letaknya yang strategis.
Tebing Tinggi pernah diusulkan menjadi ibu kota keresidenan saat Belanda
berencana membentuk Keresidenan Sumatra Selatan (Zuid Sumatra) tahun
1870-an yang meliputi Lampung, Jambi dan Palembang. Tebing Tinggi dinilai
strategis untuk menghalau ancaman pemberontakan daerah sekitarnya,
seperti Pagar Alam, Pasemah dan daerah perbatasan dengan Bengkulu.
Rencana itu batal karena Belanda hanya membentuk satu keresidenan, yaitu
Sumatra.Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), Onderafdeeling Tebing
Tinggi berganti nama menjadi wilayah kewedanaan dan akhirnya pada masa
kemerdekaan menjadi bagian dari wilayah sekaligus ibu kota bagi Kabupaten
Empat Lawang. Karena hal ini juga dari awal mula terbentuknya Kabupaten
empat lawang ini, pemerintah mencanangkan ibu kota Pemerintahan berada
di Kecamatan Tebing Tinggi, Sedangkan Kota Ekonomi Dicanangkan Di
Kecamatan Pendopo.

 Motto: “Saling Keruani sangi Kerawati” ( Saling Mengenal dan saling


Menjaga)
Rumusan Masalah

Mengapa kabupaten ini bisa di namakan kabupaten Empat Lawang...Menurut


cerita rakyat berasal dari kata Empat Lawangan, yang dalam bahasa setempat
berarti “Empat Pendekar (Pahlawan)”. Kabupaten Empat Lawanag
merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Sumatera Selatan,
Indonesia. Ibukotadari kabupaten ini terletak di Tebing Tinggi. Kabupaten
Empat Lawang memiliki luas kurang lebih 2.256 km yang terdiri adari 10
kecamatan, 9 kelurahan dan 147 desa,diresmikan pada 20 April 2007 setelah
sebelumnya disetujui oleh DPR dengan disetujuinya Rancangan Undang-
Undangnya pada 8 Desember 2006 tentang pembentukan kabupaten Empat
Lawang bersama 15 kabupaten/kota baru lainnya, Kabupaten Empat Lawang
sendiri merupakan pemekaran dari kabupaten Lahat.

Dimana tempat kabupaten Empat Lawang...


 Kabupaten Empat Lawang terletak di Sumatera Selatan bagian Barat
berbatasan langsung dengan Provinsi Bengkulu

Apa Ibukota kabupaten Empat Lawang...Ibukota kabupaten ini terletak di


TebingTinggi
Tujuan Makalah

1. Tujuan pembuatan makalah salah satunya adalah untuk melatih penulis agar
mampu menyusun karya ilmiah dengan baik dan benar.

2. Tujuan pembuatan makalah juga untuk memperluas wawasan keilmuan bagi


penulisnya.

3. Bisa memberikan sumbangan pemikiran berupa teoritis dan konsep praktis


juga menjadi salah satu dari tujuan pembuatan makalah.

4. Tujuan pembuatan makalah lainnya yaitu memberikan manfaat bagi


perkembangan ilmu pengetahuan.

Manfaat Makalah

1. Belajar Memahami Masalah dan Mencari Solusinya

2. Belajar Berpikir Sistematis

3. Mengasah Kemampuan Menulis

4. Membuka pikiran untuk memahami permasalahan


5.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teori Pembahasan

Negara: Indonesia
Provinsi: Sumatra Selatan
Tanggal berdiri: 20 April 2007
Dasar hukum: -
Ibu kota: Tebing Tinggi

Jumlah satuan pemerintahan


Daftar
Pemerintahan
• Bupati: Joncik Muhammad
• Wakil Bupati: Yulius Maulana
Luas
• Total 2.256,44 km2 (871,22 sq mi)
Populasi (2020)[1]
• Total 333.622
• Kepadatan 147,85/km2 (382,9/sq mi)
Demografi
• Agama:
- Islam 99,47%
- Kristen 0,51%
- Protestan 0,31%
- Katolik 0,20%
Buddha 0,02%[2]
• IPM Kenaikan 65,25 (2019)
( Sedang )[3]
Zona waktu UTC+07:00 (WIB)
Kode area telepon: +62 702
Pelat kendaraan: BG xxxx S**
Kode Kemendagri 16.11 Edit the value on Wikidata
DAU : Rp 453.497.388.000,- (2020)

Kabupaten Empat Lawang memiliki 10 kecamatan, 9 kelurahan dan 147 desa


(dari total 236 kecamatan, 386 kelurahan dan 2.853 desa di seluruh Sumatra
Selatan). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 327.053 jiwa dengan luas
wilayahnya 2.256,44 km² dan sebaran penduduk 145 jiwa/km².

 Lintang Kanan
16 Desa :
Babatan, Batu Ampar, Bendalo, Karang Tanding, Lesung Batu, Lubuk Cik,
Lubuk Tapang, Muara Danau, Nibung, Pagar Jati, Rantau Alih, Rantau Kasai,
Sukarami, Tanjung Alam, Tanjung Jati, Umojati.

 Muara Pinang
22 Desa :
Batu GalangBatu JungulBelimbingGedung AgungLubuk TanjungLubuk
UlakMuara Pinang BaruMuara Pinang LamaMuara SemahMuara
TimbukNiurPadang BurnaiPajar MenangSapapanjangSawahSeleman IlirSeleman
UluSuka DanaTalang BaruTalang BentengTanjung KurungTanjung Tawang.

 Pasemah Air Keruh


15 Desa :
Air MayanBandar AgungKeban JatiLawang AgungMuara AmanMuara
RunggaMuara SindangNanjunganPadang BinduPadang GelaiPadang
JatiPenantianTalang PadangTalang RandaiTanjung Beringin.

 Pendopo
16 Desa :

Bandar Agung, Batu Cawang, Bayau, Gunung Meraksa Baru, Gunung Meraksa
Lama, Jarakan, Landur, Lubuk Layang, Lubuk Sepang, Manggilang, Muara
Karang, Nanjungan, Sarang Bulan, Tanjung Baru, Tanjung Eran, Tanjung
Raman
 3 Kelurahan
Beruge Ilir, Pagar Tengah, Pendopo.
 Pendopo Barat
10 Desa :
Air Kandis, Karang CayaLingge, Muara Lintang Baru, Muara Lintang Lama,
Nungkilan, Padang, Bindu, Rantau Dodor, Tanjung Raya, Tebat Payang.

 Saling
10 Desa :
Kebon, Lubuk Kelumpang, Muara Saling, Sawah, Suka Kaya, Taba, Tanjung
Ning Jaya, Tanjung Ning Lama, Tanjung Ning Simpang, Tanjung Ning Tengah.

 Sikap Dalam
11 Desa :
Bandar Aji, Karang Anyar, Karang Dapo Baru, Karang Dapo Lama, Karang
Gede, Marta Pura, Paduraksa, Puntang, Tangga RasaTapa Baru, Tapa Lama.

 Talang Padang
13 Desa :
Canggu, Karang Are, Kembahang Baru, Kembahang Lama, Lampar Baru, Lubuk
Buntak, Macang Manis, Padang Titiran, Pasar Talang Padang, Remantai, Talang
Durian, Talang Padang, Ulak Dabuk.

 Tebing Tinggi
20 Desa :
Aur Gading, Batu Panceh, Batu Raja Baru, Batu Raja Lama, Kemang Manis,
Kota Gading, Kupang, Lampar Baru, Lubuk Gelanggang, Makarti Jaya, Mekar
Jaya, Pajar Bhakti, Rantau Tenang, Seguring Kecil, Sugiwaras, Tanjung Kupang
Baru, Terusan Baru, Terusan Lama, Ujung Alih, Ulak Mengkudu.
 6 Kelurahan
Jayaloka, Kelumpang Jaya, Pancur Mas, Pasar Tebing Tinggi, Tanjung Kupang,
Tanjung Makmur.

 Ulu Musi
14 Desa :
Air Kelinsar, Batu Bidung, Batu Lintang, Galang, Kunduran, Lb. Puding Baru,
Lb. Puding Lama, Muara Betung, Muara Kalangan, Padang Tepong, Pulau
Kemang, Simpang Perigi, Talang Bengkulu, Tanjung Agung.

TOTAL :
 147 Desa
 9 Kelurahan
Batas wilayah

Kabupaten Empat Lawang mempunyai batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara : Kabupaten Musi Rawas

Timur : Kabupaten Lahat

Selatan : Kabupaten Lahat dan kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu

Barat : Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.


Teori Pembahasan
Pada masa penjajahan Hindia Belanda (sekitar 1870-1900), Tebing Tinggi
memegang peran penting sebagai wilayah administratif (onderafdeeling) dan lalu
lintas ekonomi karena letaknya yang strategis. Tebing Tinggi pernah diusulkan
menjadi ibukota keresidenan saat Belanda berencana membentuk Keresidenan
Sumatera Selatan (Zuid Sumatera) tahun 1870-an yang meliputi Lampung, Jambi
dan Palembang. Tebing Tinggi dinilai strategis untuk menghalau ancaman
pemberontakan daerah sekitarnya, seperti Pagar Alam, Pasemah dan daerah
perbatasan dengan Bengkulu. Rencana itu batal karena Belanda hanya
membentuk satu keresidenan, yaitu Sumatera.

Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), Onderafdeeling Tebing Tinggi


berganti nama menjadi wilayah kewedanaan dan akhirnya pada masa
kemerdekaan menjadi bagian dari wilayah sekaligus ibu kota bagi Kabupaten
Empat Lawang.

Selain matapencarian petani, kabupaten 4 lawang mempunya wisata alam, yakni


curug tanjung alam yang ada di kecamatan lintang kanan, air lintang di
kecamatan pendopo, yang merupakan pertemuan air bayau dan air lintang.
Seperti daerah lainya, kabupaten empat lawang mempunyai kuliner yang sangat
khas dan enak, selain empek-empek, ada Kelicuk, Lempeng, sanga duren, serabi,
kue suba,lepat, bubur suro, gonjing, serta gulai kojo.
j
Mata pencaharian di kabupaten Empat Lawang:

 Petani Kopi

 Petani Sawah(Padi)
Kabupaten Empat Lawang merupakan pemekaran dari kabupaten Lahat .
Kabupaten Empat Lawang merupakan salah satu kabupaten yang berada di
bagian barat provinsi Sumatera Selatan. Secara geografis, kabupaten ini berada di
antara 3°25'–4°15' Lintang Selatan dan 102°37'–103°45' Bujur Timur. Luas
wilayah Kabupaten Empat Lawang adalah 2.256,44 km².

Peninggalan Purbakala Kabupaten Empat Lawang

 Tujuh Batu Megalit

Baru-baru ini ada Tujuh batu megalit berbentuk arca manusia dalam berbagai
ukuran ditemukan di areal hutan lindung di Kecamatan Talangpadang,
Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan,
Batu megalit berbentuk manusia dalam berbagai ukuran mulai dari anak-anak
hingga manusia dewasa ini berada di satu lokasi, dan letaknya terpencar di atas
lahan seluas sekitar satu hektare di kawasan perbukitan di perbatasan Sumsel
dengan Provinsi Bengkulu.

Selain ditemukan patung, di daerah itu juga terdapat gua batu berukuran lebar 2
meter dengan tinggi sekitar 2,5 meter. Tidak diketahui secara pasti kemungkinan
adanya megalit lainnya, mengingat daerah itu jarang didatangi orang.

Jarak yang harus di tempuh untuk sampai ke lokasi adalah empat jam dengan
berjalan kaki dari Desa Talangpadang ke lokasi situs tersebut, dengan menjelajah
hutan belantara dan perbukitan,"
Patung batu itu ada yang berbentuk seorang wanita, anak-anak, dan laki-laki
dengan posisi berdiri tegak.Diperkirakan batu megalit itu sudah berumur ribuan
tahun, dengan tinggi antara 1 hingga 1,7 meter dan kondisinya masih utuh dan
sayangnya sampai saat ini belum ada dokumentasi lengkap tentang ketujuh arca
ini.

 Dolmen
Penemuan megalith jenis dolmen ini sudah lama di temukan oleh warga di
Kecamatan Pendopo dan kecamatan Muara Pinang Kabupaten Empat Lawang.
Dolmen yang ada di Kecamatan Pendopo berada di Dusun Gunung Meraksa
lokasinya di belakang MTs Al Khoir di tempat perkebunan warga.

Dolmen atau meja batu merupakan tempat meletakkan sesaji yang


dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Di bawah dolmen itu biasanya sering
ditemukan kubur batu. Di Sumatera bagian selatan dolmen memang sering
ditemukan.
Kemungkinan masih banyak peningalan-peningalan lain yang di temukan oleh
warga, hanya saja di karenakan belum adanya penelitian jadi tidak pernah di
ceritakan oleh masyarakat dusun dan terekspos ke publik apalagi karena banyak
masyarakat yang belum mengerti.

 Kapak Batu
Kapak Batu adalah sebuah batu yang mirip dengan kapak, tetapi tidak
bertangkai dan cara mempergunakannya dengan cara menggenggam. Kapak
genggam terkenal juga dengan sebutan kapak perimbas, dalam ilmu prasejarah
disebut chopper artinya alat penetak. betuk Batu tersebut dipahat memanjang
atau diserpih sehingga berbetuk lonjong.

 Naskah Kuno
Tim Survei Aksara Lokal Balai Arkeologi Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel)
menemukan Dua naskah kuno di Pendopo Lintang, Kabupaten Empat Lawang.

Untuk meneliti lebih lanjut naskah kuno tersebut telah di turunkan tim peneliti
aksara hurup ulu beranggotakan empat orang saat melakukan penelitian di lima
kabupaten/kota sejak 12 April lalu.

Dua naskah ini ditemukan tepat di Desa Lingge,Kecamatan Pendopo,Empat


Lawang. Isinya tentang bercocok tanam dan mengusir hama tanaman.

Memang untuk menemukan berbagai peninggalan bersejarah berupa aksara ulu


dibutuhkan waktu dan melalui pendekatan terhadap masyarakat. Sebab
peninggalan ini tidak semua orang menyimpan dan sifatnya hanya koleksi saja,
pencarian berbagai benda bersejarah ini bisa dilakukan dengan mendatangi
sejumlah “Dusun Tua”. Kemudian bisa juga di daerah pusat marga dan orang-
orang yang menjadi elite pemerintahan pada zaman itu.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai